Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN

PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
Tujuan – Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami macam macam jenis cacat, penyebab, dan cara
penanggulanginya pada produk coran. Serta menganalisa proses terjadinya cacat pada coran.

I. PENDAHULUAN
1.3 Batasan Masalah
1.1 Latar Belakang
Batasan masalah yang digunakan pada modul ini,
Semua proses manufaktur diawali dengan suatu
yaitu :
perancangan atau desain produk, termasuk proses
pengecoran logam. Pada proses pengecoran logam 1. Produk analisa cacat coran adalah speedometer
sangat diperlukan perancangan dan ada beberapa tahap hasil pratikum.
perancangan yang berbeda yaitu: desain produk cor, 2. Waktu pouring berpengaruh terhadap hasil
desain saluran tuang (gating system) dan desain pola. coran spedoometer.
Ketiga desain ini memiliki fungsi yang berbeda. 3. Cetakan yang digunakan berbahan dasar pasir.
4. Material yang dilebur adalah Aluminium.
Maka Pola sangat diperlukan dalam pengecoran,
5. Produk yang dibuat adalah speedometer.
dapat digolongkan menjadi pola logam maupun dan
pola kayu (termasuk pola plastik). Pola logam
1.4 Keterangan Praktikum
dipergunakan agar dapat menjaga ketelitian ukuran
1. Dosen Mata Kuliah : Dr. Ing. Ir. Supono
benda coran terutama dalam masa produksi sehingga
Adi Dwiwanto
unsur pola bisa lebih lama dan produktivitas lebih
2. Kepala Laboratorium : Dr. Ir. Sutarno, MT.
tinggi. Hal pertama yang harus dilakukan pada
3. AsistenWali : Lastri Pratiwi
pembuatan pola adalah mengubah gambaran
4. Laboran : Joko Purwanto
perencanaan menjadi gambar untuk pengecoran. Dalam
5. Hari/Tanggal : 02 November 2019
hal ini dipertimbangkan bagaimana membuat coran
6. Waktu : 08.00 WIB – selesai
yang baik, bagaimana biaya pembuatan menjadi lebih
7. Tempat : Laboratorium Teknik
murah, membuat pola yang mudah, dan bagaimana cara
Produksi
mempermudah pembongkaran cetakan, kemudian
8. Jurusan : Teknik Metalurgi
menetapkan arah cope dan drag, posisi permukaan
9. Fakultas : Teknologi Manufaktur
pisah, bagian yang dibuat oleh cetakan utama dan
10. Universitas : Universitas Jenderal
bagian yang dibuat oleh inti. Selanjutnya menetapkan
Achmad Yani
tambahan penyusutan, tambahan untuk penyelesaian
dengan mesin, kemiringan pola, dan seterusnya serta
dibuat gambar untuk pengecoran yang kemudian
Laboratorium Teknik Produksi 1.5 Gambaran hasil yang ingin dicapai
diserahkan pada
Program Studi pembuat
Teknik Metalurgi pola.[1]
Fakultas Teknologi Manufaktur
Speedometer adalah sebuah alat pengukur
1.2 Perumusan Masalah kecepatan kendaraan darat, yang merupakan
Adapun perumusan masalah yang dibahas pada perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi
modul ini adalah sebagai berikut: dijalan.
1. Bagaimana mengetahui dan memahami jenis – Speedometer berfungsi agar pengemudi
jenis cacat ? mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya
2. Bagaimana cara pencegah dan menangulangi dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan
berbagai macam cacat ? kecepatan dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat atau
3. Bagaimana menganalisa faktor-faktor yang terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan
berpengaruh dalam dari hasil coran terhadap mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya
jenis cacat ? dibatasi. Speedometer turun bersamaan dengan
4. Mengapa cacat cacat itu dapat terjadi pada kecepatan kendaraan.
produk coran? Maka diharapkan speedometer yang ingin di capai
yang pada praktikum ini adalah mendapatkan produk
hasil coran yang sesuai dengan pola yang dibuat dan
meminimalisir terjadinya cacat pada produk yang
dibuat.

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019

II. TEORI DASAR


II.1 Cacat
Proses pengecoran dilakukan dengan beberapa
tahapan mulai dari pembuatan cetakan, proses Gambar 2.1 Cacat ekor tikus dan kekasaran meluas
peleburan, penuangan dan pembongkaran. Untuk Source : https://docplayer.info/48451800-Tugas-akhir-
menghasilkan coran yang baik maka semuanya harus tm091486.html
direncanakan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Namun hasil coran sering terjadi ketidak sempurnaan Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang
atau cacat. Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi meluas disebabkan oleh :
oleh beberapa faktor yaitu : 1. Kecepatan penuangan terlalu lambat
1) Desain pengecoran dan pola 2. Temperatur penuangan terlalu tinggi
2) Pasir cetak dan desain cetakan dan inti 3. Ketahanan panas pasir cetak rendah
3) Komposisi muatan logam 4. Terjadi pemanasan setempat akibat letak
4) Proses peleburan dan penuangan saluran turun yang salah
5) Sistim saluran masuk dan penambah. 5. Pasir cetak banyak mengandung unsur kental
Cacat coran adalah kerusakan atau kesalahan yang atau lumpur
terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya 6. Perbaikan cetakan yang tidak sempurna
benda cor tersebut oleh konsumen (reject). Adanya 7. Pelapisan cetakan yang terlalu tebal
defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari tapi 8. Kepadatan cetakan pasir yang kurang
harus diminimalisir. Untuk proses foundry nilai reject 9. Lubang angin pada cetakan kurang
yang baik adalah dengan angka yang berkisar 2,0-5,0 Untuk mencegah timbulnya cacat di atas dapat
%. Ada dua istilah yang mengacu pada cacat sebuah dilakukan dengan merencanakan pembuatan
logam, yang pertama cacat yang didefinisikan dapat cetakan, peleburan dan penuangan yang baik.
ditolerir atau masih dalam batas toleransi ukurannya dan Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
masih dalam tahap dapat diperbaiki yang disebut a. Menggunakan pasir cetak yang berkualitas,
discontinuity. Sedangkan yang kedua yaitu cacat yang tahan panas dan tidak benyak mengandung
tidak dapat diperbaiki (reject) disebut defect.[2] unsur lumpur.
b. Pembuatan cetakan yang teliti baik
II.2 Macam - Macam Cacat Coran pemadatan yang cukup, lubang angin yang
Komisi pengecoran internasional telah membuat
Laboratorium Teknik Produksi cukup dan pelapisan tipis yang merata.
penggolongan cacat-cacat
Program Studi Teknik Metalurgi coran dan dibagi menjadi 9 c. Membuat saluran turun yang tepat, sesuai
Fakultasyaitu
macam, Teknologi
: Manufaktur bentuk coran,
1) Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang d. Mengecek temperatur logam sebelum
meluas penuangan, tempertur tuang harus sesuai
Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang disyaratkan.
yang dapat dilihat dengan mata. Bentuk cacat ini mirip e. Melakukan penuangan dengan kecepatan
yang cukup dan kontinyu.
seperti ekor tikus, yang diakibatkan dari pasir
2) Lubang-lubang
permukaan cetakan yang mengembang dan logam Cacat lubang-lubang memiliki bentuk dan
masuk kepermukaan tersebut. Kekasaran yang meluas akibat yang beragam. Bentuk cacat lubang-lubang
dapat dibedakan menjadi :
merupakan cacat pada permukaan yang diakibatkan oleh
a. Rongga udara,
pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat ekor tikus dan b. Lubang jarum,
kekasaran yang meluas dapat dilihat pada gambar c. Rongga gas oleh cil,
dibawah ini. d. Penyusutan dalam,
e. Penyusutan luar dan
f. Rongga penyusutan

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
Penyebab dari jenis jenis cacat lubang anatar Penyebab cacat retakan adalah :
lain : a. Perencanaan coran yang tidak
a. Logam cair teroksidasi memperhitungkan proses pembekuan, seperti
b. Saluran cerat dan ladel tidak cukup kering perbedaan tebal dinding coran yang tidak
c. Temperatur penuangan terlalu rendah seragam
d. Penuangan terlalu lambat b. Pemuaian cetakan, dan inti menahan
e. Cetakan kurang kering pemuaian dari coran.
f. Permeabilitas pasir cetak kurang sempurna c. Ukuran saluran turun da penambah yang
g. Terlalu banyak yang keluar dari cetakan tidak memadahi.
h. Lubang angin kurang memadai Upaya untuk mencegah cacat retakan adalah
i. Tekanan di atas terlalu rendah sebagai berikut:
j. Logam cair teroksidasi a. Menyeragamkan proses pembekuan logam
k. Temperatur penuangan terlalu rendah dengan memanfaatkan cil bila perlu.
l. Bahan muatan logam banyak kotoran dan b. Pengisian logam cair dari beberapa tempat
berkarat c. Waktu penuangan harus sesingkat mungkin
m. Perencanaan dan peletakan penambah tidak d. Menghindakan coran yang memiliki sudut-
sempurna sudut tajam
n. Tinggi penambah terlalu rendah e. Menghindarkan perubahan mendadak pada
Cara untuk pencegahan dari jenis jenis cacat dinding coran.
juga antara lain : 4) Permukaan kasar
a. Diusahakan pada saat pencairan alas kokas Cacat permukaan kasar menghasilkan coran
dijaga agar logam tidak berada di daerah yang permukaannya kasar. Cacat ini dikarenakan
oksidasi. oleh beberapa factor seperti : cetakan rontok, kup
b. Temperature tuang logam sebelum terdorong ke atas, pelekat, penyinteran dan
penuangan, dipastikan sudah sesuai dan penetrasi logam.
penuangan dengan cepat. 5) Salah alir
c. Pembuatan cetakan yang teliti baik Cacat salah alir dikarenakan logam cair
permeabilitas, pemadatan yang cukup, tidak cukup mengisi rongga cetakan. Umumnya
lubang angin yang cukup terjadi penyumbatan akibat logam cair terburu
d. Diusahakan tekanan di atas dibuat tinggi membeku sebelum mengisi rongga cetak secara
e. Diusahakan pada saat pencairan alas kokas keseluruhan. Bentuk cacat salah alir dapat dilihat
dijaga agar logam tidak berada di daerah pada gambar dibawah ini
Laboratoriumoksidasi.
Teknik Produksi
Program Studi Teknik Metalurgi
3) Retakan
Fakultas Teknologi Manufaktur
Cacat retakan dapat disebabkan oleh
penyusutan atau akibat tegangan sisa. Keduanya
dikarenakan proses pendingan yang tidak
seimbang selama pembekuan. Bentuk cacat
retakan dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 2.3 Cacat salah alir
Source : https://docplayer.info/48451800-Tugas-akhir-
tm091486.html

Penyebab cacat salah alir yaitu :


a. Coran terlalu tipis
b. Temperature penuangan terlalu rendah
c. Laju penuangan terlalu lambat
Gambar 2.2 Cacat Retakan d. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistim
Source : https://docplayer.info/48451800-Tugas-akhir- saluran yang jelek.
tm091486.html e. Lubang angin pada cetakan kurang

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
f. Sistim penambah yang tidak sempurna a. Rongga penyusutan yang ditemui pada
Pencegahannya adalah sebagai berikut : b. Rongga gas pada paduan hasil coran. Al –
a. Temperatur tuang harus cukup tinggi 8%Si
b. Kecepatan penuangan harus cukup tinggi c. Mikroporositas gas dan penyusutan
c. Perencanaan sistim saluran yang baik Bentuk porositas dalam coran paduan
d. Lubang angin harus ditambah aluminium. Proses Laku Cair pada aluminium
e. Menyempurnakan sistim penambah Pada proses pencairan aluminium, pembentukan
6) Kesalahan ukuran oksida dan pengotornon metalik sering terjadi.
Cacat kesalahan ukuran terjadi akibat Pengotor bisa berbentuk cair dan padat yang
kesalahan dalam pembuatan pola. Pola yang dibuat terbentuk selama proses pencairan sampai
untuk memuat cetakan ukuranya tidak sesuai kecetakan. Penyebab kotoran dapat berasal dari
dengan ukuran coran yang diharapkan. Selain itu peralatan yang kotor, runtuhan pasir dari cetakan,
kesalahan ukuran dapat terjadi akibat cetakan yang pelumas dankorosi. Ada empat prinsip pemberian
mengembang atau penyusutan logam yang tinggi flux pada logam aluminium, yaitu Covering
saat pembekuan. Pencegahan kesalahan ukuran Fluxes, Cleaning Fluxes, Drossing-Off Fluxes, dan
adalah membuat pola dengan teliti dan cermat. Degassing Fluxes.
Menjaga cetakan tidak mengembang dan 1. Covering fluxes, biasa digunakan pada
memperhitungkan penyusutan logam dengan tungku kecil ( pot, crusible) yang berfungsi
cermat, sehingga penambahan ukuran pola sesuai melindungi logam cair dari oksidasi,
dengan penyuutan logam yang terjadi saat mengurangi terbentuknya dross dan sebagai
pembekuan. cleaner (pembersih).
7) Inklusi dan struktur tak seragam 2. Cleaning fluxes, biasanya mengandung
Cacat inklusi terjadi karena masuknya terak senyawa chlorida yang tinggi dan itu
atau bahan bukan logam ke dalam cairan logam memudahkan pemisahan oksida dari logam
akibat reaksi kimia selama peleburan, penuangan cair.
atau pembekuan. Cacat struktur tidak seragam 3. Degassing fluxes, ditambahkan pada logam
akan membentuk sebagian struktur coran berupa cair untuk mengeluarkan gas yang
struktur cil. Bentuk, penyebab dan pencegahan terperangkap didalam logam cair.
cacat inklusi dan struktur tidak seragam dapat. 4. Drossing fluxes, berguna untuk
Gas dan porositas pada logam coran memisahkan logam berharga yang terdapat
merupakan salah satu cacat coran, yang disebatkan atau terperangkap didalam dross.[3]
oleh gas hidrogen dan menyebatkan coran itu tidak
terpakai.Teknik
Laboratorium Hal ini akan dibahas hubungan
Produksi
Program Studi Teknik Metalurgi III. METODOLOGI PENELITIAN
konsentrasi gas hidogen
Fakultas Teknologi Manufaktur dan pengaruhnya terhadap
sifat coran. Secara makroskopik terbentuknya 3.1 Prosedur Kerja
coran selalu ada penyusutan, hal ini disebabkan 3.1.1 Skema Proses
karena pengisisaan yang kurang. Lubang pori-pori
(rongga) yang besar mencakup banyak struktur Persiapkan produk dari hasil pengecoran
dendrit yang terbentuk, yang dapat dianggap
penyusutan sebagai basis ukuran. Penyusutan
lubang pori-pori yang lebih besar pada coran, Amati produk coran
biasanyaberbentuk penyusutan pipa, porositas
dapat pula terjadi pada daerah permukaancoran
(Pinhole porositity). Pada umumnya micro Buat analisa dan pembahasan
porositas yang ditemukan dalam coran adalah
kombinasi gas dan penyusutan jenis rongga yang
terjadi di antara struktur dendrit, merupakan Buat Kesimpulan
bagian dari struktur padat. Porositas yang terjadi Gambar 3.1 Proses analisa cacat coran
pada daerah pembekuan ditunjukkan kelarutan gas 3.2.1 Gambar Skema Proses
hidrogen yang menyusut yaitu :

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
4.1 Pengumpulan Data
Tabel 4.1 Data Pengamatan Analisa Cacat Coran

Cacat Kekerasan Permukaan

Lakukan mixing antara pasir


dan bentonit

Gambar 3.2 Analisa cacat coran

Penyebab Penanggulangan
3.1.2 Penjelasan Skema Proses Haluskan pola
1. Produk coran disiapkan. sebelum digunakan
Pola yang tidak
2. Dilakukan pengamatan pada produk coran pada rangka cetak
halus
kelompok 5 yaitu produk speedometer. dengan dempul dan
3. Semua tahap beres dilakukan analisa dan amplas
Kurangi penambahan
pembahasan.
talk yang berlebihan,
Terlalu banyak
4. Ambil kesimpulan dari semua bahasan, analisa jangan sampai
penambahan talk
dan tujuan. menutupi pasir yang
Laboratorium Teknik Produksi
Program Studi Teknik Metalurgi menekan pola
3.2 Fakultas
Peralatan
Teknologidan Bahan
Manufaktur

3.2.1 Peralatan
1. Kamera : 1 Buah

3.2.2 Bahan
1. Produk coran alumunium : 1 Buah

Tabel 4.2 Data Pengamatan Analisa Cacat Coran


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
Cacat Porositas Cacat Lubang Jarum

Penyebab Penanggulangan Penyebab Penanggulangan


Pembuatan sistem 1. Penurunan jumlah
Adanya udara yang
saluran tuang yang
terjebak 1. Nilai permeabilitas gas menjadi sekecil
baik
pasir yang rendah. mungkin.
2. Lubang angin yang 2. Mengatur tinggi
Tabel 4.3 Data Pengamatan Analisa Cacat Coran tidak memadai penuangan yaitu
pada inti. diatas 200 mm.
Cacat Cetakan Runtuh 3. Meletakkan sprue
3. Terlalu banyak gas
yang timbul dari pada tempat yang
tepat dan temperature
cetakan penuangan yang
cocok.

Laboratorium Teknik Produksi


Program Studi Teknik Metalurgi 4.2 Pengolahan Data
Fakultas Teknologi Manufaktur
4.3 Pembahasan
Pada pratikum kali ini yaitu analisa cacat pada
coran/produk yang pratikan buat yaitu speedometer.
Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui
kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan
informasi utama untuk mengendalikan kecepatan
dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu
cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan
mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya
Penyebab Penanggulangan dibatasi. Dari data pengataman dapat diketahui jenis
cacat pada coran yang pratikan buat antara lain :
Karena ikatan pasir
Proses pemesinan 1. Cacat porositas
cetak kurang kuat
Cacat jenis ini biasanya disebabkan oleh logam
cair yang teroksidasi, temperatur penuangan yang
Tabel 4.4 Data Pengamatan Analisa Cacat Coran rendah, tidak cukup keringnya saluran cerat dan ladel,
penuangan yang terlalu lambat, cawan tuang dan sistem

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
saluran yang basah, permeabilitas dari pasir cetak yang yang tidak cukup karena kecerobohan pada pembuatan
kurang sempurna, lubang angin yang tidak memadai cetakan.
pada inti, sehingga udara tidak dapat keluar atau Cacat pada hasil coran dapat dihindari dengan
terjebak dalam logam, cetakan yang kurang kering, perancangan sistem saluran yang tepat. Perancangan
terlalu banyak gas yang timbul dari cetakan, tekanan di sistem saluran tergantung dari bentuk dan dimensi
atas terlalu rendah, rongga udara oleh penyangga, cil benda yang akan dicor, serta jenis material yang
atau cil dalam. Sedangkan cara pencegahan yang dapat digunakan. Selain itu kecepatan pendinginan benda cor
dilakukan untuk menghindari terjadinya rongga udara sangat berpengaruh terhadap solidifikasi dari benda
adalah dengan cara: coran sehingga berdampak pada hasil coran itu sendiri.
a. Temperatur saat penuangan tidak boleh rendah. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya cacat
b. Permeabilitas dari cetakan harus benar-benar yaitu dengan cara penggunaan komposisi pasir cetak
diperhatikan, dengan permeabilitas yang baik yang benar, pengayakan pasir pada daerah permukaan
udara dalam cetakan akan mudah untuk keluar produk guna permukaan pada produk coran lebih halus,
sehingga terjadinya rongga udara karena udara mangatur komposisi bahan pengikat, dan penambahan
terjebak dalam cetakan dapat dihindari. fluks/ pengangkat pengotor.
c. Pada pengeluaran gas yang tidak sempurna.
2. Cacat cetakan runtuh V. Kesimpulan
Hal ini disebabkan oleh, pemadatan pasir cetak 1. Pembuatan rangka cetak dan cetakan dapat
yang tidak cukup karena kecerobohan pada pembuatan mempengaruhi hasil dari produk coran.
cetakan, penarikan pola yang tidak hati-hati, kemiringan 2. Penggunaan dempul dan hasil pengamplasan
pola yang tidak cukup, kekuatan pasir yang tidak cukup
pada produk juga dapat mempengaruhi hasil
tinggi.
akhir dari produk tersebut.
3. Cacat lubang jarum
3. Cacat yang terdapat pada produk coran yaitu
Bentuk secara dari cacat coran lubang jarum ini
cacat kekerasan permukaan, cacat porositas
adalah terdapatnya bintik-bintik pada permukaan coran.
dan cetakan runtuh.
Adapun sebab-sebab terjadinya cacat lubang jarum
4. Salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya
adalah:
cacat yaitu dengan cara penggunaan komposisi
a. Logam cair teroksidasi
pasir cetak yang benar, pengayakan pasir pada
b. Temperature penuangannya rendah
daerah permukaan produk guna permukaan
c. Penuangan yang terlalu lambat
pada produk coran lebih halus, mangatur
d. Cawan tuang dan sistim saluran basah
komposisi bahan pengikat, dan penambahan
e. Cetakan yang kurang kering 
fluks/ pengangkat pengotor.
Untuk memperkecil
Laboratorium Teknik Produksi terjadinya cacat coran lubang
jarum adalah:
Program Studi Teknik Metalurgi
a. Memperbaiki
Fakultas kualitas pasir cetak terutama kadar
Teknologi Manufaktur VI. Saran
air. 1. Sebaiknya untuk analisa cacat coran langsung
b. Menjaga coran jangan sampai teroksidasi dan dilakukan saat pratikum supaya jelas cacat apa
c. mengusahakan bahan dasar agar selalu dalam yang terdapat saat pratikum dengan didampingi
d. keadaan bersih. asisten.
Jenis cacat tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu:
VII. Daftar Pustaka
1. Nilai permeabilitas pasir yang rendah.
[1] Tanoyo dkk. (2017). Kajian Jumlah Saluran
2. Lubang angin yang tidak memadai pada inti.
Masuk (INGATE) Terhadap Kekerasan dan
3. Terlalu banyak gas yang timbul dari cetakan.
Struktur Mikro Hasil Pengecoran Al-11Si
4. Temperatur tuang yang rendah.
dengan Cetakan Pasir. III(April), 21–31.
Dari beberapa penyebab umum cacat diatas
[2] Utomo, a. H. (2016). Pengaruh variasi media
penyebab penyebab dari produk yang praktikan buat
kesalahan yang terjadi akibat nilai permeabilitas yang cetakan pasir, cetakan logam dan cetakan rcs
rendah, hal ini diakibatkan pada saat pembuatan pasir ( resin coated sand ) terhadap produk coran
cetak penggunaan gula tetes kurang sehingga nilai alumunium.
permeabilitasnya rendah, dan pemadatan pasir cetak [3] Kurniawan, A., Widyanto, S. A., Umardhani,
Y., Jurusan, M., Mesin, T., Teknik, F., …

32
LAPORAN PRATIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
MODUL IV ANALISA CACAT CORAN
Muhamad A Jabaris_2613171029_Kelompok 05
Asisten : Lastri Pratiwi_2613161019
Sabtu, 23 November 2019
Diponegoro, U. (2012). Pengaruh temperatur
cetakan pada cacat visual produksi piston.
Teknik Mesin Universitas Diponegoro, 1(3), 1–
10.

Laboratorium Teknik Produksi


Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur

32

Anda mungkin juga menyukai