4 7 6. Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah mengkomunikasikan secara o Sangat Tidak Setuju 4.2 0 0 3 4 14
efektif tujuan pengendalian intern kepada para pegawai yang o Tidak Setuju
terkait o Setuju
o Sangat Setuju
5 7 7. Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah mengikutsertakan pejabat o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
dan pegawai terkait dalam proses penetapan tujuan o Tidak Setuju
pengendalian intern o Setuju
o Sangat Setuju
4 PEMBENTUKAN 4 7 1. Struktur organisasi telah dirancang sesuai dengan o Sangat Tidak Setuju 4.2 0 0 3 4 14
kompleksitas dan sifat kegiatannya. o Tidak Setuju
STRUKTUR ORGANISASI o Setuju
YANG SESUAI DENGAN o Sangat Setuju
KEBUTUHAN 5 7 2. Seluruh unit organisasi telah mempunyai kewajiban untuk o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
menyusun laporan secara tepat waktu. o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
6 7 3. Risiko yang muncul dari keberadaan o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
struktur organisasi telah diperhitungkan Pimpinan Satuan o Tidak Setuju
Kerja/UPT o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 4. Struktur organisasi yang ada telah mempermudah o Sangat Tidak Setuju 4.2 0 0 4 3 14
penyampaian informasi risiko ke setiap bagian o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
5 7 5. Struktur organisasi telah dilengkapi o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
dengan bagan organisasi yang o Tidak Setuju
menjelaskan peran dan tanggung jawab masing-masing o Setuju
pegawai o Sangat Setuju
6 7 6. Uraian tugas untuk masing-masing o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
pejabat kunci telah ditetapkan dan dimutahirkan o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 7. Proses validasi atas tingkat kehandalan keakuratan, o Sangat Tidak Setuju 4.2 0 0 3 4 14
kelengkapan, ketepatan waktu sistem informasi telah o Tidak Setuju
dilakukan secara berkala o Setuju
o Sangat Setuju
5 PENDELEGASIAN 5 7 1. Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah melakukan reviu dan o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
evaluasi secara berjenjang terhadap peran dan tanggung o Jarang
WEWENANG DAN o Sering
jawab bawahannya terkait SPIP
TANGGUNG JAWAB YANG o Selalu
TEPAT; 4 7 2. Dalam setiap raker/rapim, Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah o Tidak Pernah 4.2 0 0 3 4 14
secara rutin membahas efektivitas penyelenggaraan SPIP o Jarang
o Sering
o Rutin
5 7 3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
ditetapkan dan didokumentasikan secara formal o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
6 7 4. Kriteria pendelegasian wewenang telah tepat o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 5. Pejabat kunci (key management) yang diberi kewenangan o Sangat Tidak Setuju 4.2 0 0 3 4 14
telah memahami tanggung jawab dan wewenangnya o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
5 7 6. Kewenangan telah direviu dimutakhirkan secara periodik o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
o Jarang
o Sering
o Selalu
5 7 7. Wewenang dan tanggung jawab telah dikomunikasikan o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 5 2 17,5
dengan jelas dan dipahami oleh Pegawai o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 8. Batasan kewenangan telah diverifikasi dan diuji o Tidak Pernah 4.2 0 0 4 3 14
o Jarang
o Sering
o Selalu
5 7 9. Proses dan tingkatan otorisasi dilaksanakan sesuai ketentuan o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
o Jarang
o Sering
o Rutin
6 PENYUSUNAN DAN 6 7 1. Satuan Kerja/UPT telah mempunyai o Tidak Ada 5.6 0 0 6 1 21
kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM o Ada
PENERAPAN KEBIJAKAN
Bila jawaban “tidak ada”, langsung ke
YANG SEHAT TENTANG nomor 7
PEMBINAAN SUMBER 4 7 2. Kebijakan dan prosedur pengelolaan o Belum 4.2 0 0 3 4 14
DAYA MANUSIA SDM tersebut telah didokumentasikan secara formal o Sebagian kecil
o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 3. Kebijakan dan prosedur pengelolaan o Belum 1.75 0 0 2 5 17,5
SDM tersebut telah disosialisasikan o Sebagian kecil
kepada seluruh pegawai o Sebagian besar
o Seluruhnya
4 7 4. Kebijakan dan SDM tersebut seluruh pegawai prosedur o Belum 4.2 0 0 3 4 14
pengelolaan telah dipahami oleh seluruh pegawai o Sebagian kecil
o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 5. Kebijakan dan prosedur pengelolaan o Belum 1.75 0 0 2 5 17,5
SDM tersebut telah lengkap (sejak o Sebagian kecil
Rekrutmen sampai dengan pemberhentian pegawai) o Sebagian besar
o Seluruhnya
6 7 6. Kebijakan dan prosedur pengelolaan o Belum 5.6 0 0 6 1 21
SDM tersebut telah dimutakhirkan o Sebagian kecil
sesuai kebutuhan o Sebagian besar
o Seluruhnya
4 7 7. Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah o Belum 4.2 0 0 4 3 14
menetapkan standar rekrutmen pegawai sesuai dengan o Sebagian kecil
persyaratan jabatan o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 8. Pimpinan Satuan Kerja/UPT telah d o Belum 1.75 0 0 2 5 17,5
menetapkan pola mutasi dan promosi pegawai sesuai dengan o Sebagian kecil
persyaratan jabatan dan direviu secara periodik o Sebagian besar
o Seluruhnya
6 7 9. Setiap SDM yang akan ditempatkan o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
dalam posisi kunci telah mempertimbangkan integritas dan o Tidak Setuju
kompetensinya o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 10. Satuan Kerja/UPT telah menempatkan SDM pada posisi kunci o Belum 4.2 0 0 3 4 14
melalui fit and proper test dan management assessment center o Sebagian kecil
(MAC) o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 11. Program pelatihan telah disusun o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
berdasarkan analisis kebutuhan diklat (training needs o Tidak Setuju
analysis) o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 12. Setiap pegawai telah mendapatkan kesempatan yang cukup o Belum 4.2 0 0 3 4 14
untuk mengikuti program pendidikan dan o Sebagian kecil
pelatihan o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 13. Program pelatihan yang terselenggara telah mendorong o Sangat Tidak Setuju 1.75 0 0 2 5 17,5
perilaku yang baik dan kesadaran ber-SPIP o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
6 7 14. Satuan Kerja/UPT telah mengalokasikan anggaran yang o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
memadai untuk pengembangan SDM o Tidak Setuju
o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 15. Satuan Kerja/UPT telah mengikutsertakan pegawai dalam o Belum 4.2 0 0 3 4 14
diklat kepemimpinan dan inter personal skill. o Sebagian kecil
o Sebagian besar
o Seluruhnya
5 7 16. Satuan Kerja/UPT telah memiliki system penilaian kinerja dan o Tidak Ada 1.75 0 0 2 5 17,5
system penghargaan (reward) yang didokumentasikan. o Ada
5 7 17. Sistem penilaian kinerja dan sistem o Belum 1.75 0 0 5 2 17,5
penghargaan (reward) tersebut telah o Sebagian kecil
diterapkan sesuai ketentuan. o Sebagian besar
o Seluruhnya
4 7 18. Satuan Kerja/UPT telah memberikan berbagai penghargaan o Belum 4.2 0 0 4 3 14
atas kinerja dan produktivitas pegawai/unit kerja. o Sebagian kecil
o Sebagian besar
o Seluruhnya
7 PERWUJUDAN PERAN 5 7 1. APIP telah melakukan reviu atas efisiensi efektivitas kegiatan o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
secara periodik o Jarang
APARAT PENGAWASAN o Sering
INTERN PEMERINTAH o Rutin
YANG EFEKTIF 6 7 2. APIP telah memberikan peringatan dini kepada Pimpinan o Sangat Tidak Setuju 5.6 0 0 6 1 21
Satuan Kerja/UPT dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi o Tidak Setuju
Satuan Kerja/UPT Pemerintah. o Setuju
o Sangat Setuju
4 7 3. APIP telah berperan dalam fasilitasi penyelenggaraan SPIP di o Tidak Pernah 4.2 0 0 3 4 14
Satuan Kerja/UPT o Jarang
o Sering
o Rutin
5 7 4. APIP telah melaksanakan pengawasan berbasis risiko. o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
o Jarang
o Sering
o Rutin
4 7 5. APIP telah melakukan evaluasi atas o Tidak Pernah 4.2 0 0 3 4 14
efektivitas SPIP secara periodik. o Jarang
o Sering
o Rutin
5 7 6. APIP telah melakukan pengujian keuangan secara periodik o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
o Jarang
o Sering
o Rutin
6 7 7. APIP telah melakukan evaluasi pelaksanaan pegendaian o Tidak Pernah 5.6 0 0 6 1 21
INTERNAL secara periodik o Jarang
o Sering
o Rutin
4 7 8. APIP telah melakukan reviu atas kepatuhan hukum dan aturan o Tidak Pernah 4.2 0 0 3 4 14
lainnya o Jarang
o Sering
o Rutin
5 7 9. Temuan dan saran/rekomendasi pengawasan APIP telah o Belum 1.75 0 0 2 5 17,5
ditindaklanjuti. o Sebagian kecil
o Sebagian besar
o Seluruhnya
8 HUBUNGAN KERJA YANG 4 7 1. Pimpinan Satuan Kerja/UPT Satuan Kerja/UPT telah membina o Tidak Pernah 4.2 0 0 3 4 14
hubungan kerja yang baik dengan Instansil/organisasi lain o Jarang
BAIK DENGAN INSTANSI o Sering
yang memiliki keterkaitan operasional
PEMERINTAH TERKAIT o Rutin
5 7 2. Pimpinan Satuan Kerja/UPT Satuan Kerja/UPT telah membina o Tidak Pernah 1.75 0 0 2 5 17,5
hubungan kerja yang baik dengan instansi/unit yang terkait o Jarang
atas fungsi pengawasan (inspektorat, BPKP, BPK, dan KPK) o Sering
o Rutin
KONDISI UMUM
RENCANA TINDAK
PENGUATAN LINGKUNAN PENGENDALIAN
1. Satuan Kerja/UPT : Kantor Kementerian Agama Kab. Karimun
2. Tahun : 2021
Lampiran KMA Nomor 580 Tahun 2019
Form SPIP-02
NO SUB UNSUR HASIL ANALISIS RENCANA TINDAK WAKTU PIC
1 2 3 4 5 6
1 PENEGAKAN INTEGERITAS DAN NILAI ETIKA
Keterangan : Karimun,………………………………………………
Kolom (1) : diisi nomor urut
Kolom (2) : diisi dengan Sub Unsur Lingkungan Pengendalian Satgas SPIP,
Kolom (3) : diisi dengan hasil analisis per pertanyaan per sub unsur Ketua,
Kolom (4) : diisi dengan rencana tindak yang akan dilaksanakan
Kolom (5) : diisi dengan waktu pelaksanaan
Kolom (6) : diisi dengan penanggung jawab rencana tindak
TUGIATNO
3 Sasaran strategis : 1. Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama (SS1);
2. Meningkatnya moderasi beragama dan kerukunan umat beragama (SS2);
3. Meningkatnya keselarasan relasi agama dan budaya (SS3);
4. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama (SS4);
5. Meningkatnya pemanfaatan ekonomi keagamaan umat (SS5);
6. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan pengajaran (SS6);
7. Meningkatnya kualitas pemerataan akses pendidikan (SS7);
8. Meningkatnya pengelolaan dan penempatan pendidik (SS8);
9. Meningkatnya kualitas penjaminan mutu pendidikan (SS9);
10. Meningkatnya kualitas mental/karakter siswa (SS10); dan
11. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel (SS11).
Form SPIP-04
Persentase
MTs/Wustha/SMPTK
/Mad yama Widya
Pasraman yang
memenuhi SPM
sarana prasarana
Persentase
MA/Ulya/SMTK/SMA
K/Ut ama Widya
Pasraman yang
memenuhi SPM
sarana prasarana
Persentase
Madrasah/Sekolah
Keagamaan di daerah
3T yang
ditingkatkan mutunya
Jumlah siswa
sekolah keagamaan
penerima BOS
Persentase siswa
sekolah keagamaan
penerima PIP
Persentase guru
sekolah
keagamaan yang
memenuhi kualifikasi
dan kompetensi
minimal
Persentase
tenaga kependidikan
lainnya di sekolah
keagamaan yang
memenuhi kualifikasi
dan kompetensi
minimal
Persentase
guru pendidikan
agama yang
memenuhi kualifikasi
dan kompetensi
minimal
Persentase
tenaga kependidikan
pendidikan agama
yang memenuhi
kualifikasi dan
kompetensi minimal
Persentase
guru
madrasah
yang mengikuti PPG
Persentase guru
pendidikan agama
Islam yang mengikuti
PPG
Persentase
guru
pendidikan agama
Islam berkualifikasi
minimal S1
Persentase Calon
Pengawas madrasah
yang menerima
beasiswa S2
Jumlah madrasah
yang
difasilitasi dalam
meningkatkan status
akreditasi.
Jumlah sekolah
keagamaan yang
difasilitasi dalam
meningkatkan status
akreditasi.
Persentase sekolah
keagamaan yang
menerapkan budaya
mutu
Persentase siswa
sekolah keagamaan
yang mengikuti
kompetisi nasional
maupun internasional
Persentase
sekolah keagamaan
yang
mengintegrasikan
pendidikan
karakter dalam
pembelajaran
Persentase
sekolah
keagamaan yang
ramah anak.
Jumlah organisasi
siswa ekstrakurikuler
pada sekolah
keagamaan yang
dibina kepeloporan
dan kesukarelawanan
Jumlah gugus
pramuka pada
sekolah keagamaan
yang dibina
Keterangan : Karimun,………………………………………….
Kolom (1) : diisi nomor urut
Kolom (2) : diisi dengan IKU sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Kementerian Satgas SPIP Kemenag Kab. Karimun
Penanggung Jawab,
Kolom (3) : diisi dengan risiko yang berpotensi menghambat pencapaian masing-masing sasaran strategis yang ingin dicapai oleh
kementerian seperti tertuang dalam Renstra Satker/UPT
Kolom (4) : diisi dengan factor penyebab yang menjadi akar permasalahan
Kolom (5) : diisi dengan uraian dampak yang ditimbulkan
Kolom (6) : diisi dengan nilai yang ditimbulkan
1. Hampir tidak terjadi Jamzuri
2. Jarang terjadi
3. Sering terjadi
4. Hampir selalu terjadi
2. Rendah
3. Tinggi
4. Tinggi sekali
Fomulir ini disusun pada saat perencanaan penganggaran dan dilaporkan awal tahun anggaran
Tidak terealisasi
Terhutangnya TPG Non Jarang Terjadi Tinggi 3 Tinggi
1 Guru Kurang Anggaran Pembayaran TPG
PNS 2 3
Non PNS Guru PAK
Keterangan : Karimun,……………………………………
Kolom (1) : diisi nomor urut
Kolom (2) : diisi dengan resiko yang berpotensi menghambat pencapaian-pencapaian tujuan program seperti Satgas SPIP,
tertuang dalam TOR. Ketua,
Kolom (3) : diisi dengan Pejabat Pemmilik Resiko.
Kolom (4) : diisi dengan factor penyebab yang menjadi akar permasalahan.
Kolom (5) : diisi dengan uraian dampak yang ditimbulkan
Kolom (6) : diisi dengan nilai pada skala berikut ini : TUGIATNO
1. Hampir tidak terjadi
2. Jarang terjadi
3. Sering terjadi
4. Hampir selalu terjadi
Kolom (7) : diisi dengan nilai pada skala berikut ini :
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Tinggi
4. Tinggi sekali
Kolom (8) : merupakan hasil perkalian kolom (5) x kolom (6)
Kolom (9) : diisi dengan deskripsi status resiko, yaitu :
sangat tinggi/tinggi/rendah/sangat rendah.
KEGIATAN PENGENDALIAN
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KARIMUN
1. Sator/Satker/UPT :
2. Program :
3. Tujuan :
3 Sasaran strategis :
KEGIATAN PENGENDALIAN
TINGKAT KEGIATAN
1. Satker / UPT :
2. Nama Kegiatan :
3. Jenis Kegiatan :
4. Tujuan Kegiatan :
TUGIATNO
Kolom (1) : Diisi nomor urut
Kolom (2) : diisi dengan perioritas risiko yaitu risiko dengan status risiko
tinggi dan sangat tinggi
Kolom (3) : Diisi dengan factor penyebab yang menjadi akar permasalahan
Kolom (4) : Diisi dengan bentuk pengendalian yang ada /regulasi
Kolom (5) : Diisi dengan hasil analisis efektifitas pengendalian yang ada
Kolom (6) : Diisi dengan bentuk pengendalian yang masih dibutuhkan
Kolom (7) : Diisi dengan unit/petugas yang kompeten sesuai permasalahan
yang ditangani
Kolom (8) : Diisi dengan waktu rencana pelaksanaan penanganan
Jamzuri
5. Satker / UPT :
6. Nama Kegiatan :
7. Tujuan Kegiatan :
Lampiran KMA Nomor 580 Tahun 2019
Form SPIP-13
NO RISIKO TERIDENTIFIKASI RINCIAN PENANGANAN USULAN PENANGGUNG JAWAB
YANG BELUM
RENCANA REALISASI PERBAIKAN
TERTANGANI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan : Karimun,………………………………………
Kolom (1) : diisi nomor urut Satgas SPIP,
Kolom (2) : diisi dengan Prioritas risiko yaitu risiko dengan status risiko tinggi dan Ketua,
sanggat tinggi.
Kolom (3) : diisi dengan rencana penanganan berupa serangkaian tindakan untuk
menghilangkan akar permasalahan dari faktor penyebab.
Kolom (4) : diisi dengan realisasi penanganan dari hasil monitoring selama satu
semester TUGIATNO
Kolom (5) : diisi dengan hal-hal yang belum tertangani yaitu berupa deviasi antara
realisasi dibandingkan rencana
Kolom (6) : diisi dengan usulan perbaikan terhadap hal yang belum tertangani dan
menjadi rencana penanganan pada laporan semester berikutnya.
Kolom (7) : diisi dengan petugas yang kompeten sesuai permasalahan
1. Satker /UPT :
2. Nama Kegiatan :
3. Tujuan Kegiatan :
Lampiran KMA Nomor 580 Tahun 2019
Form SPIP-11
BENTUK / SARANA
NO PENGENDALIAN YANG DI RENCANAKAN PENYEDIA INFORMASI PENERIMA INFORMASI WAKTU PELAKSANAAN
KOMUNIKASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Keterangan : Karimun,……………………………………….
Kolom (1) : diisi nomor urut
Kolom (2) : diisi dengan Informasi pengendalian yang ingin disampaikan
Kolom (3) : diisi dengan bentuk dan sarana komunikasi yang akan digunakan untuk penyampaian informasi seperti Satgas SPIP
Laporan, Surat, Rapat dan lainnya KETUA,
Kolom (4) : diisi dengan Kepala Satuan Kerja/Kabag/Kabid/Kasubdit, Kelompok Pegawai (nama Unit Kerja), baik Internal
maupun Eksternal
Kolom (5) : diisi dengan pejabat/unit penanggung jawab kegiatan
Kolom (6) : diisi dengan waktu pelaksanaan pengkomunikasian
TUGIATNO
1 Visi :
2 Misi :
3 TUJUAN :
Lampiran KMA Nomor 580 Tahun 2019
Form SPIP-14
RINCIAN PENANGANAN
NO RISIKO TERIDENTIFIKASI USULAN PERBAIKAN PENANGGUNG JAWAB
YANG BELUM
RENCANA REALISASI
TERTANGANI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan : Karimun,……………………………………..
Kolom (1) : Diisi nomor urut Satgas SPIP Kemenag Kab. Karimun
Kolom (2) : Diisi dengan prioritas risiko yaitu risiko dengan status tinggi dan sangat tinggi Penanggung Jawab,
Kolom (3) : Diisi dengan rencana penanganan berupa serangkaian tindakan untuk menghilangkan akar
permasalahan dari faktor penyebab
Kolom (4) : Diisi dengan realisasi penanganan dari hasil monitoring delama satu semester
Kolom (5) : Diisi dengan hal-hal yang belum tertangani yaitu berupa deviasi antara realisasi dibandingkan rencana.
Kolom (6) : Diisi dengan usulan perbaikan terhadap hal yang belum tertangani dan menjadi rencana penanganan
pada laporan semester berikutnya
Kolom (7) : Diisi dengan petugas yang kompeten sesuai permasalahan yang akan ditangani Jamzuri