MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Teknik Pegecoran logam
Yang Diampu Oleh Duwi Leksono Edy, S. Pd., M. Pd.
Disusun Oleh :
Cholid Saifullah (180512526003)
Fildatus Safhadewi (180512526002)
Vingki Bayu Setiawan (180512526042)
Pengecoran Logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi.
Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga cetak
(cavity) sesuai dengan bentuk atau desain yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi
rongga cetak dan tersolidifikasi, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat
digunakan untuk proses sekunder.
Untuk menghasilkan hasil cor yang berkualitas maka diperlukan pola yang
berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan kelengkapan lainnya.
Pola digunakan untuk memproduksi cetakan. Sehingga, keberadaan pola dalam proses pengecoran
menjadi sangat penting. Selain pola, adajuga inti. Inti juga perlu dalam proses pengecoran. Untuk
produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin kendaraan atau katup-katup
biasanya diperlukan inti. Sehingga dalam makalah ini akan dijabarkan penjelasan tentang inti.
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan definisi pola
2) Menjelaskan perencanaan pembuatan pola
3) Menjelaskan definisi inti
4) Menjelakan macam kotak inti
5) Menjelaskan macam telapak inti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pola
Untuk membuat benda tuang diperlukan logam cair dan cetakan, dimana logam cair
itu dituang ke dalam rongga cetakan, kemudian setelah logamnya membeku dan suhunya
cukup untuk pembongkaran dilakukan pembongkaran cetakan. Pada pembuatan cetakan
dalam hal membuat rongga-rongga cetak yang teliti ukurannya dengan berbagai bentuk
diperlukan sebuat alat yang disebut pola.
Sehingga pola dapat didefinisikan sebagai model yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan untuk membuat bentuk yang disebut "cetakan" di pasir lembab
atau bahan yang cocok lainnya. Selain itu, pola juga dapat diartikan sebagai tiruan benda
kerja yg akan diproduksi dg teknik pengecoran, dg toleransi/suaian ukuran sesuai
perhitungan pengecoran. Ukuran pola, biasanya lebih besar dari benda kerja.
Daftar3.4 Tambahan penyelesaian mesin yang biasa untuk coran paduan bukan besi
4) Kemiringan Pola
Permukaan-permukaan tegak dari pola dimiringkan mulai dari permukaaan
pisah untuk memudahkan pengangkatan pola dari cetakan. Besar kemiringan ini
tergantung dari :
a. Kehalusan pola
b. Cara pencetakan, misalnya dengan tangan atau dengan mesin cetak
c. Ketinggian pola
d. Alat Bantu pada pemesinan
Meskipun dalam hal mempergunakan pola logam, pola ditarik dari pengarah
pena-pena. Untuk pola logam membutuhkan kemiringan 1/200, 1 artinya
perbedaan ukuran atas dan bawah, dan 200 adalah ukuran ketinggian pola.
Demikian juga pola kayu membutuhkan kemiringan 1/30 sampai 1/100. Besar
kemiringan pola ditentukan sebesar 1 – 2 o.
5) Tambahan pelenturan
Penyusutan dari coran pada waktu pembekuan dan pendinginan kadang-
kadang bukan saja mengecilkan keseluruhan tetapi juga mengakibatkan
pelenturan yang tergantung pada bentuknya. Untuk menghindari pelenturan pada
coran maka pola dengan sengaja dilenturkan dengan membuat petunjuk dalam
rencana pembuatan pola agar disimpangkan kearah yang beralawanan, seperti
dengan jalan: menempatkan rusuk-rusuk atau penambahan tebal sesuai dengan
besar pelenturan yang diharapkan. Tambahan tersebut dinamakan tambahan
pelenturan.
3. Pembuatan pola
1. Perhatian pada pembuatan pola
Setelah penentuan macam pola, maka gambarnya dibuat. Pola dibagi menjadi pelat bulat,
silinder, setengah lingkaran, segi empat siku, parelel elipipidum atau plat biasa menurut
bentuk dari setiap bagian pola. Penentuan struktur pola dibuat dengan mempergunakan
sifatkayu (dalam lingkaran tahun)
2. Mesin dan perkakas untuk membuat pola
4. Pemerikasaan pola
1. Pengertian gambar dari referensi pola
2. Pemerikasaan dengan penglihatan
3. Pemeriksaan ukuran
1.2 Inti (Core)
Inti adalah bagian dari cetakan yang terpisah yang dibuat khusus memakai cetakan inti atau
kotak inti. Maksud pemakaian inti adalah :
a. Untuk membuat rongga
b. Mempermudah cara pencetakan
c. Untuk mendapatkan permukaan halus, biasanya pada permukaan atas.
d. Untuk mengganti bagian-bagian pasir yang tipis supaya lebih kuat.
Dudukan Inti
Maksud dari dudukan inti adalah :
a. Untuk menentukan penempatan inti
b. Menyalurkan udara dan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui inti
c. Memegang inti supaya tidak bergerak setelah cetakan terisi oleh logam cair, juga
memegang inti terhadap daya apung dari logam.
Kotak Inti
Untuk membuat inti harus disediakan cetakan inti (kotak inti). Bahan kotak inti :
a. Kayu
b. Logam untuk seri produksi)
c. Plastik (untuk membuat rongga-rongga yang susah dikerjakan dengan tangan atau
mesin)
Syarat-syarat kotak inti adalah :
a. Kuat
b. Pasir mdah dimasukkan dan mudah pula dikeluarkan
c. Ada saluran-saluran udara, terutama untuk inti yang dibuat dengan mesin.