7.1 Tujuan
1. Memahami tata cara melakukan pemeriksaan NDT metode Dye
Penetrant.
2. Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan NDT metode Dye Penetrant.
3. Memahami dan mengerti prinsip dasar NDT menggunakan liquid
penetrant test.
4. Untuk mengtahui jenis cacat yang terjadi pada material uji.
A. Visual Inspection
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil
dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan
dan korosi. Dalam hal ini tentu saja adalah retak yang dapat terlihat oleh mata
telanjang atau dengan bantuan lensa pembesar ataupun boroskop.
93
KELOMPOK 5 BAB VII PEMERIKSAAN DYE PENETRANT
Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya
bisa diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan
pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.
E. Ultrasonic Inspection
F. Radiographic Inspection
Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan
menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar
akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian
direkam pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas
yang terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah
yang akan memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
Persiapan permukaan
Dwell time
Pembersihan permukaan
Menyemprotkan developer
Kesimpulan
Gambar 7.6 Skema Proses Pemeriksaan Dye Penetrant
7.3.2 Penjelasan Skema Proses
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Bersihkan spesimen dengan menggunakan thinner, dimaksudkan agar
tidak ada pengotor yang ada dipermukaan, dan bersihkan cairan thinner
dengan menggunakan dengan menggunakan kain majun.
c. Setelah thinner pada permukaan kering, semprotkan penetran ke
permukaan spesimen uji secara merata.
d. Tunggu selama 10 menit (dwell time). Dwell time bertujuan agar
penetran benar-benar masuk ke dalam celah cacat permukaan dari
spesimen uji
e. Gunakan kain majun yang dibasahi oleh thinner lalu bersihkan sisa
penetran yang ada dipermukaan spesimen uji secara perlahan dan
searah. Ini dilakukan agar sisa penetran tidak kembali menempel pada
spesimen uji.
f. Setelah cukup kering, semprotkan developer secara merata ke seluruh
permukaan spesimen uji. Bertujuan untuk mengembangkan penetran
yang ada di celah-celah cacat hingga penetran akan terlihat
dipermukaan spesimen uji sebagai tanda adanya cacat pada spesimen
uji
g. Lakukan analisa dan pembahasan dari hasil pengujian.
h. Ambil kesimpulan.
7.7 Kesimpulan
1. Pemeriksaan dye penetrant adalah salah satu metode
pengujian yang tidak merusak (NDT) spesimen uji yang bertujuan untuk
mendeteksi cacat terbuka pada spesimen uji.
2. Pemeriksaan dye penetrant ini hanya dapat dilakukan untuk
pemeriksaan cacat pada bagian permukaan specimen saja.
3. Indikasi cacat yang terlihat yaitu cacat dengan bentuk linier
(garis lurus) dan rounded (lingkaran).
4. Kelebihan dari dye penetrant yaitu murah, mudah dibawa
dan tidak merusak.
5. kekurangan yaitu hanya mendeteksi cacat dipemukaannya
saja dan harus membersikan permukaan benda yang mau di uji.
6. Syarat-syarat cairan penetrant: mampu masuk
lubang/bukaan yang sangat halus, tidak mudah menguap, mudah
dibersihkan dari permukaan dan mampu tampil dengan cepat dari lubang
ke permukaan setelah diberikan developer