Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 7 No.

1, Januari 2018 (7-12)

Pengaruh Variasi Komposisi Komposit Matrik Aluminium


Berpenguat Sicw/Al2o3 Dengan Wetting Agent Terhadap Densitas,
Porositas Dan Kekerasan
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K. K.
Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali
Abstrak

Keperluan material yang semakin meningkat mendorong manusia untuk menciptakan rekayasa material, maka
dikembangkanlah komposit matrik aluminum. Aluminum merupakan logam non ferro yang penggunaanya sangat luas di
bidang industri.Aluminium mempunyai sifat-sifat yang penting yaitu ringan, taham karat, dan penghantar panas yang baik.
Untuk memperbaiki sifat mekanik komposit matrik aluminium akan diperkuat dengan SiCw dan Al2O3.Komposit matrik
aluminium akan ditambahkan SiCw dan Al2O3 sebagai penguat dan Mg sebagai Wetting agent dan dibuat dalam 3 variasi
komposisi yaitu Komposisi I Al (65%) – SiCw (20%) – Al2O3 (10%) – Mg (5%), Komposisi II Al (65%) – SiCw (15%) –
Al2O3 (15%) – Mg (5%), Komposisi III Al (65%) – SiCw (10%) – Al2O3 (20%) – Mg (5%). Proses pencetakan dilakukan
dengan metode metalurgi serbuk dengan beban kompaksi sebesar 25 kN selama 30 menit dan dengan temperature sintering
550 oC. penelitian ini dilakukan guna mengetahui perubahan sifat mekanik, yaitu densitas, porositas dan kekerasan dari
komposit ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa densitas dari komposit ini meningkat seiring dengan penambahan
komposisi Al2O3, densitas tertinggi dimiliki oleh komposit komposisi III. Dari hasil uji Porositas menunjukan bahwa
komposit ini memiliki porositas yang tinggi dan terus menurun seiring bertambahnya komposisi Al2O3.Hasil dari pengujian
Kekerasan menunjukan bahwa nilai kekerasan komposit ini meningkat seiring bertambahnya komposisi Al2O3.Kekerasan
tertinggi dimiliki oleh komposisi III yaitu 57,283 VHN.

Kata Kunci: komposit matrik aluminium, metode metalurgi serbuk, densitas, porositas dan kekerasan

Abstract

The increasing of daily needs drives human to create engineering materials, therefore the aluminum matrix
composite is developed. Aluminum is a non-ferrous metal which is widely used in industry. Aluminum has important
properties that are lightweight, rust resistant, and a good conductor of heat. To improve the mechanical properties of the
aluminum matrix composite will be strengthened with SiCw and Al2O3.Aluminum matrix composite will be added SiCw and
Al2O3 as amplifier and Mg as wetting agent and made in 3 variations of composition is that Composition I Al (65%) – SiCw
(20%) – Al2O3 (10%) – Mg (5%), Composition II Al (65%) – SiCw (15%) – Al2O3 (15%) – Mg (5%), Composition III Al
(65%) – SiCw (10%) – Al2O3 (20%) – Mg (5%). The printing process was done by powder metallurgy method with
compaction load of 25 kN held for 30 min and with 550 oC sintering temperature. This research was conducted to find out the
change of mechanical properties that density, porosity and hardness of this composite.The results showed that the density of
this composite increases with the addition of Al2O3 composition, the highest density is owned by composite compositions III.
From the results of Porosity test showed that this composite has a high porosity and decline as the composition of Al2O3
increases. The results of vickers hardness testing show that the value of this composite hardness increases with the addition
of Al2O3 composition. The highest hardness is owned by composition III that is 57,283 VHN.

Keywords: aluminum matrix composite, powder metallurgy method, density, porosity and vickers

1. Pendahuluan kebutuhan.Salah satu pengembangan dari material


Perkembangan jaman semakin maju aluminium adalah komposit matriks aluminium.
makakebutuhan terhadap teknologi material juga Tahun 2016 Komposit Matriks Aluminium
meningkat dan beragam dalam berpenguat SiCw dan Al2O3dengan metode metalurgi
pengaplikasiannya.Aplikasi pengembangan material serbuk sudah pernah diteliti oleh K. Suarsana yang
berbasis logam pada dunia industri sangat bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat
berpotensial, terutama di Indonesia.Indonesia mekanisnya.Hasilnya kekuatan komposit meningkat
mempunyai potensi mineral bauksit(sumber seiring dengan peningkatan temperatur, namun
aluminium) yang cukup besar. Data terakhir dari posositas meningkat seiring dengan peningkatan
Badan Geologi ESDM tahun 2013 menunjukan Al2O3[1].Maka dari itu, pada penelitian ini
jumlah seluruhan sumber daya bauksit di Indonesia dilakukanPenambahan Magnesium sebagai wetting
mencapai 838,9 juta ton. Maka Aluminium agent yangbertujuan untuk meningkatkan ikatan
merupakan material yang berpotensi untuk antar-muka antara matriks dengan penguat agar
dikembangkan upaya untuk mendapatkan komposit menjadi semakin homogen [2].
karakteristik material yang sesuai dengan Penelitian yang telah dilakukan perlu dikaji dan
diteliti pengaruh variasi penguat SiCw dn Al2O3 pada
komposit matriks aluminium terhadap Densitas,
Korespondensi: Tel./Fax:
E-mail:
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K.K. / Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA
Vol.7 No. 1, Januari 2018 (7-12)

Porositas dan Kekerasannya. Dalam hal ini maka ada komposit karena Al2O3 memiliki sifat ketahanan
beberapa permasalahan yang akan dikaji, yaitu: aus, tahan akan korosi, ketahanan terhadap api dan
Penelitian ini memiliki beberapa rumusan kekerasan yang tinggi [7].Magnesium digunakan
permasalahan yang akan diteliti, yaitu bagaimana sebagai wetting agent, yaitu sebagai pengikat
pengaruh variasi komposisi penguat SiCw dan Al2O3 interface antar matrik dan partikel penguat ini
yang diukur dari uji Densitas, Porositas, Kekerasan bertujuan agar matrik dapat mengikat partikel
serta bagaimana karakteristik struktur mikro dari penguat dengan baik dan komposit menjadi
komposit yang diamati menggunakan Scanning semakinhomogen.
Electron Microscope. Proses yang digunakan dalam pembuatan
Beberapa batasan masalah ditetentukan dalam komposit adalah metode metalurgi serbuk (Powder
penelitian ini yaitumaterial yang digunakan adalah Metallurgy). Tahapan dalam proses metalurgi
aluminium fine powder, SiC whisker, serbuk alumina serbuk diawali pencampuran dan pengadukan
serta serbuk magnesium. Gaya tekan yang digunakan partikel serbuk adalah proses bercampurnya serbuk
pada saat pencetakan specimen adalah 25 kN pada secara sempurna dengan masing-masing besaran
temperatur ruangan. Temperature sintering yang komposisi guna menghasilkan serbuk yang
digunakan adalah dengan temperature pre-heating homogen. Mekanisme yang terjadi selama proses
200oC laju kenaikan temperatur 5oC/menit dengan pencampuran serbuk tergantung dari metoda
holding time pre-heatingselama 1 jam kemudian pencampuran yang digunakan[8].
temperature dinaikan ke temperature sinter 550oC Kompaksi adalah suatu proses pembentukan
dengan holding time sinter selama 6 jam terhadap serbuk murni, atau paduan dari berbagai
jenis serbuk sehingga mempunyai bentuk tertentu
2. Dasar Teori dan mempunyai kekuatan yang cukup untuk
Komposit merupakan gabungan dari 2 material dilakukan proses selanjutnya yaitu sintering [8].
multifasa yang memiliki interface makroskopis yang Proses sintering, ini merupakan proses
bisa dibedakan secara makro dan memiliki sifatyang pemanasan, dengan tekanan atau tanpa tekanan
merupakan penggabungan sifat positif material sehingga partikel akan saling berikatan secara
penyusunnya [3]. Berdasarkan bahan matrik yang kimia menjadi struktur yang homogen atau kohern
digunakan maka komposit diklasifikasikan dalam 3 [9]. Proses sinter biasanya akan diikuti dengan
kelompok, yang salah satunya Metal Matrix adanya peningkatan sifat mekanik jika
Composites (MMC).Komposit jenis ini merupakan dibandingkan dengan material hasil kompaksi
kombinasi dari dua material logam atau lebih dengan yang belum melalui proses sinter. Hal ini
matriks berupa logam dan umumnya menggunakan diakibatkan oleh menyatunya partikel-partikel
keramik sebagai penguat[4].Berdasarkan pada pengikat dan penguat sehingga dapat
efisiensi biaya, sifat mekanis, dan aplikasinya, meningkatkan kerapatan struktur dari produk atau
partiker penguat yang umum digunakan sebagai biasa disebut proses pemadatan [10].
penguat dalam Aluminium Matrik Komposit adalah
partikel SiC dan Al2O3. Pada penelitian ini penulis 2.1. Pengujian Material Komposit
akan menambahkan magnesium yang dapat membuat Pengujian yang dilakukan pada material
komposit lebih homogen. komposit Al-SiCw/Al2O3 yaitu Densitas, Porositas,
Aluminium dan paduannya merupakan logam Kekerasan dan pengamatan struktur mikro dengan
ringan dengan massa jenis rendah (2,7 g/cm3) Scanning Electron Microscope.
dibandingkan dengan baja (7,9 g/cm3). Pada
aplikasi Aluminium Matrik Komposit, logam a. Pengujian Densitas
aluminium berperan sebagai matrik yang berfungsi Densitas merupakan besaran fisis,
sebagai media transfer beban ke penguat, karena perbandingan massa dengan volume benda.
hanya sedikit beban yang diterima oleh komposit Pengukuran densitas yang berbentuk
yang mampu di tahan oleh matriks sehingga padatmenggunakan metode Archimedes [11].
matriks pada komposit haruslah material yang ulet
ms (1)
dan melindungi penguat dari lingkungan [5]. ρ = xρH 0 2
(mb − m g )
Silikon karbidawhisker (SiCw) merupakan
salah satu jenis keramik yang sering paling Dengan :
digunakan sebagai penguat dalam komposit. ρ = Densitas Material (gr/cm3)
Silicon karbida diproduksi dengansilika relatif dari ms = Massa kering (gr)
tanah dan karbon dari proses pemanasan pada
temperatur 2400oC di dalam dapur listrik, memiliki mg = Massa material digantung dalam
kekerasan serta modulus elastisitas yang tinggi, air (gr)
sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis pada mb = Massa materialsetelah direndam
aplikasi material komposit [6]. dengan air (gr)
Penambahan penguat Al2O3 bertujuan untuk ρH2O = Massa jenis air (1 gr/cm3)
meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan ketahanan
8
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K.K. / Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA
Vol.7 No. 1, Januari 2018 (7-12)

b. Pengujian Porositas yangdihasilkan 0,785 cm3. Bahan yang digunakan


Porositas dapat didefenisikan sebagai yaitu Aluminium (ρm= 2,7gr/cm3), SiCw (ρf=
perbandingan antara jumlah volume ruang 3,2gr/cm3), Al2O3 (ρ= 3,8 gr/cm3), dan Magnesium
kosong atau pori-pori yang dimiliki oleh material (ρ= 1,7 gr/cm3) dengan variasi perbandingan yaitu
padat terhadap jumlah dari volume material itu Komposisi I Al (65%) – SiCw (20%) – Al2O3 (10%)
sendiri. – Mg (5%), Komposisi II Al (65%) – SiCw (15%) –
Al2O3 (15%) – Mg (5%), Komposisi III Al (65%) –
mb − ms (2)
Ρ = x100 % SiCw (10%) – Al2O3 (20%) – Mg (5%).
(m b − m g )
Dengan : 4. Hasil Dan Pembahasan
P = Porositas material (%) 4.1. Data Hasil Uji Densitas
ms = Massa material kering (gr)
Penguiian densitas dilakukan pada 9 sampel,
mg = Massa material digantung dalam terdapat masing-masing 3 sampel pada setiap
air (gr) komposisi kemudian dicari rata-ratanya. Pengujian
mb = Massa material setelah direndam densitas dilakukan dengancara penimbangan
dengan air (gr) specimen.Spesimen ditimbang dalam keadaan kering
sempurna, kemudian ditimbang dalam keadaan di
c. Pengujian Kekerasan dalam air, dan ditimbang dalam keadaan basah
setelah direndam di dalam air. Data hasil dari
Uji vickers dikembangkan di inggris pada pengujian ditabelkan pada tabel 1:
tahun 1925. Uji kekerasan atauvickers
menggunakan indentor piramida, besar sudut
Tabel 1. Hasil Uji Densitas
antara permukaan piramida yang saling
berhadapan adalah 136o. ASTM yang digunakan
adalah ASTM E384.

ଵ,଼ହସ ୶ ୔
VHN= 2 (3)
݀
Dengan:
VHN =Vickers hardness number
P = Beban yang diberikan ke Mempermudah pembacaan data hasil dari pengujian
material(kgf) densitas maka data hasil pengujian digambarkan
D = Panjang diagonal rata-rata pada grafik dapat dilihat dalam Gambar 1.

d. Scanning Electron Microscope (SEM)


Scanning Electron Microscope (SEM)
merupakan mikroskop elektron yang sering
digunakan untuk menganalisa pernukaan suatu
material.Scanning Electron Microscopejuga
bisa digunakan untuk mengetahui data
kristalografi, sehingga SEM dapat digunakan
lebih lanjut untuk menentukan elemen atau
senyawa dari sebuah material.

3. Metode Penelitian
Gambar 1. Grafik Hubungan Komposisi
Mempelajari proses pembuatan komposit matrik Terhadap Densitas
aluminium dengan penguat SiCw/Al2O3 dan Mg
menggunakan metalurgi serbuk maka di buat sampel Berdasarkan pada grafik dalam Gambar 1
yang selanjutnya akan dikarakterisasi untuk menunjukan bahwa Densitas komposit meningkat
mengetahui sifat-sifatnya. Komposisi Al – seiring dengan bertambahnya persentase alumina
SiCw/Al2O3 dan Mg menjadi variabel yang akan yang dicampurkan.Hal ini diakibatkan oleh alumina
diamati pengaruhnya terhadap densitas, porositas dan memiliki nilai densitas yang paling besar
kekerasannya yang diikuti dengan analisa struktur dibandingkan material penyusun lainnya.
micro menggunakan SEM.Dalam pembuatan
komposit matrik Aluminium Berpenguat
SiCw/Al2O3menggunakanmetode metalurgi serbuk
yang dibuat berbentuk silinder berdiameter 1cm dan
dengan tinggi 1 cm. sehingga volume komposit
9
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K.K. / Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA
Vol.7 No. 1, Januari 2018 (7-12)

4.2.Data Hasil Uji Porositas pengujian kekerasan untuk mengetahui peningkatan


Proses pengujian porositas sama halnya dengan kekerasan dari komposit.Pengujian dilakukan pada
proses uji densitas yaitu dilakukan dengan cara sembilan spesimen, dimana masing-masing
penimbangan. Spesimen ditimbang dengan keadaan komposisi terdapat tiga spesimen.setiap spesimen
kering sempurna, ditimbang dalam keadaan di dalam diuji sebanyak tiga titik dengan beban 3 kg di
air, ditimbang dengan keadaan basah setelah permukaan atas dan permukaan bawah kemudian di
direndam di dalam air. Hasil pengujian porositas rata-ratakan.
ditabelkan pada Tabel 2.
Tabel 3. Data Hasil Uji Kekerasan
Tabel 2. Data Hasil Uji Porositas

Data hasil uji kekerasan yang telah ditabelkan


dapat dibuat dalam bentuk grafik untuk
Untuk mempermudah pembacaan data hasl
mempermudah pembacaannya dan menunjukan
ujiporositas maka data di atas digambarkan dalam
hubungan antara komposisi penguat terhadap
bentuk grafik dalam Gambar 2.
kekeraannya.Grafik dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Grafik Hubungan Komposisi Gambar 3. Grafik Hubungan Komposisi


Terhadap Porositas Terhadap Kekerasan
Grafik dalam Gambar 2 menunjukan porositas Grafik pada Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai
yang terjadi besar.Grafik di atas juga menunjukak kekerasan meningkat seiring bertambahnya
terjadi penurunan porositas akibat penambahan komposisi alumina.peningkatan kekerasan berkaitan
alluminna disetiap komposisi. Salah satu kekurangan dengan peningkatan densitas dan pengurangan
dari proses metalurgi serbuk yaitu berat jenis produk porositas yang terjadi pada komposit. Hal ini
metalurgi serbuk yang dicapai hanya 95% dari berat kemungkinan besar diakibatkan oleh peningkatan
jenis benda pejal sehingga cenderung memiliki kerapatan dan pengurangan rongga-rongga pada
porositas yang tinggi [4]. Hal ini desebabkan karena komposit yang menyebabkan komposit semakin
dalam proses pembuatannya memungkinkan keras.
lubricant atau gas terjebak di dalam partikel serbuk,
seperti misalnya saat proses penimbangan serbuk, 4.4. Hasil Pengamatan MenggunakanScanning
pencampuran serbuk dan saat dikompaksi. Porositas Electron Microscope (SEM)
dapat terjadi karena terjebaknya lubricant dan gas
yang menyebabkan proses pembentukan leher pada
saat sintering tidak sempurna.

4.3.Data Hasil Uji Kekerasan


Pengaruh fraksi penguat yaitu SiCw dan
Alumina diharapkan mampu menambah kekuatan
material komposit matrik aluminium.Fraksi penguat Gambar 4.Komposisi I Pembesaran 100x dan
telah menyebabkan peningkatan Densitas dan 500x Menggunakan SEM
Porositas pada komposit.Oleh sebab itu dilakukan
10
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K.K. / Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA
Vol.7 No. 1, Januari 2018 (7-12)

3. Pengamatan menggunakan Scanning


Electron Microscope (SEM) menyimpulkan
bahwa pengaruh penambahan komposisi
Al2O3 signifikan meningkatkan kerapatan
ikatan antara matriks dan penguat, sehingga
diperoleh densitas yang meningkat serta
porositas yang berkurang.
Gambar 5. Kompoasisi II Pembesaran 100x dan
500x Menggunakan SEM Daftar Pustaka

[1] Suarsana, Ketut., 2012, Karakteristik


Aluminium Matrix Composite (AMC) dari
Aluminium Fine Powder Diperkuat SiC
Wisker (Al-SiCw) dengan Tambahan
Bahan Aditif.Teknik Mesin Universitas
Udayana

Gambar 6. Komposisi III Pembesaran 100x dan [2] Geng Lin., Zhang Hong–Wei., Li Hao–Ze.,
5000x Menggunakan SEM Guan Li–Na., Huang Lu-Jun., 2010, Effects
of Mg Content on Microstructure and
Berdasarkan gambar dari hasil pengamatan mechanical Properties of SiCw/Al-Mg
menggunakan SEM membuktikan dan menguatkan Komposites. Trans. Nonferrous Met,Sos.
hasil dari pengujian sebelumnya. Pada gambar 4, China 1851-1855.
gambar 5, dan gambar 6hasil analisa SEM
menunjukan bahwa porositas pada komposit [3] Reddy, Chennakesava.A dan Essa Zitoun.,
menurun dari komposisi I hingga komposisi III. Ini 2010, Matrix Al-Alloy for silicon carbide
ditunjukkan oleh keberadaan lubang-lubang hitam Particle Penguat Metal Matriks Komposit.
pada gambar spesimen.Porositas dominan terjadi Indian Journal of Science and Tehnology voil
diantara partikel penguat dengam matrik yang 3 No. 12.ISSN : 0974-6846.1184-1187.
disebabkan oleh kurangnya beban kompaksi dan
temperature sintering yang digunakan kurang [4] Matthews., F.L. and R.D. Rawlijns.,
tinggi.komposit yang memiliki porositas paling 1994.Composite Material: Enginering &
rendah yaitu pada komposit komposisi I sedangkan Science
porositas paling banyak dimiliki oleh komposit
komposisi III. dari sini dapat disimpulkan bahwa [5] Brooks and Charlie. R. 1982. Structure and
semakin banyak kandungan alumina mengakibatkan Properties of Nonferrous Alloys. American
porositas yang semakin banyak. Society For Metal.

5. Kesimpulan [6] Lutfi dan Syukron., 2010 Pengaruh


Magnesium Terhadap Proses Electroless
Berdasarkan penelitian pengaruh variasi komposisi
Coating pada Partikel Berpenguat
penguat SiCw/Al2O3 terhadap Densitas, Porositas dan
SiC.Departemen Teknik Metalurgi dan
Kekersannya memperoleh kesimpulan sebagai
Material Universitas Indonesia.
berikut:
1. Hasil pengujian densitas menyimpulkan
[7] Chapman & Hall., 1994. ASM Handbook
bahwa pengaruhpenambahan komposisi
Volume 4 Ceramics dan Glasses ASM
Al2O3 terhadap nilai densitas komposit
International, Engineered Science London.
meningkat dari komposisi I hingga
komposisi III rata-rata peningkatannya
[8] David Chandrwan dan Myrna Ariati. 1999.
sebesar 1,6%. Pada hasil uji porositas
Metalurgi serbuk, Teori dan Aplikasi jilid
diperoleh kesimpulan bahwa terjadi
1. Depok.
penurunan nilai porositas pada komposit
dari komposisi I hingga komposisi III rata-
[9] Randall M., 1984, Powder Metallurgy
rata sebesar 2,2%
ScienceUSA: Metal Powder Industries
2. Hasil pengujian kekerasan menyimpulkan
Federation.German.
bahwa pengaruh penambahan komposisi
Al2O3 terjadi peningkatan kekerasan pada
[10] Fritz V. Lenel, 1980, Powder Metallurgy,
komposit dari komposisi I hingga komposisi
Principles and Aplication. New Jersey:
III. peningkatan nilai kekerasan yang terjada
Princeton.
rata-rata sebesar 21,5%.

11
Dw Gd Eka Perdana P., K. Suarsana, Cok Istri Putri K.K. / Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA
Vol.7 No. 1, Januari 2018 (7-12)

[11] Birkeland, P.W., 1984, Soil And


Geomorphology, Oxford, University Press
New York.

12

Anda mungkin juga menyukai