Anda di halaman 1dari 3

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan XI - 2021 (xxx-xxx) ISSN xxxxx-xxxx

Pengaruh Gaya Tekan Pada Ceramic Matrix Composite Berpenguat


SiCw/Mg, Terhadap Porositas dan Konduktivitas Thermal
Ananda Satya Parameswara1)*, I Ketut Suarsana 2), I Gusti Ngurah Priambadi 3)
1,2)
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali

Abstrak

Komposit berkembang seiring berjalanya waktu. Salah satu jenisnya adalah Ceramic Matrix Composite (CMC). Komposit
keramik merupakan material yang memiliki ketahan terhadap termpratur tinggi. Komposit keramik juga memiliki ketahan
terhadap aus dan memiliki berat jenis cukup rendah. Penelitian ini menggunakan komposit keramik (Al2(SO4)3) sebagai
matrik, silikon karbida (SiCw) dan magnesium berfungsi sebagai penguat. Spesimen dibuat dengan tiga variasi
kompaksi yaitu 20 kN, 25 kN, dan 30 kN selama 15 menit. Proses pembuatan specimen menggunakan proses
powder metallurgy. Tujuan penelitain ini adalah Mengetahui pengaruh variasi gaya tekan komposit keramik
(Al2(SO4)3) sebagai matrik, berpenguat silikon karbida (SiCw) dan magnesium melalui proses powder metallurgy
terhadap sifat porositas dan konduktivitas termal. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa specimen dengan
proses kompaksi 20 kN memiliki persentase porositas paling tinggi yaitu 15,79% dan specimen dengan proses
kompaksi 30 kN memiliki persentase porositas paling rendah yaitu 11,29%. Hasil penelitian konduktivitas termal
berbanding terbalik dengan data porositas. Spesimen dengan kompaksi 20 kN memiliki konduktivitas termal
terendah sebesar … dan specimen dengan kompaksi 30 kN memiliki koduktivitas tertinggi sebesar …

Kata kunci: CMC, material, komposit

Abstract

Composites material evolve over the time. One of the composite types is the Ceramic Matrix composite (CMC). Ceramic
composite is a material that has high temperature resistance. Ceramic composites are also resistant to wear and have a fairly
low specific gravity. This research uses ceramic composite (Al2(SO4)3) as matrix, silicon carbide (SiCw) and
magnesium as reinforcement. Specimens were made with three variations of compaction, namely 20 kN, 25 kN,
and 30 kN for 15 minutes. The process of making specimens using the powder metallurgy process. The purpose
of this study was to determine the effect of variations in the compressive force of ceramic composites as matrix,
silicon carbide (SiCw) and magnesium as reinforcement through the powder metallurgy process. The results of
the study showed that specimens with 20 kN compaction process had the highest percentage of porosity with
result 15.79% and specimens with a 30 kN compaction process have the lowest percentage of porosity with
result 11.29%. The results of the thermal conductivity research are inversely proportional to the porosity data.
The specimen with a compaction of 20 kN has the lowest thermal conductivity of … and a specimen with a
compaction of 30 kN has the highest conductivity of …

Kata kunci: CMC, material, komposit,

1. Pendahuluan memiliki sifat ketahan korosi dan berat yang lebih unggul
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berat relative lebih rendah. Magnesium digunakan
khususnya pada bidang material terus berkembang, sebagai penguat matik karena magnesium dapat
salah satunya material komposit. Komposit merupakan meningkatkan keuatan dan kekerasan pada kondisi
jenis material rekayasa terdiri dari dua atau lebih perlakuan panas. Pada campuran ini magnesium
material yang fungsinya dibagi menjadi matrik dan memiliki fungsi sebagai wetting agent untuk
penguat [1]. Komposit keramik merupakan komposit meningkatkan pembasahan antara matrik dan penguat
yang menggunakan keramik sebagai matriknya [2]. dengan cara menurunkan tegangan permukaan [3].
Penelitian ini menggunakan keramik (Al2(SO4)3) sebagai Proses pembuatan specimen mengunakan metode
matrik, silikon karbida dan magnesium berfungsi sebagai metalurgi serbuk. Penggabungan aditif atau penguat
penguat. yang berbeda karakteristiknya, selama ini dilakukan
Pembuatan material komposit menggunakan matrik dengan metode bonding diffusion yaitu penggabungan
Aluminium Sulfat (Al2(S04)3) dan penguat silikon dilakukan dengan pemanasan temperatur tinggi dengan
karbida (SiCw) serta Magnesium (Mg). Metode tegangan mekanik yang besar. Metode ini juga
pembentukan komposit menggunakan proses metalurgi mempunyai kelemahan yaitu bentuk produk yang
serbuk. Silikon karbida memiliki sifat konduktivitas listrik terbatas dan biaya produksi tinggi. Penggabungan aditif
dan termal. Dibandingkan dengan logam material ini pada temperatur dingin dengan rekayasa permukaan

*Korespondensi: Tel./Fax.: No telp atau hp anda / No fax anda


E-mail: alamat email anda
Teknik Mesin Universitas Udayana 2017
Ainul Ghurri et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN XXXX-XXXX 2
lapisan melalui prosess manufaktur metalurgi serbuk, Penelitain ini terdapat dua variable yaitu variable
merupakan alternatif yang dapat dikembangkan [4]. terikat dan variable bebas. Variable terikat adalah
Pengujian material meliputi uji porositas dan uji variable yang muncul dan besaranya dipengaruhi olen
konduktivitas termal. Uji porositas merupakan variable bebas yang ditentukan. Variabel pada
perbandingan massa ruang kosong material dengan penelitian ini adalah nilai porositas dan nilai
massa total material . Nilai konduktivitas termal adalah konduktivitas termal. Variabel bebas adalah variable
proses perpindahan panas dari suatu bagian benda yang didasari oleh later belakang yang dibuat oleh
padat atau material ke bagian lainnya [5]. peneliti dan nilai variable ditentukan sebelum penelitian
Batasan dmasalah dalam penelitian ini meliputi : [7]. variabel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah
1. Temperatur pada saat dilakukan pengujian gaya tekan yang diberikan pada spesimen sebesar 20
diasumsikan sama dengan temperatur kamar. kN, 25 kN, dan 30 kN.
2. Komposisi Aluminium Sulfate (Al2(SO4)3) 70% Pengujian porositas merupakan perbandingan
sebagai matrik dan Silikon Karbida (SiC) Whisker massa rongga pori dengan massa material itu sendiri.
10% serta Magnesium (Mg) 20% sebagai penguat.
3. Gaya tekan yang digunakan pada proses kompaksi
spesimen sebesar 20 kN, 25 kN dan 30 kN. (1)
4. Pengujian yang dilakukan adalah uji porositas dan
konduktivitas termal.
P = Porositas bahan (%)
2. Metode Penelitian ms = Massa sampel setelah dikeringkan di
2.1 Bahan Penelitian dalam oven (g)
Penelitian ini menggunakan keramik (Al2(SO4)3) mb = massa sampel setelah direndam didalam
sebagai matrik, silikon karbida dan magnesium air
berfungsi sebagai penguat. Etanol 98% sebagai pelarut jenuh (g)
dan vasiline sebagai pelumas cetakan.
mg = massa sampel yang digantung di dalam
2.2 Metode Powder Metallurgy air (g)
Metode powder metallurgy adalah metode mk = massa kawat penggantung sampel
pembuatan benda, baik yang jadi atau masih setengah (g) [8].
jadi dari serbuk logam melalui penekanan. Adapun
langkah-langkah dasar dari powder metallurgy Nilai konduktivitas suatu material adalah
pertama perpindahan panas yang mengalir dalam suatu
Pembuatan serbuk. Lalu pencampuran serbuk material.
(Mixing) yaitu mencampuran (Al2(SO4)3), SiCw, dan
Magnesium. Pencampuran dilakukan dengan proses
(2)
kering (dry mixing). Selajutnya proses kompaksi
(Compaction) adalah proses yang bertujuan
membentuk serbuk menjadi bentuk yang diinginkan q = Laju perpindahan panas (W)
denfan menggunakan cetakan. Proses finishing k = Konduktivitas termal (W/m OC)
bertujuan meiningkatkan [6]. A = Luas penampang (m2)
𝜕T/𝜕x = Gradien suhu, Laju perpindahan suhu T di
2.3 Dimensi Spesimen arah aliran x (°C/m)
Dimensi spesimen uji yang akan dibuat adalah
berbentuk silinder dengan diameter 30 mm dan tinggi 3. Hasil dan Pembahasan
20 mm. 3.1 Data Pengujian Porositas
Data dari pengujian porositas komposit matrik
(Al2(SO4)3) berpenguat SiCw/Mg dengan variasi
penekanan. Spesimen dengan penekanan 20 kN
memiliki persentase paling tinggi. Persentase
porositas meningkat dikarenakan kekuatan tekan lebih
kecil.

Gambar 1. Dimensi Spesimen

2.4 Proses Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode eksperimen,
dengan merancang komposit matriks keramik dan
Analisa dilakukan karakteristik material menggunakan
pengujian meliputi: sifat porositas dan sifat
konduktivitas termal.
Ainul Ghurri et al.  Prosiding KNEP IX – 2018  ISSN XXXX-XXXX 3
Porositas (%)
18% Daftar Pustaka
16%
14% [1] Ratna, S. et al, 2011, Teknologi Material
Komposit, Jurnal Engineering – F, Universitas
12% Pancasakti Tegal.
10%
8% [2] Dw Gd Eka Perdana P, 2018, Pengaruh
6% Variasi Komposisi Komposit Matrik Aluminium
4% Berpenguat SiCw/Al2O3 Dengan Wetting
Agent Terhadap Densitas, Porositas Dan
2%
Kekerasan
0%
2 2 3 [3] Putra, Arie Agni, 2020, Pengaruh Variasi
20 kN 14,48% 15,79% 13,97% Komposisi Pada Ceramic Matrix Composite
25 kN 12,89% 13,02% 13,81% Berpenguat SiCw/Mg, Terhadap Densitas,
30 kN 12,24% 11,29% 12,97% Kekerasan Dan Konduktivitas Termal., Bali:
Universitas Udayana.
Gambar 2. Grafik Hasil Uji Porositas
3.2 Data Konduktivitas Termal [4] Suarsana, Ketut., 2012, Karakteristik
Aluminium Matrix Composite (AMC) dari
Data pengujian konduktivitas termal meliputi data Aluminium Fine Powder Diperkuat SiC Wisker
material dan termokopel T1 – T7. Pengujian (Al-SiCw) dengan Tambahan Bahan Aditif.
koduktivitas termal dilakukan pada masing masing Teknik Mesin Universitas Udayana.
material dengan perbedaan variasi tekan. Spesimen
dengan penekanan 30 kN memiliki hasil konduktivitas [5] Dharma, D.M. Budi, 2020, Pengaruh Variasi
termal tertinggi karena tidak lepas dari sifat porositas Komposisi Pada Ceramic Matrix Composite
yang paling kecil diantara specimen lainya. Berpenguat Al2o3/Mg, Terhadap Porositas,
Porositas (%) Kekerasan Dan Konduktivitas Thermal, Bali:
18% Universitas Udayana.
16%
14% [6] Fransisca (2008) ‘Feasibility of real-time
detection of abnormality in inter layer dielectric
12%
slurry during chemical mechanical
10% planarization using frictional analysis’, Thin
8% Solid Films. doi: 10.1016/j.tsf.2008.02.047.
6%
4% [7] Suarsana, K, Astika, I. M. and Suprapto, L,
2018, Karakterisasi Konduktivitas Termal dan
2%
Kekerasan Komposit Alumunium Matrik
0% Penguat Hibrid SiCw/AL2O3, Jurnal Muara
2 2 3 Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu
Gambar 3. Grafik Hasil Uji Konduktivitas Termal Kesehatan.
4. Simpulan
[8] Birkeland, P., 1984. Soil and Geomorphology,
1. Data uji porositas pada specimen uji dengan Oxford: University Press New York.
kompaksi 20 kN memiliki persentase porositas
paling tinggi yaitu 15,79%, menurunya data hasil Kt. Suarsana menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Mesin di Universitas Udayana
porositas berbanding terbalik dengan meningkatnya pada tahun 1991. Judul skripsi
kompaksi pada specimen uji. Perancangan Mesin disiel sebagi
2. Data uji konduktivitas termal pada specimen uji pembangkit generator untuk penggerak
dengan kompaksi 30 kN memiliki data hasil uji Pompa. Pendidikan magister Teknik Mesin
diselesaikan di ITS Surabaya pada tahun
konduktivitas termal paling tinggi. Data hasil uji 2000 dengan area riset tentang Tesis Laju
konduktivitas termal dan porositas berbanding perambatan retak material AL 2024-T3
terbalik. Semakin besar porositas maka pada Amplitude Konstan.
konduktivitas termal pada data uji menurun.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih sebesar
besarnya kepada prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana, khusunya kepada Kepala
Laboratorium Proses Produksi serta Kepala
Laboratorium Fenomena Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitasnya.

Anda mungkin juga menyukai