KELOMPOK - II :
1. Alekson Sihombing
2. Berry Muhamad Tri Irianto
3. Andrei Nurdiansyah
BAB - I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
1.2.
IDENTIFIKASI MASALAH
Memperkuat bagian roda gigi atau mata pahat agar tidak cepat aus.
Permukaan mata pahat yg dikeraskan dengan penambahan struktur logam.
Perlakuan panas & pendinginan terhadap logam.
dan Pengerasan permukaan.
BATASAN MASALAH
1.4.
Sesuai untuk bentuk dan ukuran benda kerja yang akan diproses.
Relatif ringan.
Besi cor, relatif tebal (rata rata diatas 10 mm) agar masa pakainya
menjadi panjang.
1.5.
TUJUAN
BAB - II
DASAR TEORI
2.1. DEFINISI PACK CARBURIZING
adalah proses penambahan unsur karbon pada
permukaan baja karbon rendah. Pemanasan carburizing dilakukan pada suhu 900
C 950 C. unsur karbon dapat diperoleh dari arang kayu, arang tempurung
kelapaatau sesuatu yang mengandung unsur karbon. Pengarbunan bertujuan
untuk memberikan kandungan unsur karbon. Pengarbonan bertujuan untuk mem
berikan kandungan karbon yang lebih banyak pada bagian
permukaandibandingkan dengan bagian dalam sehingga kekuatan pada
permukaan lebih meningkat.
Carburizing dapat dilakukan pada 4 cara, yaitu:
A. Pack carburizing
Proses ini menggunakan zat padat berupa arang dengan ukuran 3,5
10 milimeter barium karbonat dan soda abu untuk arang digunakan dari batok
kelapa. Prosesnya yaitu baja dimasukan ke dalam kotak yang berisimedium kimia
aktif padat. Kemudian kotak yang dipanaskan sampai suhu 900 C 950 C.
B. Paste carburizing
Medium kimia yang digunakan berbentuk pasta. Pasta yangdigunakan adala
h campuran alumunium oksida, kaolin, water glass, potassium dan colonied
sodium karbonat. Prosesnya yaitu baja yang akan dikeraskan ditutup dengan
pasta dengan ketebalan 3 4mm, kemudian dikeringkan dan dimasakan ke dalam
kotak. Proses ini dilakukan pada suhu 900 C 950 C.
C. Gas carburizing
Di sini logam dipanaskan dalam atmosfir yang mengandungkarbon yaitu
gas alam maupun buatan. Contohnya gas-gas yang berasaldari karbon misalnya
CH4 Benda kerja yang dipanaskan dengan suhu 850 C 950 C. Lapisan yang
dapat dihasilkan adalah dengan tebal 1mm dan perlu waktu sekitar 1 4 jam.
D. Liquid carburizing
Karbonisasi ini dilakukan dengan rendaman air garam yang terdiridari
natrium karbonat dan natrium sioda yang dicampur dengan salah satu bahan
klorin barium. Proses ini dihasikan lapisan yang tebalnya sekitar 0,3mm dengan
suhu 850 950 Derajat Celsius. Keuntungan menggunakan karbonisasi zat cair
adalah pengurangan yang pesat, merata ke semua arah mendalam tanpa adanya
bagian yang lunak permukaan rata oleh karena itu hanya dibutuhkan sedikit.
Proses Pack carburizing
Pada proses ini caranya adalah benda uji dimasukan ke dalam suatu kotak baja
tertutup dan dikelilingi dengan bahan karbonasi. Bahan yang digunakan adalah
arang kayu, arang batok kelapa, arang tulang dan arang
kulit yang dicampur dengan kokas dan katalis seperti barium karbonat (BaCO3)
atau natrium karbonat (Na2CO3) sebesar 10 40 %. Namun katalisyang sering
dipakai adalah barium karbonat (BaCO3) karena lebih mudah terurai dari pada
natrium karbonat. Mekanisme difusi yang terjadi pada saat proses pack
carburizing ada 2 yaitu difusi vacancy dan difusi interstisi.
Difusi vacancy
Suatu proses difusi dimana atom karbon mengisi tempat dimana
terdapat celah / kekosongan.
Tahapan ini bertujuan agar panas pada specimen merata sehingga karbon yang
berdifusi semakin banyak dan merata.
Cooling
Pada tahapan ini material didinginkan dengan cara quenching. Bertujuan untuk
membentuk mikrostruktur martensite yang sifatnya keras pada permukaan
material. Perubahan sifat sifat material yang dapat terjadi akibat proses pack
carburizing antara lain:
1.Sifat mekanik
Peningkatan kekerasan permukaan.
Peningkatan ketahanan aus.
Peningkatan kekuatan tarik.
2.Sifat fisik
Perubahan volume dapat terjadi.
Perubahan butir (gram) mungkin terjadi.
3.Sifat kimia
Peningkatan kadar karbon pada permukaan.
2.2. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Holding time
Semakin lama waktu pemanasan maka semakin luas bidang yang dipanaskan
sehingga karbon yang berdifusi semakin banyak dan meratadisetiap bagiannya
sehingga meningkatkan kekerasan Specimen tersebut. Ditambah pola difusi akan
semakin dalam sehingga kekerasannya pun
meningkat. Total kedalaman difusi yang dicapai pada temperature tertentu
dinyatakan dalam fungsi akar kuadrat dari waktu yang dinyatakan dalam
pernyataan berikut.
1. Dimana: K = Konstanta bahany = Kedalaman difusit = Waktu pemanasan.
2.Temperatur Semakin tinggi temperature maka jarak antara atom semakin
besar sehingga karbon yang berdifusi semakin banyak dan membuat
kekerasannya meningkat.
3.Katalis-Katalis yang berpengaruh pada pack carburizing
tetapi tidak menuah hasil melainkan hanya untuk mempercepat proses, contoh
katalis yang digunakan adalah BaCO3 dan Na2CO3 Karburizer Komposisi
karburizer akan mempengaruhi kekerasan yang dihasilkan.
4.Semakin tinggi karbon karburizer maka karbon yang didifusikan makin banyak
sehingga makin tinggi kekerasan permukaan baja.
5.Media pendinginMedia pendingin berpengaruh pada kekerasan
permukaan yang dihasilkan.
Beberapa media pendingin antara lain:
a. Air
Sistemnya sederhana serta dapat mendinginkan dengan cepat.
Kekerasannya adalah membentuk selimut uap yang menutupi permukaan
material sehingga menghasilkan pendinginkan yang tidak seragam
dipenampang permukaan yang luas.
b. Oli
Kemampuan pendinginannya tidak sebaik air karena pengaruh viscositasnya.
c. Larutan polimer
Kemanapun pendinginannya diantara oli dan air memerlukan closed system
karena konsentrasinya mudah berkurang.
d. Larutan garam
Pendinginannya dapat terjadi pada rentang temperature yang besar ( 150 C
590 C) karena karakter tersebut lelehan garamnya hanya digunakan
untuk delayed quenching.
2.3. KOMPOSISI KIMIA TERHADAP LOGAM
Komposisi kimia berpengaruh terhadap kekerasan specimen :
. Semakin banyak kandungan karbon aktifnya maka semakin baik kekerasannya.
Bahan pengkarbonan arang juga menentukan terhadap proses kekerasan hasil
pack carburizing.
. Penggunaan arang batok kelapa akan berbeda dengan menggunakan arang jati
yang kadar karbonnya lebih rendah.
Pada beberapa komponen elemen mesin seperti poros atau roda gigi, kadang
diperlukan sifat yang keras dan tahan aus pada permukaanya, sedangkan pada
inti atau bagian dalam tetap dalam keadaan lunak dan ulet. Hal ini akan
berdampak pada ketahanan benda terhadap keausan dan keuletan yang sesuai
dengan kebutuhan.
Karburising adalah proses dimana benda akan dikeraskan pada kulitnya dengan
cara penambahan karbon ke permukaan benda, karburising dilakukan dengan
cara memanaskan benda kerja dalam lingkungan yang banyak mengandung
karboin aktif, sehingga karbon berdifusi masuk ke permukaan baja (Wahid
Suherman, 1998: 147).
Pada temperatur karburising, media karbon terurai menjadi CO yang selanjutnya
terurai menjadi karbon aktif yang dapat berdifusi masuk ke dalam baja dan
menaikkan kadar karbon pada permukaan kulit baja.
Pada proses perlakuan panas, termasuk karburising selalu mengacu pada
diagram fase yang berdasarkan pada karbon dari baja. Baja pada dasarnya
adalah paduan besi dan karbon (Fe-C), besi dan karbon selain dapat membentuk
larutan padat juga dapat membentuk senyawa karbid besi (sementit, Fe3C). kita
ketahui bahwa carbon memiliki sifat keras tapi getas, sedangkan besi mempunyai
sifat ulet.
Karburising Padat (Pack Carburizing)
Karburising padat adalah proses karburisasi atau penambahan karbon pada
permukaan benda kerja dengan menggunakan karbon yang didapat dari bubuk
arang. Bahan karburisasi ini biasanya adalah arang tempurung kelapa, arang
kokas, arang kayu, arang kulit atau arang tulang.
Benda kerja yang akan dikarburising dimasukkan ke dalam kotak karburisasi yang
sebelumnya sudah diisi media karburisasi. Selanjutnya benda kerja ditimbuni
dengan bahan karburisasi dan benda kerja lain diletakkan diatasnya demikian
selanjutnya (Wahid Suherman, 1998: 150).
Kandungan karbon dari setiap jenis arang adalah berbeda-beda. Semakin tinggi
kandungan karbon dalam arang, maka penetrasi karbon ke permukaan baja akan
semakin baik pula.
Bahan karbonat ditambahkan pada arang untuk mempercepat proses karburisasi.
Bahan tersebut adalah barium karbonat (BaCO3) dan soda abu (NaCO3) yang
ditambahkan bersama-sama dalam 10 40 % dari berat arang (Y. Lakhtin, 1975:
255).
Sebenarnya tanpa energiserpun dapat terjadi karburisasi, karena temperature
yang tinggi ini mula-mula karbon teroksidir oleh oksigen dari udara yang
terperangkap dalam kotak menjadi CO2 (Wahid Suherman, 1998: 149).
Reaksi yang terjadi adalah
nitrogen yang terserap. Pada karburisasi cair penyerapan karbon lebih dominan.
Banyaknya karbon dan nitrogen yang terserap ini tergantung pada kadar cianida
dalam salt bath dan temperatur kerjanya. Salt bath untuk karburisasi cair
biasanya mengandung 40 50 % garam cianida. Temperatur yang digunakan
adalah 900 C selama 5 menit, kedalaman penetrasi karbon yang dicapai antara
0,1 0.25 mm dari permukaan baja.
Kadar karbon yang dikarburisasi akan naik dengan semakin tingginya temperatur
dan makin lamanya waktu karburisasi. Bila kadar karbon dipermukaan terlalu
tinggi maka kekerasan tidak begitu tinggi, karena itu baja yang akan di quenching
langsung setelah pemanasan untuk karburisasi hendaknya dipakai temperatur
yang tidak begitu tinggi.
Selama pemakaian konsentrasi cianida dalam salt bath dapat berubah sehingga
tentu saja sifat salt bath dapat berubah, karena itu kondisi salt bath harus secara
rutin diperiksa. Apabila terdapat perubahan yang berarti, harus dilakukan
penambahan garam baru unutk menjaga konsentrasi tetap sebagaimana semula.
Semua cianida adalah senyawa yang sangat beracun, karena itu pemakaiannya
harus sangat hati-hati. Demikian pula pada saat membuang sisa-sisa cairan yang
akan terkena garam cianida tersebut harus benar-benar mengikuti petunjuk dari
pihak berwenang.
Karburising Gas (Gas Carburizing)
Proses pengerasan ini dilakukan dengan cara memanaskan baja dalam dapur
dengan atmosfer yang banyak mengandung gas CO dan gas hidro karbon yang
mudah berdifusi pada temperatur karburisasi 900 C 950 C selama 3 jam.
Gas-gas pada temperatur karburisasi itu akan bereaksi menghasilkan karbon aktif
yang nantinya berdifusi ke dalam permukaan baja.
Pada proses ini lapisan hypereutectoid yang menghalangi pemasukan karbon
dapat dihilangkan dengan memberikan diffusion period, yaitu dengan
menghentikan pengaliran gas tetapi tetap mempertahankan temperatur
pemanasan. Dengan demikian karbon akan berdifusi lebih ke dalam dan kadar
karbon pada permukaan akan semakin naik.
Karburising dalam media gas lebih menguntungkan dibanding dengan karburising
jenis lain karena permukaan benda kerja tetap bersih, hasil lebih banyak dan
kandungan karbon pada lapisan permukaan dalam dikontrol lebih teliti. Menurut
B.H Amstead (1979: 153) mengatakan bahwa proses karburisasi media gas
digunakan untuk memperoleh lapisan tipis antara 0,1 0,75 mm
Definisi PACK carburizing atau Karburasi padat adalah proses di mana karbon
monoksida yang berasal dari senyawa padat terurai pada permukaan logam
menjadi karbon yang baru lahir dan karbon dioksida. Karbonyang baru lahir
diserap ke dalam logam, dan karbondioksida segera bereaksi dengan bahan
karbon hadir dalam senyawa karburasi padat untuk menghasilkan karbon
BAB - III
METODE PENELITIAN
Alur Penelitian
Besi cor, relatif tebal (rata rata diatas 10 mm) agar masa pakainya
menjadi panjang.
e. Penjepit
Berfungsi untuk pengambilan kotak karbon dari tungku dan benda uji dari
kotak karbon.
BAB - IV
DATA DAN PEMBAHASAN
Dari pengujian yang dilakukan terhadap baja karbon rendah, dengan
adanya
proses
perlakukan
panas maka didapat hasil yaitu berupa perubahan sifat mekanis dari benda uji.
4.1. Hasil Pengujian Kekerasan Dalam
pengujian
ini pengambilan
data kekerasan dilakukan pada :
BAB - V
KESIMPULAN
5.1.
Kesimpulan
Dengan
pendinginan
langsung
dapat
mempengaruhi
kekerasan
permukaan benda uji, hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil
hasil kekerasan benda uji. Pada proses pengerasan suatu material akan
diperoleh hasil yang maksimal bila dicapai struktur martensit. Dan
struktur martensit ini hanya dapat dicapai dari fase austenit yang
didinginkan dengan cepat. Dengan pendinginan yang cepat dari
temperatur austenit nk diperoleh bentuk kristal BCC yang tergeser
menjadi BCT akibat perbedaan temperatur yang tinggi pada materil.
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amstead, BH, 1997, Jakarta Erlangga : Teknologi Mekanik Jilid - 1.
Bradbury. EJ, 1990, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama : Dasar Metalurgi untuk
Rekayasawan.
Situs:
Http://www.google.co.id/m?q=perlakuan%20panas