Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN SAMBUNGAN KELING

PADA TANGGA ALUMUNIUM

OLEH :

TRIO ANANTO P
D211 00 164

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2003
BAB I

TUGAS ELEMEN MESIN I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin kompleks pula kebutuhan
manusia di segala bidang. Dengan kompleknya ini mendorong manusia untuk terus
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya. Sejumlah catatan sejarah
mengenai para Ilmuwan yang telah berhasil menciptakan penemuan-penemuan yang
sangat bermanfaat bagi manusia.

Penemuan-penemuan inilah yang kemudian

dikembangkan teknologinya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia modern.


Sejumlah penemuan telah diwujudkan dalam karya nyata, khususnya bidang
permesinan baik mesin konvensional maupun non konvesional, bidang konstruksi
mesin / bangunan seperti penggunaan sambungan baut dan mur; pengelingan;
maupun sambungan las yang digunakan dalam penyambungan konstruksi-konstruksi
tersebut.
Khususnya dalam bab ini penulis hanya membahas mengenai penggunaan sambungan
tetap dalam suatu konstruksi, yakni sambungan paku keling, khususnya untuk
sambungan dua pelat yang dibebani. Dalam paper ini akan dijelaskan teori tentang
sambungan paku keling dan perhitungan kekuatan kelingnya.
Tugas Elemen Mesin I ini sebagai bentuk aplikasi dari mata kuliah Elemen Mesin I,
yang bertujuan agar mahasiswa Teknik Mesin dapat melakukan suatu perancangan
konstruksi secara sederhana yang nantinya bermanfaat di lapangan kerja kelak.
Pengetahuan awal tambahan mengenai sambungan paku keeling kiranya dapat
menambah dasar pengetahuan mengenai perancangan suatu konstruksi mesin ataupun
bangunan, sehingga diharapkan para lulusan Teknik Mesin dapat menjadi teknisi atau
konsultan handal di dalam masyarakat guna memenuhi pasar dunia yang semakin
canggih akan teknologinya, dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin
modern dan kompleks.

TUGAS ELEMEN MESIN I

I.2.

Tujuan dan Manfaat

I.2.1.Tujuan Umum
Menerapkan dan mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan mengenai elemen mesin dalam
mata kuliah Elemen Mesin I.
Melatih mahasiswa dalam membuat suatu rancangan konstruksi mesin atau
bangunan.

I.2.2.Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat :
Memilih material konstruksi yang tepat dengan penggunaan jenis sambungan paku
keling.
Menghitung segala faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konstruksi dengan
penggunaan sambungan keling.
Menghitung kekuatan sambungan yang memenuhi persyaratan yang diizinkan.
I.2.3.Batasan Masalah
Perencanaan sambungan paku keling pada tangga dengan tinggi = 3000 mm, lebar
atas = 500 mm, lebar bawah = 750 mm, dan banyaknya anak tangga = 6 buah.

BAB II

TUGAS ELEMEN MESIN I

TEORI DASAR

II.1.

Sambungan Keling
Selama bertahun-tahun sambungan paku keling adalah satu-satunya cara praktis

yang menghasilkan sambungan logam yang aman. Sambungan keling termasuk ke


dalam jenis sambungan tetap atau permanen, yaitu sambungan yang tidak dapat
dibuka kecuali dengan merusaknya. Proses penggunaan sambungan keling
mengharuskan pembuatan lubang poros atau lubang bor yang kira-kira berukuran
besar (1/16 inchi ; 1,5 mm).
Pemasangan bagian-bagian yang menggunakan paku semat (Drift Pin) untuk
menyejajarkan lubang-lubang tersebut dan penggunaan satu atau lebih baut untuk
menyatukan bagian-bagian tersebutuntuk sementara.
Pada hakekatnya, metoda pemasangannya dalah dengan memanaskan keling
sampai berwarna merah jambu (kira-kira 980 0c) dan dimasukkan ke dalam lubang
yang disejajarkan melalui ke beberapa bagian yang akan disambungkan. Salah
seorang pekerja pemasang paku keling kemudian memakaikan sebuah batang
pegang (Bucking Bar) dengan sebuah blok bentuk kepala (Head Die) kepada
kepala paku keling yang dibuat untuk memegang paku keling di tempatnya dan
untuk membentuknya. Seorang pekerja lainnya menggunakan poros penggerak
tekan dengan sebuah blok bentuk kepala untuk menempa tangkai paku keling yang
menonjol yang akan menghasilkan kepala lainnya. Operasi penempaan tersebut
secara serempak mengerjakan kembali logam paku keling dan menyebabkan

TUGAS ELEMEN MESIN I

pembesaran tangki sampai hampir mengisi lubang besar tersebut. Pengerjaan


kembali dan pembesaran tangkai ini bersama-sama dengan penyusutan paku
keling panas tersebut, kebanyakan telah menghasilkan sambungan yang kuat.
Konstruksi paku keling selama pendinginan ditahan oleh bahan sambungan dan
akan mengembangkan tegangan dalam paku keling sehingga sebuah sambungan
paku keling berada di tengah-tengah antara sebuah sambungan jenis gesekan dan
sebuah sambungan jenis dukung. Sambungan ini meneruskan beban desain
terutama melalui gesekan diantara plat-plat klem yang membuat sambungan
tersebut. Sambungan paku keling telah mempunyai sejarah keberhasilan yang
cukup panjang di bawah tegangan lelah (Fatique Stress) seperti sambungan rel
kereta api.

II.2.

Besar Kekuatan Beban Paku Keling

a. Besar Kekuatan Tarik (t) adalah 20.000 Psi.


b. Besar Kekuatan Geser (s) untuk :

II.3.

Strip Tunggal adalah 32.000 Psi.

Strip Ganda adalah 40.000 Psi.

Macam-Macam Bentuk Kampuh Keling

TUGAS ELEMEN MESIN I

Dewasa ini sambungan keling masih ditemukan pada

konstruksi baja dan

bangunan logam ringan. Pada umumnya sambungan keling ini harus memindahkan
gaya. Kampuh sambungan keling dapat dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan
kerapatan yang dikehendaki.

a. Kampuh Berimpit

Gambar a.1. Kampuh Berimpit Dikeling Tunggal

Kampuh berimpit dibentuk dengan memperhimpitkan kedua pinggir pelat


yang disambung kemudian dikeling. Kampuh berimpit biasanya untuk kekuatan kecil,
sedang, dan sambungan yang hanya memerlukan kerapatan. Jika diperlukan
kerapatan, antara kedua pelat diberi bahan perekat seperti kain rami yang dibasahi
cat, gasket, dll.

Gambar a.2. Kampuh Berimpit Dikeling Ganda

TUGAS ELEMEN MESIN I

b. Kampuh Bilah Tunggal

Kampuh Bilah Tunggal dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya tarik
terlalu besar, jika gaya tarik terlalu besar dapat menyebabkan lengkung bilah dan
merenggangnya sambungan. Kampuh Bilah Tunggal ada yang dikeling tunggal,
dikeling 2 baris atau 3 baris.
c. Kampuh Bilah Ganda

Kampuh Bilah Ganda banyak ditemukan untuk sambungan yang menghendaki


kekuatan dan kerapatan pada tekanan tinggi., misalnya sambungan memanjang
badan ketel uap.Kampuh Bilah Ganda, ada yang dikeling 2 baris atau 3 baris.
Bila paku keeling dapat diputus geser pada suatu penampang saja,
sambungan tersebut disebut potongan tunggal ; sambungan platplat ganda

disebut potongan ganda, karena kedua penampang paku keling

dibebani.
Rusaknya sambungan paku keling itu karena berbagai sebab diantaranya:

TUGAS ELEMEN MESIN I

1. Gerakan pelat antara satu sama lain


2. Patah pelat antara lubang paku keling pada baris yang sama
3. Dalam praktek ternyata bahwa sudah mencukupi untuk membuat jarak sampai
ke tepi pelat = (1,5..2) d agar pelat tidak retak ke tepi.
4. Dalam hal gaya. Tangkai paku keling yang bekerja pada tepi lubang menjadi
terlalu besar, maka bahan pada dinding lubang mengalami perubahan bentuk.
II.4.

Macam Macam Paku Keling


Bentuk dan ukuran paku keeling di bawah ini berdasarkan normalisasi DIN
101.

Tabel 1. Paku Keling Setengah Bulatan


Kepala Bulat
a

d
a
H

h
d

Ukuran Normal
Jenis A
Jenis B
2 37 mm
2 37 mm
1,6 1,7 d
1,7 1,8 d
0,6 0,7 d
0,7 0,8 d
3d 10 d
3d 10 d

Tabel 2. Paku Keling Panci


Kepala Tirus
a

Ukuran Normal
d

2,6 31 mm

TUGAS ELEMEN MESIN I

a
h

1,6 1,8 d
0,6 0,7 d

S + ( 1,5 1,7 ) d
S = jumlah tebal plat di keling

Tabel 3. Paku Keling Terbenam


Kepala Persing

Ukuran Normal
Jenis A

a
d

h
h1

Jenis B

1,6 d
2 31 mm
60o 75o
0,4 0,6 d
_

1,6 1,8 d
a 31 mm
60o 75o
0,4 0,6 d
0,6 0,7 d

h1
h

h1

Tabel 4. Paku Keling Tapak


Kepala Slinder Datar
a
h
d

d
h
a

Ukuran Normal
2,3
6 mm
0,4
0,5 d
1,5
2d

TUGAS ELEMEN MESIN I

Jenis Paku Keling

Paku Keling Cembung

Diameter (mm)

2 7

Paku Keling Eksplosif

Paku Keling Bulatan Datar

>8

Paku Keling Pipa Flen

4 - 20

Paku Keling Braded Tabular

4 - 20

Bentuk

TUGAS ELEMEN MESIN I

II.5.

Macam Penggunaan Sambungan Paku Keling


Sambungan paku keling dapat digunakan untuk beberapa macam keperluan,
yaitu :

1. Sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam ringan.


Konstruksi bertingkat, jembatan, dan opesawat pengangkat.
2. Sambungan kekuatan kedap dalam konstruksi ketel, yaitu ketel tangki, dan
pipa dengan tekanan tinggi.
3. Sambungan kedap untuk tangki, cerobong asap plate, pipa penurunan dan pipa
aliran yang tidak bertekanan.
4. Sambungan paku untuk pelat, yaitu konstruksi kendaraan dan peasawat udara.
Sekarang ini hampir tidak ada perancangan paku keling yang digunakan
dalam konstruksi yang dibuat berdasarkan pertimabangan teknik, baik dalam bengkel
pembuatan maupun di lapangan, karena beberapa dasar pertimbangan berikut :
1. Upah buruh yang diasosiasikan dengan jumlah pekerja pemancang paku
keling yang banyak.
2. Pemeriksaan teliti yang diperlukan untuk sambungan paku keling dan
besarnya biaya yang terlibat dalam menggali keluar paku paku keling yang
tidak baik pemasangannya.
3. Perkembangan dan keterhandalan yang tinggi dari baut-baut berkekuatan
tinggi.
4. Perkembangan dan keterhandalan yang tinggi dari pengelasan.

TUGAS ELEMEN MESIN I

5. Tingkat bunyi yang tinggi yang diasosiasikan dengan pemancangan paku


keling, yang tak akan diterima (dibiarkan) di bawah standar lingkungan yang
berlaku sekarang dalam kebanyakan daerah perkotaan.
Konstruksi paku keling untuk jembatan jalan kereta api adalah diantara yang
terakhir bertahan karena paku keling mempunyai tahanan lelah yang lebih tinggi
daripada tahanan lelah yang dimiliki baut pada waktu dulu.

II.6.

Pemasangan Sambungan Paku Keling


Pemasangan (gambar 1) : pada pengelingan maka bagian-bagian yang akan

disambungkan,, oleh keling

yang ditembuskan dan kemudian dipukul dengan

pembentuk Dop (pembuat kepala) menjadi saling menekan erat. Dalam hal khusus,
Plat penutup
pada
adalah keling dengan pemukulan panas sehungga batang kelingkarena
pengerutan

oleh pendinginan menjadi tegang sampai hampir mancapai

pengelingan dengan
mesinleburnya. Pada
batas
Kepala Pengunci

pengelingan panas, maka batang keeling dipanaskan sampai pijar merah terang.
Keling baja kecil (kira-kira sampai diameter 10 mm), dan juga keeling brass,
tembaga, dan logam ringan dipukul dalamd keadaan dingin. Lubang pada pelat harus
L
t
dibordan ditembus lubang yang ditusuk
hanya untuk pelat tipis).
t
Pengelingan dapat dengan paku tangan, palu udara atau mesin pengeling.
Palu cekung atau pembentuk dop
e d/2

e/

TUGAS ELEMEN MESIN I

F
F
Kepala Tetap

Kepala Penahan

F
F

Gambar 1. Pemasangan Suatu Sambungan Keling

BAB IV
PERENCANAAN SAMBUNGAN KELING PADA TANGGA
Data yang diperoleh :
* Alumunium plat U :
- lebar anak tangga = 50 mm
- lebar penyangga = 50.2 mm
- tinggi = 35 mm
* Lebar bawah = 750 mm
* Lebar atas = 500 mm
* Tinggi = 3000 mm

TUGAS ELEMEN MESIN I

* Banyak anak tangga = 6 buah


* Tebal plat U ( s ) = 2 mm
* Gaya pada anak tangga ( Fd ) = 70 . 9.81 = 687.7 N
Perhitungan pada tiap titik anak tangga

0.5 m

oo

oo

30
sin

0.5 m

B
D

a
r

a sin 3 0 0.5 m

a = 0.025 m
P
Ma = 0
RAy

RBy

0.25 (686.7) +Rby . 0.5 = 0


Rby = 343.35 N
Rby = Ray = 343.35 N

Gaya dipindahkan pada titik C dan D


PA

PB

oo
C

oo
D

MC = 0
PB cos 30 x 0.55 RDy . 0.55

0.55 m

RDy = 343.35 x 0.9986


PC

RCy

PD

RDy

RDy = 342.87 N
RCy = RDy = 342.87 N

TUGAS ELEMEN MESIN I

Gaya dipindahkan pada titik E dan F


PC

PD

oo
E

oo
F

ME = 0
PD cos 30 x 0.6 RFy . 0.6

0.6 m

RFy = 342.87 x 0.9986


PF

PE

REy

RFy

RFy = 342.4 N
REy = RFy = 342.4 N

Gaya dipindahkan pada titik G dan H


PE

PF

oo
G

oo
H

MG = 0
PF cos 30 x 0.65 RHy . 0.65

0.65 m

RHy = 342.4 x 0.9986


PG

RGy

PH

RHy

RHy = 341.92 N
RGy = RHy = 341.92 N

TUGAS ELEMEN MESIN I

Gaya dipindahkan pada titik I dan J


PG

PH

oo
I

oo
J

MI = 0
PH cos 30 x 0.7 RJy . 0.7

0.7 m

RJy = 341.92 x 0.9986


PJ

PI

RIy

RJy

RJy = 341.44 N
RIy = RJy = 341.44 N

Gaya dipindahkan pada titik K dan L


PI

PJ

oo
K

oo
L

MK = 0
PJ cos 30 x 0.7 RLy . 0.7

0.75 m

RLy = 341.44 x 0.9986


PK

RKy

PL

RLy

RLy = 340.96 N
RKy = RLy = 340.96 N

TUGAS ELEMEN MESIN I

Gaya dipindahkan pada titik M dan N


PK

PL

oo
M

oo
N

MM = 0
PK cos 30 x 0.7 RNy . 0.7

0.75 m

RNy = 340.96 x 0.9986


PN

PM

RMy

RNy

RNy = 340.5 N
RMy = RNy = 340.5 N

Keterangan lain :
-

Tebal tiang ( tt ) = 2 mm

Tebal plat ( tp ) = 2 mm

Tebal total ( ttot ) = 4 mm

Diameter paku keling = 3 mm

Diameter lubang keling = 3.02 mm

Diameter kepala = 1.65 x d = 1.65 x 3 = 4.95 mm

Tinggi kepala keling = 0.65 x d = 0.65 x 3 = 1.95 mm

Panjang keling = 3 x d = 3 x 3 = 9 mm

Gaya yang diperlukan = 35 kg = 343.35 N

Tinggi batang paku keling = 30 mm

TUGAS ELEMEN MESIN I

Bahan paku keling = AlCuMgI ( DIN 4113 )

Jarak antara paku keling dengan tepi plat = 17.5 mm

a) Tegangan Tarik Pada Batang Paku Keling

4.PR
.d 2

t =
=

(G. Niewmann (10/16))

4 x35
2
2 = 4.954 kg/mm
3.14 x3

b) Tegangan Tekan Pada Kepala Paku Keling

4 xPR

c = x( D 2 d 2 )

(Elemen mesin ,
Ir.Jac.Stolk,Ir.C.Kros)

4 x35

= 3.14((4.95) 2

(3) 2 )

= 2.876 Kg/mm2

c) Tegangan Geser Pada Kepala Paku Keling

PR

s = .d .h
=

35
3.14 3 1.95

TUGAS ELEMEN MESIN I

1.9 Kg/mm2

Untuk plat alumunium s = 2 mm , izin = 147 N/mm2


Pada sambungan terjadi gaya PR = 35 Kg = 343.35 N dengan 1 buah paku keling,
tebal total (ttot) = 4 mm, dan jarak antara paku keling = 50 mm dengan s = 4 mm,
maka :
d) Plat
Fd

An = izinkn

(G. Niewmann )

343.35
147

= 2.336 mm2
(diisinkan 147 N/mm2,sesuai dengan table 9/4
menurut DIN 4113)

e).Jumlah keling yang diperlukan dari 1 diizinkan :

z =

Fd
d .s.izinkan

(G. Niewmann )

TUGAS ELEMEN MESIN I

343.35

= 3 x 2 x147
= 0.4

Jadi jumlah keling satu sisi anak tangga adalah 1 x 2

2/ujung

f).Kegagalan Akibat Geser Pada Batang Paku Keling


s

4 Po
(d ) 2

4 17.5
3.14 (3) 2

dimana Po = PR / i

2.5 Kg/mm2

Po =

35
2

= 17.5 Kg

g) Kegagalan Akibat Tarik Pada Plat Sepanjang Paku Keling

=
=

Po
ttot ( w d )

17.5
4(50 3)

0.093 Kg/mm2

h) Tegangan Tekan Pada Paku Keling Atau Plat

TUGAS ELEMEN MESIN I

Po

c = .d

(G. Niewmann )

17.5

= 3.14 x3
= 1.86 Kg/mm2

i) Tegangan Geser Pada Dua Bidang Geser Pada Plat

Pr
ttot ( s d / 2)

35
4(6 3 / 2)

= 1.94 Kg/mm2
j) Tekanan pada badan lubang keeling

Fs

= dxSxz

(G. Niewmann hal 166)

343.35
3 x 2 x1

= 57.225 N/mm2
karena a <
aman

Izinkan

= 57.225 < 147 maka diatas dinyatakan

TUGAS ELEMEN MESIN I

BAB V. PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan perencanaan, dapat disimpulkan :
AW = Jari-jari reaksi paku keling I = 220 mm
BW = Jari-jari reaksi paku keling II = 110 mm
.Menghitung Reaksi Akibat Beban P Yang Bekerja Pada Paku Keling
Pp = 101,94 Kg

TUGAS ELEMEN MESIN I

I.Menghitung Reaksi Akibat Momen Pada Titik Berat


a.Reaksi Akibat Momen Pada Paku Keling I : Pm1 = 404.09 Kg
b.Reaksi Akibat Momen Pada Paku Keling II : Pm2 = 204.54 Kg
c.Gaya Resultante : PR = 119,39 Kg

II.Menghitung Diameter Minimun Paku Keling Dengan Gaya Yang Terbesar Yang
Dialaminya Berdasarkan Analisa Terhadap Tegangan Geser
a.Diameter Paku Keling (d) = 20 mm
b.Tebal Plat (tp) = 10 mm ; Tebal Tiang (tt) = 12,7 mm ;
Tebal Total (ttot) = 22,7 mm

c.Diameter Lubang Paku Keling = 21 mm


d.Gaya Yang Diberikan = 119,39 Kg ; Po = 59,695 Kg
e.Diameter Kepala Paku Keling (D) = 36 mm
f.Tinggi Kepala Paku Keling (h) = 14 mm
g.Tinggi Paku Keling (l) = 30,4 mm
h.Bahan Keling = St.34
i.Tegangan Tarik Pada Batang Paku Keling (t) = 1.46 Kg/mm2
j.Tegangan Tekan Pada Kepala Paku Keling (c) = 0,7 Kg/mm2
k.Tegangan Geser Pada Kepala Paku Keling (s) = 0,48 Kg/mm2
l.Kegagalan Akibat Geser Pada Batang Paku Keling (s) = 0,72 Kg/mm2

TUGAS ELEMEN MESIN I

m.Kegagalan Akibat Tarik Pada Plat Sepanjang Paku Keling (t) = 0,043 Kg/mm2
n.Tegangan Tekan Pada Paku Keling atau Plat (c) = 3.6 Kg/mm2
o.Tegangan Geser Pada Dua Bidang Geser Pada Plat (s) = 0,1753 Kg/mm2

III.Perhitungan Kekuatan Pada Sambungan Paku Keling


a.Tegangan Tarik Pada Badan Lubang
-

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Teoritis)


t = 1311606 N

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Aktual)


t = 262321 N
= 20 %

b.Pemotongan (Tegangan Geser Pada Badan Lubang)


-

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Teoritis)


a = 43960 N

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Aktual)


a = 8792 N
= 20 %

c.Tegangan Tekan Pada Badan Lubang


-

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Teoritis)


c = 27240 N

TUGAS ELEMEN MESIN I

Perhitungan Kekuatan Sambungan Keling (Aktual)


c = 5448 N
= 20 %

5.2.Saran - Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimun dari perencanaan kekuatan
sambungan paku keeling, diperlukan perhitungan yang berulang-ulang dan
pemilihan bahan yang sesuai dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi keamanan kekuatan sambungan paku keling tersebut dalam
suatu konstruksi.

TUGAS ELEMEN MESIN I

TUGAS ELEMEN MESIN I

DAFTAR PUSTAKA

G. Niewmann , Maschinen-Elemente
Ir. Zainun Ahmad, Msc . , Elemen Mesin I
Ferdinand L.Singen dan Andrea Pytel , Strength of Materials
Ir.Jac.STOLK, Ir.C.KROS, Elemen Mesin

TUGAS ELEMEN MESIN I

PERENCANAAN SAMBUNGAN KELING


PADA BOX MOBIL (PICK UP)

OLEH :

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

TUGAS ELEMEN MESIN I

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2003

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat limpahan
rahmat dan karunia, atas terselesaikannya Tugas Elemen Mesin I ini walaupun masih
jauh dari tarap kesempurnaan.
Dalam Tugas Elemen Mesin I ini, penulis mencoba merencanakan suatu
kopling mobil kijang, dengan daya dan putaran mesin yang tertentu. Dalam
merencanakan kopling ini penulis mengambil literatur dari berbagai buku-buku mesin
dan masukan dari teman-teman serta dosen.
Penulis hendak mengucapkan banyak terimah kasi kepada

Ir. selaku

pembimbing tugas dalam perencanaan ini, yang telah banyak mambimbing dalam
penyusunan tugas ini. Serta kepada rekan-rekan mahasiswa jurusan teknik mesin
unhas. Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang dapat
beramanfaat bagi penulis untuk memperbaiki isi perencanaan ini.

Makassar,20 Desember 2003


Wassalam

TUGAS ELEMEN MESIN I

( Penulis )

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunianya,atas terselesaikannya Tugas Elemen Mesin I ini
walaupun masih jauh dari tarap kesempurnaan.
Dalam Tugas elemen mesin I,penulis mencoba merencanakan
suatu tangga dengan menggunakan sambungan keeling dengan data
yang direncanakan oleh penulis.Dalam perencanaan ini penulis
mengambil literature dari berbagai buku-buku elemen mesin dan
masukan dari teman-teman serta dosen.
Penulis hendak mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
pembimbing,yang telah membantu dalam penyusunan

tugas ini,serta

kepada rekan-rekan mahasiswa jurusan teknik mesin Unhas,


Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang
dapat bermanfaat bagi penulis untuk memperbaiki isi perencanaan ini.

TUGAS ELEMEN MESIN I

Wassalam
Makassar,11 April
2003

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latarbelakang..
.1
I.2 Tujuan..
2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penggunaan dan enempatan.4


2.2 Kekuatan untuk konstruksi ingan.6
2.3 Bentuk eeling....7

TUGAS ELEMEN MESIN I

BAB III PERENCANAAN TANGGA


3.1Perencanaan tangga.8

BAB IV PERHITUNGAN KEELING


4.1 Perhitungan keeling9
LAMPIRAN
GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Dobrovolsky,Machine Element
Perry,Robert, H,Engineering Manual,Mc.Graw Hill Book Company
Rune,Ir,Zaenab A ,Materi kuliah Elemen Mesin
Stolk,Ir,Elemen Mesin

TUGAS ELEMEN MESIN I

Sularso,Dasar perencanan dan Pemilihan Elemen


Mesin,1987,Jakarta,PT.Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai