Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pemuaian adalah bertambahnya ukuran atau besar suatu benda karena
kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut. pemuaian terjadi ketika zat
dipanaskan (menerima kalor), partikel-partikel zat bergetar lebih cepat sehingga
saling menjauh dan benda memuai. Sebaliknya, ketika zat didinginkan (melepas
kalor) partikel-partikel zat bergetar lebih lemah sehingga saling mendekati dan
benda menyusut.Pemuaiaan yang berlebihan dapat merusak sebuah komponen
seperti mur dan baut karena terjadi panas yang berlebihan sehingga mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk pada benda tersebut. Pemuaian pada benda akan
berbeda, tergantung dari suhu di sekitar dan juga koefisien muai atau daya muai dari
benda tersebut. Koefisien muai panjang suatu zat adalah angka yang menunjukkan
pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan sebesar 1°C.Laju perambatan
panas pada padatan ditentukan oleh konduktivitas panas. gradien tempratur,
strukturmikro dan waktu.
Konduktifitas panas dari suatu material menggambarkan kemampuan
suatu material untuk mentransfer panas. Proses perlakuan panas merupakan proses
mengubah sifat logam dengan cara merubah strukturmikro melalui proses
pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan tanpa merubah komposisi logam.
Proses perlakuan panas akan mempengaruhi strukturmikro logam. Strukturmikro
logam adalah gambaran dari kumpulan fasa-fasa yang diamati mikroskop optik.
setiap logam dengan jenis berbeda memiliki strukturmikro yang berbeda.
konduktivitas thermal disebabkan oleh rendahnya konduktivitas udara yang terjebak
dalam pori pori apabila pengunaan pada temperatur tinggi berkelanjutan cenderung
terjadi pemadatan yang mengurangi kualitasnya sebagai isolator thermal. Isolator
thermal yang baik adalah ruang hampa, karena panas hanya bisa di pindahkan
melalui radiasi.
Dalam penelitian ini paduan aluminium substrat dilakukan pada tiga
temper berbeda dari 420 ° C, 460 ° C,dan 500 ° C. Efek dari perlakuan panas pada
kelelahan kekuatan dapat dipelajari. Masa kelelahan Aluminium paduan spesimen
meningkat secara signifikan dibandingkan dengan nonspesimen dijelaskan bahwa
setelah perlakuan panas yang dilakukan terhadap kelelahan retakan cenderung
terhambat oleh permukaan spesimen (Khan, 2015).
Dalam penelitian ini Pengaruh perlakuan panas T6 dengan perlakuan larutan ganda
terhadap strukturmikro. Strukturmikro dari sebuah paduan dapat diamati dengan
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya

mikroskop optik dan mikroskopi elektron,kekerasan Rockwell diukur, dan


ketahanan korosi dalam 0,1 Larutan NaCl ditentukan oleh teknik potensi dinamik
(Wiengmoon,2015). Pada proses perlakuan panas yang sering di gunakan dalam
dunia industri adalah untuk meningkatkan sifat mekanik bahan dengan mengontrol
suhu pemanas dan pendingin. Dalam hal ini, upaya telah di lakukan untuk
menganalisi pengaruh proses perlakuan panas yang berbeda seperti anil, normalisasi,
tempering, dan air quencing pada material SAE 1040 Sangat di pilih karena aplikasi
yang luas seperti kopling, bagian kepala dingin. Spesimen yang di ambil untuk
sebuah percobaan berdiameter 2 cm dan panjang 15 cm (Bains, dkk 2014). Pada
paduan Strukturmikro dan sifat mekanik dari komposit matriks SiCu / Al-Si-Cu-Mg
di bawah perlakuan penuaan dan larutan padat yang berbeda diuji menggunakan
SEM dan analisis microhardness TEM. hasil menunjukkan bahwa senyawa logam
putih butiran dari bahan komposit SiCu / Al-Si-Cu-Mg, yang terbentuk dalam proses
sintering bahan komposit, larut kembali setelah ada penambahan suhu yang berbeda.
Semakin tinggi suhu larutan padat, semakin banyak senyawa logam larut kembali
(Han, dkk2016).
Dalam penelitian ini material komposit memainkan peran penting yang
merupakan kombinasi dari dua atau lebih bahan dengan sifat fisik dan kimia yang
berbeda. Aluminium memainkan peran penting dalam industri otomotif, hal ini
karena kekuatannya, beratnya kurang, fleksibilitas dan biaya. Penelitian ini adalah
untuk melemparkan komposit matriks logam al 6061 dengan bahan penguat yang
dipilih. Bahan penguat yang digunakan di sini adalah titanium (Ti), karbida tungsten
(WC), boron karbida (B4C) dan kromium (Cr) dalam bentuk partikel (Vignesh.
2016).
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variabel yang di
gunakan dalam penelitian ini yakni temprature dan waktu pada perlakuan panas T6
tempratur aging (100 C, 1 150 C) dan waktu anging (5 menit, 35 menit, 60
menit). Selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik panas yang meliputi
(koefesien panas, angka muai, dan konduktivits panas) data yang dihasilkan
kemudian dianalisa dengan menggambarkan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan
grafik secara baik. Dari penelitian ini di ketahui koefesien panas bertambah besar,
seiring dengan peningkatan temperatur aging dan waktu aging. Dengan melakukan
sedikit heat-treatment pada paduan Aluminium komposit dapat memperbaiki
mechanical properties, ketahanan thermal dan strukturmikro. Pada proses solution
treatment merupakan pemanasan paduan sampai melewati garis solvus dan berada
pada fasa . setelah proses solution treatment adalah poross aging yang mana paduan
dinpanaskan kembali sekitar 100 C-150 C dan ditahan temperaturnya untuk
beberapa jam. Lalu proses penurunannya dengan lambat.

2
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas


thermal terhadap strukturmikro dan angka muai pada komposit aluminium Komposit
dengan penguat abu dasar batu bara dari hasil proses gravity casting sehingga
mendapatkan karakteristik suatu bahan material komposit yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
Bagaimana pengaruh variasi temperatur aging dan waktu aging terhadap sifat
thermal dan strukturmikro X-RD dengan bahan komposit Aluminium abu dasar
batubara.

1.3 Batasan masalah


Penelitian ini memiliki beberapa batasan masalah, agar penelitian dapat
berjalan sesuai yang diinginkan dan tidak menyimpang dari batasan masalah.
Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
A. Bahan yang dipakai adalah :
 Alumunium dari bahan (piston bekas)
 Serbuk abu dasar batubara (bottom ash) yang telah diberi perlakuan electroless
plating
 Serbuk magnesium bermerek Merck KgaA Millipore Corporation, Jerman
 Serbuk Alumunium bermerek Merck KgaA Millipore Corporation, Jerman
 Alkohol 95% bermerek Merck KgaA Millipore Corporation, Jerman
 Larutan Asam Nitrat (HNO3) 65% bermerek Merck KgaA Millipore
Corporation, Jerman
B.Variasi temperatur aging adalah
 100oC
 125 oC
 150oC
C.Variasi waktu aging adalah :
 5 menit
 35 menit
 65 menit
D.Media pendingin
 Air garam 10 %
E.pengamatan struktur mikro X-RD dan uji TMA

3
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur aging dan
waktu aging pada Perlakuan T6 Terhadap sifat thermal dan strukturmikro dengan
bahan komposit Aluminium abu dasar batubara.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya dalam
pembuatan komposit matrik logam yang memiliki sifat mekanik yang lebih baik
khususnya pada alumunium paduan-abu dasar batubara.
b. Memunculkan material baru sebagai alternatif pebuatan mur dan baut dari bahan
komposit alumunium paduan-abu dasar batubara.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang didasari penelitian tugas
akhir ini, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian tentang
mengetahui pengaruh variasi temperatur aging dan waktu aging pada Perlakuan T6
Terhadap sifat thermal dan strukturmikro dengan bahan komposit Aluminium abu
dasar batubara.

BAB II : Kajian Pustaka


Pada bab ini menguraikan dasar teori yang di pakai dari berbagai sumber
yang digunakan penulis untuk pembahasan masalah tentang pengaruh variasi
temperatur aging dan waktu aging pada metode Gravity cating Terhadap sifat
thermal dan pengamatan strukturmikro dengan bahan komposit Aluminium abu
dasar batubara.

BAB III : Metodologi Penelitian


Pada bab ini berisi tentang rencana penelitian, diagram alir (flow chart), dan
uraian penjelasan diagram alir penelitian mengenai pengaruh variasi temperatur
aging dan waktu aging pada metode Perlakuan T6 Terhadap sifat thermal dan
pengamatan strukturmikro dengan bahan komposit Aluminium abu dasar batubara.

Anda mungkin juga menyukai