Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK MEKANIK KOMPOSIT LOGAM Al - SiC HASIL PROSES

METODE PRIMEX SEBAGAI APLIKASI PISTON


Agus Pramono
Dosen Teknik Metalurgi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: agus.pramonost_mt@yahoo.co.id

ABSTRAK elastisitas, ketangguhan, ketahanan impak dan tahan


terhadap temperatur tinggi. Penggunaan bahan dasar
Kebutuhan material yang mempunyai sifat logam telah lama dikembangkan untuk produk
mekanik yang baik dan dengan berat yang ringan industri karena logam memiliki sifat mekanis dan
elektrik yang baik. Sehingga perlu dikembangkan
sudah menjadi tuntutan dalam industri, sehingga
alternatif baru yang menunjang material logam pada
banyak diteliti dan dikembangkan penggunaan industri seperti komposit. Komposit adalah material
material alternatif yang memenuhi kriteria tersebut. hasil kombinasi makroskopik dari dua atau lebih
Komposit matrik logam (KML) merupakan salah komponen yang berbeda, memiliki interface
diantaranya dengan tujuan mendapatkan sifat fisik
satu hasil inovatif dan sedang dikembangkan karena dan mekanis tertentu yang lebih baik daripada sifat
dapat memenuhi sifat mekanik yang baik dan berat masing-masing komponen penyusunnya.
yang ringan. Pembuatan KML dapat dilakukan Komposit Matrik Logam (KML) sebagai salah
dengan metode primex, dimana penelitian ini satu material yang terus menerus dikembangkan dan
dilakukan dengan menggunakan aluminium paduan disempurnakan sifat-sifatnya, merupakan bahan
alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan
seri 6061 sebagai matrik dan fraksi volume Silikon utama untuk mengembangkan KML adalah karena
karbida baik 30% maupun 40% sebagai penguat kemampuannya untuk memberikan serangkaian
yang dicampur dengan penambahan prosentase sifat yang bisa disesuaikan untuk aplikasi tertentu.
magnesium yakni 8%, 10%, 12% dan 14% disetiap Matrik logam yang biasanya digunakan dalam
masing-masing fraksi volume SiC kemudian pembuatan material komposit ini antara lain logam
alumunium, titanium, magnesium dan paduannya.
campuran tersebut ditempatkan pada suatu tray dan Adapun pemilihan logam Aluminium sebagai
diatasnya diberikan aluminium. Setelah itu, matrik dikarenakan logam ini memiliki berat jenis
dilakukan proses pemanasan. Suhu pemanasan pada yang ringan sehingga dapat digunakan sebagai
substitusi komponen otomotif yang bergerak. Proses
penelitian ini adalah 800oC dan waktu tahan selama pembuatan komposit matrik logam (KML) dapat
5 jam. Komposit yang diperoleh dianalisa dilakukan melalui berbagai metode salah satunya
karakteristik mekaniknya yaitu kekeresan dan dan adalah metode infiltrasi logam tanpa tekanan atau
pressureless metal infiltration (PRIMEX), teknik ini
dicari korelasinya terhadap struktur mikro. Dengan
dapat membuat KML berbagai penguat. Yang khas
penambahan prosentase magnesium dan fraksi dalam teknik ini adalah mampu mengendalikan
volume silikon karbida menghasilkan sifat mekanis secara ketat kondisi prosesnya sehingga
yang lebih baik pada komposit logam Al/SiC dari memungkinkan terjadi infiltrasi secara spontan
tanpa bantuan tekanan (hartomo,1992). Dari
material penyusunnya, dan ditemukan bahwa komposit matrik logam dengan metode PRIMEX ini
prosentase yang ideal untuk magnesium adalah 14% dapat diaplikasikan dalam komponen dasar otomotif
dengan fraksi volume 30% Silikon Karbida dengan yang lain diantaranya adalah, drive shafts, engine
blocks, cylinder liner, connecting rod, piston
nilai maksimalnya kekerasan 180,3 HB. [http://www.mitsubishimotors.com]. Pada
pembuatan komposit yang memiliki sifat material
Kata Kunci : KML, PRIMEX, Prosentase
penyusun berbeda maka komposit antar material
Magnesium harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya
penambahan wetting agent. Salah satu bahan
1. PENDAHULUAN wetting agent yaitu magnesium, Penggunaan
. Perkembangan teknologi yang begitu cepat magnesium ini dilakukan untuk menjadi pengikat
memberi suatu ide baru dalam menghasilkan sebuah antara matrik paduan aluminium dengan
inovasi melalui pengembangan material. Pemilihan penguatnya Silicon Carbide. Oleh Karena itu,
material untuk suatu komponen umumnya terdiri penggunaan kandungan magnesium sangatlah
atas beberapa aspek seperti kekuatan, modulus penting untuk material komposit logam dan sangat

1
tepat untuk dilakukan penelitian.
Ini dibuktikan dangan beberapa jurnal
diantarnya Menurut anne zulfia dalam jurnalnya
mengatakan lamanya waktu tahan dan suhu proses
mempengaruhi kedalaman infiltrasi. Sedangkan
menurut sallahudin yunus mengatakan beratnya
reaksi produk yang terbentuk meningkat dengan
meningkatnya prosentase magnesium, dan kadar
magnesium yang baik 12% untuk meningkatkan
karakteristik dari komposit tersebut.

Gambar 4. Piston, sebagai aplikasi dari komposit logam


2. METODE PENELITIAN
2.1 Diagram Alir

Persiapan
bahan
Gambar 1. Skema proses Primex

AL6061 SiC+Mg

Ukuran Fraksi
Partikel Volume

Gambar 2. Proses susunan produk Primex


Mixing

PRIMEX

Gambar 3 . Proses produk Primex


Metal matrix composit merupakan material Karakterisasi
yang memiliki banyak kegunaan terutama dalam
industri otomotif, aplikasi MMC dengan penguat (Kekerasan+Metalografi)
SiC pada komponen otomotif dapat dilihat pada
gambar 4
Piston yang merupakan salah satu aplikasi Pembahasan + Kesimpulan
komposit matrik logam, umumnya menggunakan
matrik aluminium paduan dan penguatnya silikon
karbida
Gambar 5. Gambar Diagram Alir Komposit

2
2.2 Bahan yang Digunakan 3. HASIL PENGUJIAN & PEMBAHASAN
1. Logam matriks : Aluminium paduan seri 3.1 Pengujian Kekerasan
6061
Pengujian kekerasan dilakukan pada sampel
dengan berbeda fraksi volume silikon karbida dan
fraksi volume magnesium dengan masing-masing
dilakukan penjejakan sebanyak tiga kali di
permukaan sampel. Data hasi uji kekerasan
Gambar 6. Aluminium paduan seri 6061 terhadap material komposit logam aluminium
paduan seri 6061 dengan penguat silikon karbida,
2. Bahan penguat : Serbuk SiC ditunjukan dari Tabel 4.13.
Tabel 2. Data hasil uji kekerasan
Sampel Kekerasan Brinell (HB) Rata-
1 2 3 rata
A1 74,7 76,8 74,7 75,4
A2 87,4 70,6 87,4 81,8
A3 143 133 170 148,7
A4 177 184 180 180,3
B1 125 120 133 126
B2 125 125 140 130
B3 156 158 156 156,7
B4 170 170 177 172,3
Gambar 7. Serbuk silikon

3. Wetting agent : Magnesium


3.2 Metalografi
Data hasil uji metalografi terhadap
material komposit logam aluminium
paduan seri 6061 dengan penguat silikon
karbida menggunakn mikroskop optik.
Struktur Mikro Komposit Matrik Logam
dengan Fraksi Volume 30% SiC Dari Berat
Gambar 8. Magnesium
Aluminium.
Pemberian kode sampel komposit matrik logam
Pemberian kode sampel dibuat
berdasarkan variabel proses. Pemberian kode
sampel dapat dilihat pada Tabel 11 menunjukkan
kode sampel komposit matriks Aluminium paduan
seri 6061/SiC
Fraksi
Kadar
Sampel Volume
Magnesium
SiC
A1 30% 8%
A2 30% 10%
A3 30% 12%
A4 30% 14%
B1 40% 8%
Gambar 9. Struktur mikro
B2 40% 10% komposit paduan Al seri
B3 40% 12%
pori 6061/SiC dengan fraksi volume
B4 40% 14% 8% Magnesium. Pembesaran
100x dengan posisi kiri
Tabel 1 Kode Sampel komposit aluminium
paduan seri 6061/SiC

3
alum

Gambar 10. Struktur mikro komposit paduan Gambar 13. Struktur mikro komposit paduan Al
Al seri 6061/SiC dengan fraksi volume 10% seri 6061/SiC dengan fraksi volume 8%
Magnesium. Pembesaran 100x dengan posisi Magnesium. Pembesaran 100x dengan posisi
tengah tengah

Gambar 14. Struktur mikro komposit paduan Al


Gambar 11. Struktur mikro komposit paduan Al seri seri 6061/SiC dengan fraksi volume 10%
6061/SiC dengan fraksi volume 12% Magnesium. Magnesium. Pembesaran 100x dengan posisi
Pembesaran 100x dengan posisi kiri kiri

alu

Gambar 12. Struktur mikro


Gambar 15. Struktur mikro komposit
komposit paduan Al seri paduan Al seri 6061/SiC dengan fraksi
6061/SiC dengan fraksi volume volume 12% Magnesium. Pembesaran
14% Magnesium. Pembesaran 100x dengan posisi kanan
100x dengan posisi kanan

4
pada fraksi volume magnesium 12% memiliki nilai
148,7 HB dan pada 14% magnesium memiliki nilai
kekerasan 180,3 HB. Pada material komposit logam
aluminium dengan penguat silikon karbida dengan
fraksi volume 40% silikon karbida dari berat
aluminiumnya dengan fraksi volume 8%
magnesium memiliki nilai kekerasan 126 HB, pada
fraksi volume 10% magnesium komposit logam
aluminium dengan penguat silikon karbida memiliki
nilai kekerasan 130 HB,sedangkan pada fraksi
volume 12% memiliki nilai kekerasan 156,7 HB,
dan pada fraksi volume 14% memiliki nilai
kekerasan 172,3 HB. Dari data di atas, kekerasan
terkecil pada fraksi volume silikon karbida 30%
dengan nilai kekerasan 75,4 HB pada 8%
Gambar 16. Struktur mikro komposit paduan Al magnesium dan nilai terbesar 180,3 HB pada 14%
seri 6061/SiC dengan fraksi volume 14% magnesium, sedangkan pada fraksi volume silikon
karbida 40% nilai tekecilnya adalah 126 HB pada
Magnesium. Pembesaran 100x dengan 8% magnesium dan nilai terbesar pada 14%
posisi kiri magnesium dengan nilai kekerasan 172,3 HB.
Peningkatan Kekerasan pada material komposit
3.4 Pembahasan logam aluminium paduan seri 6061 dengan
penguatnya silikon karbida disebabkan karena
Berdasarkan hasil pengujian densitas yang adanya ikatan antar partikel dari proses
dilakukan dengan rumus archimedes dengan media pembasahan. Proses pembasahan itu terjadi karena
air terhadap material komposit matriks logam Al adanya proses pemanasan yang optimal dan aliran
seri 6061/SiC ditunjukkan pada Tabel IV.13. Dari gas nitrogen yang merata sehingga magnesium
pengolahan data uji densitas diperoleh grafik mampu membasahi silikon karbida dan mengikat
hubungan antara fraksi volume magnesium pada aluminium untuk terjadi infiltrasi. Kekerasan
masing-masing fraksi volume silikon karbida material komposit ini juga dapat dipengaruhi oleh
terhadap kekerasan komposit Aluminium paduan reaksi produk yang terbentuk seperti Mg2Si, AL4C3
seri 6061 dengan penguat silikon karbida, seperti dan MgO. Pengamatan struktur mikro dilakukan
terlihat pada gambar 4.28. untuk mengetahui persentase pori dan
mikrostrukturnya pada sampel komposit hasil
proses PRIMEX dengan perbedaan variabel fraksi
volume magnesium dan fraksi volume silikon
karbida menggunakan struktur mikro. Dari hasil
(HB)

foto struktur mikro dengan menggunakan


mikroskop optik perbesaran 100 kali (gambar 4.12-
4.15), terlihat adanya perubahan struktur mikro
Nilai Kekerasan

secara bertahap dan juga penurunan jumlah pori


yang terbentuk, sedangkan pada gambar 4.16-
gambar 4.19 pori yang terbentuk tidak begitu jelas
dengan partikel silikon karbida. Namun dari semua
foto struktur mikro terlihat jelas memiliki reaksi
produk (Mg2Si) serta material penyusunnya.
Pada gambar 4.12 dengan fraksi volume
Fraksi Volume Magnesium (%) 8% magnesium menunjukkan banyaknya
aluminium yang belum sempurna dalam
peleburannya, sehingga Mg2Si hanya sedikit yang
Gambar 4.28. Grafik Pengaruh fraksi volume terbentuk dan tidak menyebar merata.
magnesium dan fraksi volume 30% dan 40% SiC Ketidaksempurnaan basahan ini menimbulkan pori
dari berat aluminium terhadap nilai Kekerasan pada material tersebut. Pada gambar 4.13 dengan
fraksi volume 10% menunjukkan aluminium
Dari gambar diatas menunjukkan hasil banyak melakukan pembasahan sehingga banyak
grafik dengan peningkatan disaat bertambahnya membentuk Mg2Si, Mg2Si ini menyebar cukup
fraksi volume magnesiumnya. Pada fraksi volume merata sehingga menambah karakteristik dari
30% silikon karbida dari berat aluminium dengan material penyusunnya. Kesempurnaan ini
fraksi volume magnesium 8% memiliki nilai disebabkan sempurnanya pembasahannya yang
kekerasan 75,4 HB, pada fraksi volume magnesium dilakukan magnesium dengan bantuan gas nitrogen
10% memiliki nilai kekerasan 81,8 HB, sedangkan sehingga mengikat aluminium untuk melakukan

5
infiltrasi pada keramik (silikon karbida). Pada komposit logam aluminium paduan seri
gambar 4.14 dengan fraksi volume 12% magnesium 6061 dengan penguatnya silikon karbida
menunjukkan Mg2Si serta cukup besar, pada memiliki karakteristik yang baik.
gambar ini juga menunjukkan sedikit pori yang 2. Dari data yang dihasilkan menunjukkan
terbentuk, sedangkan pada gambar 4.15 dengan bahwa dengan 14% memberikan hasil
fraksi volume 14% menunjukkan hasil yang baik yang ideal terhadap karakteristik
dibandingkan dengan gambar terdahulu, dimana komposit ini.
Mg2Si yang terbentuk adalah berbentuk kecil dan 3. Pada penempataan fraksi volume silikon
merata dalam hal ini menunjukkan material ini lebih karbida yang ideal untuk komposit logam
baik dibandingkan dengan yang lain. aluminium paduan seri 6061 dengan
Pada gambar 4.16 dengan frkasi volume penguatnya silikon karbida menggunakan
8% magnesium menunjukkan Mg2Si yang besar metode PRIMEX (pressurless metal
serta tidak tersebar secara merata, dan terlihat jelas infiltration) menunjukkan 30% silikon
material penyusunnya seperti aluminium serta karbida yang ideal dibandingkan dengan
silikon karbida. Pada gambar 4.17 dengan fraksi 40% silikon karbida dari berat
volume menunjukkan bahwa Mg2Si yang berbentuk aluminiumnya.
kecil serta tersebar cukup merata sehingga material 4. Pada fraksi volume 30% silikon karbida
dapat menambahkan karakteristik dari komposit nilai kekerasan tertinggi diperoleh dari
bermatrik logam ini. Pada gambar 4.18 data fraksi volume 14% magnesium
menunjukkan beberapa material penyusunnya sebesar 180,3 HB dan nilai terendah
namun sedikit Mg2Si yang terbentuk dan antar diperoleh dari data fraksi volume 8%
material penyusunnya ini sangat berdampingan magnesium sebesar 75,4 HB, sedangkan
sehingga material ini memiliki lebih sedikit kuat Pada fraksi volume 40% silikon karbida
dibandingkan material komposit dengan fraksi nilai kekerasan tertinggi diperoleh dari
volume 40% silikon karbida yang lain. Ini data fraksi volume 14% magnesium
disebabkan pemberian pemanasan yang kurang sebesar 172,3 HB dan nilai terendah
optimal sehingga material ini memiliki energi yang diperoleh dari data fraksi volume 8%
sedikit untuk mentranspot atom untuk melakukan magnesium sebesar 126 HB.
diffusi aliran massa. Sedangkan pada gambar 4.19 5. Pengujian struktur mikro baik
menunjukkan Mg2Si yang berbentuk kecil serta menggunakan mikroskopik maupun SEM
Mg2Si yang terbentuk belum sempurna. Mg2Si yang dapat memperlihatkan secara jelas fasa-
berbentuk kecil ini menunjukkan hasil sebaran yang fasa yang ada seperti Al (berwarna putih),
merata, ini membuktikan material ini memiliki SiC (berwarna hitam) dan Mg2Si
karakteristik yang baik dibandingkan material (berwarna abu-abu).
komposit yang lain dengan fraksi volume 40% .
silikon karbida.
Dari perbedaan ini dapat terlihat pada DAFTAR PUSTAKA
sampel material komposit logam aluminium paduan [1] Ceramic Engineering and Science Vol. 27.
seri 6061 dengan penguatnya silikon karbida Aghajanian M. K., Karankdikar. P. G.
dengan proses PRIMEX ini menunjukkan foto (2007). M Cubed Technologies, Inc. 2
struktur mikro dengan hasil yang jelas, mulai dari Newark, DE 19711.
itu aluminium (berwarna putih), silikon karbida
(berwarna hitam), Mg2Si ( berwarna abu-abu), dan
pori (berwarna hitam namun berlubang). Dari foto
struktur mikro ini menunjukkan bahwa semakin [2] ASM Handbook Vol. 21, (2001)
besarnya fraksi volume magnesiumnya maka Composites, ASM International, Cleveland-
semakin pori yang terbentuk. Hal ini mendukung Ohio, halaman 387-389, 1356-1357.
data yang dihasilkan pengujian sebelumnya bahwa
nilai densitas, prosentase porositas, nilai kekerasan
dari sampel peningkatan fraksi volume magnesium
dari setiap fraksi volume silikon karbidanya yang [3] Material Science and engineering an
ideal adalah 14% magnesium. introduction, (2003) William D. Callister, Jr.
(singapura: john wiley & Sons, Inc.).
4. KESIMPULAN
Dari penelitian yang sudah dilakukan dengan
pembuatan komposit logam aluminium paduan seri
[4] Manufacturing engineering and technology.
6061 dengan penguatnya silikon karbida dapat di
(2000) Kalpakjian, Fourtil edition. Saurabh
ambil kesimpulan sebagai berikut:
print o pack, A-16, sector IV, India.
1. Dengan semakin bertambahnya fraksi
volume magnesium maka material

6
[5] Novel Reinforced Ceramic and Metals; a
Review of Lanxides Composite Biografi
Technologies (1991). A.W. Urquhart, , Mat. Agus Pramono, ST.MT, lahir di Kediri,
Science and Technology.Vol.7
pada tanggal 18 Agustus 1976.
Melanjutkan studi di Jurusan Teknik Mesin
Universitas Merdeka Malang tahun 1995-
[6] Komposit Sebagai Trend Teknologi Masa 1999. Setelah lulus bekerja sebagai staf
Depan,(2008) Pramono Agus, Untirta. pengajar di Fakultas Teknik Mesin
Cilegon.
Universitas Merdeka Malang pada tahun
[7] Journal of Materials Processing Technology 2001-2005. Pada tahun 2005-2006
175 (2006). Konopka, M. Szafran, halaman melanjutkan pendidikan pasca sarjana di
266270. 2006. Universitas Indonesia dengan gelar M.T.
Pengalaman penelitian diantaranya
[8] Wetting of Ceramic Particulates with Liquid Karakteristik Mekanik Graphite Bipolar
Aluminum Alloys, Part II (1983), S. Y. Oh, fuel Cell tahun 2008 (dibiayai BPPT),
J. A. Cornie, and K. C. Russell,. Study of Karakterisasi Paduan Al-Si-Cu dengan
Wettability, Met. Trans.A 20 A. penambahan 6%Si - 4%Cu dan Perlakuan
Panas Pelarutan Untuk Komponen
[9] Pengaruh suhu pemanasan dan waktu tahan Otomotif (Usaha Pemanfaatan Limbah
terhadap karakterisasi material komposit Kaleng Soft Drink) tahun 2009 dan
logam Al/SiC hasil infiltrasi tanpa tekanan. Karakteristik Komposit Al-Alumina
(2006). Zulfia A. dan Ariati M., Jurnal sebagai Aplikasi Piston tahun 2010
Makara UI (dibiayai oleh PDM LPPM Untirta),
Yunus S.,
sekarang bekerja sebagai Dosen Tetap
Fakultas Teknik Metalurgi Universitas
[10] Laporan Tesis : Sallahudin Yunus (2006)
Sultan Ageng Tirtayasa pada Bidang
Analisa pengaruh prosentase magnesium
ideal terhadap karakteristik produk komposit Keahlian Teknologi Manufaktur dan
aluminium (Al/Al2O3) dengan proses Komposit.
Primex). (S2. Thesis, Universitas
Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai