Anda di halaman 1dari 11

Journal Renewable Energy & Mechanics (REM) E-ISSN: 2614-8315

Vol.02 No.02 2019: 81-92 P-ISSN: XXXX-XXXX


DOI: 10.25299/jrem2019.1.1.2423 Received 2019-01-01; Accepted 2019-02-28

ANALYSIS OF HARDNESS AND MICRO STRUCTURE OF


USED ALUMINIUM CASTING ON BRAKE SOE WITH
ADDITION OF MANGANESE ELEMENTS (Mn)
(ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA CORAN LOGAM
ALUMINIUM BEKAS SEPATU REM (BRAKE SOE) DENGAN PENAMBAHAN
UNSUR MANGAN (Mn))

Roni Andika*, Kurnia Hastuti, Syawaldi


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
*Corresponding author : roniandika93@gmail.com

ABSTRACT
Currently aluminum casting in small industries uses a lot of used aluminum base
material. This research was carried out using aluminum base brake shoes. Variations
in the addition of manganese (Mn) are carried out during melting (remelting).
Manganese is added with 3 different compositions namely 0.5% Wt, 1% Wt, and 1.2%
Wt. The results of the remelting material were tested for hardness and microstructure
was observed to determine the effect of adding manganese. The results showed that
the addition of manganese up to 1% Wt reduced the hardness, but the addition of
increase increased in the addition of 1.2% Wt manganese. In the remelting material,
it shows that the porosity caused by manganese does not fill empty spaces in the
microstructure.
Key Words : Addition of Mn, brake shoes, hardness, porosity and remelting.

ABSTRAK
Saat ini pengecoran aluminium pada industri kecil banyak memanfaatkan bahan dasar
aluminium bekas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan dasar
aluminium bekas sepatu rem. Variasi penambahan mangan(Mn) dilakukan pada saat
peleburan (remelting). Mangan ditambahkan dengan 3 komposisi berbeda yaitu
0,5%Wt, 1%Wt,dan 1,2%Wt. Material hasil remelting diuji kekerasan dan dilakukan
pengamatan struktur mikro untuk mengetahui pengaruh penambahan mangan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa penambahan mangan hingga 1%Wt menurunkan
kekerasan, namun penambahan kembali meningkatkan meningkat pada penambahan
mangan 1,2%Wt. Pada material hasil remelting memperlihat kan adanya porositas
yang di sebabkan oleh karena mangan tidak mengisi ruang-ruang kosong dalam
struktur mikro.
Kata Kunci : Kekerasan, peleburan, penambahan mn, porositas dan sepatu rem.

http://journal.uir.ac.id/index.php/REM Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


82

LATAR BELAKANG Pada penelitian tedahulu penambahan


Saat ini pengecoran aluminium pada unsur mangan (Mn). telah berhasil
industri kecil banyak memanfaatkan menunjukkan peningkatan kekuatan
bahan dasar aluminium bekas. pada penambahan (1,0% Wt). Namun,
Penelitian ini dilakukan dengan untuk penambahan yang lebih tinggi
menggunakan bahan dasar aluminium lagi (1,2% Wt), malah terjadi
bekas sepatu rem. Variasi penambahan penurunan nilai kekuatan dan
mangan(Mn) dilakukan pada saat kekerasan (Anzip, 2004).
peleburan (remelting).
Sepatu rem merupakan salah satu
Aluminium dan paduannya adalah komponen kendaraan bermotor yang
material logam ke dua terbanyak yang umur pemakaiannya relatif pendek,
digunakan setelah baja. Aluminium dan maka dari itu sepatu rem akan di daur
paduannya sangat beragam, mulai dari ulang kembali atau di leburkan, dalam
bangunan, bodi kendaraan, komponen proses peleburan pengujian ini akan di
mesin, komponen pada kapal, hingga tambah unsur mangan (Mn) (0,5%Wt),
aplikasi pada pesawat. Pada umumnya (1,0% Wt), dan (1,2% Wt).
aplikasi aluminium menitik beratkan
pada karakternya yang ringan dan tahan Berdasar kan latar belakang di atas
korosi. (Hardi, T, 2009). tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan
Pemanfaatan aluminium bekas perlu unsur mangan (Mn) (0,5%Wt), (1%Wt)
ditambahkan unsur paduan untuk dan (1,2Wt) terhadap sifat mekanik
peningkatan nyata dari aluminium (kekerasan dan struktur miko) paduan
dapat dicapai dengan penambahan aluminium bekas sepatu rem.
unsur-unsur paduan kedalam METODOLOGI PENELITIAN
aluminium. Unsur paduan tersebut
dapat berupa mangan (Mn) tembaga Diagram Alir Penelitian
(Cu), mangan (Mn), silikon (Si), Pada penelitian ini, aluminium bekas
magnesium (Mg), seng (Zn) dan lain- sepatu kampas rem dilebur ulang dan
lain. Kekuatan aluminium paduan ini dituang kembali. Penuangan material
dapat dinaikkan lagi dengan yang dihasilkan akan di uji kekerasan,
pengerasan regang atau perlakuan dan struktur mikro.
panas. Sifat-sifat lainnya seperti Dari diagram alir penelitian di atas,
mampu cor dan mampu mesin juga dapat di jelaskan bahwa dalam
bertambah baik, akan tetapi teknik ini penelitian tugas akhir terdapat tahap-
menurunkan ketahanan korosi, kontrol tahap yang dilakukan hasil yang
kehomogenan komposisi yang sulit, didapatkan dalam penelitian mesin ini
harga menjadi mahal dan peningkatan tepat sasaran dan sesuai yang di
biaya daur ulang (Surdia dan Saito, harapkan. antara lain :
1995; Callister, 2000).

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


83

Mulai lakukan di lapangan dari awal proses


Yaitu langkah awal dalam pemilihan peleburan aluminium bekas kampas
judul. rem dan campuran unsur mangan (Mn),
pengujian specimen sampai selesai.
Survey
Tahapan penelitian dapat dilihat pada
Konsep pembahasan dalam survey ini
diagram alir penelitian seperti pada
yaitu untuk mengangkat dan
Gambar 1
menganalisa suatu judul yang akan di
ambil dalam tugas ini.
Literatur
Pengambilan data-data dalam
pembuatan tugas ini melakukan
pengecoran aluminium di lapangan
(Workshop Teknik Universitas Islam
Riau).guna menemukan paduan
mangan (Mn) dalam pengecoran logam
aluminium bekas sepatu rem,alat
pengecoran yaitu tungku pelebur,ruang
bakar,tangki oli,ladel dan cetakan.
Penyediaan Bahan dan Alat
Sebelum melakukan penelitian ini
segala bahan dan peralatan harus di
siapkan agar penelitian berjalan dengan
baik dan hasilnya dapat sesuai dengan
yang diinginkan,
Pengujian
Pengujian yang dilakukan dalam tugas
ini yaitu kekerasan, dan struktur mikro.
Data Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Hasil dari pengujian yang dilakukan Bahan dan Alat
dalam proses pengecoran logam yang
di dapat di lapangan (Wokshop Teknik Bahan
Universitas Riau) dan yang berbentuk • Aluminiun sepatu rem bekas
data atau hasil pengujian.
Hasil
Suatu proses yang didapat dari hasil
pengujian penelitian dilapangan.
Kesimpulan
Hasil dari pengumpulan data dari
pengujian atau pengolahan data yang di
Gambar 2 Sepatu Rem

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


84

• Mangan (Mn)

Gambar 3 Mangan (Mn)

Alat Gambar 4 Oli bekas


• Tungku pelebur aluminium
• Ruang bakar • Masuk kan kampas rem bekas
• Tangki oli kedalam ladel
• Selang • Hidup kan api di ruang bakar
• Ladel dan panas kan telebih dahulu
• Cetakan • Pasang ruang bakar ke
• Blower dapur/tungku untuk melakukan
peleburan
Proses Peleburan Aluminium • Masuk kan ladel yang telah
berisi kampas rem ke dalam
• Sediakan bahan sepatu kampas tungku
rem motor • Tunggu 20-25 menit sampai
• Ambil aluminium yg ada di aluminium mencair
kampas rem bekas untuk di • Angkat ladel yang berisi
leburkan. aluminium yang telah mencair
• Sediakan mangan(Mn) untuk • Tuangkan aluminium cair ke
campuran alumunium dalam saluran/pipa cetakan
• Masuk kan oli bekas kedalam • Bongkar cetakan pasir
tangki oli untuk bahan bakar • Pembersihaan dari cetakan pasir
• Pasamg selang dari tangki oli ke • Pemeriksaan hasil cetakan
ruang bakar untuk mengalir kan • Dan yang terakhir dingin kan
bahan bakar oli bekas ke ruang aluminiumyang telah terbentuk
bakar
• Oli bekas dalam alat ini Specimen
berfungsi untuk menjadi bahan
bakar untuk peleburan • Specimen Uji Kekerasan
aluminium bekas.

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


85

Kekerasan di uji dengan metode


brinell 4 (empat) spesimen Sebelum dilakukan pengujian
berbeda yaitu sepatu rem bekas, mikrostruktur terlebih dahulu
sepatu rem bekas dengan dilakukan penghalusan
penambahan mangan (Mn) permukaan menggunakan
sebesar (0,5%Wt), (1%Wt), dan kertas amplas yang dipakai pada
(1,2%Wt). mesin pemoles. Dan selanjutnya
1. Penambahan mangan 0,5%Wt memberikan zat kimia pada
yaitu sebanyak 2,5 gram dan spesimen berupa cairan etsa
aluminium 497,5 gram yang berguna untuk
aluminium untuk di leburkan. mempermudah melihat bentuk
0,5 mikrostruktur dari spesimen
𝑥 500 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 dengan menggunakan
100
2. Penambahan mangan 1%Wt mikroskop. Adapun bahan
yaitu sebanyak 5 gram dan kimia yang digunakan adalah
aluminium 495 gram memakai larutan keller, 190 ml
aluminium untuk di leburkan. larutan H2O, 5 ml HNO3, 3 ml
1 HCL, 2 ml HF semuanya di
𝑥 500 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 aduk hingga rata dan celupkan
3. Penambahan mangan 1,2%Wt spesimen antara 10-30 detik.
yaitu sebanyak 6 gram dan Pengujian ini dilakukan untuk
aluminium 494 gram mengetahui perbedaan
aluminium untuk di leburkan. mikrostruktur. Proses
1,2 pengamatan ini dilakukan
𝑥 500 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 dengan cara sebagai berikut:
a. Permukaan yang telah
Standar specimen uji kekerasan ini dihaluskan dan dipoles
adalah berdiameter 50 mm, dan tinggi kemudian di etsa
20 mm. Mesin yang digunakan untuk menggunakan campuran
pengujian ini SA 6814 Lamone dan cairan kimia yaitu larutan
metoda uji yang digunakan adalah keller, 190 ml larutan H2O, 5
Brinell ml HNO3, 3 ml HCL, 2 ml HF
semuanya di aduk hingga rata
dan celupkan spesimen antara
50 mm
10-30 detik.
b. Bagian yang telah di etsa,
20 mm
dilihat strukturnya
menggunakan mikroskop
dengan maksimal pembesaran
50 x. Pada proses ini struktur
Gambar 5 Specimen Uji Kekerasan mikro dari spesimen dilihat
dan ditentukan.
• Specimen Uji Stuktur Mikro

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


86

c. Foto hasil pengamatan mikro


struktur dengan
menggunakan kamera.
d. Lakukan pengujian untuk
spesimen berikutnya.
Berikut foto tahapan membuat
spesimen uji struktur mikro

AL-Mn 1%Wt
AL-Murni

Gambar 8 Pembingkain (rasin+katalis)


AL-Mn 1,2%Wt
AL-Mn 0,5%Wt

Gambar 6 Pemotongan aluminium

d)Selesai pembingkain

Gambar 9 Specimen Uji Struktur


Gambar 7 Aluminium yang telah di Mikro
potong
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesimpulan dan Saran

Seperti yang diuraikan dalam Bab III,


pada penelitian ini di lakukan

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


87

penambahan unsur mangan (Mn) pada


sepatu rem bekas dan mengetahui hasil 1 Aluminiu 0,95 85,0
pengaruhnya pada kekerasan dan m Sepatu 3
stuktur mikro. Kekerasan di uji dengan Rem
metode brinell 4 (empat) spesimen 2 0,95 85,0 85
berbeda yaitu sepatu rem bekas, sepatu 3
rem bekas dengan penambahan mangan
(Mn) sebesar (0,5%Wt), (1%Wt), dan 3 0,94 86,8
(1,2%Wt). Pengaruhnya pada struktur 0
mikro juga di lakukan pada 4 (empat) Aluminiu
spesimen tersebut untuk mengetahui 4 m Sepatu 1,01 74,8
pebedaan foto yang terbentuk. Rem 5
+ Mn
Kekerasan Material. 5 (0,5%Wt) 1,01 74,8 74
Pengujian kekerasan dilakukan untuk 5
mengetahui tingkat kekerasan
permukaan pada masing-masing 6 1,02 73,5
spesimen benda uji (sampel). Bahan 3
yang di uji adalah Al-Mn yang telah Aluminiu
dilakukan proses penuangan dengan 7 m Sepatu 1,04 70,6
alumanium bekas sepatu rem sepeda Rem 2
motor tampa campuran dan alumanium + Mn
bekas sepatu rem yang di beri 8 (1%Wt) 1,19 52,9 60
campuran mangan (Mn) yaitu 6
(0,5%Wt), (1%Wt), dan (1,2%Wt).
Metode pengujian yang dilakukan 9 1,14 57,8
adalah metode Brinell (HB). Dimana 7
indentor berbentuk bola baja dengan Aluminiu
beban penekanan 62,5kgf. Spesimen di 10 m Sepatu 1,00 76,6
uji kekerasannya pada masing-masing Rem 8
sampel diambil tiga (3) titik penjejakan. + Mn
Data pengujian yang dilakukan untuk 11 (1,2%Wt) 1,00 76,6 79
nilai kekerasan pada masing-masing 8
pada spesimen dapat di lihat pada Tabel
1. 12 0,95 85,0
Tabel 1 Nilai kekerasan material 3

Dari Tabel 1 diperoleh nilai kekerasan


N Spesimen Drata HB HB tertinggi ditunjukan oleh material bekas
o kekeasan -rata N N sepatu rem dengan nilai kekerasan rata-
(mm rata- rata sebesar 85 HB. Hal ini di sebabkan
) rata struktur yang terbentuk sangat kuat ,

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


88

karena kekuatan antara molekul kuat. kekerasan minimal diperoleh pada


Dengan penambahan unsur lain komposisi ini yaitu hanya 60 HB.
menyebabkan terjadi nya penurunan Namun demikian, penambahan mangan
kekuatan kekerasan, sebagai struktur hingga 1,2%Wt Mn menaikan nilai
menjadi lemah. Penambahan mangan kekerasan hingga 79 HB.
pada aluminium bekas sepatu rem
ternyata menurunkan nilai kekerasan. Hasil Pengamatan Struktur Mikro
Penambahan 0,5%Wt Mn
menghasilkan kekerasan 74 HB, untuk Pengamatan metallografy bertujuan
1%Wt Mn kekerasan 60 HB dan untuk mengetahui struktur mikro yang
penambahan 1,2%Wt Mn kekerasan terdapat pada spesimen pengujian.
naik lagi menjadi 79 HB. Pengujian ini di lakukan di
Laboratorium Teknik Mesin
Data nilai kekerasan tesebut dibuat Universitas Riau. Spesimen yang
dalam bentuk grafik seperti pada diamati adalah aluminium bekas sepatu
gambar 4.1. rem dengan penambahan mangan (Mn)
85 yaitu (0,5%Wt), (1%Wt), dan
90 79 (1,2%Wt). Sebagai perbandingannya
80 74
aluminium bekas sepatu rem tanpa
Hardness Brinell (HB)

70 60
campuran. Foto struktur mikro material
60
50
aluminium bekas sepatu rem tanpa
40 campuran dapat dilihat pada gambar
30 4.2. Foto diambil masing-masing untun
20 pembesaran 10x dan 100x
10
0 porositas

Gambar 10 Kurva Kekerasan Brinnel


(HB)
Terlihat pada gambar 10 yang
menunjukan grafik diatas bahwa nilai Aluminium
kekerasan pada setiap spesimen yang
berbeda-beda, aluminium bekas sepatu
rem tanpa campuran nilai kekerasan
nya lebih tinggi dibanding dengan
aluminium rem bekas yang di tambah
mangan (Mn), penambahan mangan
0,5%Wt Mn menurunkan nilai
kekerasan. Penurunan ini terjadi hingga
penambahan 1%Wt Mn. Terlihat

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


89

Gambar 12 Struktur mikro Campuran


Mangan (Mn) (0,5%Wt).

Pengamatan struktur mikro aluminium


bekas kampas rem dengan campuran
mangan (Mn) (1%Wt), dapat dilihat
pada gambar 13.

Gambar 11 Struktur mikro Tanpa


Campuran.
porositas
Pengamatan struktur mikro aluminium
bekas kampas rem dengan campuran
mangan (Mn) (0,5%Wt), dapat dilihat
pada gambar 4.3.

porositas
Aluminium

Aluminium

Gambar 13 Struktur mikro Campuran


Mangan (Mn) (1%Wt).

Pengamatan struktur mikro aluminium


bekas kampas rem dengan campuran
mangan (Mn) (1,2%Wt), dapat dilihat
pada gambar 4.5.
Aluminium

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


90

(cacat) pada coran,porositas juga bisa


terbentuk d akibatkan oleh temperatur
terlalu tinggi saat
penuangan,temperatur pada penuangan
pengeoran ini adalah 1200oC .

Kesimpulan
porositas Dari data penelitian tugas akhir di dapat
kan kesimpulan sebagai berikut :

1. Penambahan mangan sebesar


0,5%Wt sampai 1%Wt menurunkan
kekerasan material aluminium bekas
sepatu rem. Namun demikian
penambahan mangan hingga 1,2%Wt
menaikan nilai kekerasan di banding
penambahan mangan 0,5%Wt dan
1%Wt.

2. Penambahan mangan menghasilkan


porositas pada produk coran. Semakin
tinggi penambahan mangan jelas
Aluminium porositas semakin tinggi akibat mangan
tidak mampu mengiringi struktur
sehingga terjadi porositas dan
Gambar 14 Struktur mikro Campuran penyusutan.
Mangan (Mn) (1,2%Wt).
3. Kekerasan dipengaruhi oleh
porositas yang terbentuk namun pada
penambahan mangan 1,2%Wt porositas
Jika dilihat dari hasil foto mikro dengan banyak tetapi kekerasan cukup tinggi
penambahan Mn sebesar( 0,5%Wt), akibat struktur mikro yang berbeda.
(1%Wt) dan (1,2%Wt) sepeti pada
Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3 4. Nilai kekerasan yang dihasilkan
dan Gambar 4.4 terdapat adanya setelah penambahan mangan 1,2%Wt
porositas hasil coran, porositas pada menunjukan daur ulang sepatu rem
logam cair hasil penambahan mangan dapat digunakan kembali selisih nilai
disebabkan ada nya gas hidrogen dan kekerasan hampir sama besar.
oksigen yang terkurung dalam logam
cair sehingga saat penuangan gas Saran
oksigen dan hidrogen akan kembali lagi Pada penelitian selanjutnya disarankan
ke udara,dan tebentuklah porositas :

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019


91

1. Untuk penelitian selanjutnya Kadek rihendra, Ketut gunawan., 2017


sebaiknya lebihbanyak memvariasikan “ Pelatihan Pengolahan Limbah
campuran Mangan (Mn) agar dapat Aluminium Melalui Proses
hasil yang optimal dalam proses Pengecoran Logam” 2541-3058
peleburanulang (remelting). Seminar Nasional Vokasi Dan
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaik Teknologi.
nya menurun kan temperatur dapur Putri Rachmawati, Andika Wisnujati.,
pada proses peleburan (remelting) agar 2017 “Pengaruh Penambahan
mengurangi porositas. 2,5% Ti-B Terhadap Sifat
3. Untuk penelitian selanjutnya Mekanik Poros Berulir (SCREW)
sebaiknya menambah pengujian Berbahan dasar 40% Aluminium
mekanis, sehingga dapat memberikan Bekas Dan 60% Piston Bekas”
referensi yang lebih lengkap. Jurnal Enginer.
Suyanto, et_el., 2016 “ ADC3 Yang Di
DAFTAR PUSTAKA Buat Dengan Peleburan Ulang
Anzip, Arino dan Suhariyanto., 2009 Aluminium Bekas Sebagai Bahan
“Peningkatan Sifat Mekanik Propeler Kapal Kayu.” Jurnal
Paduan Aluminium A356.2 Simetris.
dengan Penambahan Manganese Respati, Sri Mulyo Bondan et_al.,
(Mn) dan Perlakuan Panas T6” 2014“Pengembangan
SAINTEK Jurnal Ilmiah Teknik Mekanisme Dan Kualitas Produk
dan Rekayasa Sepatu Kampas Rem Berbahan
Athanasius priharyoto., 2011” Aluminium Dengan Metode
Nasrudin arif chamdani. ADC 12 Pengecoran Squeeze”.
Sebagai Material Sepatu Rem Surdia, Tata dan Chijiwa.Kenji. 1996
Menggunakan Pengecoran High “Teknik pengecoran Logam”,.
Pressure Die Casting Variasi Jakarta.
Temperature Penuangan” Jurnal
Teknik Mesin.
(http://ejournal.undip.ac.id/index
.php/rotasi,)
Basuki, Budhy., 2005 “ Pengaruh
Analisa Penampang Bentuk Riser
Terhadap Cacat Pengecoran
Logam Aluminium” Seminar
Material, Metalurgi.
Elvis Adril, et_al., 2010 “ Pengaruh
Penambahan mangan Terhadap
Sifat Mekanik Paduan
Aluminium A7075” Poli
rekayasa.(1 Oktober 2010).

Andika, R et al/JREM Vol 02 No.02/ 2019

Anda mungkin juga menyukai