Anda di halaman 1dari 6

OPTIMALISASI SIFAT MEKANIK PENAMBAHAN ALUMINIUM PADA LOGAM

KUNINGAN PADA PROTOTYPE BALING-BALING

Bayu Adhi Nugroho¹, Rusnoto², Hadi Wibowo³


1. Mahasiswa, Fakultas Teknik Universitas Pancasakti, Tegal
2. Staf Pengajar, Fakultas Teknik Universitas Pancasakti, Tegal
3. Staf Pengajar, Fakultas Teknik Universitas Pancasakti, Tegal

Kontak Person :
Bayu Adhi Nugroho
JL. Gajah Mada No.13, Randudongkal
Kabupaten Pemalang, Kode Pos: 52353
Telp: 082221204370, E-mail: Bayuadhinugroho011@gmail.com

Abstrak
Penggunaan logam kuningan saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan dan alat
rumah tangga terutama dibidang perkapalan, karena sifat kuningan yang sangat mudah bentuk
dan tahan korosi yang baik, maka penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui sifat
mekanik logam kuningan paduan yang akan digunakan untuk pembuatan propeller.
Pengujian yang akan dilakukan meliputi pengujian komposisi kimia,pengujian kekuatan tarik
dan pengujian kekerasan, selanjutnya dilakukan pengecoran logam kuningan yang telah
dipadukan dengan aluminium untuk pembuatan spesimen uji tarik dan kekerasan,pada
penelitian ini dilakukan pada empat variasi,masing-masing variasi dibuat tiga spesimen untuk
mencari rata-rata.
Hasil pengujian kekuatan tarik diperoleh kekuatan tarik terbesar 361,59 N/mm2 dengan
penambahan unsul Al sebesar 15% dan CuZn 85%, sedangkan untuk pengujian kekerasan hasil
terbesar adalah 38,18 Kg/mm2 dengan penambahan unsur Al sebesar 10%.

Kata kunci: kuningan, aluminium, kuningan paduan

PENDAHULUAN berpengaruh terhadap kualitas mekanis baik


Teknologi bahan dewasa ini mengalami kekuatan puntir, tarik dan kekerasannya.
perkembangan yang cukup bagus dan Pembuatan baling-baling kali ini akan
kebutuhan akan material yang kuat serta memadukan dua bahan logam yaitu logam
tahan akan korosi sangat diperlukan dalam kuningan (CuZn) dan aluminium (Al) yang
dunia permesinan, para produsen berlomba- akan dilebur menjadi satu dan dibuat benda
lomba mengembangkan inovasi material uji terlebih dahulu untuk mengetahui semua
dengan berbagai metode, mulai dari sifat mekanik yang terkandung pada
kompoisinya sampai perlakuan panas pada perpaduan kuningan dan alumimnium ini,
material tersebut. Teknik pembuatan proses peleburan atau pengecoran dan
material juga mengalami berbagai macam pembuatan benda uji akan dilakukan salah
perkembangan, termasuk teknik pengecoran satu tempat pengecoran logam didaerah
dan komposisi. Seperti diketahui, bahwa Tegal yang tentunya sudah sering bergelut
sifat mekanis dari hasil pengecoran baik dibidang pengecoran alat-alat kapal dan
aluminium maupun kuningan tidak hanya sebagainya yang sudah mempunyai area
dipengaruhi oleh temperatur tuang saja, pemasaran yang luas didaerah Tegal
dimana waktu penuangan, temperatur tentunya. Sekaligus sebagai bahan
cetakan dan lain sebagainya juga akan perbandingan bagi para IKM yang ada,

Volume 14 No. 1 April 2017 15


untuk mengembangkan material sebagai alat tersebut. Kuningan juga lebih kuat dan lebih
konstruksi, perkakas dan peralatan keras, tetapi tidak sekuat atau sekeras seperti
perkapalan khususnya diusahakan untuk baja. Kuningan sangat mudah untuk
mencapai sifat-sifat mekanik bahan yang dibentuk kedalam berbagai bentuk, sebuah
lebih baik lagi dari sebelumnya,terutama konduktor panas yang baik, dan umumnya
keunggulan dalam berbagai kondisi tahan terhadap korosi dari air garam dan
operasional. udara. Karena sifat-sifat tersebut kuningan
Rumusan Masalah kebanyakan digunakan untuk membuat pipa
a) Bagaimana pengaruh penambahan unsur tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi
Al sebesar 0%, 5%, 10%, 15% terhadap kapal laut, dan casing catridge untuk senjata
kekuatan tarik pada kuningan? api.
b) Bagaimana pengaruh penambahan unsur Tembaga
Al sebesar 0%, 5%, 10%, 15% terhadap Tembaga (copper) adalah suatu logam
kekerasan pada kuningan? berwarna kemerahan, mempunyai
c) Untuk mengetahui produk yang optimal temperatur didih (boilling point) 2600°C
antara produk yang sudah beredar dengan berat jenis 8,96 gr/cm³ (sedkit lebih
dengan produk prototype baling-baling? tinggi dari baja (ferro) berat jenis 7,87
gr/cm³). Bersifat lunak, dapat dibengkokkan
LANDASAN TEORI (bending) dan dapat dirol (rolling,canai).
Prototype atau Baling-Baling Elemen – elemen tambahan yang tergantung
Baling – baling adalah alat untuk pada tembaga sedikit sekali hanya adanya
menghasilkan gaya dorong pada sebuah oksigen (O2) dalam bentuk Cu O2, dalam
kapal laut. Baling – baling diputar dengan tembaga perdagangan kandungan Cu O2
poros yang digerakan oleh penggerak utama berkisar 0,03 – 0,04%.
dengan dalam kamar mesin. Sebelum di Seng dan Paduanya
temukannya teknologi baling – baling, kapal Logam seng (Zn) adalah logam berwarna
di gerakan oleh bantuan angin atau dayung putih kebiruan kekuatanya rendah,
sebagaimana pada kapal – kapal zaman temperatur leleh (melting point) 419,46°C
dahulu yang mengandalkan hembusan angin dan temperatur lebur (boiling point) hanya
dengan menggunakan layar. Tentu saja, 906°C, dengan berat jenis 7,133gr/cm³.
kecepatan kapal di tentukan oleh faktor alam Dengan sedikit kenaikan temperatur sifat
selain geraknya tidak secepat menggunakan kekuatan (mekanis) logam seng berkurang
baling – baling yang di gerakan oleh mesin. demikian juga dengan sifat uletnya
Baling –baling akan menghasilkan gaya (toughness).
dorong sehingga kapal dapat melaju. Logam Aluminium
Kecepatan kapal di tentukan oleh kekuatan Aluminium adalah logam yang berwarna
daya dorong yang di hasilkan oleh baling – putih yang liat dan mudah di
baling tersebut. tempa,bubuknya berwarna abu – abu.
Kuningan Alumunium melebur pada suhu 695°C.
Kuningan adalah logam yang merupakan Apabila terkena udara permukaan unsur
campuran dari tembaga dan seng. Tembaga aluminium teroksidasi tetapi lapisan oksidasi
merupakan komponen utama dfari kuningan, ini melindungi aluminium dari oksida lebih
dan kuningan biasanya diklarifikasikan lanjut. Asam klorida encer dengan mudah
sebagai paduan tembaga. Warna kuningan melarutkan logam aluminium.
bervariasi dari coklat kemerahan gelap Pengujian Komposisi
hingga ke cahaya kuning keperakan Uji komposisi dilakukan untuk mengetahui
tergantung pada jumlah kadar seng. Seng presentase unsur kimia yang terkandung
lebih banyak mempengaruhi warna kuningan dalam spesimen. Pengujian komposisi

16 Volume 14 No. 1 April 2017


dilakukan menggunakan alat uji komposisi Pengujian yang dilakukan meliputi uji
kimia (Spektrometer). tarik, uji kekerasan, dan uji komposisi
Pengujian Kekuatan Tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk menguji kekuatan suatu 1. Hasil Pengujian Komposisi
bahan/material dengan cara memberikan Uji komposisi dilakukan untuk
beban gaya yang sesumbu. Dengan rumus : mengetahui presentase unsur kimia yang
σ = F/Ao....(1) terkandung dalam spesimen. Pengujian
Keterangan : komposisi dilakukan menggunakan alat uji
σ = Tegangan normal akibat beban tarik komposisi kimia (Spektrometer).
statik (N/m²)
F =Beban tarik ( N ) 2. Pengujian Tarik
Ao= Luas penampang spesimen mula – mula Tabel 1. Hasil Uji Tarik
(mm²)

Pengujian Kekerasan
kekerasan adalah sifat yang dapat di
andalkan sebagai pengganti kekuatan bahan.
Pengukuran kekerasan adalah, sehingga
banyak dilakaukan dalam penelitian bahan.
Ada beberapa macam alat penguji kekerasan
yang di gunakan sesuai bahan : bahan,
kekerasan, uuran dan hal-hal lainnya dari
suatu produk. Kekerasan (hardness) adalah
salah satu sifat mekanik (Mechanical
Properties) dari suatu material. Diperoleh
rumus :
....(2)
Dimana :
P = beban yang digunakan (kg)
D = diameter bola baja (mm)
d = diameter lekukan (mm)
HB = Brinell Result

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimen.
1. Bahan Penelitian
Dalam penelitian ini bahan yang
digunakan adalah material kuningan dan
aluminium.
2. Proses Pengecoran
Dalam penelitian ini dilakukan proses
pengecoran dilakukan dengan pencampuran
Al sebesar 0%, 5%, 10%, 15%.
3. Proses Pengujian Gambar 1. Grafik Hasil Uji Tarik

Volume 14 No. 1 April 2017 17


3. Hasil Pengujian Kekerasan CuZn 85% dan Al 15% sedangkan nilai
Tabel 2. Hasil Uji Kekerasan kekuatan tarik dan kekerasan terendah
terdapat pada spesimen benda uji dengan
presentase CuZn (95%) dan Al (5%) .
2. Hal ini membuktikan bahwa
perbandingan antara kuningan yang
sudah dicampurkan dengan Al sebesar
15% lebih baik dari kuningan yang belum
dicampurkan dengan Al 0%, dapat dilihat
dari tingkat kekerasan dan nilai tarik yang
diperoleh dari kuningan yang sudah
dicampurkan dengan Al sebesar 15%
hasilnya lebih baik, karena dalam
pengecoran logam kuningan bila
pencampuran antara kuningan dengan
almuminiumnya sesuai maka akan
memperoleh hasil yang maksimal.
3. Jadi dari spesimen uji yang telah dibuat
dengan pencampuran Al sebesar 15%
mendapatkan hasil nilai uji tarik sebesar
361,59 N/mm² dengan nilai tingkat
kekerasanya sebesar 38,02 Kg/mm² sudah
lebih baik dari spesimen uji dengan Al
0%. Maka dari teori dapat diperoleh
bahwa dari spesimen yang lebih baik
untuk pembuatan baling-baling terdapat
pada pencampuran Al sebesar 15%.

KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian material
kuningan yang dicampur aluminium yang
paling baik digunakan untuk prototype
atau baling-baling kapal adalah material
kuningan (CuZn) sebesar 85% dengan
pencampuran aluminium (Al) sebesaar
15% dengan nilai kekuatan tarik sebesar
Gambar 2. Grafik Uji Kekerasan 361,59 N/mm² dan nilai kekerasan
sebesar 38,02 Kg/mm², lebih baik dari
PEMBAHASAN kuningan yang belum dicampurkan
1. Dari hasil pengujian kekuaatan tarik dan aluminium.
kekerasan pada material spesimen 2. Berdasarkan penelitian yang telah
kuningan yang belum dan sudah dilakukan material kuningan yang telah
dicampurkan logam aluminium (Al) 0% ditambahkan aluminium sebesar 15%
dengan presentase pencampuran sebesar lebih baik dari material kuningan yang
5%, 10%, 15% dapat dibandingkan belum ditambahkan Al 0%, hal ini
dengan spesimen uji yang belum disebabkan karena ada perubahan sifat
dicampurkan Al bahwa spesimen material mekanik dari kuningan setelah
uji yang tertinggi adalah pada presentase ditambahkan aluminium, karena dengan

18 Volume 14 No. 1 April 2017


ditambahkanya aluminium ke kuningan Supriyanto, 2010. Analisis Coran Kuningan
itu akan menambah kekerasan dan nilai dari Limbah Rongsokan dan Gram -
kekuatan tariknya dan baik untuk Gram Sisa Permesinan untuk
pembuatan baling-baling. Komponen Permesinan.
Jurusan Teknik Mesin, Universitas
DAFTAR PUSTAKA Janabadra, Yogyakarta.
Aries, 2012, Pengujian Sifat Mekanik Pada Surdia, T dan Chijiwa K. 2013, Teknik
Logam Paduan, PT. Balai Pustaka Pengecoran Logam, PT Balai
(Persero), Jakarta, Pustaka, Jakarta.
Hera Setiawan, 2013. Pengujian Kekuatan Surdia, T dan Shinroku S 2013,
Tarik, Kekerasan, dan Struktur Pengetahuan Bahan Teknik , PT
Mikro Produk Cor Propeler Balai Pustaka, Jakarta.
Kuningan. Tata dan Kenji, 2013, Teknik Pengecoran
Ika Wahyuni, Ahmad Barkati Rojul, Erlin Logam Dan Paduannya, Angkasa,
Nasocha, Nindia Fauzia Rosyi, Bandung.
Nurul Khusnia, Oktaviana Retna Taufikurrahman dan Safei, 2005. Analisa
Ningsih. Uji Kekerasan Material Sifat Mekanik Bahan Paduan
Dengan Metode Rockwell. Tembaga-Seng Sebagai Alternatif
Lawrence H. Van Vlack dan Sriati Djaprie, Pengganti Bantalan Gelinding pada
1985. Ilmu dan Teknologi Bahan, Pengangkut Buah Sawit. Jurusan
Erlangga, Jakarta. Teknik Mesin-Politeknik Negeri,
Latief, 2008, Pengetahuan Logam Dan Sifat Sriwijaya.
Mekaniknya, Angkasa Bandung. Untung Nugroho. Pengaruh Struktur Mikro
Soejoto D, 1953, Teknologi Mekanik, Stam dan Kandungan Karbon Pada
– Kluwer, Djakarta. Kekerasan Coran Kuningan.
Sugiyono, 2006, Metodologi Penelitian
Dalam Sebuah Penelitian, Angkasa
Bandung.

Volume 14 No. 1 April 2017 19


20 Volume 14 No. 1 April 2017

Anda mungkin juga menyukai