PROSES PRODUKSI
2. Kokas
Kokas dasar ini berfungsi sebagai penghantar listrik dari anoda ke katoda.
Untuk menghindari oksidasi udara, dinding samping pot dan anoda dilindungi
kokas isolasi.
4. Aluminium Florida
Penggunaan Alumunium Fluorida (AlF3) didalam proses peleburan antara lain
dapat menurunkan nilai liquidus temperatur, daya serap logam dam cairan,
tegangan permukaan, kekentalan dan berat jenis serta dapat meningkatkan
keasaman bath. Sedangkan efek yang tidak diinginkan dari penambahan AlF3
ini adalah dapat menurunkan daya larut alumina, konduktivitas listrik serta
tekanan uap.
4. Spray Paint
Digunakan untuk megecat bagian samping dari tumpukan aluminium ingot
yang menunjukkan grade-nya.
Gambar 3.8. Spray Paint
5. Marker
Digunakan untuk menulis nomor lot, berat dan nomor bundel tumpukan
aluminium ingot.
3. Heavy Oil
Berguna untuk bahan bakar melting furnance.
4. Air
Berguna untuk mendinginkan aluminium ingot selama proses pencetakan.
7. Reduksi aluminium
Direduksi reacted alumina dan aluminium fluoride dengan anode assembly.
Reacted alumina akan mengalami proses elektrolisa dan menghasilkan
aluminium cair. Kemudian aluminium cair dihisap dengan menggunakan
catle penghisap lalu dibawa ke pabrik penuangan (pabrik casting) dengan
menggunakan Metal Transport Car (MTC).
8. Penuangan aluminium cair
Aluminium cair dilepaskan dengan menggunakan catle penghisap dan dibawa
ke casting machine untuk dicetak.
9. Pencetakan aluminium ingot
Dicetak aluminium cair agar menjadi aluminium ingot dengan menggunakan
casting machine untuk mencetak ingot aluminium seberat 22,7 kg.
10. Pengikatan aluminium ingot
Setelah aluminium ingot selesai dicetak, aluminium ingot dibawa ke tempat
pengikatan dengan menggunakan forklift. Lalu aluminium ingot diikat dengan
menggunakan ingot bounding tools.
11. Penyimpanan
Aluminium ingot yang telah diikat disimpan ditempat penyimpanan dan siap
untuk pasarkan.
.
Gambar 3.15. Skema Penyaluran Bahan Baku
2. Di pabrik karbon, kokas, coal tar pitch, dan butt (punting anoda) dicampur
dan dibentuk menjadi blok anoda dan diangkut ke backing furnace.
10. Setelah aluminium ingot selesai dicetak, aluminium ingot dibawa ke tempat
pengikatan dengan menggunakan forklift. Lalu aluminium ingot diikat dengan
menggunakan ingot bounding tools.
11. Aluminium ingot yang telah diikat disimpan dan siap untuk dikapalkan.
.
Gambar 3.25. Skema Pemasaran Aluminium Ingot
2. Shaking Machine
Berfungsi untuk mencetak campuran kokas, butt (punting anoda), dan pitch
agar menjadi blok karbon mentah.
3. Baking Furnance
Berfungsi untuk membakar kokas balok agar mencapai titik terkuatnya.
Sumber: PT. Indonesia Asahan Aluminium
Gambar 3.28. Baking Furnace
4. Holding Furnance
Berfungsi untuk penampung aluminium cair hasil dari reduksi dan juga
pencampuran bahan-bahan tambahan untuk menyesuaikan komposisi
aluminium yang telah ditentukan.
5. Casting Machine
Berfungsi sebagai cetakan aluminium cair menjadi aluminium batangan
(ingot).
3.2.3. Utilitas
Berikut ini merupakan utilitas yang digunakan pada proses pembuatan
aluminium ingot di PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
1. Air
Air digunakan sebagai pendingin pada casting machine. Air diambil dari
Sungai Asahan yang dialirkan ke dalam pabrik lalu digunakan sebagai
pendingin.
2. Ruang Pendinginan Dross (Dross Cooling Room)
Ruangan ini digunakan untuk tempat pendinginan dross hasil sampingan dari
dapur pada pabrik penuangan. Di ruang pendingin dross, dross yang masih
panas ditaburkan secara menipis untuk pendinginan.
3. Peralatan Penyedia Minyak Berat
Ini digunakan untuk pengiriman minyak berat pada dapur yang berada pada
pabrik penuangan. Tangki penyimpanan minyak berat berjumlah satu unit
terbuat dari baja dengan atap dan tipe tangki yang berada diatas tanah. Pompa
pengisian minyak berat, 2 buah (1 persediaan), tipe pompa motor kopel
langsung, kapasitas 0,3 m3/jam, tekanan 5 kg/cm2.
4. Peralatan Persediaan LPG
Digunakan untuk mengirim LPG yang akan digunakan pada alat pembakar
pada burner untuk dapur pelebur, dan juga digunakan untuk memanaskan
saluran tuang serta cetakan ingot 50 lb pada mesin pencetak. Peralatan ini
terdiri dari tabung-tabung LPG, alat pengatur tekanan, jaringan pipa dan
sebagainya.
5. Peralatan Menara Pendingin (Cooling Tower)
Pompa air panas (P1) untuk memompakan air panas dari casting machine ke
cooling tower : 2 unit , dengan tipe motorkopel langsung, kapasitas 500
m3/jam, tekanan pengaliran 1,5 kg/cm2. Pompa air pendingin (P2) untuk
memompakan air dingin dari kolam pendingin ke casting machine : 3 unit,
dengan tipe motorkopel langsung, kapasitas langsung 250 m3/jam tekanan
pengaliran 2,5 kg/cm2. Pompa air pendingin (P3) untuk memompakan air
pendingin ke silinder hidrolik di bawah dapur : 2 unit (1 stand by), tipe
motorkopel langsung dengan kapasitas 20 m3/jam, tekanan pengaliran 2,5
kg/cm2.
Sebagai pelindung
tangan dari bahan kimia
3 Sarung tangan
yang beracun dan
berbahaya
Tabel 3.1. Alat Pelindung Diri pada PT. Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) (Lanjutan)
Alat Pelindung
No Gambar Fungsi
Diri
Sebagai pelindung mata
4 Kacamata dari sinar ultraviolet dan
radiasi