Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No.

2, November 2016 : 77-84

PENGARUH PENAMBAHAN MAGNESIUM TERHADAP


KEKERASAN, KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO
PADA ALUMINIUM PADUAN (AL-SI) DENGAN METODE
LOST FOAM CASTING
Susri Mizhar1, Suherman2 dan Rahmad Fauzi3,*
1
Dosen Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Medan
2
Dosen Teknik Mesin Politeknik Tanjungbalai, Jalan Sei Raja Kota Tanjungbalai-Sumatera Utara
3
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Medan
Kampus Jl. Gedung Arca No. 52 Telp. 061-7363771 Fax. 061-7347954 Medan 20217
*Email: Rahmadfauzi80@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Mg sebesar 4,11 %
pada paduan Al-Si berbasis material velg mobil bekas terhadap kekerasan, kekuatan impak
dan struktur mikro pada hasil coran prototype kepala silinder (head cylinder) yang dicor
dengan metode lost foam casting (LFC). Aluminium padual Al-Si sebelum dan sesudah
penambahan Mg dilebur dengan menggunakan dapur krusible pada temperatur 750 oC
dan selanjutnya dituangkan kedalam pola styrofoam yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Untuk mengamati sifat fisis dan mekanis hasil penambahan Mg pada Al-Si berbasis
material velg mobil bekas hasil coran dipotong pada beberapa bagian seperti pada bagian
alas bawah dan saluran masuk kepala silinder. Benda cor sebelum dan sesudah
penambahan Mg di uji nilai kekerasan dan kekuatan impak dengan mesin uji kekerasan
metode Rockwell dan Charpy sedangkan struktur mikro diamati dengan menggunakan
mikroskop optik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan Mg sebesar 4,11 %
pada paduan Al-Si berbasis material velg mobil bekas menaikkan nilai kekerasan dan
kekuatan impak, kenaikan kekerasan setelah penambahan Mg sebesar 9,9% dan kenaikan
harga impak pada penambahan Mg sebesar 100%. Hasil dari penambahan Mg juga
mempengaruhi mikrostruktur Al-Si terdapat perubahan strukturnya menjadi merata dan
terbentuknya senyawa intermetalik Mg2Si yang menyebabkan sifat mekaniknya meningkat.

Katakunci:Aluminium Al-Si, head cylinder, lost foam casting,magnesium

77
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

PENDAHUALUAN pengecoran aluminium dengan pola polystyrene


Kebutuhan material semakin meningkat foam lebih tinggi diban-dingkan dengan cetakan
seiring dengan perkembangan teknologi yang CO2.Hal ini menunjukkan bahwa sulit untuk
sangat pesat pada saat ini. Material dengan mendapatkan kekuatan mekanik yang lebih baik
kombinasi sifat-sifat mekanis yang tidak pada pengecoran aluminium tanpa perlakuan
ditemukan pada material konvensional seperti tertentu (Kim dan Lee, 2005).Maka dari itu
logam, keramik, polimer sangat diperlukan. perlu penambahan magnesium yang sengaja
Material terapan membutuhkan banyak ditambahkan pada peleburan aluminium.
alternatif sifat-sifat yang dapat disediakan pada Penambahan magnesium (Mg) akan
material paduan. Material paduan adalah meningkatkan kekuatan mekanik pada
memadukan dua unsur material atau lebih untuk aluminium (Cholis, dkk 2013).
mendapatkan sifat yang lebih baik dari unsur Paduan aluminium silikon banyak sekali
penyusunnya (Rusnoto, 2014). terdapat pada komponen otomotif, fungsi dari
Aluminium adalah logam berwarna putih unsur silikon adalah dapat mereduksi koefisien
keperakan yang lunak. Aluminium memiliki ekspansi termal dari paduan aluminium.Selama
beberapa kelebihan dari pada logam lainnya. pemanasan terjadi, pemuaian volume paduan
Aluminium relatif lebih ringan dari pada baja, tidak terlalu besar. Hal ini akan menjadi sangat
tembaga, maupun kuningan. Sebagai konduktor penting saat proses pendinginan dimana akan
listrik dan panas yang baik, aluminium juga terjadi penyusutan volume paduan Aluminium.
memiliki titik lebur yang rendah, mempunyai Paduan Al-Si yang memerlukan perlakuan panas
ketahanan korosi yang baik sehingga lebih ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni yaitu
mudah difabrikasi dibandingkan dengan logam untuk memberikan kekerasan pada saat panas
lainnya. Seperti dituang dengan cara yang (Rusnoto, 2014).
mudah. Kekurangan logam aluminium adalah Magnesium adalah unsur yang dapat
ketahanan aus kurang, koefisien pemuaian meningkatkan kekuatan dan kekerasan pada
rendah dan kekuatan rendah dibanding logam paduan heat-treated Al-Si dan umumnya
besi dan baja. Kekuatan logam aluminium digunakan pada paduan Al-Si kompleks yang
murni memang tidak sebaik logam-logam mengandung Cu, Ni dan elemen lain yang
lainnya, tetapi untuk meningkatkan kekuatan berfungsi sama (Rusnoto, 2014).
logam aluminium dipadukan dengan unsur-
unsur lain seperti tembaga, magnesium, silikon, METODE PENELITIAN
mangan dan seng. Aluminium paduan ini Pola cetakan dari bahan styrofoam dengan
biasanya disebut Aluminium alloy (Rusnoto, bentuk kepala silinder sepeda motor dibuat
2014). dengan cara Bahan dari styrofoam dipotong
Untuk saat ini penggunaan logam fero menjadi bentuk sirip dan dasar kepala silinder
seperti besi dan baja masih mendominasi dalam dengan menggunakan pemotong listrik sesuai
perencanaan-perencanaan mesin maupun dalam ukuran yang telah ditentukan.
bidang konstruksi. Sedangkan penggunaan
logam non fero yang terus meningkat dari tahun
ke tahun yaitu logam aluminium. Banyak
komponen otomotif yang terbuat dari paduan
aluminium, diantaranya adalah piston, blok
mesin, cylinder head, valve dan lain sebagainya
(Mugiono dkk, 2013).
Pengecoran lost foam merupakan langkah
baru dalam memproduksi benda-benda dengan
metode pengecoran. Pada saat ini belum banyak
industri pengecoran logam yang menggunakan
metode ini dalam memproduksi benda cor.
Sedikitnya industri yang menerapkan metode
pengecoran ini mungkin dikarenakan mereka Gambar 1. Pandangan atas pola sirip-sirip head
belum banyak mengetahui seluk beluk metode silinder
pengecoran lost foam (Sutiyoko, 2011).
Pengecoran lost foam juga memiliki
beberapa kekurangan. Porositas dalam
78
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

suhu tersebut, logam cair siap untuk


penuangan.Menuangkan logam kedalam cetakan
secara tenang dan cepat, sampai seluruh saluran
masuk terisi penuh oleh logam cair, catat waktu
penuangan.Setelah logam membeku seluruhnya.
Kemudian membongkar coran dari cetakan dan
pendinginan dilakukan diudara bebas.
Benda cor yang telah dibersihkan dari pasir
yang menempel dibersihkan dan selanjutnya
untuk mendapatkan spesimen uji diambil
beberapa bagian benda cor pada bagian alas
bawah.

Gambar 2. Pola head silinder dengan saluran HASIL DAN PEMBAHASAN


masuk Pengujian Komposisi Kimia
Pengujian komposisi dilakukan untuk
Setelah selesai perangkaian pola, masukkan mengetahui kandunganunsur yang terdapat pada
pola cetak kedalam wadah cetakan dan raw material sebelum dan sesudah penambahan
masukkan pasir silika hingga seluruh permukaan 4,11 % Mg. Hasil uji komposisi kimia
pola cetak tertutup oleh pasir silika dan rata sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Dari
dengan permukaan rangka cetak, tutup rangka hasil pengujian komposisi kimia bahan yang
cetak dengan penutup.Balik wadah cetak dan digunakan pada penelitian ini adalah termasuk
buka penutup wadah cetak bagian atas, sekat golongan aluminium paduan Al-Si hypoeutectic
pasir hingga tampak permukaan saluran masuk dengan jumlah persentase Si sebesar 10,5 %.
pola. Bersihkan pasir dipermukaan saluran
masuk pola dan pola cetak siap untuk Tabel 1. Hasil pengujian komposisi kimia
dituang.Guncang kotak tempat pola dan pasir
silika diletak agar pasir silika benar-benar
mengisi keseluruh rongga-rongga
sehinggabenar-benar padat.
Persiapkan alat dan bahan untuk proses Hasil uji komposisi diatas terlihat bahwa
pengecoran seperti memotong dan menimbang paduan aluminium yang digunakan terdiri dari
aluminium yang akan dicairkan serta magnesium alloy Mg sebesar 0,16 % dan sesudah
yang akan ditambahkan. Membersihkan dapur penambahan Mg menjadi sebesar 4,27 %
dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu keberadaan Mg pada paduan aluminium dapat
proses pengecoran. Masukkan kowi kedalam memperbaiki kekuatan paduannya. Kandungan
dapur peleburan lalu setelah itu masukkan Si sebesar 11 % pada paduan akan
paduan (Al-Si) atur suhu pemanasan yang sudah menyebabkan penurunan melting point dan
ditentukan setelah itu menunggu logam mencair kandungan Fe yang terdapat pada pengujian
seluruhnya dan amati suhu dari logam cair tidak terlalu tinggi. Paduan aluminium yang
dengan menggunakan Thermokopel tipe K. mengandung magnesium sekitar 4 % atau 10 %
Ketika logam sudah mencair seluruhnya aduk mempunyai ketahanan korosi dan sifat-sifat
logam cair hingga terak mengapung mekanis yang baik (Surdia dan Chijiiwa, 1976).
dipermukaan kemudian bersihkan logam cair Hasil Coran
dari terak. Masukkan magnesium dengan berat Hasil Pengecoran Prototype kepala silinder
tertentu yang telah diperhitungkan sebelumnya (Head cylinder) menggunakan metode lost foam
untuk mendapatkan kandungan Mg yang casting (LFC) sebagaimana ditunjukkan pada
diinginkan dalam paduan Al-Si, selanjutnya gambar 1 dan 2 terdapat cacat pada hasil
menyiapkan cetakan dan cek sekali lagi pengecoran paduan Al-Si dan Al-Si-Mg yaitu
temperatur pada thermokopel untuk mengetahui adanya rongga-rongga kecil yang diakibatkan
temperatur tuang saat sebelum proses oleh permukaan styrofoam yang tidak rata pada
penuangan. bagian sirip terlihat coran tidak mengisi sirip
Mengukur temperatur logam cair seutuhnya dan menjadi cacat.
menggunakan thermokopel sampai suhu yang
telah ditentukan (700oC), bila sudah mencapai
79
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

dalam uji kekerasan ini menggunakan metode


Rockwell, dimana beban yang digunakan untuk
menekan benda uji sebesar 60 Kg/f dan diameter
LQGHQWRU ó ³ DWDX PP GHQJDQ VFDOH ³/´
dimana satu spesimen uji terdapat tiga titik
penekanan. Dari hasil uji kekerasan didapat hasil
pengujian dengan material Al-Si setelah
penambahan magnesium sebesar 4,11 %
kekerasannya meningkat dapat dilihat pada
grafik dibawah ini.

Gambar 3. Hasil pengecoran prototype kepala


silinder sebelum penambahan Mg

Dapat dilihat dari gambar diatas cacat yang


terdapat pada hasil pengecoran prototype kepala
silinder yaitu adanya cacat lubang-lubang pada
gambar (a) yang diakibatkan oleh rongga pola
styrofoam dan juga diakibatkan oleh rongga
udara yang terjebak selama penuangan logam
cair, pada gambar (b) terdapat juga cacat gap
antara beberapa pola yang dirangkai dengan Gambar 5. Grafik nilai kekerasan paduan Al-Si
menggunakan lem styrofoam. sebelum dan sesudah penambahan Mg

Pada gambar grafik diatas dapat dilihat


kekerasan pada paduan Al-Si yang paling tinggi
ialah pada titik penekanan kedua yaitu sebesar
100,72 HRL dan pada paduan Al-Si-Mg
kekerasan yang paling tinggi pada titik
penekanan kedua juga yaitu sebesar 110,44 HRL
dari hasil tiga titik penekanan tersebut didapat
grafik nilai rata-rata dibawah ini.

Gambar 4. Hasil pengecoran prototype kepala


silinder sesudah penambahan Mg

Dari gambar diatas dapat dilihat cacat yang


terjadi dari hasil pengecoran prototype kepala
silinder didapat cacat yang terjadi ialah pada
gambar (a) terdapat cacat retakan (hot tearing)
diakibatkan oleh penyusutan atau tegangan sisa
yang tidak seimbang selama pembekuan, juga
pada gambar (b) terdapat cacat lubang jarum
yang diakibatkan oleh adanya gas hidrogen, Gambar 6. Grafik nilai kekerasan rata-rata
yang terbawa dalam logam cair terkurung dalam paduan Al-Si sebelum dan sesudah penambahan
logam yang disebabkan tekanan logam selama Mg
pembekuan, juga titik cair terlalu tinggi dan
waktu pencairan terlalu lama (Surdia dan Dari hasil uji kekerasan paduan Al-Si
Chijiiwa, 1976). berbasis material velg mobil bekas dengan
penambahan Mg didapat bahwa tingkat
Uji Kekerasan kekerasan material meningkat sebesar 9,9%
Pengujian kekerasan hasil coran dilakukan seiring dengan ditambahkannya Mg. Hal
pada bagian alas hasil coran dari prototype head tersebut berhubungan dengan ukuran butir
cylinder sebelum dan sesudah penambahan Mg aluminium, semakin kecil ukuran butiran
pada paduan Al-Si. Metode yang digunakan aluminium, maka jarak antar butirnya semakin
80
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

rapat sehingga spesimen tersebut menjadi


semakin keras (El-Karomi dkk, 2015);(Setia
dkk, 2016).

Uji Impak
Pada pengujian impak ini spesimen yang
digunakan mengacu pada standar ASTM
E23.Metode yang digunakan dalam uji kekuatan
impak ini menggunakan metode charpy, dari
ketiga spesimen uji impak diperoleh beberapa
nilai tenaga patah.Energi yang diserap dan harga
impak suatu bahan yang diuji dengan metode Gambar 10. Grafik nilai rata-rata harga impak
charpy. paduan Al-Si sebelum dan sesudah penambahan
Mg

Adanya penambahan Mg juga mempengaruhi


harga impak material. Setelah penambahan Mg
harga impak naik sebesar 100 %.Dari pengujian
impak ini ternyata penambahan unsur Mg dapat
mempengaruhi ketangguhan terhadap uji Impak
dikarenakan strukturnya menjadi merata dan
adanya penurunan porositas. Kadar magnesium
tinggi meningkatkan jumlah magnesium silisida
endapan yang terbentuk selama penuaan,
Gambar 7. Grafik nilai energi yang diserap endapan ini memperkuat matriks aluminium
paduan Al-Si sebelum dan sesudah penambahan dengan menekan kisi atom membuat gerakan
Mg dislokasi sulit sehingga meningkatkan kekuatan
(Barresi dkk, 2000).

Bentuk Patahan Sempel Uji Impak


Pengujian impak yang dilakukan
menggunakan metode charpy bentuk patah
seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

Gambar 8. Grafik nilai rata-rata energi yang


diserap paduan Al-Si sebelum dan sesudah
penambahan Mg
Dari grafik diatas hasil uji impak pada
paduan Al-Si berbasis material velg mobil bekas
dengan penambahan Mg didapatkan bahwa, Gambar 11. Bentuk patahan sampel uji impak
energi yang diserap naik sebesar 98 %. Al-Si

Gambar 9. Grafik nilai harga impak paduan Al- Gambar 12. Bentuk patahan sampel uji impak
Si sebelum dan sesudah penambahan Mg Al-Si-Mg
81
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

Dari gambar patahan diatas menunjukkan dilihat penyebaran Si pada Al-Si raw material
pada patahan spesimen Al-Si dan Al-Si-Mg kurang merata hal ini yang menyebabkan sifat
terlihat bentuk permukaan patahan datar. Pada mekaniknya jauh lebih rendah dibandingkan
patahan bagian dalam (a) spesimen Al-Si ini dengan setelah penambahan Mg sifat mekanik
sedikit berserabut lebih kepada patah getas, Al-Si meningkat.
tetapi pada patahan bagian dalam (b) spesimen Hasil penambahan Mg terhadap Al-Si raw
Al-Si-Mg terlihat bentuk patahannya lebih material berbasis velg mobil dapat dilihat
berserabut dibandingkan spesimen Al-Si hal ini struktur yang merata, dan adanya penurunan
mengidentifikasikan bahwa patahan spesimen porositas.Akibat penambahan Mg terbentuk
Al-Si-Mg tersebut cukup ulet. senyawa intermetalik yang menyebabkan sifat
mekaniknya meningkat.Mikrostruktur dari
Uji Struktur Mikro paduan Al-Si terutama terdiri dari fase primer
Dari hasil foto struktur mikro sebelum dan (.-Al) dan campuran eutektik AL-Si, jumlah
sesudah penambahan unsur Mg pada paduan Al- campuran eutektik dimikro tergantung pada
Si berbasis velg mobil bekas menunjukkan tingkat Si, kehadiran Mg dalam paduan
bahwa adanya struktur mikro yang mengarah ke pembentukan senyawa intermetalik
berubah.Gambar dibawah ini menunjukkan Al- dalam mikrostruktur paduan fase intermetalik
Si sebelum dan sesudah penambahan Mg adanya yang terbentuk ialah Mg2Si (Zamani, 2015).
struktur mikro yang berubah.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji kekerasan dapat dilihat bahwa


terdapat kenaikan pada penambahan Mg
pada paduan Al-Si berbasis material velg
mobil bekas dengan menggunakan
Gambar 13.Foto struktur mikro (a) Al-Si dan (b) metode pengecoran lost foam. Angka
Al-Si-Mg pembesaran 100x kekerasan setelah penambahan Mg adalah
sebesar 109,70 HRL, dan sebelum
penambahan Mg sebesar 99,8 HRL.
Disimpulkan bahwa kenaikan yang
terjadi sebesar 9,9% .
2. Penambahan Mg pada paduan Al-Si
berbasis material velg mobil bekas
dengan menggunakan metode pengecoran
lost foam harga impak meningkat setelah
Gambar 14.Foto struktur mikro (a) Al-Si dan (b) penambahan Mg yaitu sebesar
Al-Si-Mg pembesaran 200x 0,0734J/mm2, dan sebelum penambahan
Mg yaitu sebesar 0,0367 J/mm2.
Disimpulkan bahwa peningkatan harga
impak sebesar 100%.
3. Penambahan unsur 4,11% Mg pada
paduan Al-Si berbasis material velg
mobil bekas dengan menggunakan
metode pengecoran lost foam
menyebabkan perubahan struktur mikro
setelah penambahan Mg. Hal ini dapat
Gambar 15.Foto struktur mikro (a) Al-Si dan (b) dilihat semakin bertambahnya Mg
Al-Si-Mg pembesaran 400x struktur semakin rata dan juga terbentuk
senyawa intermetalik Mg2Si yang
Dari gambar diatas terlihat Al-Si raw menyebabkan sifat mekaniknya
material memiliki porositas lebih tinggi meningkat.
dibanding dengan setelah penambahan Mg
porositas berkurang tetapi tidak signifikan.Juga
82
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

DAFTAR PUSTAKA 3HQDPEDKDQ 0DJQHVLXP 0J ´.Laporan


[1]. Ashar, L.H., Purwanto, H., dan Respati Penelitian Teknik Mesin Universitas
6 0 % ³Analisa Pengaruh Pancasakti Tegal.
Model Sistem Saluran Dengan Pola [10]. Suherman, dan Pasaribu, M. N. H., 2013,
Styrofoam Terhadap Sifat Fisis Dan ³Pengaruh Penambahan Cu dan Solution
Kekerasan Produk Puli Pada Peroses Treatment Terhadap Sifat Mekanis dan
Pengecoran Aluminium Daur 8ODQJ´, Struktur Mikro Pada Hasil Coran Kepala
Jurnal Teknik MesinUniversitas Wahid Silinder Motor 2 Tak Dengan Metode
Hasyim Semarang. 3HQJHFRUDQ /RVW )RDP´. Penelitian
[2]. Barresi, J., Kerr, M.J., Wang, H., and Dosen Pemula Politeknik Tanjung Balai.
&RXSHU 0- ³Effect Of [11]. 6XWL\RNR ³Metode Pengecoran
Magnesium, Iron and Cooling Rate on Lost Foam Menjawab Tantangan Dunia
Mechanical Properties of Al-7Si-Mg ,QGXVWUL 3HQJHFRUDP /RJDP´. Jurnal
Foundry Alloys´ $)6 7UDQV - Foundry Politeknik Manufaktur Ceper,
570. Vol.1, pp. 21-29.
[3]. Cholis, S.N., Suharno, dan Yadiono, [12]. Setia, I., Harjanto, B., dan Subagsono.,
³Pengaruh Penambahan Unsur ³Analisa Pengaruh Penambahan
Magnesium (Mg) Terhadap Kekerasan Unsur Magnesium (Mg) 2% dan 5%
dan Setruktur Mikro Pada Pengecoran Terhadap Ketangguhan Impak, Tingkat
$OXPLQLXP´. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Velg
Universitas Sebelas Maret, Volume 2, No Aluminium (Al-5,68 6L ´ Jurnal Ilmiah
1. Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret,
[4]. Djatmiko, E., dan Budiarto, 2008, Volume 4, No 3.
³Pengaruh Perlakuan panas T6 [13]. Surdia, T., dan Chijiiwa, K., 1976,
Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro ³7HNQLN 3HQJHFRUDQ /RJDP´, Jakarta:
Pada Paduan Al-Si-Mg´ 3URVLGLQJ Pradnya Paramita.
Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan [14]. 6HW\DZDQ 6 ³Pengaruh Variasi
Teknologi Bahan Serpong. Penambahan Tembaga (Cu) dan Jenis
[5]. El-karomi, K.S., Harjanto, B., dan Cetakan Pada Proses Pengecoran
6XEDJVRQR ³Analisis Pengaruh Terhadap Tingkat Kekerasan Paduan
Penambahan Unsur Magnesium (Mg) Aluminium Silikon (Al-Si)´ 6NULSVL
Terhadap Tingkat Kekerasan, Struktur Universitas Sebelas Maret, Fakultas
Mikro dan Kekuatan Impact Pada Velg Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Aluminium (Al-0,5% Si)´ -XUQDO ,OPLDK Surakarta.
Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret. [15]. 6XWL\RNR GDQ 6X\LWQR ´Riser
[6]. Indaryati S., Yanlinastuti, dan Haryati (Penambah) Dalam pengecoran Besi Cor
, ³Pengaruh Penambahan Mg Kelabu Dengan Metode Pengecoran Lost
Terhadap Kapasitas Panas Paduan Al- Foam´ -XUQDO 3ROLWHNQRVDLQV (GLVL
Fe-1L´, Jurnal Teknologi Bahan Bakar Khusus Dies Natalis.
Nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir [16]. Triono, A., Triyono, T., dan Yaningsih,
± BATAN. Yogyakarta. , ³Analisa Pengaruh Penambahan
[7]. .LP . DQG /HH . ³Effect of Mg pada Matriks Komposit Aluminium
Process Parameters on Porosity in Remelting Piston Berpenguat SiO2
Aluminum Lost Foam Process´ Journal Terhadap Kekuatan Impak dan Struktur
Material Scipta Technology.Vol. 21 Mikro Menggunakan Metode Stir
No.5, pp. 681-685. &DVWLQJ´ Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,
[8]. Mugiono, Lagiono, dan Rusnoto, 2013, Universitas Sebelas Maret, Volume 14,
³Pengaruh Penambahan Mg Terhadap No 1.
Sifat Kekerasan dan Kekuatan Impak
Serta Struktur Mikro Pada Paduan Al-Si [17]. =DPDQL 0 ³Al-Si Cast Alloys -
%HUEDVLV 0DWHULDO 3LVWRQ %HNDV´. Jurnal Microstructure and Mechanical
Teknik Mesin Universitas Pancasakti Properties at Ambient and Elevated
Tegal. Temperature´ Journal Materials and
[9]. 5XVQRWR ³Studi Sifat Mekanik Manufacturing School Of Engineering.
Paduan Al-Si Pada Piston Bekas Dengan Jonkoping University. Sweden

83
Jurnal Ilmiah ³0(.$1,.´ Teknik Mesin ITM, Vol. 2 No. 2, November 2016 : 77-84

84

Anda mungkin juga menyukai