Abstrak
Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan korosi dan
mampu alir yang baik sehingga banyak digunakan dalam aplikasi alat-alat rumah tangga,
otomotif, maupun industri saat ini. Piston bekas digunakan untuk mendapatkan unsur Si yang
cukuptinggipadapiston.Ilmupengecoranlogamterusberkembangdenganpesatdalamdunia
industri. Berbagai macam metode pengecoran telah ditemukan dan disempurnakan,
diantaranya centrifugal casting, investment casting, dan sand casting serta masih banyak lagi
metode-metodelainnya.PadapenelitianinipaduanAluminiumakandicorpada3jenisvariasi
suhucetakansehinggadenganperlakuanpanasterhadapcetakanlogam(dies)yaitu450oCdan
500oCdiharapkanmampumemperbaikisifatgetasyangadapadaAluminium.Temperaturdari
variasi pemanasan suhu cetakan logam (die casting) dapat mempengaruhi dari sifat mekanik
atau nilai kekuatan tarik dari suatu bahan dalam pembebanan dan sifat fisik atau stukturmikro
padapaduanAluminiumhasilpeleburan.Padapenelitianinidilakukanpengujiantarikdimana hasil
pengujian maksimun terjadi pada pemanasan suhu cetakan 450˚C yang menghasilkan
tegangan tarik maksimun rata-rata sebesar 774,74 N/mm2. Pengujian struktur mikro dengan
hasil metalografi diperoleh stuktur mikro silikon austenit yang berbentuk jarum dan silikon
primer yang berbentuk partikel kecil yang akan meningkatkan ketahanan ausmaterial.
Kata kunci : Aluminium, Cetakan logam (dies), Sifat Mekanik-Fisis, Paduan.
159
cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk variasi pemanasan suhu cetakan yaitu
mengetahui pengaruh proses pengecoran 200°C, 300°C dan 400°C. Pengujian untuk
pada paduan Aluminium bekas dengan mengetahui sifat-sifat fisis dan mekanis
penambahan unsur Ti-B 0.5% dengan pada paduan aluminium tersebut adalah
pemanasansuhucetakanlogam4500Cdan pengujian tarik, kekerasan, danmetalografi
5000C terhadap sifat fisik dan mekanik. dengan mikroskop optik. Hasil pengujian
Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh maksimum terjadi pada spesimen dengan
hasil pengecoran poros berulir dengan pemanasan suhu cetakan 200°C
penambahan Ti-B0.5%. menghasilkan tegangan tarik maksimum
sebesar 148,08 MPa, sedangkan untuk
TINJAUAN TEORITIS pengujian kekerasan vickers menghasilkan
Hasil penelitian Hafis dan Lalu angka rata-rata kekerasan sebesar 95,1
Alpan pada tahun 2016 [1] yang kg/mm². Dan untuk hasil metalografi
menganalisa penambahan unsur Ti-B diperoleh data struktur mikro bahwa
(Titanium-Boron) sebanyak 0,02 % pada dengan menggunakan variasi pemanasan
paduan Aluminium 50 % Al-50% (Al-Si) suhu cetakan dapat mempengaruhi struktur
menggunakan cetakan pasir sand casting mikro pada spesimen hasil pengecoran
pada dua jenis variasi pemanasan suhu paduan aluminium dengan penambahanTi-
cetakan yaitu 2000C dan 3000C. Pengujian B 2,5%, adapun fasa yang paling merata
yang dilakukan untuk mengetahui sifat- pembentukannya pada semua spesimen
sifat mekanis dan fisis paduan Aluminium adalah fasa Al[5].
tersebut yaitu pengujian tarik Tensile Proses pengecoran adalah suatu
Strength, Kekerasan Hardness, dan proses pembuatan yang pada dasarnya
metalografi dengan mikroskop optik. Hasil merubah bentuk logam dengan cara
pengujian maksimun terjadi pada bahan mencairkan logam, kemudian dimasukkan
paduan Al-Si dengan penambahan Ti-B ke dalarn suatu cetakan dengan dituang
0,02%dandenganpemanasansuhucetakan atau ditekan. Di dalam cetakan ini logarn
2000C menghasilkan tegangan tarik cair akan membeku dan menyusut. Produk
maksimun sebesar 618,8 N/mm2, hasil pengecoran dapat langsung dipakai
sedangkan untuk pengujian kekerasan sebagai produk akhir. Akan tetapi
(Vickers Hardness Number) menghasilkan kebanyakan masih memerlukan proses
angka kekerasan sebesar 103 kg/mm2, dan lanjut seperti proses pemotongan,
untuk hasil metalografi diperoleh data penyambungan, pembubutan, atau
stuktur yang terbentuk adalah fase perlakuan phisis atau proses penyelesaian
hypereutectic silikon yang membentukfasa lain. Didasarkan di atas jenis bahan pola
silikon primer. Fasa tersebut memberikan model cetakan dan cara penuangannya,
ketahanan aus yangtinggi. maka proses peengecoran dapatdibedakan:
Menurut Annas [2] pada 1. Proses pengecoran dengan pasir
penelitiannya pada tahun 2017 yang sebagai bahan cetakan (Sandcasting),
berjudul “Analisa Sifat Fisik Dan Mekanik 2. Proses Pengecoran sentrifugal
PorosBerulir(Screw)BerbahanDasar40% (CentrifugalCasting),
Aluminium Bekas Dan 60% Piston Bekas 3. Dengan cetakan permanen
Dengan Penambahan 2,5% Ti-B” (Permanent MoldCasting),
menunjukkan bahwa Penelitian ini 4. Cetak tekan (DieCasting),
menggunakan campuran aluminium profil 5. Pola hilang (lnvesmentCasting).
40% dan 60% piston bekas dengan Suherman [3], pada tahun 2009
penambahan unsur Ti-B (Titanium-Boron) dalampenelitiannyayangmenambahkanSr
sebanyak 2,5% sebagai penghalus butir. atau TiB terhadap struktur mikro dan
Cetakan yang digunakan adalah cetakan fluiditas pada paduan Al-6%Si-0,7%Fe
logam(diecasting)dengan3(tiga)jenis didapatkan hasil bahwapenambahan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi literatur,
penelitian, dan analisa serta pembahasan
data yang telah dilakukan pada proses
Gambar 10. Spesimen yang telah diuji Analisis Sifat Fisik Dan Mekanik Paduan
Tabel 2. Hasil Uji Tarik AluminiumDenganVariabelSuhuCetakan
Teg. Logam (Dies) 450˚C dan 500˚C Untuk
(∆L) P.max Reg.(ε)
Suhu (σµ) Manufaktur Poros Berulir (Screw), maka
(mm) (KN) (%) dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut:
(MPa)
0,25 19,9 0.124 812,22 1. Hasil tegangan maksimal pada
450˚ 0,05 21,9 0,024 989,70 pengujian tarik terjadi pada variabel
0,35 11.9 0,174 522,34 pemanasan suhu cetakan logam 450˚C
0,4 5,3 0,204 233,33 dengan nilai tegangan rata-rata sebesar
500˚ 0,05 18,3 0,026 840,25 774,74 MPa. Sedangkan pada
0,35 10,4 0,184 476,08 pengujian struktur mikro diperoleh
hasil berupa struktur mikro eutektik
Setelah dilakukan pengujian tarik yang berbentuk jarum dengan
dari spesimen hasil pengujian tarik dapat komposisi silikon primer yang
diamati bahwa pada spesimen hasil berbentuk partikelkecil.
peleburan coran logam dengan variasisuhu 2. Penambahan unsur titanium boron(Ti-
cetakan 450˚C dan 500˚C tersebut saat B) sebanyak 0,5% dapatmempengaruhi
dilakukan pengujian tarik tidak terdapat hasil coran sebagai penghalusbutiran
pengecilan penampang sampaibahan
REFERENSI
[1]. Andika Wisnujati , Lalu Alpan
Hafis, (2016), Analisis Sifat
Fisik Dan Mekanik Porose
Berulir (Screw) Untuk
Pengupas Kulit Ari Kedelai
Berbahan Dasar Aluminium
Bekas Dan Piston Bekas.
Yogyakarta: Jurnal Ilmiah,
D3 Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
[2]. Annas, H.A. (2017), Analisa
SifatFisik Dan Mekanik
Poros Berulir (Screw)
Berbahan Dasar 40%
Aluminium Bekas Dan 60%
Piston Bekas Dengan
Penambahan 2,5% Ti-B.
[3]. Suherman, (2009), Pengaruh
Penambahan Sr atau TiB
Terhadap Struktur Mikro
dan Fluiditas Pada Paduan
Al-6%Si-0,7%Fe, Jurnal
Dinamis Vol. II, No.4, ISSN
0216 – 7492
[4]. Supriyadi, A., Bayuseno, A.P dan
Nugroho, S., (2011),
“Pengaruh Penambahan
Grain Refiner Ti-B
Terhadap Bahan ADC12
Pada Pengecoran HPDC
Untuk Peningkatan Kualitas
Sepatu Rem Sepeda Motor
Produk IKM”, ORBITHVol.
7 No. 3 November 2011:
393-400
[5]. Waluyo, dkk (2010) Pengaruh
Temperatur Cetakan, Bentuk
Produk Dan Inokulan Ti-B
Pad Proses Pengecoran
Sentrifugal Terhadap Sifat
Fisis Dan Mekanis Paduan
Aluminium. Jurnal Teknik
Mesin, Politeknik Negeri
Tahun 2018
Metode Peneliatian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Eksperimental
Langkah kerja - Aluminium bekas (AL-Si)
- Titanium Boron(Ti-B)
- Pengujian tarik 6 spesimen 3 untukhasil
spesimen variasi suhu cetakan 450o C
dan 3 hasil dari suhu cetakan spesimen
500oC
-Pengujian stuktur mikro 2 spesimen 1
spesimenuntuk450oCdan1untuk500o
C
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil studi literatur, penelitian, dan analisa serta
pembahasan data yang telah dilakukan pada proses Analisis Sifat
Fisik Dan Mekanik Paduan
AluminiumDenganVariabelSuhuCetakan Logam (Dies) 450˚C
dan 500˚C Untuk Manufaktur Poros Berulir (Screw)
Hasil tegangan maksimal pada pengujian tarik terjadi pada
variabel pemanasan suhu cetakan logam 450˚C dengan nilai
tegangan rata-rata sebesar 774,74 MPa. Sedangkan pada
pengujian struktur mikro diperoleh hasil berupa struktur mikro
eutektik yang berbentuk jarum dengan komposisi silikon primer
yang berbentuk partikelkecil.
Penambahan unsur titanium boron(Ti-
B) sebanyak 0,5% dapatmempengaruhi hasil coran sebagai
penghalusbutiran
Tahun 2018
Langkah Kerja :
-Proses peleburan
-Proses pencetakan
- Pengujian tarik 6 spesimen 3 untukhasil
spesimen variasi suhu cetakan 450o C
dan 3 hasil dari suhu cetakan spesimen
500oC
-Pengujian stuktur mikro 2 spesimen 1
spesimenuntuk450oCdan1untuk500oC
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil studi literatur, penelitian, dan analisa serta
pembahasan data yang telah dilakukan pada proses Analisis Sifat
Fisik Dan Mekanik Paduan
AluminiumDenganVariabelSuhuCetakan Logam (Dies) 450˚C
dan 500˚C Untuk Manufaktur Poros Berulir (Screw)
Hasil tegangan maksimal pada pengujian tarik terjadi pada
variabel pemanasan suhu cetakan logam 450˚C dengan nilai
tegangan rata-rata sebesar 774,74 MPa. Sedangkan pada
pengujian struktur mikro diperoleh hasil berupa struktur mikro
eutektik yang berbentuk jarum dengan komposisi silikon primer
yang berbentuk partikelkecil.
Penambahan unsur titanium boron(Ti-
B) sebanyak 0,5% dapatmempengaruhi hasil coran sebagai
penghalusbutiran