ABSTRACT
Baushing could make by powder metallurgy, to achive high density compacting process in high
temperature. Wherever in high temperature the material in plastic condition. The material of bushing
using aluminum powder, and temperatur hot pressing were 100, 200 and 300 oC.
The result of the research was show that matrix of structure micro was aluminun and porosity was
black between grains structure. The porosity was decreasing so the density was creasing, the
hardness and the wear resistance were creasing with creasing hot pressing temperature. Hot pressing
with temperature more than 300 oC, could not achiv, because the device only reached that
temperature.
INTISARI
Bushing adalah bantalan jenis silinder bercelah yang berfungsi untuk menumpu poros. Bushing
dapat dibuat dengan proses metalurgi serbuk, untuk mendapatkan proses pemadatan yang
sempurna, kompaksi dapat dilakukan pada temperatur tinggi atau Hot Presing. Pres dalam keadaan
panas akan menjadikan serbuk menjadi lebih lunak/plastis, sehingga memudahkan untuk dipadatkan.
Untuk itu pengaruh suhu pemanasan harus dapat terkontrol agar didapat produk yang homogen.
Kepadatan sangat berpengaruh sekali terhadap kekuatan dari produk yang dihasilkan. Bahan baku
yang digunakan adalah serbuk aluminium, variasi pemanasan pada saat pemadatan dengan
temperatur yang berbeda yaitu pada suhu ruang, suhu 100, 200 dan 300 oC, temperatur yang lebih
tinggi sulit dicapai karena keterbatasan alat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa foto struktur mikro terlihat bahwa aluminium berwarna putih
keabuan dan yang terlihat berwarna hitam pada struktur mikro merupakan porositas. Persentase rata-
rata porositas mengalami penurunan dengan meningkat temperatur kompaksi, dan berat jenis bahwa
bushing mengalami kenaikan dengan meningkatnya suhu hot pressing. Pada pengujian kekerasan
diketahui bahwa kekerasan bushing meningkat dan laju keausan menurun dengan meningkatnya
suhu hot pressing.
Rusianto, Hot Pressing Metalurgi Serbuk Aluminium dengan Variasi Suhu Pemanasan 90
beberapa jenis produksi tidak dapat dibuat Pemanasan kompak mentah sampai
secara ekonomis karena keterbatasan suhu tinggi disebut sinter. Pada proses sinter,
kapasitas mesin pres dan rasio kompresi benda padat terjadi karena terbentuk ikatan-
berbagai jenis serbuk. Bentuk yang sulit atau ikatan.panas menyebabkan bersatunya
rumit tidak dapat dibuat karena selama partikel dan efektivitas reaksi tegangan
penekanan (pemampatan) serbuk logam tidak permukaan meningkat. Waktu sinter berkisar
mampu mengalir mengisi ruangan cetakan. antara 20 sampai 45 menit. Waktu pemanasan
Pada serbuk logam yang mempunyai titik cair berbeda untuk jenis logam yang berlainan dan
yang rendah seperti Timah, Timah Hitam, Zing tidak diperoleh manfaat tambahan dengan
dan Cadmium mungkin timbul kesulitan dalam diperpanjangnya waktu pemanasan.
sinter, oksida-oksida logam tersebut tidak Lingkungan sangat berpengaruh karena benda
dapat direduksi pada suhu di bawah titik cair mentah terdiri dari partikel yang kecil yang
logam tersebut. Oleh karena itu oksida tetap memiliki daerah.
ada dan akan menimbulkan kesulitan pada Sinter dari bahan serbuk logam adalah
waktu sinter dan menghasilkan produk yang suatu proses yang komplek dan sulit untuk
tidak bermutu.Beberapa jenis logam yang didefinisikan secara pasti. Dalam
halus merupakan sumber bahaya ledakan dan pendekatannya, sinter dapat didefinisakan
kebakaran.Dengan proses ini sulit sebagai proses perlakuan panas terhadap
mendapatkan kepadatan yang merata benda yang telah mengalami proses
Proses kompaksi adalah suatu proses kompaksi, biasanya didalam gas atmosfir atau
pembentukan logam dari serbuk logam gas mulia pada suatu suhu dibawah titik lebur
dengan mekanisme penekanan setelah serbuk dari bahan tertinggi dari campuran serbuk
logam dimasukkan ke dalam cetakan (die). sehingga terjadi ikatan kimia dari kumpulan
Proses kompaksi pada umumnya dilakukan partikel dan menjadi bentuk yang homogen
dengan penekanan satu arah dan dua arah. sebagai pengaruh dari kenaikan temperatur.
Pada penekan satu arah penekan atas
bergerak kebawah. Sedangkan pada dua arah, METODE PENELITIAN
penekan atas dan penekan bawah saling Bahan yang digunakan sebagai
menekan secara bersamaan dalam arah yang penelitian adalah aluminium serbuk. Kemudian
berlawanan. Jenis dan macam produk yang dilakukan kompresi dengan mekanismw
dihasilkan oleh proses metalurgi serbuk sangat seperti pada Gambar 1. Pada proses
ditentukan proses kompaksi dalam pembuatan bushing, kompaksi tekanan yang
membentuk serbuk dengan kekuatan yang dibutuhkan adalah 5400 Kg.. Variasi suhu
baik. Pada proses kompaksi serbuk meliputi pressing T (suhu ruang) 100 ºC, 200 ºC, 300
proses pengepresan suatu bentuk di dalam ºC, pemanasan dan pengepresan
cetakan (die and mauld) yang terbuat dari menggunakan alat cetakan hot pressing
baja. Tekanan yang diberikan berkisar antara metalurgi serbuk. Dimensi ukuran bussing
20 sampai 1400 MPa. yang akan dibuat adalah diameter luar D2= 14
mm, diameter dalam D1= 8 mm, dan tinggi
(h)= 9 mm,
Peralatan hot pressing yang digunakan seperti sekelilingnya. Pres dilakukan setelah
pada Gambar 2 .Catakan terbuat dari bahan temperatur tercapai sesuai denhgan yang
baja dengan diberi pemanas pada diinginkan.
PEMBAHASAN
Produk hot pressing yang dihasilkan
berupa bushing seperti pada Gambar 3 ,
bushing dapat digunakan sebagai bahan
bantalan luncur pada elemen mesin.
Struktur Mikro 18
8
mengalami proses pemanasan dan
6
pengepresan. Setelah dilakukan proses
4
penghalusan, pemolesan dan pengetsaan,
2
benda uji dapat diamati struktur mikronya
0
dengan mikroskop dan difoto, Gambar 4. 0 50 100 150 200 250 300 350
o
Temp. Kompresi ( C)
Rusianto, Hot Pressing Metalurgi Serbuk Aluminium dengan Variasi Suhu Pemanasan 92
yang berwarna kehitaman pada foto strukrur tersebut dapat disebabkan oleh sifat bahan
mikro adalah porositas. yang semakin plastis jika mengalami
Dapat dilihat pada struktur mikro, pemanasan, sehingga pada saat penekanan
dihitung dengan kertas milimeter blok. Pada bahan mudah mengalami perubahan bentuk
pembahasan struktur mikro bushing, (lebih mudah mengalir mengisi tempat-tempat
menunjukan bahwa semakin tinggi suhu kosong).
kompaksi maka jumlah porositas semakin
berkurang. Hal tersebut teramati dari Gambar Berat jenis
5a,5b, dan 5c. Menunjukan kepadapan dari Dari penelitian terhadap spesimen
spesimen meningkat. Hal ini menunjukkan didapat data hasil pengukuran berat jenis
bahwa semakin tinggi variasi suhu yang dengan data-data yaitu semakin rendah
digunakan pada waktu pengepresan maka porositas tentunya berat jenis menjadi
akan semakin meningkatkan kepadatan meningkat. Jumlah kekosongan atau porositas
serbuk dan akan mengakibatkan porositas dari pengamatan struktur mikro berkurang,
bushing semakin rendah. Peningkatan menyebabkan kepadatan meningkat
2,56
2,54
2,52
Berat jenis (gr/cm 3)
2,50
2,48
2,46
2,44
2,42
sesudah sinter
subelum sinter
2,40
0 50 100 150 200 250 300 350
Temp. Kompresi (o C)
15
2,45 gr/cm2. Berat jenis bushing setelah
sintering mengalami kenaikan, yaitu untuk
10
bushing suhu press 100°C mempunyai berat
jenis rata-rata 2,50 gr/cm2, untuk suhu press
200°C adalah 2,52 gr/cm2, sedangkan suhu 5
245
setelah proses sinter. Pada pengujian
kekerasan diketahui bahwa kekerasan bushing
semakin meningkat dan laju keausan dari
240
hasil pengujian keausan diketahui bahwa
keausan bushing semakin menurun dengan
235 meningkatnya suhu hot pressing.
230
0 50 100 150 200 250 300 350 DAFTAR PUSTAKA
Temp, Kompaksi (o C)
Randall M. German, 1994, Powder Metallurgy
Gambar 8. Pengaruh suhu hot pressing Science. Metal Powder Industries
terhadap laju keausan Federation Princenton, New Jersey.
R. Daru Dono,2000Pengaruh Proses
Bushing dengan suhu press semakin Perlakuan Panas Aging 120 ºC
tinggi diketahui mengalami abrasi semakin Pada Metalurgi Serbuk (95 % Al – 5 %
kecil, bahwa ketahanan aus suhu Cu) Terhadap Kekerasan, Densitas,
pengepresan 100 °C mencapai 251.997 Struktur Mikro Dan Porositas. Skripsi
mm3/kg, untuk keausan rata-rata suhu Institut Sains dan Teknologi
pengepresan 200 °C adalah 242.497 mm3/kg, AKPRIND, Yogyakarta
sedangkan keausan rata-rata suhu Rusianto, T., Wildan M. W., Heru S.B.R., 2004,
pengepresan 300 °C hanya 232.389 mm3/kg. Pengaruh Penambahan Al2O3 dan
Semakin tinggi suhu press tingkat keausan Tekanan Kompaksi Pada Komposit
semakin menurun, dibuktikan dengan Al/Al2O3 Terhadap Densitas Relatif
perhitungan porositas pada pembahasan dan Kekerasan, Prosiding Seminar
struktur mikro bushing semakin tinggi suhu Nasional Perkembangan Riset dan
press yang digunakan porositas semakin Teknologi di Bidang Industri,
rendah, berat jenis meningkat dan kekerasan Yogyakarta.
Rusianto, Hot Pressing Metalurgi Serbuk Aluminium dengan Variasi Suhu Pemanasan 94
Rusianto, Toto., 2005, “Pembuatan Bushing
dari Bahan Serbuk Komposit Al/ Al2O3
dengan variasi penambahan Al2O3”
Proseding seminar nasional ReTII di
STTNas Yogyakarta. ISBN 979-
99711-0-1. Yogyakarta 11 Juni 2005
Suresh, S., Mortensen A. dan Alan N., 1993,
“Fundamentals of Metal Matrix
Composites”, Butterworth –
Heinemann, London.
Van den Berg, Mark R., 1998,”Aluminum
MMC’s-Current Status & Future
Prospect : Commercial Applications”
Prosiding dalam Al MMC Corsortium
website:www.almmc.com.
Xia, X., McQuenn H.J. dan Zhu H., 2000,
“Fracture Behavior of Particle
Reinforced Metal Matrix Composites” ,
Journal of Applied Composite
Materials, 9: pp 17-31, 2002, Kluwer
Academic Publisher Netherland.