Disusun :
WAHYU DARMADI
NIM : D200080078
2015
PENGARUH MEDIA PENDINGINAN TERHADAP STRUKTUR
MIKRO DAN KEKERASAN PADA BESI COR
ABSTRAKSI
HR = E - e
Dimana :
F = Total beban (kgf)
e = Jarak antara kondisi 1 dan
Gambar 6. Pembuatan cetakan
kondisi 3 yang dibagi dengan
pasir
0.002 mm
( Fundamentals of Modern
E = Jarak antara indentor saat
Maufacturing-Mikell P. Groover
diberi minor load dan zero
2010 )
reference line yang untuk tiap
.
jenis indentor berbeda-beda
Kekerasan(Hardness) adalah
yang bias dilihat pada tabel 2.1
salah satu sifat mekanik (Mechanical
HR = Besarnya nilai kekerasan
properties) dari suatu material.
dengan metode hardness
Kekerasan suatu material harus
( Fauzan. 2010 )
diketahui khususnya untuk material
yang dalam penggunaanya akan
mangalami pergesekan (frictional
Uji Tarik merupakan salah satu
force) dan deformasi plastis.
pengujian untuk mengetahui sifat-sifat
Deformasi plastis sendiri suatu
suatu bahan. Dengan menarik suatu
keadaan dari suatu material ketika
bahan kita akan segera mengetahui
material tersebut diberikan gaya maka
bagaimana bahan tersebut bereaksi
struktur mikro dari material tersebut
terhadap tenaga tarikan dan
sudah tidak bisa kembali ke bentuk
mengetahui sejauh mana material itu
asal artinya material tersebut tidak
bertambah panjang. Alat eksperimen
dapat kembali ke bentuknya semula.
untuk uji tarik ini harus memiliki
Lebih ringkasnya kekerasan
cengkeraman (grip) yang kuat dan
didefinisikan sebagai kemampuan
kekakuan yang tinggi (highly stiff).
suatu material untuk menahan beban
Banyak hal yang dapat kita
identasi atau penetrasi (penekanan)
pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita
terus menarik suatu bahan (dalam hal
ini suatu logam) sampai putus, kita
akan mendapatkan profil tarikan yang
lengkap yang berupa kurva seperti
digambarkan pada Gambar 2.10.
Kurva ini menunjukkan hubungan
antara gaya tarikan dengan perubahan
Gambar 7. Pengujian Rockwell (
panjang. Profil ini sangat diperlukan
Fauzan. 2010 )
dalam desain yang memakai bahan
Pengujian kekerasan dengan tersebut
metode Rockwell bertujuan
menentukan kekerasan suatu material
dalam bentuk daya tahan material
- Regangan total (total strain)
Merupakan gabungan regangan
plastis dan regangan elastis, εT =
εe+εp. Perhatikan beban dengan
arah OABE. Pada titik B,
regangan yang ada adalah
regangan total. Ketika beban
dilepaskan, posisi regangan ada
pada titik E dan besar regangan
yang tinggal (OE) adalah
Gambar 8. Diagram uji Tarik ( regangan plastis.
Sastranegara A. 2009 ) - Tegangan tarik maksimum TTM
Stress adalah beban dibagi luas (UTS, ultimate tensile strength)
penampang bahan dan strain adalah Pada gambar 2.10 ditunjukkan
pertambahan panjang dibagi panjang dengan titik C (σβ), merupakan
awal bahan. besar tegangan maksimum yang
Stress: σ = F/A (N/m2) F : gaya didapatkan dalam uji tarik.
tarikan, A : luas penampang - Kekuatan patah (breaking
Strain: ε = ΔL/L ΔL :pertambahan strength)
panjang, L : panjang awal Pada ga,nar 2.10. ditunjukkan
dengan titik D, merupakan besar
Hubungan antara stress dan strain tegangan di mana bahan yang
dirumuskan: diuji putus atau patah.
E=σ/ε ( Sastranegara A. 2009 )
di mana perbandingan tegangan
(σ) dan regangan (ε) selalu tetap.
E diberi nama “Modulus
Elastisitas” atau “Young Modulus”. METODOLOGI PENELITIAN
Kurva yang menyatakan hubungan a. Diagram alir penelitian
antara strain dan stress seperti ini
kerap disingkat kurva SS (SS
curve).
Penjelasan pada gambar 2.10 :
- Batas elastis σE ( elastic limit)
- Batas proporsional σp
(proportional limit)
- Deformasi plastis (plastic
deformation)
- Tegangan luluh atas σuy (upper
yield stress)
- Tegangan luluh bawah σly
(lower yield stress)
- Regangan luluh εy (yield strain)
- Regangan permanen saat bahan
akan memasuki fase deformasi
plastis.
Gambar 9. Diagram alir penelitian
- Regangan elastis εe (elastic
strain)
- Regangan plastis εp (plastic
strain)
Penelitian c. Peleburan menggunakan
Penelitian ini dilakukan dengan tungku kupola yang dilakukan di
tahapan-tahapan sebagai berikut : CV. Reka Cipta Tehnindo Perkasa
a. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan
cara mencari informasi dari penelitian-
penelitian baik berupa buku, jurnal,
sumber internet dan sumber lainya
yang mendukung dalam perancangan
sistem sesuai dengan landasan teori. Gambar 12. Peleburan Material
b. Perencanaan
d. Pengecoran dan pembuatan
Dalam tahapan ini berisi spesimen yang akan dilakukan
tentang sistem dan desain cetakan uji sifat fisis dan sifat mekanis
dengan menggunakan cetakan
yang akan dibuat yaitu : pasir.
1. Observasi tentang cetakan
pasir dan membuat desainya.
udara
Fiture-Tech-Corp LC-200 RB yang 400
sudah menggunakan digital screen, oli
pengujian dilakukan dengan 200
menggambil sampel uji pada 5 titik 0 paslin
yang berbeda pengujian yang 1 2 3 4 5
dilakukan menggunakan metode
Rockwell akan tetapi hasil yang Gambar 18. Diagram hasil uji
diinginkan adalah menggunakan kekerasan
metode Brinell maka dari itu harus
dilakukan konversi terlebih dahulu, Pembahasan Metalografi
konversi dilakukan dengan
menggunakan tabel yang diambil dari Pada pembahasan metalografi
laboratorium POLMAN, yang dibahas adalah hasil dari foto
makro dan mikro spesimen dari tiga
variasi pendinginan foto makro diambil
dilaboratorium Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta
sedangkan Foto mikro diambil di
POLMAN Ceper Klaten adapun hasil
dari foto mikro adalah sebagai berikut :
Transformasi
Ledeburit ke
cementit
Daryanto, 2010, “proses pengolahan besi dan baja ( ilmu metalurgi )”,
Sarana Tutorial Nurani, Bandung.