PENDAHULUAN
fungsi untuk meneruskan daya dari piston ke poros engkol dengan mengubah
gerak translasi pada piston menjadi gerak rotasi pada poros engkol. Gaya yang
bekerja pada connecting rod dihasilkan dari sistem pembakaran yang terdapat di
ruang silinder akibat reaksi udara dan gas pembakaran. Oleh karena itu connecting
rod harus mampu menahan beban tarik, tekan dan tegangan lentur yang muncul
akibat gaya dorong maksimum piston dan gaya sentrifugal (Latief et al. 2019).
pembakaran dalam, seperti mesin mobil, motor, dan mesin uap, namun connecting
rod dapat juga di aplikasikan pada mesin-mesin pembakaran luar, seperti stirling
engine, dan flame licker engine. Connecting rod pada mesin-mesin pembakaran
dalam biasanya terbuat dari baja, namun pada mesin-mesin pembakaran luar
mesin seperti stirling engine dan flame licker engine, connecting rod terbuat dari
logam aluminium di seluruh dunia berkembang sebesar 29 juta ton per tahunnya,
untuk 22 juta ton aluminium baru dan 7 juta ton daur ulang atau scrap aluminium.
1
2
menarik (Senthil, Raguraman, and Manalan 2020). Material yang kuat serta tahan
korosi sangat diperlukan dalam dunia otomotif dan industri, para produsen
mulai dari komposisinya, sampai dengan perlakuan panas pada material tersebut
kekuatan dan kukakuan spesifik yang tinggi, dan koefisien ekspansi ternal yang
rendah. Paduan aluminium ini dapat diaplikasikan pada connecting rod dan
turbocharger.
connecting rod diantaranya. Perlakuan panas (holding time) dan kompaksi yang
menunjukan bahwa semakin besar kompaksi maka porositas yang terjadi sedikit,
semakin sedikit porositas yang terdapat pada spesimen, maka akan semakin keras
dan padat (Mazahery and Shabani 2013). Pengaruh posisi saluran masuk (in-gate)
berada pada posisi small end, kemudian diikuti posisi big end, dan porositas
terendah terjadi pada posisi rod (Fuady et al. 2019). Pengaruh parameter proses
pada microstructure dan sifat mekanik dalam proses semi-solid squeeze casting
menghasilkan peningkatan dalam sifat mekanik dari connecting rod namun, saat
suhu tuang lebih dari 300 , partikel rata-rata diameter (APD) meningkat
3
densitas sebesar 2,79 (g/cm3), kekuatan tarik sebesar 282,0 (MPa), nilai rasio
kekuatan terhadap berat 1,74 dan koefisien muai panas sebesar 13,8 (10-6/ )
tertinggi diperoleh pada komposisi SiC 3,5% sebesar 62,03 BHN. Penambahan
Daya serap impact tertinggi diperoleh pada komposisi SiC 3,5% sebesar 45,42
joule, dan nilai impact sebesar 0,454 Joule/mm². Hasil uji keausan dapat dilihat
bahwa pada bahan raw material memiliki laju keausannya sangat besar yaitu
sebesar 0,401 mm³/s secara teori dan secara eksperimen sebesar 0,415 mm³/s.
semakin banyak penambahan Silikon maka semakin rendah laju keausannya, yaitu
pada Al-SiC 3,5% memlilik laju keausan yang paling rendah yaitu sebesar 0,311
mm³/s secara teori dan secara eksperimen sebesar 0,320 mm³/s (Harahap,
paduan aluminium (Al) 6063 hybrid dengan penambahan bahan penguat silikon
karbida (SiC), red mud, dan fly ash menghasilkan peningkatan kekuatan tarik
secara signifikan.
4
dari komposisi 18% SiC dengan suhu sintering 600 menghasilkan nilai
kekerasan 88,96 HRB, keausan 2.575 x 10-5 gram/mm2.s, dan kuat tarik sebesar
19,77 Kgf/mm2.
penggabungan dua jenis material yaitu aluminium (AI) dan silikon karbida (SiC).
mendapatkan sifat yang lebih baik seperti high strength/modulus dan densitas
Oleh karena itu, kekuatan dan modulus material komposit ini meningkat
secara signifikan dan komposit yang diusulkan dapat diterapkan sebagai bahan
ringan potensial dalam komponen connecting rod. Dalam penelitian ini akan
1.3 Tujuan
1.5 Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membuat inovasi baru dalam
connecting rod tersebut terbuat dari baja, dalam penelitian ini material baja di
silikon karbida (SiC). Pada aplikasi industri baik industri otomotif dan lainnya,
dikembangkan sebagai bahan alternatif untuk mendapatkan sifat yang lebih baik