Anda di halaman 1dari 10

3.

2 Pengawasan dan Pengendalian Alat dan Bahan


Penyediaan alat dan bahan bangunan selama proses pelaksanaan pembangunan
dilakukan perlu lebih diperhatikan. Untuk mengontrol alat dan bahan yang digunakan pada
setiap pembangunan gedung dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu keadaannya.
Kualitas alat dan bahan bangunan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
kualitas produk atau bangunan yang dihasilkan. Maka dari itu penyediaan alat dan bahan
yang digunakan untuk pembangunan gedung sebaiknya menyesuaikan dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pengawasan alat dan bahan ini dilakukan pada semua
elemen penyusun struktur, terutama alat dan bahan yang termasuk dalam pembuatan
struktur beton bertulang.
Sebagian besar alat dan bahan bangunan yang digunakan, pengadaannya dilakukan
dengan melakukan kerja sama dengan pihak supplier. Sebelum melakukan pengiriman alat
dan bahan perlu dilakukan beberapa kegiatan pengendalian untuk menyesuaikan dengan
spesifikasi yang dibutuhkan.
Khusus untuk pengawasan bahan, pihak pelaksana melakukan analisa kebutuhan
material secara keseluruhan termasuk untuk persediaan jika terjadi hal yang tidak terduga.
Pengawas melakukan evaluasi kebutuhan material berdasarkan yang direncanakan dan
dibandingkan dengan rencana kebutuhan material yang telah dibuat oleh pihak owner. Jika
analisa tersebut belum diterima, maka kontraktor melakukan analisa ulang mengenai
kebutuhan material hingga diperoleh persetujuan bersama. Dan sebaliknya, jika analisa
kebutuhan material yang telah dibuat oleh kontraktor telah diterima, dilanjutkan ke
kegiatan selanjutnya.
Kegiatan selanjutnya adalah kontarktor mempersiapkan contoh material dan
spesifikasi teknis. Setelah contoh material siap, pengawas melakukan pemeriksaan
terhadap mutu, spesifikasi, dan warna. Setelah diperoleh disetujui oleh pengawas,
pengiriman bahan bangunan dapat segera dilakukan. Prosedur ini seperti terlihat pada
Gambar 3.1.
KONTRAKTOR
Analisa Kebutuhan Material

KONS. PENGAWAS TEKNIK


OWNER Evaluasi kebutuhan material berdasar renc.
Renc. Keb. Material Kebutuhan material

NO OK

KONTRAKTOR YES
Mempersiapkan contoh
KONS. PENGAWAS TEKNIK
material & spesifikasi
Pemeriksaan terhadap mutu/kualitas,
teknis
spesifikasi dan warna

NO OK

YES

KONS. PENGAWAS TEKNIK


Disetujui contoh material on site

DISETUJUI

KONTRAKTOR
Pemesanan & pengiriman bahan yang disetujui
3.2.1 Air
Air digunakan pada berbagai pekerjaan dalam pembangunan, seperti untuk
membuat adukan pasangan plesteran, adukan beton, serta air untuk pemeliharaan beton.
Selama pelaksanaan di lapangan, air yang digunakan telah sesuai dengan yang disyaratkan.
Dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tercantum bahwa air yang
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan terkait harus menggunakan air tawar yang bersih
tidak mengandung minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang dapat merusak
komponen bangunan. Air dalam pekerjaan ini dapat dikatakan memenuhi syarat karena
yang digunakan selama pembangunan dan perawatan merupakan air yang berasal dari
sumber PDAM, sehingga sebelum penggunaannya tidak perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium mengenai kandungan yang dapat membahayakan komponen bangunan.

3.2.2 Semen Portland (PC)


Dama pembangunan Ciputra World Apartemen And Soho, Semen Portland yang
digunakan adalah PC tipe I sesuai SNI. Semen yang akan digunakan disimpan terlebih
dahulu di dalam gudang penyimpanan yang kering, sehingga tidak ada semen yang rusak
atau mengeras sebelum digunakan.
Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah cara penataan semen. Sudah semestinya
perletakan semen lama dan baru dipisahkan supaya stok yang lama dapat digunakan
terlebih dahulu mengingat semen yang semakin lama disimpan semakin menurun
kualitasnya. Apabila setiap pengiriman baru ditandai atau dipisahkan, dengan begitu
pemakaian semen dapat dilakukan sesuai dengan urutan pengirimannya.
Gambar 3.2 Penyimpanan semen

3.2.3 Agregat Halus


Agregat halus merupakan salah satu bahan penting dalam pembangunan. Untuk
memperoleh hasil terbaik maka perlu dilakukan uji laboratorium agar agregat halus
memenuhi syarat. Dengan begitu akan diperoleh bukti bahwa bahan (agregat halus) yang
digunakan telah memenuhi syarat umum yang ditentukan, yaitu sebagai berikut:
 Pasir terdiri dari butir-butir tajam dan keras.
 Bersifat tidak mudah lapuk oleh faktor cuaca, seperti terik matahari dan hujan
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila kadar lumur melebihi 5%,
maka agregat halus harus dicuci. Terutama pasir untuk bahan pembuat beton.
 Tidak mengandung bahan organik yang terlalu banyak.
 Tidak diperbolehkan menggunakan pasir laut karena mengandung kadar garam
tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan beton.
 Pasir yang digunakan harus bergradasi baik, pada umumnya gradasi agregat halus
yang disyaratkan adalah sebagai berikut
Tabel 3.1 Gradasi Agregat Halus yang Disyaratkan

3.2.4 Beton Ready Mix


Proyek pembangunan tower Apartemen dan Soho menggunakan beton ready mix
dalam melakukan proses pengecoran komponen strukturalnya. Komponen struktural yang
dimaksud adalah pondasi, kolom, balok, dan pelat pada seluruh bagian gedung tersebut.
Beton ready mix yang digunakan berasal dari satu penyedia, yaitu PT. SCG Jaya Mix
Beton. Ready mix ini diproduksi di tempat proyek atau jika produksi di tempat proyek
tidak memenuhi maka Ready mix didatangkan dari pabrik utama secara bertahap
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan yang sudah terjadwal.
Komponen bangunan pada Tower Apartemen dan Soho menggunakan mutu beton
yang berbeda. Untuk pile cap, roof, raft foundatio, balok dan plat menggunakan mutu beton
k-300. Pengendalian dan pengawasan mutu setiap beton ready mix dari berbagai penyedia
bahan tersebut dilakukan dengan penentuan nilai uji slump dan nilai kuat tekan beton yang
nantinya akan berpengaruh pada kualitas beton yang dihasilkan. Setiap mendatangkan
beton ready mix dari penyedia bahan, dilakukan uji slump terlebih dahulu. Apabila uji
slump telah memenuhi syarat, dibuat benda uji silinder beton. Setelah benda uji mencapai
umur yang cukup, selanjutnya dilakukan uji kuat tekan beton di Laboratorium Bahan
Konstruksi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Gambar 3.3 Truk ready mix PT.SCG Jaya Mix

Gambar 3.4 Proses


pembuatan benda uji

3.2.5 Concret pump


Pada setiap pengecoran untuk gedung bertingkat ada beberapa metode pengecoran.
Salah satunya adalah dengan menggunakan bantuan concret pump. Concret pump
merupakan kendaraan berat yang berfungsi sebagai pemompa beton segar menuju ke lantai
gedung yang akan dicor. Hal ini memudahkan pengerjaan pengecoran untuk lantai tinggi
daripada metode lainnya. concret pump biasanya digunakan untuk memompa beton segar
yang dibawa oleh truk ready mix. Selain itu kendaraan ini juga digunakan untuk
pengecoran berskala besar.
Dalam pembangunan Ciputra World Apartemen And Soho, penggunaan concret
pump dilakukan ketika proses pengecoran pelat, balok, kolom dan shear wall lantai 2
hingga atap. Dalam penggunaan concret pump ini terkadang terhambat oleh beberapa
masalah. Salah satunya yaitu terlalu panjangnya pipa pengecoran dan ketidaksesuaian nilai
slump dari beton segar yang akan dicorkan sehingga menyebabkan macetnya beton segar
didalam pipa. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu pembongkaran pipa pengecoran
untuk mencari bagian mana yang tersumbat. Concret pump yang digunakan pada proyek
Ciputra World Apartemen And Soho adalah milik perusahaan. .

3.2.6 Vibrator
Pada saat proses pengecoran diharapkan beton yang dihasilkan utuh sesuai
bekisting yang terpasang dan homogen, yaitu penyebaran agregat tersebar secara merata di
setiap bagian beton. Untuk itu dibutuhkan vibrator. Vibrator berfungsi membantu beton
segar untuk mengisi ruang yang kosong pada bekisting balok, kolom, pelat atau struktur
beton lainnya dan juga agar penyebaran agregat menyebar secara merata. Karena
kegunaannya itu, vibrator merupakan alat yang penting. Dalam penggunaannya dibutuhkan
1 – 2 orang pekerja. 1 orang bertugas mengarahkan vibrator pada beton segar sedangkan
yang lainnya menghidupkan vibrator. Apabila untuk pengecoran berskala kecil hanya
dibutuhkan 1 orang saja.
Dalam pengerjaan Ciputra World Apartemen And Soho, vibrator yang digunakan
sebanyak 2 buah. Hal ini dikarenakan bagian yang harus dicor yang cukup luas sehingga
dengan menggunakan 2 vibrator harapanya waktu yang dibutuhkan untuk proses
pengecoran akan lebih sedikit sehingga pekerjaan pengecoran dapat lebih cepat untuk
diselesaikan.
Gambar 3.5 Penggunaan vibrator

3.2.7 Baja Tulangan


Pada pelaksanaan pekerjaan pembesian atau pemasangan tulangan, terdapat hal
yang harus diperhatikan. Seperti misalnya, apakah tulangan tersebut masih layak untuk
digunakan, bersih tidaknya baja tulangan, serta bahan lain yang mungkin dapat mengurangi
daya lekatan dengan beton.
Tulangan yang digunakan untuk pembangunan Ciputra World Apartemen And
Soho bermacam – macam. Untuk tulangan balok menggunakan tulangan ulir dengan
diameter mulai dari 13, 16, 19 dan 25 mm . sedangkan umtuk tulangan kolom juga
menggunakan tulangan ulir dengan diameter 16 dan 19 mm. Tulangan yang digunakan ini
telah lolos pengujian di laboratorium menurut teknis yang berlaku. Pengujian yang
dimaksud adalah pengujian tarik baja tulangan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, baja
tulangan dapat dikatakan memenuhi syarat mutu yang ditentukan, sehingga dapat
digunakan sebagai komponen beton bertulang.
Gambar 3.6 Tulangan Ulir yang digunakan

3.2.8 Material Bekisting


Untuk menghasilkan bentuk konstruksi beton yang sesuai dengan perencanaan,
sebaiknya digunakan bekisting yang terbuat dari bahan yang berkualitas baik. Selain itu
perlu dilakukan perencanaan tertentu supaya bekisting yang digunakan tidak mengalami
kelebihan saat proses pembangunan. Bahan yang digunakan sebagai bekisting adalah kayu
dan baja. Untuk bekisting kayu, digunakan papan multipleks dengan tebal 15 mm. Tebal
multipleks yang digunakan ini telah memenuhi syarat yaitu 9 mm. Sedangkan pengaku
multipleks untuk balok bagian bawah digunakan holo. sedangkan untuk bagian smping
digunakan tembereng support.
Bahan bekisting yang terbuat dari kayu tidak digunakan berulang kali karena
dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkan khususnya untuk bentuk
dan rupa beton tersebut. Beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam
penggunaan kayu khususnya untuk bekisting adalah kayu harus berkualitas baik, tua dan
tidak bergetah, kering udara, tidak pecah dan lurus.
gambar 3.7 Pemasangan bekisting kolom

Anda mungkin juga menyukai