UNTUK DOKUMEN PELAKSANAAN

- Metode Pelaksanaan –
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan : Peningkatan Jaringan Air Baku Kec. Saree (Ljt.) Kab. Aceh Besar
(Otsus Aceh)
SKPA : Dinas Pengairan Aceh
Kegiatan : Pembangunan Embung dan Bangunan Air Lainnya
Tahun Anggaran : 2017
I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Peningkatan Jaringan Air Baku Kec. Saree (Ljt.) Kab. Aceh Besar (Otsus Aceh)
terletak di Kecamatan lembah seulawah Kabupaten Aceh Besar. Direncanakan waktu
pelaksanaannya 140 (seratus empat puluh) hari kalender yang meliputi Pekerjaan Persiapan,
Pekerjaan Pokok. Pada awal pelaksanaan dilakukan pengukuran disekitar lokasi pekerjaan
yang akan dihasilkan gambar situasi, long section, cross section yang merupakan data awal
untuk perhitungan MC-0 dan pembuatan Shop Drawing / Construction Drawing dan MC-100
termasuk As Built Drawing di akhir masa pelaksanaan pekerjaan. Alat yang digunakan
Theodolite dan Water Pass.
Pada pelaksanaan paket pekerjaan ini, hal yang penting untuk dilakukan adalah
menentukan dan mengatur langkah-langkah kerja pada setiap pekerjaan dari awal sampai akhir
pelaksanaan. Hal ini berfungsi untuk menentukan rencana kerja, pengadaan tenaga kerja dan
alat-alat yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan mutu dan waktu pelaksanaan sesuai
dengan kontrak yang telah ditetapkan. Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu dan
spesifikasi yang ditetapkan, maka setiap item dan volume pekerjaan yang ada akan dibuat
suatu rencana kerja, jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan alat-alat yang digunakan. Untuk
mengatasi persoalan tersebut, CV. JOHNDER akan mengusulkan metode pelaksanaan seperti
yang akan diuraikan di bawah ini.
Ruang lingkup pekerjaan pada Paket Peningkatan Jaringan Air Baku Kec. Saree (Ljt.)
Kab. Aceh Besar (Otsus Aceh) adalah sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN POKOK
Langkah pertama yang akan dilakukan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Peningkatan Jaringan Air Baku Kec. Saree - Kab. Aceh Besar (Otsus Aceh) 1
a. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Akan segera dibuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut memuat secara
lengkap dan terperinci mengenai :
 Jumlah dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS)
 Jumlah hari kerja dan pemeliharaan yang sudah ditetapkan dalam surat perjanjian
pemborongan
 Bobot masing-masing jenis pekerjaan dan persentase kemajuan pekerjaan setiap
minggunya
 Penetuan hari-hari pengadaan bahan bangunan, peralatan dan perlengkapan
lainnya
 Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalia dan yang akan
melaksanakan di lapangan (Jabatan, keahlian, status, dan jumlah)
 Keterangan mengenai jam kerja setiap harinya
b. Menunjuk Kepala Proyek dan Staf

Selama masa pelaksanaan pekerjaan akan ditempatkan seorang Kepala Proyek (Site
Manajer) dengan beberapa wakilnya sebagai pemimpin pelaksaanaan pekerjaan di
lapangan. Kepala Proyek ini memiliki otoritas penuh dalam mengendalikan
pekerjaan di lapangan. Akan dilaporkan secara tertulis Curriculum Vitae dari Kepala
Proyek beserta wakilnya kepada Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Kepala
Proyek dan wakilnya adalah tenaga ahli yang berpengalaman dan bersetifikasi,
bertanggung jawab dalam bidang organisasi, administrasi dan teknik. Kepala Proyek
kecuali karena sesuatu hal yang sangat penting / mendesak akan selalu berada di
lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. Staf yang akan dipekerjakan adalah orang-
orang yang teliti, ahli dan berpengalaman. Staf dan karyawan yang tidak memiliki
kemampuan / tanggung jawab akan diganti, baik atas inisiatif sendiri maupun atas
permintaan secara tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
Kesejahteraan pegawai akan diperhatikan sesuai degan peraturan perburuhan yang
berlaku dan akan diawasi pengadaan makanan dan minuman yang sehat untuk para
karyawan di lapangan.
c.Keselamatan Kerja
Akan disediakan peralatan keselamatan kerja bagi para karyawan dan pejabat-pejabat
yang berkaitan dengan pemeriksaan / pengawasan pekerjaan di lapangan terhadap
kemungkinan-kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh jenis-jenis pekerjaan
yang sedang dikerjakan. Jika terjadi kecelakaaan dalam pelaksaaan pekerjaan, akan
diambil tindakan-tindakan yang terbaik guna keselamatan si korban. Sejumlah obat-
obatan untuk pertolongan pertama akan selalu tersedia di lapangan dalam satu peti
P3K dan selalu dalam keadaan siap untuk digunakan. Karyawan dan seluruh staf
yang dipekerjakan akan diberi jaminan asuransi ketenaga kerjaan (Jamsostek ).
d. Sistem RK3K
Setiap pelaksanaan suatu proyek CV. JOHNDER, akan menerapkan Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3K) sebagai bagian dari kegiatan yang
terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan.
Prosedur penerapan RK3K secara umum mencakup :

1. Safety Plan
Adalah managemen Keselamatan Kerja, yang mengikuti ketentuan-ketentuan dan
arahan yang dikeluarkan Depnaker .
Ketentuan-ketentuan dalam Managemen Keselamatan Kerja ini meliputi:
 Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya

 Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan dari alat-alat pengaman
seperti :
- Railing pengaman serta rambu-rambu RK3K.
- Alat-alat pemadam kebakaran.
- Sepatu dan helm pengaman bagi para pekerja dan staf proyek, dan
lain-lain
2. Security Plan
Adalah prosedur pengendalian keamanan lingkungan proyek, mencakup prosedur
keluar masuk bahan proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan wilayah
sekitar proyek. Untuk itu ditempatkan tenaga sekurity dan pos penjagaan
diproyek.
3. Safety Morning
Adalah prosedur pelaksanaan RK3K di lingkungan proyek, mencakup
pelaksanaan pertemuan dan pengarahan diberikan kepada staf dan Tenaga kerja
di pagi hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
e.Pemakaian Bahan / Material

Akan disediakan semua peralatan, bahan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi perubahan merk bahan / alat yang telah
ditentukan, maka akan diajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis dari Direksi dengan membuktikan data resmi bahwa bahan pengganti tersebut
sekualitas dengan ketentuan semula. Semua bahan akan diuji / dites di laboratorium
yang resmi dan hasil tes pengujian bahan / peralatan akan ditunjukan kepada Direksi.
f. Rapat Berkala
Rapat berkala untuk membahas masalah pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan akan
didakan secara rutin atau mingguan dengan dikoordinir dan dipimpin oleh Direksi
dihadiri oleh instansi-instansi yang langsung berkaitan. Hasil rapat dituangkan dalam
risalah rapat disahkan oleh semua pihak yang hadir, hasilnya akan menjadi bagian
dari dokumen pelaksanaan. Akan disiapkan semua perlengkapan untuk mengadakan
rapat berkala yang akan diadakan oleh Direksi.
g. Pekerjaan Direksi Keet Dan Pembuatan Papan Nama Proyek

Fasilitas Direksi Keet ini terdiri dari ruang-ruang kerja, ruang rapat dan sarana-
sarana pendukung lainnya. Lokasi dari Direksi Keet akan ditentukan sesuai dengan
persetujuan dari direksi pekerjaan, sementara denah dan struktur bangunan akan
mengacu pada gambar yang telah disediakan.
Kantor kerja proyek atau Direksi Keet akan dibuat di lokasi proyek sebagai pusat
kegiatan lapangan dalam pengawasan setiap saat untuk mengamati pekerjaan.
Bangunan kantor untuk Direksi akan dibuat memenuhi syarat kewajaran, bersih,
sehat, dan mudah terjangkau oleh setiap unsur di lapangan dan letaknya strategis
terhadap lapangan pekerjaan.
Denah :
- Ruangan Pimpinan / Direksi Kontraktor
- Ruangan Konsultan Pengawas
- Kamar mandi / WC yang sehat
Perlengkapan :
- Meja tulis dan kursi
- Meja rapat
- Meja kerja dan perlengkapannya
- Kursi tamu
- Lemari yang dapat dikunci
- White board dan perlengkapannya
h. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk dapat digambarkan potongan memanjang dan potongan
melintang konstruksi yang akan dibangun, pemasangan patok-patok acuan,
menentukan lokasi pekerjaan baik pekerjaan utama berupa pekerjaan saluran dan
bangungan-bangunan pada saluran. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pihak Direksi
Pekerjaan dan team pengukuran dan ahli teknik dari kontraktor yang personilnya
telah ditentukan dan berpengalaman serta siap sedia selama masa pelaksanaan. Dari
hasil survey ini akan menjadi pegangan bersama-sama masing-masing pihak proyek
untuk setiap pekerjaan. CV. JOHNDER akan mengadakan pengukuran terhadap

pemetaan proyek dengan teliti, disaksikan oleh Pihak Direksi, untuk mengetahui
batas-batas pemetaan, peil ketinggian tanah (elevasi) dengan menggunakan alat-alat
waterpass dan theodolit. Dari hasil survey ini akan menjadi pegangan bersama-sama
masing-masing pihak dalam pelaksanaan Proyek Pekerjaan Peningkatan Jaringan
Air Baku Kec. Saree Kab. Aceh Besar..
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Waterpass
2. Theodolit
3. Bak ukur
4. Rol meter
5. Patok / martil
Semua ukuran ketinggian yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan mengacu
kepada ketinggian Bench Mark (BM). Kami akan melakukan patok referensi, menara
ketinggiannya terhadap datum untuk titik-titik teretentu dan mengikuti petunjuk dan
peta kunci koordinat yang terdapat dalam gambar kerja. Penentuan patok-patok akan
dilakukan dengan peralatan theodolith / waterpass yang sebelumnya harus diperiksa
dan disetujui. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan yang
sebenarnya, akan dilakukan penggambaran kembali tapak proyek, lengkap dengan
keterangan mengenai peil/ketinggian tanah, batas-batas dan sebagainya dan
mendapat persetujuan Direksi. Ukuran-ukuran pokok dan pekerjaan dapat dilihat
dalam gambar, ukuran-ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda,
akan segera dilaporkan kepada Direksi. Apabila perlu akan diadakan perubahan
ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan sesuai petunjuk dari pengawas
lapangan.
i. Foto Dokumentasi
Akan dibuat foto dokumentasi selengkapnya mengenai pelaksanaan pekerjaan dari
awal pekerjaan hingga pada penyerahan kedua. Foto-foto tersebut dibuat rangkap
empat berbentuk album dan diserahkan kepada Direksi pada setiap penyelesaian
tahapan pembangunan sebagai lampiran / perlengkapan pada berita acara untuk
pembayaran angsuran.
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan tersebut akan mengungkapkan kemajuan pekerjaan,
dari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai sampai dengan kepada tahapan-tahapan
penyelesaian bangunan dan terakhir pada penyerahan kedua.
A. PEKRJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Kegiatan Mobilisasi dan Demobilisasi meliputi kegiatan mendatangkan/ mengembalikan
peralatan dan personil yang akan menangani pelaksanaan pekerjaan tersebut, dari
perhitungan peralatan dengan membandingkan waktu pelaksanaan dimana dibutuhkan
peralatan yang akan dimobilisasi antara lain:
a. Dump Truck : 1 Unit
b. Light Truck : 1 Unit
c. Concrete Mixer : 1 Unit
d. Concrete Vibrator : 1 Unit
e. Concrete Mixer : 1 Unit
f.HDPE Welding Pipe Machine : 1 Unit
g. Cilinder Saw : 1 Unit
h. Generator Set 50 KVA : 1 Unit
i. Theodolite : 1 Set
j. Water Pass : 1 Set
k. Mobil Pick Up : 1 Unit
Waktu pelaksanaan Mobilisasi selama 14 hari dan Demobilisasi 7 hari.
2. Pembersihan Lapangan
Pembersihan saluran perlu dilakukan,dengan tujuan untuk membersihkan saluran
dari segala tumbuhan atau sediment yang ada disaluran yang pada kondisinya akan
mengganggu kelancaran aliran air dalam saluran. Pembersihan saluran juga dilakuakan
terhadap kemungkinan yang akan mengganggu pelaksanaan konstruksi atau pelaksanaan
kegiatan pekerjaan secara keseluruhan. Pembersihan lapangan meliputi yaitu menebas
semak-semak yang menutupi lahan sebagai lokasi kerja dan menebang pohon-pohon kecil
yang tumbuh disana, serta menyabuti tunggul-tunggul kayu yang tinggal serta lokasi
pekerjaan benar-benar bersih dari segala yang akan mengganggu proses pekerjaan
dilapangan. Hasil pembersihan lapangan ditumpuk atau dibuang ketempat pembuangan
dimana nanti tidak akan mengganggu kegiatan pelaksanaan. Tempat pembuangan akan
kami minta petunjuk dari Direksi. Kelompok kerja untuk pekerjaan ini; 1 orang mandor
dan 9 orang pekerja. Waktu pelaksanaan diperkirakan 2 Minggu.
B. PEKERJAAN POKOK
1. Galian Tanah Biasa (MP)
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan mengunakan tenaga manusia, galian ini
bertujuan untuk memudahkan penempatan material – material dan peletakan bangunan
konstruksi sepanjang daerah yang akan dikerjakan. Pada lokasi galian yang akan digali
terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran. Galian Tanah dengan tenaga manusia ini
dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti cangkul, linggis, sekop dan peralatan
lainnya. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan profil dan elevasi yang
ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh direksi. Bentuk galian sesuai dengan
gambar Shop Drawing atau sesuai dengan petunjuk direksi.
Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan-bahan yang
mengganggu lainnya selanjutnya bahan tersebut akan ditempatkan ketempat yang dunjuk
dan disetujui oleh direksi. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai
persetujuan direksi. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat
atau pemerintah yang disebabkan pelaksanaan di dalam pembersihan akan diperbaiki atau
diganti atas biaya penyedia jasa. Kelompok pelaksana kerja galian tanah biasa terdiri
dari ; Mandor 1 Orang, pekerja 10 orang, jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan ini
adalah 3 minggu.
Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

Untuk item pekerjaan ini kami menyelenggarakan, membangun dan memelihara rintangan-
rintangan, rampu peringatan yang sesuai dan cukup, tanda-tanda bahaya dan isyarat-isyarat
serta alat keselamatan tenaga kerja seperti shoes safety, masker, helmet, dan lain - lain,
serta harus mengambil tindakan pencegahan yang perlu untuk perlindungan pekerjaan dan
keselamatan umum
2. Timbunan Tanah Hasil Galian (MP).

Pekerjaan timbunan yang diambil dari hasil galian, timbunan harus ditempatkan pada garis
profil yang ditunjukkan pada gambar atau yang disetujui oleh direksi. Semua bahan
timbunan pada pekerjaan inii dihamparkan dalam lapisan-lapisan dan dipadatkan
sebagaimana yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat yang
telah ditentukan sesuai rencana, penimbunan dilakukan secara lapis demi lapis dan
dipadatkan dengan menggunakan stemper atau alat pemadat lainnya atau dengan peralatan
alat bantu lainnya yang mendukung konstruksi dan disetujui oleh direksi. Kelompok
pelaksana kerja Timbunan tanah setempat terdiri dari ; Mandor 1 Orang, pekerja
8 orang, jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah 2 minggu. Bahan timbunan
diambil dari hasil galian.

keselamatan umum.
3. Pasangan batu kali 1 : 4

Ruang Lingkup Pekerjaan
Semua pasangan batu yang ditentukan dalam persyaratan teknik dan yang berhubungan
dengannya, dibuat atas persetujuan direksi pekerjaan terdiri dari bahan yang
dipersyaratkan didalam spesifikasi teknik dan dicampur sesuai dengan penggunaannya,
serta pembuatan dan pemasangannya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam
spesifikasi teknik.
Bahan
Untuk pasangan batu yang dibutuhkan dalam persyaratan teknik ini meliputi batu
belah/kali, semen, pasir dan air, Untuk pasangan batu terdiri dari 1 PC : 4 pasir dalam
satuan volume dan air secukupnya sampai dihasilkan kekentalan yang sesuai dengan
keperluan yang diinginkan.
Adonan Adukan
Adukan dibuat dalam volume yang cukup dipakai untuk pekerjaan yang segera
dilaksanakan saja, semua adonan yang telah ditambah air dalam adukan selama 30 menit
tidak boleh dipakai lagi.
Pasangan batu kali
Batu yang dipakai dalam pasangan batu harus bersih dan sisetujui oleh direksi
pekerjaan. Batu tidak boleh dipasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan
dari pasangan batu. Adukan yang telah dipasang yang menjadi encer karena
kehujanan harus dibongkar dan diganti sebelum melanjutkan pekerjaan yang baru.
Batu yang dipakai harus terlebih dahulu dibasahi dengan air antara 3-4 jam sebelum
dipakai, dengan cara yang dapat menjamin bahwa tiap batu telah menjadi basah
dengan merata. Kelompok kerja pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 : 4 terdiri dari ;
Mandor 1 Orang, pekerja 12 orang, tukang 5 orang dan kepala tukang 2 orang.
Jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah 13 minggu, dan peralatan yang
digunakan adalah Molen 0.35 m3 = 1 Unit dan pelatan bantu. Jumlah bahan material
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah :
1 Batu Kali/ Gunung = 94.80 M3
2 Pasir Pasang = 41.08 M3
3 Portland Cement = 12.887.00 Kg
321.93 Zak

keselamatan umum
4. Beton Cor 1 : 2 : 3
Beton terdiri dari semen portland, pasir beton, kerikil, air seperti yang telah tercantum
pada spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawa konsistensi yang layak.
Ukuran maksimum agregat dalam beton untuk beberapa bagian pekerjaan adalah yang
paling besar dari ukuran yang telah ditentukan dan penggunaannya mulai dari pengadukan
beton sampai pemasangan hingga memuaskan. Proporsi untuk bermacam bahan-bahan

yang akan digunakan untuk tempat yang berbeda harus seperti yang didapatkan dari hasil
percobaan test, dari waktu ke waktu selama pekerjaan berlangsung. Proporsi campuran air
dan semen akan dideterminasi dari beton sudah diproduksi yang mempunyai density yang
cocok, impermeabilitas, ketahanan,dan tegangan yang dibutuhkan tanpa menggunakan
semen dengan jumlah yang berlebihan. Pengujian beton dibuat oleh Direksi dan proporsi
campuran akan diganti bilamana diperlukan untuk maksud pengukuhan kebutuhan
ekonomi, kemampuan kerja, density, impermeabilitas.
Bahan
Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir beton , kerikil dan air akan
disesuaikan dengan spesifikasi.
Mutu Beton
Mutu beton harus disesuaikan dengan Standard Indonesia, yaitu NI. 2 PBI 1971
Campuran
Beton terdiri dari semen portland, pasir, kerikil, air seperti yang telah tercantum pada
spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawa konsistensi yang layak. Untuk
Beton Cor 1 : 2 : 3 dan mutu yang lebih tinggi digunakan "Design Mix". Design Mix
harus dari hasil pengujian campuran untuk memperoleh ketentuan-ketentuan dan
karakteristik kekuatan. Jumlah semen untuk tiap m3 beton sekurang-kurangnya 227 kg.
Ukuran maksimum kerikil dalam beton untuk beberapa bagian pekerjaan adalah yang
paling besar dari ukuran yang telah ditentukan dan penggunaannya mulai dari pengadukan
beton sampai pemasangan hingga memuaskan. Proporsi untuk bermacam bahan-bahan
yang akan digunakan untuk tempat yang berbeda harus seperti yang didapatkan dari hasil
percobaan test, dari waktu ke waktu selama pekerjaan berlangsung. Proporsi campuran air
dan semen akan dideterminasi dari beton sudah diproduksi yang mempunyai density yang
cocok, impermeabilitas, ketahanan,dan tegangan yang dibutuhkan tanpa menggunakan
semen dengan jumlah yang berlebihan. Pengujian beton dibuat oleh Direksi dan propor-si
campuran akan diganti bilamana diperlukan untuk maksud pengukuhan kebutuhan
ekonomi, kemampuan kerja, density, impermeabilitas, ketahanan atau kekuatan.
Pengadukan
Bahan-bahan untuk adukan beton dicampur dalam Molen atau “concrete mixer”, waktu
pengadukan tidak kurang dari 15 menit, sesudah seluruh bahan-bahan (kecuali untuk air
dengan jumlah yang penuh) di dalam mixer. Waktu pengadukan perlu ditambah apabila
kapasitas mixer melebihi dari 15 m3. Direksi memberi syarat untuk penembahan waktu
pengadukan bila mana pengisian dan operasi pengadukan gagal menghasilkan beton
melalui bahan-bahan yang didistribusi dan konsistensi yang uniform concrete harus
seragam. Dalam komposisi dan konsistensi dari kelompok-kelompok kecuali bila
pergantian dalam komposisi atau konsistensi dibutuhkan. Air ditambahkan sebelum
pengisian dan pengadukan berikutnya dilaksanakan. Campuran yang berlebihan dengan

penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton tidak diizinkan. Setiap mixer
dilengkapi dengan alat pencatat waktu pengadukan mekanis yang menunjukkan dan
menjamin periode adukan-adukan yang dibutuhkan terhadap yang sudah selesai.
Metode pelaksanaan Pengecoran Beton Cor 1 : 2 : 3

Beton cor 1 : 2 : 3 dikerjakan dengan perbandingan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang tertera pada spesifikasi dalam dokumen lelang, setiap syarat – syarat dan
ketentuan – ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan sesuai peraturan yang berlaku yang
sudah dibuktikan. Cara penyimpanan semen digudang terlindung terhadap kelembaban.
Semen dapat diafkir (tidak diterima) oleh direksi apabila tidak memenuhi speksifikasi
yang berlaku. Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan sebelum semua
pekerjaan cetakan selesai dikerjakan, penyiapan – penyiapan lainnya yang berhubungan
dengan pengecoran dipersiapkan dan mendapat persetujuan direksi. Sebelum pengecoran
beton dimulai, semua permukaan pada tempat pengecoran beton selesai dikerjakan dan
disetujui oleh direksi/pengawas. Pengecoran dilaksanakan pada saat direksi/pengawas
yang ditunjuk berada ditempat lokasi pekerjaan. Pengecoran tidak boleh terputus sebelum
bagian tersebut selesai dicor. Pengecoran beton tidak akan dicor selama hujan deras atau
hujan teralu lama karena berakibat spasi atau mortal terpisah dari kerikil. Pengadukan
dilakukan dengan molen dengan campuran sesuai spesifikasi dan betul – betul homogen.
Pengecoran dilakukan per section dengan luasan section tergantung keadaan dilapangan
dan persetujuan direksi lapangan.
Pembongkaran perancah
Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan bekisting seperti yang ditentukan oleh
Direksi dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kerusakan dari
beton. Penunjang dan penopang bekisting tidak boleh dibongkar dari balok-balok beton
tulang, lantai-lantai dan dinding-dinding sebelum mencapai kekuatan yang cukup untuk
memikul beban berat sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan di atasnya.
Perawatan (curing)
Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai dengan yang ditentukan. Beton
yang dirawat dengan air tetap basah sekurang-kurangya 14 hari berturut-turut setelah
pengecoran. Perawatan dimulai segera setelah beton cukup mengeras untuk mencegah
kerusakan. Curing dengan penutupan bahan yang basah suatu sistem dengan pipa-pipa
yang berlubang, sprinkler, mekanis, penyiram yang poreous atau dengan metode lain yang
disetujui yang akan menjaga agar semua permukaan yang dirawat secara kontinyu tetap
basah (tidak periodik). Air yang digunakan untuk curing memenuhi ketentuan-ketentuan
spesifikasi air yang digunakan untuk mengaduk beton.
Perapihan
Perapihan permukaan beton dilakukan oleh pekerja-pekerja yang terampil dengan
kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksi untuk menentukan apakah
keadaan permukaan yang tidak teratur dalam batas-batas yang ditentukan. Perbaikan yang
disebabkan karena pemindahan atau pemasangan cetakan yang salah, atau linning dari
penampang cetakan, pengancingan cetakan yang lepas atau kerusakan cetakan dianggap
sebagai bentuk yang tidak teratur dan akan ditest dengan pengukuran langsung. Semua
keadaan tidak teratur lainnya dianggap sebagai keadaan tidak teratur yang berangsur
(gradualy) dan akan ditest dengan menggunakan template yang terdiri dari ujung lurus atau
yang disamakan untuk permukaan yang berlekuk. Panjang template 1.5 m untuk
pengetesan permukaan yang dibentuk dan 3 m untuk pengetesan permukaan yang tidak
dibentuk. Permukaan bagian dalam yang tidak terbentuk harus dimiringkan untuk
pengeringan seperti ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan oleh
Direksi.
Perbaikan permukaan beton

Apabila setelah pengupasan beton ternyata tidak berbentuk seperti yang ditunjukkan pada
gambar-gambar atau tidak lurus atau datar, dan menunjukkan permukaan yang rusak hal
ini akan dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi dan dihilangkan. Kerusakan yang perlu
diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri dari sarang lebah, kerusakan yang disebabkan
pengelupasan cetakan, potongan-potongan yang lepas dari beton, lubang-lubang skrup,
lubang-lubang tongkat ikatan (tie rode), tepi-tepi dan pembengkakan yang disebabkan
karena bergeraknya cetakan. Tepi-tepi dan pembengkakan (gelembung-gelembung) akan
dihilangkan dengan shipping (penyerpihan) atau tolling dan diikuti dengan penggosokan
dengan batu penggosok. Sarang lebah dan lainnya yang merusak beton akan diserpihkan
dengan alat yang berujung tajam dan berbentuk sedemikian rupa sehingga perbaikan akan
dilakukan di tempat. Semua lubang-lubang harus dibasahi dengan baik selama 24 jam.
Permukaan pengisi akan diselesaikan sesuai dengan dinding-dinding di sekitarnya
sehingga mempunyai tekstur yang sama. Semua tambalan harus dihaluskan. Kekurangan-
kekurangan baut dan lubang ikatan dan daerah sarang kerikil diperbaiki dengan diisi
mortar penambahan kering yang terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian pasir beton
(perbandingan volume) dengan campuran tambahan yang tidak mengerut, dengan air yang
cukup, dan yang sudah disetujui oleh Direksi dengan jumlah yang sesuai dengan
spesifikasi pabrik sehingga setelah adukan bercampur baik mortar melekat dan menyatu
dengan baik tanpa ada gelembung-gelembung udara. Mortar yang digunakan untuk
memperbaiki beton dipasang dengan lapisan yang tipis dan dipadatkan secara tipis dengan
alat yang memadai. Pengisian mortar diperhatikan secara khusus sehingga setiap lubang
terisi penuh dengan mortar yang padat. Untuk beton permukaan mortar dibuat dengan
warna yang sama dengan menggunakan bahan pengganti yang terdiri dari semen putih
dalam jumlah yang sesuai. Sambungan beton harus kedap air, rapi dan baik serta dapat
diterima oleh Direksi. Kelompok kerja pekerjaan Beton Cor 1 : 2 : 3 terdiri dari ; Mandor
1 Orang, pekerja 12 orang, tukang 3 orang dan kepala tukang 1 orang. Jumlah hari untuk
penyelesaian pekerjaan ini adalah 2 minggu.
Jumlah bahan material yang dibutuhkan adalah

5
1 Pasir Beton = 2.14 M3
2 Kerikil = 62.77 M3
3 Portland Cement = 19,151.99 Kg
478.80 Zak

keselamatan umum.
5. Pembesian (Besi Polos)

Untuk mendukung sebuah beton maka diperlukan pembesian atau tulangan agar kokoh
dan tahan lama, semua penulangan harus dari besi polos produksi dalam negeri
dengan standar nasional industri Indonesia. Penempatan penulangan tidak boleh
terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah, besar diameter tulangan dan jarak
tulangan sesuai seperti gambar atau atas petunjuk direksi. Selimut/pelindung beton
harus terjamin sesuai dengan gambar baik horizontal maupun vertikal dengan
memasang tahu-tahu beton. Besi beton jenis polos diikat erat sedikitnya 3 kali putaran
dengan kawat beton, ujung-ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar
tidak mencuat keluar dari beton. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan, maka
kami akan menyiapkan request dan mengajukan untuk diperiksa oleh direksi/pengawas
yang tujuannya untuk pengecekan akhir kebenaran penempatan penulangan.
Kelompok kerja pekerjaan Pembesian terdiri dari ; Mandor 1 Orang, pekerja 5 orang,
tukang 2 orang dan kepala tukang 1 orang. Jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan
ini adalah 1 minggu. Jumlah bahan material yang dibutuhkan adalah;
,5,55
1 Besi Beton Polos = 9.59 Kg
2 Kawat ikat = 79.42 Kg

keselamatan umum
6. Pemasangan Bekisting
Bekisting untuk membentuk beton sesuai dengan keperluan dibuat seperlunya. Bekisting
terdiri dari Multiplek 12 mm, Kayu klas III, dan paku, dalam kondisi baik yang dibutuhkan
menghasilkan permukaan yang baik seperti yang ditentukan. Permukaan halus dari beton
yang sudah dikerjakan sangat diperlukan. Semua bekisting kayu untuk permukaan yang
dilalui air harus rata dan bersih. Kekuatan dan keefektifan dijamin sehingga dalam
konstruksi seluruh bekisting dapat mengikat sisi yang berdampingan dengan ujung dari
panel-panel dan membentuk penampang yang tepat. Ini semua untuk melidungi
pembentukan tumpukan, pembongkaran-pembongkaran halus atau yang rusak permukaan
betonnya setelah terpasang. Semua bekisting rapat ketika didirikan agar diperoleh hasil
yang cocok dan baik untuk pembongkaran bekisting tanpa mengganggu permukaan beton
yang telah terpasang dipersiapkan sebelum beton dituang permukaan bekisting diberi
minyak bekisting yang akan secara efektif mencegah pelekatan dari beton dengan
bekisting dan tidak akan menodai beton. Semua bahan-bahan yang tersimpan atau yang
telah dipakai hanya boleh digunakan bila disetujui direksi. Kontak antara tulangan baja
bekisting juga diperhatikan, jangan sampai menghasilkan perpaduan yang tidak baik.
"Chamfer Strips" (bingkai penguat) harus ditempatkan pada sudut bekisting hingga
menghasilkan sisi yang dibentuk atas permukaan beton. Sudut-sudut interior pada
beberapa permukaan dan sisi miring kecuali sisi miring dapat diketahui dari gambar-
gambar.
Pemasangan bekisting.
Semua kerak-kerak beton, mortar, grout yang melekat pada permukaan bekisting
dibersihkan sebelum pengecoran beton berikutnya dimulai. Segera sebelum pengecoran
beton, semua permukaan yang akan diisi beton harus bersih dan bebas dari genangan air,
lumpur, kotoran atau loose material. Permukaan bahan-bahan yang akan menyerap beton
harus dibasahi sehingga kadar air dari beton tidak terserap. Bagian permukaan yang akan
ditutup dengan beton bila dipadatkan dengan penggetar (vibrator) beton di dalam
pengerasan dan pondasi seperti ditentukan oleh Direksi, kami akan memasang beton kelas
dengan mutu 1 : 2 : 3. Permukaan beton yang sudah mengeras yang akan dilapisi dengan
beton baru, tidak boleh dicor dengan begitu saja, harus dilaksanakan sebagai
penyambungan konstruksi (constructions joints). Permukaan sambungan konstruksi harus
bersih dan basah bila ditutup dengan beton baru. Pembersihan harus menghilangkan semua
lailance, beton yang lepas atau yang rusak, lapisan atau bahan asing. Permukaan
sambungan konstruksi dibersihkan dengan sand-blasting dan pencucian dilakukan pada
kesempatan terakhir sebelum penempatan yang pasti. Semua genangan air dihilangkan dari
permukaan sambungan konstruksi sebelum beton yang baru dipasang.
Kelompok kerja pekerjaan Bekisting terdiri dari ; Mandor 1 Orang, pekerja 5 orang,
tukang 2 orang dan kepala tukang 1 orang. Jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan
ini adalah 1 minggu. Jumlah bahan material yang dibutuhkan adalah:
44.2
1 Multiplek 12 mm = 5 Lbr
2 Kaso 5/7 cm = 1.74 M3
3 Paku Kayu = 47.96 Kg
4 Minyak Bekisting = 43.60 Ltr

keselamatan umum
7. Bongkaran Bekisting
Pekerjaan pembongkaran bekisting dikerjakan pada pasangan konstruksi yang akan
ditingkatkan pada paket pekerjaan ini. Pekerjaan bongkaran bekisting ini dilaksanakan
setelah beton telah keras dan telah mencapai umur yang disyaratkan untuk pembukaan
bekisting. Pembongkaran dengan menggunakan tenaga manusia yang dibantu dengan alat
Bantu. Bongkaran atau sisa bekisting tersebut dibuang diluar lokasi pekerjaan sesuai
petunjuk direksi. Hasil bongkaran dibuang ketempat yang sesuai atau petunjuk dari
direksi. Kelompok kerja pekerjaan bongkaran bekisting terdiri dari ; Mandor 1 Orang,
pekerja 5 orang. Jumlah hari untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah 1 minggu.

keselamatan umum
8. Pemasangan Pipa HDPE Dia. 500 mm

Pekerjaan Pemasangan Pipa HDPE dia. 500 mm dikerjakan Oleh Tukang yang telah
bepengalaman yang direkomendasikan oleh pabrikan. Semua material pipa berikut
accessories pipa lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini berupa barang-barang baru
yang bertekanan 6,3 BAR. Pipa HDPE PE 100 diproduksi berdasarkan standar SNI 06-
4829-2005 dan ISO 4427.
Sebelum dilakukan Pemasangan terlebih dahulu diajukan brosur/katalog asli pipa HDPE
dari pabrik beserta spesifikasi teknis lainnya, dan hal tersebut harus mendapat persetujuan
tertulis dari direksi.
Sebelum penanaman pipa didalam tanah, setiap pipa harus terlebih dahulu dibersihkan
dan diperiksa agar kerusakan yang mungkin ada dapat terdeteksi. Semua pipa harus
diletakkan pada posisi yang benar dan tepat sesuai kebutuhannya. Jumlah tenaga kerja
dipakai sebanyak Mandor 1 Orang, pekerja 7 orang dan tukang 3 orang. Waktu
penyelesaian pekerjaan ini adalah 9 minggu, jumlah bahan material yang dibutuhkan
adalah Pipa HDPE Dia. 500 mm = 500.00 M’. Peralatan yang dibutuhkan adalah Tripot
= 1 Unit

keselamatan umum
9. Menyambung Menyambung Pipa Baru ke Pipa Yang Ada Dia. 500 mm

Pekerjaan Penyambung Pipa HDPE dia. 500 mm dikerjakan Oleh Tukang yang telah
bepengalaman dan menggunakan peralatan HDPE Pipe Welding Machine dan Alat
potong/Cilinder Saw pipa HDPE. Pada setiap sambungan pipa harus dilakukan mesin
penyambung pipa HDPE Welding Machine Dia. 500 mm, sehingga sambungan pipa
dapat melekat menjadi homogen/bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya (sama
dengan kekuatan pipa) antara pipa yang satu dengan pipa yang lainnya.
Sebelum dilakukan penyambungan, ujung-ujung pipa yang akan disambung harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran didalam dan diluar pipa, dan bila pekerjaan hendak
ditunda, ujung pipa harus ditutup sesuai ketentuan. Sehingga tidak masuk kotoran
maupun benda-benda lainnya yang mengganggu aliran setelah pemasangan dilakukan.
Jumlah tenaga kerja dipakai sebanyak Mandor 1 Orang, pekerja 5 orang dan tukang
3 orang. Waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah 2 minggu, jumlah peralatan yang
dibutuhkan adalah:
1 HDPE Pipe Welding Machine Dia. 500 mm = 1.00 Unit

2 Cilinder Saw = 1.00 Unit
3 Genset 50 KVA = 1.00 Bh
4 Tripot = 1.00 Bh

keselamatan umum.
10. Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm, Sudut 45º

Pekerjaan ini termasuk Pengadaan dan Pemasangan Elbow Pipa HDPE dia. 500 mm
sudut 45º dikerjakan Oleh Tukang yang telah bepengalaman. Pekerjaan ini dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan pembungan Pipa HDPE dia. 500 mm. Jumlah tenaga kerja
adalah Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm sudut 45º = 3.00 Buah.

keselamatan umum
11. Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm, Sudut 90º

Pekerjaan ini termasuk Pengadaan dan Pemasangan Elbow Pipa HDPE dia. 500 mm
sudut 45º dikerjakan Oleh Tukang yang telah bepengalaman. Pekerjaan ini dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan pembungan Pipa HDPE dia. 500 mm. Jumlah tenaga kerja
adalah Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm sudut 45º = 4.00 Buah.

keselamatan umum
12. Pekerjaan Finishing

1. Pembongkaran dan Pembersihan tempat Kerja
Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan sebelum disetujui Direksi,
terlebih dahulu dilakukan membongkar bangunan – bangunan, sampah barang -
barang yang tidak berguna, tangki-tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara
dan bangunan yang ada, kecuali fasilitas-fasilitas yang tercantum dalam speksifikasi
umum, menimbun lubang-lubang dan merapikan tempat-tempat yang berongga yang
diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah kegiatan seperti keadaan
semula sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
2. Yang Harus Diserahkan Pada Proyek

Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal-tanggal yang telah
ditentukan oleh Direksi, semua kegiatan harus mengosongkan dan menyerahkan
kepada Direksi seperti yang telah ditentukan dalam pasal syarat-syarat khusus
kontrak. Semua unit perumahan, kantor dan fasilitas yang lain harus dibersihkan dan
dalam keadaaan yang baik, (kecuali untuk membongkar) apabila diserahkan kepada
pemberi kerja.
~#~
Aceh Besar, 5 Mei 2017
CV. JOHNDER
TTD

UNTUK DOKUMEN PELAKSANAAN

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

UNTUK DOKUMEN PELAKSANAAN

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

- Metode Pelaksanaan –

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

a. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

b. Menunjuk Kepala Proyek dan Staf

Prosedur penerapan RK3K secara umum mencakup :

 Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya

e.Pemakaian Bahan / Material

g. Pekerjaan Direksi Keet Dan Pembuatan Papan Nama Proyek

untuk setiap pekerjaan. CV. JOHNDER akan mengadakan pengukuran terhadap

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Waktu pelaksanaan Mobilisasi selama 14 hari dan Demobilisasi 7 hari.

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

2. Timbunan Tanah Hasil Galian (MP).

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

3. Pasangan batu kali 1 : 4

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

beton sampai pemasangan hingga memuaskan. Proporsi untuk bermacam bahan-bahan

pengisian dan pengadukan berikutnya dilaksanakan. Campuran yang berlebihan dengan

Metode pelaksanaan Pengecoran Beton Cor 1 : 2 : 3

Perbaikan permukaan beton

Jumlah bahan material yang dibutuhkan adalah

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

5. Pembesian (Besi Polos)

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

8. Pemasangan Pipa HDPE Dia. 500 mm

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

9. Menyambung Menyambung Pipa Baru ke Pipa Yang Ada Dia. 500 mm

1 HDPE Pipe Welding Machine Dia. 500 mm = 1.00 Unit

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

10. Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm, Sudut 45º

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

11. Elbow Pipa HDPE Dia. 500 mm, Sudut 90º

Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

12. Pekerjaan Finishing

2. Yang Harus Diserahkan Pada Proyek

Anda mungkin juga menyukai