METODE
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENDAHULUAN
o Rencana Fasilitas Lapangan (Site Facilities Plan)
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan atau
“Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan
penempatan alat, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan
dalam pelaksanaan proyek, antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi
peralatan, dan fungsi lainnya.
Dalam menempatkan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di
halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
Lokasi
- Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.
Pen - Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
gga - Mudah pengambilannya
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
- Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
- Terjamin kebersihannya.
Site Facilities Plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan,
dimana site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak
terlalu banyak merevisi site facilities plan.
Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi
dengan menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil
kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan, ketertiban
maupun gangguan yang lain.
Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung
pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site.
Fasilitas Lapangan
Kantor lapangan untuk Direksi keet, Barak Pekerja, Gudang, dan Workshop
akan ditempatkan di lokasi yang berdekatan dan atau terjangkau sehingga
dapat membantu efektivitas pelayanan kerja konstruksi.
o MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek akan ditangani oleh tenaga-
tenaga terampil, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dapat terjamin,
sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang
akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-
tenaga yang telah dibina kemampuan dan produktivitasnya dalam pelaksanaan
proyek-proyek sejenis.
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala
Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana
Lapangan beserta pembantu-pembantunya.
2. Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak
lain antara lain direksi, pengawas, suplier dan pihak lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak
dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kepala proyek akan mewakili perusahaan dalam koordinasi dengan pihak lain.
Kepala proyek akan memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang
administrasi, teknik dan lain-lain.
- Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu
oleh Bagian teknik beserta stafnya.
- Dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kepala Proyek dibantu oleh
Pelaksana-Pelaksana yang berkompeten.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
personalia dan keuangan beserta stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
4. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya
serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran
pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat.
5. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan pengujian.
6. Tenaga Kerja
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
- Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas, mekanik & operator.
- Pekerja diusahakan mengambil tenaga lokal yang banyak terdapat di daerah
sekitar lokasi proyek, untuk pekerja yang trampil dan terlatih akan didatangkan
dari daerah lain.
Tenaga inti yang digunakan merupakan tenaga pilihan yang sering menangani
proyek-proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.
7. Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, akan menyediakan tenaga
keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :
- Pengawasan terhadap para pekerja.
- Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
- Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang
para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung
pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik di tempat pekerjaan maupun di
kantor proyek.
- Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja,
seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, dan sarung tangan jika
dipersyaratkan.
- Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-
tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek.
- Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
- Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan / ancaman dari
pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan di lingkungan
proyek.
Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh para
petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan petugas-petugas lain yang
memerlukan hubungan secara menerus.
9. Sarana Kerja
- Ruang yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan
- Kemudahan akses
- Terpenuhinya alat kerja
- Kemudahan mobilitas dan komunikasi
o MOBILISASI
Sebelum memulai pekerjaan, atas
persetujuan direksi terlebih dahulu
dilakukan mobilisasi alat dan tenaga
yang digunakan dalam pekerjaan, dan
lain-lain yang diperlukan sesuai
spesifikasi teknis pelaksanaan.
o DIREKSI KEET
Kantor Kontraktor, Konsultan, Ware House, Work Shop, dan Barak Pekerja lengkap
dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang akan
dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Direksi keet tersebut akan
ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan. Dalam pembuatan kantor tersebut, fasilitas di
sekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat, sedangkan untuk kantor Kepala proyek dan
staff akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak
Kepala proyek.
Kantor yang akan dibangun dilengkapi dengan peralatan dan persyaratan yang
dinyatakan dalam dokumen lelang.
Bilamana seluruh gambar shop drawing telah dibuat, selanjutnya akan membuat
gambar asbuilt drawing (gambar terlaksana) dimana gambar ini merupakan
pemutakhiran dari gambar shop drawing dan sesuai dengan pelaksanaan. Pada akhir
proyek, gambar asbuilt drawing diserahkan kepada direksi sebagai gambar
dokumentasi pelaksanaan fisik pekerjaan.
Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengatura lalu lintas, maka kami
akan melakukan pengaturan sedemikian dan koordinasi dengan pihak terkait guna
memastikan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan normal tanpa gangguan sedikitpun
oleh arus lalu lintas.
Pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan ketertiban jalur lalu lintas kendaraan proyek dan tidak mengganggu
operasional dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan, antara lain :
- Pemasangan rambu-rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi
pekerjaan sampai dengan rambu-rambu saat berada di lokasi
pekerjaan, seperti rambu perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan
rambu pembatasan dan larangan yang diperlukan.
- Pengaturan areal dan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek
keluar dan memasuki areal kerja dengan meminimalkan terjadinya
gangguan akibat hal tersebut.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinasi oleh bagian yang
bertanggung jawab terhadap Safety, Health dan Environment, yang secara
kontinue akan memonitor dan mengevaluasi bagian pekerjaan ini.
o GUDANG SEMENTARA
Kami akan membuat gudang sebagai tempat penyimpanan material. Ukuran gudang
akan disesuaikan dengan instruksi direksi. gudang akan dibuat sedemikian dari
material kayu dan atap seng.
Sebagai tempat penyimpanan barang, lantai gudang akan ditinggikan sedikit lebih dari
permukaan tanah untuk mengantisipasi masuknya air ke dalam gudang akibat curat
hujan yang lebih tinggi.
Gudang akan dijaga seorang penjaga gudang serta beberapa staf yang bertugas
mengelola dan menginventarisasi barang masuk dan keluar.
o LISTRIK KERJA
Untuk keperluan penerangan dan kebutuhan daya untuk pelaksanaan pekerjaan,
sedapat mungkin kami mengupayakan sumber daya dari PLN setempat. Namun
bilamana tidak dimungkinkan, atau ketersediaan tidak mencukupi, maka kami akan
mengupayakan dengan genset (generator set) guna memastikan kebutuhan listrik
terpenuhi selama proses konstruksi.
o AIR KERJA
Air kerja akan disediakan dari sumber instalasi air minum setempat, namun bilamana
tidak tersedia atau pun tidak mencukupi, maka kami akan mengupayakan dari sumber
mata air setempat dan memenuhi spesifikasi teknis baik untuk pelaksanaan pekerjaan,
maupun untuk konsumsi personil pelaksana di lapangan dan direksi.
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan
lapangan, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran ulang dan dibersihkan/
diamankan dari bangunan-bangunan dan
fasilitas yang mengganggu. Lapangan selalu
dijaga tetap bersih dan rata.
Lokasi pembangunan dilengkapi dengan
keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya. Ketidakcocokan yang
mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya segera dilaporkan kepada Perencana / Pengawas untuk
diminta keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan alat-alat water pass/
theodolith atau alat lain yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
Bersamaan dengan pengukuran, pekerja memasang bowplank, yaitu tiang/tonggak yang
menjadi acuan pelaksanaan. Tiang-tiang tersebut dipasang pada setiap area yang akan
dibuat bangunan. Tiang dicat sedemikian atau diberi pananda dengan warna mencolok
serta tetap dipertahankan ditempatnya hingga pekerjaan bangunan dilaksanakan di
atasnya.
PEKERJAAN BONGKARAN
Sesaat setelah peralatan tiba di lokasi kerja, selanjutnya langsung melakukan skema rencana
pembongkaran bersama direksi untuk mengkaji urutan-urutan pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran yang dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dan atau hal lain yang tidak
diharapkan dalam pekerjaan pembongkaran kelak.
Pasangan bouwplank dibuat untuk membantu menentukan pekerjaan pembongkaran, agar
supaya pekerjaan pembongkaran itu tertib dan
terukur.
Pembongkaran dilaksanakan mulai dari area
dalam gedung ke luar gedung atau dengan kata
lain pembongkaran dimulai dari bangunan minor
ke bangunan mayor.
Pekerja melakukan pembongkaran bangunan
interior seperti plafon, kaca, pengkabelan, rak-
rak, partisi ruangan, secara manual dengan alat
bantu seperti palu, gergaji, linggis, dan alat lain
yang disetujui direksi. Material hasi bongkaran
langsung disimpan sementara di luar gedung
atau ditempat yang ditunjukkan direksi disusun
secara rapi.
Tahap selanjutnya melakukan pembongkaran material atap. Atap yang masih berdiri kokoh
dilakukan pembongkaran oleh tukang atau pekerja pembongkaran yang berpengalaman. Tidak
lupa setiap pekerja menyiapkan safety belt/tali pengaman yang diikatkan erat dipinggang untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti terjatuh dari ketinggian.
Material atap yang dibongkar dibuang satu persatu ke bawah secara rapi tidak sekaligus untuk
menghindari adanya kecelakaan kerja bagi pekerja yang betugas di bawah gedung.
Setelah diturunkan, material atap lalu disimpan sementara di luar area atau area yang telah
dipersiapkan sebelumnya sebelum di buang keluar lokasi.
Pembuangan material ke luar lokasi dengan menggunakan dump truck dan dibuang ke lokasi
yang aman dari jangkauan orang atau masyarakat dan tentu saja telah mendapat psertujuan
direksi.
PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan galian sebagian besar dilakukan dalam tapak bangunan. Urutan pekerjaan
sebagai berikut:
1. Persiapan
Sebelum proses penggalian dilaksanakan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Kedalaman Galian
- Cek stabilitas lereng, apakah dapat digali secara open cut dengan mem-bentuk
slope (cek tinggi kritis & ke-miringan slope).
- Untuk lahan yang sempit apakah diperlukan dinding penahan tanah yang
sementara temporary;
Pengaturan arah memulai galian dengan memperhatikan site installation yang ada.
Pemilihan jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkan waktu
pelaksanaan dan lokasi proyek.
Jalan kerja yang memenuhi syarat.
Pemeliharaan lingkungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas galian, dll).
Pembesian
Besi yang digunakan adalah U-24
dengan diameter sesuai gambar kerja.
Besi sebelumnya telah mendapat
persetujuan direksi. Sebelum pembesian,
permukaan bawah tanah ditaburi pasir
urug dengan ketebalan maksimal 10 cm
untuk menetralisir tanah bawah.
Selanjutnya diberi campuran beton mutu
rendah sebagai lantai kerja agar
memudahkan pekerja melaksanakan
pembesian dimana tidak lagi
bersentuhan dengan tanah dasar
ataupun air bawah tanah.
Besi beton dilakukan pabrikasi yaitu pemotongan dan pembengkokan oleh pekerja
profesional terlatih. Pemotongan dilakukan dengan alat potong besi atau bar cutter,
sementara pembengkokan dengan alat pembengkok besi atau bar bender. Kedua alat
tersebut disiapkan tepat di lokasi kerja tidak jauh dari lokasi pembesian untuk
memudahkan mobilisasi besi setelah dipabrikasi.
Pemotongan dan pembengkokan dilaksanakan secara teliti dan seksama sehingga
tidak ada satupun kesalahan dalam pabrikasi tersebut. Untuk itu gambar kerja selalu
berada disamping pekerja dan tertempel di papan kerja.
Setiap saat terjadi kesalahan, direksi lapangan segera melakukan koreksi agar tidak
berdampak terus menerus sehingga menimbulkan kesalahan yang lebih besar lagi.
Perakitan besi dilaksanakan dari bawah ke atas.
Penguncian dan penyambungan dilakukan
dengan kawat beton agar besi tidak mudah lepas
satu sama lain. Pengikatan dilakukan sedemikian
secara kuat. Kerapihan pasangan sangat
diperhatikan pada tahap ini, demikian pula jarak
antar tulangan selalu diperhatikan agar kelak
material beton mudah masuk kedalam lubang-
lubang pembesian.
Perancah / Bekisting
Perancah atau bekisting disebut juga sebagai
tiang sokong diperlukan untuk mendapatkan
elevasi yang sesuai pada pembentukan cetakan
beton. Kemiringan ataupun tidak stabilnya poisis
bekisting dapat mengakibatkan berkurangnya mutu pelaksanaan pekerjaan pondasi
beton.
Tiang perancah/bekisting yang digunakan adalah kayu dan mempunyai kelurusan
yang cukup, sehingga tidak menyulitkan dalam pelaksanaan.
Bekisting dipasang secara baik dan rapat agar tidak terjadi kebocoran pada saat
pengecoran. Disetiap sisi bekisting ditopang dengan kayu dolken sehingga permukaan
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
bekisting benar-benar tidak dapat bergeser saat dilakukan pengecoran atau saat
bekisting dibebani dengan material campuran beton.
Adukan Beton
Adukan beton yang akan digunakan
dalam pekerjaan ini adalah beton ready
mix yang diproduksi di bathing plant
dan dibawa ke lokasi menggunakan
truck mixer (mobil molen).
Dalam pelaksanaannya, pembuatan
adukan sebelum diproduksi teknis
terlebih dahulu mengajukan
persyaratan-persyaratan standar pada
material pencampur beton antara lain:
1. Semen Portland
- Semen yang dipakai adalah
jenis Porland Cement normal tipe-I yang segar dengan tidak ada tanda-tanda
prahidrasi (proses pembatuan).
- Semen disimpan di dalam gudang kedap air, berventilasi baik, di atas lantai
tumpuan setinggi +30 cm, dengan tumpukan tidak melebihi sepuluh lapis.
2. Pasir (agregat halus)
- Agregat halus atau pasir untuk beton, berupa pasir alam atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
- Terdiri dari butir yang keras dan tajam, bersifat kekal artinya tidak menjadi lapuk
atau hancur oleh pengaruh cuaca.
3. Kerikil dan batu pecah (agregat kasar)
- Agregat kasar untuk beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah
batu. Pada umumnya dengan besar butir lebih dari 5 mm.
- Terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan mempunyai
penyebaran gradasi butiran yang baik sesuai dengan standar yang berlaku.
Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
- Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat reaktif
alkali.
4. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air yang tidak
mengandung minyak, asam, alkali, bahan-bahan organik atau bahan-
bahan lain yang bisa merusak
beton dan/atau baja tulangan.
Perawatan (curring)
Beton dirawat (curing) dan dilindungi
selama berlangsungnya proses pengerasan
terhadap panas matahari, angin, hujan atau
aliran air dan pengeringan sebelum
waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka
dijaga tetap basah selama minimal 14 hari, dengan cara menyemprotkan air atau
menggenangkan air pada permukaan beton tersebut, atau dengan cara lain yang
dianjurkan direksi.
Pembongkaran Acuan
Sebelum pembongkaran, meyakini bahwa bagian-bagian konstruksi yang akan
dibongkar acuannya sudah dapat memikul berat sendiri dan beban- beban
pelaksanaan.
Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos
atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka kami
memberitahukan kepada direksi untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian,
perbaikan atau penutupannya.
Acuan dibongkar apabila bagian konstruksi yang ditopangnya telah mencapai umur
dan kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan
yang akan bekerja padanya.
STRUKTUR
Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang terdiri dari
kesatuan utuh rangka bangunan.
Rangka bangunan atau sering disebut frame terdiri dari kolom, balok. Mekanisme kerja
frame / rangka struktur adalah beban yang langsung memikul beban-beban di atasnya
(beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke balok menjadi beban merata. Bila
balok anak yang menerima beban maka beban ini akan diteruskan ke balok induk menjadi
beban terpusat, sehingga balok utama memikul beban merata dan beban terpusat yang
selanjutnya diteruskan ke kolom menjadi beban axial.
Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia
diperhitungkan adalah beban gempa.
Memperhatikan pemberhentian / stop cor, stop cor dilaksanakan di ¾ tinggi kolom atau
ketinggian memadai dari lantai beton. Hal ini menjaga instabilitas dalam pekerjaan dimana
momen kolom pada ketinggian ¾ h ini adalah 0.
Sambungan beton lama dan beton baru memakai cairan semen atau bahan lainnya/adimix
yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.
Pembesian
Besi yang digunakan adalah U-24 dan U-32 dengan diameter sesuai gambar kerja.
Besi sebelumnya telah mendapat persetujuan direksi. Sebelum pembesian,
permukaan bawah tanah ditaburi pasir urug dengan ketebalan maksimal 10 cm untuk
menetralisir tanah bawah. Selanjutnya diberi campuran beton mutu rendah sebagai
lantai kerja agar memudahkan pekerja melaksanakan pembesian dimana tidak lagi
bersentuhan dengan tanah dasar ataupun air bawah tanah.
Besi beton dilakukan pabrikasi yaitu
pemotongan dan pembengkokan oleh
pekerja profesional terlatih. Pemotongan
dilakukan dengan alat potong besi atau
bar cutter, sementara pembengkokan
dengan alat pembengkok besi atau bar
bender. Kedua alat tersebut disiapkan
tepat di lokasi kerja tidak jauh dari lokasi
pembesian untuk memudahkan
mobilisasi besi setelah dipabrikasi.
Perancah / Bekisting
Perancah atau bekisting
disebut juga sebagai tiang
sokong diperlukan untuk Tiang Kayu
mendapatkan elevasi yang
sesuai pada pembentukan
cetakan beton. Kemiringan
ataupun tidak stabilnya
poisis bekisting dapat Tiang Kayu
mengakibatkan
berkurangnya mutu Papan Alas
pelaksanaan pekerjaan
pondasi beton.
Tiang perancah/bekisting
yang digunakan adalah kayu dan mempunyai kelurusan yang cukup, sehingga tidak
menyulitkan dalam pelaksanaan.
Bekisting dipasang secara baik dan rapat agar tidak terjadi kebocoran pada saat
pengecoran. Disetiap sisi bekisting ditopang dengan kayu dolken sehingga permukaan
bekisting benar-benar tidak dapat bergeser saat dilakukan pengecoran atau saat
bekisting dibebani dengan material campuran beton.
Adukan Beton
Adukan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton ready mix yang
diproduksi di bathing plant dan dibawa ke lokasi menggunakan truck mixer (mobil
molen).
Dalam pelaksanaannya, pembuatan adukan sebelum diproduksi teknis terlebih dahulu
mengajukan persyaratan-persyaratan standar pada material pencampur beton antara
lain:
1 Semen Portland
- Semen yang dipakai adalah jenis Porland Cement normal tipe-I yang segar
dengan tidak ada tanda-tanda prahidrasi (proses pembatuan).
- Semen disimpan di dalam gudang kedap air, berventilasi baik, di atas lantai
tumpuan setinggi + 30 cm, dengan tumpukan tidak melebihi sepuluh lapis.
4 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air yang tidak
mengandung minyak, asam, alkali, bahan-bahan organik atau bahan-
bahan lain yang bisa merusak beton dan/atau baja tulangan.
Sebelum produksi campuran beton terlebih dahulu dibuat adukan percobaan (trial
mixes) untuk mendapatkan proporsi campuran beton dengan mutu dan kinerja seperti
yang disyaratkan.
Proporsi campuran bahan dasar ditentukan sedemikian agar beton yang dihasilkan
memberikan kekuatan tekan dan tingkat kelecakan (workability) serta konsistensi yang
memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, perataan dan pemadatan) secara
“mudah” ke dalam acuan dan ke sekitar tulangan, tanpa menimbulkan kemungkinan
segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebihan.
Untuk struktur atas bangunan, karena pengecoran dilakukan hingga elevasi yang cukup
tinggi, maka beton yang dihasilkan juga mempunyai tingkat kemudahan pemompaan
(pumpbality) yang baik sebagai flowing concrete, agar pada saat pengecoran, agregat
kasarnya tidak mudah tertinggal dari pada semennya, serta dapat mengisi dengan padat
semua rongga di dalam acuannya.
Perawatan (curring)
Beton dirawat (curing) dan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan
terhadap panas matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengeringan sebelum
waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama minimal 14
hari, dengan cara menyemprotkan air atau menggenangkan air pada permukaan
beton tersebut, atau dengan cara lain yang dianjurkan direksi.
Pembongkaran Acuan
Sebelum pembongkaran, meyakini bahwa bagian-bagian konstruksi yang akan
dibongkar acuannya sudah dapat memikul berat sendiri dan beban- beban
pelaksanaan.
Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos
atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka kami
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
Perancah / Bekisting
Perancah atau bekisting disebut juga sebagai tiang sokong diperlukan untuk
mendapatkan elevasi yang sesuai pada pembentukan cetakan beton. Kemiringan
ataupun tidak stabilnya poisis bekisting dapat mengakibatkan berkurangnya mutu
pelaksanaan pekerjaan pondasi beton.
adukan sesuai spesifikasi untuk pasangan dinding biasa dan pasangan dinding
trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang
ditetapkan).
- Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
- Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
- Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
- Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi
yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan
bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding
dengan bantuan benang.
Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi dengan
air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan
adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan
dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang
ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang ditentukan.
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai,
permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika
diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata
atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga
memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
Langkah pekerjaan :
- Tentukan/ marking elevasi
plafond dan buat garis sipatan
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
pada dinding & as sumbu ruangan serta titik-titik paku kait pada langit-langit dengan
jarak sesuai shop drawing.
- Pasang paku kait. Tembakan paku-paku kait pada marking titik -titik yang telah ada
- Pasang penggantung rangka plafond (rod) yang terdiri
dari hanger dan clip adjuster
dengan posisi tegak - lurus.
- Pasang rangka tepi dan wall
angle sebagai list tepi tepat pada
sipatan marking elevasi plafond.
- Tentukan jarak penempatan kait
penggantung.
- Pasang tarikan benang sebagai
pedoman penentu kelurusan
dan ketinggian rangka plafond.
- Pasang rangka utama/ top
cross rail dengan jarak 1200 mm.
- Pasang rangka pembagi/furing chanel menggunakan locking clip, cek elevasi dan
jarak rangkaplafond cek sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal elektrikal
lainnya.
- Pasang dan kencangkan clip rod.
- Pasang panel papan plafond pada rangka dengan sekrup ceiling menggunakan screw
driver setiap sambungan harus tepat pada rangka.
- Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan waterpass.
- Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban.
- Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceillng.
- Setelah itu diamplas.
- Finish permukaan plafond tersebut dengan cat.
a. Ratakan permukaan plafon menggunakan plamur sampai terlihat rata dan lurus.
b. Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar - benar halus.
c. Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan
sudut, serta rol cat untuk bidang luas.
Pengampelasan
- Gunakan kertas amplas ukuran 120/150, amplas sambungan untuk memperoleh
penyelesaian akhir yang halus.
- Hindari pengamplasan secara berlebihan yang dapat mengoyak lapisan kertas.
- Buat penguat bagi lubang-lubang M & E yang besar
Pelaksanaan :
- Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type yang
ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1cm).
- Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/
kayu.
- Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
- Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding
- Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup
- Masukan fischer kedalam lubang
bor
- Fischer dikencangkan dengan
obeng
- Pasang daun pintu/ jendela
(setelah dipasang kaga) ke dalam
kusen. aksesoris
- Stel perlengkapan serta (roda/rel,
engsel, kunci dll).
- Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada celah antara
kusen dan tembok/ dinding ).
- Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang, maka beri
pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik pada tempat yang rawan goresan.
Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan lain-lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan kese-ragaman ukuran/dimensi, presisi warna
- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.
- Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik,
setelah proses
perendaman
- Tentukan garis
dasar pasangan
serta peil dari
lantai.penentuan
peil ini untuk seluruh kesatuan.
- Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing.
- Pasang keramik sebagal pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.
- Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpass
- Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan
PENGECATAN
Peralatan yang digunakan
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
- Kertas semen/koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap
Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/
terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain.
- Dalam instalasi air bersih hal pertama yang perlu diketahui lebih dahulu adalah
denah plumbing dan diagram isometri untuk menentukan jalur-jalur instalasi pipa-pipa
yang akan dipasang.
- Pemasangan pipa dilakukan setelah pasangan bata selesai namun sebelum
plesteran dan acian. Hal ini dilakukan untuk menghindari bobokan yang menyebabkan
keretakan pada dinding.
- Khusus pemasangan di luar bangunan ( contohnya : pipa saluran air hujan), sebaiknya
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
- Pipa yang melalui pelat dak, balok atau kolom beton harus dipasang secara
sparing atau pemipaan dilakukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
- Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan plug / dop
yang kuat untuk menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan
penyumbatan.
- Hindari belokan pipa / knik pipa dari daerah pembakaran.
- Posisi pipa yang hendak diletakan di kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter.
- Penempatan rencana instalasi air bersih dilakukan pada perempatan nat keramik /
as keramik (agar simetris dengan luas keramik).
- Setelah instalasi selesai terpasang segera lakukan uji tekanan pipa : Untuk pipa Gip
max. 10 bar ; Untuk pipa PVC max. 6 bar
- Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4 inchi, tidak
banyak belokan atau memakai elbow, agar kotoran mengalir dengan lancar bebas
hambatan.
- Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga kotoran cepat
mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
- Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air
melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga jika cairan atau air resapan
penuh dapat mengalir keluar mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
- Buat galian tanah sesuai gambar rencana. Tanah galian dibuang disekitar lubang
terlebih dahulu, atau jika tidak memadai tempatnya, dapat dibuang ditempat lain.
Galian harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika memasang dinding batu
bata nantinya.
- Jika kondisi air tanah sangat deras (terdapat mata air yang deras), biasanya aka
mengalami kesulitan ketika menggali. Siapkan pompa air untuk membuang air di
bawah galian, sembari melakukan penggalian.
- Jika galian telah selesai, usahakan secepat mungkin untuk mulai memasang
dinding batu bata, sebab dikhawatirkan air akan semakin penuh. Sebagaimana
telah diketahui bahwa cara memasang dinding batu bata untuk septic tank hampir
sama caranya dengan dinding rumah. jadi saya kira tidak akan terlalu sulit.
- Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat adukan
semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata
sebagaimana memasang dinding rumah. Ukuran dibagi menjadi dua bagian,
sehingga terdapat penyekat. Ruang pertama berfungsi sebagai penampung limbah
padat, dan ruang kedua berfungsi sebagai penampung cairan limbah. Pada bagian
tengah penyekat diberi lubang kecil agar terdapat ruang resapan.
- Dinding dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
- Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari permukaan
tanah untuk cor beton.
- Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar dan
panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat
dengan kawat.
- Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi,
tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
- Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral.
Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada
bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa
PVC. Biasanya dapat dibeli di toko material bangunan.
- Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat
dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
- Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat
dengan mudah masuk ke dalam septic tank.
Metode Pelaksanaan
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-
kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- Tidak boleh ada sambungan
- Dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- Ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
9. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10. Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
11. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Selain untuk mengganti Stopkontak dirumah yang sudah rusak, terkadang kita juga perlu
pemasangan Stopkontak baru di rumah.
Bahan-bahan:
- Stopkontak baru yang bagus dan aman
- Kabel NYA atau NYM
- Pipa PVC
Cara memasang:
- Buat lubang di dinding untuk tempat pemasangan Stopkontak
- Buat jalur Pipa di dinding dari Plafon menuju lubang stopkontak
- Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama (dibawah KWH-meter).
- Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik
dengan menggunakan Testpen.
- Pasang Kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik pada instalasi listrik yang
sudah ada, menuju lubang stopkontak (Kabel-kabel yang terpasang harus yang
berasal dari sumber listrik).
- Kemudian pasang Stop kontak pada lubang yang sudah ada.
- Pasang kabel fasa, Netral dan Arde pada baut terminal kabel yang ada pada
stopkontak, untuk posisi kabel arde berada ditengah stopkontak, dan untuk kabel fasa
dan netral dipasang sebelah kanan dan kiri (posisi kabel fasa dan netral boleh
terbalik).
- Pastikan baut pengikat kabel sudah terpasang dengan benar dan kencang, dan
pastikan tidak ada inti kabel yang bersentuhan dengan kabel-kabel lain maupun benda
lainnya.
- Kemudian tutup kembali stopkontak, dan pastikan semua sudah terpasang dengan
benar sebelum sumber listrik dari MCB utama dinyalakan.
MEMASANG SAKLAR
Bahan-bahan:
- Saklar
- Kabel NYA atau NYM
- Pipa PVC
Cara memasang:
- Buat lubang di dinding untuk tempat pemasangan Saklar baru
- Buat jalur Pipa di dinding dari Plafon menuju lubang Saklar
- Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama (dibawah KWH-meter)
- Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik
dengan menggunakan Testpen
- Pasang dan Sambungkan kabel fasa dari sumber listrik menuju Saklar
- Pasang kabel keluaran dari saklar menuju fitting lampu
- Kemudian pasang ujung-ujung kabel tersebut pada baut terminal kabel yang ada pada
saklar tersebut
- Jika yang dipasang adalah saklar tunggal (untuk 1 buah lampu), berarti kabel yang
diperlukan hanya 2 kabel yaitu satu dari sumber listrik dan satu kabel lagi menuju fiting
lampu.
- Jika yang dipasang adalah saklar ganda (untuk 2 buah lampu), berarti kabel yang
diperlukan ada 3 Kabel, yaitu satu kabel dari sumber listrik, dan dua kabel lagi
dipasang menuju masing-masing fiting lampu.
- Kemudian pastikan kabel-kabel sudah terpasang dengan benar, dan terikat kencang
pada baut pengikat.
- Periksa hasil pemasangan, sebelum menyalakan kembali listrik dari MCB utama
Selain memasang Fiting untuk mengganti yang sudah rusak, ada kalanya kita juga perlu
menambah titik lampu baru di rumah.
Bahan-bahan:
- Fiting lampu
- Kabel NYA atau NYM
Cara memasang:
- Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama (dibawah KWH-meter)
- Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik
dengan menggunakan Testpen
- Pasang kabel Netral dari sumber menuju ke tempat pemasangan lampu
- Pasang kabel dari Saklar menuju fiting lampu
- Pasang ujung-ujung kabel tersebut pada baut terminal yang ada pada Fiting lampu
(Usahakan kabel fasa dari saklar terpasang pada terminal fiting lampu yang di posisi
tengah)
- Pastikan kabel-kabel terpasang dengan benar dan kencang
- Tempelkan fiting lampu pada plafon
Peralatan
- Tang, Obeng
- Kabel ties
- Tang pre
Urutan Pelaksanaan :
Kabel Pada Tray
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel
PEMASANGAN BUSDUCT
Material
- Bus duct
- Fitting-fitting bus duct
Peralatan
- Waterpass
- Tang, obeng dll
- Benang / kawat baja
Urutan Pelaksanaan
- Bus duct vertical / horizontal
- Marking jalur penempatan bus duct
- Pasang bracket dengan jarak max 2 meter dan tidak kurang 30 cm dari sambungan
- Check kondisi isolator bus duct dengan merger test
CV. BINTANG REZEKI | Confidential
METODE PELAKSANAAN
RENOVASI RUMAH DINAS JL. FAISAL IV MAKASSAR (2 UNIT)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII MAKASSAR
Peralatan
- Bor tangan
- Tang, obeng dll
- Gergaji besi
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm & tinggi 30 cm dari lantai
- Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm
- Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding
- Sambungkan antar plat tembaga dengan jointing dari dahan tembaga
STANDAR MUTU
- Pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan standar dan aturan yang sudah ditetapkan
- Menggunakan beton dengan mutu yang tinggi dan kualitasnya sudah teruji di
laboratorium. Selain itu untuk dimensinya sudah sesuai dengan perencanaan
- Besi yang digunakan mempunyai mutu yang tinggi dan kualitasnya baik. Diameter
yang digunakan sudah sesuai dengan perencanaan
- Dalam pelaksanaan pekerjaan selalu mengutamakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
- Waktu pelaksanaan pekerjaan sudah diatur sedemikian rupa agar mencapai target
yang sudah ditetapkan baik mengenai biaya, mutu, waktu, dan bahan
KONTROL KUALITAS
Tujuan dari kontrol kualitas adalah agar kualitas struktur yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Pengontrolan terhadap kualitas sangat penting untuk
menjamin kekuatan struktur yang telah direncanakan. Pengontrolan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
5. Kontrol waktu
Pengendalian waktu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan
suatu kegiatan. Kegiatan ini bertujuan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan jangka waktu yang telah direncanakan, dan juga agar pekerjaan
dapat menghindari kerugian, baik kerugian waktu maupun biaya. Pengendalian
dilakukan dengan Time Schedule dan Network Planning.
PENUTUP
Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai syarat kelengkapan dokumen penawaran. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa sistematika penyusunan metode pelaksanaan baik bahasa
maupun strukturnya tidak dapat memuaskan semua pihak dan sangat jauh dari
kesempurnaan, namun demikian dari segi teknis pelaksanaan dapat
dipertanggungjawabkan sepenuhnya, dan tentu saja sumbang saran untuk perbaikan dan
kesempurnaannya sangat kami harapkan sehingga kedepan dapat tersajikan metode
yang lebih baik dan konprehensif yang memenuhi harapan semua pihak.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati dimohon kiranya kami diberi kesempatan untuk
melakukan klarifikasi terhadap seluruh penawaran baik teknis maupun admnistrasi yang
tersaji keseluruhannya dalam satu kesatuan dokumen penawaran yang kami ajukan
sebagaimana terlampir.