Anda di halaman 1dari 31

PEMBANGUNAN

METODE
KANTOR LURAH
PELAKSANAAN SIMPANG RUMBIO
KOTA SOLOK
TAHUN ANGGARAN
2017

CV. RUYUNG ALAM PERKASA


Jalan Rajin Tanah garam
Kota Solokl
METODA PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR LURAH SIMPANG RUMBIO
KOTA SOLOK TAHUN ANGGARAN 2017

A. Uraian tentang pengertian lingkup pekerjaan dan tujuan proyek.

Adapun lingkup pekerjaan pembangunan Kantor Lurah Simpang Rumbio


Kota Solok yaitu mewujudkan Gedung Kantor Lurah Simpang Rumbio Kota
Solok yang layak dari segi struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal serta
mutu, biaya, dan fungsinya. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan
persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, mekanikal dan elektrikal dan
serta pembersihan kembali setelah pelaksanaan proyek selesai
dikerjakan. Pekerjaan pembangunan Kantor Luarah Simpang Rumbio Kota
Solok yang akan dikerjakan nantinya disesuaikan standarisasi bangunan
gedung pada saat ini, dan dengan melihat dari segi penggunaan bangunan,
keamanan gedung serta kekuatan dan umur gedung tersebut.
Sedangkan tujuan pelaksanaan proyek itu sendiri yaitu mewujudkan
fasilitas baik sarana ataupun prasarana Kantor Lurah Simpang Rumbio Kota
Solok tersebut. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut yang diutamakan
adalah pencapaian target yang telah ditetapkan, yaitu target waktu, biaya dan
mutu pekerjaan. Untuk mencapai target tersebut perlu direncanakan metode
kerja yang cepat, tepat, praktis dan aman.
Metode kerja berhubungan erat dengan aspek teknologi, dimana aplikasi
teknologi terkini perlu diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
kadangkala harus ada terobosan dalam metode kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan, terutama pada saat menghadapi kendala-kendala dilapangan.
Metode kerja yang dilengkapi dengan teknologi baru sangat membantu dalam
mengatasi kendala tersebut.
Metode kerja yang diterapkan pada proyek ini dibagi menjadi 5 (Lima) bagian
yang
saling berhubungan dan saling melengkapi, yaitu
:
a. Uraian pekerjaan dan metode pelaksanaannya.
b. Alur pelaksanaan Pelaksanaan dan manajemen mutu.
c. Visualisasi pelaksanaan pekerjaan.
d. Manajemen waktu yang cepat dan efektif.
e. Pengendalian biaya yang efisien.

A. URAIAN PEKERJAAN DAN METODE PELAKSANAANNYA

Merupakan penjelasan pelaksanaan pekerjaan secara rinci dari selama


proyek berjalan sampai dengan serah terima, mulai dari lingkup
pekerjaannya,uraian pelaksanaan dan alat bantu yang akan dipakai.

B. ALUR PELAKSANAAN DAN MANAJEMEN MUTU.

Merupakan penjelasan prosedur pelaksanaan pekerjaan dan tanggung


jawab personil proyek, yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan. Masing –
masing menerapkan prosedur dengan disiplin tinggi, sehingga akan
menghasilkan pekerjaan dengan mutu yang baik.
Ketergantungan antar item pekerjaan dianalisa dengan akurat dan pada
saat pelaksanaan dilakukan sesuai analisa sehingga pekerjaan lebih efektif dan
akurat yang menjadikan pekerjaan lebih berjalan sistematis yang berdampak
pada hasil pekerjaan yang maksimal dari sisi mutu, waktu dan biaya.
Setiap pekerjaan selalu dimonitor dan dipastikan agar hasil pekerjaan
tercapai baik Dari sisi mutunya, waktu dan biaya. Baik dari sisi material yang
sesuai dengan RKS dan BQ serta dari sisi tenaga kerja yang kompeten. Juga
alat bantu yang dipergunakan selalu mengutamakan keamanan dan
keselamatan tenaga kerja. Serta waktu penyelesaian tidak melebihi dari waktu
yang ditentukan pada sub pekerjaan masing – masing.

C. VISUALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN.


Merupakan penjelasan rincian pelaksanaan pekerjaan berupa metode
kerja, keterkaitan pekerjaan yang satu dengan yang lain dimana hal tersebut
dapat terlihat pada gambar kerja, gambar kerja meliputi :
Gambar Site Plan untuk menentukan Posisi direksi keet, gudang,
pagar pengaman, Jalan keluar / masuk material dan alat bantu.
Gambar Tampak Depan, Belakang, Samping.
Gambar Potongan, Gambar detail.
Apabila gambar kerja dirasa kurang jelas dan lengkap maka kontraktor
diwajibkan membuat gambar shop drawing yang diajukan dan dimintakan
persetujuan konsultan pengawas dan konsultan perencana sebagai
perwakilan pihak Owner
dilokasi pekerjaan.

D. MANAJEMEN WAKTU YANG CEPAT DAN EFEKTIF.

Setiap item pekerjaan harus di tentukan waktu pelaksanaan yang meliputi


waktu awal pelaksanaan dan waktu pekerjaan tersebut harus selesai dengan
mempertimbangkan keterkaitan item pekerjaan yang satu dengan item
pekerjaan yang lainnya sehingga total waktu pelaksanaan pekerjan tersebut
tidak melebihi waktu yang telah ditentukan. Adapun resiko dari tidak baiknya
pengendalian waktu pekerjaan akan berakibat tidak tercapainya waktu yang
telah ditentukan dan over biaya pelaksanaan pekerjaan.

E. PENGENDALIAN BIAYA YANG EFISIEN.

Pengendalian biaya yang efektif juga sangat besar dalam menentukan


tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Karena setiap
item pekerjaan mengandung biaya dalam pekerjaan ;
Dalam pengendalian biaya ini meliputi :

- Pengendalian Biaya Umum yang meliputi biaya gaji pegawai ,


pembelian ATKdan lain lain yang bersifat bukan konstruksi.
- Pengendalian Biaya Pembelian Material. Pada pengendalian
material ini dengan cara setiap pembelian material pokok yang nilainya
cukup besar harus terlebih dahulu dibuat analisa komperatif minimal
dari 3 Distributor / levelansir untuk mendapatkan harga yang rendah
/kompetitif tanpa mengurangi mutu dari material tersebut.
- Pengendalian Biaya Upah pekerja. Pada pengendalian biaya ini
bahwa dalam memperkerjakan pekerja Sipil/Struktur, Arsitektur,
mekanikal dan elektrikal, dll, harus yang spesialis dibidangnya untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan menghindari ketidaksesuaian
pekerjaan yang mengakibatkan adanya rework yang dengan sendirinya
akan menambah biaya.
- Pengendalian Biaya pengadaan alat – alat pendukung. Dalam
pengadaan material pendukung ini baik yang sewa maupun yang harus
beli harus sesuai kapasitas yang diperlukan sehingga dapat
membantu percepatan pekerjaan yang efektif.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan disini meliputi pasang bowplank dan pengukuran,
Direksi ket, gudang dan barak kerja, air kerja, keamanan, penerangan listrik,
mobilisasi dan demobilisasi, Pagar proyek, plank proyek dll. Dalam
pekerjaan persiapan dilaksanakan pembuatan pagar terlebih dahulu sebagai
tanda area pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya, kemudian direksi
keet dibuat sesatrategis mungkin, agar dari direksi keet tersebut dapat
memantau kegiatan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung,
gudang, papan nama, kemudian demobilisasi peralatan, sehingga dalam
pekerjaan tersebut dapat menunjang pelaksanaannya serta dapat berjalan
sesuai rencana. Adapun metode pekerjaan persiapan antara lain sebagai
berikut :
1. Membersihkan Lapangan dan Perataan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan dan
perataan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat
menggangu pelaksanaan pekerjaan. Sampah-sampah yang dihasilkan
dari pekerjaan ini dikumpulkan disuatu tempat yang telah disetujui oleh
pengawas, kemudian baru diangkut denganmenggunakan dump truck
untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Pembersihan dan Perataan dilakukan baik dengan cara manual maupun
menggunakan peralatan khusus sesuai dengan persetujuan
konsultan pengawas.

2. Direksi Ket, Gudang dab Barak Pekerja


Direksi Ket dan Gudang kami buat setelah pekerjaan Pembersihan dan
perataan selesai dan mendapat izin dari Direksi,
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,
gambarkerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadamkebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek.
Ruang inidigunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktu-waktu perludilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama
proyek berlansung
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnyauntuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanansemen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaancuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30cm dari permukaan tanah

3. Air Kerja
Kontraktor akan menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu:
- Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang
memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari
segala macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan
sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.
- Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk
keperluan tersebut harus cukup terjamin.

4. Penerangan Listrik
Pengadaan listrik kerja sangat diperlukan untuk penerangan di sekitar
lokasi proyek seperti Kantor Proyek, gudang bahan/alat serta untuk
operasional peralatan yang menggunakan tenaga listrik, kami akan
mempergunakan listrik PLN setempat yang ada dengan pembagian
arus khusus untuk pengerjaan
proyek atau pun menggunakan
genzet.

5. Mobilisasi dan Demobilisai


Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi alat yaitu sepanjang kegiatan
pelaksanaan proyek berlangsung selalu stand by mobilisasi dan
demobilisasi alat yang dibutuhkan.

6. Bongkaran Beton Bertulang dan Dinding Tembok Bata Merah


Pekerjaan Pembongkaran dilaksanakan secara manual, hasil bongkaran
berupa pecahan beton dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi pekerjaan,
sedangkan barang-barang bekas bongkaran yang masih dapat
digunakan diinventarisir, dilaporkan dan diserahterimakan kepada direksi
teknis kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan Pembersihan lokasi untuk
membersihkan lokasi pekerjaan dari sampah, barang-barang yang
mengganggu pekerjaan dan sisa-sisa bongkaran. Pekerjaan ini
direncanakan.

Pekerjaan ini akan kami mulai dengan pembongkaran bangunan lama.


Pembongkaran bangunan akan kami lakukan secara manual dan
bantuan alat. Bekas bongkaran yang masih bisa dipakai akan kami
kumpulkan dan diletakkan ditempat yang ditentukan pihak direksi
sedangkan yang tidak bisa dipakai akan kami buang ke tempat yang
telah ditentukan oleh pihak direksi.

7. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank ini merupakan
indentifikasi lokasi Pagar yang akan dibangun dengan melakukan
pemasangan bowplank dan pengukuran As secara detail, akurat, siku,
lurus dan waterpass. Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh
informasi kondisi eksisting, dengan referensi gambar rencana desain.
Dimensi elevasi yang tertera dalam gambar dituangkan dilapangan,
dengan menggunakan alat ukur. Selanjutnya semua data pengukuran
dicatat dan hasil pengukuran ditandai dengan membuat patok
bouwplank. Semua tanda pengukuran harus dibuat jelas dan dijaga
jangan sampai berubah. Pengukuran mencakup leveling dan elevasi.
• Kontraktor melakukan pengukuran secara langsung terkait
dengan luas area lokasi pekerjaan proyek yang akan di kerjakan
• Mencocokan ukuran pada gambar – gambar perencanaan
dengan pengukuran langsung di lapangan. Apabila di temukan
ketidak cocokan, maka segera di laporkan ke direksi terkait.
Serta tidak diperkenankan membetulkan kesalahan – kesalahan
ukuran pada gambar sebelum berkonsultasi dengan dengan
direksi.
• Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka
pengukuran bersama dijadikan patokan.
• Membuat titik patok permanen yang selama dalam
pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
• Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi
dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
Pemasangan Bowpalank
Bowplank kayu dipasak pada setiap rencana sudut bangunan pada jarak
sekitar 1 meter diluar area rencana bangunan. Bowplank terdiri dari dua
bagian vertikal yang dipasak serta bagian horizontal berupa papan
kurang lebih 1.5 m yang dipaku pada bagian atas kedua tiang vertikal
dengan tinggi antara 50-80 cm. Posisi sudut bangunan bagian luar
ditandai dengan menggunakan benang/tali panjang, bagian ujungnya
kemudian ditandai dengan menggunakan paku yang ditanam pada bagian
atas papan horizontal. Benang/tali kemudian diikatkan pada paku
tersebut dan dihubungkan ke sudut bangunan lainnya. Sebelum
melakukan proses tata letak selanjutnya, adalah penting sekali garis luar
(outline) bangunan diperiksa sudutnya untuk membentuk sudut 900 yang
akurat. Cara paling mudah untuk melakukan hal ini adalah memeriksa
diagonalnya. Benang/tali yang terikat pada paku kemudian dapat
digunakan sebagai tanda bagian luar dan batas dinding bangunan serta
pondasi. Bowplank yang lain
• Bouwplank di buat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV)
dengan ukuran minimum 3/20 cm yang utuh dan kering.
• Bouwplank di pasang dengan tiang – tiang dari kayu sejenis
ukuran 5/7 cm dan di pasang pada setiap jarak satu meter.
Papan harus lurus dan di ketam halus pada bagian atas nya.
• Bouwplank disetel agar benar-benar datar (waterpas) dan
tegak lurus. Pengukuran memakai alat ukur yang disetujui
Pengawas Lapangan.
• Letak dan ketinggian permukaan bouwplank akan dijaga dan
dipelihara menunjukkan ketinggian ± 0.00 pada as kolom /
dinding.
• Setelah selesai pemasangan, Kontraktor akan melaporkan
kepada Konsultan Pengawas

8. Pagar Sementara Dari Seng Gelombang Tinggi 2 meter


Pekerjaan pagar sementara diperlukan untuk membatasi lingkungan
atau lokasi proyek yang akan dikerjakan dengan lingkungan
sekitarnya. Pintu pagar seng untuk akses keluar/masuk kendaraan
proyek. Ketinggian pagar proyek 2 m.
Pemagaran Lokasi Proyek yang berfungsi untuk pembatas area kegiatan
pekerjaan dan mengamankan area pekerjaan, Pagar pengaman proyek
dibutuhkan selama pelaksaaan pekerjaan berlangsung, sebelum pagar
proyek dibuat terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas – batas
area pekerjaan , pagar pengaman proyek dibuat dengan menggunakan
penutup seng gelombang dan tiang kaso, pagar sementara didirikan
mengelilingi batas area lokasi pekerjaan, untuk sirkulasi keluar masuk,
pada bagian depan pagar pengamanan proyek dibuat pintu lengkap
dengan pengunci, pagar pengeamanan proyek dapat dibongkar setelah
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Pekerjaan persiapan akan kami laksanakan selama 1 minggu, pada
minggu ke 1.

B. Pekerjaan Struktur
I. Pekerjaan Bangunan Bawah
1. Galian Tanah Pondasi
Penggalian tanah pondasi yang akan dilaksanakan adalah sepanjang
lokasi yang direncanakan. Untuk menentukan titik-titik elevasi,dipasang
patok-patok yang berjarak 2 meter atau sesuai pengarahan Direksi.
Dalam pekerjaan ini penggalian dilakukan secara manual. Galian
dilakukan sampai mecapai tanah keras dan sesuai dengan rencana dan
gambar kerja Hasil galian ditempatkan disisi lokasi pekerjaaan yang tidak
mengganggun pekerjaan. Setelah selesai pekerjaan, hasil galian
diratakan kembali.

2. Pekerjaan Lantai Kerja


Pembuatan lantai kerja di lakukan setelah menyelesaikan pekerjaan
pasir urug sebelumnya. Lantai kerja di buat hingga mencapai ketinggian ±
5 cm.
Tahapan pekerjaan Lantai Kerja :
- Koordinasi kesiapan lokasi proyek dengan direksi terkait
- Melakukan pengukuran dengan theodolith untuk menetukkan leveling
lantai kerja
- Pasang patok kayu dan di beri warna cat untuk menandai titik
pengukuran
- Mobilisasi bahan, peralatan dan tenaga yang diperlukan
- Material bahan antara lain semen, pasir, spilt dan air
- Alat yang di perlukan antara lain concrete mixer, meteran,
waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok semen,
raskam, benang, selang air, dan lain – lain
- Membuat adukan lantai kerja dengan camouran adukan 1 Semen : 3
Pasir: 5 Split.
- Bersihkan area lokasi yang akan di jadikan lantai kerja dari
sampah atau kotoran – kotoran.
- Gunakan patok atau leveling lantai kerja sebagai acuan untuk
menetukkan ketebalan. Ketebalan yang di rencanakan ± 5 cm
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area pekerjaan
menggunakan talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja di ratakan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan sampai mencapai ketinggian yang telah di tentukkan.
Salah satu cara mengeceknya adalah dengan melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan patok yang lainnya.
3. Pekerjaan Pondasi Sumuran P1, P2, P3
Pondasi Sumuran pada proyek ini terdiri dari Pondasi sumuran P1,
pondasi sumuran P2 dan pondasi sumuran P3 dengan cincin sumuran
diameter 100 cm dn menggunakan cincin sumuran 1,20 M (diameter luar )

Pekerjaan menurunkan cincin sumuran akan kami laksanakan setelah


galian tanah pondasi selesai, kedalaman pondasi sumuran sesuai
gambar kerja, dan telah diterima dan disetujui oleh pengawas. Setelah
cincin sumuran selesai diturunkan dan telah berada pada posisi yang
benar dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak direksi, akan
kami lanjutkan dengan pemberian lantai kerja di dasar sumuran dengan
beton K-175, kemudian dilanjutkan dengan Cyclopen + 40% Batu Kali.
Pemakaian bahan akan kami minta persetujuan dari pihak direksi.
Setelah Cyclopen + 40% Batu Kali selesai dilaksanakan dilanjutkan
dengan pemasangan pembesian dengan menggunakan besi ф 19
untuk tulangan pokok, dan besi spiral ф 10 untuk sengkang. Ukuran dan
Penggunaan material akan kami sesuaikan dengan gambar kerja dan
akan kami mintakan persetujuan dari pihak direksi
Setelah pembesian selesai dilaksanakan, kami akan meminta pengawas
lapangan/pihak direksi untuk melakukan pengecekan. Setelelah
mendapatkan izin pengecoran dari pihak direksi, akan dilaksanakan
pengecoran dengan menggunakan beton K 250 Site mix.

4. Pek. Pondasi Batu Kali Camp. Spesi 1 : 4

Pemasangan Pondasi batu kali ini kami kerjakan setelah pekerjaan


pondasi sumuran selesai dikerjakan. dan pada saat kami melaksanakan
pekerjaan galian maka secara bersamaan kami juga melakukan
pengadaan bahan material berupa pasir, semen, dan batu kali serta
peralatan tukang secukupnya demi kelancaran pekerjaan. Dan setelah
pekerjaan galian sudah ada yang mencapai ukuran yang telah ditentukan
maka kami akan segera memulai pasangan batu kali. Untukcampuran
semen kami memakai adukan 1 Bagian semen, 4 Bagian Pasir atau
sesuai dengan yang diizinkan oleh direksi, campuran tersebut diaduk
secara sempurna dengan air yang bersih untuk mendapatkan kualitas
yang baik.
Material yang kami gunakan :
Semen adalah semen portland @ 50 Kg , kami tidak menggunakan
semen yang sudah lama dan keras karena akan merusak kualitas
pekerjaan. Pada Saat penyimpanan semen minimal harus 30 cm diatas
permukaan tanah. Untuk menghindari penumpukan terlalu lama
(mengeras) kami melakukan pengaturan penggunaan semen yang ada
secara berturut – turut sesuai waktu pengiriman (Cronologica Order)
sampai di lokasipekerjaan. Pasir yang digunakan adalah pasir dengan
kualitas baik yang mempunyai butiran keras dan bersih dari Lumpur
dan debu. Tempat pengambilan Pasir (Quary) harus mendapatkan
persetujuan dari direksi. Batu yang digunakan adalah batu Gunung atau
Sungai yang kuat dan keras serta benar–benar bersih dari kotoran dan
tanah yang menempel pada batu tersebut, Batu Sungai yang dipakai
harus batu keras yang dipecah secara manual maupun mesin sehingga
ada rongga untuk peresapan perekat semen pada batu tesebut.

5. Pekerjaan Beton Poer


Pekerjaan poer diawali dengan pekerjaan pembesian.
Pemasangan dan pemakaian bahan akan kami sesuai dengan gambar
kerja serta akan kami minta persetujuan dari pihak direksi. Setelah
pekerjaan pembesian selesai akan kami lanjutkan dengan pemasangan
bekisting dari batako. Setelah pembesian dan bekisting selesai, kami
akan meminta izin dari direksi untuk melaksanakan pengecoran dengan
menggunakan beton K-250 site mix.

Pekerjaan Bangunan Bawah kami laksanakan selama 4 minggu, minggu


ke 1 s/d minggu 4

II. Pekerjaan Bangunan Lantai I

Pekerjaan Beton Bertulang


1. Pekerjaan Sloof Type S1, S2, dan S3
Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama denganpelaksanaan
Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan shop drawing. Dan dilanjutkan dengan
pemasangan Bekisting Setelah itu barulah campuran beton dituangkan,
campuran beton yang digunakan sama dengan campuran betonPondasi
yaitu mutu beton K-250. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah
dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan
spesifikasi teknis.Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya
persetujuan dari pengawas

2. Pekerjaan Kolom
Tahapan Pekerjaan kolom
a. Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan.
Hal ini disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara
menentukan as kolom menggunakan alat-alat seperti: theodolit, meteran,
tinta, sipatan dan lain - lain. Pelaksanaannya antara lain :
- Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan
shop drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan
bersama dari titik BM
- Buat as kolom dari garis pinjaman
- Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari
sipatan).
b. Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai
berikut:
- Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau
dikerjakan di tempat lain yang lebih aman
- Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar
kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum
pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama
dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara
tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut
kelokasi yang akan dipasang.
c. Pemasangan Bekisting kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian
tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian mengenai
proses pembuatan bekisting kolom.
- Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting
kolom.
- Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100 cm dari
masing-masing as kolom.
- Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai
dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan
dalam penempatan bekisting kolom.
- Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
- Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
- Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
- Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
- Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.

d. Pengecoran Kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
- Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-
benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan
menghindari kerusakan beton.
- Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran dilakukan
pemadatan dengan menggunakan Vibrator, hal tersebut digunakan untuk
menhindari rongga pada kolom dan kepatan yang maximal.

e. Pembongkaran Bekisting Kolom


Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran
bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:
- Setelah beton berumur 24 jam, maka bekisting kolom sudah dapat
dibongkar.
- Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar
lekatan beton pada plywood dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull. sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.
- Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera
diangkat
- Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan disiram air
selama seminggu, untuk menjaga kualitas beton.

3. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai


Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai
dikerjakan. Balok terdiri dari 2 macam, yaitu balok utama (balok induk) dan
balok anak. Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi
yang direncanakan, mulai dari pembesian, pemasangan bekisting,
pengecoran sampai perawatan.

Tahapan Pekerjaan:

a. Pekerjaan persiapan

- Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur / memastikan kerataan
ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat
ukur theodolithe.
- Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan,
kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok
harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu
6/12, papan plywood
- Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai
kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada
dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit
diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat
dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
b. Tahapan Pekerjaan Balok dan Pelat
Pembestingan Balok
- Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun
berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting
balok maupun pelat.
- Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur
base jack atau U-head jack nya.
- Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan
arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50
cm (kayu5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang
pasangan plywood sebagai alas balok.
- Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
dipasang di atas suri-suri.

Pembestingan Plat
- Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk
balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka
Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan
main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan
ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head
jack nya
- Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
- Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk
tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood dipasang serapat
mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan
kebocoran pada saat pengecoran
- Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya
- Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass,
jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.

Pembesian Balok
- Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di
los besi kemudian diangkat ke lokasi yang akan dipasang.
- Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting
balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom
- Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan
samping balok lalu diikat.

Pembesian Plat
- Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang
sudah siap. Besi tulangan diangkat dan dipasang diatas bekisting
pelat.
- Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian
pasang tulangan ukuran tulangan
- Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan
kawat ikat.
- Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting
alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan
atas dan bawah pelat.

Pengecekan

Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok
adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah
sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai
yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah
dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
Tahap Pengecoran Pelat dan Balok
Pengecoran Pelat Lantai dan Balok

- Melakukan Konsultasi dengan direksi terkait kesiapan area pekerjaan.


- Membersihkan area dari material – material dan kotoran – kotoran
yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan konstruksi
- Mateial di angkut menggunakan truck mixer dan terus di putar
untuk menjaga kualitas beton
- Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air
untuk membersihkan bucket dari debu-debu atau sisa pengecoran
sebelumnya. Selanjutnya mempersiapkan satu keranjang dorong
untuk mengambil sampel dan test slump yang diawasi olah engineer
dan pihak pengawas.
- Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap
dilaksanakan
- Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran
berlangsung, diambil Beton yang keluar dari truk kemudian dituang
ke bucket lalu bucket diangkut dengan Tower Crane
- Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas
bucket membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke
area pengecoran.
- Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas
bucket membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke
area pengecoran.
- Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua,
permukaan beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan
balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas ketebalan
pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar
- Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor
yang telah ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6
sampai 8 jam
Pengecoran Balok

Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump
pada pelat 122cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 122cm (10 cm
s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan menggunakn concrete pump
dengan menggunakan beton readymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan
pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah
sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak
bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan
pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
- Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete
pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi
pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.
- Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran
dengan menggunakan alat-alat manual
- Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan
finishing

Pekerjaan Tangga

Pada umumnya pekerjaan tiap tangga memiliki metode


pelaksanaan yang sama di lapangan.

Tahapan Pekerjaan Tangga :


Persiapan
- Koordinasi lokasi pekerjaan dengan direksi terkait
- Melakukan pengukuran area untuk mendapatkan posisi dan ukuran tangga
yang sesuai dengan gambar spesifikasi.
- Mobilisiasi Material bahan, Peralatan dan Tenaga.
- Pabrikasi besi tulangan agar sesuai dengan gambar spesifikasi
- Melakukan pengukuran untuk mengetahui elevasi / ketinggian dari lantai
- Membuat dinding tangga dengan mengikuti ketentuan dari gambar
spesifikasi
- Membuat bordes tangga. Pekerjaan bordes tangga di mulai dengan
pekerjaan balok bordes. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7
(jarak maksimum 25 cm). Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena
bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti
pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan
lebar bordes.
- Membuat badan tangga, yaitu antara bordes dengan lantai di bawahnya dan
antara bordes dengan lantai di atasnya
- Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan
potongan kayu 5/7 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku
antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat,
rapi, dan tidak goyang, Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya.
- Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi
bordes, kemiringan badan tangga, penggambaran trape/ anak tangga pada
dinding badan tangga dan pembesian.
- Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga
tidak pas, dengan antrade dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa
kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka harus dibetulkan tterlebih
dahulu.
- Trade / dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai
dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari
dinding tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat
dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian antar anak
tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua
tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga,
dinding anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.
- Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah
beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan
setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi.
- pembongkaran balok biasa. Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes,
dimulai dari pengendoran jack base dan U-head, kemudian diikuti
pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu
5/7 dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar
kemudian dirapikan dan ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oeh
alat angkut
C. Pekerjaan Arsitektur
I. Pekerjaan Bangunan Lantai 1
I.I. Pekerjaan Dinding dan Plesteran

1. Pasangan Dinding Bata sp 1:4


Tahapan Pekerjaan :
- Material bata ringan dengan mutu sesuai spesifikasi teknis, didatangkan ke
lokasi pekerjaan. Ukuran sesuai dengan gambar rencana & spesifikasi
- Batu bata sesuai dengan yang dipersyaratkan, direndam dahulu dalam air
bersih selama + 5 menit/sampai keadaan jenuh.
- Setelah batu bata terpasang nat-nat dikeruk sedalam 1 cm dan
bentuk nat tidak tegak lurus tetapi saling bersilang
- Setiap pekerjaan pasangan akan dilanjutkan setelah 1 m terlebih
dahulu mengeras
- Pemasangan bata dilakukan secara bertahap dan setiap luas
pasangan dinding bata mencapai ± 12 m2 harus dipasang beton
praktis (kolom, dan ring balk)
- Pembasahan dengan air selama minimal 7 hari selama proses
pengeringan dan perawatan.
- Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis yang
seharusnya dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu
penolong dipasang tegak lurus.
- Dinding yang menempel pada kolom beton diberi angker besi setiap jarak
40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen
harus dibuat balok latei 12/12. Sela-sela disekitar kusen-kusen akan diisi
dengan adukan

Pekerjaan Plesteran
- Koordinasi lapangan terkait kesiapan area proyek
- Pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan bidang beton dan pasangan batu
bata, dan juga pekerjaan Instalasi pipa listrik dan plumbing telah selesai
dikerjakan serta mendapat persetujuan dari direksi/konsultan pengawas.
- Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan
pada lokasi yang ditentukan.
- Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan dilakukan
pada lokasi yang ditentukan (komposisi plesteran 1Pc : 3Ps untuk pasangan
kedap air dan plesteran 1Pc : 5Ps untuk pasangan selain kedap air
dilaksanakan dilokasi sesuai dengan gambar rencana dan penggunaannya
dari fungsi komposisi tersebut sesuai dengan yang telah dentukan dalan
spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan).
- Bidang yang akan menerima finifshing di bersihkan, dibasahi dan
kretek/scarth dahulu agar terjadi ikatan kuat terhadap finishingnya. Untuk
permukaan yang akan dicat, pasangan diplester dengan mortar
instan/plesterhalus (acian diatas permukaan plesterannya).
- Pasangan kepala plesteran dibuat setiap jarak 1m, dipasang tegak dan
menggunakan keping plywood tebal 9mm untuk patokan/acuan kerataan
bidang.
- Ketebalan plesteran dalam pekerjaan ini mencapai permukaan
dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar adalah 1,5 cm.
- Lemparan adukan pada dinding melebar, tidak mengelompok tebal tipis dan
harus rata.
- Dilakukan perawatan/pemeliharaan plesteran sesuai dengan yang
dipersyaratkan.Pekerjaan acian dapat dilakukan setelah umur plesteran 8
hari (kering benar).

Pekerjaan Afwerking Beton dan Acian


Sebelum memulai pekerjaan afwerking, dipastikan terlebih dahulu beton
yang akan diafwerking benar-benar kering dan bersih. Beton terledih bahulu
dibasahi. Adukan afwerking disesuaikan dengan ketentuan.

Acian dikerjakan setelah afwerking telah selesai dan rapi. Permukaan yang
akan diaci terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan debu, permukaan
yang diaci rapi dan halus.

1.2. Pekerjaan Kuzen Pintu dan Jendela

6. Galian Tanah Keras Sedalam 1 meter


Pekerjaan galian tanah ini kami kerjakan dengan cara manual yaitu dengan
memakai alat cangkul, sekap, keranjang, linggis dll. Pekerjaan galian ini kami
lakukan sampai mencapai tanah keras, atau sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dalam gambar bestek. Seandainya pekerjaan sudah kami lakukan
menurut ukuran yang telah ditentukan dalam gambar tapi belum juga mencapai
tanahk keras. Maka kami minta arahan dan petunjuk serta persetujuan dari
Direksi / pengawas lapangan.

7. Galian Tanah Cadas Sedalam 1 meter


Pekerjaan galian tanah ini kami kerjakan dengan cara manual yaitu dengan
memakai alat cangkul, sekap, keranjang, linggis dll. Pekerjaan galian ini kami
lakukan sampai mencapai tanah keras, atau sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dalam gambar bestek. Seandainya pekerjaan sudah kami lakukan
menurut ukuran yang telah ditentukan dalam gambar tapi belum juga mencapai
tanahk keras. Maka kami minta arahan dan petunjuk serta persetujuan dari
Direksi / pengawas lapangan.

8. Galian tanah Lumpur Sedalam 1 meter


Pekerjaan galian tanah ini kami kerjakan dengan cara manual yaitu dengan
memakai alat cangkul, sekap, keranjang, linggis dll. Pekerjaan galian ini kami
lakukan sampai mencapai tanah keras, atau sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dalam gambar bestek. Seandainya pekerjaan sudah kami lakukan
menurut ukuran yang telah ditentukan dalam gambar tapi belum juga mencapai
tanahk keras. Maka kami minta arahan dan petunjuk serta persetujuan dari
Direksi / pengawas lapangan.
9. Stripping Tebing Setinggi 1 meter
Galian pondasi di lakukan sampai pada permukaan tanah keras.
Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering menyebabkan pondasi
tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom.
Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari reruntuhan sisa-
sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi, keringkan
dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan, dan kotoran-kotoran lainnya.

10. Membuang Tanah Sejauh 15 meter


Material hasil galian tanah akan di angkut ke lokasi lain agar tidak
mengganggu pekerjaan konstruksi berikutnya, dengan ketentuan jarak
tidak melebihi 15 meter.
11. Urugan Tanah Galian
Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, Elevasi atau
ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar
kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi
timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan
atas persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.
Pengurugan kembali tidak boleh di laksanakan sebelum pondasi atau
instalasi pipa yang akan kemudian akan tertutup oleh tanah.

12. Pemadatan Tanah ( Per 20cm )


Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, Elevasi atau
ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar
kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi
timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan
atas persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.
Pengurugan kembali tidak boleh di laksanakan sebelum pondasi atau
instalasi pipa yang akan kemudian akan tertutup oleh tanah.

13. Urugan Pasir Urug


Urugan pasir dilaksanakan di bawah paving block atau bahan
perkerasan jalan, saluran-saluran, bak-bak kontrol dan dibawah
pasangan lantaidigunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong.

14. Menguruk Sirtu Padat UntukPeninggian Lantai Bangunan


Urugan pasir dilaksanakan di bawah paving block atau bahan
perkerasan jalan, saluran-saluran, bak-bak kontrol dan dibawah
pasangan lantaidigunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong.

15. Urugan Cadas


Urugan pasir dilaksanakan di bawah paving block atau bahan
perkerasan jalan, saluran-saluran, bak-bak kontrol dan dibawah
pasangan lantaidigunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong.

D. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan
pengecatan memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat
dasar, pendempulan. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, kayu,
plesteran tembok dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut
dalam gambar spesifikasi.
Tahapan Pekerjaan :
- Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan. Semua peralatan
gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan mesin,
pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan
langsung dengan permukaan yang akan dicat, dilepas, ditutupi atau
dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
- Permukaan Pelesteran dan Beton Sesaat sebelum pelapisan cat dasar
dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam
dengan tidak meninggalkan genangan air.
- Permukaan gipsum dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk
menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis.Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan
sesuai ketentuan Spesifikasi.
- Permukaan Barang Besi /Baja.
Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing
lainnya dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan
pasir/sand blasting sesuai standar Sa21/2.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan
barang besi/baja dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
- Besi / Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel.
-

- Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel dari merek yang sama


dengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis. Bagian-bagian yang tergores atau berkarat
dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan
kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
- Besi/Baja Lapis Seng/Galvanis.
-

Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna akan
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khusus yang diproduksi
untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan
dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum
pengaplikasian cat dasar.
- Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.

Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat


diberi lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai

Metode Pengecatan
- Cat dasar untuk permukaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat diberikan
dengan kuas dan lapisan berikutnya dengan rol.
- Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan
- Cat dasar untuk permukaan kayu diaplikasikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya dengan semprotan.
- Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan disemprotkan dan
lapisan berikutnya menggunakan semprotan.
- Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas.
- Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang
dilepas dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
E. Pekerjaan Pagar
1. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Pemasangan Pondasi batu kali untuk pagar ini kami laksanakan setelah
pengukuran ulang dan galian tanah pondasi selesai dan sesuai dengan
ukuran gambar kerja maka kami akan segera memulai pasangan batu
kali. Untuk campuran semen kami memakai adukan 1 Bagian semen, 4
Bagian Pasir atau sesuai dengan yang diizinkan oleh direksi, campuran
tersebut diaduk secara sempurna dengan air yang bersih untuk
mendapatkan kualitas yang baik.
2. Pekerjaan Beton bertulang
Setelah pemasangan pondasi selesai kami langsung melaksanakan
pekerjaan pembesian, proses pembesian dalam pekerjaan ini sebagai
berikut
Pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau
dikerjakan di tempat lain yang lebih aman
- Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum
pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan
utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara
tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
Setelah pembesian selesai dan dipastikan sesuai gambar kami
melanjutkan dengan pemasangan bekisting,
Setelah pemasangan besi dan bekisting selesai dilaksanakan maka dapat
dilakaukan pengecoran beton,
Penecoran kami lakukan secara manual memaki mixer, pengecoran
dilakukan sampai ukuran pada gambar kerja.
F. Pekerjaan Halaman
Pekerjaan Halaman Depan

Pembangunan Kantor Lurah Simpang Rumbio Koata Solok akan kami


Laksanakan sebagai mana diatur dalam Perjanjian, Spesifikasi Teknis
Pelaksanaan dan Gambar Kerja serta instruksi dari Direksi Teknis ataupun
Pengawas Lapangan dan Time Scedule yang telah kami rencanakan.

Material yang dipakai adalah bersumber dari daerah sekitar dan bahan
yang digunakan Produk Nasional. Tenaga kerja kami memakai tenaga kerja
professional dibidangnya masing - masing. Jangka waktu pelaksanaan
akan kami usahakan semaksimal mungkin lebih cepat dari Schedule yang
kami ajukan.

Apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka kami akan berpedoman Kepada
Gambar Rencana dan Rencana Anggaran Biaya serta akan berkonsultasi
dengan Direksi dan Pengawas Lapangan.

Demikian Metode pelaksanaan yang dapat kami buat. Semoga dapat


memberikan gambaran yang cukup tentang langkah – langkah dalam
pelaksanaan proyek ini.

Solok, 21 April 2017


CV. RUYUNG ALAM PERKASA

ANDI MARIANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai