Anda di halaman 1dari 35

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM

Tahun Anggaran 2020

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


I. UMUM
Didalam melaksanakan setiap pekerjaan, metode pelaksanaana sangat penting karena erat
kaitannya dengan efisiensi pekerjaan untuk mencapai hasil yang maksimal dan optimal
untuk menghindari suatu pekerjaan yang tumpang tindih/overlap, sehingga menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai waktu dan kualitas pekerjaan yang sesuai syarat dan aturan
yang ditentukan. Akan tetapi pencapaian progress dan keberhasilan suatu pekerjaan sangat
tergantung pada koordinasi dari masing-masing bagian proyek itu sendiri, disamping
penerapan metode dilapangan oleh personil lapangan yang telah memiliki pengalaman.
Karena itu metode pelaksanaan RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3
KEMENTERIAN ESDM digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaaan pekerjaan dengan
berpedoman pada dokumen teknis berupa gambar-gambar, bq, RKS dan dokumen lain yang
telah ditentukan. .

A. URAIAN TAHAPAN PEKERJAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3
KEMENTERIAN ESDM akan dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN 153(SERATUS LIMA PULUH TIGA) HARI KALENDER
No. URAIAN MINGGU KE : (%)
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII IX XX XXI XXII
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-119 120-126 127-133 134-140 141-147 148-153

A PEKERJAAN PENDAHULUAN

B LANTAI 1
1 PEKERJAAN FINISHING DINDING
2 PEKERJAAN LANTAI

3 PEKERJAAN PENGECATAN

C LANTAI 2
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN FINISHING DINDING

3 PEKERJAAN PLAFOND

4 PEKERJAAN LANTAI

5 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

6 PEKERJAAN PENGECATAN

7 PEKERJAAN TOILET

8 PEKERJAAN INTERIOR

9 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

10 PEKERJAAN AIR CONDITION

PEKERJAAN PEMADAM
11
KEBAKARAN
D LANTAI 3
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN PLAFOND

3 PEKERJAAN PENGECATAN

4 PEKERJAAN FINISHING DINDING

5 PEKERJAAN LANTAI

E LANTAI ATAP
1 PEKERJAAN FINISHING DINDING
2 PEKERJAAN PENGECATAN

3 PEKERJAAN LANTAI

4 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

5 PEKERJAAN ATAP

6 PEKERJAAN AIR CONDITION

F PEKERJAAN EKSTERIOR BANGUNAN

G PEKERJAAN ELEVATOR

H PEKERJAAN TANGGA DARURAT

B. PENDUKUNG PELAKSANAAN PROYEK


RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM adalah 135
(Seratus Tiga Puluh Lima) hari kalender, dalam pelaksanaannya akan didukung oleh
unsur-unsur terkait, sehingga akan didapat kinerja yang maksimal.
Pada pelaksanaan proyek ini, dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan yang sesuai
dengan batasan biaya, waktu dan mutu yang telah ditentukan, kami PT. SUMARTUA
TONANGINDO didukung oleh:
a. Sumber daya manusia yang capable sesuai keahlian dibidangnya.
b. Alat / equipment yang digunakan sesuai jenis, kapasitas dan jumlahnya.
c. Rekanan dan supplier yang dilibatkan sesuai dengan bidangnya.
d. Tenaga kerja yang terampil.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


C. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN PERSONIL DI LAPANGAN
Setelah terbetuknya organisasi di lapangan, juklak, jadwal pelaksanaan proyek dan rencana
pengadaan sumber daya, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan
konstruksi dilapangan. Pelaksanaan kegiatan/pekerjaan konstruksi di lapangan, dilakukan di
bawah pengelolaan tim proyek dipimpin oleh Manajer Proyek. Agar pelaksanaannya
mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan, maka diadakan rapat
koordinasi sebagai salah satu alat bantu manajemen. Rapat koordinasi diadakan untuk
membahas tentang masalah operasional dan diadakan di proyek, terdiri atas:
1. Kick of meeting
2. Tool Box meeting
3. Rapat harian
4. Rapat mingguan
5. Rapat Bulanan

Kick off meeting;


Setelah seluruh rencana disiapkan oleh penyusun rencana kerja yang melibatkan Manajer
Teknik serta personil inti lain di proyek, ataupun tenaga ahli (bila perlu), maka proyek segera
dimulai.
Catatan : mulai proyek ditandai dengan dikeluarkannya Notice to Proceed (SPMK = Surat
Perintah Mulai Kerja, atau surat penyerahan lapangan).

Tujuan Rapat adalah:


 “Team building” membangun tim proyek agar seluruh petugas, sesuai dengan
struktur organisasi dan uraian kerja, memahami benar tugas yang manjadi tanggung
jawabnya.
 Menyamakan persepsi tentang jadwal, kualitas dan anggaran proyek,
 Menyatukan langkah agar masing-masing unit tidak berjalan sendiri-sendiri dalam
menjalankan tugasnya.
 Mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku,

Agenda Rapat adalah Penjelasan menyeluruh dari Manajer Proyek tentang:


 Target keuntungan yang hendak dicapai
 Target waktu penyelesaian proyek
 Target mutu kerja
 Pembagian tugas pekerjaan
 Menyusun Standard Operating Procedure
 Target jangka pendek (1-2 minggu) yang hendak dicapai

Jadwal Rapat:
Kick off meeting pada umumnya dilakukan saat kegiatan proyek akan dimulai dan kalau
belum bisa di lokasi proyek dan dapat dilaksanakan di sekitar lokasi.

Tool box meeting;


Tool box meeting adalah rapat persiapan untuk membahas pelaksanaan suatu bagian
pekerjaan tertentu. Misalnya setelah selesai pekerjaan rangka plafon, maka untuk memulai
pekerjaan berikutnya yaitu pemasangan penutup plafon dilakukan tool box meeting.
Peserta rapat:
Manajer operasi lapangan.Kepala pelaksana, mandor, subkontraktor.
Agenda rapat, membahas tentang:
 Metode kerja yang akan diterapkan,
 Personil/unit kerja masing-masing yang terkait,
 Rute dan layout peralatan dan bahan.
Rapat daiadakan setiap akan memulai pekerjaan pokok, seperti:
 Pekerjaan pembongkaran
 Pekerjaan pematangan kuda kuda, dll.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Rapat Harian;
Rapat harian adalah rapat yang diadakan untuk merencanakan apa yang harus dikerjakan
besok harinya, serta memantau, apa yang telah dikerjakan hari ini, .Apakah sesuai dengan
rencana kerja harian.
Peserta rapat
 Rapat harian diikuti oleh Kepala pelaksana, para pelaksana, mandor dan tenaga ahli.
 Rapat harian dipimpin oleh Site Manager.

Agenda rapat
Melakukan evaluasi apakah target yang ditentukan tercapai dan menetapkan target untuk
besok hari. Rapat harian dilakukan pada siang/sore hari dimana para pekerja sudah running
well mengerjakan program harian.

Rapat Mingguan;
Rapat mingguan adalah rapat yang diadakan untuk merencanakan apa yang harus
dikerjakan minggu depannya, serta memantau apa yang telah dikerjakan minggu ini. Apakah
sesuai dengan rencana kerja mingguan.
Peserta rapat
Rapat diikuti oleh Direktur, Site Manaje, Tenaga Ahli Tenaga teknis, staf dan pihak ketiga
bila diperlukan.
Agenda rapat
 Mengevaluasi progres dan pencapaian pekerjaan yang ditargetkan minggu yang lalu.
 Membahas target penyelesais pekerjaan untuk minggu yang akan datang.

Rapat Bulanan;
Rapat bulanan proyek akandipimpin oleh Direksi.
Peserta rapat
Direksi,Team Leader, Mandor/pelaksana, dan staf lainnya serta pihak ketiga bila
diperlukan.

Agenda rapat:
 Meninjau notulen rapat bulan lalu
 Pembahasan pencapaian Objective/Program kerja Proyek:
 EBPP (Evaluasi Biaya Pelaksanaan Proyek)
 Kinerja
 Quality Target (mutu, house keeping, safety)
 Potensial Problem
 Customer Complaint
 Masalah SDM
 Cash Flow (remijn, dropping, pembayaran dan keuangan)
 Lain-lain (inovasi, sistem dokumentasi)

D. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Pengendalian pelaksanaan pada dasarnya adalah pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah
hasil kerja pelaksanaan telah direalisasikan sesuai dengan rencana. Apabila hasil
pemeriksaan tidak sesuai dengan rencana, segera dibuat langkah-langkah tindak lanjut
(counter-measure) penanganan. Pemeriksaan dilaksanakan secara menerus/rutin sesuai
check point dan control point. Control point bisa dikatakan sebagai hold point yaitu titik
dimana plaksanaan pekerjaan lanjutan tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan sebelumnya
selesai dilaksanakan. Metode pelaksanaan berhubungan erat dengan aspek teknologi,
dimana aplikasi teknologi terkini perlu diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
kadangkala harus ada terobosan dalam metode kerja dalam menyelesaikan pekerjaan,
terutama pada saat menghadapi kendala-kendala di lapangan. Metode kerja yang diterapkan
pada proyek ini dibagi menjadi 5 (Lima ) bagian yang saling berhubungan dan saling
melengkapi, yaitu :
 Uraian pekerjaan dan metode pelaksanaannya.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


 Alur pelaksanaan Pelaksanaan dan manajemen mutu.
 Visualisasi pelaksanaan pekerjaan.
 Manajemen waktu yang cepat dan efektif.
 Pengendalian biaya yang efisien.

Uraian Pekerjaan dan Metode Pelaksaannya;


Merupakan penjelasan pelaksanaan pekerjaan secara rinci dari selama proyek berjalan
sampai dengan serah terima, mulai dari lingkup pekerjaannya, uraian pelaksanaan dan alat
bantu yang akan dipakai.

Alur Pelaksanaan dan Manajemen Mutu;


Merupakan penjelasan prosedur pelaksanaan pekerjaan dan tanggung jawab personil
proyek, yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan. Masing–masing menerapkan prosedur
dengan disiplin tinggi, sehingga akan menghasilkan pekerjaan dengan mutu yang baik.
Pengendalian mutu di proyek dilaksanakan berdasarkan inspeksi lapangan oleh petugas
yang bertanggung jawab dalam pengendalian mutu, sebagai manajemen mutu, maka
pengedalian mutu pekerjaan pembangunan suatu proyek konstruksi meliputi:
- Implementasi Procedure dan Work Instruction untuk setiap pekerjaan
- Internal dan Eksternal Audit
- Pengukuran dan Analisis
- Improvement

Ketergantungan antar item pekerjaan dianalisa dengan akurat dan pada saat pelaksanaan
dilakukan sesuai analisa sehingga pekerjaan lebih efektif dan akurat yang menjadikan
pekerjaan lebih berjalan sistematis yang berdampak pada hasil pekerjaan yang maksimal
dari sisi mutu, waktu dan biaya. Setiap pekerjaan selalu dimonitor dan dipastikan agar hasil
pekerjaan tercapai baik Dari sisi mutunya, waktu dan biaya. Baik dari sisi material yang
sesuai dengan RKS dan BQ serta dari sisi tenaga kerja yang kompeten. Juga alat Bantu
yang dipergunakan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan tenaga kerja. Serta
waktu penyelesaian tidak melebihi dari waktu yang ditentukan pada sub pekerjaan masing–
masing.

Manajemen Waktu yang Cepat dan Efektif;


Setiap item pekerjaan harus ditentukan waktu pelaksanaan yang meliputi waktu awal
pelaksanaan dan waktu pekerjaan tersebut harus selesai dengan mempertimbangkan
keterkaitan item pekerjaan yang satu dengan item pekerjaan yang lainnya sehingga total
waktu pelaksanaan RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN
ESDM tidak melebihi waktu yang telah ditentukan yaitu 135 (Seratus Tiga Puluh Lima)
hari kalender. Adapun resiko dari tidak baiknya pengendalian waktu pekerjaan akan
berakibat tidak tercapainya waktu yang telah ditentukan dan akan terjadi over biaya
pelaksanaan pekerjaan.

Pengendalian Biaya yang Efisien;


Pengendalian biaya yang efektif juga sangat besar dalam menentukan tercapainya
keberhasilan dalam melaksanakan pekerjan. Karena setiap item pekerjaan mengandung
biaya dalam pekerjaan ini. Pengendalian biaya ini meliputi :

 Pengendalian Biaya Umum yang meliputi biaya gaji pegawai , pembelian ATK dan
lainlain yang bersifat bukan konstuksi.
 Pengendalian Biaya Pembelian Material. Pada pengendalian material ini dengan
carasetiap pembelian material pokok yang nilainya cukup besar harus terlebih dahulu
dibuatanalisa komperatif minimal dari 3 Distributor/levelansir untuk mendapatkan
harga yang rendah /kompetitif tanpa mengurangi mutu dari material tersebut.
 Pengendalian Biaya Upah pekerja. Pada pengendalian biaya ini bahwa dalam
memperkerjakan pekerja Sipil, dll, harus yang spesialis dibidangnya untuk

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


mendapatkan hasil yang maksimal dan menghindari ketida ksesuaian pekerjaan yang
mengakibatkan adanya re-work yang dengan sendirinya akan menambah biaya.
 Pengendalian Biaya pengadaan alat–alat pendukung. Dalam pengadaan material
pendukung ini baik yang sewa maupun yang harus beli harus sesuai kapasitas yang
diperlukan sehingga dapat membantu percepatan pekerjaan yang efektif.

PENANGANAN PEKERJAAN
Suatu Proyek dapat berjalan baik, lancar dan terjaga mutunya bila semua pihak yang
berkaitan, baik kantor maupun pelaksana lapangan saling bekerja sama, saling membantu
dan saling mendukung. Selain itu, koordinasi antara pelaksana proyek dengan pengawas
lapangan/manajemen konstruksi (MK) dan pemberi tugas harus berjalan dengan baik.

1. Bagan Organisasi Proyek


Bagan organisasi proyek yang direncanakan untuk melaksanakan pekerjaan, disesuaikan
dengan syarat–syarat yang tercantum dalam RKS, di mana semua personil yang terlibat
telah mempunyai jam terbang yang cukup dan kompeten dalam melaksanakan
pekerjaannya.

2. Pengaturan Proyek
Sebelum Pelaksanaan proyek dimulai maka diadakan pengaturan awal proyek antara
pimpinan proyek dan staf pelaksana proyek yang terkait untuk melakukan koordinasi dengan
Pemberi Tugas (Owner) dan juga dengan Pengawas Lapangan.
Pengaturan awal proyek yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penentuan lokasi kerja dan penempatan sarana / prasarana awal seperti :
- Area Penempatan Material dan Peralatan
- Listrik Kerja
- Air Kerja, dll.
- Penempatan material.
- Penentuan jalan keluar / masuk material dan peralatan proyek.
2. Format administrasi yang akan dipakai.

3. Management Site.
Management site disini meliputi pengukuran (site), pembersihan lokasi, pengaturan tata
barang barang inventaris, penempatan material, dan sebagainya, agar dalam Pelaksanaan
RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM dapat
berjalan sesuai waktu/jadwal yang telah direncanakan..

4. Pencegahan Dampak Lingkungan


Mensosialisasikan serta berkoordinasi dengan pihak Owner, untuk memberitahukan
bahwasanya akan diadakan pelaksanaan pekerjaan KONSTRUKSI RENOVASI GEDUNG
PUSDIKLAT CIPAYUNG. Mengingat pekerjaan yang akan dilaksanakan di area pusdiklat
maka pelaksanaan pekerjaan harus diusahakan tidak mengganggu aktifitas pemilik gedung
dengan berkoordinasi dengan pihak pemberi kerja.

5. Penjadwalan Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva ‘S’ )
Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan dalam suatu proyek
dan penyusunan kegiatan tersebut hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan.
b. Pembuatan Network Planning
Dari network planning ini akan diketahui lintasan kritis pekerjaan, sehingga kontraktor dapat
lebih mengetahui pekerjaan yang harus didahulukan dan mempersiapkan lebih awal hal-hal
yang mendukung pekerjaan. Kami sebagai kontraktor juga memperkirakan kapan bahan dan
peralatan yang akandigunakan didatangkan ke lokasi proyek sehingga dapat mengatur dan

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


memprediksikan lebih awal pengaturan dan penempatan bahan dan peralatan secara tepat
waktu dan efisien.

6.Pengajuan / Perijinan
a. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami di sini juga menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan
sistem mutu yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan tahapan
pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk
menghindari terjadinya pekerjaan bongkar pasang yang berakibat pada keterlambatan dan
penambahan biaya.

b. Gambar Kerja (Shop Drawing), As Built Drawing dan Dokumentasi


 Pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan diawali dengan pembuatan usulan
shopdrawing untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
 Shop Drawing dibuat oleh Site Engineer (masing-masing bidang) dan ditandatangani
oleh Project Manager sebelum diserahkan ke KonsultanPengawas.
 Shop Drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas di-distribusikan kemasing-
masing Pelaksana Proyek untuk dijadikan acuan pelaksanaan tiap jenispekerjaan.
 Hasil pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan dituangkan dalam As Built Drawing.
 Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya untuk keperluan
laporan pelaksanaan proyek.
 Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing, dokumentasi berlangsung sejak
proyek dimulai hingga berakhirnya masa pelaksanaan proyek.

c. Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material/bahan yang akan dipergunakan
diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari MK/Pengawas. Semua material
yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi dengan spesifikasi dari
produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS dan
ketentuan teknik. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang
dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.

PENGENDALIAN MUTU
Kualitas pekerjaan yang ditetapkan oleh pemilik proyek dituangkan dalam Rencana Mutu
Proyek sebagai acuan pelaksanaan seluruh item pekerjaan. Dalam Rencana Mutu Proyek
berisi
spesifikasi kualitas, mekanisme pelaksanaan, sumber daya yang dipakai, dan urutan kerja
dalam kontrak.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu untuk lingkup proyek meliputi :
 Implementasi Prosedur dan instruksi kerja untuk setiap item pekerjaan, Prosedur dan
instruksi kerja yang disusun untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan disesuaikan
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dan merupakan panduan bagi manajemen
proyek terutama penyediaan sumber daya untuk memenuhi kepuasan pemilik
proyek.
 Audit internal dan Eksternal secara periodic, Audit internal dan eksternal dilakukan
untuk memonitor pencapaian target penyelesaian pekerjaan selama proses
berlangsung secara periodic, guna mengantisipasi terjadinyapenyimpangan untuk
mengurangi kesalahan atau kerugian yang lebih besar.
 Pengukuran dan Analisa Pengukuran dilakukan untuk menetapkan program
perbaikan dari hasil temuan audit, sehingga persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh pemilik proyek dapat terpenuhi.
 Perbaikan (improvement) mutu secara terus menerus. Setiap perbaikan yang
diusulkan untuk peningkatan dan pengembangan perusahaan harus dilakukan
pengujian terhadap operasional dan keuntungan perusahaan sebagai panduan untuk
menetapkan target perusahaan dan sumber daya.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


E. PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)
Faktor-faktor penyebab yang berpengaruh terjadi kecelakaan adalah sebagai berikut :
1. Keadaan yang berbahaya (unsafe condition)
2. Perbuatan berbahaya (unsafe acts)
3. Takdir (acts of God)
Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab diatas maka perlu dibuat suatu pedoman
secara terpadu dengan harapan minimnya kecelakaan kerja.
Rencana ( site plan ) dan yang harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Tata ruang harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta
keamanan.
 Penempatan peralatan, alat kerja dengan memperhatikan lalu lintas dan para
pekerja, sehingga dapat berjalan secara baik dan terkendali.
 Lalu lintas keluar masuk kendaraan maupun tenaga kerja akan ditata, sehingga
tidakn terjadi kemacetan dan keributan / kebisingan.

Penerapan Keselamatan Kerja


1. Pemasangan Spanduk K-3 (Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2. Pemasangan Bendera K-3
3. Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu peringatan dan tanda penerangan
sebagai berikut :
- Awas Keluar Masuk Kendaraan Proyek
- Daerah Wajib Helm / Sepatu
- Daerah Berbahaya
- Dilarang Merokok
- Awas Lubang
- Dan lain-lain yang dianggap perlu
4. Setiap hari diadakan piket K-3
5. Rapat rutin unit K-3 proyek, setiap dua minggu diteruskan dengan inspeksi bersama
6. Pemasangan pagar pengaman untuk daerah rawan dan terbuka
7. Penyediaan penerangan untuk daerah kerja, work shop dll.

Kesehatan Kerja
1. Pembuatan dan penyediaan bedeng pekerja, dan MCK secukupnya
2. Penyediaan P3K yang cukup
3. Penyediaan tempat sampah “ Induk “
4. Pembuangan sampah keluar lokasi
5. Melakukan kerjasama dengan klinik atau Puskesmas setempat
6. Melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit

Pencegahan kebakaran / Peledakan


Penyediaan alat pemadam kebakaran untuk daerah rawan kebakaran seperti sebagai
berikut:
- Work shop
- Tempat Pengelesan / Pemotongan
- Kantor sementara (keet)
- Pos Keamanan
- Generator
- Tempat-tempat yang lain yang dianggap rawan kebakaran

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


II. METODE PELAKSANAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan disini meliputi persiapan tenaga kerja, persiapan peralatan, persiapan
dokumen dan persiapan bahan/ material.

a. Penyediaan Bedeng Pekerja dan Gudang peralatan


Koordinasikan dengan pihak–pihak terkait (direksi/owner dan pengawas) untuk
memberikan tempat/lokasi Bedeng Pekerja /gudang kerja, dimana lokasi diusahakan
tidak mengganggu aktifitas pemilik gedung, tidak terlalu jauh dengan lokasi proyek
dan tidak mengabaikan keamanan, kebersihan dan bahaya kebakaran serta
memperhatikan lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan. Bedeng Pekerja harus dilengkapi dengan fasilitasnya sebagai tempat rapat
teknis, ruang kerja pelaksana, antara lain: meja/kursi kerja, meja/kursi
rapat/pertemuan ,listrik, MCK, dan alat kantor (computer/printer, mesin tik, kalkulator
dsb) .
b. Papan Nama Proyek dan K3
Pembuatan nama proyek harus mengikuti ketentuan:
- Material Proyek dan K3 harus sesuai yang dipersyaratkan
- Penempatan Papan Nama Proyek dan K3 harus dipilih yang strategis sehingga
mudah dilihat.
- Papan Papan Nama proyek harus tergantung selama pelaksanaan pekerjaan
c. Pekerjaan Mobilisasi Demobilisasi
- Mobilisasi Personil/Tenaga Kerja.
Selain tenaga personil inti yang telah ditentukan proyek juga dibutuhkan tenaga kerja
lainnya, seperti: pekerja bangunan, surveyor dan mandor yang disesuaikan dengan
kebutuhan item kerja yang berjalan

- Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan


Mobilisasi/pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan
tentang lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan di lapangan. Setiap pengiriman alat harus dilengkapi dengan surat
pengiriman (surat jalan dsb) dan alat benar-benar telah diperiksa kelayakannya.

d. Persiapan Dokumen Pelaksanaan dan Izin-izin


- Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu dipersiapkan dokumen pelaksanaan
pekerjaan seperi gambar kerja, Daftar Kuantitas, Format-format laporan dan lain lain
- Pekerjaan baru bisa dimuali setelah mendapatkan izin dari pihak pihak terkait.

e. Fasilitas Sementara (Listrik Kerja)


Pengadaan dan perawatan semua fasilitas yang bersifat sementara yang diperlukan
seperti pengadaan alat pengaman, pengadaan daya listrik dan lain-lain yang
menunjang pelaksanaan kegiatan, kami sediakan pada awal pelaksanaan pekerjaan
dan semua fasilitas sementara ini akan selalu tersedia selama masa Kontrak..

f. Pengamanan Terhadap Lokasi Pekerjaan.


Mengingat lokasi pekerjaan berisi barang barang inventaris maka perlu dilakukan
hal- sebagai berikut:
g. Amankan semua barang inventaris sehingga terhindar dari kerusakan. Bila
dimungkinkan lakukan pengosongan untuk sebagian area yang mau dikerjakan dan
setelah selesai, lakukan pergeseran kembali terhadap barang barang inventaris ke
tempat semula.
h. Tutup semua barang barang inventaris dengan tenda plastik agar terhindar dari
kotoran dan debu.
i. Dalam penanganan/ pemindahan barang barang inventaris harus dilakukan dengan
hati hati sesuai petunjuk pemilik gedung

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


j. Amankan semua instalasi listrik dan mekanikal agar tidak terjadi kerusakan serta tidak
menggu pekerjaan terutam tidak mengganggu aktifitas pemilik gedung.

k. Pembersihan Lokasi Pekerjaan.


Dalam pelaksanaan pekerjaan diusahakan tidak mengganggu kegiatan pemilik
gedung maka:
l. Setiap selesai melaksanakan pekerjaan harus dilakukan pembersihan terhadap area
kerja
m. Lakukan pembuangan secara langsung terhadap material material yang tidak
dibutuhkan seperti material bongkaran, material sisa sisa pekerjaan dan materialyang
tidak terpakai lainnya
n. Pagar Proyek Pengaman Proyek
Pagar pengaman proyek dibuat untuk mengisolasi area kerja dari lingkungan sekitar.
Pagar pengaman proyek dibuat sesuai spesifikasi dan diakukan pada awal pengerjaan
proyek
o. Mengingat pekerjaan ada yang dilaksanakan pada ketinggian maka harus
dipersiapkan Scafolding secukupnya

p. Photo Proyek 4 Tahap dan Administrasi


Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
mengetahui, mendata, mengusulkan dan merekam hasil pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, sehingga dapat mengevaluasi kegiatan pekerjaan secara nyata. Kegiatan
proses administrasi harus mengikuti prosedur manajemen yang telah disepakati dan
disetujui secara bersama oleh direksi, pengawas dan kontraktor. Proses administrasi dimulai
dari penyusunan dokumen kontrak (berisikan berkas pelelangan, penunjukan/penetapan
pemenang tender, penandatangan kontrak), pelaksanaan pekerjaan, sampai pada PHO dan
FHO. Selama proses pelaksanaan kerja, administrasi terus berjalan antara lain:
 Kegiatan rapat (agenda), Notulen dan Berita Acara rapat teknis dan rapat pimpinan,
 Pembuatan shop drawing/gambar rencana pelaksanaan, metoda pelaksanaan,
jadwal
pekerjaan (personil dan peralatan/bahan) dan as built drawing/gambar pelaksanaan.
 Request pekerjaan, quality dan quantity bahan yang digunakan, keadaan cuaca,
kendala yang dihadapi dan volume hasil pekerjaan (laporan Harian).
 Laporan Mingguan dan Bulanan oleh Konsultan Pengawas/supervisi,
 Addendum (jika ada),
 Pengajuan termijn pekerjaan,
 Menyiapkan 1 (satu) berkas dokumen (gambar kerja. RKS pekerjaan)
dalampelaksanaan di lapangan

Foto proyek dibuat 4 (empat) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting),
saat pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan
dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting),
25%, 75% 50%, dan 100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn,
kemudian disusun/dimasukkan ke dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam
album sebagai dokumentasi. Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus
sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang dianggap
penting.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


III. METODE PELAKSANAN PEMBONGKARAN
Dalam setiap pekerjaan rehabilitasi selalu dimulai dengan pembongkaran terhadap material
existing bangunan yang mau direhap. Sebelum melakukan pembongkaran kami akan
meminta petunjuk dan persetujuan dengan membuat laporan/ usulan rencana
pembongkaran.
Dalam pekerjaan pembongkaran akan diperhatikan beberapa hal berikut:
- Sebelum pembongkaran harus terlebih dahulu mengajukan usulan pembongkaran
- Pembongkaran dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak bagian yang lain
yang tidak dikerjakan
- Mempertimbangkan sisi keamanan dan kebersihan sehingga tidak mengganggu
pekerja dan penduduk sekitar
- Lakukan pengamanan terhadap instalasi Mekanikal dan elektrikal
- Penggunaan peralatan yang tepat guna dan penggunaan alat pelindung diri
- Setiap pekerjaan bongkaran akan diikuti dengan pembersihan lokasi, dan material
bongkaran sebisa mungkin langsung dikeluarkan dari lokasi proyek sehingga tidak
mengganggu pekerjaan selanjutnya
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dilakukan, pastikan bahwa
bagian-bagian yang dibongkar merupakan bagian yang harus diperbaiki dan
dibangun kembali sesuai kontrak dan harus memperhitungkan pembagian
lokasi/zona yang akan dilaksanakan
- Material hasil bongkaran dilakukan penyiraman agar abu bongkaran supaya tidak
menyebar, kemudian di packing untuk dibuang ke tempat pembuangan.

Daftar Peralatan, Peralatan K3 dan Tenaga


Peralatan Tukang Mobil pickup Palu Linggis Gergaji
Peralatan K3 Safety shoes helm Sarung tangan Masker

Tenaga Pekerja Instalatur Mandor

Setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan selesai dilaksanakan, pekerjaan akan


dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan .

IV. METODE PELAKSANAN PASANGAN

1. PEKERJAANGAN PASANGAN BATA RINGAN


Langkah-langkah pasangan bata untuk dinding adalah sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan pada semua peralatan yang akan digunakan dan ditempatkan
pada
posisi yang benar;
2. Menyiapkan bahan-bahan (bata dan adukan) yang akan digunakan:
- bata ringan
- Semen Mortar
Semen mortar adalah suatu campuran dari bahan pengikat, bahan pengisi dan air
.Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah semen mortar
3. Memasang profil dan mistar pengukur lapisan bata, secara tegak lurus, dengan
unting-unting;
4. Memasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat sifat datar (water pass
atau slang air);

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


5. Menentukan ketebalan lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai ketebalan bata
ditambah tebal spesi (6 – 10 mm);
6. Memastikan bahwa permukaan dasar dalam kondisi bersih dan bebas dari debu agar
pelekatan cukup sempurna;
7. Memulai pekerjaan pemasangan pada lapis pertama yang didahului oleh
pemasangan adukan/spesi sebagai dasar;
8. Pemasangan bata akan dilanjutkan pada lapis berikutnya dan kontrol ketegakan
pasangan dengan alat unting-unting; Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama
lain harus dapat mengikat dengan sempurna.
9. Akandiadakan perawatan pada pasangan bata yang sudah selesai sesuai ketentuan.

2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


Dalam pekerjaan plesteran, terlebih dahulu disiapkan bahan dan peralatan yang digunaka,
dalam penyiapan bahan berpedoman dengan standart yang baku.
Tata cara dan tahapan pekerjaan Plesteran dan Acian :
1. Sebelum pelaksanaan pelestran, pertama-tama lakukan pembersihan area yang
akan dkerjakan kemudian lakukan penyiraman.
2. Setelah tahapan penyiraman dinding bata selesai, barulah dimulai pelaksanaan
pekerjaan plesteran dinding.
3. Sebelum memulai pekerjaan plesteran, dinding bata disiram air terlebih dahulu
secara merata, agar supaya plesteran dapat lebih meresap kedalam bata.
4. Memasang benang horizontal dan vertical pada dinding batu bata yang akan
diplester. Ini dilakukan agar didapat permukaan dinding yang diplester rata. Setelah
pemasangan benang horizontal dan vertical selesai dilakukan kembali pengecekan
tarikan benang.
5. Setelah pemasangan terikan benang selesai akan dilalukan pembuatan kepalaan
dengan adukan semen dan pasir secara vertical dari atas ke bawah di beberapa
tempat. Kepalan ini berfungsi sebagai hold point.
6. Setelah semua persiapan selesai maka akan dilakukan pengadukan Semen dan
Pasir Pasang. Bila pengadukan semen dengan pasir pasang sudah rata lalu
campuran semen dengan pasir pasang, adukan semen dan pasir ini dipasangkan ke
dinding yang akan diplester.

Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat, bahan pengisi dan air. Bahan pengikat
yang biasa dipakai adalah semen, kapur bangunan atau campuran dari keduanya,
sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras. Adukan dengan bahan pengikat semen
mempunyai adhesi dan kekuatan yang lebih besar tetapi pengerjaannya agak susah atau
workabilitynya rendah. Sedangkan adukan dengan bahan pengikat kapur mempunyai sifat
adhesi dan kekuatan yang lebih rendah tetapi mempunyai sifat kemudahan pengerjaan
(workability) yang lebih baik. Sifat-sifat adukan yang terpenting adalah : Mudah dikerjakan
(workability). Sifat penyusutan (shrinkage) yang kecil, dan.Kekuatan (strength) yang cukup.
Selanjutnya adukan semen dan pasir yang sudah dipasang pada dinding diratakan dengan
jidar aluminium.
Pelaksanaan pekerjaan plesteran akan diselesaikan perbidang dinding,hal ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya retakan pada sambungan plesteran.
Setiap plesteran yang sudah selesai dilakukan, pada keesokan harinya permukaan
plesteran tersebut disiram dengan merata pagi dan sore selama 1 minggu.
Setelah pelaksanaan penyiraman selama 1 minggu selesai, barulah pelaksanaan pekerjaan
acian dapat dilaksanakan. Seperti halnya pada pekerjaan pemasangan plesteran, pada
pelaksaan pekerjaan acian pada satu bidang dinding diselesaikan hari itu juga dan tidak
terputus (tidak dikerjakan lagi pada keesokan harinya), untuk menghindari terjadinya retak
pada sambungan acian.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar air lagi) baru dapat dilakukan pekerjaan
pengecatan dinding tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan meminimalisir terjadinya keretakan rambut pada
dinding, tergantung dari kecermatan dan pengawasan dilapangan terhadap tahapan
penyiraman dinding tersebut.
Pekerjaan plestran harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Permukaan bidang yang akan diplester harus kasar sehingga material plesteran
dapat merekat dengan baik
2. Dingding bata yang akan diplester, korek siar-siar sedalam 1 cm untuk pegangan
pada plesteran
3. Komposisi adukan untuk plesteran kedap air 1 PC:2Psr dan 1PC: 4Psr untuk
keseluruhan plesteran lainnya.
Material:
- Semen
- Pasir
-
Peralatan:
- Sendok semen - Ember
- Roskam - Pacul dan scop
Peralatan K3
- Sarung tangan - Safety bold
- Kaca mata

3. PEKERJAAN PENGGANTIAN ATAP SPANDEK


Pekerjaan penggantian atap spandek didahuli dengan pekerjaan pembongkaran atap
existing yang dilanjutkan dengan perphan kuda-kuda dan gording existing. Pemasangan
atap spandek dimulai dari salah satu ujung bangian atap bangunan menuju sisi bangunan
yang lai. Overlap pada sambungan antar spandek diusahakan sedemikian rupa sehingga
tidak mengalami kebocoran. Atap terikat dengan gording dengan menggunakan skrup atap
dengan jarak sedemikian rupa sehingga benar benar kuat dan tahan terhadap bantingan
anging. Setelah kedua sisi atap terpasang, pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan nok
bubungan atap.

4. PEKEJAAN KOLOM BERTULANG


Pekerjaan beton berilang meliputi pekerjaan pembesian, pembuatan bekisting, pengecoran
dan perawatan beton.

Penulangan/ Pembesian
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Pilih tulangan sesuai dengan kebutuhan.
c. Potong tulangan sesuai ukuran dan bengkokkan.
d. Rangkai tulangan dan jarak sengkang dipasang sesuia dengan gambar kerja.
e. Pasang beton decking pada sisi tulangan setiap jarak 1 m.

Bekisting
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Potong multipleks sebagai papan bekisting.
c. Pemasangan beton deking 5 cm pada ke empat sisinya.
d. Merangkai multiplek dengan klam pengaku usuk 4/6 dan 5/7
e. Memasang rangkaian multiplek ke dalam lokasi kolom yang dikerjakan mengacu
pada sepatu kolom.
f. Memasang klam pengaku 2/10 pada posisinya dan pemberian pantek / paku kayu.
g. Memasang skoor/pipa suport dan steger.
h. Pengukuran ketegak-an dengan unting-unting.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Pengecoran
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan Pengawas.
c. Sebelum melakukan pengecoran pastikan bekisting dalam keadaan bersih.
d. Sebelum pengecoran, beton dibuat test slum dan kubus benda uji.

e. Adukan beton dimasukkan kedalam cetakan.


f. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.
g. Untuk pemadatan pada kolom, jarum penggetar vibrator mula-mula bersuara
rendah kemudian meninggi hingga mencapai frekunsi yang tetap, bila hal ini terjadi
maka pemadatan sudah cukup.
Keselamatan kerja
 Pakai sarung tangan
 Pakai Sepatu bot
 Pakai Helm pelindung kepala
5. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK LANTAI
Pemasangan Keramik lantai adalah pekerjaan tahap akhir pada pekerjaan didalam
bangunan, hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada Keramik lantai akaibat
pekerjaan lain yang belum selesai.
Persiapan:
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja : keramik tile 40x40 cm, keramik 20x25 cm, semen PC,
pasir, semen grouting nat, air, dll..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass,
benang, selang dan air.
Pengukuran; Lebih dahulu dilakukan pengukuran dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
Tahapan pekerjaan pasang keramik lantai
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
- Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.

- Buat adukan untuk pasang keramik.


- Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
-

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.

6. PEKERJAN PEMASANGAN KERAMIK DINGDIN


Persiapan:
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding keramik.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : keramik 20x20 cm, semen PC, pasir, semen
grouting nat, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass,
benang, selang dan air.
Pengukuran:
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk kesikuan
ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik


Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah terpasang.
- Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
- Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
- Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan garis
siar/nat yang lurus.
- Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
- Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan
perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding keramik
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
-

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan yang rata.
- Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan pasangan
keramik mudah pecah.
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.

- Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk


mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
-

Bahan, Alat, Alat K3, dan tenaga


BAHAN Keramik Semen semen warna Pasir
ALAT Sendok Palu karet Meteran dan Benag dan
semen waterpass kain lap
Alat K3 Sarung helm Masker Sepatu
tangan safety
TENAGA Pekerja Tk. Keramik Kepala mandor
tukang

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


PERLATAN K3:
a. Helm
b. Sarung tangan
c. Sepatu safety
d. Masker
e. Kaca mata

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


7. PEKERJAAN PLAFON
Sebelum melakukan pemasangan plafon gypsum sebaiknya kita harus menyiapkan segala
sesuatu nya, agar pada saat proses memulai, pekerjaan berlangsung, dan hasil akhir kerja
menjadi seperti apa yang kita harapkan.

Langkah-Langkah Pelaksanan:
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum dan GRC.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board GRC board, list gypsum, hollow 2/4
& 4/4, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, schafolding,
gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.

Pengukuran
- Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
- Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.

Pasang rangka hollow


- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka
hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan
menggunakan sekrup gypsum.
- Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

Tahapan pelaksanaan dalam gambar:

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


8. PEKERJAAN PEMASANGAN GYPSUM BOARD/ GRC
Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak keahlian khusus.
Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda lakukan dapat dengan mudah
ditutupi dengan penggunaan compound dan tape gypsum. Dalam memasang papan
gypsum, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga
orang lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.
Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum setelah rangka metal
selesai dipasang. Anda bisa membaca cara pemasangan rangka metal sebelumnya:
Siapkan peralatan dan bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup
gypsum, pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku tukang, compound
gypsum dan tape gypsum.
 Tandai lokasi holo pada siku metal dengan spidol atau gunakan benang untuk

mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat saat mengencangkan sekrup gypsum
pada metal dengan pistol sekrup.
 Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan, sehingga papan bisa

dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel gypsum dalam keadaan menyilang


dengan rangka holo.
 Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu dipasangkan bersama dan

menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk penyambungan dua papan gypsum dengan
menggunakan compound dan tape gypsum.
 Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak sampai terpendam dan

merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum. Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi
dengan lapisan compound dan tape gypsum.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


 Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua tepian panel gypsum.

Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm untuk yang berada tepian panel dan
240mm pada sekrup tengah panel.
 Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang pertemuan dua

panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang telah dibuat. Oleh sebab itu cukup
gunakan setengah lembar dari panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.

 Pekerjaan terakhir adalah pekerjaan compon dan pengecatan; pekerjaan compon harus
dilakukan sedemikian sehingga didapat permukaan yang rata dan halus.
 Setelah proses compon selesai barulah plapon di cat

Daftar Bahan, Alat, Peralatan K3 dan Tenaga:


BAHAN Hollow galvanis Papan Gupsum/ Compun Tape
4x4 dan 2x2 GRC
ALAT Bor Listrik Gunting, Seng Water pas, Marker
Meteran & siku
Kunci Inggris Palu dan Tangga Perancah/Stagger/
Meteran Scaffolding
Alat K3 Helmet Sepatu booth Sarung tangan
TENAGA Pekerja Tukang plafon Kepala tukang mandor

9. Pekerjaan Waterproofing Membran


Pekerjaan waterproofing biasa dilakukan pada struktur beton area atap bangunan atau
dibawah lantai toilet gedung dengan maksud untuk mencegah terjadinya kebocoran air ke
lantai dibawahnya. pekerjaan waterproofing memerlukan pengerjaan dan pengawawan yang
baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran yang tentunya akan sangat merepotkan
dikemudian hari , untuk mengatasi hal ini kita dapat mencoba berbagai metode

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


waterproofing membrane yang paling baik untuk menghasilkan pekerjaan waterproofing
terbaik tentunya.

- Langkah –langkah Pelakanaan :


Bersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing membrane dengan alat-
alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap bidang dan permukaan
sudah benar-benar bersih.
- Labur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating secara merata
serta pada bidang dinding naik sekitar 20 cm dari lantai rencana.
- Cek kembali laburan primer coating apakah sudah benar-benar rapi dan menutup semua
permukaan.

- Letakkan gulungan waterproofing membran pada bidang yang akan dikerjakan.


- Lakuan pembakaran terhadpa awal gulungan waterproofing membran dengan kompor
gas sampai lapisan lapisan polyethilene film dan bitumen mass melebur.
- Putar (unrool) kembali gulungan waterproofing dengan dikuti pembakaran seperti pada
langkah diatas.
- Lakukan penekanan terhadap lapisan waterproofing yang sudah dibakar sampai melekat
sempurna dengan permikaan lantai.
- Lakukan proses yang sama; memutar gulungan, membakar dan menekan lapisan
waterproofing sampai ujung pemasangan.
- Pasang waterproofing membrane keseluruh permukaan beton dengan sambungan
overlap kurang lebih 10 centi meter..
- Melakukas tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam.
- Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran, jika
belum maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.
- Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing dengan screed setinggi 6 cm
dengan terlebih dahulu dilapisi dengan kawat galvanis,
- Pekerjaan waterproofing membrane pun sudah selesai dekerjakan.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Bahan, Alat, Alat K3, dan tenaga
BAHAN Bahan primer Waterproofing Semen Pasir
coating membrane
Kawat ayam Dan alat-alat bantu pekerjaan waterproofing
lainya menyesuaikan kebutuhan kerja dan
kondisi lapangan
ALAT Alat Kape / Skrap Kuas dan Palu
Pembakar Ember
Alat K3 Baju tahan helm Kaca mata Sepatu
bakar safety
TENAGA Pekerja Tk. Pasang Kepala mandor
waterproofing tukang

10. Pekerjaan waterproofing coating


Langkah-langkah pelaksanaan:
- Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
- Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari
lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
- Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
- Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat beton
atau kape scrabe.
- Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan
sikat kawat dan air bersih.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan
dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
- Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai
dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
- Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20
cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
- Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu
baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
- Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.

11. PEKERJAAN PENGECATAN


Pekerjaan pengecatan meliputi Pekerjaan pra pengecatan dan pekerjaan pengecatan
Pekerjaan pra pengecatan meliputi:
- Pekerjaan pengerokan cat tembok lama; Cat tembok existing dibersihkan, dikerok
sampai lapisan cat terkelupas. Agar cat lama dapat dengan mudah terlepas tembok
dapat diolesi soda api kemudian dikerok sampai bersih.
- Permukaan dingding yang sudah dikerok kemudian diamplas untuk memastikan
bahwa tidak ada lagi sisa cat lama tertempel pada dingding dan untuk menghaluskan
permukaan tembok
- Kemudian tembok yang sudah bersih dan halus dilapisi dengan wallsealer
- Setelah lapisan wallsealer mengering barulah pekerjaan pengecatan dapat dilakukan
Secara umum metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Bahan, Alat dan Alat K3 untuk pengecatan
BAHAN Plamir/cat - Cat Dasar Cat Penutup - Air
dasar
ALAT Ember Stagger Kerta Amplas Skrap
Terpal Kertas Kain lap Kertas semen
Koran
Kuas/Roller Tangga Isolasi Kertas
Alat K3 Kaca mata Masker Helm Sarung Tangan

Tenaga Pekerja Tukang cat Kepala mandor


tukang

12. Pekerjaan Bahan Kayu dan HPL


Untuk pekerjan Bahan kayu dan HPL akan kami lakukan di warksop kecuali untuk beberapa
item pekerjaan yang harus dikerjakan di Site. Penaganan pekerjaan bahan kayu dan HPL
memerlukan ketelitian, keahlian dan ketersediaan peralatan yang lengkap. Pemilihan bahan
harus sesuai dengan yang dipersyaratan. Mengingat pekerjaan ini berhubungan dengan lay
out dan dimensi ruangan maka ukuran menjadi faktor yang sangat penting.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Dalam pekerjaan bahan kayu dan hpl, didahuli pekerjaan kayu/ plywood yaitu pembuatan
bentuk barang atau bidang sesuai yang diinginkan seperti lemari, kitchen set dingding dll.
Untuk pekerjaaan kayu berpedoman kepada spesifikasi yang diberikan.

Langkah-langkah pekerjaan kayu/ Plywood


- Tahap penyiapan bahan baku
- Tahap Pemotongan
Bahan Mentah dipotong/ di belah dengan menggunakan mesin Running Saw,Bench
Saw,Circular Saw, Portable Band Saw, Sesuai dengan Pekerjaan /item yang akan di
produksi,setelah proses pemotongan dilanjutkan dengan proses pengamplasan dengan
menggunakan mesin wide Belt Sander & Drum Sander untuk meratakan bagian yang
akan dilaminasi/dilapisi dengan HPL dan dilanjutkan dengan proses pembentukkan model
dengan menggunakan mesin Band saw ,Router ,Driil Machine dan Spindle.

- Tahap Perakitan
Setelah bahan – bahan di atas telah di potong sesuai ukuran komponen yang akan di
buat ,pekerjaan selanjutnya adalah proses perakitan total/ Assembling. Hasil potongan
dirakit/ dibentuk menjadi satu unit barang dengan berpedoman kepada spesifikasi/ ukuran
yang ditetapkan

- Tahap Pelapisan dengan HPL


Dalam pelaksanaan pelapisan HPL dapat dilakukan sebelum perakitan (setelah
pemotongan) dan dapat juga setelah perakitan. Kita hanya memilih cara yang paling tepat
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bila dilakukan sebelum perakitan maka proses
pengerjaaannya akan lebih mudah akan tetapi berpeluang terjadi kerusakan saat
perakitan dan peku/baut sambungan akan terlihat. Sedangkan bila dilakukan setelah
perakitan akan lebih susah dalam pelaksanaannya akan tetapi hasilnya lebih rapi.
Langkah- langkah pelaksanaan pemasangan HPL
- Siapkan media yang akan difinishing pakai HPL, untuk pengaplikasianya pada bidang
kayu plywood
- Bersihkan media tesebut, dengan cara di ampelas sampai rata, lalu bersihkan debu. dan
kotorannya
- Siapkan Hpl, lalu potong sesuai dengan ukuran, dilebihin sekitar 0.5 cm atau 1cm,
jangan terlalu dipas media tersebut. Pemotongan bisa dilakukan dengan pisau kater,
atau pisau khusus yang di jual dimatrial
- Sediakan Lem kuning atau lem pox, lalu oleskan ke masing-masing media, baik hpl dan
juga media yang akan kita tempel, diamkan sekitar 3 - 5 menit, kalau sudah berasa
kering tempelkan hpl tersebut, mulai dari ujung sudut atas sampai bawah, di urutkan ke
arah akhir sampai rata, di usahakan harus tidak ada yang gelembung di dalamnya

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


- Potong ujung hpl sampai rata dan halus, dengan mengunakan benda tumpul seperti
kikir, pengaris siku, atau juga kalau ada, pake sirkel mesin runci. Itulah alat potong yang
biasa kami gunakan
- Untuk merapihkan tiap sambungan, bisa di dempul / oleskan cat sesuai warna hpl
tersebut
- Sisa lem yang nempel pada Hpl bisa di bersihkan dengan bensin

Bahan, Alat dan Alat K3


BAHAN Plywood/MDF Lem Paku/mur HPL

ALAT Palu obeng Pisau semen Meteran


Portable Band mesin Running Bench Saw Circular Saw
Saw Saw
Pensil Amplas Penggaris Ember

Alat K3 Sarung Masker Safety Helm


Tangan shoes

13. Pekerjaan Instalasi Listrik


Instalasi Listrik adalah suatu kebutuhan yang harus dipasang didalam suatu bangunan,
apakah itu bangunan gedung kantor, hotel, rumah sakit, pabrik, bengkel dan rumah
tinggal/apartmen. Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik harus aman, nyaman terhadap
peralatan dan manusia yang akan menggunakan, dan segi teknik harus memenuhi
persyaratan. Oleh karena itu, agar listrik dapat digunakan sebaik mungkin maka perlu
diperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan umum instalasi listrik 2000
(PUIL 2000) dan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik
Negara.
Lingkup Pekerjaan Instalasi listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/
peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat beropersai
secara sempurna.
Secara garis besar lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
- Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan
- Pengadaan dan pemasangan instalasi stop kontak
- Pengadaan dan pemasangan Lampu penerangan
- Pengadaan dan pemasangan Saklar
- Pengadaan dan pemasangan Stop kontak

Hasil dari paket pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini instalasi harus berfungsi dengan
baik dan digunakan dengan nyaman oleh orang yang ada dalam gedung.
Material/bahan yang akan dipasang pada instalasi listrik bangunan gedung ini adalah
sebagai berikut :

Bahan, Alat dan Alat K3


BAHAN Kabel listrik Pipa PVC Tee doz Cleam
Conduit class
Hight Impec
Stapping/Visher Lampu lampu Outlet Boster pump

ALAT Palu AVO Meter bor listrik Electric Tools Set


Alat K3 Sepatu Booth Helmet Kacamata Tangga / Stagger
pengaman
(safety

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


Tenaga Pembantu instalator instalator

Pemasangan/Pelaksanaan Instalasi.
Untuk pembangunan gedung yang lebih dari satu lantai, pemasangan instalasi penerangan
dan stop konta akan dilakukan sebagai berikut :
 Kabel instalasi ini dimasukkan ke dalam pipa PVC conduit sebagai pelindung kabel
didalam instalasi.
 Kode warna kabel mengikuti ketentuan dalam PUIL. Sebagai berikut :
- Fasa : 1 ; merah
- Fasa : 2 ; kuning
- Fasa : 3 : hitam
- Netral : biru
- Tanah (ground) : hijau dan kuning
 Kabel yang terbungkus dalam konduit, ditempel mengikuti lantai dak diatas plafon
atau dingding dengan klem yang kuat sesuai arah tarikan yang ditetapkan.
 Kabel yang ditanam untuk instalasi didalam dak akan disambung dengan kabel yang
ditanam didalam dinding, penyambungan kabel akan dilakukan didalam Tee dos dan
kabel yang disambung, setelah penyambungan selesai diisolasi dengan Tape
insulation yang memenuhi persyaratan listrik.
 Setelah semua penyambungan kabel selesai dilaksanakan, maka akan diadakan
pengetesan terhadap instalasi dengan menggunanakan alat AVO meter. Pengetesan
ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada kabel instalasi yang tersambung pada
sambungan yang tidak benar (short circuit installation).
 Pemasangan Lampu akan dilakukan setelah pemasangan plafond selesai, dan
plafond sudah dicat dasar. Lampu yang akan dipasang tidak boleh membebani
plafond, untuk itu akan dipasang didak kawat untuk gantungan lampu.
 Saklar dan stop kontak akan dipasang apabila dinding sudah dicat dasar, dan agar
saklar dan stop kontak tidak kena cat pada waktu dinding dicat finish, maka stop
kontak dan saklar akan dilindungi dengan isolasi kertas.
Setelah pemasangan instalasi dilannjutkan dengan pemasangan outlet (stop kontak/saklar)
dan peralatan seperti lampu, ac, kipas angin dll.

14. Pekerjaan Instalasi Data dan Tata Suara


Pekerjaan instalasi Data dn tata suara dilakukan sesuai gambar pelaksanaan dengan sistim
instalasi yang memenuhi standart instalasi jaringan. Kabel data dipasangang dalam
bungkusan pipa conduit degan setiap samabungan yang rapi dan kuat. Penempatan jalur
instalasi harus diusahakan tidak bersentuhan dengan instalasi jaringan listrik.

15. Pekerjan Air Condition


Pekerjaan pemasangan air kondisioner akan dilaksanakan oleh tukang spesilis pekerjaan
AC. Seperti biasanya kita lakukan pada proyek-proyek yang kita kerjakan dimana setip
pekerjaanAC akan dilkukan sendiri oleh suplyer ac tersebut
16. Pekerjaan Passanger Lift
Sama seperti pekerjaan AC, pekerjaan lift juga akan dilaksanakan oleh pihak suplyer. Kita
hanya mempersiapkan struktur/ komponen pendukung pelaksanaan pekerjaan
17. Pekerjaan Intalasi Pemadam Kebakaran
Instalasisistem deteksi kebakaran, tes dan pemeliharaan deteksi peralatan dan
sistem deteksi kebakaran, yaitu seluruhd etektor, Junction Box, Alarm Bell, Break Glass /
Pedoman Panggilan Point, Indikator Lamp udll.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


2. KetentuanUmum

1. Apa yang diinginkan dalam instalasi deteksi kebakaran adalah sirkuit alarm system /
kebakaran dengan menggunakan detektor panas (Tingkat Rise dan Suhu Tetap
Panas Detector), detektor asap (Smoke Detector) dan titik panggilan manual
(Istirahat Kaca) dan Alarm Bell dan peralatan lainnya yang dilengkapi dengan baik
dan aman dan bekerja secara otomatis mendeteksi di kebakaraan awal dan lokasi
kebakaran bisa langsung dilihat dari Panel api Alarm Control.

2. Sistem yang dapat digunakan akan diperpanjang secara otomatis misalnya, dapat
memantau pompa kebakaran, mematikan AC termasuk kontak pembersihan instalasi
di panel listrik / AC (Tripping Sistem AC), matikan kipas pasokan.

3. Sistem harus ditawarkan modular dapat menyebabkan Zona expantion


(pembangunan) dan Semi Sistem dan Full Addressable Addressable.

3. LingkupKerja
1. Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan semua bahan, peralatan, dll,
pengiriman kelokasi proyek, pengujian (commissioning) dan pemeliharaan
seluruh sistem yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.
2. Menyediakan dan melaksanakan pemasangan unit kontrol (Master Control Fire Alarm
/ MCFA) dilengkapi dengan sistem darurat telepon (telepon pemadam kebakaran)
serta baterai NiCad.
3. Pengadaan dan pemasangan unit pemberitahuan (unit sinyalir).
4. Pengadaan dan pemasangan unit deteksi (unit deteksi), termasuk
pengguna box hidrant dipasang di setiap lantai dan di dekat pintu darurat.
5. Pengadaan dan kabel kotak terminal.
6. Wiring Sistem Fire Alarm Kebakaran Alarm pusat ke unit deteksi.
7. Melakukan pengujian menyeluruh sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik.

5. Kualitas peralatan dan Bahan


1. Peralatan dan bahan yang disampaikan harus berkualitas tinggi.
2. Peralatan dan bahan yang disampaikan harusd alam kondisibaru 100%.
3. Barang - barang yang diserahkan harus disertai dengan data teknis.

6. Daftar Material &Contoh


1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus menyerahkan material yang digunakan
ke Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, contoh material yang
akan digunakan.
3. Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan ulang (recheck) untuk semua peralatan
ukuran / kapaistas (peralatan) untuk diinstal. Dalam hal keraguan harus
menghubungi Konsultan Pengawas.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


4. Keputusan-ukuran atau memilih kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab kontraktor. Untuk pemilihan peralatan dan bahan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

INSTALASI
 Pemasangan alarm kebakaran harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman
dalam pekerjaan ini dan proses harus diatur.
 Tidak akan ada koneksi untuk para tahanan, sambungan hanya ditemukan dalam
kotak terminal, kabel harus menggunakan PVC saluran hight dampak mengukur
berat, disesuaikan dengan ukuran kawat.
 Hasil dari proses harus diserahkan diagram pengkabelan lengkap dengan petunjuk
lain.
 Untuk setiap prosesi ditandai ke daerah di mana kawat, dalam rangka memfasilitasi
perbaikan jika kerusakan.
 Dalam Kontraktor ejaan juga harus mempertimbangkan kemungkinan instalasi alarm
kebakaran di bagian lain.
 Kontraktor harus dapat bekerja sama atau dapat dikoordinasikan dengan pekerjaan
lain sehingga jika ada pekerjaan tambahan karena kurangnya koordinasi maka
menjadi tanggung jawab kontraktor.
 Gambar-gambar menunjukkan tata letak umum dari peralatan dan instalasi.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan yang sebenarnya dari
lokasi, jarak dan tinggi ditentukan oleh kondisi lapangan.
 Kontraktor harus melakukan instalasi deteksi dan sistem alarm kebakaran dengan
hati-hati, sehingga koneksi / integrasi dengan sistem eksisiting harus dilakukan
dengan tidak ada penyebab gangguan operasional untuk sistem yang ada.
 Kontraktor harus membuat catatan-hati implementasi dan penyesuaian di lapangan.
 rekaman harus ditetapkan dalam satu set gambar lengkap sebagai gambar dalam
pelaksanaan (as-built drawing).
 Instalasi di pelindung pipa 20 mm ex Clipsal, EGA .
 Koneksi kabel di atas langit-langit hanya boleh dilakukan pada unit - unit detektor.

7. Kabel dan Pipa lnstalasi:


Sebuah. Kabel harus fit dan bersama-sama dengan instalas ideteksi kebakaran dan alarm
yang lain (yang ada) dalamp royekini. Tipe dan jenis kabel seperti yang ditunjukkan pada
gambarlistrik. b. Instalasi pipa dariperisaikabelharus Flame Retardant saluran PVC. c. Pipa,
siku, soket, kotak penyambung dan aksesoris lainnya haru sesuai dengan satu sama lain,
yang tidak kurang dari diameter 20 mm.d. Flame retardant saluran fleksibel harus dipasang
untuk melindung ikabe lantara kotak persimpangan dan detektor.

8. Pengujian dan commissioning


1. Kontraktor harus menentukan jadwal dan bagaimana pengujian akan dilakukan 2
(dua) minggu sebelum tes, Kontraktor menyerahkan jadwal dan metode pengujian
untuk Supervisor untuk persetujuan. Semua biaya ditanggung oleh Kontraktor
pengujian.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


2. Kontraktor wajib menyampaikan laporan uji / sertifikat pengujian untuk peralatan
sistem untuk Supervisor.
3. Pekerjaan akan dinyatakan lengkap ketika semua tes bekerja dengan baik dan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas dan pemilik.
4. Pengujian sistem harus setidaknya sebagai berikut:
a. Sebuah Pemeriksaan struktural.
Dalam kondisi pengujian ini mengenaibahan, konstruksi, finishing, dan kontrak harus
diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi, (semua data harus sesuai dengan
spesifikasi).
b. Isolasi Uji Resistance
Resistansi isolasi antara kutub dan bagian hidup dan yang mati,harus diuji dengan
tegangan500 volt DC tegangan tester, hasil harus menunjukkan 500 mega ohm atau
lebih.
c. Tegangan Ketahanan Uji
Dalam isolasi di atas tes resistansi harus dimasukkan hingga 3000volt.
d. Tes simulasi asap deteksi dan alarm kebakaran untuk asap fotolis trikdetektor
e. Deteksi pengujian simulasi dan api panas alarm untuk Tingkat kenaikan detektor
panas
f. Pengujian simulasi manual Panggilan Titik
g. Pengujianintegrasisistemdengandeteksi yang ada dan alarm kebakaran
h. Pengujian harus dilakukan oleh vendor spesialis sebagai dealer resmi seperti
penjualan alat (menunjukkan Surat Penunjukan dari Principal) dan harus
mempersiapkan sertifikat instalasi yang baikdariinstansi yang berwenang.
i. Seluruh pengujian kabel instalasi harus mengacu pada ketentuan dalam terbaru
masalah PUIL.
5. Semua pengujian, kalibrasi dan penyesuaian peralatan dan kontrol yang tergabung dalam
system ini serta penyediaan semua instrument tenaga kerja dan harus dilakukan oleh
kontraktor.
6. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman untuk
melaksanakan pengujian sesuai dengan keahlian mereka.
7. harga tes harus dicatat dan harus dilaporkan untuk menguji hasil harus sesuai dengan
standar-standar yang telah dijelaskan di atas.
8. Kontraktor yang melakukani nstalasi Apikerja alarm harus melakukan semua pengujian
dan pengukuran – pengukuran dianggap perlu untuk memeriksa / menentukan apakah
seluruh instalasi telah mampu bekerja / bekerja dengan baik dan memenuhi persyaratan.
9. Semua tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian adalah
tanggung jawabkon traktor. Termasuk peralatan khusus yang diperlukan untuk melakuka
npengujian seluruh yang sistem, seperti yang direkomendasikan oleh produsen, harus
disediakan kontraktor.
10. Kontrakto rharus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 (tiga)
sekitarhal - halberikut:
1. Sebuah Hasil pengujiankabel - kabel.
2. Hasil pengujianperalatan - peralatan.
3. Hasil pengujiansemuapersyaratanoperasi dan instalasi
4. Hasil pengukuran - pengukuran dan lain - lain .

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


11. Semua pengujian dan atau pengukuran harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas.

18. Metode pelaksanaan pekerjaan plumbing


Pekerjaan instalasi plumbing meliputi pekerjaan pengadaan pipa dan kelengkapannya,
pengukuran, pemasangan dan pengujian.

Tahapan pelaksanaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaa
2. Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi
3. Kemiringan pipa diperhatikan agar air bersih maupun air kotor dan air hujan lancar
mengarah ke shaft.
4. Pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring
5. Khusus pada pemasangan pipa air buangan dan air kotor harus disediakan pipa
leher angsa untuk pengecekan bila terjadi penyumbatan dikemudian hari
6. Pengetesan dilakukan sebelum digunakan dan dipastikan tidak terjadi kebocoran
7. Posisi floor, fitting air bersih / kotor, kran, wastafel, closet dan urinoir disesuaikan
dengan posisi nat keramik.

Bahan, Alat, Alat K3 dan Tenaga


BAHAN Pipa PVC Lem pipa Accesorie pipa Seal tape
ALAT Alat pemotong Cutter . kunci inggris Flow meter
pipa
Alat K3 Masker Sarung Tangan Safety helm Safety Booth
Tenaga Pekerja Tukang plumbing Kepala tukang mandor

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


19. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sanitair

Persiapan:
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : monoblock, washtafel, cove ligth washtafel, kaca
cermin, hand drayer, jet washer, tisue holder, hand shower, soap dish, urinoir, penyekat
urinoir, floor drain, kran dinding, kichen zink, seal tape, sealant, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun
sealant, dll.

Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.

Langkah-langkah pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut
tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.

 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.


 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM


 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

Bahan, Alat, Alat K3 dan Tenaga


BAHAN Material Lem Accesories Seal tape
sanitari
ALAT toolset pahat . obeng tang
Alat K3 Masker Sarung Tangan Safety helm Safety Booth
Tenaga Pekerja Tukang sanitari Kepala tukang mandor

V. PEKERJAAN AKHIR DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


Akhir dari pekerjaan secara keseluruhan adalah pekerjaan finishing sebelum pekerjaan
diserahterimakan. Dalam tahapan ini kami akan melakukan pengecekan pada semua
pekerjaan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang telah telah selesi kami laksanakan
benar-benar rapih dan terlaksana sesuai dengan gambar dan bill of quantity. Semua
pekerjaan dan lokasi pekerjaan akan kami pastikan dalam keadaan bersih dan rapih hingga
siap untuk digunakan kembali seperti sedia kala kemudian akan melakukan pengambilan
dokumentasi proyek/foto 100% sebagai bukti bahwa pekerjaan telah selesai kami laksanakan
secara keseluruhan. Demikianlah Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami buat yang
merupakan cara kami melakukan pekerjaan dilapangan.

Jakarta, 30 April 2020


PT. SUMARTUA TONANGINDO

TTD

GANTI ARITONAG
Direktur

RENOVASI MESS GEDUNG ARSIP LANTAI 2 DAN 3 KEMENTERIAN ESDM

Anda mungkin juga menyukai