PELAKSANAANPEKERJAAN
PAKET PEKERJAAN
Yogyakarta
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
54
INFORMASI PEKERJAAN DAN LAPANGAN
PENDAHULUAN
Paket Pekerjaan Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta beserta sarana
dan prasarana penunjangnya. Pekerjaan ini direncananakan selesai dalam jangka waktu
p elaksanaan pekerjaan 90 (sembilan puluh) hari kalender sehingga diperlukansyarat-syarat
dalam RKS maupun perubahan-perubahan dan atau tambahan-tambahannya dalam Berita
Acara Aanwijzing serta Gambar Kerja dan atau gambar-gambar perubahan dan tambahan yang
telah disetujui Konsultan Pengawas/Direksi Pekerjaan , sehingga waktu pelaksanaan 90
(sembilan puluh) hari kalender dapat terselesai sesuai rencana dan jangka waktu
Pemeliharaan 300 (Tiga ratus)Hari Kalender.
Uraian singkat / ruang lingkup pekerjaan yang diberikan dan akan kami laksanakan meliputi :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PEKERJAAN PASANGAN
4. PEKERJAAN PEKERJAAN BETON
Paket Pekerjaan Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta ini merupakan
pekerjaan Mencegah/mengurangi luapan air pada musim hujan serta menekan risiko banjir
daerah fakultas teknik UGM Yongyakarta beserta sarana dan prasarana penunjangnya yang
akan kami laksanakan berdasar pada Gambar Rencana Kerja, BQ dan RKS yang menjadi bagian
tidak terpisahkan.
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta beserta sarana dan prasarana
penunjangnya yang diperuntukan sebagai pendidikan yang berada dilingkungan fakultas teknik
UGM . tentunya membutuhkan penataan sebagai pusat fakultas teknik UGM maupun
sekitarnya, penanganan pengendalian penataan bisa efektif dan bisa terkontrolsesuai dengan
kebutuhan Fakultas , pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pendanaan pelayanan untuk
kepentingan Fakultas teknik UGM .
Maka dari itu kami PT. SATWIKA SARANA sebagai perusahaan / penyedia jasa yang
bekerja di bidang jasa konstruksi sipil ingin ikut andil dan melaksanakan pekerjaan sesuai
peraturan yang dipakai dalam Pekerjaan Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM
Yogyakarta ini apabila ditunjuk sebagai pemenang dalam proses pengadaan paket pekerjaan
ini.
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
55
GAMBARAN UMUM
Metode pelaksanaan ini kami susun sebagai gambaran atau langkah-langkah yang akan
kami lakukan dalam pelaksanaan Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta.
Sebagai perusahaan yang profesional, PT. SATWIKA SARANA selalu berusaha untuk
memuaskan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik, tepat mutu, tepat guna dan
tepat waktu serta ramah lingkungan.
Untuk menjamin pekerjaan selesai tepat waktu, dilakukan metode sebagai berikut :
A. Perencanaan (Planning)
B. Pelaksanaan (Doing)
C. Pemeriksaaan hasil yang didapat (Checking)
D. Tindakan yang akan diambil (Action)
Penjelasan :
A. Perencanaan (Planning)
Sebelum memulai pekerjaan perlu kita rencanakan terlebih dahulu secara matang agar
dicapai hasil yang maksimal. Dalam kegiatan ini termasuk dalam kegiatan persiapan,
diantaranya penyusunan rencana kerja / rencana mutu kontrak, plotting personil dan
peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) akan
kita persiapkan secermat mungkin, termasuk jadwal pengadaan barang d an peralatan.
Dalam pelaksanaan suatu proyek di samping kita susun Master Schedule juga disusun
schedule detail yang disusun tiap satu atau dua mingguan. Master Schedule sebagai acuan
pokok dalam pelaksanaan pekerjaan, sedangkan schedule detail merupakan penjabaran /
langkah-langkah pelaksanaan harian untuk mencapai target dalam Master Schedule. Dengan
adanya schedule detail kita akan lebih mudah mengontrol efektif tidaknya kegiatan yang
kita lakukan dalam kurun waktu tertentu.
B. Pelaksanaan (Doing)
Setelah kita menyusun suatu rencana kerja, selanjutnya kita lakukan pelaksanaan sebagai
penjabaran dari hasil perencanaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kita sesuaikan dengan
rencana yang kita susun. Jika terpaksa suatu ketika kita harus mengerjakan suatu kegiatan
di luar rencana, maka kita segera mengontrol terhadap rencana semula. Apabia kegiatan
tersebut tidak mengganggu dengan rencana semula maka pelak sanaan dapat kita lanjutkan.
Tetapi jika kegiatan tersebut mengganggu rencana semula maka perlu kita lakukan
perubahan rencana ( redesign).
Dari hasil pemeriksaan (checking) akan kita simpulkan dan kita diskusikan langkah-langkah
apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Bila hasil pelaksanaan dari periode tersebut telah
mencapai rencana, maka akan kita cari celah -celah mana yang bisa diterobos untuk lebih
meningkatkan hasil kerja berikutnya. Tetapi jika hasil pelaksanaan pada periode tersebut gagal
mencapai rencana, kita koreksi apa penyebab kegagalan tersebut sampai terjadi dan
bagaimana penyelesaiannya. Dengan demikian pelaksanaan periode berikutnya akan kita
tingkatkan. Kalau perlu kita tambah sarana / prasarana penunjang yang diperlukan untuk
mencapai rencana tersebut.
RENCANA MUTU KONTRAK
Mutu kontrak merupakan hasil akhir yang harus dipenuhi oleh setiap kontraktor sehingga
memuaskan bagi pemberi kerja.Dalam penyusunan Rencana Mutu ini diperlukan Sasaran Mutu
yang merupakan persyaratan yang sifatnya sangat st rategis untuk menilai kinerja sistem
manajemen mutu penyelenggaraan proyek. Semua pihak ya ng terkait, baik Pimpinan
(Direktur), maupun Project Manager akan mudah mengukur dan memonitor kinerja proyek,
sejauh apa pencapaian mutunya, sehingga dimungkinkan untuk segera mengambil tindakan
yang efektif menuju perbaikan yang berkelanjutan.
Sasaran Mutu merupakan suatu pernyataan yang harus ditetapkan dalam Rencana Mutu
Proyek maupun Rencana Mutu Kontrak sebagai suatu bentuk komitmen pencapaian kinerja
yang terukur dalam penerapan sistem manajemen mutu.Upaya pencapaian sasaran mutu
kalam pelaksanaan proyek dimaksudkan sebagai salah satu sarana kepemimpinan dan
keterlibatan semua pihak terkait dalam rangka meningkatan kiner ja penerapan sistem
manjemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan. Sasaran mutu tersebut harus
dicantumkan dalam dokumen sebagai upaya untuk mengkomunikasikan kepada setiap personil
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, agar mereka memiliki tanggung jawab dalam
keterlibatannya untuk mencapai jaminan mutu tersebut dalam pelaksanaan proyek.
Secara umum sasaran mutu harus dinyatakan dalam bentuk target -target yang
direncanakan bagi pelaksanaan proyek, terutama yang terkait dengan kendala keterbatasan
Biaya, Mutu dan Waktu pelaksanaan proyek. Adapun kriteria bagi penetapan sasaran mutu
adalah kegiatan apa saja yang dapat diukur atau dapat dij adikan terukur terkait dengan sistem
manajemen mutu. Sasaran mutu proyek yang kami tetapkan adalah
A. Target waktu pelaksanaan sesuai jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam RKS
dan addendumnya yaitu 90 (sembilan puluh) hari kalender.
B. Target pencapaian efisiensi biaya yaitu efisiensi biaya langsung
C. Target pencapaian efisiensi material yaitu material yang terpasang
D. Target dengan sistem tenaga kerja apabila dimungkinkan tambah jam lembur sehingga
waktu yang ditetapkan bisa terlaksanasesuai time scedule .
E. Kedisiplinan kehadiran Personil dan Tenaga kerja selama proyek .
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut agar dapat selesa i tepat waktu / efisien
serta sesuai mutu yang diharapkan, maka akan kami tugaskan personil - personil yang
berpengalaman dan profesional di bidangnya.
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
57
Berikut ini adalah Bagan Struktur Organisasi yang ditugaskan dalam proyek tersebut:
Project Manager
Ahli SDA
Ahli K-3
Bidang K-3
Site Manager
Ahli SDA
Administrasi
Admin Logistik
logistik
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
58
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan
ini adalah sebagai berikut :
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
59
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual
untuk menghindari keterlambatan pekerjaan.
Pelaksana (2 orang)
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama m elakukan
pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan keselamatan (K3).
Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek memakai alat pelindung
diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3 sesuai prosedur.
2. Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis ya ng antara lain
adalah memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan menterjemahkan
spesifikasi teknis. Serta memahami dan menterjemahkan tahapan kerja , metode
kerja dan instruksi kerja.
3. Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang anta ra lain
adalah membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop
peralatan serta pagar pengaman. Melaksanakan pembuatan kantor bedeng pekerja dan
fasilitasnya gudang, workshop peralat an serta pagar pengaman. Serta mengatur dan
mengawasi penempatan peralatan kerja bahan serta tenaga kerja.
4. Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan peralatan dan jumlah material yan g
diperlukan untuk proyek yang antara lain adalah menghitung kuantitas pekerjaan
lapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis. Menghitung
kebutuhan bahan berdasarkan kuantitas pekerjaan lapangan. Menghitung kebutuhan
peralatan berdasarkan kuantitas dan metode kerja. Serta menghitung kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan kuantitas dan metode kerja.
5. Membuat program kerja harian dan mingguan yang ant ara lain adalah menyusun
jadwal (schedule( penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian peralatan.
Menyusun jadwal tenaga kerja.
6. Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah menyiapkan
materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan. Melaksanakan
bimbingan teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan. Melakukan pemantauan hasil
bimbingan teknis dari mitra kerja.
7. Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah m emberi petunjuk
kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji. Memastikan bahwa
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan.
8. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi sumber daya.
9. Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi teknis ,
metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Yang antara lain adalah
menguasai metode kerja pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing). Melakukan
pengajuan permohonan ijin pekerjaan konstruksi gedung kepada pengguna jasa
(owner) dan atau konsultan pengawas berdasarkan spesifikasi teknis, metode
kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Melaksanakan pekerjaan konstruksi gedung
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja, serta
menagwasi pekerjaan konstruksi gedung.
10. Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain adalah
membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress) pelaksanaan pekerjaan dan
kondisi lingkungan serta menyiapkan data hasil pekerjaan untuk pembuatan gambar
terpasang (as Bulit Drawing) dan dokumentasi proyek.
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
60
Juru Ukur (1 orang)
1. Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoristis
2. Melakukan orientasi lapangan
3. Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan
4. Menyiapkan buku ukur, bahan dan alat untuk pembuatan bench mark seta patok
lapangan
5. Mengukur kerangka horizontal dan vertikal
6. Mengukur detail situasi
7. Menghitung koordinat dan tinggi patok -patok ukur (Bench Mark) kerangka horisontal
dan vertical
8. Memetakan Kerangka Horisontal –vertikal sesuai skala Peta
9. Menghitung data ukuran situasi, menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa
lapangan)
10. Menggambar peta situasi, sesuai skala peta, menyusun Laporan.
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
61
TENAGA ADMINISTRASI TEKNIS (1 orang)
SOPIR
KEAMANAN
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
62
MANAJEMEN TEKNIS PELAKSANAAN
Untuk mencapai hasil yang baik, diperlukan sebuah manajemen pelaksanaan pekerjaan
yang terkoordinir dan terstruktur dengan baik dan mudah dimengerti oleh semua elemen
proyek.Pelaksanaan pekerjaan ini kami kelompokkan menjadi beberapa tahap, yaitu :
Pre construction
During construction
Pasca construction
PRE CONSTRUCTION
No Jenis Jumlah
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
63
F. Pimpinan kantor bersama-sama Projet manager akan melakukan pemilihan/evaluasi dalam
menentukan Sub Kontraktor maupun Leveransir yang dapat menunjang kelancaran
pekerjaan serta mendapatkan hasil pekerjaan yang berkualitas.
G. Project manager bersama-sama dengan estimator dan bag ian keuangan menyusun arus
keuangan (cash flow) sesuai dengan rencana anggaran pelaksanaan dan schedule kerja.
H. Berkoordinasi dan mengurus semua perijin an ke Instansi / Badan / Kantor Dinas yang
terkait
PCM
(Pre Construction Meeting)
JUSTIFIKASI TEKNIS
MUTUAL TEKNIS
SHOP DRAWING
PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
64
Bagan alur rapat persiapan pelaksanaan (Pre Construction Meeting / PCM):
Undangan PCM
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
65
DURING CONSTRUCTION
Supaya pekerjaan selesai tepat waktu, kami akan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan sistem dan perencanaan yang telah kami buat seperti yang tercantum dalam tim e
schedule. Dengan cara ini, tidak akan terjadi waktu tenggang yang dapat menyebabkan
pembengkakan waktu pelaksanaan.
Agar dicapai hasil yang optimal sesuai gambar dan RKS, pemeriksaan/controling sangat
perlu dilakukan secara continue. Pemeriksaan terseb ut dilakukan dengan maksud agar segala
kendala yang terjadi bisa diselesaikan sedini mungkin sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak
akan mengalami keterlambatan dan diupayakan agar progress bisa selalu mendahului dari
rencana. Oleh karena itu pemeriksaan sec ara rutin harus selalu dilaksanakan bersamaan
dengan penyusunan rencana kerja mingguan maupun harian.
Item pekerjaan / lingkup pekerjaan yang akan kami laksanakan dalam proyek Pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi/Demob peralatan dan SDM
b. Papan nama pekerjaan
c. Pemagaran daerah kerja: rangka kayu
d. Pembersihan lahan
e. Uitzet dan pengukuran
f. Kistdam
g. Pekerjaan dewatering
B. PEKERJAAN TANAH
a. Menggali dengan Excavator dan material atau hasil galian dimuat ke DT
b. DT angkut material dari BA ke lokasi pekerjaan, jarak 400 m
c. Timbunan tanah atau urugan tanah kembal
d. Timbunan pasir sebagai bahan pengisi
e. Pemadatan tanah
C. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pemasangan dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP : 4SP
b. Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar tipe N (setara campuran 1 PC:4 PP)
c. Pekerjaan acian
d. Siaran dengan mortar Tipe S (1 PC:3PP)
e. Pemasangan dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1 batu campuran 1SP : 4SP
f. Paving Block Natural Tebal 8 cm
g. Pasang Conwood 12"
h. Pasang Grassblock
i. Gebalan rumput gajah mini
j. Pemasangan Coral Tabur
k. Pasang Guide Block
l. Pasang Andesit Basalto 30 x 30 x 1,8
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
66
m. Pasangan rolag bata merah
n. Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1 SP : 3 PP
D. PEKERJAAN BETON
a. Beton Ready Mix K-250
b. Bekisting dinding beton biasa dengan multiflex 12 mm atau 18 mm (TP)
c. Bekisting dinding beton biasa dengan multiplek t=12 mm
d. Pembesian
e. Plastik Cor
f. Menggunakan campuran beton tumbuk (rabat beton)
g. Membuat beton dengan mutu K 225 menggunakan molen
h. Pekerjaan Wiremesh 1 kg
i. Bekisting fondasi dan sloof beton biasa menggunakan papan 3/20 cm
F. PEKERJAAN PENDUKUNG
a. Air mancur nozzle stainless steel termasuk pompa italy, frame pipa stainless steel, pontoon
hdpe 50x50x40, lighting LED
b. Penanaman pohon t=2m
c. Penanaman tanaman filtrasi
d. Pintu Sorong Baja (500 x 500 x 1000)
METODE PELAKSANAAN ;
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
67
Adapun secara singkat langkah-langkah pelaksanaan pekerjaanyang akan kami laksanakan
dalam proyek ini, antara lain sebagai berikut :
Pengangkutan peralatan kerja,personil, tenaga kerja dan segala sesuatu yang dibutuhkan
di proyek berikut pengembaliannya merupakan tanggung jawab pemborong. Mobilisasi peralatan
dilakukan sesuai dengan rencana penggunaan peralatan tersebut dengan mempertimbangkan
lokasi, cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.Selanjutnya peralatan
di tempat yang aman, alat bantu minimal yang akan digunakan dalam proyek ini yaitu seperti
yang sudah kami sebutkan di uraian tahapan Pre-Construction. Demobilisasi lapangan pada akhir
kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi, yaitu meliputi kegiatan pembongkaran semua
instalasi alat berat dan demobilisasi peralatan yang sudah tidak digunakan, serta pemulih an
lokasi pekerjaan seperti kondisi semula. Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk
peralatan yang sudah tidak dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool /
workshop / gudang alat, mobilisasi bahan yang harus di ujikan contoh seperti Besi, Beton dll
sesuai RKS dengan persetujuan Direksi
Pemborong harus mengadakan pembuatan dan pemasangan papan nama proyek yang
menunjukkan Nama Proyek, Pemberi Tugas & Konsultan.Semua biaya perij inan dan pembuatan
berikut pembongkarannya menjadi tanggung jawab pemborong. Papan nama Proyek dipasang
dekat lokasi Pekerjaan, dimana masyarakat dapat melihat dan mengetahuinya dengan jelas.
Pemagaran daerah kerja: rangka kayu
Pembuatan pagar sementara pada lokasi daerah kerja (batas, ketinggian serta material yang
digunakan akan ditentukan oleh Konsultan MK) termasuk pemeliharaan dan pembongkaran
setelah penyelesaian pekerjaan sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tidak menggangu
aktifitas pihak lain.
Contoh pemagaran
Lingkup Pekerjaan
Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pembersihan lokasi adalah pekerjaan pembersihan lokasi proyek yang
ditunjukkan pada gambar rencana hingga lokasi proyek siap untuk pekerjaan selanjutnya
- Lokasi proyek harus dibersihkan dari rumput, semak, akar -akar pohon.
- Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bekas bongkaran harus
dikeluarkan dari lokasi proyek, dan tidak dibenarkan.
Penyiapan terhadap semua kegiatan dan dokumen / laporan administrasi dan dokumentasi,
antara lain :
Penentuan letak titik patok pengukuran dilapangan bersama Pengawas lapangan dan harus
dijaga dari kerusakan - kerusakan. Setiap titik patok pengukuran yang tidak pada tempatnya
lagi atau hilang harus dibuat lagi.
Sebelum dilakukannya pemasangan bouwplank, terlebih dahulu har us dilakukan pengukuran
atau uitzet. Pelaksanaan uitzet lapangan / side out lapangan terhadap dokumen gambar kerja
dengan kondisi di lapangan, disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Misalnya adalah persiapan pengukuran untuk area Pekerjaan. Pelaksanaan uitzet dilakukan
dengan bantuan pesawat theodolit , waterpass atau alat sejenis yang dapat membantu proses
pengukuran. Hal ini dimaksudkan agar dalam pengukuran dan pembuatan bouwplank dapat
terlaksana sesuai dengan ukuran pada gambar dan mempunyai kesikuan yang pasti.
Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II / terentang diserut rata dan terpasang
waterpass
dengan peil + 0,00 setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu
berukuran5/7 cm.
Gudang material
Keamanan proyek
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah
Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouplank tanah digali sesuai
dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan galian tanah menggunakan excavator Penggalian
tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan
dengan dibantu damptruck. Area penggalian sebelumnya dipetakan terlebih dahulu sesuai
dengan perhitungan rekayasa lapangan dan diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan area
pada saat melaksanakan pekerjaan.adalah sebagai berikut :
Galian tanah
Tenaga : alat berat excavator,dam truck, pekerja, mandor
2. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan alat bantu dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper, dimulai dari bagian tepi kebagian
tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dim ungkinkan untuk mendapat hasil yang
maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan
diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan stamper. timbunan pilihan dipadatkan
mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama.
Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar
dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada pekerjaan bawah pondasi,lantai kerja atau
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan langsung dengan tanah. Untuk mendapatkan
kualitas urugan pasir yang baik, maka perlu diikuti langkah -lanngkah sebagai berikut ,
disertai contoh perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan : ,
seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.
Pada dasar galian pondasi atau bawah lantai kerja diberi urugan pasir padat setebal
5-10 cm padat (atau sesuai gambar).
Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper, dimulai dari bagian tepi kebagian
tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang
maksimal.
Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar -benar padat dan rata.
PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan beton bertulang dengan kuat tekan beton setara K 250 untuk dinding penahan
tanah dan bendung.
Menyediakan beton bertulang dengan kuat tekan beton setara K 225 dengan pasangan
wiremesh untuk pekerjaan landscape.
Pembuatan beton bertulang didukung dengan pekerjaan bekisting menggunakan multiplek 18
mm dan 12 mm.
Menyediakan Plesteran 1PC : 4PS dengan tebal 15 mm untuk dinding bending dan bagian
atas talud.
Begesting
Tenaga : pekerja, tukang kayu, kep. Tukang dan mandor
Bahan : Perancah,kayu begesting,mutiplex, plastik cor. dll
Alat : Gergaji;palu;meteran;dll
Tahap pelaksanaan
Bahan Tulangan dengan Ø≤12 mm dipakai BJTP 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø >
16 mm memakai BJTD 39 (deform) bentuk ulir.
Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan dalam
keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan dib engkokkan sesuai dengan
gambarkerja. Bila tidak tercantum dalam gambar kerja, harus dimintakan persetujuan
Konsultan Pengawas terlebihdahulu.
Tulangan harus bebas darikotoran-kotoran dankarat,sertabahan-bahan lain yang
mengurangi daya rekat.
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran
tidak berubah tempat.
Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpuan lain. Untuk itu
harus dibuat beton tahu (betondecking) dengan tebal dan pemasangan sesuaidengan PBI
1971 / SKSNI– T15– 1991-03
Untuk mengatur jarak tulangan tarik dan tulangan tekan pada pelat dinding digunakan
cakar ayam, yang sebelumnya telah disetujui oleh Pengawas Kegiatan.\ Pertemuan
dengantulangan Plat dinding yang sudah dicor harus distek dengan overlapping sesuai
dengan PBI 1971
Cor beton
Tenaga : pekerja, tukang besi, kep. Tukang dan mandor
Bahan : Pasir, semen,split,air dan (Beton Redimik K. 250 dan K.225)
Alat : Concrete Mixe;Concrete Pump;Vibrator;dll
Tahap pelaksanaan
Pengecoran beton harus seijin tertulis dan sepengetahuan Konsultan Pengawas Kegiatan.
Perbandingan adukan beton sesuai dengan ketentuan dalam bestek.
Semua cetakan dibersihkan dari segala kotoran, minimal satu hari sebelum dilaksanakan
pengecoran. Konsultan Pengawas diberi waktu yang cukup untuk memeriksa tulangan.
Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan kedudukan dan bentuknya tetapi tidak
bergeser maupun bergerak pada waktu dan setelah pengecoran tetapi mudah dibongkar.
Cetakan dibuat Dari kayu kalimantan tebal 3 cm, dan memenuhi syarat sesuai fungsinya.
Sambungan- sambungan antara papan danbalokharusrapat, rapi dan kuat.
Pengecoran beton dari redimik mutu beton K.250 untuk dinding penahan tanah dan bendung
Pengecoran beton dari redimik mutu beton K. 225 dengan pasangan wiremesh untuk
pekerjaan landscape
Angka dalam perbandingan adukan menyatakan takaran dalam berat yang ditakar dalam
keadaan kering.
Takaran harus dibuat baik dan kuatdan sebelum dipakai dimintakan persetujuan Konsultan
Pengawas Kegiatan.
Pengadukan minimum 3menit setelah semua bahan masu kkedalam drum pengadukan,
adukan beton harus memperlihatkan susunan dan warnayang sama.
Penggunaan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui oleh Konsultan Pengawas
Kegiatan.
Bekisting atau tulangan yang tekenapercikan beton harus dibersihkan sebelum pengecoran
selanjutnya.
Beton tak boleh dituang langsung dari ketinggian lebih dari 1,5 meter untuk mencegah
terlepasnya agregat dari campuran bahan pengikatnya.
Nilai slumpuntuk adalah7,5 sampai 12cm.
Perawatan beton, Permukaan beton harus ditutup dengan lapisankarung, atau bahan sejenis
atau lapisan pasir yang harus terus menerus dibasahi selama 10 hari.
Setelah permukaan beton dibasahiseluruhnya, lalu ditutupdenganlapisan air
Metode Pelaksanaan Pekerjaan 77
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
DIAGRAM PERENCANAAN CAMPURAN BETON
Contoh Sampel Silinder Beton Untuk Pengujian Mutu Beton Di Laboratorium &
Pelaksanaan Pengetesan Kuat Tekan Beton Dengan Sampel Silinder Di Laboraturium
Pekerjaan Wermes
Tenaga : pekerja, tukang besi, kep. Tukang dan mandor
Bahan : besi warmes,bendrat, dll
Alat : Gegep;Mesin Potong;dll
Tahap pelaksanaan :
Pelaksanaan :
1. Sebelum pasangan pondasi batu dimulai dasar galian diurug dengan pasir urug dipadatkan sampai
benar
benar padat sampai mencapai peil yang telah ditentukan.
2. Apabila karena sesuatu hal pasangan pondasi berhenti, pasangan batu belah harus dibuat bergerigi
agar
penyambungan berikutnya terjadi kaitan yang kokoh dan sempurna Pemasangan batu belah untuk
pondasi sama sekali tidak boleh terjadi rongga udara / celah – celah.
3. Adukan pondasi yang dipergunakan ialah 1 Pc : 5 Psr.
4. Adukan harus membungkus batu – batu pondasi hingga tidak ada bagian yang berongga.
5. Pondasi batu belah/ batu kali apabila sudah selesai kemudian plester Aci
6. Sebelum pondasi diurug supaya dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada Pengelola Teknis
Kegiatan / Pengawas Lapangan
Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerj a, bahan-
bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran sehinggadapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan pasangan batu bata baik dinding
ataupun lantai, finishing pada pekerjaan beton pondasi atau dinding dan sesuai
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Teknis Pelaksanaan
persyaratan Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan konblok meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai untuk
mendapat persetujuan dari Pengawas.
Lapisan tanah dasar hendaklah diratakan dan kemudian disesuaikan elevasi dan
kemiringannya kemudian dipadatkan dengan stamper
Setelah pemadatan tanah, barulah diberi lapisan pasir setebal 5 cm untuk
mengantisipasi satlement
Pemasangan paving harus siku dan benar -benar sama rata.
Untuk tepi paving hendaknya diplester dan dihaluskan dengan benangan air
Setelah terpasang maka ditaburi pasir halus untuk mengisi celah antar paving
Persyaratan pelaksanaan :
7 . G u i d e b l ok u n t u k p e rk e r a san p e d e s t r ia n d e n g a n d e ra j a t m u t u p e r k e ra s a n ya n g
s a li n g m e n g u nc i ( i n t e r l oc k in g ) s e b a ga i ma n a d it u n j u kk a n d a la m G am b a r d a n
h a r u s m e r u p ak a n m u tu t e r ba i k y a n g d a p a t di p e r ol e h s e c a ra l ok al d a n m e nu r u t
s u a t u p o l a y a n g d a p a t d i t e ri m a o l e h Ko n s u l ta n Pe r e n c a n a / Di r e ks i Pe ke r j a an .
8. memiliki kekhasan pada warnanya, motif timbul pada jalannya, perbedaan
m o t i f t i m b u l p a d a s e t i a p p e n g g a l ja l a n u n t u k m e m b a n t u m e n g a r a h k an p a r a
penyandang disabilitas tunanetr a
9. dipasang pada p edestrian yang yang direncanakan sesuai gambar kerja.
10. Pemasangan bisa bersamaan dengan lantai batu andesite
Tahap pelaksanaan
1. Gunakan ukuran rangka yang sesuai dengan aplikasi dan standar yang disarankan.
2. Jarak sekrup dari ujung panel (tepian) minimal 2.5 cm, hal ini untuk menghindari retak
3. Penting untuk menambahkan rangka untuk area sambungan. Dimana berfungsi agar dapat
disekrup lebih dari 2.5cm
4. Penggunaan rangka kayu disarankan menggunakan paku berbentuk “T” (T -Head)
5. Penggunaan rangka :
Berikan lapisan anti karat (Coating) sebelum melakukan pemasangan Conwood.
Penggunaan rangka kayu, disarankan kayu sudah kering sepen uhnya dan sudah bebas
rayap.
6. Pemotongan dapat menggunakan gergaji tangan atau g ergaji mesin dengan menggunakan
mata pisau untuk keramik/beton.
7. Gunakan alat-alat perlindungan seperti masker dan sarung tangan pada saat pemotongan.
8. Area sambungan hanya ditutupi dengan Sealant PU
9. Dilarang menggunakan bahan dasar Gipsum untuk area sambungan dan lubang sekurp.
10. Angkat dan pindahkan material di posisi yang aman dengan tenaga kerja yang cukup
untuk menghindari kecelakaan.
11. Konsultasikan kepada team Teknikal Conwood untuk pemasangan dengan fungsi yang
berbeda, guna menghindari kerusakan pada saatpemasangan.
PEKERJAAN BRONJONG
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan -bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna
Lingkup pekerjaan filter kasar diantaranya :
Pemasangan dan Perangkaian Kawat Bronjong dan Kawat Loket
Tahap pelaksanaan
Pesyaratan Bahan
Bahan kawat harus merupakan bahan yang tahan karat dan kuat. Bahan kawat terdiri dari kawat
galvanis dengan jarak 5 cm x 5 cm dan didalamnya terdapat kawat loket dengan diameter
lubang 0.5 inch. Bahan Isian filter merupakan batu bio filter yang merupakan batu dengan
ukuran batu 75 mm – 100 mm diletakkan di sisi luar dan kerikil 16 mm – 24 mm dengan
koefisien permeabilitas 0.1 m/s diletakkan di sisi dalamnya.
Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagian tepinya
menggunakan kawat yang telah digavanisir d = 3 mm, jepit dan ikatkan serta dipotong
dengan menggunakan tang.
Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan lalu ikatkan semua
sesuai dengan gambar 3. Semakin banyak dinding bagian dalam di dapat, maka bronjong
semakin kuat, karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan secara bersama -sama
dengan sebelumnya secara sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk setiap
susunan harus dihubungkan juga untuk dengan yang lainnya. Seandainya bronjong
mempunyai bentuk memanjang sisi bagian bawah jaring harus d pasang daya tahan dan
memperkuat struktur.
Filter dan wiremesh yang telah menjadi kesatuan harus diangkur minimal 4 sisi pada
bendung dengan kedalaman minimal pengagkuran 10 cm ke dalam bendung dank e
dalam filter
Ketika struktur bronjong telah selesai, pastika semua ikatan terikat sempurna .
Tahap pelaksanaan
Trash Rake adalah bangunan saringan sampah yang dapat dioperasikan secara mekanik
atau manual
Diukur sesuai kondisi lapangan untuk dipabrikasi dibengkel kerja untuk selanjutnya
dipasang dilokasi pekerjaan
Siapkan angkur sebagai perkuatan trash rake sesuai gambar kerja .
Pemasangan Trash Rack Horizontal dan Pemasangan Trash Rack Vertical harus
dikerjakan orang yg sudah ahlinya.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan ha sil yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan ini meliputi bongkar dan buang talud, beton, pagar kawat yang ada di eksisting.
Bongkaran Batu.
Tenaga : mandor, pekerja
Bahan : bahan pendukung, dll
Alat : Jack hammer, bodem,keranjang dan linggis, alat bantu, dll
Tahap pelaksanaan
Pasangan batu yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akandibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Di reksi pekerjaan dapat
dimulai.
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah Jack
hammer, bodem,keranjang dan linggis.
Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahu lu kemudian ke bawah
pasangan.
Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
denganlokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pek erja membersihkan lokasi dari spesi
hasil bongkaran.
Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot,
sarungtangan dan safety bel untuk mencegah hal -hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB,
maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tah ap selanjutnya
Bongkaran Beton.
Tenaga : mandor, pekerja
Bahan : bahan pendukung, dll
Alat : Jack hammer, bodem,keranjang dan linggis, alat bantu, d ll
Tahap Pelaksanaan
Pek. beton yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akandibo ngkar.
Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah Jack
hammer, bodem,keranjang dan linggis
Pekerja membongkar cor beton dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah cor
beton
Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran cor beton baik itu Pek. beton
ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dar i semua hasil bongkaran tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi.
Tahap Pelaksanaan
Pekerjaan pagar kawat yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akandibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
tang, palu dan alat bantu, dll
Pekerja membongkar pagar kawat dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke baw ah
Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran kawat baik itu pagar kawat
ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
Bekas bongkaran harus diatur dan diserahkan kedinas atau instansi terkait
Tahap Pelaksanaan
Pekerjaan Bongkar PolyCarbonate yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akandibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan
dapat dimulai
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
Mesin gerinda, bor listrik, alat bantu, dll
Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada man dor dan diteruskan
kepadapekerja.
Bekas bongkaran harus diatur dan diserahkan kedinas atau instansi terkait
. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.
Lingkup Pekrjaan
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan
sempurna
Tahap Pelaksanaan
Bahan rangka mengunanakan bahan galvanis 2" med A adalah pipa galvanis putih
anti karat sebagai penutup bahan atap Polycarbonate.
Pembuatan rangka canopy dibuat dibengkel kerjaukuran sesuai gambar kerja.
Rangka konstruksi canopy harus kuat kokoh,harus enak dan harus indah di
pandang,rancangan harus pasti hitunganya ,pekerjaan pengelasan dan pembuatan
harus rapih dan kuat.misalnya teknik pengelasan(welding) ,kekuatan penopang yaitu
tiang,tarikan harus di perhatikan bentangan.jangan sampai rangka kanopi di buat
asal.bentangan panjang menggunakan matrial bahan ukuran galvanis 2’’ seimbang.
Finishing canopy dengan rangka besi di las (welding) . untuk finishing setelah di las
itu melalui proses penghalusan dengan c ara di gerinda, di ampelas, di lap, terus
proses pengecatan cat dasar epoxy anti karat sincromate dari tahap ini ke tahap
berikutnya minimalnya 6 jam baru cat benar benar kering .selanjutnya ke cat warna
sama cat warna juga perlu waktu ke cat berikutnya maka prkerjaan terburu buru itu
di hindari untuk hasil maksimal dan selanjutnyake cat clear pernis untuk anti
gores/pelindung warna ,dari jamur,uv
Tahap pemilihan atap pilihan dan pemasangan atap ini mengunakan bahan
polycarbonat.
Pemasangan atap harus sesuai prosedur dan cara pasang panduan pabrik yang
benar.salah pasang patal selain bocor atap mudah rusak. dan ini juga gak bisa cara
cepat.setelah pasang atap di baut khusus roofing di sealend dll itu gak cepat kering
jadi ada waktunya dan bagusnya di ker jakan pas ada panas matahari.
Hindari pemasangan sehari selesai. tahapan buat rangka ,pasang rangka, naik atap
dan ketemu finishing pengeleman sore hari dan lem itu sulit kering.
uji coba canopy atap polycarbonat di semprot air jangan sampai ada kebocoran.
Tahap pelaksanaan
1. Packing Dalam proses pemuatan, penumpukan, dan pemasangan nya hendaknya dilakukan sesuai
dengan petunjuk untuk menghindari kerusakan akibat penanganan yang tidak benar.
2. Pengangkatan (Loading/Unloading) Pengangkatan pemasangan box culvert dengan menggunakan
Truck Crane ,maka diperlukan tali sling, yang mana diikatkan pada box culvert yang terdapat pada
sisi pemasangan box culvert.
3. Penumpukan / Pemuatan Penumpukan Posisi Produk pemasangan box culvert antara lapis di atas
dan dibawah hendaknya dibuat sejajar Agar posisinya rata dan untuk menghindari kerusakan,
antara lapis pertama-kedua-dan seterusnya diberi balok kayu.
4. Pemuatan di truck Produk pemasangan box culvert diangkut ke lokasi pekerjaan menggunakan
Truck
Tanah yang dipakai adaah tanah yang subur, bebas dari sampah dan kotoranlainnya.
Pengurugan tanah subur diukur akan ketinggian dan kemiingannya tanah agar tidak terjadi
genangan air sewaktu hujan atau pada saat penyiraman.
Setelah pola atau bentuk tanaman telah selesai maka tanah subur yang telah siap dicampur
dengan pupuk kemudian di aduk sampai rata, setelah itu di biarkan dan selatjutnya disiapkan
tananman yang akan ditanam.
merupakan tanaman yang memiliki ciri batang yang menjulur kesemua arah sehingga menjadi
peneduh dipasang sesuai gambar rencana.
Penanaman dapat dilakukan di tanah secara langsung, dan juga dapat ditanam di area trotoar.
Buatlah lubang tanam dengan ukuran 60cm x 60cm dengan kedalaman sekitar 6 0cm. Isi lubang
dengan pupuk sampai 1/2 bagian lubang terisi, siapkan bibit yang akan ditanam.
Merawat Tanaman
Perawatan pada pohon yang perlu dilakukan adalah penyiraman setelah bibit selesai di tanam,
perkuatan batang dengan alat bantukayu 4 tiang dipasang kuat agar pohon baru tidak mudah
goyah terhapap angin.
merupakan tanaman yang memiliki ciri tanaman hijau sehingga menjadi peneduh dipasang sesuai
gambar rencana.
Penanaman filtrasi dapat dilakukan di tanah secara langsung, Buatlah lubang tanam dengan ukuran
secukupnya dengan kedalaman sekitar secukupnya. Isi lubang dengan pupuk sampai 1/2 bagian lubang
terisi, siapkan bibit yang akan ditanam.
Merawat Tanaman
Perawatan pada tanaman filtrasi yang perlu dilakukan adalah penyiraman setelah bibit selesai di tanam,
perkuatan batang agar tanaman baru tidak mudah goyah terhapap angin.
2. Siapkan rumput dalam bentuk dan ukuran kecil. Pecah rumput besar menjadi ukuran
lebih kecil, antara 3cm-5cm.
3. Isi grass block dengan tanah merah yang halus kenapa harus tanah yang halus, karna
tanah merah tersebut agar mudah masuk terisi dilubang g rass block.
4. saat penanaman rumput benar benar menempel pada tanah sebaiknya grass block yang
sudah terisi tanah disiram agar akar yang ada pada rumput menempel pada tanah yang
ada di grass block.
5. Tekan rumput untuk memastikan rumput benar benar tertanam baik. Ukuran rumput yang
akan ditanam sesuai dengan besar lubang pada grass block
6. Terakhir setelah penanaman selesai, siram rumput sehari 2x yaitu pagi dan sore .
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pintu air meliputi pengadaan pintu air dan pemasangan baja sebagai frame atau lintasan
pintu air.
a. Penyimpangan batang sambungan geser maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari masing-
masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm, dipilih yang lebih besar.
c. Pelenturan Alat Angkat maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 mm
pada setiap panjang 3 m.
d. Penyimpangan balok penampang kayu tidak boleh lebih dari + 5 mm untuk setiap panjang balok 2
m. Penyimpangan pekerjaan las yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran bagian – bagian
yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm
untuk aterial yang tebalnya lebih besar 12 mm.
Syarat Bahan
a. Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus sesuai dengan SNI 03 – 6862 – 2 – 2002. Spesifikasi
bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/ baja.
b. Pengecatan semua komponen pintu beserta alat perangkat, kerangka alur maupun kerangka
ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka agar tahan terhadap cuaca harus dicat
dengan “coaltar epoxy resin”. Pengecatan harus memenuhi persyaratan SNI 06 – 6452 – 2000,
metode pengujian cat bitumen sebagai lapis pelindung.
c. Stang pintu yang berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual/ elektrik, dipasang
pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu.
d. Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang Penghubung, Handel
Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan.
e. Kerangka alur (sponning ) harus mampu meneruskan tekanan air pada beton. Permukaan rangka
sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus
kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka utama penyekat dan komponen lain yang
diperlukan. Pintu yang digunakan harus sesuai dengan
b. Gambar dengan konstruksi las, lebar dan tinggi bersih daun pintu;
c. Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam spesifikasi ini maka Penyedia Jasa harus
membuatnya dengan persetujuan Direksi;
d. Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal minimum pelat pintu air adalah 6 (enam) mm,
termasuk ke longgaran korosi 2 (dua) milimeter;
e. Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintu dengan baut, mur dan cincin baja. Seal
harus disambung pada ujungnya dengan cara divulkanisir agar menerus. Tegangan tarik pada
Metode Pelaksanaan Pekerjaan 94
Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta
sambungan harus lebih besar dari 50% (lima puluh persen) pada bagian tanpa sambungan. Seal
harus dibentuk sedemikian sehingga dapat menahan air dengan baik.
f. Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan kelonggaran korosi 2 (dua) milimeter.
Lendutan balok pada beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada beban maximum.
g. Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang dasar pintu, kerangka atas dan kerangka
tarik/sponing dan semua komponen lain yang diperlukan pada pemasangan rangka pintu yang
lengkap dan memudahkan operasi pintu. Jika konstruksi rangka pintu tidak dijelaskan secara rinci
disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Kerangka Ambang
h. Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir dan bengkokan agar tidak terjadi
bocoran dibawah pintu. Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat meneruskan gaya – gaya
yang terjadi pada beton atau pasangan batu kali tanpa terjadi pelenturan.
i. Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air pada beton. Permukaan rangka sponing
harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang
dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter. Permukaan harus dikerjakan dengan
mesin dan diperkeras untuk memberikan perlindungan terhadap keausan.
j. Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan harus mendukung pengangkat roda gigi.
Balok atas harus mampu menahan beban pengangkat.
11. Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual dan tenaga listrik,
dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu.
Stang harus terdiri dari peralatan mekanis/listrik, yaitu : tumpuan, mur penggerak, roda gigi, handel
pemutar dan komponen lain yang memerlukan pengoperasian secara efisien. Stang harus
direncanakan agar mampu menahan beban yang terjadi. Jika konstruksi stang yang perinciannya
tidak diterangkan disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang terbuat dari brons pospor tuang, harus dibuat dari
baja tuang atau baja tempa. Roda gigi dan bantalan harus cukup kaku terhadap gerakan.
Roda gigi harus mempunyai ―rumah‖ yang dapat dilepaskan untuk memudahkan pelumasan.
Kloping
Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk penyesuaian dan pelekatan secara tetap pada tongkat
sesudah penyesuaian kedudukan pintu dilapangan.
Ulir pengangkatan
Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau bahan lain yang disetujui dan dikerjakan dengan
mesin. Ulir pengangkat yang dapat dihubungkan dengan roda gigi pinggir harus terdiri dari penopang roda
gigi dan bantalan pemandu sebagai penguat.
1. Pemipaan
Bahan mengunakan pipa, fitting dan katup (valve) berkualitas tinggi berkualitas. pipa, fitting
dan katup (valve) ini digunakan untuk membantu memindahkan air dari pompa air ke nosel
air mancur. Selain itu pastikan ahli pemipaan (plumber) anda sudah memiliki banyak
pengalaman di dalam menyambung pemipaan. Oleh karena itu pastikan kualitas bahan
pemipaan anda dan keahlian dari tim pemipaan anda
4. Kelistrikan
Pelaksanaan kelistrikan pastikan kabel yang anda gunakan untuk aplikasi di dalam air
merupakan kabel yang memang diperuntukan di dalam air. Gunakan pula panel listrik yang
memiliki proteksi anti-kontak (bisa berupa ELCB atau GFCI).Panel juga sebaiknya memiliki
anti-phase (seperti RCP atau MMS) untuk membantu memproteksi pompa 3 phase yang anda
gunakan. Lebih baik lagi apabila panel anda dilengkapi dengan voltmeter dan amperemeter.
Tidak diperbolehkan menggunakan panel yang hanya dilengkapi dengan kontaktor dan
overload relay saja karena proteksinya tidak mencukupi.
Untuk dapat membuat sebuah air mancur terlihat indah adalah pencahayaan pada malam
hari. Sebuah air mancur yang terlihat indah di siang hari akan terlihat lebih menarik lagi pada
malam hari di bawah pencahayaan dari lampu air mancur Betapa indahnya air mancur yang
disinari dengan lampu air mancur pada malam hari, bukan? Dengan menentukan jumlah yang
tepat, kekuatan pencahayaan yang akurat, posisi penempatan yang sesuai serta arah
pencahayaan yang terfokus akan menghasilkan efek yang sangat indah pada malam hari
Bahan yang dipakai hanya gunakan lampu yang memang dibuat khusus sebagai lampu air
mancur.
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen lelang akan kami laksanakan menurut kelaziman,
persyaratan yang berlaku atau Gambar Rencana Kerja, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak
terpisahkan. Normalisasi dan ketentuan-ketentuan / peraturan yang berlaku dan akan diatur
dalam suatu Amandemen atau diatur dalam Berita Acara Penjelasan atau Surat
Perjanjian/Kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat -
syarat.
Sedangkan dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan kami sub kontraktorkan atau belum
dijelaskan dalam metode ini misalnya seperti pekerjaan elektrikal, atap, kusen aluminium, dan
lain-lain akan kami laksanakan dengan sebaik mungkin, dengan melakukan koordinasi,
komunikasi, pengawasan dan kerja sama yang baik demi tercapainya kelancaran dan kesuksesan
Pekerjaan Pembangunan Embung Pendidikan F.T. UGM Yogyakarta ini.
PASCA CONSTRUCTION
Tahap Pasca Construction merupakan tahap akhir pekerjaan. Dalam tahapan ini dilakukan
pekerjaan pembersihan terhadap semu a jenis kotoran ataupun sisa - sisa material yang ada
sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan.Setelah semua jenis pekerjaan selesai dilaksanakan
secara baik dan sesuai dengan time schedule dan mendapat persetujuan Direksi, maka
pekerjaan dapat segera di serah terima kan kepada Pihak Pertama.
Serah terima pekerjaan terdiri dari dua macam yaitu :
A. Serah terima I (PHO/Pre Handover)
B. Serah terima II (FHO/Final Handover)
Serah terima I (PHO/Provisional Hand Over) yaitu menyerahkan hasil pekerjaan pada
Direksi setelah semua disetujui dan siap untuk diserahterimakan. Sebelum dilakukan PHO, maka
kami akan :
Melakukan pemeriksaan pekerjaan dilapangan secara berkala selama 300 (tiga ratus)sejak serah terima
I, kemudian apabila ditemukan adanya kerusakanpada pekerjaan maka segera diperbaiki.
Melakukan perawatan serta pemeliharaan hasil pekerjaan secara berkala selama 300 (tiga ratus) masa
pemeliharaan sejak serah terima I.
Mengambil foto dokumentasi selama masa pemeliharaan, maupun kerusakan serta proses perbaikan
atau perawatan pekerjaan.
Melakukan demobilisasi bahan serta tenaga yang tersisa dan bertugas dalam masa pemeliharaan.
Setelah masa pemeliharaan selesai, kami akan menyerahkan laporan-laporan yang berkaitan dengan
kegiatan dalam masa pemeliharaan serta hasil dokumentasi sebelum dan setelah perbaikan pekerjaan
apabila terjadi kerusakan.
Mengajukan surat pemberitahuan serta permohonan pemeriksaan pekerjaan untuk serah terima II
(FHO).
1. Penyerahan / serah terima hasil kerja kepada Pemberi Tugas yang telah disetujui beberapa
pihak yaitu :
Konsultan pengawas yang telah ditunjuk.
Tim teknis .
Panitia penerima hasil pekerjaan.
2. Secara bersama – sama mengevaluasi hasil pekerjaan dilapangan yang telah dikerjakan
meliputi :
Kesesuaian produk-produk pabrikan yang terpasang dilapangan yang tercantum dalam
kontrak yang telah di tanda tangani kedua belah pihak yaitu antara PEMBERI TUGAS DAN
KONTRAKTOR PELAKSANA.
Hasil setiap item pekerjaan yang yang terdapat dalam BQ yang direncanakan oleh Konsultan
Perencana yang ditunjuk PEMBERI TUGAS.
Kelengkapan administrasi pekerjaan lapangan seperti as built drawing,tes commissioning dll.
Kebersihan lapangan terselesaikannya pekerjaan.
3. Dari hasil evaluasi lapangan jika tidak terdapat masalah hasil pekerjaan di lapangan oleh
kontraktor pelaksana akan dituangkan dalam berita acara yang nantinya akan menjadi
dokumen pada waktu serah terima TAHAP PERTAMA, hasil pekerjaan yang
sudah dapat diterima oleh PEMBERI TUGAS, KONSULTAN PENGAWAS, TIM TEKNIS
selanjutnya akan masuk tahapan MASA PEMELIHARAAN, dimana ya ng telah diatur dalam RKS
yaitu selama 300 (tiga ratus) hari kalender.
4. Pada MASA PEMELIHARAAN akan tetap ditempatkan personil yang berada dilapangan, guna
melaksanakan pekerjaan yang harus diperbaiki selama kurun waktu yang sudah ditentukan.
5. Semua kebutuhan pengadaan bahan material MASA PEMELIHARAAN merupakan tanggung
jawab sepenuhnya pihak Kontraktor Pelaksana.
6. Pada MASA PEMELIHARAAN jika pekerjaan telah dipergunakan / difungsikan oleh pihak
PEMBERI TUGAS, kontraktor pelaksana masih bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
sampai waktu yang tercantum dalam kontrak.
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan kami buat sebagai acuan untuk melaksanakan
pekerjaan Dengan waktu yang telah ditetabkan ini. Semoga bisa menjadikan pertimbangan
untuk memenangkan pekerjaan ini.
Ttd+stmp
KARTIPAH
Direktur