Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan puji syukur kami dapat menyelesaikan laporan


pendahuluan Peningkatan Jalan di Wilayah Kabupaten Lamongan Keperluan Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga.

Laporan Pendahuluan Peningkatan Jalan di Wilayah Kabupaten Lamongan


Keperluan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga ini mengenai latar belakang
Peningkatan Jalan di Wilayah Kabupaten serta maksud, tujuan dan sasarannya ,dan
gambaran mengenai tugas ,wewenang dan tanggung jawab Konsultan Pengawas .

Pada prinsipnya ,Konsultan Pengawas merupakan kepanjangan tangan dari


owner yang secara langsung berhubungan dengan pihak pihak yang berkompeten
agar dapat mendapatkan hasil pekerjaan sesuai Rencana Kerja dan Syarat –Syarat,
yang tepat waktu dan tepat biaya.

Lamongan, 22 November 2018


Hormat kami
Konsultan Pengawas
CV. MAKARYA ENGINEERING

BAMBANG PRIYOSUSILO, ST
Team Leader
LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....………………………...…………………………………………

DAFTAR ISI ...........…………….....…………………………………………………………


BAB 1.LAPORA PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang …...…………………………….…………………………………
I.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………
I.3 Data Kegiatan Paket Pengawasan ..……………………………………………
1.3.1 Data Kegiatan Paket Peningkatan Jl. Turi - Kiringan ....………..
BAB 2.METODE DAN STRATEGI
PELAKSANAAN…………………………………………..............................................
2.1 Pekerjaan Pengawasan ...........……………………………………………….
2.1.1 Pekerjaan Sebelum Konstruksi ................……………………………
2.1.2 Pekerjaan Saat Pelaksanaan Konstruksi ............……………………
2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Pengawas ..................................
2.2.1 Pengendalian Biaya Proyek ……………….……………………………
2.2.2 Pengendalian Kualitas .......………………………………………………
2.2.3 Pengendalian Kuantitas ......…………………………………………….
2.2.4 Pengendalian Waktu .....………………………………………………….
2.2.5 Pengendalian Mutu .........……………………………………………….
2.2.6 Tahap Pemeliharaan ...............…………………………………………
BAB 3.KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ..........……………………………………………………………….
3.2 Saran .....................………………………………………………………………
BAB 4.PENUTUP ...............…………………………………………………………………
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Laporan Pendahuluan ini Bertujuan Untuk Memberikan informasi awal
terkait pekerjaan Peningktana Jalan di Wilayah Kabupaten Lamongan Keperluan
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan dengan rincian nama
paket pekerjaan sebagai berikut:
1. Peningkatan Jl. Turi - Kiringan
Kami sebagai Konsultan Pengawas memberikan arahan, masukan, serta
selalu berkoordinasi dengan pihak pihak terkait guna untuk memberikan hasil
kualitas pekerjaan yang terbaik. Adapun dalam pelaksanaan nanti terdapat
kendala kendala dalam pekerjaan agar di selesaikan dengan baik dan benar
sesuai jalur koordinasi yang baik.
Kami Sebagai Konsultan Pengawas mengharapkan Kritik dan saran dari
pihak pihak yang berkompeten apabila dalam menjalankan tugas terdapat hal
hal yang kurang sempurna baik dalam hal pengawasan di lapngan maupun
penulisan laporan .
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak terkait
diantaranya pelaksana masing masing pekerjaan ,dan Pihak Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagai user, atas kerjasama yang
baik dalam menyukseskan Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jalan di
Wilayah Kabupaten Lamongan Keperluan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Kabupaten Lamongan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan dari Pekerjaan Peningkatan Jalan di Wilayah Kabupaten
Lamongan Keperluan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Lamongan adalah fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan
sedemikian rupa sehingga dengan persyaratan (specification) untuk keperluan
pencapaian tujuan ini, perlu di perhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya
yang di gunakan dan waktu pelaksanaan dalam rangka pencapaian hasil ini
LAPORAN PENDAHULUAN
selalu di usahakan pelaksanaan pengawasan mutu (Quality
Control), pengawasan biaya (Cost Control) dan pengawasan waktu (Time
Control).

1.3 DATA KEGIATAN PAKET PENGAWASAN


Adapun data Kegiatan Peningkatan Jalan Wilayah Tengah adalah sebagai
berikut:
1. Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jl. Turi - Kiringan
2. Pemberi Tugas : DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KAB.
LAMONGAN KAB. LAMONGAN
3. Konsultan Pengawas : CV. MAKARYA ENGINEERING
4. Nomor Kontrak : 050/58/18.006/PPK/SPMK/DAK/413.103/2018
5. Nilai Kontrak : Rp. 3.456.000.000
6. Waktu Pelaksanaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh Hari Kalender)
7. Akhir Pelaksanaan : 22 November 2018
8. Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender
9. Sumber Dana : DAK 2018
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 2.METODE DAN STATEGI PELAKSANAAN

Dalam rangka persiapan dan pemantapan program kerja maka kami selaku
konsultan pengawas memberikan metode dan strategi pelaksanaan diantaranya
sebagai berikut:

2.1 PEKERJAAN PENGAWAS

Sesuai dengan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengawasan


pekerjaan adalah untuk mencapai kuantitas dan mutu pekerjaan yang sesuai
dengan yang telah di syaratkan dalam spesifikasi Teknik dan Dokumen Kontrak
dan dapat di pertanggung jawabkan dengan waktu yang telah di tetapkan
.Maksud dan Tujuan dari kegiatan tersebut di bawah ini dapat di laksanakan
dengan baik da benar.

Adapun Fungsi dari pekerjaan supervise diantaranya yaitu:

1. Quality Kontrol yaitu mengamankan seluruh komponen secara


menyeluruh dan mendetail (tidak secara random) untuk memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan dan selalu di lengkapi daftar simak apa
yang akan di periksa.
2. Quality Assurance yaitu suatu Kegiatan sistematik dan terencana yang di
tetapkan dalam sistem mutu, untuk meyakinkan apakah proses quality
Control cukup terarah sesuai sasaran dan cukup efektif, secara random
dilakukan kontrol pengamanan kualitas sebagai sarana counter check.
3. Safety Control yaitu menekankan pada pengamanan dalam seluruh proses
pekerjaan yang terlibat,secara teknis lebih banyak kearah mengamankan
struktur pekerjaan dan langkah pengendalian resiko dalam cara
pelaksanaan (kemungkinan kecelakaan,kebakaran,dll)

Beberapa hal penting yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan


pengawasan ini adalah :
LAPORAN PENDAHULUAN

2.1.1. Pekerjaan Sebelum Konstruksi

Konsultan pengawas memulai pekerjaan setelah adanya Surat Perintah Mulai


Kerja (SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen. Tahapan pekerjaan persiapan
merupakan kegiatan awal dari suatu pekerjaan. Secara umum pekerjaan persiapan
akan mencakup pekerjaan evaluasi dan Perencanaan terhadap kondisi

lapangan yang ada, proses mobilitas konsultan dan koordinasi awal. Dalam tahap
aktivitas pekerjaan persiapan, konsultan akan melakukan tahapan aktivitas sebagai
berikut :

1 . PCM (Pre Construction Meeting)

Sebelum memulai kegiatan di lapangan diperlukan pertemuan tiga pihak


pelaku proyek yang tergabung dalam Organisasi Pelaksana Pekerjaan, yaitu
Pengguna Jasa, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sebagai
Pemilik Proyek, Konsultan Pengawas dan Penyedia Barang/Jasa untuk
mengadakan koordinasi awal. Koordinasi awal sebelum aktivitas lapangan (PCM) ini
sangat diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan serta untuk
mencapai hasil pekerjaan yang sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan kejelasan
mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing masing pihak. Dalam hal
ini Konsultan Pengawas bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen kegiatan
Pengawasan Teknis Wilayah Kabupaten Lamongan dalam pengawasan,
memberikan nasihat dan saran penyelesaian masalah serta administrasi teknik.
Selanjutnya koordinasi yang erat selama periode pelaksanaan konstruksi dilakukan
dengan pengadakan pertemuan berkala secara teratur.

Hal penting dalam koordinasi awal (PCM) adalah mencakup semua persiapan yang
akan dilakukan oleh masing masing pihak diantaranya :

a. Organisasi dari masing masing pihak (Pengguna jasa, Konsultan Pengawas


dan Penyedia Barang/Jasa).
b. Tata cara pengaturan kerja (susunan rencana kerja).
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi alat dan personil.
LAPORAN PENDAHULUAN

e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan.


f. enyusunan program mutu.
g. Pembahasan mengenai dokumen kontrak kerja dan spesifikasi teknis yang
kurang jelas dan kurang dimengerti.
h. Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan sistem serta batas waktu
penyerahan pelaporan hendaknya telah dijelaskan dan sepakati selama
pertemuan awal (PCM).
i. Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan harus dibahas dengan jelas.

j. Menentukan waktu untu rapat bersama, kunjungan bersama ke lokasi proyek


dan menentukan batas awal serta akhir proyek dan menentukan metode
kerja selanjutnya.
k. Menyepakati aturan hubungan kerja antara para pihak :
- Alamat para pihak beserta nomor telepon yang bersangkutan
- Yang berhak tanda tangan surat menyurat
- Lama waktu bagi konsultan dan pengguna jasa untuk memberikan
keputusan terhadap usulan kontraktor.
- Dan lain lain yang diperlukan.
l. Hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pre Construction Meeting.

2. Evaluasi dokumen

Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap seluruh


kelengkapan data yang ada, karena akan dipergunakan sebagai acuan terhadap
pelaksanaan konstruksi, antara lain :

a. Persyaratan kontrak.
b. Spesifikasi Teknik
c. Dokumen Penawaran Penyedia Barang/Jasa.
d. Gambar Perencanaan.
LAPORAN PENDAHULUAN

e. Memeriksa jenis dan legalitas asuransi Contractor’s All Risk


(performance security)
f. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan ada usulan atau masukan dari pihak
Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas terhadap Pengguna Jasa barangkali
masih diperlukan sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan konstruksi.

3. Persiapan Konsultan Pengawas


Konsultan akan menyiapkan format standart untuk digunakan dalam pelaksanaan
pengawasan pekerjaan konstruksi, berupa format :
a. Laporan Pendahuluan.
b. Laporan mingguan (pelaporan lisan dan tulisan).
c. Laporan bulanan.
d. Laporan akhir.

2.1.2. Pekerjaan Saat Pelaksanaan Konstruksi


Konsultan akan melakukan dan memonitor secara rutin setiap hari terhadap
kegiatan kontraktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Secara garis besarnya kegiatan pengawasan teknik ini mencakup aspek sebagai
berikut :

1. Pengawasan Kuantitas Pekerjaan


Kendali kuantitas merupakan salah satu aspek penting dalam pengawasan
teknik. Konsultan akan menggunakan metode, langkah langkah pengawasan
serta sistem pelaporan yang teliti, sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan
konstruksi terlaksana sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan. Pekerjaan
pengendalian kuantitas meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Survey Awal Pekerjaan (Uitzet)
Survey sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan yang
akan dilakukan proses pekerjaan rehabilitasi saluran tersebut.
b. Mutual Check Awal Pekerjaan (MC-0)
LAPORAN PENDAHULUAN

Dari hasil pengukuran panjang akan diolah menjadi


perhitungan awal pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan dan dilaporkan
dalam bentuk Dokumen Mutual Check Awal (MC-0) disertai data pendukung
perhitungan dan gambar rencana kerja (shop drawing). Dokumen ini harus
diperiksa oleh Konsultan Pengawas serta Pihak Pengguna Jasa untuk
selanjutnya ditandatangani bersama sebagai data pendukung pengajuan
Addendum pekerjaan.
Konsultan Pengawas maupun pihak Pengguna Jasa berhak menerima atau
menolak hasil perhitungan dan gambar tersebnut dan Penyedia Barang/Jasa
harus segera merubah/merevisi hasil perhitungannya sesuai dengan yang
disyaratkan. Selanjutnya Dokumen Mutual Check
Awal (MC-0) tersebut dijadikan acuan kuantitas pekerjaan di lapangan dan
gambar rencana (shop drawing) menjadi gambar acuan kerja di lapangan.
c. Pengukuran Hasil Kerja
Hasil prestasi kerja yang telah dicapai Penyedia Barang/Jasa diukur
bersama sama pihak Penyedia Barang/Jasa dan Konsultan Pengawas
setiap hari selama periode konstruksi sebagai fungsi monitoring di lapangan
dan dicatat dalam laporan harian.
Hasil pengukuran harian ini diserahkan kepadda Chief Inspector selaku
koordinator pengawas sebagai dokumen pendukung laporan kuantitas
mingguan, bulanan dan laporan akhir konsultan pengawas. Hasil
pengukuran ini juga sebagai data koreksi terhadap semua laporan prestasi
kerja Penyedia Barang/Jasa yang akan diserahkan kepada pihak Pengguna
Jasa sebagai Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate) dan pendukung
penyerapan anggaran fisik (termin).
Apabila terjadi ketidaksesuaian kuantitas terlaksana antara pihak Penyedia
Barang/Jasa dan pihak Konsultan Pengawas, maka akan dilakukan
koordinasi antara kedua pihak dengan melakukan silang (cross check) atas
perhitungan. Dan apabila masih tidak ditemukan titik dari ketidak seusaian
perhitungan tersebut, maka akan diadakan pengukuran ulang di lapangan
yang akan disaksikan Pihak Dinas Sumber Daya air dan Tata Ruang
sebagai Pemberi Tugas.
LAPORAN PENDAHULUAN

2. Pengawasan Kualitas pekerjaan


Pengujian material konstruksi dilakukan oleh kontraktor dengan
menggunakan peralatan test dilapangan maupun di laboratorium yang
disediakan kontraktor serta mengikuti standar prosedur pengujian seperti
yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Pengujian Mutu dilakukan secara
rutin dengan mengambil contoh secara acak (Random Test) pada lokasi
lokasi dan jenis pekerjaan yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas akan memeriksa dan membuat koreksi koreksi dan
meminta tambahan kelengkapan lainnya yang diperlukan. Konsultan
Pengawas akan melaporkan hasil uji kualitas ini dalam bentuk Laporan
Kualitas Bahan. Dalam hal ini Konsultan Pengawas maupun Pihak

Penggunan Jasa berhak untuk menolak (Reject) material berdasarkan hasil


uji yang tidak sesuai dengan ketentuan yang tersebut di Dokumen Kontrak.
Dan Penyedia Barang/Jasa wajib segera menggantinya dengan material yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.

Pihak Konsultan Pengawas dan Pihak Pengguna Jasa juga berhak


memerintahkan kepada pihak Penyedia Barang/Jasa untuk membuang dan
mengganti material atau membongkar dan mengerjakan kembali perkerjaan
yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak maupun Spesifikasi Teknik
sesuai hukum Removal of Improrer Work, Materials or Plant. Apabila
Penyedia Barang/jasa tidak melaksanakan perintah tersebut diatas, maka
Konsultan Pengawas maupun Pengguna Jasa berhak untuk menunjuk pihak
lain untuk melaksanakn perintah tersebut dan biayanya dibebankan kepada
pihak Penyedia Barang/Jasa dengan cara pemotongan MC sesuai hukum
Default of Contractor in Compliance.
Dan apabila kejadian ini berulangkali dilakukan, maka Penyedia Barang/Jasa
dapat dikenakan sanksi pemutusan persyaratan telah disebutkan dalam
Dokumen Kontrak telah dipenuhi, maka Konsultan Pengawas akan
memberikan rekomendasi kepada pengguna jasa yang selanjutnya
menerbitkan surat.
LAPORAN PENDAHULUAN

3. Pengawasan pelaksanaan Pekerjaan


Selama pekerjaan berlangsung, Komsultan Pengawas akan melakukan
pengawasan secara rutin dan detail terhadap metode pelaksanaan, jumlah
buruh, kondisi cuaca, kondisi peralatan dan construction plan, tingkat dan mutu
produksi, penggunaan material lulus uji, pekerjaan pengujian mutu serta
keselamatan kerja. Konsultan akan menginformasikan dan memberikan saran
pemecahan permasalahan atas kekurangan kekurangan, kerusakan kerusakan
serta perbaikan perbaikan yang harus segera diambil.
Rangkuman dari seluruh hasil pengawasan mutu akan dituangkan dalam
laporan kemajuan bulanan. Hal-hal khusus yang harus diselesaikan akan
dilaporkan secara tertulis atau dengan mengadakan pertemuan yang
membahas perincian permasalahan yang ada dan usaha pemecahannya. Pada
setiap bagian pekerjaan yang telah selesai, Konsultan akan melakukan inspeksi
akhir, apabila pekerjaan telah dilaksanakan dengan spesifikasi yang telah
ditentukan, Konsultan akan segera membuat rekomendasi secara resmi kepada
Pengguna Jasa untuk menerima pekerjaan.

Pekerjaan yang tidak diterima yang disebabkan oleh hasil pekerjaan yang buruk
dan tidak sesuai dengan spesifikasi harus dilaporkan kepada Pengguna Jasa
untuk selanjutnya ditolak dsengan secara tertulis berikut catatan dan alasan
penolakannya.

4. Pendekatan Persuasiv dan Sosialisasi


Konsultan Pengawas juga bertanggung jawab atas segala dampak sosial yang
terjadi. Komponen Organisasi Proyek dan dibantu oleh Kepala Pemerintahan
setempat dan pihak Kepolisian bagian Bimas bersama sama melakukan
pendekatan kepada warga sekitar proyek dan warga wilayah terdampak
pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Kabupaten Lamongan. Langkah
langkah yang perlu ditempuh antara lain :
- Mengundang beberapa pihak dari instansi terkait yang mempunyai utilitas
disepanjang pekerjaan untuk bersama sama berkoordinasi untuk
kelancaran proses pekerjaan.
LAPORAN PENDAHULUAN

- Mengundang warga sekitar proyek dan warga wilayah


terdampak akibat pelaksanaan proyek yang difasilitasi Pemerintah
setempat bersama sama memahami arti dan tujuan Rehabilitasi saluran.
Pada saat itu juga dibicarakan masalah batas batas wilayah pekerjaan
dan kewenangan penanganan masalah terkait hak milik, dampak negative
dan keamanan terhadap pekerjaan tersebut.
- Selanjutnya pihak Konsultan Pengawas dilapangan bersama sama pihak
Pengguna Jasa dilapangan selalu memperbarui informasi dan
perkembangan pekerjaan yang bersinggungan dengan warga dan utilitas
jalan serta bangunan fasilitas umum untuk selanjutnya ditanggapi dengan
pertemuan berkala.
- Pihak Konsultan Pengawas di lapangan melaporkan segala
perkembangan di lapangan kepada Team Leader melalui Chief Inspector
selaku Koordinator Pengawas untuk dituangkan dalam Laporan Bulanan.
-
2.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS
Tugas dan tanggung jawab konsultan ini memberikan jasa layanan kepada
Pemberi Tugas untuk mengendalikan pelaksanaan proyek pada tahap pelaksanaan
pengawasan sampai dengan tahap pemeliharaan. Tahapan tahapan yang menjadi
tanggung jawab konsultan pengawas pada proyek ini adalah seluruh tahapan
tersebut akan berlangsung 210 ( Dua Ratus Sepuluh ) hari kalender.
Dengan tahapan pengendalian pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut :

2.2.1. Pengendalian Biaya Proyek


Pada suatu proyek, manajer proyek perlu memperhatikan tentang anggaran
yang telah ditetapkan dalam perencanaaan proyek, manajer tidak dapat menafsirkan
bahwa sebesar anggaran itulah akhir biaya proyek. Anggaran adalah suatu
perkiraan yang disusun berdasarkan informasi yang tersedia pada saat pembuatan
anggaran. Ada beberapa asumsi yang digunakan untuk merumuskan ketidakpastian
yang dihadapi proyel sehingga menjadi bagian dari anggaran proyek. Oleh sebab
itu, rencana proyek yang dibuat sebelum dimulai dan dituangkan dalam Petunjuk
Opersaional (PO) haruslah membuat sifat :
LAPORAN PENDAHULUAN

a. Rencana proyek yang mengalami perubahan selama proyek itu


berjalan.
b. Rencana proyek dapat menjadi landasan bersama semua pihak dalam
komunikasi mengenai proyek selama masa kerja proyek.

Dengan dimilikinya sifat-sifat ini dalam rencan proyek, semua pihak akan dapat
mengetahui bahwa anggaran proyek dapat meningkat lebih besar selama proyek
berjalan dan dapat pula realisasi biaya proyek lebih kecil daripada anggarannya
setelah proyek selesai asalkan proyek tersebut berjalan secara efektif dan

efisien. Penyimpangan realisasi biaya proyek dari anggarannya terutama terjadi


karena ketidakpastian, sehingga dapat menambah beban atau dapat sama sekali
tidak menimbulkan beban proyek seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Sehubungan dengan itu program menghemat biaya proyek wajib menjadi bagiab
dari disiplin manajemen proyek. Manajer proyek wajib mempertimbangkan
alternatif kerja untuk dapat menekan biaya proyek sebagai kesatuan. Karenanya
pengawasan dan pengendalian biaya proyek setidak-tidaknya perlu mencakup
pengawasan dan pengendalian :

a. Jadwal pembiayaan (cash flow)


b. Besarnya keseluruhan biaya proyek
Manajer proyek perlu mengawasi dan mengendalikan para pegawainya yang
bertanggung jawab menimbulkan pengeluaran-pengeluaran. Pengawasan
dan pengendalian bukan hanya melalui prosedur dan metode serta
kebijaksanaan, namun perlu diperhatikan pula bagaimana jalannya koordinasi
untuk memecahkan hambatan-hambatan dan perbedaan pendapat diantara
mereka dan perbedaan pendapat dalam unit kerjanya sendiri, kecepatan
mereka mengambil keputusan terhadap masalah yang dibawahnya,
bagaimana mereka memberi petunjuk kepada bawahan

dalam memecahkan masalah, apakah mereka menyarankan cara kerja yang


lebih baik, dan apakah mereka berusaha menciptakan iklim atau lingkungan
pengawasan dan pengendalian menghargai pelaksanaan tugas yang baik
dan memberikan kritik terhadap pelaksanaan tugas yang tidak memuaskan.
LAPORAN PENDAHULUAN

2.2.2. Pengendalian kualitas

Pengertian pengendalian mutu/kualitas disini bukan hanya dalam segi


bahan atau material yang dipakai, tetapi harus sesuai dengan kontrak, tetapi
juga meliputi mutu dan kualitas pelaksanaan harus baik. Kedua hal tersebut

sangat terkait dengan lainnya dan tak dapat dipisahkan dalam mencapai hasil
pekerjaan yang dikatakan baik. Bila kualitas material yang dipaksai sudah baik,
bukan suatu jaminan bahwa mutu pekerjaan tersebut baik, tetapi masih perlu
dilihat mutu pelaksanaanya dan sebaliknya. Karena persyaratan material hanya

sebagian kecil dari berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai/
menuju mutu/kualitas pekerjaan baik. Begitu pula dengan kuantitas pekerjaan
sangat berpengaruh pada kekuatan struktur yang ada. Bila pada
pelaksanaanpekerjaan, ukuran ukuran yang terjadi baik pada galian maupun
pasangan berkurang, maka kekuatan dari saluran tersebut juga mengalami
penurunan. Namun demikian hal yang tak kalah pentingnya adalah objectivitas
dan kejujuran dari pengawas lapangan dalam menangani segala permasalahan
dilapangan.
1. Pengendalian Kualitas bahan
Untuk dapat menyatakan bahwa bahan/material tersebut dapat dipakai
atau ditolak, pengawas harus mempunyai kemampuan/ pengalaman dan
tolak ukur dalam menentukan keputusan tersebut. Tolak ukur yang harus
dipakai oleh pengawas adalah :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
b. Berita acara aanwijzing.
c. Kontrak pekerjaan.
d. Peraturan pemerintah, keppres.
e. Peraturan/standarisasi yang berlaku.
LAPORAN PENDAHULUAN
Perihal yang harus diperhatikan dalam melakukan
pengendalian kualitas bahan oleh seorang pengawas/supervisor meliputi :
a) Persayaratan Bahan
Persyaratan bahan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan
yang ada dan melalui test bila diharuskan untuk mencapai kualitas
bahan yang baik.

b) Penyimpangan
Penyimpangan material disini tidak kalah pentingnya dibandingkan
dengan persyaratan teknis bahan yang harus dipenuhi, dimana akibat
faktor penyimpangan yang kurang baik akan mempengaruhi kualitas
bahan tersebut.
2. Pengendalian Kualitas Pelaksanaan
Seperti kami uraikan diatas bahwa terpenuhinya persyaratan
mutu/kualitas bahan tidak menjamin akhir pelaksanaan tersebut juga
memenuhi persyaratan yang baik. Sebaliknya pelaksanaan yang kurang teliti
walaupun kualitas bahannya baik, hasilnya dapat menjadi kurang/tidak baik.
Dalam tahapan/keadaan tertentu kekurang cermatan dapat menyebabkan
keadaan negatif sampai membayakan pada konstruksi tersebut.

2.2.3. Pengendalian kuantitas

Selain kualitas atau mutu pelaksanaan yang harus diperhatikan oleh seorang
pengawas, tidak kalah pentingnya disini adalah kuantitas pelaksanaan juga harus
diperhatikan. Lingkup pekerjaan ini mencakup lokasi dimana rehabilitasi saluran
tersebut akan dilaksanakan. semuanya harus sesuai dengan gambar pelaksanaan
yang ada dalam kontrak. Pekerjaan yang sudah selesai ternyata tidak cocok dengan
gambar pelaksanaan mempunyai resiko harus dibongkar.

2.2.4. Pengendalian Waktu

Selesainya pelaksanaan suatu pekerjaan yang sesuai jadwal sangat penting


dan menjadi lebih berarti lagi, apabila rehabilitasi saluran sangat mendesak untuk
segera difungsikan. Untuk itu Konsultan Pengawas harus menaruh perhatian yang
sungguh sungguh terhadap waktu tersebut. Sebagai pengendalian waktu ini
LAPORAN PENDAHULUAN
diperlukan pembuatan rencana kerja, yang biasa disebut Time
Schedule. Sedang dalam Time Schedule yang dibuat dalam memonitor pekerjaan
masih diperjelas lagi dengan Weekly Schedule.

2.2.5. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu pada tahap pelaksanaan fisik pekerjaan proyek


dilaksanakan dengan cara melakukan inspeksi, pengukuran dan pengujian (testing)
pada semua komponen kegiatan dan sumber data yang diperlukan untuk
mendukung pencapaian mutu yang disyaratkan. Hal ini merupakan metode utama
pengendalian mutu dan kontrol atas pelaksanaan spesifikasi-spesifikasi.

Pengendalian dan pengujian secara teratur merupakan alat/cara yang


diperlukan untuk menghindari hasil yang tidak dapat diterima yang disebabkan oleh
faktor-faktor seperti ketrampilan kerja yang jelek, perubahan sumber bahan bahan
bermutu jelek, perlatan yang tidak sesuai atau tidak memadai dengan kondisi yang
dapat merugikan pekerjaan dilapangan. Pengendalian mutu dilakukan pertama pada
bahan untuk menjamin bahwa bahan bahan yang diusulkan penggunaanya adalah
sesuai dan memenuhi syarat spesifikasi, selanjutnya pada mutu pekerjaan untuk
menjamin bahwa pekerjaan yang telah

dikerjakan oleh kontraktor telah memenuhi standart pengawasan dan


konstruksi yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menentukan pekerjaan
tersebut dapat diterima atau ditolak. Pada prinsiipnya, untuk menghasilkan suatu
pekerjaan dengan kualitas yang dipersyaratkan dalam spesifikasi, maka
pengendalian mutu harus mencakup kegiatan-kegiatan pemeriksaan dan penilaian
terhadap kesiapan alat, bahan, tempat kerja, cuaca, campuran, bahan, metode
kerja, pengukuran, dan dimensi hasil kerja.

2.2.6. Tahap pemeliharaan


1. Menyiapkan defect list setelah penyerahan pertama setiap paket pekerjaan
dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
2. Membuat laporan perbaikan/rehabilitasi cacat, kekurangan yang telah
dilaksanakan.
3. Mengkoordinir, mengarahkan, mengontrol kelengkapan legal dokumen.
LAPORAN PENDAHULUAN
4. Berita Acara pemeliharaan Pekerjaan/Berita Acara
pernyataan selesainya pekerjaan peningkatan/rehabilitasi saluran.
5. Berita acara serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan.

6. Mengkoordinir pelaksanaan operasional.


7. Mengarahkan dan memeriksa as built drawing.
8. Mengarahkan dan memeriksa secara manual.
9. Memproses : garansi, jaminan, sertifikat, perlatan, dan training operator
(jika ada).
10. Melakukan pengawasan selama masa peningkatan saluran.
11. Menginstruksikan pemborong membuat As Built dokumen, memeriksa
dan mempertanggung jawabkan kebenaran dokumen tersebut.
12. Membuat laporan akhir proyek yang berisi kronologis pelaksanaan
selama proyek berlangsung.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dari perjalanan penyelenggaraan Pekerjaan Peningkatan Jalan di Wilayah


Kabupaten Lamongan Keperluan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Lamongan terdapat dapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk disadari dan
dikontrol bersama-sama dalam rangka koordinasi dan konsolidasi kelancaran dan
ketepatan waktu pelakasanaan pembangunan jalan tersebut antara lain :

1. Perlunya menyusun program kegiatan konstruksi yang terdiri atas :


program pencapaian sasaran konstruksi, program penyediaan dan
penggunaan tenaga kerja, program penyediaan dan penggunaan
peeralatan dan perlengkapan, program penyediaan dan penggunaan
material, program penyediaan dan penggunaan informasi, serta program
penyediaan dan penggunaan dana;
2. Monitoring terhadap laju pekerjaan konstruksi dari segi kualitas dan
kuantitas serta pelaksanaanya termasuk jumlah pekerja, pengadaan
material serta mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan.
3. Koreksi dan meneliti perubahan perubahan serta penyesuaian yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi berlangsung.
4. Perlu adanya koordinasi kerja yang sinergi antara kontraktor, Konsultan
Pengawas untuk tetap menjaga kaidah-kaidah teknis yang telah disepakati
bersama dalam Spek/RKS dalam rangka meminimalisir terjadinya
penyimpangan dilapangan.

3.2. SARAN

1. Untuk memaksimalkan hasil dan kualitas pekerjaan agar berjalan sesuai


dengan rencana dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, seyogyanya
kontraktor pelaksana tetap mematuhi dan melaksanakan komitmen-
komitmen yang telah diputuskan bersama-sama baik dalam Rks/bestek,
LAPORAN PENDAHULUAN
Berita Acara Aanwijzing, site meeting maupun perintah
langsung/lisan dari pihak User.

2. Diharapkan kepada semua pihak yang berkompeten dalam


penyelenggaraan dan suksenya Pekerjaan Pengawasan Teknis Wilayah
Kabupaten Lamongan Keperluan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Kabupaten Lamongan diharapkan untuk lebih mempro-aktifkan
pengadaan dan pencatatan buku direksi/buku tamu bila sewaktu-waktu
terdapat kunjungan ataupun monitoring dari pihak instansi yang ditunjuk
dengan harapan kritik dan saran yang dicatat dapat membantu
pencapaian hasil yang maksimal sesuai fungsinya.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB. 4 PENUTUP

Sebagai penutup dari laporan pendahuluan ini, kami ucapkan terima kasih atas
kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan Pekerjaan
Pengawasan Teknis Wilayah Kabupaten Lamongan Keperluan Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2018.

Harapan kami, semoga Laporan Pendahuluan ini dapat memberikan


gambaran yang lebih kongkrit mengenai penjelasan pelaksanaan pekerjaan
pengawasan dilapangan selama kurun waktu yang akan dilaksanakan.

Kami sangat mengharapkan kriktik, saran maupun masukan agar pada


nantinya dapat meningkatkan kinerja kami sebagai team pengawas yang sesuai
dengan harapan Pemberi Tugas.

Terima kasih atas segala Kesempatan yang diberikan kepada perusahaan kami.

Lamongan, 22 November 2018


Hormat kami
Konsultan Pengawas
CV. MAKARYA ENGINEERING

BAMBANG PRIYOSUSILO, ST
Team Leader

Anda mungkin juga menyukai