Anda di halaman 1dari 25

Berbagi Pengalaman Supervisi: Laporan Akhir

Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo


(Pendahuluan)
konsultanjadul.blogspot.com

PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO


         
Nomor                      :  09 /CV.FEC/VIII/2013                                         
         Bone Bolango,       Agustus  2013
Lampiran                 : 1 ( satu ) Expl
Perihal                     : Laporan Pendahuluan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK )
Pekerjaan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013
Bersama ini kami sampaikan Laporan Pendahuluan, sesuai Surat
Perjanjian Jasa Konsultansi, Nomor  :
76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013, Tanggal 22 Juli  2013, dan Surat
Perintah Mulai Kerja ( SPMK ), Nomor:
76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013, Tanggal 26 Juli 2013, untuk
pekerjaan Pengawasan  Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami
ucapkan terima kasih.
CV. Fatek Engineering Consultant
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1.      Kepala Dinas Petambangan Dan Energi Kab. Bone Bolango
2.      Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
kuasa-Nya Laporan Pendahuluan Pekerjaan Pembangunan PLTMH Desa
Mongiilo, Tahun Anggaran 2013, ini dapat kami sampaikan.
Sebagai bahan dari pertanggung jawaban berjenjang. maka Laporan
Pendahuluan ini akan dilanjutkan dengan Laporan Bulanan sampai
dengan Laporan Akhir yang akan menyajikan seluruh rangkaian kegiatan
pengawasan teknis berupa proses mingguan dan kemajuan sik
pekerjaan setiap bulannya.
Penyusunan Laporan Pendahuluan ini merupakan salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari seluruh proses pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan, yang berisi tentang ; Pendahuluan, Data / uraian Proyek,
Metode Pengawasan Teknis dan Penutup.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu kami sampaikan
banyak terima kasih dan semoga laporan ini bermanfaat.
CV. Fatek Engineering Consultant
1.1         Latar Belakang Proyek
Berdasarkan program nasional untuk mewujutkan ketahanan pangan
masyarakat secara umum, maka sebagai langkah awal adalah
meningkatkan sarana dan prasarana petanian untuk menunjang proses
selanjutnya.
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pertambangan
Dan Energi Kab. Bone Bolango untuk Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo T.A 2013.
Tujuan dari jasa Pelayanan ini adalah :
1.      Menjamin bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan
dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakan standar prosedur
yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan.
2.      Tercapainya penyelesaian penanganan masalah – masalah yang
sifatnya khusus serta memiliki tingkat problematika yang tinggi sehingga
tingkat yang diinginkan.
3.      Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian
pelaksanaan jasa konsultansi.
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :
Daftar Pekerjaan Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo
Pembangunan PLTMH Desa
Mongiilo
1.4              Nama dan Organisasi
Pengguna jasa adalah Dinas Petambangan Dan Energi Kab. Bone
Bolango .
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. ………….-
(Tiga Puluh Empat Juta Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
 termasuk PPN 10 % dan dibiayai oleh dana DAU, Tahun Anggaran 2013.
1.6              Ruang Lingkup, Lokasi Kegiatan, Metodelogi dan Jadwal
Pelaksanaan.
Ruang Lingkup Jasa Pengawasan pelaksanaan Teknis disini yang
dimaksud adalah terhadap pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan
dengan proyek selama masa pelaksanaan sik.
Untuk membantu Dinas dalam mengidenti kasi setiap persoalan yang
mungkin terjadi dilapangan sehubugan dengan akti tas kontraktor dan
membuat rekomendasi untuk memecahkan persoalan tersebut.
Dalam pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi
mempunyai tugas dalam Jasa Pelayanan Tim Pengawasan Teknis yang
disebut Supervision Team. Masing-masing tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya, tetapi tidak terbatas pada aktivitas berikut ini.
Tugas Tim Pengawasan adalah mencakup hal-hal dibawah ini namun
tidak terbatas pada :
1.        Membantu Dinas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah
ditetapkan.
2.        Membantu Dinas dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama
sehubungan dengan  pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
3.        Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “ Contrac
Variation/Change Order “ dan “ Adendum “, sehingga perubahan –
perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum dengan
mempertimbangkan semua ospek yang ada.
4.        Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara
trperinci untuk mendukung peninjauan desain, menyempurnakan
hitungan desain, membuat gambar desain dan perhitungan desain, dan
menyiapkan perintah-perintah pada kontraktor sehingga perubahan
desain trsebut dapat dilaksanakan.
5.        Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang dipakai sebagai dasar pembayaran,
sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan pada ketentuan yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
6.        Melaporkan kepada Dinas semua masalah sehubungan dengan
pelaksanaan  pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target sik,
serta usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan yang
diperlukan.
7.        Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta
menandatangani “ Monthly Certi cate (MC) “ apabila mutu dan
pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
8.        Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor
atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan
persyaratan, baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy surat-
surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada pengguna jasa.
9.        Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar terlaksana
yang menggambarkan secara terperinci setiap bagian pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh kontraktor.
10.    Membantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menyusun
laporan bulanan, laporan akhir tentang kegiatan-kegiatan pelaksanan
pekerjaan untuk dilaporkan kepada pihak lebih tinggi.
11.    Membantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam
melaksanakan “ Provisional Hand Over (PHO) “ terutama dalam
menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
Kegiatan Jasa Konsultasi ini dilaksanakan diwilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yaitu di Kabupaten Bone Bolango. Untuk jelasnya
Lokasi Pekerjaan/Kegiatan dapat dilihat pada Gambar.1.6.2.
Lokasi Pengawasan Tersebar di Kab. Bone Bolango
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengawasan, konsultan pengawas
harus segera menyusun;
a.                   Program kerja berupa Jadwal Kegiatan pengawasan.
b.                  Alokasi tenaga, khususnya koordinator pengawas dan harus
mendapat persetujuan pelaksana kegiatan/ pembantu penanggung jawab
(Pengguna Barang/ Jasa)
c.                   Uraian konsepsi rencana pekerjaan.
Setelah ketiga hal tersebut diatas disetujui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan akan menjadi pedoman penugasan bagi konsultan pengawas.
Dalam pekerjaan pengawasan seperti dimaksud pada pengarahan
penugasan ini, konsultan pengawas harus memperhatikan persyaratan
sebagai berikut :
1.         Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara
tuntas sampai memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh pelaksana kegiatan dari Pejabat Pengguna Anggaran
(Pengguna Barang/ Jasa).
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan harus obyektif sehingga
memberikan hasil yang baik dalam segi hal kualitas dan kuantitas.
3.      Pengarahan fungsional
Pekerjaan pengawasan baik yang menyangkut waktu, mutu dan tepat
guna harus dilaksanakan dengan profesional yang tinggi sebagai
konsultan pengawas.
4.      Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan pengawasan ini
dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Selain kriteria umum
diatas untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan
seperti standarisasi, pedoman dan peraturan-peraturan yang berlaku
antara lain :
1.         Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Perjanjian Pekerjaan
Pengawasan (KONTRAK).
2.         Peraturan pembangunan yang dikeluarkan oleh Pemda yang
terkait dengan pekerjaan ini.
Setiap bagian pekerjaan pengawasan yang diselenggarakan konsultan
agar mencapai keluaran yang dimaksud dan untuk memecahkan
persoalan yang timbul konsultan pengawas memberikan resultan atas
berbagai kepentingan yang terkait atas persetujuan Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan.
a.    Membuat Pengawasan Umum dan mengadakan koordinasi evaluasi
administrasi kepada Penanggung Jawab Kegiatan
b.    Menyusun pengawasan detail dari tiap bagian pekerjaan yang
meliputi semua disiplin teknis yang terkait dalam pengawasan tersebut.
1.6.4  JangKa Waktu Pelaksanaan
Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Tahun Anggaran 2013
dilingkungan Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Bone Bolango
adalah 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender.
Dinas Pertambangan Dan Energi melalui kegiatan pekerjaan Pengawasan
 Pembangunan PLTMH Desa Mongiilo, Tahun Anggaran 2013 ini
memintakan jasa pengawasan kepada Konsultan Pengawas dalam hal ini
CV. Fatek Engineering Consultant, untuk mengawasi pekerjaan tersebut
diatas. Adapun data-data kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Paket                                    : Pengawasan Pembangunan PLTMH Desa
Mongiilo
2.  Volume                                 : 1 (satu) Pembangkit
3.  Lokasi                                   : Desa Mongiilo Kec. Bulango Ulu Kab. Bone
Bolango
4.  Nomor Kontrak                     : 76/SPK/PK/DISHUTTAM/BB/VII/2013,
Tanggal, 22 Juli  2013
6.  Total Kontrak Asli                 : Rp. 25.850.000,oo-
7.  Total Kontrak Revisi             : -
8.  Surat Perintah mulai              : Tanggal 26 Juli 2013
9.  Jangka Waktu Pelaksanaan       : 150 ( Seratus Lima Puluh ) Hari Kerja
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango melalui Dinas Pertambangan Dan
Energi Kab. Bone Bolango melaksanakan Pekerjaan Pembangunan
PLTMH dengan sumber dana berasal DAU Tahun Anggaran 2013.Layanan
Jasa Yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut, selain pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor, juga diperlukan layanan
jasa Konsultansi yang akan bertugas membantu Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam
hal Pengawasan Teknis terhadap Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
Tujuan yang hendak dicapai pada pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan
Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan adalah untuk .
Setelah selesainya proyek ini, nantinya diharapkan kelancaran
transportasi akan menunjang dan meningkatkan perkembangan ekonomi,
sosial, dan keamanan masyarakat disekitar proyek khususnya di
Kabupaten Bone Bolango pada umumnya.
2.2.2. KONDISI LOKASI PRK
Berdasarkan pada apa yang telah kami pelajari dari kegiatan-kegiatan
yang sejenis, kami merumuskan langkah-langkah pendekatan dan
methodology yang paling efektif untuk diterapkan pada proyek ini. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pendekatan terhadap pekerjaan meliputi :
·       Tidak hanya memberikan jasa Supervisi sesuai dengan Kerangka
Acuan Tugas tetapi juga mengusahakan dengan cara sedemikian rupa
agar diperoleh hasil yang baik.
·       Tidak hanya melakukan pengawasan biaya proyek, tetapi juga
mengusahakan kemungkinan biasa diperoleh penghematan biaya proyek.
·       Tidak hanya memonitor kemajuan pekerjaan, tetapi juga
menciptakan metode-metode dan teknik penjadwalan untuk
mendapatkan penghematan waktu.
·       Menitik beratkan pada pelaksanaan program pengawasan mutu
secara efektif.
·       Menjalin kerjasama yang baik dengan Kontraktor dalam
memecahkan masalah-masalah dan mendayagunakan struktur
organisasi.
Perincian mengenai pendekatan umum dan methodology yang konsultan
rencanakan untuk digunakan pada proyek ini, seperti diuraikan pada Sub
Bab berikut ini.
1.2         TAHAP PRA KONSTRUKSI
3.2.3                  Pekerjaan Persiapan
Segera setelah Konsultan menerima surat Perintah kerja atau surat resmi
lainnya dari Pemberi Tugas, maka konsultan segera mempersiapkan
segala sesuatunya yang diperlukan dalam masa pra konstruksi ini antara
lain menyediakan kantor dan perlengkapannya, memobilisasi personil-
personil dan staf pendukung untuk administrasi kantor, kendaraan dan
fasilitas lainnya.
Konsultan juga akan menyiapkan blanko standar yang akan dipakai
selama masa konstruksi.
Blanko-blanko standar tersebut antara lain :
·       Blanko untuk keperluan topogra survey
·       Blanko laporan harian dari inspector termasuk pengadaan material
dan tenaga.
·       Blanko Quality Control yaitu pengetesan Material / bahan termasuk
test density, concrete, dan lain-lain.
·       Blanko pengukuran volume pekerjaan.
·       Blanko instruksi lapangan kepada kontraktor.
·       Blanko surat izin untuk memulai pekerjaan-pekerjaan tertentu
(Request ).
·       Blanko surat menyurat antara Konsultan dengan pihak Pemberi
Tugas dan kontraktor.
·       Blanko-blanko pendukung lainnya seperti gra k cuaca, tenaga kerja
dan peralatan
Seluruh penyediaan blanko /formulir diatas diusahakan selesai pada
masa persiapan konstruksi, hingga digunakan pada saat konstruksi mulai
dilaksanakan.
Konsultan akan memobilisasi team-team lapangan agar mereka juga
dapat mempersiapkan tugas-tugasnya dilokasi proyek. Pada tahap ini
konsultan akan berdiskusi dengan Pemimpin Proyek serta kontraktor
mengenai cara pelaksanaan pekerjaan, tempat penumpukan material dan
hal-hal yang dianggap perlu dengan harapan apabila segala sesuatunya
dipersiapkan dengan baik, segalanya juga akan berjalan lancer selama
masa pelaksanaan konstruksi. 
Hal-hal penting lainnya yang harus dilakukan konsultan pada tahap awal
pekerjaan adalah menginventarisasi kondisi lapangan dengan jalan
melakukan Survey Pendahuluan dan bilamana perlu bersama-sama
dengan kontraktor dan kemudian mencocokkannya dengan gambar
rencana awal.
Apabila ditemukan keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan desain
semula maka harus dilakukan rapat untuk membahas dan menyiapkan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Setelah Pemimpin Proyek atau Pemberi Tugas menyetujui dilakukannya
perubahan desain, maka konsultan membantu pengambilan data
lapangan yang mana data tersebut akan diolah sesuai system
pengawasan jembatan dan mempertimbangkan kebutuhan pada masa
yang akan datang. Keputusan yang diambil oleh Pihak Proyek/Pemberi
Tugas akan disampaikan kepada kontraktor secara formal. Perubahan
rencana ini dapat juga terjadi pada masa pelaksanaan pekerjaan.
3.2.3  Rapat Pra Konstruksi
Konsultan akan mengadakan rapat pra konstruksi dengan mengundang
pihak Proyek / Pemberi Tugas dan Kontraktor untuk menata kerja sama
yang baik mengenai prosedur pelaksanaan suatu pekerjaan, pengertian
yang sama mengenai kualitas yang diinginkan, prosedur administrasi,
prosedur penagihan dan pembayaran serta metode konstruksi yang harus
diikuti.
Apabila hasil rapat pra konstruksi terselenggara dengan baik akan
bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan proyek, hasil rapat serta hasil
Tanya jawab tersebut akan dicatat dalam suatu notulen/berita acara
rapat dan dibagikan kepada semua pihak yang hadir.
1.3         TAHAP PENGAWASAN TEKNIS
Berhubungan jenis konstruksi yang ada pada proyek ini sangat spesi k,
maka pelaksanaan proyek ini diperkirakan begitu rumit, sebab mengingat
lokasi proyek ini berada pada terpencil.
Karena alasan tersebut diatas, maka supervisi konstruksi menjadi hal
yang sangat penting dan memerlukan suatu wadah dengan organisasi
yang memadai untuk memonitor segala aspek pekerjaan, sedemikian
rupa sehingga prayek ini akan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan
spesi kasi yang ada dan anggaran yang sudah ditetapkan.
Untuk memenuhi target diatas, kami telah menyiapkan program kerja dan
menyusun satu team yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan pada Bab V dari usulan teknis ini. Dalam hal ini, kami ingin
menekankan bahwa kami yakin jasa-jasa Pengawasan konsultansi yang
dapat diandalkan.
Pada prinsipnya konsultan akan mengutamakan hal-hal berikut selama
pelaksanaan konstruksi, yaitu :
·       Menyusun rencana yang baik dan efektif mengenai pembuatan
kontrak dan tentu saja dipahami oleh kontraktor.
·       Mengarahkan kontraktor mempersiapkan metode pelaksanaan untuk
semua kegiatan pekerjaan dan membantu perbaikan-perbaikan bila
memang memerlukan peningkatan metoda-metoda tersebut
·       Membantu kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal
pekerjaan.
·       Bekerjasama dengan kontraktor dengan mengoptimalkan hasil kerja
dan pendayagunaan peralatan.
·       Memonitor persediaan material yang memadai selama pelaksanaan.
·       Membentuk team inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan
tenaga teknisi dan material dengan tujuan utama adalah menjamin
tercapainya pengawasan mutu yang baik dan sesuai dengan spesi kasi
yang disyaratkan.
·       Mengadakan rapat mingguan dengan kontraktor untuk membahas
semua kegiatan pekerjaan, terutama mengenai langkah-langkah/tindakan
yang diperlukan untuk peningkatan dan e siensi pelaksanaan dilapangan.
Juga untuk membahas secara mendalam dan menyelesaikan setiap
masalah yang mungkin timbul dalam kaitan dengan pengawasan mutu
dan kemjuan pekerjaan.
·       Menyusun suatu metode yang menjamin agar gambar kerja
kontraktor tidak terlambat prosesnya mulai dari pembuatan, koreksi
hingga persetujuannya.
·       Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas
termasuk gambar-gambar rencana dan spesi kasi.
·       Membantu kontraktor agar dapat menggunakan agregat mutu tinggi
untuk beton .
·       Menyiapkan dan mengurus serti kat pembayaran bulanan kontraktor
sedemikian rupa sehingga penerimaan pembayaran tetap pada waktunya
dan tidak mengganggu kelancaran pekerjaan selanjutnya.
·       Memberitahukan pemimpin proyek secara lengkap dan kontinyu
tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan
kemajuan pekerjaan bulanan. Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan
sekali untuk membahas dan memecahkan masalah yang penting dan
yang terjadi selama proyek.
Membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang terlibat pada
proyek ini , pihak-pihak yang berkepentingan.
Dari uraian-uraian diatas, konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan
berjalan lancar, hasil pekerjaan akan baik dan proyek akan selesai tepat
pada waktunya.
3.3.2.      Pekerjaan Persiapan.
Jika kontraktor sudah mendapat Surat Perintah Kerja atau surat resmi
lainnya dimana pemberi tugas memberikan hal untuk memulai pekerjaan
persiapan untuk pelaksanaan konstruks ini meliputi mobilisasi personil
dan peralatan termasuk menyediakan kantor dan perlengkapannya dan
alat transportasi yang akan disediakan oleh kontraktor.
Konsultan juga akan menyiapkan blanko standard dan membuat format
laporan yang akan digunakan selama tahap supervisi konstruksi. hal-hal
penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap awal
pekerjaan adalah pengkajian ulang secara terinci dan studi atas data-data
yang sudah ada seperti standar perencanaan, spesi kasi, surat
keterangan material, persyaratan kontrak, Rencana anggaran Biaya,
Rencana Kerja dan lain-lain. Hal-hal tersebut bermanfaat yntuk
menghilangkan keraguan atau mengoreksi kesalahan-kesalahan yang
biasa ditemukan, serta memberikan usulan-usulan yang dapat
mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu proyek dan menghemat
waktu pelaksanaan dengan pertimbangan-pertimbangan yang dapat
diterima secara teknis.
Konsultan akan menyiapkan tambahan-tambahan, catatan-catatan
tambahan atau sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses
pengkajian ulang secara terinci dan studi diatas data yang sudah ada.
Jika telah disetujui, hal ini selanjutnya akan diberikan kepada kontraktor.
Jika waktu memungkinkan maka pengkajian ulang secara terinci studi
atas data yang sudah ada dapat diteruskan dengan penentuan
kemungkinan penyempurnaan perencaan.
3.3.3    Pengadaan Material dan Mekanikal.
Pengadaan Material yang di butuhkan harus menggunakan bahan sesuai
spesi kasi atau atas persetujuan Konsultan dan PPTK. Dalam rangka
menjaga kelancaran pekerjaan maka untuk pengadaan Mekanikal/Mesin
agar dari awal sudah harus di order untuk menjaga keterlambatan dalam
pengirimaan/transportasi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, konsultan menempatkan
pengawasan/pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting
dan oleh karena itu konsultan akan dengan hati-hati membentuk suatu
team lapangan, membuat metode-metode dan langkah-langkah serta
system pelaporannya sehingga menjamin setiap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor sudah sesuai dengan spesi kasi yang ada.
Bukan berarti konsultan mengharapkan kesempurnaan atau mencoba
memaksa kontraktor untuk membuat sesuatu yang melebihi apa yang
tercantum pada dokumen kontrak sehingga mengakibatkan hasil yang
negative. sebaiknya konsultan mengusahakan yang terbaik dengan
mencari jalan penyelesaian setiap masalah yang dialami kontraktor
sedemikian rupa sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan
spesi kasi.
Pengujian akan dilakukan secara harian atau berkala, tergantung
keperluan. Pengujian akan mencakup, tetapi tidak dibatasi hingga test
kekuatan beton,.
Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan kemajuan pekerjaan. Hasil
test akan segera diberikan ke kontraktor dengan memberikan tanggapan.
Semua test harus dilaksanakan pada waktu yang tepat, sehingga tidak
menghambat kemampuan pekerjaan kontraktor.
System pengujian yang berdasarkan pada pengambilan contoh secara
acak dan secara statistic akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak
bertentangan dengan spesi kasi.
Perhatian khusus adalah perlu diadakan pengujian secara
berkesinambungan atas agregat kasar dan halus yang dihasilkan dari alat
pemecahan batu kontraktor dilokasi pengambilan batu ( agregat yang
dibeli oleh kontraktor ). Konsultan juga akan melakukan test bahan yang
diperoleh pada setiap borrowpit yang digunakan oleh kontraktor.
3. Pengawasan Pekerjaan.
salah satu dari tanggung jawab utama dari konsultan adalah pengawasan
pekerjaan dan monitoring, konsultan akan melaksanakan program ini
untuk menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan kontraktor diinspeksi oleh
tenaga-tenaga yang handal dan diawasi oleh tenaga ahli yang
professional.
Pengawasan ini merupakan dasar utuk menjamin mutu pekerjaan sesuai
dengan spesi kasi dan jika ditemui pekerjaan tidak sesuai dengan
spesi kasi, kontraktor secara resmi akan diberitahukan secara tertulis
agar diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dalam hal ini, harus
dijelaskan bahwa konsultan akan memberikan saran-saran untuk
membantu kontraktor mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran biaya
dan penggunaan waktu yang percuma untuk perbaikan pekerjaan sebagai
contoh, sebelum kontraktor diperbolehkan melanjutkan pekerjaan
tertentu seperti pengecoran beton, inspector dari konsultan memeriksa
sebelumnya.
Setelah segala sesuatu sudah siap, kontraktor akan diberikan surat
tertulis yang memberikan persetujuan untuk melanjutkan pekerjaan
pengecoran tersebut. Prosedur ini sangat membantu untuk menghindari
kesalahan pelaksanaan dan memperkecil pemborosan tidak perlu.
konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur untuk pengawasan
yang harus diikuti pada setiap kegiatan lapangan yang meliputi
pelaporan, pemberian perintah-perintah secara tertulis kepada kontraktor,
ijin untuk kontraktor agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
menyetujui permohonan kerja, dan lain sebagainya.
Juga seperti diterangkan ditempat lain, konsultan akan meminta
menyusun metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan dimana
menerangkan bagaimana cara pelaksanaan pekerjaan termasuk jenis
peralatan yang dibutuhkan dan test-test yang harus dilaksanakan.
Metode pelaksanaan yang sudah disetujui untuk pekerjaan tertentu akan
diberikan kepada mandor dari kontraktor dan inspector dari konsultan
sebagaimana pedoman sehingga dapat membantu melancarkan proses
pekerjaan dan memberikan mutu yang diinginkan.
Semua inspector diminta menyiapkan laporan harian sebagai penyajian
kepada Site Engineer yang menceritakan pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan, lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah tenaga kerja yang bekerja
dilapangan, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan dilapangan,
perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dan setiap kondisi yang tidak
umum yang terjadi yang masih ada kaitannya dengan pekerjaan.
Konsultan akan secara beraturan memeriksa peralatan kontraktor dan
memberitahukan tentang kekurangan-kekurangan, kerusakan-kerusakan
yang dijumpai atau perbaikan-perbaikan yang harus segera diambil.
Tingkat produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang  diserahkan
oleh kontraktor untuk memastikan apakah kemajuan pekerjaannya sudah
sesuai atau belum.
semua contruction plant, pekerjaan-pekerjaan sementara dan
pengoperasiannya dari kontraktor akan secara terus menerus dievaluasi
untuk menentukan apakah mutu produksi dan keselamatan masih tetap
dipelihara. Dan juga kantin, perlengkapan kesehatan dan fasilitas penting
lainnya dari kontraktor akan diperiksa agar dijamin sudah sesuai dengan
spesi kasi yang ada.
Konsultan akan melakukan inspeksi yang teratur terhadap bahan
konstruksi yang disampaikan dilapangan dan bahan-bahan lain yang
sudah lolos test. Surveyor akan menghitung banyaknya bahan yang
disimpan. Sebagai tambahan semua bahan yang disimpan harus
diinspeksi untuk menjamin bahwa bahan-bahan yang tersimpan dalam
keadaan baik dan bebas dari kerusakan pencahayaan dan cuaca yang
buruk, bebas dari pencemaran atau hal-hal yang merusak.
walaupun bahan-bahan tersebut sudah diinspeksi dan diterima
sebelumnya untuk digunakan bahan-bahan tersebut masih akan
diinspeksi dan diuji kembali, sebelum dipakai pada pekerjaan tetap.
instruksi-instruksi akan diberikan kepada kontraktor untuk memperbaiki
setiap metode penyimpanan yang salah dan atau segera mengatasi
setiap kekurangan bahan yang diperlukan untuk mengikuti kemajuan
pekerjaan yang direncanakan. konsultan akan meringkaskan hasil-hasil
yang diperoleh dari pengawasan pekerjaan kedalam laporan bulanan.
jika ada hal-hal khusus yang muncul, akan diberitahukan dengan surat,
laporan-laporan atau rapat-rapat yang meliputi perincian-perincian dan
usulan-usulan pemecahan permasalahan yang masih ada  hubungannya
dengan pekerjaan.
4.        Persetujuan atau Penolakan dari Pekerjaan.
Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai konsultan akan
melakukan inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan secara tepat.   
jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan
spesi kasi dan bagian lain dari Dokumen Kontrak, konsultan akan
membuat rekomendasi secara resmi.
Pekerjaan yang tidak dapat diterima yang tidak sesuai dengan spesi kasi,
apakah yang disebabkan oleh hasil dari pelaksanaan yang buruk atau
pemakaian bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat, rusak oleh ketidak
hati-hatian atau sebab-sebab lain, akan ditolak dengan catatan secara
tertulis alasan-alasan penolakan tersebut, tetapi sebelumnya Project
Manager Kontraktor akan diberitahukan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan setiap pekerjaan yang ditolak.
3.3.5   Pengontrolan Kemajuan Pekerjaan.
Untuk menghindari gangguan-gangguan pada lalu lintas yang ada dan
ketidak nyamanan pada masyarakat. sangatlah penting menggunakan
sistem kendali/control untuk mengawasi kegiatan-kegiatan berbagai
pekerjaan yang saling berkaitan dan melakukan perhitungan untuk
menjaga kemajuan jadwal pekerjaan, oleh sebab itu konsultan
merencanakan untuk mengendalikan kemajuan pekerjaan konstruksi
dengan CPM (Critical Path Method) dari jadwal pelaksanaan kerja.
dengan CPM jadwal diperbaharui berdasarkan perbulan dengan mikro
computer. Site Engineer melibatkan diri dengan semua aspek kegiatan
pengendali kemajuan kerja.
2.    Persetujuan dan Pengendalian Jadwal Pelaksanaan.
Salah satu hal yang konsultan lakukan setelah Surat Perintah Kerja (SPK)
adalah melakukan diskusi dengan kontraktor mengenai jadwal
pelaksanaan secara rinci, diharapkan dengan saling bertukar pikiran
dapat tercapai jadwal pelaksanaan yang baik. 
Berdasarkan pengalaman dalam supervise konstruksi pada proyek yang
sama, konsultan menyadari benar bahwa jadwal membutuhkan evaluasi
yang berkesinambungan untuk mendeteksi kemungkinan kelemahan
struktur organisasi kontraktor, metode pelaksanaan, penugasan personil,
penggunaan peralatan dan lain sebagainya.
Berdasarkan kemajuan pekerjaan setiap minggu konsultan akan
mengevaluasi tentang kemajuan dari kegiatan kontraktor dilapangan dan
langkah-langkah perbaikan apa yang harus diambil untuk mengurangi
keterlambatan yang mungkin dialami.
jika sekiranya didapati bahwa critical path mungkin terlambat, konsultan
akan segera mengadakan rapat khusus dengan kontraktor untuk
mendiskusikan semua item pekerjaan yang berhubungan dengan
masalah tersebut. menunjukan secara tepat apa permasalahan, member
pengarahan bagaimana mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan
kontraktor untuk mengambil tindakan segera. perlu dicatat bahwa
langkah ini harus diambil sebelum critical path terlambat, bukan
sesudahnya.
3.    Pengkajian Ulang dan Persetujuan atas Rencana kerja Kontraktor
Sebelum memulai pekerjaan konstruksi konsultan akan mengkaji ulang
dan mengevaluasi rencana kerja kontraktor yang memperlihatkan metode
usulan dan prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kegiatan kontraktor pada
mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan perhitungan lalu
lintas/factor keamanaan, metode pelaksanaan, program pengendalian
mutu, metode penyediaan dan penyimpangan material, penggunaan
peralatan kerja, organisasi kerja, sub kontraktor ( jika ada ), dan lain-lain.
Pertimbangan konsultan atas rencana kerja kontraktor memerlukan
perhatian khusus pada beberapa pokok persoalan sebagai berikut :
·      Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja yang sesuai
dengan spesi kasi dan syarat-syarat kontrak.
·      Jadwal pelaksanaan secara detail dengan metode critical path
dengan pertimbangan semua kegiatan pekerjaan yang saling berkaitan.
·      Perhitungan pengendalian keselamatan, khususnya dari sudut
kenyamanaan masyarakat.
·      Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.
4.    Merencanakan dan mengkoordinasikan Kemajuan/Jadwal (CPM)
Satu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan secara memuaskan
atau bahkan untuk meningkatkannya, ini memerlukan perhatian yang
sangat khusus pada segi penjadwalan proyek dan rapat koordinasi yang
diadakan setiap minggu ( sebaiknya setiap senin pagi ) antara konsultan
dan kontraktor.
Pada rapat ini harus dihadiri oleh personil inti dari kedua belah pihak,  dan
kesatuan pendapat dirumuskan dan rencana kerja selanjutnya dibuat.
Pada saat yang sama setiap masalah yang timbul yang mungkin
mempengaruhi metode CPM akan dianalisah dengan langkah-langkah
yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya. Dalam hal ini dan
sebelum diadakan rapat yang seperti dijelaskan diatas. Kontraktor harus
mengadakan rapat bersama staffnya pada setiap akhir minggu untuk
membicarakan kembali kegiatan-kegiatan minggu tersebut dan
menentukan apakah ada kemajuan yang sudah dicapai.
Kemudian akhirnya kontraktor harus mempersiapkan sebuah jadwal bar
chart sederhana yang memperlihatkan pekerjaan selanjutnya yang
direncanakan untuk minggu berikutnya dan menunjukan bahwa rapat
koordinasi mingguan diadakan pada setiap hari senin antara konsultan
dan kontraktor.
Walaupun jadwal mingguan kontraktor hanyalah sementara, ini akan
membantu baik konsultan maupun kontraktor dilapangan dan pengaturan
personilnya untuk menghilangkan keraguan, sehingga akan menghasilkan
kemajuan positif.
Sepanjang koordinasi yang baik terpelihara antara konsultan dan
kontraktor ini akan memudahkan untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan, memecahkan masalah-masalah dan menghindarkan kesalah
pahaman dan dengan demikian akan memungkinkan tercapainya
kemajuan pekerjaan yang maksimum.
5.        Pengkajian Ulang secara cepat dan Persetujuan atas Gambar
Pelaksanaan Kontraktor.
Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan kepada
konsultan untuk disetujui, dimana diperhatikan secara lengkap dan terinci
seluruh bangunan/struktur yang harus dibangun dan construction plat
yang digunakan, waktu yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan,
pemeriksaaan, perbaikan dan persetujuan gambar pelaksanaan harus
bisa diperimbangkan dan jika akan terjadi keterlambata yang berarti
terhadap kemajuan kerja.
Menyadari hal ini, konsultan dengan kontraktor akan menyusun jadwal
proses gambar pelaksanaan yang dipersiapkan dan disetujui dengan
memberikan prioritas kepada hal-hal yang mempengaruhi critical path.
konsultan akan segera memeriksa gambar pelaksanaan dan
mengembalikan kepada kontraktor dengan setiap pembetulan jika
memang ada, yang kemudian gambar tersebut dikirim kembali untuk
persetujuan akhir. komentar akan diberikan secara tertulis secara jelas
dengan persetujuan. prosedur ini dipertimbangkan untuk menghindari
keterlambatan kemajuan pekerjaan khususnya critical path.
3.3.6      Pengendalian Biaya Proyek.
Konsultan menyadari sepenuhnya pentingnya pengendalian semua biaya-
biaya yang berhubungan dengan proyek dam membuat usaha-usaha
pengendalian dari permulaan hingga akhir tahap konstruksi.
Banyak cara melakukan hal ini yang meliputi penggunaan sistem mikro
computer hingga pengolahan data pembiayaan, tidak mengakibatkan
keterlambatan kemajuan pekerjaan, mengusahakan pekerjaan tambah
kurang seminimal mungkin, dan menjamin prosedur pelaksanaan
konstruksi yang e sien dilaksanakan dan diikuti.
cara lain yang mungkin dalam pengendalian biaya proyek adalah
meminimalkan biaya operasi lapangan, menyiapkan serti kat
pembayaran secara teliti dan meyakinkan kontraktor dengan membayar
pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan segera, menyiapkan perkiraan
pekerjaan sisa secara berkala sehingga jadwal pembayaran bias
berdasarkan kemajuan pekerjaan yang ditaksir, dan untuk menjamin
bahwa pekerjaan yang diterima sudah sesuai dengan spesi kasi.
sebagai ringkasan cara terbaik untuk pengendalian biaya proyek secara
keseluruhan adalah mengosentrasikan kepada pekerjaan yang sudah
diselesaikan dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian kontrak dicapai
tanpa adanya perpanjangan waktu.
Sub bab berikut ini berisikan uraian singkat tentang penggunaan mikro
computer untuk mengendalikan biaya proyek.
2.      Penggunaan Sistem Mikro Computer untuk Pengolahan Data
Pembiayaan Proyek. 
Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian yang terpenting
dari supervise konstruksi tetapi kegiatan ini sangat sulit dan memerlukan
waktu, dengan akibatnya sering menjadikan kurang efektifnya metode ini.
tetapi bias beroperasi dilapangan tanpa memerlukan alat penunjang yang
canggih. ini berarti konsultan dapat mengelola semua data yang
berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek dengan cara cepat dan
teliti.
3.      Persiapan dan Proses Tagihan Kontraktor.
Konsultan Pengawas akan memeriksa dan menentukan pengukuran 
pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak. Metode pengukuran dan
perhitungan yang dipakai dalam menentukan jumlah material terpasang
dan pekerjaan yang diterima akan dilakukan sesuai Dokumen Kontrak.
Karena pentingnya hal tersebut maka konsultan setiap akhir bulan akan
memeriksa pengukuran hasil pekerjaan yang diterima yang telah
dipersiapkan oleh kontraktor dengan teliti, dan akan menerima hanya
jumlah pekerjaan yang benar dan sesuai spesi kasi. konsultan kemudian
akan menyiapkan serti kat pembayaran bulanan atas pekerjaan yang
telah selesai dan disetujui.
Serti kat bulanan ditanda tangani oleh wakil dari konsultan dan
kontraktor dan diteruskan ke Dinas secepatnya untuk pemeriksaan akhir
dan persetujuan pembayaran.
Usaha yang khusus ditempuh selama penagihan disiapkan dan diproses
untuk meyakinkan kontraktor menerima pembayaran sampai penundaan.
4.      Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Secara
Berkala. 
Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala pekerjaan
sisa sehingga dapat membuat perkiraan biaya. Untuk hal ini konsultan
akan menyiapkan jadwal pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan
yang diperkirakan dan akan diperbaharui secara berkala sejalan dengan
kemajuan pekerjaan yang sebenarnya dan juga setiap peruabahan jadwal
pekerjaan.
3.3.7      Pengendalian Keselamatan.
Keselamatan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
setiap pekerjaan konstruksi, sehingga konsultan harus memberikan
perhatian khusus pada keselamatan dan meminta kontraktor untuk
mengambil tindakan sebisa mungkin untuk menghindarkan kecelakaan
kerja dan juga hal-hal yang membahayakan kepada pejalan kaki maupun
dari pekerjaan sendiri.
3.3.8      Pekerjaan Tambah Kurang.
Walaupun pekerjaan tambah kurang tidak diinginkan oleh karena akan
mengakibatkan pertambahan biaya dan membolehkan perpanjangan
waktu, konsultan harus menyiapkan untuk kemungkinan timbulnya
perubahan perintah yang tidak diharapkan yang akan timbul selama
pembangunan jembatan.
Pertama-tama sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa
jenis pekerjaan, konsultan akan memberikan catatan kepada Project
Manager Kontraktor dan membuat studi dan memasukkan data
penunjang yang disiapkan seperti rencana pendahuluan/sket, kuantitas
pekerjaan kira-kira, kebutuhan tenaga/peralatan, waktu yang dibutuhkan
untuk persetujuan dan timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa
secara keseluruhan yang akan mempengaruhi proyek secara
keseluruhan.
Harus diperhatikan jadwal waktu bagaimana perubahan akan
dilaksanakan, akan diserahkan kepada Dinas untuk diperiksa dan
disetujui, jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor
akan siap-siap dan konsultan akan menyiapkan perintah perubahan,
realisasi waktu adalah bagian pokok. Konsultan akan mengambil langkah
untuk tahap menekan biaya agar minimum.
Pekerjaan yang diperlukan oleh perubahan akan dinilai pada harga dan
biaya sesuai dokumen kontrak. Bagaimanapun dalam kasus kontrak tidak
memuat rate yang dapat digunakan untuk kerja ekstra/tambahan yang
diperlukan atau harga satuan yang ditetapkan dalam jadwal, konsultan
akan merekomendasikan harga/rate baru, dan akan membantu Dinas
untuk negosiasi dengan kontraktor.
Satu kali perintah perubahan disiapkan dan ditimbulkan, konsultan akan
membantu kontraktor untuk memadu pekerjaan baru dengan pekerjaan
yang sedang berjalan guna mendapat cara penyelesaian yang tercepat
dan praktis.
3.3.9      Klaim dan Perselisihan.
Menurut konsultan klaim dan perselisihan dengan kontraktor dapat
ditanggulangi seminimum mungkin, atau dihilangkan, jika proyek yang
diawasi dalam pola yang e sien dengan hubungan yang harmonis tetapi
terjaga antara kontraktor, konsultan dan pemberi tugas.
Kejadian klaim atau perselisihan dapat terjadi, dan itu akan dapat
ditanggulangi secara garis besar dalam bagian berikut.
Jika klaim diajukan oleh kontraktor maka konsultan akan menjaga etika
professional dengan memberikan evaluasi yang bijaksana dan mengikuti
prosedur untuk klaim yang ada dalam kontrak. Evaluasi akan dimulai
dengan mempelajari secara hati-hati dari klaim dan seluruh data
pendukung.
Data pendukung biasanya sangat penting, dengan begitu kontraktor perlu
menyerahkan tambahan data detail. Konsultan juga akan melihat acuan
dari data yang dapat digunakan dengan berbagai jembatan digunakan
untuk klaim seperti surat menyurat, data-data laporan, hasil
test/laboratorium, catatan survey, laporan harian, jadwal, dokumen
kontrak, data cuaca, serti kat pembayaran, perhitungan lalulintas, foto
dan sebagainya.
Setelah seluruh data yang digunakan sudah didapat, konsultan akan
membuat studi pendekatan dari tiap kejadian yang berkaitan dengan
klaim, dengan begitu penetapan dapat dibuat seperti validasi dari setiap
kegiatan dari klaim.
Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari
klaim termasuk data-data pendukung, biaya/jadwal dan temuan-temuan
serta rekomendasi.
Setelah lengkap laporan akan diserahkan ke Dinas untuk dilaksanakan.
Selama beberapa waktu Dinas mempelajari laporan, konsultan akan
membantu jika ada pertanyaan-pertanyaan. Suatu keputusan akan
diambil sebagai kondisi klaim akan sebagian atau seluruhnya disetujui
atau ditolak konsultan akan memberikan untuk kontraktor semua yang
bersangkutan mengenai detail dari keputusan ini.
Jika perselisihan timbul, konsultan akan tetap ber kir terbuka untuk
menerima alasan-alasan perselisihan secara tertulis dari kontraktor
termasuk didalamnya data-data penunjang yang mendukung timbulnya
perselisihan tersebut.
Konsultan juga akan mereview informasi-informasi yang menyebabkan
perselisihan dan keseluruhan permasalahan, petunjuk umum yan
diberikan dalam kondisi umum dalam kontrak akan diikuti untuk
penyelesaian perselisihan.
3.3.10    Tahapan Penyelesaian Konstruksi.
Sering terjadi kecenderungan akti tas kontraktor terlalu terlambat pada
akhir masa konstruksi, pada saat tanggal penyelesaian berakhir ternyata
masih ada beberapa pekerjaan belum selesai. Untuk itu konsultan akan
mengambil langkah untuk meyakinkan hal ini tidak akan terjadi. Juga
untuk membantu dalam tahap penyelesaian konstruksi agar e sien,
kontraktor menyiapkan dan menyerahkan rencana demobilisasi kepada
konsultan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum akhir masa penyelesaian
yang telah ditetapkan dalam kontrak, demobilisasi yang tidak sempurna
dari setiap uraian tidak diperbolehkan.
Sekitar 4 (empat) minggu sebelum tanggal rencana penyelesaian
konsultan akan menangani pemeriksaan pendahuluan untuk
mendapatkan daftar kekurangan selama inspeksi akhir dilakukan. Metode
ini akan memungkinkan inspeksi akhir yang bebas dari kekurangan.
Konsultan akan melakukan inspeksi akhir. Pada saat kontraktor sudah
menyelesaikan pekerjaan konstruksi, untuk meyakinkan bahwa seluruh
pekerjaan sudah diselesaikan dengan kontrak.
Inspeksi akhir dilaksanakan dengan pola yang sama dengan inspeksi
pendahuluan. Bagaimanapun oleh karena hasil dari petunjuk inspeksi
pendahuluan sudah didapat, hanya kekurangan-kekurangan kecil yang
dapat diambil.
Kemudian konsultan akan menyerahkan daftar kekurangan yang
ditemukan selama inspeksi akhir kepada kontraktor dan akan
memerintahkan kontraktor untuk mengoreksi setiap kekurangan dengan
waktu khusus.
Setelah inspeksi akhir dilakukan untuk mengkon rmasi penyelesaian
pekerjaan yang memuaskan konsultan akan memberikan rekomendasi
untuk penerimaan proyek kepada Dinas.
3.4.    KOORDINASI KEGIATAN / AKTIVITAS PEKERJAAN
Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, cukup tenaga/peralatan
dan kondisi yang baik, serta koordinasi yang sesuai antara Pengguna
Jasa, konsultan dan kontraktor akan mencapai hasil yang baik dalam
penyelesaian proyek, dimana kegiatan-kegiatan proyek dengan mantap
dan lancar.
Satu jalan terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah
mengadakan pertemuan yang teratur khususnya antara konsultan dan
kontraktor, seperti beberapa jenis pertemuan secara garis besar dibawah
ini.
3.4.2    Pertemuan Mingguan Staf Konsultan
Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari sabtu dengan para peserta
Merupakan tenaga inti, seperti Site Engineer, Quality Engineer dan Chief
Inspector.
Personil-personil ini akan membahas masalah-masalah penting seperti
jenis permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk memecahkan
permasalahan, quality control, kemajuan, tra c/keselamatan dan lain-
lain, mereka juga akan melihat kegiatan-kegiatan minggu-minggu yang
telah lewat, rencana kerja minggu-minggu mendatang dan menyiapkan
agenda untuk pertemuan mingguan konsultan/kontraktor yang umumnya
diadakan senin berikutnya.
3.4.3    Pertemuan Mingguan Konsultan / Kontraktor
Seperti yang disinggung, pertemuan ini akan lebih baik diadakan pada
waktu yang baik pada hari senin dan dihadiri oleh tim konsultan dan tim
inti kontraktor. Selama pertemuan, kontraktor akan mempresentasikan
rencana kerja untuk seminggu, dengan begitu orang-orang kunci akan
tahu apa yang diharapkan akan diselesaikan dan kejadian-kejadian yang
berkaitan yang akan berjalan.
Masalah lain yang akan dibahas secara serius adalah control kualitas,
kemajuan, status/penggunaan peralatan, tra c/control
3.4.4    Pertemuan Bulanan Pemberi Tugas / Konsultan / Kontraktor
Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri oleh
Manager Proyek  dan beberapa stafnya yang dipilihnya, tim inti konsultan
dan tim inti kontraktor. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan
agenda daftar point-point utama (penting) yang akan dibahas secara
khusus dalam hubungannya dengan masalah‑masalah control kualitas,
kemajuan pekerjaan terhadap target rencana kerja bulanan,
tra c/keamanan hubungan dengan masyarakat dan lain‑lain. Selama
petemuan, jadwal CPM yang cocok dapat dipakai sebagai acuan untuk
memperlihatkan status terakhir dari kemajuan yang sedang dibuat.
Risalah pertemuan akan disiapkan oleh konsultan dan dibagikan kepada
hadirin untuk referensi mereka dan akan digunakan. Seperti telah
disinggung, risalah‑risalah pertemuan sering terbukti sangat penting.
Demikian Laporan Pendahuluan yang dapat kami sampaikan, dan untuk
selanjutnya perkembangan kemajuan sik setiap minggu akan dilaporkan
melalui laporan progres mingguan dan setiap bulannya akan direkap
kedalam laporan progres bulanan. Terima kasih atas perhatiannya.
CV. Fatek Engineering Consultant

Anda mungkin juga menyukai