Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua dan kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikanya penyusunan laporan ini.
Segalanya kami ucapkan terima kasih.
SYAFE’I
Direktur
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................3
1.1 Pendahuluan......................................................................3
1.2. Latar belakang....................................................................5
1.3. Pengertian jalan...............................................................7
1.4. Maksud dan Tujuan.............................................................12
1.4.1. Maksud....................................................................12
1.4.2. Tujuan.....................................................................13
1.4.3. Sasaran....................................................................14
1.5. Lingkup pekerjaan..............................................................14
1.6. Dasar pelaksanaan..........................................................19
1.7. Lokasi proyek.................................................................20
1.1. Pendahuluan
Klasifikasi Jalan
Karakteristik Jalan
Dampak Lingkungan
Ekonomi
pekerjaan.
lebih baik.
secara kontinyu, tepat waktu dan akurat yang sangat diperlukan oleh para
dihasilkan apabila sudah tersedia suatu Sistem Informasi Data Base PSU
di Provinsi Banten.
A. Status Jalan
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
1. Jalan Nasional
c. Jalan Tol
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer
yang tidak termasuk jalan kabupaten didalam kawasan perdesaan,
B. Kelas Jalan
a. Jalan kelas I
Jalan kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran paling panjang tidak melebihi 18.000
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan
sumbu terberat 10 ton.
b. Jalan kelas II
Jalan kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan
yang adapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar
Pengawasan Pembangunan PSU Permukiman Lap.
Pendahuluan | 10
tidak melebihi 2.100 meter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000
milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 milimeter, dan muatan
sumbu terberat 8 ton.
perbaikan dari sisi perbaikan fisik saja, melainkan juga dari sisi
mencatat atributnya.
1.4.2. TUJUAN
pencapaian target.
1.4.3. Sasaran
Pengawasan Pembangunan PSU Permukiman Lap.
Pendahuluan | 13
Dengan ini diharapkan adanya hasil perencanaan teknis yang dapat
tercapainya pelaksanaan fisik yang tepat waktu, konstruksi yang baik dan
masyarakat.
a. Umum
Provinsi Banten.
akandilaksanakan;
3. Menyusun konsepperencanaan.
mencakup :
tentang tujuandesain;
telahdisetujui;
f. Menyusun DokumenLainnya;
terhadap kontrak.
dilaksanakan.
Kegiatan.
dilapangan.
diperbaiki.
BAB II
Lap.
Pendahuluan | 21
1
s
n
2
ra
o
p
te
Ik
c
O
K
m
u
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak
Pemborongan Jasa Konstruksi.
- Gambar-gambar pelaksanaan
e) Informasi lainnya.
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
2.3 PENDEKATAN DAN PELAKSANAAN
Organisasi pelaksana,
Komunikasi,
Tahapan pelaksanaan dan metodologi,
Dana serta peralatan yang memadai.
E.3. KOMUNIKASI
Team Leader bersama Tenaga Ahli terkait akan selalu melakukan fungsi
koordinasi baik intern maupun ekstern serta merumuskan kesimpulan
hasil akhir dari masing-masing topik bahasan serta mencari
alternative solusi pemecahan yang baik.
a. JadwalPelaksanaan
sebagai berikut :
d. TataCaraPengukuranVolumePek erjaan(Opname)
B.MOBILISASI
Pengkajianulangterhadapdesain(ReviewDesign).
Pengukuran awal.
Mempersiapkanprogramdetailyangakandilaksanakanpadamasakon
struksi.
Mempersiapkan peralatan konstruksi untuk siap menjalani uji
coba danrunningwell.
a. MenyusunProgramkerja
3. Mendokumentasikanarsipsecaratertibdanteratur.
Selain hal diatas juga akan dibuat suatu format dan prosedur
standar pelaporan proyek. Dimana dengan format dan prosedur
yang standar akan lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan
optimasi sinergi kerja.
1.General Features
Time Analysis
Multivel Planning.
Time Analysis
Multivel Planning.
a. CustomizedApplication
1. Request
5. PemeriksaanMutuPelaksanaan
Monitoringdanmengevaluasikuantitaspekerjaan.
MelakukanChangeOrder
D. PengendalianKeselamatankerja
C. PemeriksaanMutuBahan
a. Materialtanahuntukkeperluantimbunan
b. Material agregat kasar (split) dan agregat halus (pasir) untuk
keperluan
c. pekerjaan lapis pondasi agregat.
d. Material agregat kasar (split), agregat halus (pasir), semen,
cement additive, air, besi beton, untuk keperluan pembuatan
konstruksi beton.
e. Material join seanlant, marka jalan, besi tie bar, dowel untuk
keperluan pembuatan konstruksi perkerasan kaku.
f. Material kabel prestress (PC Strand), Bearing Pad, Thorma Joint
untuk konstruksi jembatan.
D. PemeriksaanPersiapanPekerjaan
E. PengawasanPelaksanaanPekerjaan
MetodaPekerjanBase
MetodaPekerjaan PerkerasanKaku(RigidPavement)
MetodaPekerjaandrainase
MetodaPekerjaanMedianConcreteBarrier
Pengawasan Pembangunan PSU Permukiman Lap.
Pendahuluan | 51
Pekerjaan concrete barrier dilaksanakan dengan cara konvensional,
yaitu dicor ditempat dengan menggunakan formwork plat besi atau
multiplex,atau dengan menggunakan mesin pencetak weirgent yang
dilengkapidengan mesin/alat penggetar terpasang (mounted
vibrator). Bahan beton diproduksi di batching plant yang telah
ditinjau dandisetujui
MetodaPekerjaanStruktur
MetodaPekerjaanKonstruksiBeton
a. Deskripsi Pekerjaan
KESIMPULAN