I. PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah
bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi
lingkungan yang dihadapi.
Metode ini kami buat setelah melakukan dan melaksanakan peninjauan lapangan dan
mempelajari dengan seksama Dokumen lelang yang diberikan dengan maksud untuk memberikan
penjelasan yang lebih terperinci mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan
dilapangan serta mengutarakan asumsi – asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat
membuat suatu manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan kwantitas, kwalitas serta
waktu dan biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat
mempercayakan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami.
Sesuai dokumen lelang, serta spesifikasi teknik dan gambar, maka dengan ini kami buatkan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan, dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak
Jaya T. 36 m² 2 Pintu.
LOKASI PEKERJAAN :
2. Kami sebagai Penyedia Jasa akan berusaha melaksanakan Pekerjaan dengan maksimal jika
perusahaan kami dipercayakan sebagai pemenang lelang.
Tenaga kerja yang akan digunakan adalah akan diupayakan tenaga setempat / lokal, jika
kuantitas dan kualitas tidak tersedia kami akan datangkan dari luar lokasi pekerjaan
terutama tenaga terampil dan berpengalaman dalam pelaksanaan Pekerjaan Tersebut.
Sosialisasi dan Konsultasi Publik
Sedangkan Pemilik Proyek akan memberi penjelasan tentang tugas dan tanggung
jawabnya selaku aparat pemerintah, tanggung jawab Penyedia dan partisipasi masyarakat.
Hasil pertemuan konsultasi dan sosialisasi tersebut disajikan sebagai dokumen tertulis.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi / berkoordinasi dengan
Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar
lokasi proyek.
Melakukan mobilisasi baik itu mobilisasi personil, peralatan dan material yang
dibutuhkan selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mobilisasi ini kami bagi menjadi 3
jenis, yaitu :
Personil ini merupakan komponen utama dalam sebuah proyek. Para personil yang
kami siapkan di proyek ini merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman
terhadap bidang pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi
pekerjaan. Semua personil ini akan kami tempatkan sesuai keahlian masing – masing dan
kami rangkum dalam satu bagan struktur organisasi agar kerja mereka terstruktur untuk
menghindari kesalah pahaman dan tumpang tindih tugas antar personil. Personil yang kami
siapkan antara lain
Serta personil lain yang di persyaratkan oleh Pemilik Proyek dalam masa
pelaksanaan
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PERUSAHAAN
DIREKTUR
PETUGAS K3 PELAKSANA
1. Direktur
2. Pelaksana Teknik
• Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan
gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Petugas K3
Peralatan yang akan kami gunakan dalam proyek pekerjaan Pemb. Rumdin Polres
Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu antara lain:
Serta Alat Bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai
dengan arahan pemilik proyek.
Mobilisasi material/bahan
Mobilisasi material/bahan ini didatangkan langsung dari toko material terdekat yang
ditunjuk oleh kami sebagai supplier. Toko material ini kami pilih yang dekat dengan lokasi
dengan pertimbangan supaya jika dibutuhkan bisa segera didatangkan. Material yang
digunakan dalam proyek ini diantaranya semen, pasir pasang, pasir beton, besi tulangan,
kerikil/split, Paku, kayu, dll.
Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai dilakukan
yang dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi keet ini
nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan operasional semua
pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan
untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara
lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan
dan data – data lainnya. Serta menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring
cuaca, material dan tenaga.
Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk
mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau daerah
PEKERJAAN ADMINISTRASI
PASCA LELANG
• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta
Network Planning.
• Jadwal penugasan personil inti.
• Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB DEMOB)
• Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.
• Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail.
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan segera
kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait.
• Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan
perencana, wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan
bersosialisasi dengan lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu dan menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.
ADMINISTRASI LAPANGAN
administrasi untuk tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
Paket Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu, terdiri dari :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan dan Perataan Tanah
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
3 Papan Nama Proyek
V. PEKERJAAN BETON
1 Sloof Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
2 Kolom Beton Bertulang (K.1)
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
3 Ring Balok 15X20 Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
3 Ring Balok 15X15 Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
4 Kolom Praktis Beton Bertulang (KP)
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
VI. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
1 Pas. Kusen Pintu P1
2 Pas. Daun Pintu Panil Kayu P1
3 Pas. Kusen Pintu P2
4 Pas. Daun Pintu Panil Kayu Lapis Seng P2
5 Pas. Kusen Jendela J1
6 Pas. Daun Jendela J1
7 Pas. Kusen Jendela J2
8 Pas. Daun Jendela J2
9 Pas. Kusen Jendela BV
3. Acian
4. Plesteran Trasram
Plesteran ini dilakukan pada dinding, kaki bangunan setinggi 50 cm,
bak control dan saluran air. Campuran yang digunakan adalah 1pc :
5ps dengan tebal 1,5 – 2 cm.
5. Plesteran Dinding
Dilakukan pada semua dinding CB yang tidak mengandung resapan
air. Campuran yang digunakan adalah 1pc: 4ps dengan tebal 2 cm
19.4. Bahan-bahan:
5. CB
6. Semen (PC)
Semen Portland harus mempergunakan satu jenis merk juga untuk
pekerjaan beton bertulang.
7. Pasir Pasang
Pasir pasang berasal dari lokasi setempat, gradasi tidak seragam,
berunjung rincing, bersih dari lumpur dan kotoran lain.
8. Air
Air yang digunakan adalah air bersih dari PDAM.
19.5. Syarat-syarat pelaksanaan:
6. Perekat untuk pasangan
d. Pencampuran unsur-unsur perekat dicampur berdasarkan pada
perbandingan volume dengan perbandingan setiap unsur perekat
sesuai dengan yang telah ditentukan di atas.
e. Untuk plesteran, pasir yang digunakan harus diayak hingga
lembut.
f. Air sebagai bahan pencampur adalah air bersih yang diijinkan.
Ketentuan umum pekerjaan pasangan CB & plesteran :
Pekerjaan Beton
20.1. Lingkup pekerjaan:
Lingkup pekerjaan beton terdiri dari 3, yaitu:
a. Pekerjaan bekisting
b. Pekerjaan pembesian
c. Pekerjaan pengecoran/ pembetonan
20.2. Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan dalan pekerjaan beton ini memakai
bahan-bahan seperti:
a. Bekisting
1. Pada pekerjaan bekisting, menggunakan kayu kelas III yang
cukup kering dengan tebal minimal 2 cm
2. Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/5
sebagai penyokong, penyangga maupun pengikat, sehingga
mampu mendukung tekanan beton pada saat pengecoran
sampai selesai proses pengikatan.
3. Penyangga (balok, kolom, dll) dapat menggunakan scaffolding
dengan dialasi papan kelas III antara tanah dan penyangga. Dan
pemasangan penyangga setelah tanah dipadatkan.
b. Baja tulangan
1. Ukuran baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian
dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan
tertulis oleh direksi. Bila penggantian dapat disetujui maka luas
penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan
dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah
oleh penggantian tulangan terhadap yang digambar, sejauh
bukan kesalahan gambar adalah tanggung jawab kontraktor.
2. Semua baja tulangan harus disimpan di area bebas lembab,
dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal pembelian. Semua
tulangan baja harus dilindungi dari segala kotoran dan minyak
serta sejauh mungkin dihindarkan terhadap pengaruh garam
kuat.
c. Semen (PC)
Semen Tiga Roda yang dipakai minimal dari jenis I menurut
Peraturan Semen Tiga Roda 1972 (NI-8) yaitu semen Gresik atau
merek lain dengan persetujuan tertulis dari direksi.
d. Agregat halus (pasir)
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal menurut
PBI 1971 (NI-2) memenuhi syarat. Pada prinsipnya agregat halus
terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras serta bersifat kekal,
agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang
baik.
e. Agregat kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil dan batu pecah
alami maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu
atau yang sesua dengan Jenis campurannya.
f. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih
(yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkohol, garam dan bahan-bahan lainnya yang dapat merusak
beton/tulangan baja.
g. Paku
20.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
a. Pekerjaan Bekisting
1. Bekisting menggunakan kayu Papan tahun yang cukup kering
dan mampu mendukung tekanan beton pada saat pengecoran
sampai selesai saat pengikatan.
2. Sebelum beton dituang, cetakan harus diteliti uantuk memastikan
bahwa cetakan sudah tepat posisinya, kokoh, rapat, tidak terjadi
penurunan atau pengembangan saat beton dituang nanti, serta
bersih dari segala macam kotoran.
3. Permukaan terjadi penyerapan air secara merata agar tidak
terjadi penyerapan air dari beton yang baru dituang.
4. Cetakan dapat dibongkar dengan persetujuan direksi lapangan
atau pengawas.
b. Pekerjaan beton
1. Pada pembetonan, campuran yang digunakan adalah campuran
beton bertulang 1:2:3.
Untuk melaksanakan pekerjaan beton dengan mutu-mutu yang
direncanakan untuk pekerjaan kontruksi diatas, maka harus
mengikuti persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam PBI
1971 dengan pengawasan yang ketat terhadap mutu.
Pekerjaan Langit-langit
23.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pemasangan rangka plafond
2. Pemasangan penutup plafond
3. Pemasangan list plafond
23.2. Bahan-bahan:
1. Semua rangka panggantung langit-langit yang baru menggunakan
besi hollow ukuran 2 x 4 cm dan 4 x 4 cm
2. Untuk menutupi langit-langit menggunakan plafon Tripleks dengan
tebal 3 mm .
3. Untuk list plafond menggunakan list kayu profil.
23.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
1. Penutup plafond
a. Untuk mendapatkan bidang langit-langit yang rapi dan rata,
maka bidang rangka besi hollow penggantung harus disetel
hingga rata.
b. Permukaan bawah rangka plafond harus rata.
2. Pemasangan plafond
a. Setelah permukaan yang akan dipasang plafond diperiksa,
maka pemasangan penutup plafond dapat dilaksanakan.
b. Pemasangan langit-langit tripleks 3 mm, maka apabila terdapat
ujung yang tidak rata harus diratakan terlebih dahulu.
b. Gambar pelaksanaan
Gambar pelaksanaan yang dibuat oleh instalasi harus
diserahakan kepada direksi setelah pekerjaan selesai, dengan
catatannya.
a. Bahan, dari plat baja tebal 2,3 mm, dicat tahan karat bagian luar
dan dalam sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu.
b. Bentuk fisik panel induk dan sub panel, harus mempunyai pintu
yang dapat dikunci dan handle serta dapat dibuka/ tutup dengan
mudah yang dilengkapi dengan:
- Lampu kecil untuk menunjukkan phase R,S,T berwarna merah,
kuning dan hijau dan saklar untuk mematikan, sesuai dengan
daya yang dibutuhkan.
- Panel kecil induk setidak-tidaknya dipsang meter penunjuk
Ampere dan Voltage.
c. Bus-bar
- Bus-bar netral dan bus-bar pentanahan dipasang pada posisi
berseberangan (atas dan bawah/ kiri dan kanan).
- Bus-bar diberi tanda untuk phase R,S,T nol dan pentanahan
- Bus-bar pentanahan (ground) dihubungkan dengan bagian-
bagian yang harus tidak bertegangan, antara lain: kotak panel
atau benda-benda konduktif.
- Bus-bar yang menghantarkan arus listrik harus dilapisi dengan
bahan yang mencegah oksidasi antara lain “Silver Palted”.
d. Kabel-kabel
- Ujung-ujung kabel bekas (standar) harus mempunyai sepatu
kabel (lug) tipe compression yang sesuai dan ujung-ujung kabel
harus masuk semua ke sepatu kabel.
3. Instalasi penerangan
a. TL dan Armateurnya
TL dan armateur harus sesuai dengan yang dimaksud dalam
gambar.
Kuning fasa S
Hitam fasa T
Pekerjaan Pengecatan
28.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pengecatan bidang kayu baru
2. Pengecatan tembok baru
3. Pengecatan langit-langit
28.2. Bahan-Bahan:
1. Cat meni kayu
2. Plamir
3. Cat minyak
4. Cat meni tembok
5. Cat dasar kayu
6. Cat dasar tembok
7. Cat tembok
28.3. Syarat – syarat pekerjaan:
1. Pengecatan kayu ,sebelum di cat kayu kusen diamplas sampai
halus
Kemudian di plamir 1 lapis, kemudian di cat satu lapis cat dasar,
dan kemudian 3 lapis cat penutup.
2. Pengecatan kayu kusen dibuat warna yang sama dengan daun
pintu
Tapi warna di buat lebih gelap dari daun pintu.
3. Pengecatan tembok, sebelum di cat harus sudah dalam keadaan
rata dan halus.
Kemudian di plamir 1 lapis, kemudian di cat satu lapis cat dasar,
dan kemudian 2 lapis cat penutup.
4. Pengecatan kolom timbul dibuat warna yang sama dengan tembok
Tapi warna di buat lebih gelap dari tembok.
Penutup
29.1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini
untuk menguraikan bahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan
perkataan atau kalimat “diadakan oleh pemborong atau
diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap seperti betul –
betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
29.2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–
bagian yang betul–betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau
belum disebut dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks)
ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap seperti benar
– benar disebutkan.
29.3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan
mutlak adanya maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
29.4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan
lebih lanjut oleh pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan
pengawas dan konsultan perencana.