Anda di halaman 1dari 28

METODE PELAKSANAAN

SATKER : Polres Puncak Jaya


PEKERJAAN : Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu
LOKASI : Mulia
TAHUN ANGGARAN : 2021

Penawar : CV. GELOGU

I. PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah
bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi
lingkungan yang dihadapi.

Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan


dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan
keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar dalam proyek.

Metode ini kami buat setelah melakukan dan melaksanakan peninjauan lapangan dan
mempelajari dengan seksama Dokumen lelang yang diberikan dengan maksud untuk memberikan
penjelasan yang lebih terperinci mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan
dilapangan serta mengutarakan asumsi – asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat
membuat suatu manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan kwantitas, kwalitas serta
waktu dan biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat
mempercayakan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami.

Sesuai dokumen lelang, serta spesifikasi teknik dan gambar, maka dengan ini kami buatkan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan, dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak

Jaya T. 36 m² 2 Pintu.

LOKASI PEKERJAAN :

1. Lokasi Pekerjaan Distrik Mulia

2. Kami sebagai Penyedia Jasa akan berusaha melaksanakan Pekerjaan dengan maksimal jika
perusahaan kami dipercayakan sebagai pemenang lelang.
Tenaga kerja yang akan digunakan adalah akan diupayakan tenaga setempat / lokal, jika
kuantitas dan kualitas tidak tersedia kami akan datangkan dari luar lokasi pekerjaan
terutama tenaga terampil dan berpengalaman dalam pelaksanaan Pekerjaan Tersebut.
Sosialisasi dan Konsultasi Publik

Kami sebagai Penyedia akan menyelenggarakan pertemuan konsultasi dan sosialisasi


dengan aparat pemerintah, masyarakat setempat sebelum Pekerjaan Pemb. Rumdin
Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu. mulai dilaksanakan dengan maksud agar tidak
timbul konflik dengan masyarakat serta melibatkan partisipasi mereka dalam pelaksanaan
pekerjaan.

Kami sebagai Penyedia berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dengan


masyarakat setempat sebelum setiap tahapan pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Dalam pertemuan sosialisasi dan konsultasi publik tersebut, Penyedia akan menjelaskan
rencana kerja pelaksanaan Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2
Pintu. berdasarkan program kerja yang telah disetujui oleh Polres Puncak Jaya,
khususnya berkaitan dengan mobilisasi peralatan & tenaga kerja, pembersihan,
pemotongan, penumbangan pohon, dll (jika ada).

Sedangkan Pemilik Proyek akan memberi penjelasan tentang tugas dan tanggung
jawabnya selaku aparat pemerintah, tanggung jawab Penyedia dan partisipasi masyarakat.
Hasil pertemuan konsultasi dan sosialisasi tersebut disajikan sebagai dokumen tertulis.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi / berkoordinasi dengan
Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar
lokasi proyek.

Melakukan mobilisasi baik itu mobilisasi personil, peralatan dan material yang
dibutuhkan selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mobilisasi ini kami bagi menjadi 3
jenis, yaitu :

Mobilisasi personil/tenaga kerja

Personil ini merupakan komponen utama dalam sebuah proyek. Para personil yang
kami siapkan di proyek ini merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman
terhadap bidang pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi
pekerjaan. Semua personil ini akan kami tempatkan sesuai keahlian masing – masing dan
kami rangkum dalam satu bagan struktur organisasi agar kerja mereka terstruktur untuk
menghindari kesalah pahaman dan tumpang tindih tugas antar personil. Personil yang kami
siapkan antara lain

- Pelaksana Teknik = 1 Orang


- Petugas K3 Konstruksi = 1 Orang

Serta personil lain yang di persyaratkan oleh Pemilik Proyek dalam masa
pelaksanaan
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PERUSAHAAN

DIREKTUR

PETUGAS K3 PELAKSANA

Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa Tehadap Personil Minimal Yang di


persyaratkan adalah sebagai berikut :

1. Direktur

• Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa.


• Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
• Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan
pekerjaan.
• Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil
yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
• Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.

2. Pelaksana Teknik

Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan) guna


kesuksesan pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
• Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang
diharapkan.
• Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian
mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
• Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
• Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi
kemajuan pekerjaan.
• Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada mandor mengenai
kualitas dan kuantitas pekerjaan.
• Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan, bahan
dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
• Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas lapangan.
• Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.

• Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan
gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan.

3. Petugas K3

Untuk menjamin kepatuhan CV. GELOGU terhadap pengelolaan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi, sehingga semua pihak khususnya Owner dalam hal ini
POLRES PUNCAK JAYA dapat menaruh harapan besar paket pekerjaan konstruksi ini
tercipta Zero Accident, maka kami menuangkan komitmen Keselamatan Konstruksi dalam
suatu Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi


dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan
konstruksi;
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh
tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi;
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi
bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi
nasional;
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran
lingkungan;
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta
melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Mobilisasi Peralatan

Peralatan yang akan kami gunakan dalam proyek pekerjaan Pemb. Rumdin Polres
Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu antara lain:

- Dump Truck = 2 Unit


- Generator Set = 2 Unit

Serta Alat Bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai
dengan arahan pemilik proyek.

Mobilisasi Peralatan ini akan kami lakukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum


pelaksanaan pekerjaan di lapangan dilakukan.

Mobilisasi material/bahan

Mobilisasi material/bahan ini didatangkan langsung dari toko material terdekat yang
ditunjuk oleh kami sebagai supplier. Toko material ini kami pilih yang dekat dengan lokasi
dengan pertimbangan supaya jika dibutuhkan bisa segera didatangkan. Material yang
digunakan dalam proyek ini diantaranya semen, pasir pasang, pasir beton, besi tulangan,
kerikil/split, Paku, kayu, dll.
Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai dilakukan
yang dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi keet ini
nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan operasional semua
pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan
untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara
lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan
dan data – data lainnya. Serta menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring
cuaca, material dan tenaga.

Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk

mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau daerah

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.


LATAR BELAKANG

Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu, dengan kondisi


lingkungan yang cukup padat dengan mobilisasi masyarakat, untuk itu maka harus
diperhatikan mengenai dampak lingkungan yang terjadi selama pelaksanaa pekerjaan
terutama lalu lintas kendaraan dan kegaduhan.

PEKERJAAN ADMINISTRASI
PASCA LELANG

Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan Pemb. Rumdin


Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu Tahun Anggaran 2021 maka selaku pemenang
lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan
melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain:

• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta
Network Planning.
• Jadwal penugasan personil inti.
• Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB DEMOB)
• Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.
• Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail.
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan segera
kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait.
• Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan
perencana, wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan
bersosialisasi dengan lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu dan menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.

ADMINISTRASI LAPANGAN

Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses

administrasi untuk tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan

pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu tahun anggaran

2021 Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan meliputi


RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Paket Pekerjaan Pemb. Rumdin Polres Puncak Jaya T. 36 m² 2 Pintu, terdiri dari :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan dan Perataan Tanah
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
3 Papan Nama Proyek

II. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


1 Penggalian Tanah Pondasi
2 Pengurugan kembali galian tanah
3 Urugan Pasir Bawah Pondasi
4 Urugan Pasir Bawah Lantai
5 Timbunan Tanah

III. PEKERJAAN PASANGAN PONDASI


1 Pasangan Pondasi Batu Gunung 1:4
2 Pasangan Batu Kosong

IV. PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Memasang 1 M2 dinding Concreate Blok (CB) 10, campuran 1 PC : 4 PP
2 Membuat 1 M2 Plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 20 mm
3 Membuat 1 M2 Acian

V. PEKERJAAN BETON
1 Sloof Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
2 Kolom Beton Bertulang (K.1)
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
3 Ring Balok 15X20 Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
3 Ring Balok 15X15 Beton Bertulang
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
4 Kolom Praktis Beton Bertulang (KP)
a. Beton Cor 1 PC : 2 Ps : 3 Kr
b. Pembesian dengan Besi Beton Polos
c. Bekisting
VI. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
1 Pas. Kusen Pintu P1
2 Pas. Daun Pintu Panil Kayu P1
3 Pas. Kusen Pintu P2
4 Pas. Daun Pintu Panil Kayu Lapis Seng P2
5 Pas. Kusen Jendela J1
6 Pas. Daun Jendela J1
7 Pas. Kusen Jendela J2
8 Pas. Daun Jendela J2
9 Pas. Kusen Jendela BV

VII. PEKERJAAN ATAP DAN LANGIT LANGIT


1 Pek. Kuda-kuda & Rangka Atap Baja Ringan + Reng
2 Pasang Atap Genteng Metal
3 Pas. Lisplank uk. (2X20) cm
4 Pas. Nok Genteng Metal
5 Rangka Plafon Besi Hollow
6 Pas. Plafon Tripleks 3 mm
7 Pas. list plafon

VIII. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING


1 Cor Lantai Beton 1PC : 3PS : 5KR t=5 cm
2 Pek. Acian Lantai
3 Pas. Lantai Vinyl Klik. ( 20 x 120 ) cm t: 8mm
4 Pas. Plint Vinyl ukuran ( 10 x 240 ) cm
5 Pas. Adaptasi Lantai Vinyl Panjang 2,4 m
6 Pas. Keramik Teras uk. ( 40 x 40 Golongan A )
7 Pas. Keramik lantai uk. ( 20 x 20 Golongan A )
8 Pas. Keramik Dinding uk. ( 20 x 20 Klas B )

IX. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING


1 Kunci tanam 2 slag
2 1 buah pasang pegangan pintu/door holder
3 Pas. Engsel Pintu
4 Pas. Engsel Jendela
5 Pas. Kait Angin
6 Pas. Grendel Pintu
7 Pas. Grendel Jendela

X. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA


1 Mengecat Kayu (lps plamir,1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Avian
2 Pengecatan Tembok Baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Catylac
3 Pengecatan Plapond 3 x (sek. Catylac)
XI. PEKERJAAN LISTRIK
1 Pas. 1 buah box sekering/limit
2 Pas. Instalasi Titik Cahaya/Lampu
3 Pas. Instalasi Stop Kontak
4 Pas. Saklar Tunggal
5 Pas. Saklar Ganda
6 Pas. lampu philips SL 14 watt
7 Pas. lampu philips SL 8 watt

XII. PEKERJAAN SANITASI & INSTALASI AIR


1 Bak air viber glass 110 ltr
2 Pasangan kran air 1/2"
3 Pasangan floor drain KM / WC
4 Memasang Kloset Jongkok
5 Pasangan Pipa GIP 1/2"
6 Pasangan Pipa PVC 2"
7 Septiktank drum 2 bh

XIII. PEKERJAAN LAIN - LAIN


1 Laporan & Dokumentasi
2 Pembersihan lahan setelah selesai pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
17.1. Lingkup Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan pengamanan lokasi dari segala gangguan.
b. Mengadakan komunikasi dengan yang bersangkutan dalam
rencana pembangunan ini.
c. Mengadakan persiapan tempat penimbunan dan penyiapan
bahan.
d. Mengadakan peralatan, fasilitas pembantu pekerjaan guna
menjamin kelancaran pekerjaan.
e. Menyediakan kotak PPPK dan perlengkapan.
f. Melakukan pengukuran.
17.2. Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan persiapan lapangan
adalah Kayu Papan 3/20 untuk dan bouwplank, serta paku, selang ukur
dan benang untuk garis as.

17.3. Syarat-syarat pelaksanaan:


1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai, masih dalam keadaan awal setidak-tidaknya
difoto dari 4 arah sebagai laporan fisik sebelum dimulainya
pekerjaan. Sebelum pekerjaan dimulai, maka kontraktor
mengadakan persiapan ijin dan berkoordinasi dengan pemimpin
kegiatan.
2. Jalan menuju lokasi kegiatan
Jalan masuk menuju lokasi kegiatan ini melalui jalan yang ada,
apabila jalan ke lokasi belum ada, maka kontraktor harus membuat
jalan maupun jembatan/gorong-gorong dari beton bertulang pada
saluran pintu masuk dan diwajibkan untuk memelihara selama
pekerjaan berlangsung serta mengadakan perbaikan apabila terjadi
kerusakan-kerusakan akibat adanya kegiatan ini.
3. Pekerjaan pengukuran
Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali di lapangan
dengan menyesuaikan gambar dengan Lokasi. Pengukuran titik
sudut harus dilaksanakan seakurat mungkin, menggunakan
waterpass atau theodolite. Bila terdapat hal-hal yang menyimpang
dari gambar perencanaan, kontraktor harus segera melaporkan
kepada perencana atau konsultan pengawas.
4. Pembersihan Lokasi
Lokasi dimana pekerjaan akan dilaksanakan harus bersih dari
bahan-bahan bangunan, tumbuh-tumbuhan, akar dan lain-lain.
Apabila belum, kontraktor harus membersihkannya.
5. Pemasangan bowplank
a. Menentukan letak sudut-sudut bangunan, dan as-as bangunan
b. Pemasangan bouwplank harus kuat dengan menggunakan
papan 3/20 cm, yang bagian atasnya diketam rata dan bagian
atasnya harus dipasang datar dengan waterpass instrument.
c. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak
1.5 m dari as bangunan.
d. Pemasangan papan bowplank bagian atasnya dipasang sama
dengan papan duga ± 0.00m.

Pekerjaan Tanah dan Urugan


18.1. Lingkup Pekerjaan:
1. Pekerjaan galian
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi setempat dan pondasi batu
kali sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Pekerjaan urugan
a. Urugan tanah bekas lubang galian untuk pekerjaan urugan
kembali untuk pondasi dan lantai kerja keramik.
b. Urugan pasir di bawah pondasi dan di bawah lantai
18.2. Bahan-Bahan:
1. Urugan tanah
a. Bahan urugan tanah berupa tanah urug bersih dari kotoran,
humus dan organism lainnya yang dapat mengakibatkan
penyusutan atau perubahan kepadatan urugan itu sendiri.
b. Tanah urug dapat menggunakan tanah dari bekas galian.
c. Urugan harus dipadatkan lapis demi lapis dengan alat pemadat
yang disetujui Direksi.
2. Pasir
Pasir urug harus berbutir, bergradasi tidak seragam dan tidak boleh
bercampur dengan materi tanah.
3. Umum
Semua bahan urugan yang akan digunakan berupa tanah atau
pasir. dan sebelum digunakan harus ada ijin dari direksi.
18.3. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan Galian
a. Kedalaman galian saluran minimal sesuai dengan gambar.
b. Galian tanah untuk lubang pondasi, kedalamannya harus
mencapai tanah keras atau sekurang-kurangnya sesuai dengan
gambar.
c. Lubang galian harus cukup lebar guna mendapatkan ruang kerja
yang cukup dan sisi-sisinya tidak mudah longsor. Pada galian
tanah yang mudah longsor, kontraktor harus mengadakan
tindakan pencegahan dengan memasang penahan atau cara lain
yang disetujui direksi.
d. Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas-
bekas akar pokok kayu, longsoran atau benda-benda yang dapat
mengganggu konstruksi padat.
e. Dalam pelaksanaan penggalian, pemasangan pondasi dan
pekerjaan lain di dalam galian harus dihindarkan dari genangan
air. Untuk itu kontraktor harus menyediakan pompa air dengan
jumlah yang cukup untuk menunjang kelancaran pekerjaan
tersebut.
2. Pekerjaan Urugan
a. Bila pondasi sudah cukup mengeras, maka pengurugan dapat
dilakukan, yaitu pengurugan sisi bagian samping pondasi dengan
tanah bekas galian.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilaksanakan dengan cara setiap
lapis dengan ketebalan setiap lapis ±25 cm dan dipadatkan
dengan steamper atau vibro.
c. Tanah yang akan diurug harus dalam keadaan terurai, bukan
merupakan bongkahan-bongkahan tanah agar mudah
dipadatkan.
d. Tanah bongkahan tidak diijinkan untuk mengurug, disebabkan
apabila terkena air tanah dan terurai mudah menjadi penurunan
lantai.
e. Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir di bawah lantai
dan area parkir, konraktor harus memperhatikan tingkat
kepadatannya, sehingga tidak akan terjadi penurunan akibat
konsolidasi urugan.

Pekerjaan Pasangan Pondasi


19.1. Lingkup pekerjaan:
1. Aanstampeng
2. Pondasi batu kali
19.2. Bahan-bahan:
1. Batu kali
Batu kali yang digunakan pada pasangan pondasi batu kali adalah
batu kali dengan ukuran 15/20 cm dan berujung runcing.
2. Semen (PC)
Semen Portland harus mempergunakan satu jenis merk juga untuk
pekerjaan beton bertulang.
3. Pasir Pasang
Pasir pasang berasal dari lokasi setempat, gradasi tidak seragam,
berunjung rincing, bersih dari lumpur dan kotoran lain.
4. Air
Air yang digunakan adalah air bersih dari PDAM.
19.3. Syarat-syarat pelaksanaan:
1. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali & Aanstampeng
a. Pasang anstampeng di bawah pondasi batu kali sebagai
landasan pondasi
b. Pasangan anstampeng tersusun rapat dan sela-selanya diisi
dengan pasir pasang yang disiram dengan air sampai jenuh.
c. Pasang pondasi batu kali dengan perekat 1pc : 4 ps.
2. Perekat untuk pasangan
a. Pencampuran unsur-unsur perekat dicampur berdasarkan pada
perbandingan volume dengan perbandingan setiap unsur perekat
sesuai dengan yang telah ditentukan di atas.
b. Untuk plesteran, pasir yang digunakan harus diayak hingga
lembut.
c. Air sebagai bahan pencampur adalah air bersih yang diijinkan.

Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran

20.1. Lingkup pekerjaan:

1. Pasangan Dinding Concreate Block (CB)


CB 10 (Uk. 8 x 18 x 27 cm), mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan
siku, bidang sisinya datar, padat, dan tidak menunjukkan retak-retak
.
2. Pekerjaan Plesteran Dinding
Dilakukan pada semua dinding CB yang tidak mengandung resapan
air. Campuran yang digunakan adalah 1pc: 4ps dengan tebal 2 cm

3. Acian
4. Plesteran Trasram
Plesteran ini dilakukan pada dinding, kaki bangunan setinggi 50 cm,
bak control dan saluran air. Campuran yang digunakan adalah 1pc :
5ps dengan tebal 1,5 – 2 cm.

5. Plesteran Dinding
Dilakukan pada semua dinding CB yang tidak mengandung resapan
air. Campuran yang digunakan adalah 1pc: 4ps dengan tebal 2 cm
19.4. Bahan-bahan:
5. CB
6. Semen (PC)
Semen Portland harus mempergunakan satu jenis merk juga untuk
pekerjaan beton bertulang.
7. Pasir Pasang
Pasir pasang berasal dari lokasi setempat, gradasi tidak seragam,
berunjung rincing, bersih dari lumpur dan kotoran lain.
8. Air
Air yang digunakan adalah air bersih dari PDAM.
19.5. Syarat-syarat pelaksanaan:
6. Perekat untuk pasangan
d. Pencampuran unsur-unsur perekat dicampur berdasarkan pada
perbandingan volume dengan perbandingan setiap unsur perekat
sesuai dengan yang telah ditentukan di atas.
e. Untuk plesteran, pasir yang digunakan harus diayak hingga
lembut.
f. Air sebagai bahan pencampur adalah air bersih yang diijinkan.
Ketentuan umum pekerjaan pasangan CB & plesteran :

a. Tebal siar antara 1-1,5 cm dan harus lurus/rata.


b. Pasangan tembok CB harus dipasang dengan hubungan
(verband) yang baik tegak lurus, siku dan rata.
c. Tinggi pasangan tembok ½ batu hanya diperbolehkan maksimum
tinggi 1 meter untuk setiap hari kerja.
d. Semua voeg/siar di antara pasangan batu pada hari pemasangan
harus dikeruk 1 cm pada bagian luar dan dalam pada hari
pemasangannya dengan rapi.
e. Sebelum dipasang bata harus dibasahi dengan air secukupnya
hingga jenuh agar dapat melekat dengan sempurna.
f. Pemasangan dinding maksimal seluas 9 m 2. Bila lebih, maka
harus dipasang kolom praktis.
g. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, maka permukaan
dinding yang akan diplester harus dibasahi terlebih dahulu.
h. Semua pekerjaan plesteran dinding tembok harus rata, halus
merupakan satu bidang tegak lurus dan siku, pekerjaan plesteran
yang telah selesai harus bersih dari retak-retak/noda-noda dan
cacat lainnya.
i. Acian dengan menggunakan air PS, setelah agak kering
permukaan acian digosok dengan kertas semen.
j. Acian beton dan benangan juga dilakukan pada permukaan
kolom.

Pekerjaan Beton
20.1. Lingkup pekerjaan:
Lingkup pekerjaan beton terdiri dari 3, yaitu:
a. Pekerjaan bekisting
b. Pekerjaan pembesian
c. Pekerjaan pengecoran/ pembetonan
20.2. Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan dalan pekerjaan beton ini memakai
bahan-bahan seperti:
a. Bekisting
1. Pada pekerjaan bekisting, menggunakan kayu kelas III yang
cukup kering dengan tebal minimal 2 cm
2. Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/5
sebagai penyokong, penyangga maupun pengikat, sehingga
mampu mendukung tekanan beton pada saat pengecoran
sampai selesai proses pengikatan.
3. Penyangga (balok, kolom, dll) dapat menggunakan scaffolding
dengan dialasi papan kelas III antara tanah dan penyangga. Dan
pemasangan penyangga setelah tanah dipadatkan.
b. Baja tulangan
1. Ukuran baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian
dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan
tertulis oleh direksi. Bila penggantian dapat disetujui maka luas
penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan
dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah
oleh penggantian tulangan terhadap yang digambar, sejauh
bukan kesalahan gambar adalah tanggung jawab kontraktor.
2. Semua baja tulangan harus disimpan di area bebas lembab,
dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal pembelian. Semua
tulangan baja harus dilindungi dari segala kotoran dan minyak
serta sejauh mungkin dihindarkan terhadap pengaruh garam
kuat.
c. Semen (PC)
Semen Tiga Roda yang dipakai minimal dari jenis I menurut
Peraturan Semen Tiga Roda 1972 (NI-8) yaitu semen Gresik atau
merek lain dengan persetujuan tertulis dari direksi.
d. Agregat halus (pasir)
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal menurut
PBI 1971 (NI-2) memenuhi syarat. Pada prinsipnya agregat halus
terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras serta bersifat kekal,
agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang
baik.
e. Agregat kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil dan batu pecah
alami maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu
atau yang sesua dengan Jenis campurannya.
f. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih
(yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkohol, garam dan bahan-bahan lainnya yang dapat merusak
beton/tulangan baja.
g. Paku
20.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
a. Pekerjaan Bekisting
1. Bekisting menggunakan kayu Papan tahun yang cukup kering
dan mampu mendukung tekanan beton pada saat pengecoran
sampai selesai saat pengikatan.
2. Sebelum beton dituang, cetakan harus diteliti uantuk memastikan
bahwa cetakan sudah tepat posisinya, kokoh, rapat, tidak terjadi
penurunan atau pengembangan saat beton dituang nanti, serta
bersih dari segala macam kotoran.
3. Permukaan terjadi penyerapan air secara merata agar tidak
terjadi penyerapan air dari beton yang baru dituang.
4. Cetakan dapat dibongkar dengan persetujuan direksi lapangan
atau pengawas.
b. Pekerjaan beton
1. Pada pembetonan, campuran yang digunakan adalah campuran
beton bertulang 1:2:3.
Untuk melaksanakan pekerjaan beton dengan mutu-mutu yang
direncanakan untuk pekerjaan kontruksi diatas, maka harus
mengikuti persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam PBI
1971 dengan pengawasan yang ketat terhadap mutu.

2. Perbandingan komposisi adukan sesuai jenis campurannya yaitu


menggunakan campuran beton bertulang 1:2:3. Pelaksanaan
pekerjaan :
- Pengawasan pekerjaan beton harus dilakukan dengan ketat
dan secara berkala harus dibuat benda uji beton dari slump,
untuk diuji di laboratorium setempat atau yang telah disetujui
oleh direksi.
- Takaran untuk bahan beton harus dilakukan dengan baik
agar mendapatkan hasil yang dikehendaki, semua
pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk.
- Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai dan berhenti
pada suatu bagian yang telah ditentukan oleh direksi atau
dengan pertimbangan syarat konstruksi.
- Adukan yang dituangkan ke dalam cetakan harus
dipadatkan .Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan
dituangkan ke dalam cetakan sampai adukan berikutnya
dituangkan kembali. Penggetaran tidak diperkenankan
langsung mengenai tulangan atau bagian-bagian beton yang
sudah mengeras.
c. Pekerjaan pembesian
Pemasangan, penyambungan, pemotongan dan pembengkokan
harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI.

Pekerjaan Pintu, Jendela, BV


21.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pemasangan kusen pintu dan jendela
2. Pemasangan daun pintu dan jendela
21.2. Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan:
1. Kayu Balok 5/10
2. Papan 3/20
21.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
Pekerjaan kusen dan daun jendela dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi dan gambar bila diinginkan sesuai dengan petunjuk
pengawas lapangan/direksi teknis.
Pekerjaan Atap dan Langit-Langit
22.1. Lingkup pekerjaan:
Lingkup pekerjaan atap adalah sebagai berikut:
1. Kuda-kuda dan Rangka Atap
2. Pekerjaan Atap
3. Pekerjaan Listplank
4. Pekerjaan Nok Atap
22.2. Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi atap adalah
rangka baja ringan dan berbagai macam bahan lain yang digunakan,
yaitu:
1. Rangka kuda-kuda, gording dan reng menggunakan konstruksi
baja ringan
2. Lisplank menggunakan Papan ukuran 2/20.
3. Atap Genteng metal
4. Nok Genteng metal
22.3. Syarat-Syarat Pekerjaan :
1. Penutup atap
Penutup atap menggunakan genteng genteng metal
2. Bubungan
Bubungan atap menggunakan nok genteng metal
3. Rangka atap
a. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, gording dan reng pada
gedung menggunakan rangka atap baja ringan.

Pekerjaan Langit-langit
23.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pemasangan rangka plafond
2. Pemasangan penutup plafond
3. Pemasangan list plafond
23.2. Bahan-bahan:
1. Semua rangka panggantung langit-langit yang baru menggunakan
besi hollow ukuran 2 x 4 cm dan 4 x 4 cm
2. Untuk menutupi langit-langit menggunakan plafon Tripleks dengan
tebal 3 mm .
3. Untuk list plafond menggunakan list kayu profil.
23.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
1. Penutup plafond
a. Untuk mendapatkan bidang langit-langit yang rapi dan rata,
maka bidang rangka besi hollow penggantung harus disetel
hingga rata.
b. Permukaan bawah rangka plafond harus rata.
2. Pemasangan plafond
a. Setelah permukaan yang akan dipasang plafond diperiksa,
maka pemasangan penutup plafond dapat dilaksanakan.
b. Pemasangan langit-langit tripleks 3 mm, maka apabila terdapat
ujung yang tidak rata harus diratakan terlebih dahulu.

Pekerjaan Lantai, Keramik dan Dinding


24.1. Lingkup pekerjaan:
1. Cor Laintai
2. Acian Lantai
3. Pemasangan Vinyl Klik 8 mm, Plint Vinyl serta Adaptasi
4. Pemasangan Keramik Teras
5. Pemasangan keramik Lantai KM/WC
6. Pemasangan Keramik Dinding KM/WC
24.2. Bahan-bahan:
1. Semen, Pasir, kerikil
2. Untuk semua pekerjaan lantai utama menggunakan penutup lantai
Vinil klik tebal 8 mm, plint lantai vinyl 10 x 240 cm lengkap adaptasi.
3. Untuk pekerjaan teras menggunakan keramik 40x40
4. Lantai dan dinding KM/WC menggunakan keramik 20x20
5. Khusus untuk bahan-bahan yang dimaksud dipesan oleh kontraktor
dan harus mengajukan contoh terlebih dahulu kepada direksi.
6. Sebelum mengadakan pemasangan/ mendatangkan bahan kontraktor
harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
24.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
1. Cor Lantai Menggunakan Campuran 1:3:5 dengan ketebalan 5 cm
2. Acian Lantai harus rata Untuk persiapan pemasangan Vinyl
3. Pemasangan Lantai vinyl harus sesuai standar cara pemasangan
beserta dengan kelengkapannya
4. Seluruh lantai tegel keramik dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan
nat-natnya dicor dengan semen warna dengan warna sesuai dengan
tegel keramiknya.
5. Pengecoran setelah pemasangan berlangsung 3 (tiga) hari dengan
persetujuan konsultan pengawasan.
Pekerjaan Instalasi Listrik
25.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pemasangan lampu plafond
2. Pemasangan stop kontak, saklar, dan sekring
3. Pemasangan MCB
25.2. Bahan-bahan:
1. Persyaratan umum
Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan memenuhi
persyaratan-persyaratan bahan yang berdasarkan PUILL 1987,
syarat–syarat LMK dan peraturan-peraturan setempat atau peraturan
standar internasional yang berlaku.

2. Bahan dan peralatan untuk sistem distribusi daya listrik.


a. Panel tegangan rendah serta kelengkapannya.
b. Sirkuit breaker harus merk yang mendapatkan sertifikat PLN atau
LMK.
c. Panel dilengkapi pilot lamp. Warna merah, kuning dan hijau untuk
fase R,S,T dan dilengkapi sekering kecil untuk masing-masing
lampu.
d. Kabel-kabel tegangan rendah dengan jenis dan ukuran yang
sesuai yang dinyatakan dalam gambar dengan merk sekualitas
Focus atau yang skualitas (bersertifikat LMK).
e. Semua bahan dan peralatan harus baru dan sesuai dengan
syarat-syarat yang dimaksud dalam gambar dan RKS dan
terlebih dahulu diajukan contoh-contoh atau brosur-brosur dan
shop drawing.
3. Kabel-kabel untuk instalasi penerangan
a. Kabel-kabel instalasi dari kualitas produksi dalam negeri.
b. Merk adalah Focus atau yang semuanya bersertifikat LMK dan
telah disetujui oleh direksi.
c. Jenis dan ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
4. Pipa-pipa kabel dan persilangan
a. Pipa kabel yang digunakan pipa PVC dengan ukuran yang sesuai
atau minimal diameter 5/8” dan 2” atau secukupnya untuk kabel
tanam dan tidak boleh ada sambungan kabel didalamnya.
Khususnya untuk kabel tertentu (kabel pembagi) di dekat panel
digunakan pipa galvanize.
b. Persilangan-persilangan pipa disambung dengan T doos dengan
bahan PVC dilengkapi dengan tutupnya.
c. Sambungan kabel pada persilangan ditutup dengan dop bahan
keramik atau PVC.
5. Saklar dan stop kontak
a. Armateur-armateur saklar dan stop kontak merk Vimar atau yang
sekualitas.
b. Doos digunakan tipe inbouw (tertanam dalam dinding) dengan
bahan plastik yang khusus yang khusus untuk itu yaitu hubungan
doos dengan saklar tertutup.
6. Titik lampu untuk instalasi penerangan
a. Armateur-armateur lampu produksi dalam negeri dan telah
mendapatkan persetujuan direksi, macam, jenis dan ukuran-
ukuran daya sesuai yang dinyatan dalam gambar.
b. Semua bahan-bahan adalah harus baru dan sesuai dengan
syarat-syarat yang dimaksud dalam gambar dan terlebih dahulu
diajukan contoh, brosur dan shop drawing dan harus diserahkan
kepada direksi, 30 (tiga puluh) hari sebelum pemasangan.
c. XL
- Kotak lampu: terdapat dari plat tebal minimum 0,7 mm cat
dasar tahan karat, kemudian cat akhir dengan warna putih.
- Reflector : sama dengan spesifikasi kotak lampu.
- Fitting : merk Star dan sekualitas.
- Tabung Lampu : Tipe Cool White Toshiba atau Philips.
- Ballast : Ballast Ten atau sekualitas.
- Kondenssator : Kondensator merk Sanyo, Toshiba atau
sekualitas dilengkapi dengan sekering 1 A.
25.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
1. Persyaratan umum
a. Gambar rencana
Gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari
peralatan-peralatan yaitu panel-panel, dll. Penyesuaian harus
dilaksanakan di lapangan, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan
oleh kondisi di lapangan.

b. Gambar pelaksanaan
Gambar pelaksanaan yang dibuat oleh instalasi harus
diserahakan kepada direksi setelah pekerjaan selesai, dengan
catatannya.

Gambar-gambar untuk pengajuan ke PLN dan gambar jaringan


terpasang, dibuat oleh kontraktor berdasarkan gambar rencana.
Perubahan atas gambar-gambar rencana harus melalui
persetujuan direksi, setelah ada pengajuan tertulis dari
kontraktor.

c. Standar dan peraturan pemasangan


Seluruh pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standar
dalam peraturan umum instalasi listrik 1987 dan standar
internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL 1987.

d. Instalator dan tenaga pelaksana


- Surat ijin bekerja harus masih berlaku bagi instalator adalah
klasifikasi C, yang harus dimiliki secara hak oleh kontraktor,
satu copy dari surat ijin tersebut harus diserahkan direksi.
- Kontraktor harus menempatkan secara penuh (full time)
seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya,
bepengalaman dalam pekerjaan dan serupa dan dapat
sepenuhnya mewakili kontraktor dengan predikat baik.
Tenaga-tenaga pekerja harus dipilih hanya yang
berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan instalasi
listrik secara umum kuat, aman dan rapi.
2. Sistim distribusi daya listrik
Panel utama tegangan rendah dan sub panel

a. Bahan, dari plat baja tebal 2,3 mm, dicat tahan karat bagian luar
dan dalam sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu.
b. Bentuk fisik panel induk dan sub panel, harus mempunyai pintu
yang dapat dikunci dan handle serta dapat dibuka/ tutup dengan
mudah yang dilengkapi dengan:
- Lampu kecil untuk menunjukkan phase R,S,T berwarna merah,
kuning dan hijau dan saklar untuk mematikan, sesuai dengan
daya yang dibutuhkan.
- Panel kecil induk setidak-tidaknya dipsang meter penunjuk
Ampere dan Voltage.

c. Bus-bar
- Bus-bar netral dan bus-bar pentanahan dipasang pada posisi
berseberangan (atas dan bawah/ kiri dan kanan).
- Bus-bar diberi tanda untuk phase R,S,T nol dan pentanahan
- Bus-bar pentanahan (ground) dihubungkan dengan bagian-
bagian yang harus tidak bertegangan, antara lain: kotak panel
atau benda-benda konduktif.
- Bus-bar yang menghantarkan arus listrik harus dilapisi dengan
bahan yang mencegah oksidasi antara lain “Silver Palted”.
d. Kabel-kabel
- Ujung-ujung kabel bekas (standar) harus mempunyai sepatu
kabel (lug) tipe compression yang sesuai dan ujung-ujung kabel
harus masuk semua ke sepatu kabel.
3. Instalasi penerangan
a. TL dan Armateurnya
TL dan armateur harus sesuai dengan yang dimaksud dalam
gambar.

- Semua armateur TL yang terbuat dari metal harus mempunyai


terminal pertanahan (grounding) dan ditanamkan dengan kabel
warn kuning strip hijau (PUIL 1987, pasal 720 B.I.).
Penyambungan kabel harus menggunakan terminal kabel.

- Semua lampu flour recent dan lampu discharge lainnya harus


dikompensasi dengan “Power Factor Correction Capacitor” yang
cukup untuk mencapai power faktor sekitar 80%-85%.
Kapasitor/ kondensator harus dipasang paralel dan dilengkapi
dengan sekering kecil untuk menghindari bahaya kebocoran
kapasitor (kondensator). Satu TL menggunakan satu
kondensator, satu ballast.

- Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya warna


putih dengan derajat pemantulan yang tinggi.

- Box tempat ballast, kapasitor (kondensator) dudukan starter dan


terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa
sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu
kelangsungan kerja dan umum, teknis komponen lampu itu
sendiri. Ventilasi dalam box harus dibuat dengan sempurna.

- Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem


tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor
(kondenssator). Penyambungan kabel harus menggunakan
terminal kabel.

b. Stop kontak (kontak-kontak)


- Seluruh stop kontak harus memiliki terminal phase netral dan
pertanahan (grounding).
- Pemasangan stop kontak tertanam dalam dinding (inbouw).
- Tinggi pemasangan stop kontak +150 cm, tinggi di bawah +50
cm harus mempergunakan tutup/ kunci pengaman (WD).
- Semua stop kontak satu phase harus mempunyai rating 10 A/
16 A – 250 V/ 380 V.
- Semua kotak-kotak/ stop kontak daya 1 phase dan 3 phase tipe
splash proof/ dust proof, dipasang satu meter dari lantai.
- Semua stop kontak daya harus menggunakan bushing.
- Kabel-kabel daya yang menuju kontak-kontak/ stop kontak dari
bawah lantai/ kabel trench harus dilindungi galvanized steel
conduct pipe (pipa baja khusus instalasi yang digalvanis dan
diklem).
c. Kabel
- Kabel-kabel yang dipergunakan sesuai ukuran, jenis yang
dinyatakan dalam gambar.
- Pemasangan jaringan kabel didalam beton atau dinding
harus dilewatkan dalam pipa dengan pertemuan sambungan
pada T doos yang dapat dibuka.
- Penanaman pipa dilaksanakan sebelum beton dicor, atau
sebelum dinding diplester.
- Tidak diijinkan adanya sambungan kabel didalam pipa.
- Pipa yang ditanam didalam beton diusahakan sewaktu
proses pengecoran beton tidak terjadi kebocoran, sehingga
adukan beton cair masuk kedalam pipa atau kerusakan
lainnya akibat pelaksanaan pengecoran.
- Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem dan kuat selama
pelaksanaan pekerjaan plesteran.
- Pemasangan jaringan kabel diatas plafond dapat dengan cara
terbuka (tanpa melalui pipa)
- Pemasangan jaringan terbuka, pada setiap jarak maksimal 1,00
m harus dipasang pengikat dari porselen dan diikatkan dengan
kencang serta kabel harus tegang.
- Kabel-kabel instalasi menggunakan warna-warna sesuai PUIL
1977 pasang 720 E.I, yaitu:
Merah fasa R

Kuning fasa S

Hitam fasa T

Biru fasa Netral/nol

Kuning strip hijau untuk pentanahan/arde

d. Pengujian dan instalasi


- Kontraktor harus mempersiapkan peralatan, tenaga ahli dan
fasilitas lainnya untuk menyelenggarakan serangkaian
pengujian terhadap material equipment, serta instalasinya,
untuk memperlihatkan bahwa seluruh pekerjaan sudah
dilaksanakan dengan baik, memenuhi segala persyaratan dan
apa yang dimaksudkan. Semua pengujian diselenggarakan atas
biaya kontraktor.
- Pengujian berikut harus dilakukan untuk kabel instalasi,
sebelum dan sesudah dipasang: tes insulasi, tes kontinuitas,
dengan disaksikan oleh Direksi dan dicatat hasilnya.
- Sebelum pengujian diadakan antara lain pemeriksaan-
pemeriksaan berikut:
✓ Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang
dimaksud.
✓ Pemeriksaan kekuatan mekanis.
✓ Pemeriksaan kontinuitas rangkaian

Pekerjaan Kunci, Kaca dan Penggantung


26.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pemasangan kunci pintu
2. Pemasangan engsel pintu
3. Pemasangan engsel jendela
4. Pemsangan grendel jendela
5. Pemsangan grendel Pintu
6. Pemasangan kaca jendela
26.2. Bahan – bahan:
1. Kunci Tanam biasa
2. Engsel kuningan pintu
3. Engsel kuningan jendela
4. Grendel biasa (kecil) jendela
5. Grendel biasa (besar) pintu
6. Kaca dengan ketebalan 5 mm
26.3. Syarat-syarat pekerjaan:
1. Pemasangan kunci pintu tanam dibuat satu persatu di masing-
masing pintu menggunakan kunci pintu yang berkualitas baik.
2. Pemasangan engsel pintu dipasang sebanyak 3 buah di setiap
daun pintu dan pemasangan engsel jendela dipasang sebanyak 2
buah di setiap daun jendela, dan menggunakan kualitas engsel
yang baik.
3. Pemasangan grendel jendela di pasang di setiap jendela 1 buah,
terletak disisi bawah dalam jendela.
4. Pemasangan grendel pintu di pasang di setiap pintu 1 buah,
terletak di bagian daun pintu yang terbuka.

Pekerjaan Instalasi Air


27.1. Lingkup pekerjaan:
1. Kloset Jongkok
2. Pemasangan pipa air bersih
3. Pemasangan pipa air kotor
4. Septictank
27.2. Bahan-bahan:
1. Closed Jongkok
2. Floor Drain plastic
3. Washtafel Toto L529V1 Pedestal Lavatory
4. Pipa PVC Ø 3/4 “
5. Pipa PVC Ø 4 “
6. Pipa PVC Ø 6 “
7. Kran air
8. Septictank + Resapan
27.3. Syarat-Syarat Pekerjaan:
1. Penyambungan dengan perlengkapannya, sesuai dengan petunjuk
lapangan.
2. Pemasangan semua sistem perpipaan air bersih untuk distribusi
dari pipa utama sampai alat-alat plumbing bangunan lengkap
dengan sambungan-sambungan tikungan dan perlengkapan lainnya
yang diperlukan.
3. Pemasangan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan
jaringan air bersih.
4. Pipa-pipa dipasang dimasukkan didalam permukaan dinding batu
merah, sedalam sama dengan tebal plesteran.
5. Pemasangan pipa-pipa drainase langsung di salurkan ke riool yang
di setiap sudutnya ada penampung bak kontrol yang nantinya
dibuang ke resapan.

6. Setiap bahan pipa (panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan


peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai
tanda atau merek yang jelas dari pabrik pembuatnya, fitting-fitting
dan fixture yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti
dan tanggung jawab kontraktor.
7. Bahan-bahan, peralatan-peralatan tambahan yang disediakan harus
baru dan dapat diterima.
8. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa cabang-cabang untuk
distribusi air sampai ke fixture baik yang ditanam didalam tanah,
ditanam didalam dinding maupun yang ditempatkan diatas langit-
langit dibuat dari pipa putih yang digalvanisir atau gip kelas medium
dari bermacam-macam ukuran sesuai dengan ukuran yang
dinyatakan didalam gambar, produksi dalam negeri dengan kualitas
terbaik dipilih salah satu dari produksi Wavin/ Vinilon/ Maspion-SNI.
9. Talang tegak menggunakan pipa PVC tipe AW kelas medium
produksi PVC tipe Vinilon/ Maspion-SNI.
10. Bahan dan peralatan sambungan dipakai dari mutu terbaik, kualitas
dan produksi yang sama dengan pipa yang digunakan serta telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
11. Peralatan dan material yang akan dipakai atau dipasang harus
diajukan contohnya kepada Konsultan Pengawas sebelum
dilakukan pemasangan atau pemakaian dapat berlangsung setelah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas.

Pekerjaan Pengecatan
28.1. Lingkup pekerjaan:
1. Pengecatan bidang kayu baru
2. Pengecatan tembok baru
3. Pengecatan langit-langit
28.2. Bahan-Bahan:
1. Cat meni kayu
2. Plamir
3. Cat minyak
4. Cat meni tembok
5. Cat dasar kayu
6. Cat dasar tembok
7. Cat tembok
28.3. Syarat – syarat pekerjaan:
1. Pengecatan kayu ,sebelum di cat kayu kusen diamplas sampai
halus
Kemudian di plamir 1 lapis, kemudian di cat satu lapis cat dasar,
dan kemudian 3 lapis cat penutup.
2. Pengecatan kayu kusen dibuat warna yang sama dengan daun
pintu
Tapi warna di buat lebih gelap dari daun pintu.
3. Pengecatan tembok, sebelum di cat harus sudah dalam keadaan
rata dan halus.
Kemudian di plamir 1 lapis, kemudian di cat satu lapis cat dasar,
dan kemudian 2 lapis cat penutup.
4. Pengecatan kolom timbul dibuat warna yang sama dengan tembok
Tapi warna di buat lebih gelap dari tembok.
Penutup
29.1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini
untuk menguraikan bahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan
perkataan atau kalimat “diadakan oleh pemborong atau
diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap seperti betul –
betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
29.2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–
bagian yang betul–betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau
belum disebut dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks)
ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap seperti benar
– benar disebutkan.
29.3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan
mutlak adanya maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
29.4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan
lebih lanjut oleh pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan
pengawas dan konsultan perencana.

Anda mungkin juga menyukai