KEGIATAN
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
PEKERJAAN
HIBAH JUT KEC KARANGGAYAM 3 GAP/PAKET PAD-10
(GAP LESTARI DS. KAJORAN, GAP WANA MARGA RAHAYU DS.
KARANGMAJA, GAP SEKAR HARUM DS. KARANGGAYAM)
I. UMUM
Secara umum Metode Pelaksanaan ini menjelaskan Rencana Pengendalian Mutu
Pelaksanaan dan Metode Teknis tentang Pelaksanaan Fisik yang akan kami
laksanakan baik sebelum maupun selama berlangsungnya pelaksanaan
persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, pekerjaan finishing dan
Pemeliharaan (Maintenance).
Rencana Pelaksanaan kegiatan ini secara umum dapat kami urutkan sebagai
kegiatan berikut :
1. Pengorganisasian personil dan pekerjaan yang akan kami laksanakan;
2. Pemisahan kegiatan-kegiatan utama dan bukan utama di dalam
pelaksanaan;
3. Perangkaian secara tepat dalam suatu urutan pekerjaan dan kegiatan kerja
utama hingga pekerjaan yang bukan utama untuk penyesuaian pekerjaan
terhadap waktu yang optimum;
4. Pengaturan waktu untuk pengadaan bahan dan peralatan yang akan
digunakan dan dirangkai;
5. Penentuan jenis, kualitas dan masa konstruksi untuk perakitan alat serta
bahan di lapangan;
6. Menentukan golongan dan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan;
7. Pembuatan schedule kegiatan pekerjaan;
e. Rencana Kerja
Rencana kerja dipersipakan dan disusun sebagai panduan bagi
seluruhkinerja Tim Pelaksana Proyek, agar pelaksanaan kegiatan bisa
berhasil dan tepat guna.
Rencana kerja memuat substansi sebaga berikut :
Jadwal pelaksanaan kegiatan
Strategi dan tata cara penanganan berbagai persoalan dalam
pelaksanaan kegiatan lapangan
Susunan Tim Pelaksana, Struktur Organisasi Kerja dan Pemberian
Tugas masing-masing, berikut rencana dan jadwal waktu rencana
untuk kebutuhan tenaga kerja lapangan (mandor, tukang, kepala
tukang, pekerja lainya)
Rencana dan jadwal waktu rencana untuk kebutuhan bahan, peralatan
dan finansial
Sistem dan mekanisme koordinasi kerja secara internal dan eksternal
2. Seleksi Material dan Peralatan
Seleksi material dan peralatan merupakan faktor penunjang kesuksesan
dalam suatu tatanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi. Hal ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk memperoleh tepat guna, daya guna dan hasil guna
terhadap pelaksanaan pekerjaan dimaksud. Dengan demikian hendaknya
persoalan yang terkait dengan penggunaan material dan peralatan sudah
dapat diantisipasi dan ditentukan sebelum kegiatan dilakukan. Sehingga
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan material dan peralatan dalam
proyek dapat ditekan.
Untuk itu dalam menentukan jenis material dan peralatan ini hendaknya
berpedoman kepada :
a. Klarifikasi seluruh jenis pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan, untuk
menentukan jenis material dan peralatan yang sesuai secara teknis dan
biaya. Di tingkat lapangan, material dan peralatan tersebut diseleksi lagi
kualitas dan kelayakannya oleh Site Enginer.
b. Material yang akan digunakan akan kami ajukan contoh terlebih dahulu
dan dimintakan secara tertulis persetujuan dari Konsultan Pengawas
(Supervisi) Konsultan perencanan serta pemberi tugas. Waktu pengajuan
harus cukup tersedia, untuk antisipasi apabila terjadi perubahan jenis
material.
c. Dilakukan pemesanan (delivery order) Kebutuhan,material dan peralatan
ke lokasi, yang disesuaikan denganjadwal pekerjaan dan diusahakan
sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Jumlah material tidak boleh
kurang dari volume yang sudah dihitung, bahkan untuk mengantisipasi
kerusakan dan kekurangan material di lapangan sebaiknya dilakukan
tambahan pesanana kebutuhan.
d. Tes Laboratorium akan kami lakukan terhadap bahan yang dibuat seperti
cor beton dengan mutu tertentu untuk mengantisipasi secara dini
mutu/kualitas bahan.
e. Mobilisasi alat berat dan peralatan lainnya yang diperlukan di lokasi
sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang direncanakan sebelum
pekerjaan dilaksanakan, begitu pula dengan mobilisasi tenaga kerja
(setempat) maupun tenaga kerja inti.
7. Air Kerja
Penyediaan Air Kerja untuk Pekerjaan ini direncanakan dengan menggunakan
air yang di datangkan dari luar lokasi dan atau menggunakan air dari daerah
sekitar, hal ini harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak konsultan
dan user pada saat akan dimulainya pekerjaan persiapan.
Air kerja tersebut harus benar-benar bersih terbebas dari zat-zat kimiawi,
serta zat-zat organik lainnya yang dapat membahayakan manusia serta
bangunan.
Untuk menjamin kebersihan air tersebut terlebih dahulu agar dilakukan
penyaringan dan tes laboratorium.
Persiapan Pekerjaan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum
pekerjaan dimulai.
b. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Tahapan Pekerjaan
Metode pelaksanaan
Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi
sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau
maksimal 7 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja
(SPMK).
Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan. Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi
pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan pada
waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan,
misalkan terjadi kerusakan pada alat yang akan digunakan.
Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Menggunakan Alat Pelindungan Diri ( APD )
2. Pekerjaan Tanah
a) Galian untuk Pasangan Talud
Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-
ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan
pemasangan bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu
dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak longsor
kembali ke lubang galian.
Item Pekerjaan ini dilakukan dengan cara manual dan alat bantu
lainnya sesuai dengan gambar rencana. Hasil galian tanah dibuang
keluar lokasi pekerjaan dan sekelompok pekerja akan merapihkan
hasil galian. Selama pelaksanaan pekerjaan galian diusahakan
menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak
dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan
galian tersebut.
Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi dibatasi
sepadan dengan pemeliharaan permukaan galian dengan cara
mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat
hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.
Galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan
pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka
untuk lalu lintas pada setiap saat.
Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang
yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke
dalamnya, dan setiap galian terbuka jalur lalu lintas maupun bahu
jalan diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang
dicat putih beserta lampu merah atau kuning guna menjamin
keselamatan para pengguna jalan.
Bahan/Material :
Bahan Timbunan Sirtu
Analisa K3
Personil
Pelaksana
Petugas K3
Tenaga Kerja
Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Menggunakan Alat Pelindungan Diri ( APD )
Tahapan Pekerjaan
3. Pekerjaan Perkerasan
a) Waterbond Macadam
1. Uraian Kerja :
Proses pelaksanaan pembuatan lapis pondasi tanpa penutup
Waterbound acadam dapat diuraikan sbb:
- Tanah dasar/badan jalan dipersiapkan terlebih dahulu
yaitu dengan membuang rumput-rumput dan jenis tanah
humus yang ada dipermukaan jalan, setelah itu
permukaan jalan tersebut diratakan dengan cangkul dan
dibentuk dengan memperhatikan kemiringan sehubungan
untuk pengaliran air. Apabila permukaan tersebut sudah
rata maka dapat dilanjutkan dengan proses pemadatan.
- Bahan agregat kasar (kerikil pecah I batu pecah) dapat
digelarkan/dihamparkan pada tanah dasar/badan jalan
apabila permukaanya telah benar-benar padat, rata dan
telah terbentuk dengan baik. Tebal lapisan yang
dihamparkan kira kira7 s/d 10 cm. Penghamparan dapat
dilakukan dengan pengki. Apabila bahan agregat kasar telah
selesai dihampar dan diratakan serta telah mempunyai nilai
ketebalan sesuai dengan yang ditentukan maka pekerjaan
pemadatan dapat dilakukan.
- Bahan agregat halus (pasir) dapat digelarkan/dihamparkan
diatas lapisan agregat kasar yang telah selesai dipadatkan.
Tebal lapisan yang dihamparkan kira-kira 5 s/d 7 cm.
Penghamparan dapat dilakukan dengan pengki. Apabila bahan
agregat halus telah selesai dihampar maka dilakukan
penyiraman air sehingga material agregat halus tersebut akan
masuk ke celah-celah agregat kasar kemudian sambil
dipadatkan.
- Peralatan Pemadat
Macam-macam peralatan yang dipergunakan sehubungan
dengan pekerjaan pemadatan lapis pondasi jalan umumnya
ada dua jenis yaitu yang dilaksanakan secara mekanik dan
manual dimana keduanya diuraikan sbb:
Peralatan Mekanik Jenis peralatan ini digerakkan oleh
tenaga mesin sehingga pekerjaan pemadatan dapat
dilaksanakan lebih cepat dan lebih baik. Adapun jenisjenis
peralatan yang umum digunakan antara lain:
a. Three Wheel Roller.
Penggilas type ini juga sering disebut penggilas
Macadam, karena jenis ini sering dipergunakan dalam
usaha-usaha pemadatan material berbutir kasar. Pemadat
ini mempunyai 3 buah silinder baja, untuk menambah
bobot dari pemadat jenis ini maka roda silinder dapat
diisi dengan zat cair (minyak/air) ataupun pasir. Pada
umunya berat penggilas ini berkisar antara 6 s/d 12 ton.
b. Tandem Roller Penggunaan dari alat ini umumnya untuk
mendapatkan permukaan yang agak halus. Alat ini
mempunyai 2 buah roda silinder baja dengan bobot 8 s/d 14
ton. Penambahan bobot dapat dilakukan dengan
menambahkan zat cair.
c. Perkerasan Beton fc 15 MPa
Mengacu Pada Spesifikasi Umum 2010 Rev 3, Metode
pelaksanaan Perkerasan Beton, diuraikan sebagai berikut :
- Bahan :
Mengacu Pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton fc.15
MPa, untuk 1 M3 diperlukan Bahan-bahan :
Semen 327,5400 Kg
Pasir Beton 0,5024 M3
Agregat Kasar 0,9053 M3
Perancah 0,1000 M3
Paku 0,8000 Kg
- Peralatan :
Mengacu Pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton fc.15
MPa, untuk 1 M3 diperlukan peralatan :
Concrette Mixer 0,5622 Jam
Water Tanker 0,0382 Jam
2. Pengerjaan
Pasang Acuan dan alat pengendali elevasi (jenis
kawat atau lainnya) di muka bagian perkerasan yang
sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja
Pasang Paku pada Acuan untuk setiap ruas sepanjang 3
m. Sebuah paku harus diletakkan pada setiap ujung
sambungan.
Periksa Acuan agar kokoh dan tidak goyah.
Periksa Perbedaan permukaan acuan dari garis yang
sebenarnya tidak boleh lebih dari 5 mm.
Periksa Alinyemen dan elevasi kelandaian acuan dan
minta persetujuan direksi/pengawas
- Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan cara menumpahkan
campuran beton pada area kerja
Beton diratakan sesuai ketebalan formwork dan
dipadatkan menggunakan Concrete Vibrator
Setelah dibentuk dan dipadatkan, selanjutnya beton
harus diperhalus, diperbaiki dan dipadatkan lagi dengan
bantuan alat-alat Throwl
Pekerjaan Curring dilakukan dengan menyiram
permukaan beton menggunakan curring compund
dan/atau air.
3. Pemeriksaan/pengakhiran
Dimensi dan elevasi bidang pengecoran harus sesuai
dengan gambar kerja.
Lakukan perbaikan pada bidang cor yang tidak sesuai
sesuai
Buat Catatan dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan
Analisa K3
Personil
Pelaksana
Petugas K3
Tenaga Kerja
Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Menggunakan Alat Pelindungan Diri ( APD )
Minggu Ke
Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
UMUM
PEKERJAAN TANAH
PERKERASAN
STRUKTUR
XV. PENUTUP
Demikian uraian secara ringkas metoda pelaksanaan pekerjaan yang mana dalam
uraian ini tidak semuanya kami uraikan, semoga dapat mewakili dan menjadi
bahan pertimbangan bagi pihak panitia pelelangan pekerjaan dan juga sebagai
gambaran pelaksanaan apabila perusahaan kami memenangkan dalam proses
pelelangan pekerjaan ini.
Daejin, SE
NIP. 19640824 198602 1 002