Anda di halaman 1dari 61

METODE PELAKSANAAN

SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/METODE KERJA

 Strategi Pelaksanaan Dengan Memanfaatkan Waktu Pelaksanaan.


Setategi pelaksanaan untuk memanfaat waktu pelaksanaan agar dioptimalkan dengan
berbagai cara dari mulai proses lembur sampai dengan mendatangkan barang atau alat yang
spesifik sehingga pelaksnaan proyek tetap berjalan. Strategi percepatan proyek identik
dengan risiko respons dalam risiko management. Hanya saja pada risiko yang telah terjadi.
Strategi diterapkan berdasarkan prioritas jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek
jumlahnya cukup banyak. Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor
yang menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan rekomendasi
strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:
- Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus dikomunikasikan dan disepakati oleh
Tim proyek.
- Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana kerja di
proyek.
- Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha untuk menjaga agar
proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Rapat harian harus dihadiri
oleh Pejabat proyek yang mampu mengambil keputusan atas suatu masalah. Jangan
pernah mengulur pengambilan keputusan pada rapat harian saat proyek mengalami krisis.
Rapat harian harus dihadiri oleh Tim proyek terkait, Mandor, dan wakil subpenyedia jasa.
- Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada subpenyedia jasa dan Mandor.
Hal ini agar masalah yang berpotensi terjadi dapat diantisipasi lebih dini
- Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering akan semakin baik.
Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas rencana-rencana proyek agar didapatkan
strategi yang paling efisien dan efektif.
- Selalu memberikan motivasi yang terbaik kepada karyawan dan pekerja agar attitude dan
mental kerja lebih baik.
- Menambah jam kerja dengan lembur.
- Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan.

1
- Menjaga kualitas pekerjaan. Kualitas yang tidak baik menyebabkan pengulangan
pekerjaan.
- Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana pendamping untuk hal-hal yang
bersifat emergency.
- Membantu mempercepat proses penagihan termin bagi subpenyedia jasa
- Aktif berkomunikasi dengan Owner dan Pengawas pekerjaan mengenai strategi percepatan
proyek. Usahakan untuk mendapatkan dukungan mereka.
- Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milestone kepada tim proyek,
subpenyedia jasa dan kepada pekerja.
- Tim proyek harus fokus terhadap Safety. Kecelakaan akan membuat loss time.
- Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan dokumen administrasi vendor.
Sering kali pekerjaan di lapangan terhambat oleh masalah prosedur administrasi.
 Penyediaan Stock Yard
Pekerjaan ini bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan dimana diperlukan tempat
stok material/bahan ataupun tempat sementara alat–alat berat. Lahan Stock Yard diupayakan
tertutup pagar keliling menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan dalam kondisi aman
 Test Material dan Tes Pit
Semua test material harus dilaksanakan di laboratorium dan disaksikan / disetujui oleh
konsultan pengawas. Pekerjaan Tes Pit adalah pembongkaran tanah pada lokasi atau titik
sebelum dilakukan penggalian tanah untuk konstruksi. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk
mengetahui utilitas yang ada di bawah permukaan tanah atau jalan dan mengetahui struktur
tanah sehingga nantinya tidak mengganggu dalam pekerjaan galian maupun pekerjaan
lainnya. Prosedur Pelaksanaan:
a. Pekerjaan Tes Pit dilakukan pada lokasi pekerjaan atau sesuai yang ditunjuk oleh Direksi /
Pemberi Kerja untuk mengetahui utilitas yang ada di bawah tanah dan struktur tanah.
b. Ukuran pekerjaan Tes Pit adalah 1 m x 2 m x 2 m atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
atau sampai batas ukuran pelaksana pekerjaan dapat bergerak dengan leluasa.
c. Jika tanahnya mudah runtuh, maka harus dibuat dinding penahan pada areal pekerjaan
tersebut.
d. Jika terdapat air tanah dangkal, maka harus dibuang atau dipompa.
e. Pembongkaran tanah dilakukan sedalam kurang lebih 2 m atau sampai tidak adanya
gangguan dalam tanah/gangguan yang menghambat pekerjaan galian.

2
f. Lubang Tes Pit harus diamankan dengan cara ditimbun kembali atau dikembalikan ke
bentuk semula
 Sosialisai terhadap masyarakat
Sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar lokasi tentang adanya proyek dan Tujuan Dibuatnya
Proyek Tersebut Kepada Warga Masyarakat Yang Ada Disekitar Proyek Tersebut.
 Sample Material/Contoh Material.
Sebelum bekerja penyedia agar memberikan contoh material yang digunakan untuk
mendapatkan persetujuan dari direksi dan konsultan pengawas.
 Pemilihan dan Pengujian Material
Untuk pemilihan material agar penyedia bersama dengan konsultan pengawas dan pihak
owner, material yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi teknis didalam dokumen.
Setelah pemilihan material selesai dilanjutkan dengan pengujian material, material yang
dipakai terlebih dahulu diuji mutu dan kekuatanya baru digunakan atau diaplikasikan
dilapangan.
 Access Road
Penentuan access road yang dipakai penting karena mobilisasi dan dislokasi peralatan berat
dan pendatangan bahan / material proyek harus tidak boleh terlambat.Access road harus
dirawat dan diperbaiki selama masa pelaksanaan konstruksi.
 Mutual Check
Pekerjaan surveying harus segera dilaksanakan dan biasanya terdiri dari longitudinal
crossection survey. Hasil dari mutual check 0% harus diselesaikan dulu bersama pengawas
pekerjaan, sebelum datanya dijadikan pedoman pembuatan shop drawing.
 Addendum
Pelaksanaan addendum diperlukan apabila dilapangan kiranya perlu penambahan item
pekerjaan dan harga baru untuk menyempurnakan pekerjaan tersebut, penambahan waktu
pelaksaan akibat dari bencana alam.
 Perijinan
Proses perijinan dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan dan stelah mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas dan direksi teknis baru dilaksanakan proses pelaksanaan pekerjaan.
 Sample Material/Contoh Material
Sebelum bekerja penyedia agar memberikan contoh material yang akan digunakan untuk
mendapatkan persetujuan dari direksi dan konsultan pengawas.

3
 Alat dan Peralatan Kerja Pemborong
Semua alat dan peralatan kerja semua disediakan diawal proyek sehingga tidak menghambat
pada waktu pelaksanaanya.
 Tujuan Proyek
Adapun tujuan dilaksanakanya pekerjaan ini untuk menunjang kegiatan dan fasilitas publik
masyarakat Bali khususnya di Kabupaten Klungkung.
 Pengukuran
Pengukuran dilaksanakan diawal proyek untuk rekayasa lapangan dan diakhir proyek untuk
membuat back up data final dan as build drawing.
 Gambar Kerja, Shop Drawing Dan Backup Data
Pembuatan gambar kerja / shop drawing sesuai dengan hasil pengukuran dilapangan yang
dilengkapi dengan back up data sehingga memudahkan memulai pekerjaan dilapangan.
 Ketentuan Gambar Kerja
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, penyedia terlebih dahulu harus membuat gambar
kerja (shop drawing) yang kemudian diperiksa dan disetujui oleh konsultan pengawas dan
direksi pekerjaan. Gambar kerja tersebut akan dipakai acuan untuk pelaksanaan di lapangan
 Job Mix Formula ( JMF )
Setelah test material, segera dilaksanakan pembuatan job mix formula terutama untuk
pekerjaan beton.
 Membuat Dokumentasi
Membuat dokumentasi tiap progress dilapangan selalu diambil yaitu dari 0 %, 25%, 50%, 75%
sampai dengan 100%.
 Penyediaan Air Bersih
Air bersih diperoleh dari air PDAM atau sumber air lainnya dimana harus memenuhi
persyaratan spesifikasi sebagai air untuk campuran beton.Jaminan ketersediaan air
diantisipasi dengan membuat tampungan air di dekat lokasi pekerjaan, yang mana pengisian
dilakukan melalui sarana Water Tank Truck.
 Pembongkaran
Pekerjaan pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati dan sebelum dilaksanakan
pembongkaran agar dilakukan pengamanan berupa jaring di sekitar Gedung yang akan
dibongkar.
 Proteksi Terhadap Lingkungan

4
Pengamanan terhadap lokasi pekerjaan yang masih dipakai, penting dilakukan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan fatal, maka perlu dilakukan pengamanan antara lain :
a. Memasang papan peringatan dan papan larangan pada tempat – tempat tertentu yang
mudah terlihat yang riskan akan terjadinya kecelakaan.
b. Menyediakan tempat MCK untuk para pekerja.
c. Hasil dari setiap galian dan sisa material yang sudah tidak terpakai agar langsung dibuang,
guna untuk mengedepankan kebersihan ditempat bekerja dan menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.
d. Jika bekerja pada ketinggian agar aktifitas dibawah tetap berjalan dengan baik maka
dipasang pagar pengaman dan jaring/ kasa debu .
e. Memasang pagar pelindung disekitar area proyek.
f. Disiplin administrasi terhadap aturan desa yang berlaku terhadap semua elemen yang
terlibat dalam pekerjaan seperti kipem tenaga, dll.
g. Jika terdapat pekerjaan galian segera diberikan rambu dan tanda bahaya.
h. Setelah selesai pekerjaan material yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dari areal
proyek sehingga tidak menganggu akses material.
Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan kesehatan kerja)
Lingkup Pekerjaan Bagian Ini Mengatur Mengenai Pelaksanaan Program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3L) dalam Pelaksanaan Pekerjaan.
1. Pedoman Dan Standar
- Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Keselamatan Kerja
- Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,penyedia
jasa bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan
peralatan teknis serta konstruksi.

5
- Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi
dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
- Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
- Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap
digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua
petugas dari pekerja lapangan.
- Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety
helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-
kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
- Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan
bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di
lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
- Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban
kecelakaan itu.
3. Prosedur Operasi Standar (Sop) Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
- Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
- SOP diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk dievaluasi.
- Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada PPK, dan Konsultan Pengawas.
4. Sistem Manajemen K3
- Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
- SOP diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk dievaluasi.
- Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada PPK, dan Konsultan Pengawas.
- Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek

6
- Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama
masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
- Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
- Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu
sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan
rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang
mungkin terjadi serta langkah-langkah pencegahannya.
- Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan
untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di
lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
- Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek
yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon
terhadap keadaan darurat
- Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pek. Pengukuran Dan Pemasangan Bowplank
Metoda pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Menentukan lokasi titik – titik point dari titik awal bangunan dan disesuaikan dengan
gambar rencana.
 Mengukur posisi dan ketinggian titik-titik kerangka pemetaan serta pengukuran detail
topografi, sehingga dapat digambarkan diatas bidang datar dalam skala tertentu.
 Data yang diambil adalah jaringan titik kontrol (X, Y) dan (h) yang akan digunakan
sebagai referensi pengukuran dan titik kontrol pengukuran.
 Pengolahan data hasil pengukuran lapangan dan di uraikan dalam gambar shop
drawing sehingga sudah dapat mengetahui dan menentukan titik pondasi dan leveling
lantai.
 Pencetakan gambar dan di laksanakan di lapangan.

7
 Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh
Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
 Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi
5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass
(horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan
digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan
cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling
bangunan dan dipakukan pada patok.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
2. Pekerjaan Antitermit
 Penyemprotan cairan anti rayap dilakuka setelah pekerjaan galian pondasi selesai
atau sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
 Semprotkan larutan Lentra 200 SL secara merata sebanyakk 5 liter/m2 pada dasar
dan dinding lubang pondasi.
 Pengawas harus memastikan campuran larutan anti rayap sudah benar sesuai dengan
spec dan dilakukan dengan benar sesuai dengan metode pelaksanaan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Theodolite 1 Bh 100 m1 Digital pendukung
Theodolith
2 Waterpass 1 Bh 100 m1 Pendukung

8
Pekerjaan persiapan memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya,
antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimpa alat ukur → Luka ringan;
• Tersengat binatang berbisa → Luka Ringan;

II. PEKERJAAN TANAH


1. Pekerjaan Antitermit
 Penyemprotan cairan anti rayap dilakuka setelah pekerjaan galian pondasi selesai
atau sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
 Semprotkan larutan Lentra 200 SL secara merata sebanyakk 5 liter/m2 pada dasar
dan dinding lubang pondasi.
 Pengawas harus memastikan campuran larutan anti rayap sudah benar sesuai dengan
spec dan dilakukan dengan benar sesuai dengan metode pelaksanaan.
2. Pekerjaan Galian Tanah Groundtank
Metoda pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan as galian
 Menetukan batas kedalaman galian
 Menentukan ukuran lebar dan Panjang groundtank
 Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan sesuai gambar kerja. Hasil galian
dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan dump truck. Menggali tanah untuk
lebarnya bagian kiri kanan galian tanah sifatnya kasar belum difinish sehingga belum
tepat sesuai dimensi yang ditentukan.
 Semua galian harus terlindung dari longsoran tanah maupun genangan air sehingga
perlu adanya pompa air untuk pengeringan kalau seandainya diperlukan.
 Rapikan galian sesuai ketentuan.
 Sisa galian harus dibuang keluar area pekerjaan dan menjadi tangung jawab penyedia
jasa.
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.

9
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Bore Pile Machine 1 unit Utama
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

Pekerjaan galian tanah groundtank memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimbun longsoran → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;

2. Pekerjaan Galian Tanah Untuk Septictank Dan Peresapan


Metoda pelaksanaan dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan as galian
 Menetukan batas kedalaman galian
 Menentukan tempat timbunan kanan dan kiri ( untuk urugan )
 Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan selebar bodem pondasi. Hasil
galian dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan dump truck. Menggali tanah
untuk lebarnya bagian kiri kanan galian tanah sifatnya kasar belum difinish sehingga
belum tepat sesuai dimensi yang ditentukan.
 Semua galian harus terlindung dari longsoran tanah maupun genangan air sehingga
perlu adanya pompa air untuk pengeringan kalau seandainya diperlukan.
 Rapikan galian sesuai ketentuan.
 Sisa galian harus dibuang keluar area pekerjaan dan menjadi tangung jawab penyedia
jasa.
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.

10
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Bore Pile Machine 1 unit Utama
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

Pekerjaan galian tanah untuk septictank dan peresapan memiliki beberapa resiko yang
bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimbun longsoran → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;

3. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Pile Cap


Metoda pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan as galian
 Menetukan batas kedalaman galian
 Menentukan tempat timbunan kanan dan kiri ( untuk urugan )
 Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan selebar bodem pondasi. Hasil
galian dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan dump truck. Menggali tanah
untuk lebarnya bagian kiri kanan galian tanah sifatnya kasar belum difinish sehingga
belum tepat sesuai dimensi yang ditentukan.
 Semua galian harus terlindung dari longsoran tanah maupun genangan air sehingga
perlu adanya pompa air untuk pengeringan kalau seandainya diperlukan.
 Rapikan galian sesuai ketentuan.
 Sisa galian harus dibuang keluar area pekerjaan dan menjadi tangung jawab penyedia
jasa.
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan

1. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

11
Pekerjaan galian tanah pondasi pile cap memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimbun longsoran → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;

4. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Menerus


Metoda pelaksanaan dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan as galian
 Menetukan batas kedalaman galian
 Menentukan tempat timbunan kanan dan kiri ( untuk urugan )
 Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan selebar bodem pondasi. Hasil
galian dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan dump truck. Menggali tanah
untuk lebarnya bagian kiri kanan galian tanah sifatnya kasar belum difinish sehingga
belum tepat sesuai dimensi yang ditentukan.
 Semua galian harus terlindung dari longsoran tanah maupun genangan air sehingga
perlu adanya pompa air untuk pengeringan kalau seandainya diperlukan.
 Rapikan galian sesuai ketentuan.
 Sisa galian harus dibuang keluar area pekerjaan dan menjadi tangung jawab penyedia
jasa.
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Bore Pile Machine 1 unit Utama
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

Pekerjaan galian tanah pondasi menerus memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3

12
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimbun longsoran → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;

5. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi Setempat


Metoda pelaksanaan sebagai berikut :
 Setiing out lokasi urugan oleh surveyor bersama dengan konsultan pengawas.
 Selected material untuk timbunan dari quarry yang telah disetujui.
 Permukaan tanah yang akan ditimbun dengan pasir harus dibersihkan dari kotoran,
sampah dan material lain. Juga harus dibersihkan dari genangan air atau tanah yang
terlalu basah.
 Lapisan urugan pasir harus dipadatkan dengan alat pemadatan atau stamfer untuk
mencapai kepadatan yang direncanakan
 Setelah tebal dan kepadatan urugan pasir tercapai, dilanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Stamper 1 Bh 17.3 Kn Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi setempat memiliki beberapa resiko yang bisa
ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.

13
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemadat → Luka berat

6. Pekerjaan Urugan pasir


Metoda pelaksanaan sebagai berikut :
 Setiing out lokasi urugan oleh surveyor bersama dengan konsultan pengawas.
 Selected material untuk timbunan dari quarry yang telah disetujui.
 Permukaan tanah yang akan ditimbun dengan pasir harus dibersihkan dari kotoran,
sampah dan material lain. Juga harus dibersihkan dari genangan air atau tanah yang
terlalu basah.
 Lapisan urugan pasir harus dipadatkan dengan alat pemadatan atau stamfer untuk
mencapai kepadatan yang direncanakan.
 Setelah tebal dan kepadatan urugan pasir tercapai, dilanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Stamper 1 Bh 17.3 Kn Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

Pekerjaan urugan pasir memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.

14
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemadat → Luka berat

7. Pekerjaan Pasangan Batu Kosong Dan Pasangan Batu Kali 1pc : 5ps
Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai yang dibelah dan tidak porous dan
bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm. Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas
bowplank bangunan. Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu
gunung yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.
Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan batu
harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan. Pondasi dialasi dengan pasir urug
yang bersih dan tidak mengandung benda yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan
sesuai dengan gambar kerja, kemudian disiram dengan air secukupnya.
Tahapan pekerjaannya adalah :
 Pengukuran lokasi
 Pembuatan Shop Drawing
 Batu yang dipakai adalah batu pecah dengan ukuran 15 – 20 cm.
 Penyiapan spesi batu kali dengan campuran 1 pc : 5 ps yang dicampur dengan
menggunakan molen untuk mendapatkan campuran yang homogen.
 Pemasangan batu kosong tanpa spesi dengan ketebalan sesuai dengan gambar
 Dipasang sesuai dengan gambar pelaksanaan / shop drawing.
 Disetiap 2 M1 pasangan batu kali dipasang stek besi untuk kedudukan sloof.
 Muka batu dipasang sebagai permukaan luar pasangan.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

15
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan
1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
5. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung

Pekerjaan pasangan batu kosong dan pasangan batu kali memiliki beberapa resiko yang
bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tertimpa Batu Kali → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) → Luka berat.

8. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali


Metoda pelaksanaan sebagai berikut :
 Setiing out lokasi urugan oleh surveyor bersama dengan konsultan pengawas.
 Pemilihan material dari sisa galian yang bias dipakai sebagai timbunan tanah kembali.
 Bersihkan area yang akan ditimbun kembali dengan tanah.
 Tanah bekas galian dipilih harus bebas dari kotoran dan sampah.
 Penghamparan tanah dilakukan per 20 cm dilakukan pemadatan dengan stamper.
 Melakukan test cone untuk mengetahui kepadatan tanah.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Stamper 1 Bh 17.3 Kn Utama
2. Dump truck 1 Unit 5 M3 Utama

16
Pekerjaan urugan tanah kembali memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemadat → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;

III. PEKERJAAN BETON


Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam kontrak harus
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan. Mutu beton yang digunakan dalam kontrak ini dibagi sebagai berikut:
Tabel Mutu Beton dan Penggunaan

Jenis fc’ bk’


Uraian
Beton (MPa) (Kg/cm2)

Umumnya digunakan untuk beton


Mutu prategang seperti tiang pancang beton
 45  K500
tinggi prategang, gelagar beton prategang, pelat
beton prategang dan sejenisnya.
Umumnya digunakan untuk beton bertulang
Mutu seperti Balok, Kolom, Pelat, maupun
20 ≤ x < 45 K250 ≤ x < K500
sedang pondasi telapak dan pondasi Bor Pile pada
struktur gedung
Umumya digunakan untuk struktur beton
15 ≤ x < 20 K175 ≤ x < K250 tanpa tulangan seperti pasangan batu
Mutu
kosong yang diisi adukan, pasangan batu.
rendah
Digunakan sebagai lantai kerja,
10 ≤ x < 15 K125 ≤ x < K175
penimbunan kembali dengan beton.

Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir harus
dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan.
Toleransi

17
a) Toleransi Dimensi :
 Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. + 5 mm
 Panjang keseluruhan lebih dari 6 m + 15 mm
 Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara
kepala jembatan - 0 dan + 10 mm
b) Toleransi Bentuk :
 Persegi (selisih dalam panjang diagonal) 10 mm
 Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis 12 mm
yang dimaksud) untuk panjang s/d 3 m 15 mm
 Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 m - 6 m 20 mm
 Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m
c) Toleransi Kedudukan (dari titik patokan) :
 Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana ± 10 mm
 Kedudukan permukaan horizontal dari rencana ± 10 mm
 Kedudukan permukaan vertikal dari rencana ± 20 mm
d) Toleransi Alinyemen Vertikal :
Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ± 10 mm
e) Toleransi Ketinggian (elevasi) :
 Puncak lantai kerja di bawah pondasi ± 10 mm
 Puncak lantai kerja di bawah pelat injak ± 10 mm
 Puncak kolom, tembok kepala, balok melintan ± 10 mm

f) Toleransi Alinyemen Horisontal : 10 mm dalam 4 m panjang mendatar.


g) Toleransi untuk Penutup / Selimut Beton Tulangan :
 Selimut beton sampai 3 cm 0 dan + 5 mm
 Selimut beton 3 cm - 5 cm - 0 dan + 10 mm
 Selimut beton 5 cm - 10 cm ± 10 mm

Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
SNI 03-1968-1990 : Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan
kasar.
SNI 03-1972-1990 : Metode pengujian slump beton.

18
SNI 03-1973-1990 : Metoda pengujian berat isi beton.
SNI 03-1974-1990 : Metode pengujian kuat tekan beton.
SNI 03-2460-1991 : Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk
campuran beton.
SNI 03-2491-1991 : Metode pengujian kuat tarik belah beton.
SNI 03-2493-1991 : Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium.
SNI 03-2495-1991 : Spesifikasi bahan tambahan untuk beton.
SNI 03-2816-1992 : Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton.
SNI 03-3403-1994 : Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran.
SNI 03-3418-1994 : Metode pengujian kandungan udara pada beton segar.
SNI 03-3976-1995 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton.
SNI 03-4141-1996 : Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah
pecah dalam agregat.
SNI 03-4142-1996 : Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos
saringan No.200 (0,075 mm).
SNI 03-4156-1996 : Metode pengujian bliding dari beton segar.
SNI 03-4433-1997 : Spesifikasi beton siap pakai.
SNI 03-4806-1998 : Metode pengujian kadar semen portland dalam beton segar
dengan cara titrasi volumetri.
SNI 03-4807-1998 : Metode pengujian untuk menentukan suhu beton segar semen
portland.
SNI 03-4808-1998 : Metode pengujian kadar air dalam beton segar dengan car
titrasi volumetri.
SNI 03-4810-1998 : Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
lapangan.
SNI 03-2834-2000 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.
SNI 03-6429-2000 : Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan
silinder di dalam tempat cetakan.
SNI 03-2492-2002 : Metode pengambilan dan pengujian beton inti.
SNI 03-6817-2002 : Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
SNI 03-6889-2002 : Tata cara pengambilan contoh agregat.

19
SNI 15-2049-2004 : Semen portland.
SNI 15-7064-2004 : Semen portland komposit.
SNI 15-0302-2004 : Semen portland pozzolan.
SNI 2417:2008 : Metode pengujian keausan agregat dengan mesin Los
Angeles.
SNI 2458:2008 : Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar.
SNI 3407:2008 : Metode pengujian sifat kekekalan bentuk agregat terhadap
larutan natrium sulfat dan magnesium sulfat
Pd T–07–2005-B : Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan.
American Society for Testing and Materials (ASTM) :
ASTM C 403-90 : Time of Setting of Concrete Mixtures by Penetration
Resistance
ASTM C 33-93 : Standard Spesification for Concrete Aggregates.
ASTM C 989-95 : Spesification for Ground Granulated Blast Furnace Slag for
use in Concrete and Mortars
American Concrete Institute (ACI) :
ACI 363R-92 : State-of-the-art on High-Strength Concrete
ACI 305R-99 : Hot Weather Concreting

1. Pekerjaan Bore Pile


Pekerjaan ini terkait Pondasi Bored Pile Dia. 40 cm, K250 Pekerjaan beton dalam
pelaksanaan harus memenuhi persyaratan yang termuat dalam PBI NI.2. Baik mengenai
material koral, pasir, semen dan baja maupun pelaksanaannya.
a. Pembersihan Area
b. Penyedia jasa sebaiknya dapat menyelesaikan 6 titik bore pile dalam sehari dengan
menggunakan 3 mesin sehingga seluruh (126 titik) pondasi bore pile terselesaikan
dalam 3 minggu.
c. Pile Driving Analyzer (PDA Test) dan CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program)
harus dilakukan dengan mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for
High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations). Segala tanggungan untuk
melakukan pengujian dan hasil tes menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
d. Pekerjaan Bekisting :

20
- Untuk mendapatkan bentuk, penampang, ukuran dari beton seperti yang diminta
dalam gambar konstruksi, bekisting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.
- Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga nanti diperoleh
penampang beton yang baik.
- Untuk itu Pemborong harus merencanakan konstruksi bekisting agar kedap adukan
(motartight), tidak melengkung bila menerima beban dari adukan basah, tulangan
dan lain-lain serta tidak berubah bentuk akibat pemadatan adukan dengan vibrator.
- Untuk lantai dasarnya, bekisting harus rata, lurus dan kokoh.
- Konstruksi dari bekisting, seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yang
memerlukan perhitungan harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa, disetujui
dan dilaksanakan.
- Sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari bekisting harus bersih dan kering
dari air limbah dan minyak.
- Pembersihan dan pengeringan harus sedemikian rupa sehingga terjamin mutu
beton yang diharapkan dan untuk jaminan bahwa bagian dalam bekisting betul-
betul kering harus digunakan kompresor.
- Finishing beton bertulang, untuk permukaan beton harus dilakukan sesuai petunjuk
Pengawas/Direksi Lapangan.
- Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan
menurut PBI 1971 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak
merusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan Direksi.
e. Pekerjaan Baja Tulangan
- Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokan, sambungan, penghentian dan lain-lain, untuk semua pekerjaan
tulangan, harus dipersiapkan oleh Penyedia jasa untuk mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi sebelum pelaksanaan. Semua detail harus memenuhi
persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat-syarat yang
harus diikuti menurut PBI 1971, NI-2. Parameter-parameter pengenal harus
minimal sama seperti persyaratan dalam gambar kerja dan bilamana parameter
tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang per satuan lebar beton harus

21
minimal sama dengan luas penampang rencana, sebelum melakukan perubahan-
perubahan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
- Semua pembongkaran tulangan harus dilakukan sebelum penempatan pada posisi
rencana. Tidak diperkenankan membengkok tulangan bila sudah ditempatkan
kecuali apabila hal itu terpaksa dan sudah mendapatkan persetujuan Direksi.
- Tulangan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
- Toleransi besarnya tulangan dengan notasi maksimal 0,2 mm.
- Tulangan harus ditempatkan dengan teliti dengan posisi sesuai rencana, dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
beton (beton deking) yang cukup. Pemborong harus mempergunakan penyekat
(spacer), dudukan (chairs) dari blok-blok, maka mutu beton yang bersangkutan
dengan campuran adukan 1 pc : 2 ps semua tulangan harus diikat dengan baik dan
kokoh sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.
- Sebelum melaksanakan pengecoran, semua tulangan harus diperiksa terlebih
dahulu untuk memastikan ketelitian penempatannya, kebersihan dan untuk
mendapatkan perbaikan bilamana perlu. Tulangan yang berkarat harus segera
dibersihkan atau diganti bilamana dianggap oleh Direksi akan melemahkan
konstruksi. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui
oleh Direksi.
- Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan harus kuat dan jaraknya sedemikian
sehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang
disyaratkan. Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpanan terhadap
horisontalnya adalah ± 4 mm.
f. Pekerjaan Pengecoran
- Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
penghentian pengecoran kecuali bila sudah dipertimbangkan pada tempat-tempat
yang aman dan sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Direksi. Pemborong
harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk pengamanan, perlindungan
dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitas pengecoran.
- Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata, pemborong harus
memakai mesin pengaduk (molen). Mesin pengaduk beton harus cukup untuk
melayani volume yang direncanakan. Mesin pengaduk harus dibersihkan dengan
air dan dihindarkan dari pengotoran minyak, sebelum dipakai.

22
- Bilamana perlu Pemborong diperkenankan untuk menggunakan concrete pump,
gerobak-gerobak dorong untuk mengangkut adukan ke tempat yang akan dicor.
Pengangkutan beton tidak diperkenankan dengan ember-ember.
- Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang
diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai
dengan rencana yang sebelumnya disetujui Direksi. Tulangan, jarak, bekisting dan
lain-lain harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran.
- Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekisting, adukan harus dipadatkan
dengan concrete vibrator yang jumlahnya harus mencukupi. Penggetaran dengan
concrete vibrator dapat dibantu dengan pencocokan, apabila dengan concrete
vibrator tidak mungkin dilakukan dan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas/Direksi terlebih dahulu.
- Pengecoran hanya boleh berhenti di tempat-tempat yang diperhitungkan aman dan
telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya mendapat persetujuan dari
Direksi. Untuk menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus
sudah dibersihkan permukaannya, dan dibuat kasar dengan sikat baja agar
sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan
yang akan disambung harus disiram dengan air semen dengan campuran 1 Pc :
0,5 air.
- Sebelum waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan dan
melindunginya dengan menggenangkan air di permukaannya atau ditutup dengan
karung-karung yang senantiasa dibasahi air, terus-menerus selama paling tidak 10
hari setelah pengecoran.
- Apabila cuaca meragukan, sedangkan Pengawas/Direksi tetap menghendaki agar
pengecoran tetap harus berlangsung, maka pihak pemborong harus menyediakan
alat pelindung/terpal yang cukup untuk melindungi tempat yang sudah/akan dicor.
- Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran, Pemborong diwajibkan mengambil contoh
(sample) untuk pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test,
dengan prosedur sebagaimana ditentukan di dalam PBI 1971. Slump yang
diperkenankan dalam pelaksanaan adalah antara 7-10 cm dan faktor air semen
maximum 0,5. Pengambilan-pengambilan contoh di atas dilakukan atas petunjuk
Direksi. Kubus-kubus yang diambil harus dijaga agar dapat mengeras dengan baik.
Demikian pula kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan

23
tekannya di laboratorium yang dapat disetujui direksi dan hasilnya dilaporkan
secara tertulis kepada Direksi untuk dievaluasi. Bilamana hasil pengujian
menunjukkan mutu beton kurang dari yang disyaratkan masing-masing untuk
bagian yang sehubungan dengan rencana, Pemborong diwajibkan untuk
mengajukan kepada Direksi rencana dan mengadakan perkuatan/penyempurnaan
konstruksi dengan biaya Pemborong.
- Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari K yang
disyaratkan, pemborong diharuskan mengambil core-sample dari bagian-bagian
konstruksi yang diragukan. Jumlah core-sample untuk setiap pemeriksaan adalah 3
buah, dan selanjutnya akan diperiksa di laboratorium dengan petunjuk Direksi.
- Additive dapat pula dipergunakan sepanjang tidak menyebabkan kelainan-kelainan
pada beton dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas/Direksi.
Pekerjaan bore pile memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terjatuh ke lubang → Luka Ringan;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

2. Pekerjaan Cor Beton Lantai Kerja Pondasi Setempat


Metode pelaksanaannya adalah :
 Untuk pekerjaan ini bahan yang dipakai kwalitas terbaik dengan campuran 1Pc : 3Ps :
5Kr.
 Untuk teknis pelaksanaan akan kami sesuaikan dengan gambar.
 Pemasangan Tulangan beton dilaksanakan setelah urugan pasir selesai dikerjakan.
 Pemasangan Begesting selalu memperhatikan kekuatan dan kekokohan begesting.
 Untuk Pencampuran beton menggunakan molen untuk mendapatkan hasil campuran
yang homogen.

24
 Pekerjaan beton dikerjakan sesuai dengan gambar kerja baik level maupun
kemiringannya. Yang kami perhatikan betul untuk pekerjaan beton adalah bahan beton
semen, pasir, koral dan campuran beton harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan, sehingga mutu yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung

Pekerjaan cor beton lantai kerja pondasi setempat memiliki beberapa resiko yang bisa
ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

3. Pekerjaan Beton Pondasi Pile Cap


Metode pelaksanaannya adalah :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Pengukuran ulang tentang kedudukan pondasi telapak yang akan dikerjakan.
 Pemasangan begisting batako sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu
memperhatikan kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.

25
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang selalu
memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat pengawasan dari
pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari kotoran –
kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan vibrator dengan
memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton. Untuk beton memakai beton
site mix dengan mutu dan kualitas sesuai dengan mix design yang telah dibuat.
Sebelum melakukan pengecoran beton site mix ditest slump terlebih dahulu untuk
mengetahui kekentalan beton tersebut, setelah selesai dan memenuhi syarat
dilanjutkan dengan pengecoran beton menggunakan kereta dorong jika jarak dekat
atau bisa menggunakan talang pipa .
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan beton.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
Pekerjaan beton pondasi pile cap memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;

26
• Tangan terjepit batako→ Luka ringan/ berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

4. Pekerjaan Beton Sloof


Metode pelaksanaannya adalah :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Pengukuran ulang tentang kedudukan sloof yang akan dikerjakan.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu memperhatikan
kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang selalu
memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat pengawasan dari
pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari kotoran –
kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan vibrator dengan
memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton. untuk beton memakai beton
site mix dengan mutu dan kualitas sesuai dengan mix design yang telah dibuat.
Sebelum melakukan pengecoran beton site mix ditest slump terlebih dahulu untuk
mengetahui kekentalan beton tersebut, setelah selesai dan memenuhi syarat
dilanjutkan dengan pengecoran beton mix menggunakan kereta dorong jika jarak
dekat atau bisa menggunakan talang pipa .
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan beton.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.

27
Peralatan yang digunakan antara lain :
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan
1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama

Pekerjaan beton sloof memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

5. Pekerjaan Cor Beton Plat Ramp


Metoda pekerjaan dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Untuk teknis pelaksanaan akan kami sesuaikan dengan gambar.
 Pemasangan Begesting selalu memperhatikan kekuatan dan kekokohan begesting.
 Setelah begesting dipasang selanjutnya dilakukan pemasangan wiremesh sesuai
dengan ketentuan.wiremesh yang dipasang telah mendapat persetujuan dari pihak
pengawas dan pemilik proyek.
 Pekerjaan beton dikerjakan sesuai dengan gambar kerja baik level maupun
kemiringannya. Yang kami perhatikan betul untuk pekerjaan beton adalah bahan beton
semen menggunakan Gresik, pasir, koral dan campuran beton harus sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan, sehingga mutu yang didapat sesuai dengan yang
diharapkan.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).

28
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
Pekerjaan beton plat ramp memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;

6. Pekerjaan Beton Kolom Lantai I


Metode pelaksanaannya adalah :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Pengukuran ulang tentang kedudukan kolom yang akan dikerjakan.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu memperhatikan
kekuatan dan kekokohan pasangan begesting
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang selalu
memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat pengawasan dari
pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari kotoran –
kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan vibrator dengan
memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton. Untuk beton memakai beton
site mix dengan mutu dan kualitas sesuai dengan mix design yang telah dibuat.
Sebelum melakukan pengecoran beton site mix ditest slump terlebih dahulu untuk

29
mengetahui kekentalan beton tersebut, setelah selesai dan memenuhi syarat
dilanjutkan dengan pengecoran beton site mix menggunakan lift atau kereta dorong
jika jarak dekat atau bisa menggunakan talang pipa.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan beton.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama

Pekerjaan beton kolom lantai I memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

7. Pekerjaan Cor Beton Lantai II


Metoda pekerjaan dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Untuk teknis pelaksanaan akan kami sesuaikan dengan gambar.
 Pemasangan Begesting selalu memperhatikan kekuatan dan kekokohan begesting.

30
 Setelah begesting dipasang selanjutnya dilakukan pemasangan wiremesh sesuai
dengan ketentuan.wiremesh yang dipasang telah mendapat persetujuan dari pihak
pengawas dan pemilik proyek.
 Pekerjaan beton dikerjakan sesuai dengan gambar kerja baik level maupun
kemiringannya. Yang kami perhatikan betul untuk pekerjaan beton adalah bahan beton
semen, pasir, koral dan campuran beton harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan, sehingga mutu yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4. Scafolding 150 set Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama

Pekerjaan cor beton lantai II memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) →
Luka berat.

31
8. Pekerjaan Beton Kolom Lantai II
Metode pelaksanaannya adalah :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Pengukuran ulang tentang kedudukan kolom yang akan dikerjakan.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu memperhatikan
kekuatan dan kekokohan pasangan begesting
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang selalu
memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat pengawasan dari
pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari kotoran –
kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan vibrator dengan
memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton. Untuk beton memakai beton
site mix dengan mutu dan kualitas sesuai dengan mix design yang telah dibuat.
Sebelum melakukan pengecoran beton site mix ditest slump terlebih dahulu untuk
mengetahui kekentalan beton tersebut, setelah selesai dan memenuhi syarat
dilanjutkan dengan pengecoran beton site mix menggunakan lift atau kereta dorong
jika jarak dekat atau bisa menggunakan talang pipa.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan beton.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.

32
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama

Pekerjaan beton kolom lantai II memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) → Luka berat.

9. Pekerjaan Cor Beton Plat Atap


Metoda pekerjaan dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Untuk teknis pelaksanaan akan kami sesuaikan dengan gambar.
 Pemasangan Begesting selalu memperhatikan kekuatan dan kekokohan begesting.
 Setelah begesting dipasang selanjutnya dilakukan pemasangan wiremesh sesuai
dengan ketentuan.wiremesh yang dipasang telah mendapat persetujuan dari pihak
pengawas dan pemilik proyek.
 Pekerjaan beton dikerjakan sesuai dengan gambar kerja baik level maupun
kemiringannya. Yang kami perhatikan betul untuk pekerjaan beton adalah bahan beton
semen, pasir, koral dan campuran beton harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan, sehingga mutu yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).

33
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan
1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4. Scafolding 150 set Pendukung
4 Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
5 Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Utama
Pekerjaan beton plat atap memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen)
→ Luka berat.
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
10. Pekerjaan Beton Plat Meja Beton
Metode pelaksanaannya adalah :
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan adalah Ready Mix dengan mutu
beton K-250 yang telah lulus uji material di laboratorium.
 Pengukuran ulang tentang kedudukan Plat meja beton yang akan dikerjakan.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu memperhatikan
kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang selalu
memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat pengawasan dari
pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari kotoran –
kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).

34
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Bar Bender Machine 1 unit HD 10-42mm Pendukung
3. Bar Cutter Machine 1 unit HD 10-42mm Pendukung
Pekerjaan beton plat atap memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kaki terkena ujung besi → Luka berat;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen)
→ Luka berat.
IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan
Bata ringan dipilih dari kualitas yang distandarkan dalam spesifikasi. Bata Ringan yang
dipakai adalah produksi Grand Elephant dengan ukuran tebal 12.5 cm, dengan kualitas
GE AAC-4 (kuat tekan 4 N/mm2).
Sebelum dipasang hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja, antara lain : bata ringan, semen drymix dan air.
e. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, water pass, meteran, benang,
unting-unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
f. Buat adukan untuk pasangan dinding bata ringan.
g. Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding bata
ringan.
h. Pasang dan susun bata ringan pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
i. Pemasangan bata ringan diikuti dengan pengecoran kolom praktis.

35
j. Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata ringan pada setiap ketinggian 1 m.
k. Pekerjaan pasangan bata ringan dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata ringan kuat, baru pekerjaan pemasangan bata ringan
dapat dilanjutkan kembali.
l. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
m. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
n. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
o. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Utama truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung

Pekerjaan pasangan dinding bata ringan memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen)
→ Luka berat;
• Tangan terkelupas akibat spesi/ semen →
Luka ringan;

2. Pekerjaan Plesteran Dan Acian.


Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam campuran atau larutan
minyak, asam garam/basa dan bahan organis lainnya. Air yang digunakan tersebut harus
sesuai persyaratan yang sudah ditentukan. Semen Instan Mortar Utama Plester Ringan
adalah Mortar semen instan untuk pekerjaan Plesteran sekaligus Acian diatas permukaan

36
bata ringan dengan ketebalan 8 mm menggunakan bahan MU 100 untuk pekerjaan
plesteran dan MU 250 untuk pekerjaan Acian.
Metode Pelaksanaannya adalah :
a. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci.
b. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
c. Pekerjaan acian dilaksanakan pada : tembok, kolom dan pada tempat-tempat yang
ditunjukkan pada gambar.
d. Gunakan jidar alumunium untuk meratakan acian.
e. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.
f. Pergunakan jidar alumunium secara utuh pada bidang sudut maupun pada tali air
sehingga lebih menjamin kelurusannnya.
g. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah
itu acian baru dikeringkan.
h. Setelah acian betul-betul kering dan atas persetujuan Direksi, pekerjaan
pengecatan/plamiran baru bisa dilaksanakan.
i. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
j. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
k. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
l. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Scafolding 25 set Pendukung
4. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung

Pekerjaan plesteran dan acian memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.

37
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen)
→ Luka berat;
• Tangan terkelupas akibat spesi/ semen →
Luka ringan;

3. Pekerjaan Pasangan Granite Lantai Dan Plin Lantai


a. Bahan lantai yang akan kami pergunakan adalah sesuai dengan yang disyaratkan
dalam RKS dengan ukuran dan pemasangan sesuai gambar.
b. Motif maupun warna lantai yang akan digunakan adalah sesuai dengan keinginan
pemilik proyek yang sebelumnya kami berikan sample material yang akan dipilih oleh
Pemilik proyek.
c. Sebelum pemasangan lantai granite bahan yang akan dipergunakan disortir terlebih
dahulu agar mendapatkan keseragaman pada warna tekstur dan ukuran.
d. Sebelum pemasangan granite dimulai, sisa – sisa bongkaran pada lantai yang lama
agar dibersihkan sampai betul – betul bersih.
e. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
f. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
g. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
h. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung

Pekerjaan pasangan granite lantai dan plin lantai memiliki beberapa resiko yang bisa
ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.

38
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin Pencampur Spesi (Molen) → Luka berat;
• Tangan terkelupas akibat spesi/ semen → Luka ringan;

4. Pekerjaan Railling Stainless


Railling terbuat dari Besi Hollow. Ukuran bahan railing detail gambar. Mutu dan kualitas
hollow yang dipakai sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas atau direksi teknis.
a. Metode Pelaksanaannya adalah :
b. Pengukuran ulang dilapangan yang akan dipasang railling.
c. Pengajuan sample bahan kepada direksi dan pengawas setelah disetujui dilanjutkan
dengan pembuatan di workshop.
d. Pada saat pengelasan harus diperhatikan sambungan sambungan dan titik
pengelasan.
e. Setelah selesai dilanjutkan dengan pemasangan dilapangan.
f. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pekerja diwajibkan untuk menerapkan K3 memakai
sepatu boot, helm dan slop tangan untuk menghindari tangan dan kaki dari sisa
material.
g. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan prinsip kebersihan / clean construction,
membersihkan, membuang atau mrngumpulkan sisa2 material agar tidak
mengakibatkan mengganggu lalu lalang pekerja dan tidak menghambat pekerjaan
yang lain
h. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
i. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
j. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
k. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

39
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan
1. Mesin las listrik 1 Bh 10000 watt Pendukung

Pekerjaan railling stainless dan plin lantai memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin potong / gerinda → Luka berat;
• Terkena percikan mesin las → Luka sedang;

5. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan bahan Shunda
Plafond PL 3077-1/4m Natural Beach Wood dengan List Shunda Plafond LS 309 dan
meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pemasangan plafond :
a. Pengukuran level plafond dilakukan oleh surveyor setelah pekerjaan plesteran selesai
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi.
b. Pemasangan rangka plafond sesuai dengan gambar dan spesifikasi bahan yang
dipakai sesuai dengan gambar pelaksanaan.
c. Pemasangan plafond dan list plafond serta finishingnya.
d. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
e. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
f. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
g. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan
Pekerjaan plafond memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.

40
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Kepala tertimpa reruntuhan rangka plafond
yang dipasang → Luka ringan/berat;

6. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela.


Kusen menggunakan kusen alumunium 4” merk YKK warna brown , penempatan dan
ukuran sesuai gambar.
Prosedur yang harus diperhatikan adalah :
a. Gunakan Klos Kayu sebagai siku pemasangan kusen aluminium.
b. Pabrikasi kusen, pintu dan jendela sesuai gambar rencana.
c. Pengiriman kelapangan disesuaikan dengan jadwal perencanaan pengadaan bahan di
proyek.
d. Melindungi kusen yang telah dipasang dengan pembungkus.
e. Pemasangan kusen dipasang kuat dan kokoh terhadap tembok
f. Daun pintu dan jendela dipasang setelah finishing lantai selesai dikerjakan.
g. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
h. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
i. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
j. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Terkena alat pemotong → Luka
ringan/berat;
 Terhirup serbuk kayu → Luka
ringan/berat;

41
7. Pekerjaan Pasang Pintu Kaca Tempered Bening 12 Mm Lapis Sandblast Inc. Accessories
Metode Pelaksanaan :
a. Langkah pertama dalam memasang floor hinge ini adalah membobok lantai sesuai
dengan ukuran floor hing dan bentuknya harus sejajar dengan permukaan lantai.
b. Untuk jarak yang disarankan dari floor hinge menuju tiang dinding adalah kira – kira 1
cm hingga 1,5 cm. hal ini bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup dengan
sempurna
c. Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel atas
yang ukuran serta posisinya mengikuti ukuran floor hinge serta posisinya tegak lurus
dengan floor hinge bawah.
d. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus dengan
engsel bagian atas sehingga dalam menciptakan gerakan membuka dan menutup
menjadi lebih lancar.
e. Setelah floor hinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah memasang kaca
kepada floor hinge tersebut.
f. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
g. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
h. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
i. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Pekerjaan pasang pintu kaca tempered bening 12 mm lapis sandblast inc. accessories
memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemotong → Luka
ringan/berat;
• Kena serpihan aluminium → Luka
ringan/berat

42
8. Pekerjaan Pasang Kaca, Kunci dan Penggantung
Metode Pelaksanaannya adalah :
a. Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat aslinya
setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
b. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara. pengokohan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang
harus dicabut kembali dan diganti
c. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan engsel
ketiga dipasang di tengah-tengah.
d. Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang
setinggi 90 cm dari lantal atau sesuai gambar.
e. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
f. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
g. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
h. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Pekerjaan pasang kaca, kunci dan penggantung memiliki beberapa resiko yang bisa
ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Tangan terkena obeng→ Luka ringan;

9. Pekerjaan Pengecatan
Semua bahan cat yang digunakan adalah : Produk Merk Propan dengan ketentuan cat
Propan Decorlotus untuk interior, cat Propan Decorshield untuk exterior dan cat Propan
Eco Emulsion untuk plafond.
Metode Pelaksanaan :
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan,
personil kerja pekerjaan dimulai.
b. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan.

43
c. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
d. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
e. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
f. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
g. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
h. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
i. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
j. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding.
k. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
l. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
m. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
n. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
o. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1 Scafolding 25 set Pendukung
2. Kompresor 1 Bh Pendukung

Pekerjaan pengecatan memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam


pelaksanaannya, antara lain.

44
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena cat pada kepala → Luka
ringan/berat;
• Terjatuh dari ketinggian → Luka
ringan/berat;

11. Pekerjaan Penutup Atap


Pekerjaan Kap dan Atap
a. Pekerjaan Kap dengan konstruksi kap baja WF dan baja ringan profil UK 75 Axis,
yang lengkap dengan pemasangan genteng metal, lisplank dan tatab menggunakan
kayu semen ex. shera. Pabrikasi bahan pekerjaan kap diatur sesuai perencanaan
yang matang. Sehingga pada saat pekerjaan ring beton selesai dan telah siap
menerima beban kap, konstruksi kap telah siap dipasang. Dilanjutkan dengan
pemasangan atap bangunan. Atap Bangunan menggunakan spesifikasi bahan yang
diisyaratkan dengan memberikan sample bahan terlebih dahulu kepada Direksi,
setelah disetujui baru dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
c. Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
d. Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
e. Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Molen 1 Bh 0,5 m3 Pendukung
2. Dump truck 1 Unit 5 m3 Utama
3. Water tangker 1 unit 1000 l Pendukung
4. Scafolding 50 set Pendukung

Pekerjaan penutup atap memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.

45
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin potong baja / gunting baja
→ Luka berat;
• Tangan tergores baja ringan → Luka ringan;
• Jatuh dari ketinggian → Luka berat;

12. Pekerjaan Paving


Paving berukuran 20 x 20 cm tebal 8 cm dengan mutu K350.
Sebelum paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di paving dalam
keadaan benar-benar padat. apabila belum padat dapat dipadatkan dengan
menggunakan mesin roller (wales) atau stamper kuda. hal ini agar lahan yang telah
dipasang paving block tidak amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving di mulai, harus memperhatikan syarat-syarat
yang harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Lapisan Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan yaitu minimal 1,5 %. subgrade atau
lapisan tanah dasar tersebut harus di padatkan sebelum pekerjaan subbase
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang di butuhkan. ini sangat penting
untuk kekuatan landasan area paving nantinya.
b. Lapisan Subbase Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar. Profil
lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua
arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka
panjang kestabilan paving.
c. Kanstin Beton /Penguat Tepi Kanstin beton atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah
di pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk
menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih
rapi pada hasil akhirnya.
d. Langkah - langkah pekerjaan pemasangan paving :
- Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
- Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.

46
- Gelar abu batu atau pasir mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
- Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
- Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (laslasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
- Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya di lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu atau pasir.
- Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Stamper 1 Bh 17.3 kn Pendukung

Pekerjaan paving memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya,
antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemadat → Luka berat;

13. Finishing Karpet


Bahan yang digunakan adalah Karpet Woven Jute Merk MYKONOS RED tebal 8 mm.
Metode Pelaksanaannya adalah :
a. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan dimulai.
b. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat.
c. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada direksi lapangan bila
keadaan lapangan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna.
Pekerjaan tidak boleh dimulai bila kerusakan / kekurangannya belum diselesaikan.
d. Permukaan dasar lantai karpet (leveling screed) harus cukup halus, rata dan datar.
e. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya atau orang yang ahli
di dalam bidang tersebut.

47
f. Pertama dilakukan pemasangan underlayer yang diberi lem fox, kemudian baru
dipasang karpet pada bagian atasnya yang diberi lem fox. Dipastikan pemberian lem
agar merata, sehingga daya rekat baik.
g. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat, tidak menggelembung dan bebas noda
akibat pekerjaan lain. Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak
terlihat.
h. Setelah pemasangan, seluruh karpet harus dibersihkan dengan alat vacuum dan siap
untuk dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang sudah dipasang karpet,
harus diberi pelindung/proteksi agar tidak rusak dan kotor. Pelaksana/penyedia jasa
bertanggungjawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi.
i. Untuk setiap jenis dan warna dari bahan-bahan lunak disediakan sisa minimal sebesar
5% untuk cadangan penggantian apabila ada kerusakan dan diserahkan kepada pihak
Pemberi Tugas.
Pekerjaan karpet memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya,
antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin potong / gunting → Luka
berat;
• Tangan Terkena Lem → Luka ringan

14. Pekerjaan Pemasangan Huruf Stainless Steel dan Acrylic


Bahan yang digunakan pada pekerjaan pemasangan huruf pada backdrop ruang rapat
adalah menggunakan huruf stainless steel dan bahan yang digunakan pada pekerjaan
pemasangan huruf pada bagian depan halaman adalah menggunakan huruf acrylic.
Langkah-langkah dalam pemasangan lettering pada background tembok adalah sebagai
berikut:
a. Persiapkan huruf yang sudah dibentuk, bersama alat-alat yang dibutuhkan.
b. Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan lettering, serta
penentuan ketinggian letak pemasangan lettering. Lalu pasang paku dan tali untuk
menandai area pemasangan lettering agar huruf-huruf dapat diletakkan dengan lurus.
c. Atur rencana peletakkan lettering sesuai keinginan. Apabila telah menemukan
susunan dan peletakan lettering yang tepat, gambar pola cetakan lettering pada media

48
dengan pensil. Ukur jarak masing-masing huruf dengan menggunakan meteran. Buat
pola huruf pada tembok satu per satu sampai semua huruf selesai.
d. Tandai dan lubangi background (media) dengan menggunakan bor pada titik-titik yang
telah ditentukan. Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf
stainless. Ini merupakan salah satu tahapan paling penting. Karena jika lubang tidak
sesuai titiknya, maka baut-baut pada lettering tidak akan bisa ditanam (dipasang pada
lubang).
e. Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-
per satu hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.
f. Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang
pada background (tembok). Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu
masukkan lem industri pada lubang di tembok, sampai penuh.
g. Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan
ke dalam lubang di tembok yang sudah diberi lem tadi.
h. Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf
agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering.
Pekerjaan pemasangan huruf stainless steel dan acrylic memiliki beberapa resiko yang
bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena Mesin potong baja / gunting baja
→ Luka berat;
• Tangan tergores → Luka ringan;
• Jatuh dari ketinggian → Luka berat;

15. Pekerjaan Atap Canopy (Kaca Tempered 18mm)


a. Pekerjaan harus rapi dan bersih.
b. Penyedia jasa harus berhati-hati pada saat pemasangan kaca tempered.
c. pemasangan kaca tempered harus sesuai dengan gambar.
Pekerjaan atap canopy (kaca tempered 18mm) memiliki beberapa resiko yang bisa
ditimbulkan dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3

49
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena alat pemotong → Luka
ringan/berat;
• Kena serpihan aluminium → Luka
ringan/berat

V. PEKERJAAN PLUMBING
Semua bahan/material yang digunakan/dipasang harus dari jenis material berkualitas. baik,
dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan
standar yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang
setara. Penyedia bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan
dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi. Sebelum dilakukan
pemasangan-pemasangan, penyedia harus menyerahkan contoh-contoh (sample) dari
bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi.
1. Pekerjaan Instalasi Plumbing
Sebelum memulai pekerjaan ini kami mempelajari semua pekerjaan lainnya yang
berkaitan atau yang akan mempengaruhi pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi teknis. Pekerjaan plumbing ini meliputi :
 Pekerjaan Pipa Air Kotor & Bekas/ Pipa Air Hujan
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan
approval material dilengkapi dengan contoh material / moke up yang diajukan ke
direksi/Konsultan Pengawas.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking berkoordinasi dengan surveyor arsitek untuk
penentuan ruang toilet sesuai shop drawing yang telah disetujui.
- Pemasangan pipa sparing di ruang toilet sesuai shop drawing yang telah disetujui.
- Pabrikasi support dan gantungan sesuai contoh material dan gambar yang telah
disetujui.
- Pemasangan support dan gantungan di ruang toilet dan diruang Shaft.
- Pemasangan Instalasi pipa Air kotor di ruang toilet dan di shaft sesuai shop
drawing yang telah disetujui.
- Pemeriksaan, Pengujian dan pengukuran tekanan seluruh pipa instalasi di ruang
toilet sebelum pemasangan keramik.

50
- Pemasangan seluruh peralatan Plumbing di ruang toilet lengkap accessories
sesuai shop drawing yang telah disetujui.
- Testing Commissioning Sistem Air bersih.
- Training kepada pihak pengelola gedung.
- Serah terima pekerjaan setelah testing commissioning dan semua sistem telah
berfungsi dengan baik.
- Perawatan sistem air kotor pada masa perawatan bangunan.
 Pekerjaan Pipa Air Bersih
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan
approval material dilengkapi dengan contoh material / moke up yang diajukan ke
direksi/Konsultan Pengawas.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking berkoordinasi dengan surveyor arsitek untuk
penentuan ruang toilet sesuai shop drawing yang telah disetujui.
- Pemasangan pipa sparing di ruang toilet sesuai shop drawing yang telah disetujui
- Pabrikasi support dan gantungan sesuai contoh material dan gambar yang telah
disetujui.
- Pemasangan support dan gantungan di ruang toilet dan diruang Shaft.
- Pemasangan Instalasi pipa Air bersih di ruang toilet dan di shaft sesuai shop
drawing yang telah disetujui.
- Pemeriksaan, Pengujian dan pengukuran tekanan seluruh pipa instalasi di ruang
toilet sebelum pemasangan keramik.
- Pemasangan seluruh peralatan Plumbing di ruang toilet lengkap accessories
sesuai shop drawing yang telah disetujui.
- Testing Commissioning Sistem Air bersih.
- Training kepada pihak pengelola gedung.
- Serah terima pekerjaan setelah testing commissioning dan semua sistem telah
berfungsi dengan baik.
- Perawatan sistem air bersih pada masa perawatan bangunan
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).

51
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung

Pekerjaan instalasi plumbing memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena obeng→ Luka ringan.
• Terjatuh dari ketinggian

2. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan alat alat sanitair sesuai dengan spesifikasi
teknis.
Metode Pelaksanaan :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair
tersebut tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

52
 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pekerja diwajibkan untuk menerapkan K3 memakai
sepatu boot, helm dan slop tangan untuk menghindari tangan dan kaki dari terjepit alat
alat sanitary.
 Pelaksanaan pekerjaan sanitary ini menggunakan prinsip kebersihan / clean
construction, membersihkan,membuang atau mengumpulkan sisa2 bekas material
yang tidak dipakai agar tidak mengakibatkan mengganggu lalu lalang pekerja dan
tidak menghambat pekerjaan yang lain.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


Peralatan
1. Mesin bor 1 Bh 350 watt Bosch Pendukung
2. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung

Pekerjaan sanitair memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam


pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena obeng→ Luka ringan.
• Tertimpa alat alat sanitair → Luka ringan.

VI. PEKERJAAN TATA UDARA


Metode Pelaksanaan :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan instalasi tata udara.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.

53
 Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan unit AC Indoor dan Outdoor
dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil / arsitektur.
 Pemasangan Unit AC + Refnet Joint dan Outdoor + Multifunction sesuai shop drawing
approval.
 Pemotongan pipa tembaga sesuai ukuran dilapangan pipa dibersihkan dengan kain.
 Pemasangan isolasi pipa / harmaflek disesuaikan dengan diameter pipa.
 Pengelasan fitting pipa sesuai kebutuhan di lapangan dengan menggunakan elpiji dan
oxygen.
 Pemasangan Instalasi listrik dari Indoor unit ke Outdoor unit.
 Pemasangan instalasi pipa drain lengkap isolasi sesuai shop drawing approval.
 Pemasangan accessories instalasi yaitu : Sight Glass dan Filter Dryer.
 Penyambungan Instalasi pipa referegerent ke Indoor unit dan Outdoor unit.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui orang
(tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan pagar
pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Mesin bor 1 Bh 350 watt Pendukung
2. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung
3. Scafolding 1 set Pendukung

Pekerjaan tata udara memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya,
antara lain.

54
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena obeng→ Luka ringan.
• Tertimpa alat alat tata udara → Luka
ringan.

VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Panel Listrik.
Metode Pelaksanaan :
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval
material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Konsultan Pengawas /
Owner.
 Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan unit PANEL TR
dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil / arsitektur.
 Pemasangan Panel MDP, DP Lengkap Accessories.
 Testing commissioning seluruh panel listrik dan perbaikan apabila ada yang perlu
diperbaiki.
 Training untuk operasional seluruh Peralatan Panel Listrik.
 Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem
telah berfungsi dengan baik.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Mesin bor 1 Bh 350 watt Pendukung
2. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung
3. Scafolding 1 set Pendukung

55
Pekerjaan panel listrik memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena sengatan listrik → Luka
ringan/berat;

2. Pekerjaan Instalasi Kabel Feeder.


Metode Pelaksanaan :
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval
material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Konsultan Pengawas /
Owner.
 Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk Jalur kabel TR dikoordinasikan dengan
pekerjaan sipil/arsitektur.
 Pemasangan sparing untuk jalur kabel feedeer sesuai shop drawing approval.
 NYM 3x4 mm2 dari PP kamar Mess ke KWH meter.
 NYY 3x6 mm2 dari PP Umum LT. 1 ke sumber listrik.
 NYY 3x6 mm2 dari PP Umum LT. 1 ke PP Umum LT. 2
 Test Meger Seluruh Kabel Feedeer yang terpasang sesuai shop drawing.
 Terminasi seluruh Kabel Feedeer sesuai shop drawing approval.
 Testing commissioning seluruh Kabel Feedeer dan perbaikan apabila ada yang perlu
diperbaiki.
 Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem
telah berfungsi dengan baik.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.

56
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Mesin bor 1 Bh 350 watt Pendukung
2. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung
3. Scafolding 1 set Pendukung

Pekerjaan instalasi kabel feeder memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena sengatan listrik → Luka
ringan/berat;

3. Pekerjaan Instalasi Listrik.


Sebelum pekerjaan Instalasi listrik dimulai dilakukan pengukuran letak dan tinggi dari
masing-masing peralatan sesuai dengan yang disyaratkan dalam bestek dan
gambar.Instalasi listrik dapat dipasang bersamaan dengan pemasangan rangka plapond
agar memudahkan dalam penarikan kabel.
Pekerjaan instalasi listrik meliputi :
- Pemasangan semua instalasi, mulai dari penarikan kabel power.
- Pekerjaan Armatur dan Aksesoris
- Pemasangan panel MCB.
- Pekerjaan Instalasi Stop Kontak, Saklar dan Lampu
- Pekerjaan Kabel Power /Feeder
- Pekerjaan Arde Panel
- Pekerjaan instalasi listrik Ac dan Exhaustfan
- Pengamprahan Daya Listrik
- Pekerjaan grounding system
Metode pelaksanaan :
 Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
 Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan sparing-
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu

57
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan
sparing.
 Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
 Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir, tidak-
bolehadasambungan.dihubungkan dengan elektroda pentanahanditanam sampai
minimal mencapai air tanah. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada
bagian bawah plat / balok atau pada rangka langit-langit. Untuk hantaran/tarikan kabel
yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan
kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
 Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
 Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
 Testing commissioning seluruh Instalasi Penerangan dalam Bangunan dan Instalasi
Penerangan Luar.
 Serah terima pekerjaan setelah testing commissioning & semua sistem telah berfungsi
dengan baik.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.

58
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Mesin bor 1 Bh 350 watt Pendukung
2. pickup 1 Bh 3 m3 Pendukung
3. Scafolding 1 set Pendukung

Pekerjaan instalasi listrik memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam
pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena sengatan listrik → Luka
ringan/berat;
• Terjatuh saat pengerjaan ME → Luka
ringan/berat;

4. Pekerjaan Penangkal Petir + Box Control


Metoda pelaksanaan :
 Penangkal petir dipasang pada puncak murda (sebagai head terminal) di hubungkan
dengan kabel penyalur Coaxial 50 mm di selubungi dengan pipa Galvanis. Pada
bagian ujung bawah pipa Galvanis dengan nok ( bubungan ) di lapisi dengan timah
marset, sedangkan ujung atas pipa galvanis dengan head terminal dibungkus dengan
fiber glass.
 Kabel penyalur dibungkus dengan pipa conduit ( PVC 5/8” ) diklem pada kuda-kuda
sedemikian rupa dengan jarak 30 cm sehingga terpasang rapi. Pada belokan agar
menggunakan pipa konduit pvc fleksibel.
 Pada bagian permukaan pentanahan dibuatkan bak kontrol dengan ukuran 30 x 30 cm
atau sesuai gambar rencana.
 Hubungan antara ujung pentanahan ( Copper plate ) dengan kabel penyalur ( BC 50 )
memakai bout yang dilas ( connection with welded bolt).
 Sistem pentanahan ditanam kedalam tanah dari bak kontrol sampai kedalaman 6
meter atau telah ketemu air tanah.
 Tahanan pentanahan ( resistance grounding) yang disyaratkan tidak lebih dari ( R < 2
ohm)

59
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui
orang (tempat umum).
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan
pagar pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan
Pekerjaan penangkal petir + box control memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan
dalam pelaksanaannya, antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terjatuh dari ketinggian → Luka berat;
• Tersengat arus listrik → Luka berat.

VIII. PEKERJAAN CCTV


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan CCTV sesuai dengan spesifikasi teknis.
Metode Pelaksanaan :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan instalasi CCTV.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approvel
material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner.
 Pembuatan tempat untuk menaruh CCTV sesuai dengan gambar shop drawing.
 Pemasangan CCTV harus mudah dijangkau jika terjadi kebakaran.
 Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem telah
berfungsi dengan baik.
 Material pekerjaan ditampung di stock yard area dan dibawa secukupnya ke lokasi
pekerjaan. Material yang dibawa dari stock yard area ke lokasi pekerjaan merupakan
material yang akan digunakan untuk bekerja selama 1 hari.
 Tidak diperkenankan menaruh material pekerjaan di lokasi-lokasi yang sering dilalui orang
(tempat umum).

60
 Disekitar lokasi pekerjaan yang berada ditempat umum, harus dilengkapi dengan pagar
pengaman yang memadai.
 Untuk pekerjaan malam hari dilengkapi dengan lampu penerangan.
Peralatan yang digunakan antara lain :

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan. Kapasitas Spesifikasi Keterangan


1. Bor mesin 1 Bh 350 watt bosch Milik sendiri
Pekerjaan CCTV memiliki beberapa resiko yang bisa ditimbulkan dalam pelaksanaannya,
antara lain.
 Pengendalian Terhadap Resiko K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
• Terkena sengatan listrik → Luka
ringan/berat;
• Terjatuh dari ketinggian saat memasang
CCTV → Luka ringan/sedang;

61

Anda mungkin juga menyukai