LIMBAH NON-B3
SESUAI PERMENLHK 19.2021
UU No. 32 / 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Permen LHK No. Pedoman Pemulihan Lahan
Lingkungan Hidup 101/2018 Terkontaminasi Limbah B3
UU No. 23 / 2014 Pemerintahan Daerah Permen LHK Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
No.56/2015 Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
UU No. 11/2020 Cipta Kerja Permen LH No.14/2013 Simbol dan Label Limbah B3
PP No. 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Permen LH No. 30/2009 Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Resiko PengelolaanLimbah B3 serta
PP No. 22/2021 Penyelenggaraan dan Perlindungan Pengawasan Pemulihan Akibat
Lingkungan Hidup Pencemaran Limbah B3 olehPEMDA
PP No.27/2020 Pengelolaan Sampah Spesifik Permen LH No. 05/2009 Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
Perpres No. 47 Tahun Amendemen atas Konvensi Basel Permen LH No. 2/2008 Pemanfaatan Limbah B3
2005 tentang Pengawasan Perpindahan Lintas Permen LHK No. 6/2021 Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaaan
Batas Limbah Berbahaya dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pembuangannya
Permen LHK No. Tata Cara Pengelolaan Limbah Non
Permen LHK No. Program Kedaruratan Pengelolaan B3 19/2021 Bahan Berbahaya dan Beracun
74/2019 dan Limbah B3
Permen LHK Persyaratan dan Tata Cara Dumping
No.12/2018 (Pembungan) Limbah ke Laut
STRUKTUR BAB
PERPINDAHAN LINTAS BATAS
BAB I KETENTUAN UMUM BAB VII LIMBAH NON B3
3
Daftar Lampiran
LAMPIRAN I BAKUMUTU EMISI PENGURANGAN LIMBAH NON B3 SECARA TERMAL
4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1: memuat terminologi yang digunakan dalam
Pengelolaan Limbah non-B3
5
LIMBAH non-B3
(Pasal 2)
DILAKUKAN
PENGELOLAAN
6
Kode Jenis Limbah nonB3 Sumber Limbah nonB3
Limbah
N101 Slag Besi/Baja (Steel Slag) Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
Limbah nonB3 N102 Slag nikel (slag nickel) Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan teknologi selain teknologi
Terdaftar induction furnace atau kupola.
(PP 22/2021 N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
Lampiran XIV) menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace/kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi electric arc furnace (EAF)
N105 PS Ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola.
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga
uap PLTU, atau dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler
N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau dari kegiatan lain
yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler
N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau
earth nabati yang menghasilkan SBE hasil ekstraksi dengan kandungan minyak di
bawah 3 %
N109 Pasir foundry (sand Proses casting logam dengan penggunaan pelarut dengan titik nyala diatas
foundry) 600C
LINGKUP PENGELOLAAN LIMBAH NON-B3 (PASAL 3)
PENGURANGAN
Pasal 4
PEMANTAUAN
DAN PENYIMPANAN
PELAPORAN Pasal 5 –
Pasal 46 – 49 Pasal 11
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN Pasal 21 –
Pasal 39
Pasal 38
8
8
BAB II
PENGURANGAN
LIMBAH NON-B3
9
II. Pengurangan Limbah non-B3 (Pasal 4)
Baku mutu
Emisi Termal
Lampiran 1 P19
Residu dari kegiatan Termal,
wajib dilakukan :
1. Penyimpanan
2. Pemanfaatan
3. penimbunan
10
BAB III
PENYIMPANAN
LIMBAH NON-B3
11
III. Penyimpanan Limbah non-B3 (PASAL 5 – PASAL 11)
Syarat Lokasi (Pasal 8) :
Fasilitas (pasal 5) : 1. Bebas Banjir
Persyaratan (Pasal 7) : 2. Jarak Aman
• Bangunan
1. Kriteria Lokasi 3. Lokasi di area Penghasil
• Silo
2. Kriteria Desain 4. Dapat dilakukan rekayasa teknologi
• Waste Pile
3. Memperhatikan Kapasitas
• Waste Impoundment Kriteria Desain (Pasal 9) :
Penyimpanan
• Sesuai IPTEK Sesuai dengan fasilitas yang akan digunakan
4. Tercantum dalam SOP (bangunan, silo, waste pile, waste
impoundment)
Pasal 10 - 11
1. Masa Simpan Paling lama 3 tahun
Dapat Dilakukan Pengemasan 2. Wajib dilakukan pengelolaan
(Pasal 6) 3. Pencatatan pada logbook
Syarat Kemasan : IBC
1. Tidak Bocor Jumbo Tank
2. Tidak Berkarat Bag
3. Tidak Rusak kemasan
dan/atau wadah
lainnya sesuai
Kemasan
dengan Bentuk
Label Limbah nonB3, berisi Drum Limbah nonB3 WASTE
WASTE PILE IMPOUNDMENT
informasi : BANGUNAN SILO
1. Identitas limbah nonB3
(kode)
Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis (DRT)
2. Bentuk limbah
3. Jumlah Limbah Penyimpanan Limbah NonB3
4. Tanggal mulai disimpan
12
BAB IV
PEMANFAATAN
LIMBAH NON-B3
13
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3 (PASAL 12)
a. Beton, batako, paving Memenuhi persyaratan 1. Pembuatan produk Harus memenuhi Belum tersedia
block, beton ringan, • Kalori > 2500 kkal/Kg menggunakan proses ketentuan: Standar Produk,
dan Kontruksi. • TOX < 2% koagulasi, kristalisasi, 1. dihasilkan dari proses maka:
b. Industri semen. • Sulfur < 1% oksidasi dan destilasi; industri yang Pemanfaat
c. Pemadatan tanah. 2. Pembuatan produk terintegrasi dengan mengajukan
d. Pemanfaatan lainnya kertas, low grade proses utama sebagai permohonan
paper, dan kertas produk sekunder; persetujuan standar
Memenuhi baku mutu chipboard; 2. penggunaannya produk kepada
lingkungan : 3. pembuatan base oil bersifat pasti; Menteri
1. Baku Mutu Emisi dan bahan bakar 3. kualitas produk yang
2. Baku Mutu Air Limbah minyak; dihasilkan bersifat
4. peleburan logam; konsisten;
5. pembuatan produk 4. memenuhi syarat dan
berbahan dasar standar produk sesuai
logam, kertas, plastik, SNI
dan kaca;
6. pembuatan pembenah
tanah
Memenuhi Standar Produk 7. Sesuai IPTEK
(Pasal 17):
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan
pemerintah/sector terkait
3. Standar Internasional 15
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3
PEMANFAATAN LIMBAH
NON-B3 Pemeriksaan kelengkapan dan
kebenaran dokumen permohonan
persetujuan standar produk
Lampiran IV
Standar Produk Pemanfaatan (Pasal 17): P19
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan BERITA ACARA
pemerintah/sector terkait
3. Standar Internasional
LENGKAP/BENAR TDK
perbaikan
LENGKAP/BENAR
TIDAK TERSEDIA
STANDAR PRODUK EVALUASI
Kesesuaian Standar Produk PAKAR
a. Akademisi, atau
b. Kementerian/Lembaga
PERMOHONAN PERSETUJUAN sesuai tdk sesuai pemerintah non Kementerian
STANDAR PRODUK
PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3
Lampiran III
PERSETUJUAN PENOLAKAN
P19
Dokumen teknis berupa hasil kajian yang berisi STANDAR
informasi: PRODUK
a. waktu dan tujuan pelaksanaan kajian;
b. lembaga pelaksana kajian;
c. teknologi yang digunakan; dan
d. hasil pelaksanaan kajian. 16
BAB V
PENIMBUNAN
LIMBAH NON-B3
17
V. Penimbunan Limbah non-B3
Penimbusan Akhir
Sesuai
IPTEK
Tertuang dalam Dokumen Rincian
Teknis (DRT) Penimbunan Limbah
non-B3
18
V. Penimbunan Limbah non-B3 Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis (DRT)
Penimbusan Akhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan Limbah non-B3;
1. Penimbusan Akhir b. persyaratan lokasi fasilitas Penimbunan Limbah non-
2. Penempatan kembali di area bekas B3;
tambang c. tata cara Penimbunan Limbah non-B3; dan Penempatan di areal
3. Bendungan penampung limbah d. penetapan penghentian kegiatan Penimbunan bekas tambang
4. Sesuai IPTEK Limbah non-B3.
21
VI. Pengangkutan Limbah non-B3 (Pasal 39)
Lampiran V
P19 wajib dilengkapi dengan
Berita Acara Penyerahan
Limbah nonB3
(BAPL)
Ketentuan pengangkutan :
1. Wajib menjamin tidak
terjadinya ceceran, tumpahan PIHAK LAINNYA
1. Pemanfaat langsung
dan/atau pencemaran
2. Jasa Pengelola Limbah B3
lingkungan ; dan
2. Wajib menggunakan alat
angkut yang sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan dibidang
Transportasi.
22
BAB VII
PERPINDAHAN LINTAS BATAS
LIMBAH NON-B3
23
VII. Perpindahan Lintas Batas Limbah non-B3 (Pasal 40)
24
BAB VIII
DOKUMEN RINCIAN TEKNIS
LIMBAH NON-B3
25
VIII. DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) LIMBAH NON-B3 (Pasal 41)
1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah
nonB3 wajib menyusun dokumen rincian teknis pengelolaan Limbah nonB3.
2. Dokumen rincian teknis dibuat sesuai dengan kegiatannya yaitu untuk kegiatan :
a. Pengurangan Limbah nonB3 (Lampiran VI);
b. Penyimpanan Limbah nonB3 (Lampiran VII);
c. Pemanfaatan Limbah nonB3 (Lampiran VIII);
d. Penimbunan Limbah nonB3 (Lampiran IX); dan
3. DRT memuat antara lain persyaratan fasilitas dan teknologi, standar yang diacu, prosedur
penyelenggaraan pengelolaan, neraca massa, rencana kajian, dan pemantauan.
4. DRT harus termuat dalam Persetujuan Lingkungan.
5. Tata cara penerbitan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
26
CONTOH DRT
BAB IX
KLARIFIKASI STATUS
LIMBAH
28
IX. KLARIFIKASI STATUS LIMBAH (PASAL 44)
1. Menteri memfasilitasi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan klarifikasi status Limbah
yang dihasilkannya.
2. Penghasil Limbah dapat mengajukan permohonan klarifikasi status limbah kepada Direktur Jenderal.
30
X. PELARANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 (Pasal 45)
31
BAB XI
PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN
32
PELAPORAN DAN
PEMANTAUAN 1 kali dalam 1 Tahun
PENGELOLAAN Kepada Menteri melalui
LIMBAH NON B3 Direktur Jenderal
(Pasal 46 – 47) PELAPORAN SECARA ELEKTRONIK
33
TERIMA KASIH