Anda di halaman 1dari 35

PENGELOLAAN

LIMBAH NON-B3
SESUAI PERMENLHK 19.2021

Mitta Ratna Djuwita


Kasubdit Penetapan dan Notifikasi

DIREKTORAT PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN NON B3


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Surabaya, 21 Oktober 2022
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN NON B3

PERATURAN JUDUL PERATURAN PERATURAN JUDUL PERATURAN

UU No. 32 / 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Permen LHK No. Pedoman Pemulihan Lahan
Lingkungan Hidup 101/2018 Terkontaminasi Limbah B3
UU No. 23 / 2014 Pemerintahan Daerah Permen LHK Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
No.56/2015 Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
UU No. 11/2020 Cipta Kerja Permen LH No.14/2013 Simbol dan Label Limbah B3
PP No. 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Permen LH No. 30/2009 Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Resiko PengelolaanLimbah B3 serta
PP No. 22/2021 Penyelenggaraan dan Perlindungan Pengawasan Pemulihan Akibat
Lingkungan Hidup Pencemaran Limbah B3 olehPEMDA

PP No.27/2020 Pengelolaan Sampah Spesifik Permen LH No. 05/2009 Pengelolaan Limbah di Pelabuhan

Perpres No. 47 Tahun Amendemen atas Konvensi Basel Permen LH No. 2/2008 Pemanfaatan Limbah B3
2005 tentang Pengawasan Perpindahan Lintas Permen LHK No. 6/2021 Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaaan
Batas Limbah Berbahaya dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pembuangannya
Permen LHK No. Tata Cara Pengelolaan Limbah Non
Permen LHK No. Program Kedaruratan Pengelolaan B3 19/2021 Bahan Berbahaya dan Beracun
74/2019 dan Limbah B3
Permen LHK Persyaratan dan Tata Cara Dumping
No.12/2018 (Pembungan) Limbah ke Laut
STRUKTUR BAB
PERPINDAHAN LINTAS BATAS
BAB I KETENTUAN UMUM BAB VII LIMBAH NON B3

BAB II DOKUMEN RINCIAN TEKNIS


PENGURANGAN LIMBAH NON B3 BAB VIII
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3

BAB III PENYIMPANAN LIMBAH NON B3 BAB IX KLARIFIKASI STATUS LIMBAH

BAB IV PEMANFAATAN LIMBAH NON B3 BAB X PELARANGAN

BAB V PENIMBUNAN LIMBAH NON B3 BAB XI PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

BAB VI PENGANGKUTAN LIMBAH NON B3 BAB XII KETENTUAN PENUTUP

3
Daftar Lampiran
LAMPIRAN I BAKUMUTU EMISI PENGURANGAN LIMBAH NON B3 SECARA TERMAL

LAMPIRAN II FORMAT LABEL LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.

LAMPIRAN III FORMAT PERMOHONAN PERSETUJUAN STANDAR PRODUK

LAMPIRAN IV FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI

LAMPIRAN V FORMAT BERITA ACARA PENYERAHAN LIMBAH NONB3

FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3


LAMPIRAN VI UNTUK KEGIATAN PENGURANGAN LIMBAH NONB3

FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3


LAMPIRAN VII UNTUK KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH NONB3

LAMPIRAN VIII FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3


UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH NONB3

FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3


LAMPIRAN IX UNTUK KEGIATAN PENIMBUNAN LIMBAH NONB3

LAMPIRAN X FORMAT PELAPORAN

4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1: memuat terminologi yang digunakan dalam
Pengelolaan Limbah non-B3

5
LIMBAH non-B3
(Pasal 2)

LIMBAH non-B3 Terdaftar LIMBAH non-B3 Khusus

Limbah nonB3 Terdaftar adalah Limbah nonB3 Khusus adalah


Limbah non-B3 yang tercantum Limbah B3 yang dikecualikan
pada Lampiran XIV Peraturan dari Pengelolaan Limbah B3
Pemerintah Nomor 22 Tahun berdasarkan Penetapan
2021 dengan kode N101 - N109 Pengecualian dari Sumber
Spesifik dari Menteri

DILAKUKAN
PENGELOLAAN
6
Kode Jenis Limbah nonB3 Sumber Limbah nonB3
Limbah
N101 Slag Besi/Baja (Steel Slag) Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
Limbah nonB3 N102 Slag nikel (slag nickel) Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan teknologi selain teknologi
Terdaftar induction furnace atau kupola.
(PP 22/2021 N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
Lampiran XIV) menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace/kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi electric arc furnace (EAF)
N105 PS Ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola.
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga
uap PLTU, atau dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler
N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau dari kegiatan lain
yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler
N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau
earth nabati yang menghasilkan SBE hasil ekstraksi dengan kandungan minyak di
bawah 3 %
N109 Pasir foundry (sand Proses casting logam dengan penggunaan pelarut dengan titik nyala diatas
foundry) 600C
LINGKUP PENGELOLAAN LIMBAH NON-B3 (PASAL 3)

PENGURANGAN
Pasal 4

PEMANTAUAN
DAN PENYIMPANAN
PELAPORAN Pasal 5 –
Pasal 46 – 49 Pasal 11

PENGELOLAAN WAJIB DILENGKAPI DENGAN


LIMBAH NON-B3 “DOKUMEN RINCIAN TEKNIS
PERPINDAHAN PENGELOLAAN
LINTAS BATAS (Pasal 3) PEMANFAATAN
Pasal 12 – LIMBAH NONBAHAN BERBAHAYA DAN
Pasal 40 BERACUN”
Pasal 20 Pasal 41 – Pasal 43

PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN Pasal 21 –
Pasal 39
Pasal 38
8
8
BAB II
PENGURANGAN
LIMBAH NON-B3

9
II. Pengurangan Limbah non-B3 (Pasal 4)

Sebelum • Modifikasi Proses


1 dihasilkannya • Teknologi ramah
Limbah lingkungan 1.Tercantum dalam Dokumen Rincian
Teknis (DRT) Kegiatan Pengurangan
Limbah nonB3
• Penggilingan 2.Memenuhi Baku Mutu Lingkungan :
Setelah • Pencacahan • Air Limbah
2 dihasilkannya • Pemadatan • Emisi Udara
Limbah • Termal
• Sesuai IPTEK

Baku mutu
Emisi Termal
Lampiran 1 P19
Residu dari kegiatan Termal,
wajib dilakukan :
1. Penyimpanan
2. Pemanfaatan
3. penimbunan

10
BAB III
PENYIMPANAN
LIMBAH NON-B3

11
III. Penyimpanan Limbah non-B3 (PASAL 5 – PASAL 11)
Syarat Lokasi (Pasal 8) :
Fasilitas (pasal 5) : 1. Bebas Banjir
Persyaratan (Pasal 7) : 2. Jarak Aman
• Bangunan
1. Kriteria Lokasi 3. Lokasi di area Penghasil
• Silo
2. Kriteria Desain 4. Dapat dilakukan rekayasa teknologi
• Waste Pile
3. Memperhatikan Kapasitas
• Waste Impoundment Kriteria Desain (Pasal 9) :
Penyimpanan
• Sesuai IPTEK Sesuai dengan fasilitas yang akan digunakan
4. Tercantum dalam SOP (bangunan, silo, waste pile, waste
impoundment)

Pasal 10 - 11
1. Masa Simpan Paling lama 3 tahun
Dapat Dilakukan Pengemasan 2. Wajib dilakukan pengelolaan
(Pasal 6) 3. Pencatatan pada logbook
Syarat Kemasan : IBC
1. Tidak Bocor Jumbo Tank
2. Tidak Berkarat Bag
3. Tidak Rusak kemasan
dan/atau wadah
lainnya sesuai
Kemasan
dengan Bentuk
Label Limbah nonB3, berisi Drum Limbah nonB3 WASTE
WASTE PILE IMPOUNDMENT
informasi : BANGUNAN SILO
1. Identitas limbah nonB3
(kode)
Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis (DRT)
2. Bentuk limbah
3. Jumlah Limbah Penyimpanan Limbah NonB3
4. Tanggal mulai disimpan

12
BAB IV
PEMANFAATAN
LIMBAH NON-B3

13
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3 (PASAL 12)

Dilakukan oleh penghasil


1
limbah nonB3
Rincian dan tujuan pemanfaatan harus
termuat dalam persetujuan lingkungan
Dilakukan oleh Pemanfaat penghasil limbah nonB3
2 Langsung limbah nonB3

1. Pemerintah Pemanfaatan Limbah nonB3 sebagai:


2. Pemerintah Daerah 1. Substitusi Bahan Baku
3. Kelompok Orang (UMKM) 2. Substitusi Sumber Energi
4. Badan Usaha memiliki 3. Bahan Baku
Perizinan Berusaha 4. Produk Samping
5. Sesuai IPTEK

Tertuang dalam Dokumen Rincian


Teknis (DRT) Pemanfaatan Limbah
nonB3
14
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3
Substitusi Bahan Substitusi Sumber BAHAN BAKU PRODUK PERKEMBANGAN
Baku (Pasal 13) Energi (Pasal 14) (Pasal 15) SAMPING (Pasal 16) IPTEK

a. Beton, batako, paving Memenuhi persyaratan 1. Pembuatan produk Harus memenuhi Belum tersedia
block, beton ringan, • Kalori > 2500 kkal/Kg menggunakan proses ketentuan: Standar Produk,
dan Kontruksi. • TOX < 2% koagulasi, kristalisasi, 1. dihasilkan dari proses maka:
b. Industri semen. • Sulfur < 1% oksidasi dan destilasi; industri yang Pemanfaat
c. Pemadatan tanah. 2. Pembuatan produk terintegrasi dengan mengajukan
d. Pemanfaatan lainnya kertas, low grade proses utama sebagai permohonan
paper, dan kertas produk sekunder; persetujuan standar
Memenuhi baku mutu chipboard; 2. penggunaannya produk kepada
lingkungan : 3. pembuatan base oil bersifat pasti; Menteri
1. Baku Mutu Emisi dan bahan bakar 3. kualitas produk yang
2. Baku Mutu Air Limbah minyak; dihasilkan bersifat
4. peleburan logam; konsisten;
5. pembuatan produk 4. memenuhi syarat dan
berbahan dasar standar produk sesuai
logam, kertas, plastik, SNI
dan kaca;
6. pembuatan pembenah
tanah
Memenuhi Standar Produk 7. Sesuai IPTEK
(Pasal 17):
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan
pemerintah/sector terkait
3. Standar Internasional 15
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3
PEMANFAATAN LIMBAH
NON-B3 Pemeriksaan kelengkapan dan
kebenaran dokumen permohonan
persetujuan standar produk
Lampiran IV
Standar Produk Pemanfaatan (Pasal 17): P19
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan BERITA ACARA
pemerintah/sector terkait
3. Standar Internasional

LENGKAP/BENAR TDK
perbaikan
LENGKAP/BENAR
TIDAK TERSEDIA
STANDAR PRODUK EVALUASI
Kesesuaian Standar Produk PAKAR
a. Akademisi, atau
b. Kementerian/Lembaga
PERMOHONAN PERSETUJUAN sesuai tdk sesuai pemerintah non Kementerian
STANDAR PRODUK
PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3
Lampiran III
PERSETUJUAN PENOLAKAN
P19
Dokumen teknis berupa hasil kajian yang berisi STANDAR
informasi: PRODUK
a. waktu dan tujuan pelaksanaan kajian;
b. lembaga pelaksana kajian;
c. teknologi yang digunakan; dan
d. hasil pelaksanaan kajian. 16
BAB V
PENIMBUNAN
LIMBAH NON-B3

17
V. Penimbunan Limbah non-B3
Penimbusan Akhir

Ketentuan Penimbunan Limbah non-


Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : Penempatan di areal
B3 (Pasal 23)
1. Penimbusan Akhir bekas tambang
a. persyaratan fasilitas Penimbunan
2. Penempatan kembali di area bekas
Limbah non-B3;
tambang
b. persyaratan lokasi fasilitas
3. Bendungan penampung limbah
Penimbunan Limbah non-B3;
4. Sesuai IPTEK
c. tata cara Penimbunan Limbah non-
B3; dan
Dapat dilakukan juga di fasilitas d. penetapan penghentian kegiatan Bendungan/penampung
penimbusan akhir limbah B3 Penimbunan Limbah non-B3. limbah tambang

Sesuai
IPTEK
Tertuang dalam Dokumen Rincian
Teknis (DRT) Penimbunan Limbah
non-B3
18
V. Penimbunan Limbah non-B3 Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis (DRT)
Penimbusan Akhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan Limbah non-B3;
1. Penimbusan Akhir b. persyaratan lokasi fasilitas Penimbunan Limbah non-
2. Penempatan kembali di area bekas B3;
tambang c. tata cara Penimbunan Limbah non-B3; dan Penempatan di areal
3. Bendungan penampung limbah d. penetapan penghentian kegiatan Penimbunan bekas tambang
4. Sesuai IPTEK Limbah non-B3.

Persyaratan Fasilitas Penimbunan


1. Penimbusan Akhir (Pasal 24 - 25)
2. Penempatan kembali di area Persyaratan Lokasi Penimbunan (Pasal 28) Bendungan/penampung
bekas tambang (Pasal 26) a. sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
limbah tambang
3. Bendungan penampung limbah b. bebas banjir seratus tahunan;
(Pasal 27)
c. permeabilitas tanah yang diukur sebagai
konduktivitas hidraulik paling besar 10-5 cm/detik
Persyaratan Fasilitas Penimbunan (sepuluh pangkat minus lima sentimeter per
1. Memiliki desain fasilitas (Penimbusan akhir dan detik);
bendungan penampung) d. daerah yang secara geologis aman, stabil, tidak Sesuai
2. Memiliki sistem pelapis (Penimbusan akhir)
3. Memiliki kelengkapan fasilitas (Bendungan
rawan bencana, dan di luar kawasan lindung;
IPTEK
e. bukan merupakan daerah resapan air tanah; dan
Penampung dan Penempatan kembali)
4. Memiliki peralatan pendukung f. hidrologi permukaan.
5. Memiliki rencana penimbunan, penutupan dan pasca
penutupas fasilitas
19
V. Penimbunan Limbah non-B3
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : Ketentuan Penimbunan Limbah non-B3 (Pasal 23) Penimbusan Akhir
1. Penimbusan Akhir a. persyaratan fasilitas Penimbunan Limbah non-B3;
2. Penempatan kembali di area bekas b. persyaratan lokasi fasilitas Penimbunan Limbah non-B3;
tambang c. tata cara Penimbunan Limbah non-B3; dan
3. Bendungan penampung limbah d. penetapan penghentian kegiatan Penimbunan Limbah
4. Sesuai IPTEK non-B3. Penempatan di areal
bekas tambang
tata cara Penimbunan Limbah non-B3 (Pasal 29)
a. memperhatikan penempatan Limbah non-B3 pada
lokasi fasilitas Penimbunan Limbah non-B3;
penetapan penghentian kegiatan Penimbunan
b. melakukan pengelolaan air lindi yang ditimbulkan
Limbah non-B3 (Pasal 34)
dari kegiatan Penimbunan Limbah non-B3;
1. Penutupan fasilitas penimbunan limbah Bendungan/penampung
c. melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
nonB3 (Pasal 35) limbah tambang
dan prasarana Penimbunan Limbah non-B3; dan
2. Pemeliharaan fasilitas penimbunan limbah
d. melakukan pemantauan lingkungan.
nonB3 (Pasal 36)
3. Pemantauan fasilitas penimbunan limbah
1. Pemeriksaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas
nonB3 (Pasal 37)
Sistem pendeteksi kebocoran
a) Penimbusan Akhir: 31 Tahun
a) Sumur pantau
b) Penempatan kembali di area bekas
b) Saluran drainase
c) Dinding tanggul
tambang: 6 tahun Sesuai
d) Pengolahan air lindi
c) Bendungan : 11 Tahun
IPTEK
2. Pemantauan Lingkungan:
a) Air Tanah
b) Air Lindi
3. Waktu pemantauan
a) 1 kali dalam 1 bulan selama 2 tahun pertama beroperasi
b) 1 kali dalam 3 bulan untuk tahun berikutnya 20
BAB VI
PENGANGKUTAN
LIMBAH NON-B3

21
VI. Pengangkutan Limbah non-B3 (Pasal 39)
Lampiran V
P19 wajib dilengkapi dengan
Berita Acara Penyerahan
Limbah nonB3
(BAPL)

PENGHASIL a. Penghasil limbah non B3


b. Pengangkut limbah non B3
LIMBAH NONB3 c. Pengelola lanjutan limbah
non B3
PENGANGKUT LIMBAH NONB3

Ketentuan pengangkutan :
1. Wajib menjamin tidak
terjadinya ceceran, tumpahan PIHAK LAINNYA
1. Pemanfaat langsung
dan/atau pencemaran
2. Jasa Pengelola Limbah B3
lingkungan ; dan
2. Wajib menggunakan alat
angkut yang sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan dibidang
Transportasi.
22
BAB VII
PERPINDAHAN LINTAS BATAS
LIMBAH NON-B3

23
VII. Perpindahan Lintas Batas Limbah non-B3 (Pasal 40)

1. penghasil Limbah nonB3 dapat melakukan ekspor Limbah nonB3.


2. Bila negara tujuan ekspor Limbah nonB3 mengkategorikan Limbah
yang diekspor sebagai Limbah B3, Penghasil Limbah nonB3 harus
mengajukan permohonan notifikasi kepada Menteri sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Limbah nonB3 dilarang untuk di impor apabila tidak diatur dengan
Peraturan perudangan lainnya.
4. Impor Limbah nonB3 yang dapat dilakukan importasinya kedalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Limbah
nonB3 yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan
lainnya

24
BAB VIII
DOKUMEN RINCIAN TEKNIS
LIMBAH NON-B3

25
VIII. DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) LIMBAH NON-B3 (Pasal 41)

1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah
nonB3 wajib menyusun dokumen rincian teknis pengelolaan Limbah nonB3.
2. Dokumen rincian teknis dibuat sesuai dengan kegiatannya yaitu untuk kegiatan :
a. Pengurangan Limbah nonB3 (Lampiran VI);
b. Penyimpanan Limbah nonB3 (Lampiran VII);
c. Pemanfaatan Limbah nonB3 (Lampiran VIII);
d. Penimbunan Limbah nonB3 (Lampiran IX); dan
3. DRT memuat antara lain persyaratan fasilitas dan teknologi, standar yang diacu, prosedur
penyelenggaraan pengelolaan, neraca massa, rencana kajian, dan pemantauan.
4. DRT harus termuat dalam Persetujuan Lingkungan.
5. Tata cara penerbitan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

26
CONTOH DRT
BAB IX
KLARIFIKASI STATUS
LIMBAH

28
IX. KLARIFIKASI STATUS LIMBAH (PASAL 44)
1. Menteri memfasilitasi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan klarifikasi status Limbah
yang dihasilkannya.
2. Penghasil Limbah dapat mengajukan permohonan klarifikasi status limbah kepada Direktur Jenderal.

PROSEDUR 3. Verifikasi Lapangan


1. Mengajukan Permohonan Klarifikasi, Identifikasi proses dihasilkan limbah
dilengkapi dengan dokumen teknis: dan sumber dihasilkannya (contoh:
✓ Diagram Proses Produksi limbah FABA dari boiler chaingrate
✓ Diagram proses dihasilkannya limbah yang akan untuk steam)
diklarifikasi
✓ Material Safety Data Sheet (MSDS) baha baku dan
bahan penolong
✓ Neraca massa limbah yang diklarifikasi 4. Surat Klarifikasi, menyatakan :
✓ SOP penanganan limbah ✓ dikategorikan Limbah B3
✓ Uji Laboratorium (uji karakteristik dan TCLP) sebagaimana Lampiran IX PP
✓ Rencana pengelolaan lanjut limbah yang 22/2021;
diklarifikasi ✓ dikategorikan Limbah nonB3
Terdaftar sebagaimana Lampiran XIV
2. Rapat Teknis PP 22/2021; atau
Pemohon Menyampaikan Presentasi ✓ Limbah Tidak dikategorikan sebagai
Proses Produksi dan Proses Limbah B3
Dihasilkannya Limbah
29
BAB X
PELARANGAN

30
X. PELARANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 (Pasal 45)

• Dumping Limbah nonB3


tanpa persetujuan
Pemerintah Pusat
• Open burning
• Pencampuran Limbah
nonB3 dan Limbah B3
• Penimbunan Limbah
nonB3 di TPA Sampah

31
BAB XI
PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN

32
PELAPORAN DAN
PEMANTAUAN 1 kali dalam 1 Tahun
PENGELOLAAN Kepada Menteri melalui
LIMBAH NON B3 Direktur Jenderal
(Pasal 46 – 47) PELAPORAN SECARA ELEKTRONIK

PEMANTAUAN (Pasal 46): MEMUAT


1. Direktur Jenderal melakukan
pemantauan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun terhadap kegiatan Jumlah
dan neraca massa pengelolaan Limbah Limbah
nonB3. Jenis
Kegiatan
2. Pelaksanaan pemantauan sebagaimana
Kode
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam Limbah
rangka peningkatan kinerja pelaksanaan Neraca
Massa
pengelolaan Limbah nonB3 Nama
Limbah

33
TERIMA KASIH

DIREKTORAT PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN NON B3


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


GEDUNG A LANTAI 5
JL. D.I. PANJAITAN KAV. 24, KEBON NANAS, JAKARTA TIMUR, 13410.
TELP./ FAKS. : 021-85911114

Anda mungkin juga menyukai