Anda di halaman 1dari 31

RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3


PDAM TIRTA DUMAI BERSEMAI

Nama Perusahaan PDAM TIRTA DUMAI BERSEMAI


Kecamatan Dumai Selatan,
Lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan
Kecamatan Dumai Timur,
Kecamatan Dumai Kota,
Kecamatan Dumai Barat, dan
Kecamatan Sungai Sembilan
Jalan Jendral Sudirman No. 18 Kota
Alamat Kantor
Dumai
Bidang usaha rencana usaha
Pengembangan SPAM Kota Dumai
dan/atau kegiatan
Nama penanggung jawab usaha
Irfan Immanuel Hutauruk, S. T.
dan/atau kegiatan
Jabatan Direktur

Nomor Telepon (0765) 4301304

Nomor KBLI 36001

A. Identifikasi Limbah B3 yang Dihasilkan


No Nama Limbah B3 Kode Sumber Karakteristik Jumlah
Limbah Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3
B3
1 Aki/Baterai A102d Tidak Beracun dan 0.070
Bekas Spesifik korosif ton/tahun
2 Kemasan bekas B104d Tidak Beracun 0.200
B3 Spesifik ton/tahun
3 Limbah B107d Tidak Padatan 0.023
elektronik Spesifik mudah ton/tahun
termasuk CRT, menyala dan
lampu TL, PCB, beracun
karet dan kawat
4 Kain majun bekas B110d Tidak Padatan 0.120
dan sejenisnya Spesifik mudah ton/tahun
menyala
5 Kemasan bekas B321-4 Tidak Beracun 0.050
tinta Spesifik ton/tahun

1
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

6 Catridge bekas B107d Tidak Beracun 0.020


Spesifik ton/tahun
7 Toner bekas B353-1 Tidak Beracun 0.20
Spesifik ton/tahun
8 Minyak pelumas B105d Tidak Cairan 2,400
bekas antara lain Spesifik mudah ton/tahun
minyak pelumas menyala dan
bekas hidrolik, beracun
mesin, gear,
lubrikasi,
insulasi, heat
transmission, grit
chambers,
separator
dan/atau
campurannya
9 Lumpur Aktif B108d Spesifik Beracun 28,800 ton/
Khusus 3 bulan
10 Klorin bekas A110d Spesifik Beracun 0.20
desinfeksi Khusus ton/tahun
Sumber: PDAM Tirta Dumai Bersemai
B. Jenis Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 Sesuai dengan Jenis dan
Karakteristik Limbah B3
1. Lokasi tempat penyimpanan limbah B3
Kegiatan pengumpulan sementara limbah B3 bertujuan untuk kegiatan
penyimpanan sementara limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan
operasional Pengolahan Air Minum yaitu PDAM Tirta Dumai Bersemai di
Kota Dumai. Limbah yang dihasilkan telah dijabarkan pada tabel diatas
harus dikelola supaya tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Adapun limbah utama yang dihasilkan berupa lumpur aktif
hasil sedimentasi dan klorin bekas disinfeksi. Lokasi tempat penyimpanan
sementara (TPS) LB3 PDAM Tirta Dumai Bersemai ada pada koordinat 1˚
40’ 5.7468” ‘LU dan 101˚ 26’ 57.1524” BT.
2. Alasan pemilihan tempat tersebut sebagai TPS LB3 adalah sebagai
berikut:
a. Lokasi area PDAM Tirta Dumai Bersemai bebas banjir dan tidak
rawan bencana alam dapat dilihat pada peta potensi banjir dengan
indeks potensi banjir rendah.
b. Lokasi area PDAM Tirta Dumai Bersemai tidak rawan bencana alam,
hal ini dapat dilihat pada peta geologi regional Sumatera yang
menunjukkan tidak adanya struktur geologi yang kompleks pada
2
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

lokasi tapak proyek, namun berdasarkan data Badan Geologi, Pusat


Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dinyatakan kawasan rawan
bencana gempa bumi rendah. Serta pada lokasi area PDAM Tirta
Dumai Bersemai dilengkapi dengan sistem drainase air hujan dan
PDAM Tirta Dumai Bersemai dibangun diatas 20 cm dari permukaan
tanah
c. Apabila lokasi tidak bebas banjir dan rawan bencana alam, lokasi
penyimpanan Limbah B3 akan direkayasa dengan teknologi dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

3
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Peta Lokasi TPS LB3 PDAM TIRTA DUMAI BERSEMAI

4
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

3. Jenis Fasilitas Penyimpanan Limbah B3


Bangunan TPS limbah B3 ini terdiri dari 1 tempat dimana, bangunan
dirancang untuk menghindari bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia, dimana bangunan dirancang dengan memperhatikan sirkulasi
udara dalam ruang bangunan yang terbuat dari dinding beton dengan atap
yang yang terbuat dari seng dan memiliki ventilasi yang cukup lebar
dengan pengamanan terbuat dari kawat besi.
Luas bangunan TPS limbah B3 ini memiliki ukuran panjang 6 meter, lebar
4 meter dan tinggi 3,5 meter, memiliki sistem pencahayaan yang memadai
(3 lampu LED). Lantai TPS kokoh, kedap air tidak bergelombang dan
lantai diberi alas kayu. Bangunan kedua dirancang berupa waste
impoundment dengan dindingnya terbuat dari kawat besi dengan atap seng,
dimana dinding bagian bawahnya terbuat dari beton berukuran 10 cm.

Desain dan konstruksi mampu melindungi Limbah B3 dari hujan dan


tertutup.
1) Atap dari bahan yang tidak mudah terbakar.
2) Memiliki penerangan dan ventilasi.
3) Sistem pencahayaan disesuaikan dengan rancang bangun tempat
penyimpanan Limbah B3:
4) Lantai kedap air dan tidak bergelombang;
5) Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak
penampung tumpahan dengan kemiringan paling tinggi 1%
(satu persen)
6) Lantai bagian luar bangunan dibuat agar air hujan tidak masuk
ke dalam bangunan tempat penyimpanan Limbah B3;
7) Saluran drainase ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air
hasil pembersihan ceceran atau tumpahan Limbah B3;
8) Bak penampung tumpahan untuk menampung ceceran,
tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil pembersihan ceceran
atau tumpahan Limbah B3 berdimensi luas minimal 125 liter.
9) Dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3
Denah TPS LB3 PDAM TIRTA DUMAI BERSEMAI

6
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Jendela dan
ventilasi
Penempatan Simbol
Limbah B3

Washtafel
Keadaan Darurat

APAR

Nama dan Koordinat


TPS Limbah B3 Bak Penampung Air
Limbah
Drainase Air Hujan

Desain TPS Limbah B3 PDAM Tirta Dumai Bersemai

7
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

4. Fasilitas Penyimpanan Berupa Rancangan Bangunan TPS Limbah B3


Fasilitas penyimpanan limbah B3 yang di akan digunakan oleh PDAM
Tirta Dumai Bersemai memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Rekapitulasi Jenis Dan Fasilitas Penyimpanan Limbah B3

Fasilitas Keterangan
Luas ruang penyimpanan Bangunan 1:
- Panjang : 12 m
- Lebar : 4 m
- Tinggi : 4,5 m
- Luas : 216 m3
Bangunan 2:
- Panjang : 9 m
- Lebar : 4 m
- Luas : 36 m2
Desain dan konstruksi  Desain bangunan 1 permanen yang
terususun dari bangunan bata merah
yang diplaster sehingga menjadi
kedap air, pada bagian lantai diberi
lapisan cor dan di beri alas kayu
agar dapat memantau apabila terjadi
kebocoran pada limbah.
 Desain bangunan 2 semi permanen
yang tersusun dari bata merah yang
dipaster dengan dinding terbuat dari
kawat besi, dan lantai diberikan
lapisan cor.
Sistem venttilasi udara Telah dilengkapi dengan sistem
ventilasi untuk mengatur sirkulasi
udara sehingga mampu mencegah
penurunan kelembaban udara ruang
penyimpanan.
Atap bangunan dan sistem  Dilengkapi atap seng yang menutupi
pencahayaan seluruh TPS limbah B3 dari paparan
air hujan dan panas sinar matahari.
 Pencahayaan ruangan diberikan
secara menyeluruh dan ditempatkan
dalam jarak aman antara limbah
dengan sumber pencahayaan.

8
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Peletakan simbol Setiap bin penyimpanan limbah B3


padat, jumbo bag untuk produk
limbah B3 berbentuk butiran dan
drum untuk limbah B3 cair telah
dilengkapi dengan simbol, label dan
panah penunjuk penyimpanan yang
disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan.
Peletakan SOP penyimpanan dan SOP diletakkan di dalam TPS limbah
SOP Tanggap Darurat B3 sehingga mudah dibaca oleh
operator dan memudahkan pada saat
proses penyimpanan dan mitigasi saat
keadaan darurat.
Fasilitas pendukung Terdapat washtaffel, apar

SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 10/2013


TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3

9
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

TIRTA DUMAI BERSEMAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TANGGAP DARURAT

RIWAYAT DOKUMEN

10
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :

TANGGAP DARURAT
Versi Tanggal Terbit Uraian Revisi Disusun Oleh Direview oleh Disetujui oleh
Gunadi Priyambada, Irfan Immanuel
1.0 10/12/2022 2B
S. T., M. T. Hutauruk, S. T.

LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh Direview Oleh Disetujui Oleh

Kelompok 5B Gunadi Priyambada, S. T., M. T. Irfan Immanuel Hutauruk, S. T.

11
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi manajemen dan
karyawan jika terjadi situasi atau keadaan darurat yang diakibatkan oleh
limbah B3, serta acuan dalam penerapan langkah-langkah menangulangi
keadaan darurat, mencegah terjadinya kecelakaan serta mengurangi dampak
yang timbul selama kegiatan penyimpanan limbah B3.

2. Definisi
1.1 Kedaruratan adalah suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian
luka pada pekerja, pengunjung, masyarakat atau dapat menutup usaha,
mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik, lingkungan.
1.2 Prosedur tanggap darurat Tempat Penyimpanan Sementara limbah B3
adalah suatu prosedur tanggap darurat pada tempat penyimpanan
Sementara Limbah B3 dalam penanganan kejadian darurat.
1.3 Bahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah bahan yang memiliki
salah satu atau beberapa sifat, seperti : mudah meledak, mudah terbakar,
bersifat reaktif, bersifat iritasi, beracun, bersifat korosif, bersifat
karsinogenik, bersifat mutagenik.
1.4 Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai  kemampuan
untuk  melindungi  seseorang  yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. APD yang digunakan
seperti, helm safety, rompi safety, sarung tangan safety,sepatu safety,
kacamata safety, dan masker.
1.5 APAR adalah alat pemadam api ringan yang digunakan untuk
memadamkan api berjenis ringan / kecil atau kondisi awal kebakaran.
1.6 Alarm kebakaran adalah sistem penanda bahaya terhadap kebakaran yang
bekerja untuk mendeteksi keberadaan api dengan memonitor perubahan
lingkungan yang terkait dengan pembakaran.
1.7 Kain majun adalah alat yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa
kotoran seperti, debu yang bercampur air, minyak, oli, serbuk besi.

12
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
1.8 Titik kumpul adalah area terbuka yang menjadi tempat berkumpul dalam
jalur evakuasi.
1.9 Jalur evakuasi adalah jalur penyelamatan yang didesain khusus dengan
menghubungkan semua area ke area yang aman sebagai Titik Kumpul
penduduk atau masyarakat yang sedang berada di wilayah tersebut.

3. Dasar Hukum
1.1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
1.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

4. Ketentuan Umum
Prosedur ini berlaku untuk semua bagian di PDAM Tirta Dumai Bersemai.

13
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
1. Alur Prosedur
A. Flowchart Alur Prosedur Penanganan Tanggap Darurat
Alur Komunikasi Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3

14
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :

Alur Prosedur Tumpahan Limbah B3

15
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
Alur Prosedur Saat Terjadi Kebakaran

16
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
A. Deskripsi Prosedur Tanggap Darurat
I. Kesiagaan
1. Kepala PDAM membentuk Penunjukan Tim Tanggap Darurat
sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap kesiapan dan
respon tanggap darurat.
2. Tim Tanggap Darurat akan membuat kriteria gawat darurat, serta
melakukan identifikasi peralatan K3 maupun untuk kondisi
darurat, seperti kecelakaan kerja, kebakaran, bencana alam, dll.
3. Melakukan pemantauan atau kelayakan terhadap semua sarana dan
prasarana untuk mencegah keadaan darurat.
4. Melakukan perbaikan atau mengajukan pembelian yang diketahui
oleh HSE, jika dalam pemeriksaan terdapat ketidaksesuaian
5. Memberikan pelatihan atau pengarahan Tim Tanggap Darurat
tentang kondisi darurat termasuk simulasi darurat.
6. Membuat petunjuk yang menggambarkan tentang keadaan gawat
darurat dan ditempelkan di tempat yang strategis, serta
disosialisasikan kepada karyawan.
7. Melakukan simulasi keadaan darurat secara berkala. Hasil simulasi
tersebut akan dibuatkan laporan dan dievaluasi oleh HSE.
8. Melakukan evaluasi setelah simulasi, apakah telah sesuai dengan
yang telah direncanakan. Hal ini akan menjadi masukan untuk
perubahan pada prosedur darurat bila ada yang tidak sesuai.

II. Penanganan Keadaan Darurat


1. Menyiapkan Fasilitas pertolongan pertama berupa kotak P3K, eye
wash, dan shower, serta APD lengkap untuk mengatasi terjadinya
keadaan darurat akibat limbah B3 yang disesuaikan dengan SOP
Tanggap Darurat.
2. Apabila terjadi keadaan darurat/kecelakaan maka petugas atau
saksi mata segera melapor ke pimpinan atau kepala unit K3.

17
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
3. Jika terjadi kecelakaan pada petugas seperti tertusuk benda tajam
dilakukan tahapan seperti membersihkan luka dengan air mengalir,
kemudian lakukan pertolongan pertama yang tersedia pada kotak
P3K. Jika keadaan luka cukup parah, segera dibawa ke UGD
4. Jika terjadi kebakaran segera matikan aliran sumber listrik,
kemudian lokalisir kebakaran dengan menjauhkan bahan yang
mudah terbakar/berbahaya pada api, siapkan APAR dan laksankan
sesuai Prosedur Penggunaan APAR.
1. Jika terjadi ledakan kecil lampu TL, diakukan pembersihan
pecahan sepihan kaca lampu TLdan masukkan kedalam kontainer
tertutup.
1. Jika terjadi tumpahan limbah oli bekas segera bersihkan segera
lantai yang terkena tumpahan agar tidak mencemari tanah. Setelah
itu taburkan serbuk sekam/pasir untuk mengisolasi sisa area
tumpahan dan sisa sekam yang telah terkontaminasi tumpahan oli
dimasukkan ke bak penampung limbah B3 dan menutup rapat bak
container tersebut
2. Gunakan pembatas area tumpahan limbah B3 cair menggunakan
warning line dan tutup akses aliran tumpahan yang menuju badan
air atau tanah terbuka

I. EVAKUASI
Beberapa hal yang diperhatikan jika terjadi kondisi evakuasi yaitu :
1. Segera menuju titik kumpul darurat, melalui jalur evakuasi yang
telah ditentukan
2. Setiap pengungsi harus tertib dan teratur
3. Petugas evakuasi mencatat karyawan yang menjadi tanggung
jawabnya termasuk pengunjung atau orang yang ada sekitar diarea
kerja. Pastikan semua orang telah berkumpul, jika ada orang yang
tidak tercatat segera lapor ke petugas evakuasi.
4. Apabila ada karyawan/pengunjung yang terluka, harap segara
melapor kepada petugas medical untuk mendapatkan pengobatan

18
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

PROSEDUR
TANGGAP DARURAT
Nomor : SOP/PDAM.01/TDB-01 Versi : 1.0
Tanggal : 10-12-2022 Jumlah Hal. : 10
Bahasa : Indonesia Level Dok. : Internal
Berlaku : PDAM Tirta Dumai Bersemai Status Dok. :
5. Jangan kembali ke dalam gedung sebelum tanda aman diumumkan
Coordinator emergency

I. Pemulihan Keadaan Darurat


1. Tim Tanggap Darurat akan melakukan evaluasi dari keadaan
darurat, dan akan melakukan pemulihan.
2. Pemulihan akan dilakukan dengan mempertimbangkan bisa
berpotens pencemaran lingkungan, menimbulkan bahaya.
3. Proses pemulihan akan terus berlangsung sampai kondisi
dinyatakan aman untuk dilakukan kegiatan kerja kembali.

6. Referensi
6.1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
6.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
6.3 RKL-RPL Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kota
Dumai (PDAM Tirta Dumai Bersemai)

19
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

C. PERALATAN PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT


a. Peralatan utama penanggulangan keadaan darurat
Peralatan penanggulangan keadaan darurat harus tersedia dan disesuaikan
dengan potensi resiko yang akan terjadi. Dalam rangka untuk mencegah
terjadinya resiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja
diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan fasilitas
pertolongan pertama pada kecelakaan, di lokasi TPS Limbah B3.
Dokumentasi peralatan penanggulangan tanggap darurat disajikan pada
gambar berikut:
Peralatan Tanggap
No Gambar
Darurat Limbah B3
1. Helm Safety

2. Rompi Safety

3. Sarung Tangan Safety

20
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Peralatan Tanggap
No Gambar
Darurat Limbah B3
4. Sepatu Safety

5. Kacamata Safety

6. Masker

7. APAR

8. Alarm

21
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Peralatan Tanggap
No Gambar
Darurat Limbah B3
9. Kain Majun

10. Jalur Evakuasi dan Titik

b. Fasilitas Pendukung Tempat Penyimpanan Limbah B3


Pelaksanaan penyimpanan limbah B3 membutuhkan SOP untuk kegiatan
bongkar dan muat sebagai fasilitas pendukung. Kegiatan bongkar muat
merupakan proses pembongkaran limbah B3 dari tempat penyimpanan limbah
B3 menggunakan peralatan bantu yang safety, sehingga dapat melaksanakan
kerja secara aman tanpa kecekalakaan, efektif dan tanpa pencemaran
lingkungan. Berikut adalah SOP untuk kegiatan bongkar muat :
1. SOP pengangkutan limbah B3
1) Petugas atau unit pelaksana terkait harus melengkapi dengan Alat
Pelindung Diri (APD) sebelum melaksanakan muat limbah B3 seperti
sepatu kerja (Safety Shoes), helm safety, respirator, wearpack, sarung
tangan neopropene.
2) Petugas pelaksana memastikan kendaraan terparkir dengan aman agar
tidak bergerak pada saat proses bongkar muat dilakukan.
3) Limbah yang di muat telah memenuhi kriteria berupa jenis kemasan yang
digunakan dan telah dilakukan pelabelan sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.

22
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

4) Susun limbah B3 didalam box kendaraan sesuai dengan karakteristik, atur


letak posisi kemasan limbah B3 dan volume tidak melebihi kapasitas
kendaraan.
5) Unit pelaksana memastikan box kendaraan telah terkunci dengan aman
sehingga tidak menimbulkan bahaya pada saat perjalanan.
6) Unit pelaksana melakukan pelaporan jumlah limbah B3 yang diangkut,
kemasan yang digunakan dan tujuan pengangkutan dalam bentuk data
isian manifest elektronik.

2. Peralatan penanggulangan tumpahan


Di TPS LB3 terdapat bak penampung sehingga apabila terjadi ceceran
Limbah B3, maka ceceran tersebut akan mengalir ke saluran di dalam TPS
LB3 karena lantai TPS LB3 memiliki kemiringan 1% dan ceceran tersebut
akan menuju ke bak penampung. Kapasitas bak penampung 220 liter.
3. Fasilitas pertolongan pertama
Fasilitas pertolongan pertama yang tersedia berupa kotak P3K, eye wash,
dan shower untuk mencegah terjadinya gangguan K3 yang disesuaikan
dengan SOP Tanggap Darurat.
Fasilitas Pertolongan
No Gambar
Pertama
1. Kotak P3K

2. Eye Wash

23
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Fasilitas Pertolongan
No Gambar
Pertama
3. Shower

D. PENGEMASAN LIMBAH B3
1. Kemasan Limbah B3 yang digunakan dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Limbah B3 Kode Limbah B3 Kemasan Limbah


B3
Minyak pelumas bekas antara
lain minyak pelumas bekas
hidrolik, mesin, gear,
1 lubrikasi, insulasi, heat
transmission, grit chambers, B105d Drum
separator dan/atau
campurannya

Kain majun bekas (used Kotak


2 B110d
rags) dan yang sejenis Penyimpanan

Limbah elektronik ter-


masuk cathoderay tube
Kotak
3 (CRT), lampu TL, printed B107d
Penyimpanan
circuit board (PCB), dan
kawat logam

Kotak
4 Kemasan bekas tinta B321-4
Penyimpanan

24
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Kotak
5 Aki bekas A104d
Penyimpanan

Kotak
6 Kemasan bekas B3 B104 d
Penyimpanan

7 Klorin bekas desinfeksi A110d Drum

Kotak
8 Catridge Bekas B107d
Penyimpanan

Kotak
9 Toner Bekas B353-1
Penyimpanan

Kolam
10 Lumpur Aktif B108d
Penampungan

2. Kapasitas Kemasan
Kemasan yang digunakan untuk pengemasan Limbah B3 dapat berupa
drum/tong dengan volume 200 liter dan Kemasan dan/atau wadah
lainnya sesuai dengan karakteristik Limbah B3.

3. Tata Cara Menyimpan Limbah B3

25
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Tata cara menyimpan Limbah B3 disesuaikan dengan fasilitas


penyimpanan Limbah B3 dan dilengkapi dengan SOP penyimpanan
Limbah B3. Penyimpanan Limbah B3 pada Bangunan dilakukan dengan,
a. Persyaratan Kemasan :
1) Menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik
yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik
Limbah B3
2) Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam
kemasan
3) Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah teradinya tumpahan
saat dilakukan penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan
4) Berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak
b. Pengemasan Limbah B3 dapat menggunakan kemasan bekas B3
dan/atau Limbah B3 yang memenuhi ketentuan:
1) Kategori dan/atau karakteristiknya sama dengan Limbah B3
sebelumnya
2) Kategori dan/atau karakteristiknya saling cocok dengan Limbah
B3 yang dikemas sebelumnya, atau
3) Telah dilakukan pencucian, untuk kemasan bekas B3 dan/atau
Limbah B3 yang berbeda jenis dan/atau karakteristiknya
mengikuti ketentuan pengolahan Limbah B3
4) Wajib dilakukan pengemasan, kecuali :
a) Dari sumber spesifik khusus
b) Berupa peralatan elektronik utuh
c) Tidak berbentuk fase cair, debu, dross, gram logam dan
cacahan
5) Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan drum:
a) Ditumpuk berdasarkan jenis kemasan
a. Untuk kemasan berupa drum logam dengan kapasitas 200
liter, tumpukan paling banyak 3 lapis dengan setiap lapis
diberi alas palet untuk 4 drum, dan/atau
b. Untuk kemasan berupa drum plastik dengan kapasitas 200
l:
i. Tumpukan paling banyak 3 lapis dengan setiap lapis
diberi alaspalet untuk 4 drum, atau
ii. Tumpukan lebih dari 3 lapis, wajib menggunakan rak
penyimpanan

26
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

b) Jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 m


c) Disimpan dengan sistem blok dengan ketentuan :
a. Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 3 (tiga), dan
b. Memiliki lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm atau
disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu
lintas manusia dan kendaraan pengangkut

Standard Operating Procedures (SOP) Penyimpanan Limbah B3 telah disusun


dan dilaksanakan dalam pengelolaan Limbah B3, sebagai berikut:
SOP Penyimpanan Limbah B3
1) Cek dokumen yang terkait (packing list Limbah B3) yang diterima sebelum
27
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

melakukan kegiatan penyimpanan Limbah B3;


2) Cek Jenis Limbah B3 yang akan disimpan;
3) Timbang Limbah B3 dan catat jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;
4) Catat Jenis Limbah B3 dan Jumlah berat (tonnase) Limbah B3 yang akan
disimpan pada log book TPS Limbah B3;
5) Lakukan pengemasan Limbah B3 dan catat pada label Limbah B3 Jenis
Limbah B3, Kode Limbah B3, Jumlah Limbah B3 dan Tanggal Limbah B3
yang disimpan dalam TPS Limbah B3;
6) Simpan pada lokasi TPS Limbah B3 yang mengacu pada tabel kompatibilitas
Limbah B3 dan pastikan Limbah B3 disimpan menggunakan alas (pallet).

Keterangan: C = Cocok T = Terbatas X = Dilarang

7) Penyimpanan Limbah B3 harus mengacu pada masa simpan Limbah B3 sesuai


dengan ketentuan, yaitu :
Waktu Penyimpanan Limbah B3
Limbah B3 Yang Disimpan Waktu Penyimpanan
(Maksimum)
Limbah B3 yang dihasilkan 50 90 hari sejak limbah B3
kilogram per hari atau lebih dihasilkan
Limbah B3 yang dihasilkan 180 hari sejak limbah B3
kurang dari 50 kilogram per hari Dihasilkan

28
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

untuk limbah B3 kategori 1


Limbah B3 yang dihasilkan 365 hari sejak limbah B3
kurang dari 50 kilogram per hari dihasilkan
untuk limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan dari
sumber spesifik umum
Limbah B3 kategori 2 dari 365 hari sejak limbah B3
sumber spesifik khusus dihasilkan
8) Lakukan input data laporan Limbah B3 pada aplikasi pelaporan SIRAJA
Limbah B3

E. KEWAJIBAN PEMENUHAN RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN


LIMBAH B3
a. Melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan
1) Pencatatan dilakukan terhadap :
a. Jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3, dan waktu diterimanya
Limbah B3 dari setiap orang yang menghasilkan Limbah B3
b. Jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3, jumlah Limbah B3,
dan waktu penyerahan Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3
dan/atau Pengolah Limbah B3
c. Identitas setiap orang yang menghasilkan Limbah B3, pengangkut
Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, dan/atau Pengolah Limbah B3,
d. Format pencatatan pelaporan Limbah B3:

Neraca Limbah B3 memuat:


a) Uraian sumber, jenis, dan karakteristik Limbah B3 yang disimpan
b) Jumlah atau volume Limbah b3 yang dikumpulkan setiap bulan
c) Jumlah atau volume Limbah B3 yang diserahkan kepada
Pengumpul, Pemanfaat, Pengolah dan/atau Penimbun Limbah B3

29
RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

setiap bulan
d) Format neraca Limbah B3 sebagai berikut :

e) Dokumen pencatatan Limbah B3 wajib dilaporkan kepada pejabat


penerbit Persetujuan Lingkungan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan sejak nomor induk berusaha dan/atau Persetujuan
Lingkungan diterbitkan.
b. Menyusun dan menyampaikan Laporan Penyimpanan Limbah B3 secara
elektronik melalui laman https://plb3.menlhk.go.id dengan bukti
pelaporan berupa tanda terima elektronik

30

Anda mungkin juga menyukai