Anda di halaman 1dari 8

Tata Cara & Teknis Penyimpanan Limbah B3

TATA CARA PERSYARATAN TEKNIS TEMPAT PENYIMPANAN


LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DALAM RANGKA MEMENUHI PROSES PENYIMPANAN IZIN SEMENTARA LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, MAKA DI HARAPKAN KEPADA PIHAK
PERUSAHAAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN DAN PERSYARATAN YANG
HARUS DI PATUHI, SEBAGAI BERIKUT ;

1.

2.

MEMATUHI JENIS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN YANG DI SIMPAN


SEPERTI ANTARA LAIN: MINYAK PELUMAS BEKAS , AKI BEKAS, SARUNG TANGAN DAN
MAJUN TERKONTAMINASI LIMBAH BAHAN DAN BERACUN, USED FILTER OIL, DAN
LAMPU TL BEKAS DAN LAIN-LAIN ( LIMBAH YANG BERSANGKUTAN DENGAN LIMBAH
B3).
MENGIKUTI PERSYARATAN YANG DI CANTUM KAN DI DALAM KEPUTUSAN KEPALA
BAPEDAL NOMOR : KEP-01/BAPEDAL/09/1995 TENTANG TATA CARA DAN
PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAYA
DAN BERACUN.

JENIS JENIS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3)

Oli Bekas

Aki bekas

Lampu TL

Kain majun

Filter bekas

Dan bahan kimia lainnya

MELAKSANAKAN TAT A CARA PENYIMPANAN


A.

MENGATUR SEMUA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN YANG DISIMPAN


SESUAI JENIS, KARAKTERISTIKNYA, PADA TEMPAT YANG TELAH DITENTUKAN ;

B.

MENGHINDARI TUMPAHAN, CECERAN DARI JENIS-JENIS LIMBAH BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN YANG DISIMPAN KHUSUSNYA YANG MUDAH
TERBAKAR ATAU MELEDAK, DAN PROSEDUR HOUSEKEEPING YANG BAIK
HARUS DILAKSANAKAN NYA ;MENCATAT SETIAP TERJADI PERPINDAHAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
C.

BERACUN YANG KELUAR MASUK TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA


DANBERACUN PADA LAMPIRAN II DAN MENGISI NERACA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN PADA PERIODE WAKTU PENTAATAN TERTENTU SEPERTI TERCANTUM
PADA LAMPIRAN III

PERSYARATAN

JENIS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN YANG DISIMPAN


A.

B.
C.

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN TIDAK DIPERKENANKAN MENYIMPAN DAN


MENERIMA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, DARI PIHAK ATAU
SUMBER LAIN ;
JIKA MENYIMPAN JENIS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI LUAR
BUTIR I.1, MAKA PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN WAJIB MELAPORKAN ATAU
KONSULTASI KE KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP ;
LABEL DAN SIMBOL KEMASAN DISESUAIKAN DENGAN
KARAKTERISTIK LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BANGUNAN PENYIMPANAN

JENIS

DAN

A.

A.RANCANG BANGUNAN LUAS PENYIMPANAN SESUAI DENGAN JENIS, JUMLAH


DAN KARAKTERISTIK LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, YANG DI
MILIKI :
i.TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN
BERUKURAN 4,0 mX 3,0 m X 2,5 m ;

BERBAHAYA

DAN

BERACUN

ii.LAY OUT TEMPAT PENYIMPANAN SEPERTI TERLAMPIR DI LAMPIRAN IV;


iii.DESAIN TEMPAT PENYIMPANAN SEPERTI TERLAMPIR DI LAMPIRAN V
B.

KONDISI TEMPAT PENYIMPANAN TERSEBUT DI BUTIR 2.1 DI ATAS DAPAT DI UBAH


ATAUPUN DI PINDAH TANPA SEIZIN KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP ;

C.

TIDAK DIPERKENANKAN MENYIMPAN (SEMENTARA) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN DI TEMPAT LAIN DI TEMPAT LAIN SELAIN TEMPAT PENYIMPANAN

D.

SEBAGAIMANA BUTIR 2.1 ;


BUTIR 2.A DI ATAS HARUS MENGACU KEPADA KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL
NOMOR: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN
TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN,

PELAPORAN

PERIZINAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MERUPAKAN ALAT


PENGAWASAN BAGI :
A.

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP DAN/ ATAU BAPEDALDA DAN/ ATAU


BAPEDALDA KABUPATEN/KOTA YANG BERSANGKUTAN, DAPAT MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN DAN PERSYARATAN YANG
DILAKUKAN OLEH PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN ;

B.

HASIL EVALUASI PENGAWASAN DIJADIKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN UNTUK


MENGUSUSKAN BAHWA SURAT TIDAK KEBERATAN (STK) INI DAPAT DICABUT,
APABILA PENANGUNG JAWAB KEGIATAN TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN DAN

PERSYARATAN TERSEBUT DI ATAS.

Tata Cara dan Persyaratan


Teknis Penyimpanan Limbah B3
A. Dasar Hukum dan Peraturan PLB3
UU No.32/2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan LH;
PP No 18/1999 tentang PLB3 Jo. PP No 85/1999 tentang Perubahan PP18/1999 ttg PLB3;
PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi &
Pemda Kab/Kota;
Permen LH 30/2009 tentang Tata laksana Perizinan & Pengawasan PLB3 serta Pengawasan Pemulihan
Akibat pencemaran LB3 oleh Pemda
PermenLH No. 18/2009 tentang Tata Cara Prizinan PLB3;
Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan
LB3;
Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen LB3;
Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis PLB3;
Kepdal 05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol & Label;
Kepdal 255/BAPEDAL/08/1996 tentang Tata cara & persyaratan penyimpanan & pengumpulan minyak
pelumas bekas.

B. PLB3 dalam UU No. 32/2009


Pasal 1

PLB3 : kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,


pengolahan &/ penimbunan;

LB3 : sisa suatu usaha &/ kegiatan yang mengandung zat, energi, &/ komponenlain yang karena sifat,
konsentrasi &/ jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkn &/ merusak
LH, &/ membahayakan LH, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia & makhluk hidup lain;

BAB VII Bag Kedua PLB3, Pasal 59

Setiap orang yang menghasilkan LB3 wajib melakukan Pengelolaan LB3 yang dihasilkannya;

B3 yg kadaluarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan PLB3;

Dlm hal setiap orang, tidak mampu melakukan sendiri PLB3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak
lain;

PLB3 wajib mendapat izin dari menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib mencantumkan persyaratan LH yang harus dipenuhi &
kewajiban harus dipatuhi pengelola LB3 dalam izin;

Keputusan pemberian izin wajib diumumkan

Ketentuan lebih lanjut mengenai PLB3 diatur dalam PP

BAB VII Bag Ketiga Dumping, Pasal 60

Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah &/ bahan ke media LH tanpa izin

Pasal. 61

Dumping hanya dapat dilakukan dengan izin menteri, gubernur atau bupati/wlkota sesuai dengan
kewenangannya;

Dumping hanya dapat dilakukan dilokasi yang telah ditentukan;

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara & persyaratan dumping limbah/ bahan diatur dalam PP.

C. PLB3 Dalam PP 18/1999 Jo PP 85/1999

PLB3 bertujuan untuk mencegah & menanggulangi pencemaran &/ kerusakan LHyang diakibatkan LB3
serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga dapat pulih sesuai
dengan fungsinya kembali (Pasal. 2);

Setiap orang yang melakukan usaha &/ kegiatan yang menghasilkan LB3 dilarang membuang LB3
secara langsung ke media LH tanpa pengolahan lebih dahulu (Pasal. 3);

Kegiatan penyimpanan,

pengumpulan,

pengangkutan,

pengolahan

&

penimbunan

LB3 dilarang melakukan pengenceran untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun & bahaya LB3
(Pasal. 4)

D. Penyimpanan LB3

1.

Persyaratan Pengemasan LB3


LB3 mempunyai karakteristik yang beragam, untuk meningkatkan pengamanannya, sebelum
disimpan LB3 dikemas lebih dahulu.
a.

Persyaratan pra pengemasan

Karakteristik bahaya LB3 harus dengan pasti diketahui;

Bila LB3 yang dhasilkan sama, pengujian karakteristik LB3 dapat dilakukan min 1X;

Bentuk & bhn kemasan berdasarkan kecocokan terhadap jenis dan karakteristiklimbah yang dikemas.
b.

Persyaratan umum kemasan

Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas karat & kebocoran;

Bentuk, ukuran & bahan kemasan sesuai dengan karakteristik LB3 yang dengan mempertimbangkan segi
keamanan, kemudahan penanganannya;

c.

Kemasan dapat dari bahan plastik ( HDPE, PP, PVC) & logam (teflon, baja karbon, SS304 dll)
Prinsip pengemasan limbah B3

LB3 dengan bahan yang tidak saling cocok tidak boleh disimpan dalam 1 kemasan;

Jumlah pengisian LB3 dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan pengemb vol LB3,
pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan;

Jika kemasan yang berisi LB3 dalam kondisi tidak layak/ bocor LB3 harus dipindahkan ke kemasan lain
yang memenuhi syarat;

Kemasan yang telah berisi limbah B3 harus diberi penandaan (simbol & label) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;

Wajib

dilakukan

pemeriksaan

terhadap

kemasan LB3

untuk

memastikan

tidak

terjadi

kerusakan/kebocoran;

2.

Wajib melaporkan kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan LB3 sebagai bagian PLB3.

Tata Cara Pengemasan/ Pewadahan LB3


a.

Persyaratan pengemasan LB3

Kemasan (drum, tong /bak kontainer) dlm kondisi baik, tidak bocor, berkarat /rusak, dari bahan yang
cocok dengan kar LB3, aman & mempunyai penutup untuk mencegah tumpahan;

Pemeriksaan kemasan dilakukan minimal seminggu sekali;

Kemasan bekas LB3 dapat digunakan kembali untuk limbah yang sama / saling cocok;

Bekas

kemasan LB3

yang

akan

digunakan

kembali

harus

dsimpan

penyimpanan LB3 & dipasang label kosong

Kemasan yang telah rusak & tidak dpergunakan kembali harus dilakukan sebagaiLB3.

ditempat

b.

Persyaratan pewadahan LB3 dalam tanki

Pemilik/operator harus mengajukan permohonan rekomendasi ke KLH dengan melampirkan rancangan


bangunan sistim tanki

Tanki & sistim penunjangnya dirancang memenuhi sistim keamanan lingkungan;

Tanki & sistim harus saling cocok dengan kar & jenis LB3 yang disimpan& tidak digunakan untuk
mnyimpan limbah mudah menyala atau reaktif;

Untuk mencegah lepasnya LB3 ke lingkungan, tanki wajib dlengkapi penampungan sekunder;

Pemilik /operator wajib melakukan pemeriksaan minimal 1X/hari;

Pemilik /operator wajib melakukan pemeriksaan perlindungan katodik (jika ada) & peralatan tersebut
bekerja sempurna;

Jika

sistim

tanki

mengalami

kebocoran,

pemilik/

operator wajibmelakukan

penghentian

operasi & mencegah aliran limbah, memindahkan LB3, mewadahi tumpahan, mengangkat limbah yang
terlanjur lepas dilingkungan, membuat catatan dan lap mengenai kecelakaan & penanggulangan yang
telah dilakukan.

3.
a.

Tata Cara Penyimpanan LB3


Penyimpanan kemasan LB3

Penyimpanan harus dbuat sistim blok & setiap blok terdiri atas 2X2 kemasan;

Lebar gang antar blok untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm;

Tumpukan drum logam 200 liter maksimal 3 lapisan, setiap lapisan dialasi palet, setiap palet untuk 4
drum.Tumpukan Lebih dari 3 lap /kemasan dari plastik harus menggunakan rak;

Jarak tumpukan tertinggi dengan atap & dinding minimal 1 m;

Kemasan berisi LB3 yang tidak saling cocok disimpan terpisah, tidak dalam satu blok.
b.

Penempatan tanki

Disekitar tanki dbuat tanggul dlengkapi saluran pembuangan yang menuju bak penampung;

Bak penampung kedap air dan mampu menampung minimal 110 % kapasitas maks vol tanki;

Tanki diatur sehingga bila terguling akan terjadi didaerah tanggul & tidak menimpa tanki lain;

Tanki harus terlindung dari penyinaran matahari & masuknya air hujan secara langsung.

4. Persyaratan bangunan penyimpanan kemasan LB3

Rancang bangunan & luas penyimpanan sesuai jenis, karakteristik &jumlah LB3;

Terlindung dari masuknya air hujan secara langsung;

Tanpa plafond & mempunyai sistim ventilasi udara, memasang kasa/bahan lain mencegah msuknya
burung/ binatang kecil;

Mempunyai penerangan (lampu/cahaya matahari) yang memadai, dilengkapi dengan sistim penangkal
petir;

Pada bagian luar dberi penandaan (simbol);

Lantai kedap air, tidak bgelombang, kuat & tidak retak, landai minimal 1%. Pada bagian luar bangunan, air
hujan dapat mengalir menjauhi bangunanpenyimpanan;

Tempat penyimpanan lebih

dari 1 karakteristik limbah, dbuat

tanggul

pemisah,

tiap

bagian penyimpanan mempunyai bak penampung tumpahan;

Sarana lain yang harus tersedia : peralatan & sistem pemadam kebakaran, pagar pengamanan,
pembangkit

listrik

cadangan, Fasilitas P3K, Peralatan

komunikasi, Gudang

tempat penyimpanan

peralatan & perlengkapan,Pintu darurat & alarm.

5.

Persyaratan Lokasi Tempat Penyimpanan Limbah B3

Merupakan daerah bebas banjir;

Jarak min dgn fasilitas umum 50 m.

6.

Persyaratan Penyimpan dan Penyimpanan LB3

Penyimpan harus merupakan suatu badan usaha

Mempunyai ijin penyimpanan LB3

Memiliki catatan penyimpanan LB3

Menyimpan LB3 maks 90 hari;

Melaporkan kegiatan penyimpanan LB3;

Hanya melakukn penyimpanan sementara di lokasi kegiatan sebabdiserahkan ke pengumpul &/ pengolah
&/ pemanfaat &/ penimbun LB3.

Anda mungkin juga menyukai