Anda di halaman 1dari 4

prosedur tanggap

darurat terhadap
limbah b3
Prosedur Manual Sistem

Manual sistem

Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi tanggap darurat
terhadap penanganan limbah B3. Sistem tanggap darurat dilakukan sebelum, saat dan setelah
keadaan darurat terjadi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia Salah
satu unsur aspek pengawasan pengelolaan limbah B3 adalah tidak terjadinya kondisi darurat akibat
dari pengelolaan limbah B3. Kesiapsiagaan terhadap kondisi keadaan darurat lingkungan sangat
diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian keadaan darurat secepat mungkin agar
kerugian yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin.
Saat ini dengan adanya tolok ukur yang dapat dipakai sebagai pedoman bagi pelaku
pengelola limbah B3 sebagai penanganan dalam melakukan pengawasan limbah B3. Pelaku
pengelola limbah B3 dalam PP No. 18 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (pasal
58),PP No. 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3 pasal 58 dan 60 wajib memiliki sistem
tanggap darurat dalam pengelolaan limbah B3. Saat ini pengawasan sistem tanggap darurat yang
dilakukan hanya sebatas pada ada atau tidaknya SOP (Sistem Operasional Prosedur) dalam
Penyimpanan Limbah B3 dan SOP Tanggap Darurat. Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana mewajibkan untuk mengatur mengenai Sistem Tanggap darurat bagi
perusahaan, pemerintah dan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota.

Maksud Dan Tujuan


Manual Sistem Tanggap Darurat disusun dengan tujuan untuk menetapkan dan menjelaskan
Sistem Tanggap Darurat Lingkungan, sehingga dapat:
1. Menunjukkan kemampuannya untuk konsisten pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan,
serta memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.
2. Mengutamakan pengawasan keadaan darurat banjir, kebakaran dan pengelolaan limbah B3 yang
berkaitan dengan dampak bagi lingkungan.
3. Mengkoordinir Tim Tanggap Darurat Lingkungan untuk bekerja sesuai dengan tugasnya dan
berkoordinasi dengan Tim Keamanan/ Security untuk mengisolir daerah bahaya dari orang yang
tidak berkepentingan.

Ruang Lingkup
1. Manual Sistem Tanggap Darurat ini mencangkup semua keadaan darurat diantaranya tumpahan atau
pelepasan limbah B3, banjir, kebakaran/ ledakan yang berkaitan dengan dampak bagi lingkungan.
2. Manual Sistem Tanggap Darurat ini ditujukan untuk kondisi-kondisi sebelum keadaan darurat,
kejadian darurat dan setelah keadaan darurat
Pembentukan Koordinasi Sistem Tanggap Darurat Pencemaran
Lingkungan
struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab
Untuk pencapaian sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan, maka ditetapkan struktur
organisasi dengan tugas dan tanggung jawab personel tim, sesuai dengan Surat Keputusan Manajer .

organisasi
Struktur organisasi Tim Tanggap Darurat , disajikan pada gambar di bawah ini :
Tugas dan tanggung jawab personel :
1) Kepala Tanggap Darurat Lingkungan
Dipegang oleh Kepala Seksi Environmental Control, mempunyai wewenang sebagai berikut:
A. Mempunyai posisi tertinggi dalam struktur organisasi induk Departemen dan juga dalam struktur
sistem.
B. Mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan terhadap operasional (administrasi dan teknis).
C. Memberikan sanksi terhadap tenant terhadap cemaran yang dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Manajer sebagai tindakan melanggar ketentuan peraturan perundangan dan hukum
lingkungan yang berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab:


a. Ketua Tim Tanggap Darurat Lingkungan bertanggung jawab membentuk organisasi, menentukan
kualifikasi personel, dan menentukan tugas dan tanggung jawab personel.
b. Menolak intervensi dari semua pihak dalam hal pemberian sanksi terhadap tenant yang
bertanggung jawab terhadap cemaran.
c. Menunjuk personel pengganti apabila personel inti berhalangan hadir sementara.
d. Memberikan peringatan baik lisan maupun tulisan terhadap tenant yang melakukan kelalaian
terhadap cemaran terhadap lingkungan.

2) Wakil Kepala Tanggap Darurat Lingkungan


Dipegang Staf Environmental Control, mempunyai wewenang sebagai berikut:
a. Membantu Kepala dalam hal menentukan kualifikasi, tugas, dan tanggung jawab personel.
b. Menggantikan Kepala apabila Kepala berhalangan hadir.

3) Koordinator Tanggap Darurat Lingkungan


Dipegang Staf Environmental Control, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertugas mengkoordinir tim dalam operasi tanggap darurat lingkungan.
b. Menyusun jadwal dan penyelenggaraan pelatihan/ simulasi operasi tanggap darurat.
c. Membuat dan memberikan laporan berita acara kejadian mengenai pencemaran yang terjadi
kepada Kepala dan Wakil Kepala mengenai hasil kerja tim.
d. Bertanggung jawab terhadap peralatan dan kendaraan operasional tanggap darurat lingkungan.
e. Bertanggung jawab terhadap terhadap pelatihan/ simulasi operasi tanggap darurat.

4) Sekretariat
Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Tanggap Darurat terkait persediaan peralatan tanggap
darurat untuk kemudian diajukan pada marketing.
b. Menyimpan hasil dokumen dalam berkas khusus terkait kejadian pencemaran serta
penanggulangannya.

Divisi Logistik
Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Memastikan perlengkapan peralatan untuk pengendalian pencemaran lingkungan.
b. Mendata perlengkapan peralatan yang dibutuhkan oleh Tim.
c. Mengevaluasi efisiensi penggunaan alat baik perbaikan alat dan kehilanganalat.

5) Pemeriksa Situasi
Dipegang Staf Environmental Control, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Bertugas mengamati dan mengindentifikasi pencemaran lingkungan.
b. Menentukan perlu/ tidaknya dilakukan evakuasi terhadap jiwa atau barang yang berada disekitar
pencemaran.
c. Memantau situasi bagian agar mengkomunikasikan kejadian pencemaran kepada pihak yang
berkepentingan.
d. Mengevaluasi MSDS terkait pencemaran lingkungan yang terjadi.

6) Pengendali Sumber
Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Mengidentifikasi sumber bahaya lingkungan dari potensi bahaya yang ada di tenan
b. Menyiapkan perlengkapan untuk siaga pengendalian sumber pencemaran lingkungan.
c. Bersama tim tanggap darurat melakukan penanganan sumber cemaran agar tidak menyebar ke
wilayah yang lebih luas.
d. Bersama tim tanggap darurat mengumpulkan sisa sisa cemaran yang telah dibersihkan untuk
diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin untuk menampung dan mengolah cemaran
tersebut.

7) Pengendali Sebaran
Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Bertugas menyiapkan kendaraan dan perlengkapan tanggap darurat lingkungan untuk pengendalian
sebaran pencemaran.
b. Melakukan pendataan prasarana perlengkapan tanggap darurat setiap seminggu sekali.
c. Bersama tim tanggap darurat melakukan antisipasi sebaran cemaran ke wilayah yang lebih luas.
d. Bersama tim tanggap darurat membendung atau menutup jalur yang berpotensi dilalui sebaran
cemaran.
e. Bersama tim tanggap darurat mengumpulkan sisa sisa cemaran yang telah dibersihkan untuk
diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin untuk menampung dan mengolah cemaran
tersebut.

7.1 Divisi Evakuasi


Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Mengkoordinir proses evakuasi terkait pencemaran lingkungan
b. Memastikan atau menentukan letak titik evakuasi berada.
c. Membuat daftar pihak yang berkepentingan terhadap pencemaran di lingkungan tersebut.
d. Mengkomunikasikan dan memastikan sistem komunikasi berjalan dengan baik pihak pihak yang
berkepentingan apabila terjadi pencemaran.
e. Memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik.

7.2 Divisi Laboratorium


Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Membuat SDS berdasarkan MSDS laboratorium terhadap sifat dan karakteristik bahaya limbahnya di
lingkungan
b. Membuat daftar tenant (threshold) terkait pencemaran lingkungan dari air limbah seluruh tenant
yang dianalisa.
c. Mendata dan menyimpan setiap laporan hasil uji (LHU) seluruh tenant.

8) Divisi Elektrik Dan Mekanik


Dipegang Staf, mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana tanggap darurat lingkungan secara berkala.
b. Melakukan perbaikan terhadap kerusakan sarana dan prasarana tanggap darurat lingkungan.
c. Membantu setiap tindakan tanggap darurat pengendalian sebaran pencemaran lingkungan.
d. Mengatur perlengkapan pengendalian keadaan darurat khusus berhubungan dengan saluran listrik.
e. Bersama tim tanggap darurat melakukan perbaikan lingkungan dan bagian-bagian yang terkena
dampak keadaan darurat tersebut.

Aktivitas Tanggap Darurat Lingkungan


1. Kebijakan Dan Komitmen
1) Sistem Tanggap Darurat Lingkungan dilaksanakan berdasarkan keputusan Manajemen melalui
kebijakan yang diberikan perusahaan terhadap Manajer Departemen dengan Tim Tanggap Darurat
(Emergency Response Team/ ERT).
2) Tim Tanggap Darurat Lingkungan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Departemen Water
Treatment and Environment Control (WATEC) .
3) Penerapan Sistem Manajemen Tanggap Darurat Lingkungan dilaksanakan dalam fasilitas yang
permanen, di seluruh tempat atau wilayah.
4) Manajemen menetapkan penambahan personel inti di dalam organisasi untuk menjalankan sistem
sesuai dengan fungsinya.
5) Manajemen menetapkan Tim Tanggap Darurat Lingkungan dalam pelaksanaan Sistem Tanggap
Darurat Lingkungan.
2. Perencanaan
WATEC akan membuat rencana yang efektif untuk mencapai pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat
Lingkungan yang baik, meliputi :
1) Mengindentifikasi resiko dan potensi bahaya.
2) Harus mempunyai rencana untuk memahami peraturan pemerintah.
3) Mempunyai target dan objektifitas yang jelas.
4) Mengukur pencapaian hasil.
5) Membuat tinjauan dari kondisi kegiatan baik sebelum, saat, dan setelah keadaan darurat.

3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan, WATEC berkomitmen untuk menjamin:
A. Sistem Tanggap Darurat Lingkungan
Mendukung berbagai aktifitas, seperti sistem komunikasi, sistem pelaporan, sistem kontrol
dokumen, dan sistem manajemen informasi.
1. Penilaian Insiden dan Proses Pegambilan Keputusan
2. Pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan
3. Pemberitahuan Internal dan Tanggung Jawab Personil
4. Pemeberitahuan Pihak External
5. Tanggung Jawab Umum

B. Sumber Daya Sistem Tanggap Darurat Lingkungan


Kemampuan menyediakan sumber daya yang mana meliputi :
a. Tersedianya sumber daya manusia dan fasilitas.
b. Sistem Tanggap Darurat Lingkungan mempunyai keterkaitan dengan target dan kebijakan
perusahaan.
c. Kesadaran, motivasi, dan konsultasi.
d. Pelatihan dan kompetensi.

C. Kontrol Sistem Tanggap Darurat Lingkungan


Pengkajian dan mengontrol resiko terhadap :
1. Identifikasi Limbah B3 dan Penilaian Bahayanya
2. Prosedur Sebelum, Saat dan Setelah Keadaan Darurat
3. Pencegahan Pengulangan Kejadian
4. Pengolahan dan Pembuangan Material dan Sisa Pembersihan
5. Pemeliharaan dan Dekontaminasi Peralatan
6. Pelatihan Ulang dan Pembekalan Ulang Personil
7. Laporan Investigasi

D. Evaluasi dan Monitoring

WATEC harus membuat sistem pengukuran, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Sistem Tanggap Darurat Lingkungan berdasarkan:
a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan.
b. Sasaran, tujuan, dan hasil Sistem Tanggap Darurat Lingkungan.
c. Tinjauan terhadap hasil temuan audit internal audit.
d. Mengevaluasi terhadap keefektifan pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan dan peluang
untuk melakukan perubahan Sistem Tanggap Darurat Lingkungan yang mengacu kepada refisi
peraturan perundangan pemerintah, perubahan proses produksi, perkembangan teknologi,
pengalaman dari kesalahan/ kecelakaan yang terjadi, dan masukan dari karyawan.

Anda mungkin juga menyukai