REHAB pagarlpksabh
Taman harapan
Kota langsa
TAHUN 2022
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Rehab Pagar LPKS ABH Taman
Harapan Kota Langsa
1.URAIAN
3.1. Di lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menunjuk seorang kuasa Penyedia Jasa
Pemborongan atau biasa disebut Pelaksana Kepala lapangan untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Penyedi Jasa.
3.2. Meskipun demikian tanggung jawab sepenuhnya tetap pada Penyedia Jasa Pelaksana.
3.3. Apabila pelaksana yang ada kurang mampu atau tidak cukup cakap dalam memimpin
jalannyapelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa Konsultan Pengawas dan Tim
Pengawas Teknik Proyek ( PTP ) berhak mengusulkan untuk disediakan penggantinya.
3.4.Penyedia Jasa Pemborongan bertanggung jawab penuh atas keamanan di lokasi
pekerjaan yangantara lain kehilangan, kebakaran, kecelakaan (baik barang
maupun jiwa).
3.5. Peralatan yang di butuhkan dalam pekerjaan ini adalah :
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan di mengerti bersama –
sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana .
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Sub Item Kegiatan
Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Gapura 1 Unit dalam PaketPekerjaan Rehab LPKS ABH
Taman Harapan Kota Langsa dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara efisien,
disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan merujuk pada petunjuk-petunjuk Direksi.
A. Pekerjaan Persiapan
Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam
tanah dengan ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x
120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih,
tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan. Letak pemasangan Papan Nama
pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar dibuat sebagai berikut :
Kop PemkoLangsa pada bagian paling kiri atas, Judul Kegiatan, Nilai
Kegiatan, No. Kontrak, Masa Kontrak, Sumber Biaya Pelaksana, Konsultan
Pengawas, dan Konsultan Perencana.
Pengadaan Bahan K3 ;
1. Topi / Helmet
Material : HDPE atau setara Dimensi produk : 28 x 22 x 16 cm (Setara),
Helm Keselamatan Kerja HDPE (Setara)harus telah melalui uji SNI.
2. Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker);
FiturPerlindungan Tinggi
Masker polusi ini membantu memberikan perlindungan terhadap
partikular berbahaya yang kemungkinan besar terhirup pada saat anda
berada di lingkungan kerja ataupun lingkungan yang memiliki udara
rawan kontaminasi.
Desain Wajah 360 Derajat
Memiliki desain menutupi mulut dan hidung secara menyeluruh,
melindungi seluruh bagian mulut dan hidung agar terhindar dari efek
kontaminasi yang mungkin terjadi pada saat bekerja.
Katup Pernapasan Dingin
Filter penyaring udara memberikan sirkulasi udara yang bersih untuk
anda hirup dan membuang udara yang dikeluarkan dengan baik.
Tali yang Bisa Disesuaikan
Strap yang elastis dan dapat disesuaikan dengan kenyamanan
pemakainya.
3. Sarung Tangan (Safety Gloves);
Bahan 100% Cotton + bintik karet / pvc dotting glovesBahan tebal.
4. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) untuk Staf;
- Dapat menahan benturan hingga 200 joules (setara dengan berat beban
20KG dari ketinggian 1M),
- Memiliki standard SNI.
5. Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and Toe Chap) Untuk Pekerja.
- Dapat menahan benturan hingga 200 joules (setara dengan berat beban
20 KG dari ketinggian 1M),
- Memiliki standard SNI.
6. Rompi Keselamatan (Safety Vest);
- Memiliki standard SNI.
7. Peralatan P3K berupa Kotak P3K, Tandu, Tabung Oksigen, Obat Luka,
Perban dll.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
SYARAT-SYARAT PENGGALIAN
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau
diperlihatkan maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa
sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini.
Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai
dalam pekerjaan.
Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan
maupun memindahkan rangka/bekesting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada
galian harus di urug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung
oleh Kontraktor.
Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun ditempat
yang ditunjuk dan atas persetujuan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan
lanscaping.
Kalau dijumpai akar-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka-akar.bahan tersebut harus diangkat dan di urug kembali
dengan pasir selanjutnya dilembabkan dan dipadatkan.
Galian pondasi dipadatkan hingga mencapai 90% dari kepadatan tanah asal. Pengetesan
tanah galian dilakukan Pengawas dengan menggunakan alat yang memadahi.
2. Urugan Tanah Kembali Hasil Galian
Bagian-bagian yang harus di urug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah
urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya).
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30cmsetiap
lapisan kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukanpemadatan.
Pemadatan lapisan menggunakan alat stamper minimal Mikasa MTR 80 sampai dengan
level yang diperlukan.
Semua urugan kembali dibawah atau di sekitar bangunan dan perkerasan harus sesuai
dengan gambar rencana. Material untuk pengurugan ini harus memenuhi spesifikasi ini.
Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas
petunjuk Kontraktor.
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton
Siklop K175, Beton K175, Beton K 200,Bekisting dan Besi Beton pada Sub Item
Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut ;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- SKBI-2.3.53.1987.
Untuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan beton
dalam RAB.
Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulangkecuali disebut lain.
BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk
Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan
dengan pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini
harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
1. Portland Cement
Kantong-kantong PC yang rusak jahitannya atau ada dalam keadaan robek-robek atau
setelah dilakukan penimbangan ternyata volume/beratnya tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam kemasan, tidak boleh dipergunakan.
PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk
dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cm dari
tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
2. Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupa
koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh
melebihi dari 40% berat.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton
yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,
tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes
tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium
menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untuk besi
berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakai U39 (ulir).
Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/
terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkan
kelemahan dari material tersebut.Pada percobaan lengkung 180° tidak terlihat adanya
tanda-tanda seperti getas.
Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mm
dan tidak disepuh seng
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak
tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.
Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untuk itu
yang tercantum dalam PBI 1971.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium
apabila tidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh
percobaan (stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan
dilakukan untuk laboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.
Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus
diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam
gambar, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
5. Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.
Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksi
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan,
nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-
resiko dan keterangan lain yang dianggap perlu.
6. Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaannya.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai
yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,
bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan
catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan
lain-lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,
maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untuk
dipergunakan.
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
ADUKAN
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder sesuai
standar SNI dan percobaan uji tekan nya harus dilakukan di Laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus memberikan jaminan atas
kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial mix di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang
dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai setiap karakteristiknya. Laporan harus
disertai sertifikat dari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton
diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang
disyaratkan.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan
fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus
memenuhi prosedur dalam PBI 1971.
Perawatan silinder percobaan tersebut adalah di dalam pasir basah tapi tidak tergenang
air, selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika dianggap perlu,
maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan
bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika
hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan
dalam peraturan beton yang berlaku.
PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Beton
setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu
yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen serta
pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30 derajat C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai
masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung-karung basah atau dengancaralainyang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari
berturut-turut setelah pengecoran dan harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
PENGECORAN BETON
PEMADATAN BETON
Kontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoran
berlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang
siap pakai.
Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g pada
beton setelah kontak dengan beton.
Semua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluas
tulangan yang dipotong.
Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt
dengantanpa penambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung- selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
BEKISTING
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakan
plywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,
balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi
bentang- bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar
kerja khusus. Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan
harus mudah dapat disetel dengan baji. Tiang-tiang bekisting tersebut harus tidak
boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang bekisting.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)
dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa
hasil- hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila
untuk menentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila
tidak ditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3
minggu. Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton
berumur 3 x 24 jam.
PEKERJAAN PERANCAH
1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.
Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut
untuk disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan
perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan
biaya untuk harga satuan perancah.
2. Pelaksanaan
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokoh
terhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan
membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah
akib.
CACAT-CACAT PEKERJAAN
Konstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang
berisikan kayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau
keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan yang tercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut
harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah,
retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai
dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan
demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan
pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul
akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
PENGGANTIAN BESI
Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk
sekedar informasi.
Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya
dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul
dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter yang terdekat dan lebih besar, dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di
tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan
keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yang
digunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-
mixed di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
a. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukan
semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah
mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak ada
gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu
dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalam
beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor
harus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.
tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa izin tertulis dari Direksi.
BENDA-BENDA YANG DITANAM DALAM BETON
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus
memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memasang
bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
PEMBERSIHAN
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Besi Beton
Digunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1971).Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi : Penyediaan bahan untuk pasangan bata.
Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding.
PERSYARATAN
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir (1 sm : 2 ps) dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas
lantai.
Untuk dinding-dinding pantry, lavatory, dll pasangan kedap air minimum setinggi 1.6
mdari lantai dan sesuai dengan gambar denah dan potongan.
Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada di atas pasangan kedap air
tersebut.
Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14 cm ( termasuk dinding
keramik, mozaik dan lain-lain ), satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah dan
potongan.
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat, Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
Dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari pengakhiran pasangan
pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari.
Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.
Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbat
memakai batang pisang diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.
MATERIAL
1. Bata
Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Oleh
karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.
Semen yang datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah / lantai
sekitarnya.
3. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus
bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yang
disaring.
PELAKSANAAN
Kontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti dan sesuai
dengan gambar, dimana dinding-dinding bangunan akan dipasang. Dalam satu hari
pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter pasangan dan pengakhiran
satu hari pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak tinggi, untuk
menghindari retaknya dikemudian hari.
Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali yang satu
dengan lapisan yang lain di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan
satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan vlaams dan sesuai dengan
peraturan seharusnya.
Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali
ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus benar-benar harus bersudut 90 derajat.
Sebelum dimulai pemasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di dalam
air selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
Tebalnyasiar bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10 mm ) dan siarnya harus benar-
benar padat adukannya.
Semua pasangan batu, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktor
berkewajiban menyediakan karung-karung sisa basah yang digunakan untuk menutup
pasangan termaksud.
Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5 cm
sehinggaadukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.
Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka ini diganti yang baik, atas biaya Kontraktor.
Di tempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang di tempat yang tepat.
Semua rangka kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan
pasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan adukan sekurang-
kurangnya tebal 1 cm ( adukan sesuai dengan tujuannya atau dengan tambahan plasticiser
) Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
Dimana diperlukan pasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam dalam
dinding,maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata ( sebelum diplester ).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-sama dengan plesteran seluruh yang
dilaksakan bersama - sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam danluar
serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan)
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi. WC, Toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 2 pasir.
Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1bagian
PC : 1 bagian Daily Bond
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehinggaselalu
dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu percampuran
aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinishdengan
cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya)
Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap
air.
Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek (serath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.
Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diizinkan Pemberi Tugas / KonsultanUntuk setiap permukaan bahan
yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satubidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembungbidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. Kelembaban plesteran
harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
cepat.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harusdibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pemberi
Tugas / Konsultan dengan biaya tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai Konraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-
kurangnya 2 kali setiap hari.
Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
PERSYARATAN BAHAN
1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas persetujuan Pemberi Tugas
dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.
2. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organisir/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat meminta
kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan merelief pagar sesuai desain yang ada pada Gambar
Rencana dengan mata pembayaran Taksir seperti tercantum pada RAB.
B.5. Pekerjaan Pengecatan.
A.Referensi
Persyaratan Material
1.Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2.Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3.Cat yang dipakai adalah Jotun atau merk lain yang setara dengannya baik dari segi
harga dan kualitas.
4.Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat untuk disetujui oleh
PPK.
5.Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Owner dalam masa pelaksanaan.
Bilamana dikehendaki coating anti jamur dalam RAB maka akan ditambakan coating anti
jamur yang sesuai. Sebagai semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama
dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan atau
istilahnya tarik benang, agar mudah dalam pemasangan batu alamnya nanti sehingga
hasilnya rapi serta siku. Semen dan pasir sebagai perekat, pelapis/coating untuk menjaga
penampilan permukaan batu alam agar tidak berlumut dan kusam.Dan tidak lupa, batu
alamnya itu sendiri. Keramik disamping adalah acuannya ; Setelah diberi tanda, baru
dipotong sisinya. Hasilnya batu alam dengan sisi yang siku Karena batu alam bukan
buatan pabrik maka pada persiapannya harus dibuat siku terlebih dahulu sisi-sisinya.Bisa
memakai keramik yang siku sebagai acuannya.
2. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut
ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka
temboknya harus dibobok terlebih dahulu atau dirusak/dibuat cacat. Tembok yang akan
dipasang batu alam Maksudnya agar adukan semen untuk untuk batu alam nanti bisa
menempel / menyatu dengan baik dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya
sifat cat dan semen tidak senyawa atau menempel dengan baik.
3. Paku acuan bagian atas. Paku acuan bagian bawah. Ambil salah satu sisi yang siku
untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa
basahi dahulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab dan lunak
sehingga bisa menyatu dengan lapisan semen yang baru.
4. Awal pemasangan batu alam. Diberi pengganjal Untuk pemasangan maju mundur
maka pemasangan dimulai dari bawah ke atas, agar si batu alam tidak merosot ke bawah
maka dibutuhkan pengganjal.
5. Batu alam diberi adukan semen pasir. Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa
maju yang diinginkan.Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya. Cara
1pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan
semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk
dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong
di belakang batu alam tersebut.
6. Bersihkan sisa semen yang keluar. Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk
menyerap kadar air pada adukan.
7. Bersihkan permukaannya dari sisa semen. Jangan lupa bagian sisinya juga. Pada proses
ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping keramik,cukup
bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Batu alam lebih rentan
daripada keramik karena pori-porinya lebih besar.
Kondisi batu andesit bakar tertempel rapi tidak mudah terlepas.Seluruh batu andesit bakar
bebas noda air semen.
2) Toleransi Dimensi
a) Dimensi Granit rata-rata sama dengan toleransi pebedaan dimensi tidak lebih dari 2
mm setiap Tegel Keramik.
b) Toleransi kemiringan horizontal dan vertikal plesteran adalah 1 mm per 1m’ baik
Tinggi atau Panjang per seribu.
c) Toleransi kerataan permukaan masing-masing Granit adalah0,25 mm, sedang
kemiringan bidang untuk keperluan drainase dibuat rata-rata 1 % ke arah pembuangan.
d) Alur naad Granit sesuai rekomendasi pabrik dengan toleransi0,25 mm per 1 m’
4) Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasang Granit yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah
dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatanpekerjaan pasang Granit untuk menjamin
agar seluruh pekerjaan pasang Granit hanya digunakan adukan mortar baru.
b) Luas bidang pasang Granit minimal setiap tahap pasangan harus mengacu kepada luas
ruang atau bidang yang akan dipasang Granit untuksetiaptahapkerjayang dibatasi dengan
membuat pasangan kepala/acuan secara vertikal maupun horizontal.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan Granit tidak boleh terganggu/diinjak sebelum mortar
pelekat kering untuk selanjutnya dipasang semen naad sesuai warna Granit.
Bahan
Pelaksanaan
1) Membuat Campuran
1) Semua bahan mortar harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan pasir diayak sesuai
dengan kebutuhan campuran.
2) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan mekanis (beton
molen) dengan pemakaian air secukupnya.
3) Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan biarkan adukan
membeku lebih dari satu jam.
2) Contoh Bidang Granit.
Kontraktor harus membuat contoh bidang pasang Granit terlebih dahulu, kemudian
setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan pasang Granit harus dilanjutkan sesuai
dengan contoh.
4) Pemasangan Granit
Granit sebelum dipasang harus Direndam hingga jenuh, bidang lekat tegel sebelum
dipasang harus dilepa dengan semen campur air (pasta semen) secara merata
keseluruh bidang tegel. Selanjutnya Granit dipasang di atas hamparan Mortar perekat
yang berpedoman kepada elevasi akhir yang diharapkan dengan cara memukul-mukul
dengan palu karet sedemikian rupa sehingga didapat permukaan yang rata dan air semen
tidak turun.
1) Volume pekerjaan granit yang dapat dibayar adalah jumlah volume dalam meter
persegi sebagai volume nominal yang selesai terpasang, memenuhi persyaratan-
persyaratan serta jaminan mutu yang ditentukan, dan diterima Direksi Pekerjaan.
2) Kuantitas pekerjaanseperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas dasar Harga
Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga tersebut merupakan
kompensasipenuhuntukpemasokan dan harga bahan, ongkos kerja, peralatan,
pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran
ini.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
rapi.
Pekerjaan pemadatan Tanah Sub Grade menggunakan Stamper hingga Sub Grade padat
dan rata.
3. Beton K 100 (Perkuatan Bawah Pavink Block), Tebal 5 cm
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton K
100 Bekisting dan Besi Beton pada Sub Item Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang
pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut ;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan di mengerti bersama –
sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana .
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Sub Item Kegiatan
Pekerjaan Pagar Type A = 35,03 m1 dalam PaketPekerjaan Rehab LPKS ABH Taman
Harapan Kota Langsa dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati dan efisien,
disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan merujuk pada petunjuk-petunjuk Direksi.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
SYARAT-SYARAT PENGGALIAN
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau
diperlihatkan maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa
sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini.
Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai
dalam pekerjaan.
Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan
maupun memindahkan rangka/bekesting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada
galian harus di urug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung
oleh Kontraktor.
Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun ditempat
yang ditunjuk dan atas persetujuan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan
lanscaping.
Kalau dijumpai akar-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka-akar.bahan tersebut harus diangkat dan di urug kembali
dengan pasir selanjutnya dilembabkan dan dipadatkan.
Galian pondasi dipadatkan hingga mencapai 90% dari kepadatan tanah asal. Pengetesan
tanah galian dilakukan Pengawas dengan menggunakan alat yang memadahi.
Bagian-bagian yang harus di urug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah
urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya).
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30cmsetiap
lapisan kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukanpemadatan.
Pemadatan lapisan menggunakan alat stamper minimal Mikasa MTR 80 sampai dengan
level yang diperlukan.
Semua urugan kembali dibawah atau di sekitar bangunan dan perkerasan harus sesuai
dengan gambar rencana. Material untuk pengurugan ini harus memenuhi spesifikasi ini.
Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas
petunjuk Kontraktor.
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton
Siklop K175, Beton K175, Beton K 200,Bekisting dan Besi Beton pada Sub Item
Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut ;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- SKBI-2.3.53.1987.
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987
Untuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan beton
dalam RAB.
Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulangkecuali disebut lain.
BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk
Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan
dengan pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini
harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
1. Portland Cement
Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan
memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalam
keadaan :
PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk
dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cm dari
tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
2. Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupa
koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh
melebihi dari 40% berat.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton
yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,
tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes
tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium
menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untuk besi
berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakai U39 (ulir).
Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/
terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkan
kelemahan dari material tersebut.Pada percobaan lengkung 180° tidak terlihat adanya
tanda-tanda seperti getas.
Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mm
dan tidak disepuh seng
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak
tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.
Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untuk itu
yang tercantum dalam PBI 1971.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium
apabila tidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh
percobaan (stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan
dilakukan untuk laboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.
Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus
diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam
gambar, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
5. Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.
Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksi
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
6. Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaannya.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai
yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,
bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan
catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan
lain-lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,
maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untuk
dipergunakan.
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
ADUKAN
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder sesuai
standar SNI dan percobaan uji tekan nya harus dilakukan di Laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus memberikan jaminan atas
kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial mix di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang
dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai setiap karakteristiknya. Laporan harus
disertai sertifikat dari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton
diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang
disyaratkan.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan
fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus
memenuhi prosedur dalam PBI 1971.
Perawatan silinder percobaan tersebut adalah di dalam pasir basah tapi tidak tergenang
air, selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika dianggap perlu,
maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan
bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika
hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan
dalam peraturan beton yang berlaku.
PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Beton
setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu
yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen serta
pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30 derajat C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai
masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung-karung basah atau dengancaralainyang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari
berturut-turut setelah pengecoran dan harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
PENGECORAN BETON
PEMADATAN BETON
Kontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoran
berlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang
siap pakai.
Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g pada
beton setelah kontak dengan beton.
LAIN-LAIN
Semua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluas
tulangan yang dipotong.
Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt
dengantanpa penambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung- selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
BEKISTING
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakan
plywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,
balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi
bentang- bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar
kerja khusus. Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan
harus mudah dapat disetel dengan baji. Tiang-tiang bekisting tersebut harus tidak
boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang bekisting.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)
dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa
hasil- hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila
untuk menentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila
tidak ditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3
minggu. Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton
berumur 3 x 24 jam.
PEKERJAAN PERANCAH
1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.
Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut
untuk disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan
perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan
biaya untuk harga satuan perancah.
2. Pelaksanaan
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokoh
terhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan
membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah
akib.
CACAT-CACAT PEKERJAAN
Konstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang
berisikan kayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau
keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan yang tercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut
harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah,
retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai
dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan
demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan
pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul
akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
PENGGANTIAN BESI
Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapatkekeliruan atau kekurangan yang memerlukan penyempurnaan pekerjaan
pembesian yang ada, maka :
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk
sekedar informasi.
Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya
dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul
dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter yang terdekat dan lebih besar, dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di
tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan
keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yang
digunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-
mixed di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
PERBAIKAN PERMUKAAN BETON
a. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukan
semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah
mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak ada
gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu
dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalam
beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor
harus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.
tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa izin tertulis dari Direksi.
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus
memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memasang
bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
PEMBERSIHAN
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Besi Beton
Digunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1971).Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi : Penyediaan bahan untuk pasangan bata.
Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding.
Melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya,
sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan gambar potongan.
PERSYARATAN
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir (1 sm : 2 ps) dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas
lantai.
Untuk dinding-dinding pantry, lavatory, dll pasangan kedap air minimum setinggi 1.6
mdari lantai dan sesuai dengan gambar denah dan potongan.
Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada di atas pasangan kedap air
tersebut.
Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14 cm ( termasuk dinding
keramik, mozaik dan lain-lain ), satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah dan
potongan.
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat, Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
Dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari pengakhiran pasangan
pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari.
Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.
Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbat
memakai batang pisang diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.
MATERIAL
1. Bata
Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Oleh
karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.
Semen yang datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah / lantai
sekitarnya.
3. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus
bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yang
disaring.
PELAKSANAAN
Kontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti dan sesuai
dengan gambar, dimana dinding-dinding bangunan akan dipasang. Dalam satu hari
pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter pasangan dan pengakhiran
satu hari pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak tinggi, untuk
menghindari retaknya dikemudian hari.
Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali yang satu
dengan lapisan yang lain di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan
satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan vlaams dan sesuai dengan
peraturan seharusnya.
Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali
ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus benar-benar harus bersudut 90 derajat.
Sebelum dimulai pemasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di dalam
air selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
Tebalnyasiar bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10 mm ) dan siarnya harus benar-
benar padat adukannya.
Semua pasangan batu, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktor
berkewajiban menyediakan karung-karung sisa basah yang digunakan untuk menutup
pasangan termaksud.
Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5 cm
sehinggaadukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.
Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka ini diganti yang baik, atas biaya Kontraktor.
Di tempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang di tempat yang tepat.
Semua rangka kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan
pasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan adukan sekurang-
kurangnya tebal 1 cm ( adukan sesuai dengan tujuannya atau dengan tambahan plasticiser
) Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
Dimana diperlukan pasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam dalam
dinding,maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata ( sebelum diplester ).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-sama dengan plesteran seluruh yang
dilaksakan bersama - sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam danluar
serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan)
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi. WC, Toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 2 pasir.
Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1bagian
PC : 1 bagian Daily Bond
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehinggaselalu
dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu percampuran
aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinishdengan
cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya)
Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap
air.
Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek (serath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.
Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diizinkan Pemberi Tugas / KonsultanUntuk setiap permukaan bahan
yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satubidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembungbidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. Kelembaban plesteran
harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
cepat.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harusdibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pemberi
Tugas / Konsultan dengan biaya tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai Konraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-
kurangnya 2 kali setiap hari.
Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
PERSYARATAN BAHAN
1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas persetujuan Pemberi Tugas
dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.
2. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organisir/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat meminta
kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan merelief pagar sesuai desain yang ada pada Gambar
Rencana dengan mata pembayaran Taksir seperti tercantum pada RAB.
A.Referensi
Persyaratan Material
1.Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2.Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3.Cat yang dipakai adalah Jotun atau merk lain yang setara dengannya baik dari segi
harga dan kualitas.
4.Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat untuk disetujui oleh
PPK.
5.Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Owner dalam masa pelaksanaan.
C.6. Pekerjaan Pemasangan Granit Hitam dan Batu Alam.
Bilamana dikehendaki coating anti jamur dalam RAB maka akan ditambakan coating anti
jamur yang sesuai. Sebagai semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama
dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan atau
istilahnya tarik benang, agar mudah dalam pemasangan batu alamnya nanti sehingga
hasilnya rapi serta siku. Semen dan pasir sebagai perekat, pelapis/coating untuk menjaga
penampilan permukaan batu alam agar tidak berlumut dan kusam.Dan tidak lupa, batu
alamnya itu sendiri. Keramik disamping adalah acuannya ; Setelah diberi tanda, baru
dipotong sisinya. Hasilnya batu alam dengan sisi yang siku Karena batu alam bukan
buatan pabrik maka pada persiapannya harus dibuat siku terlebih dahulu sisi-sisinya.Bisa
memakai keramik yang siku sebagai acuannya.
2. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut
ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka
temboknya harus dibobok terlebih dahulu atau dirusak/dibuat cacat. Tembok yang akan
dipasang batu alam Maksudnya agar adukan semen untuk untuk batu alam nanti bisa
menempel / menyatu dengan baik dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya
sifat cat dan semen tidak senyawa atau menempel dengan baik.
3. Paku acuan bagian atas. Paku acuan bagian bawah. Ambil salah satu sisi yang siku
untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa
basahi dahulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab dan lunak
sehingga bisa menyatu dengan lapisan semen yang baru.
4. Awal pemasangan batu alam. Diberi pengganjal Untuk pemasangan maju mundur
maka pemasangan dimulai dari bawah ke atas, agar si batu alam tidak merosot ke bawah
maka dibutuhkan pengganjal.
5. Batu alam diberi adukan semen pasir. Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa
maju yang diinginkan.Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya. Cara
1pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan
semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk
dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong
di belakang batu alam tersebut.
6. Bersihkan sisa semen yang keluar. Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk
menyerap kadar air pada adukan.
7. Bersihkan permukaannya dari sisa semen. Jangan lupa bagian sisinya juga. Pada proses
ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping keramik,cukup
bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Batu alam lebih rentan
daripada keramik karena pori-porinya lebih besar.
Kondisi batu andesit bakar tertempel rapi tidak mudah terlepas.Seluruh batu andesit bakar
bebas noda air semen.
2) Toleransi Dimensi
a) Dimensi Granit rata-rata sama dengan toleransi pebedaan dimensi tidak lebih dari 2
mm setiap Tegel Keramik.
b) Toleransi kemiringan horizontal dan vertikal plesteran adalah 1 mm per 1m’ baik
Tinggi atau Panjang per seribu.
c) Toleransi kerataan permukaan masing-masing Granit adalah0,25 mm, sedang
kemiringan bidang untuk keperluan drainase dibuat rata-rata 1 % ke arah pembuangan.
d) Alur naad Granit sesuai rekomendasi pabrik dengan toleransi0,25 mm per 1 m’
4) Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasang Granit yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah
dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatanpekerjaan pasang Granit untuk menjamin
agar seluruh pekerjaan pasang Granit hanya digunakan adukan mortar baru.
b) Luas bidang pasang Granit minimal setiap tahap pasangan harus mengacu kepada luas
ruang atau bidang yang akan dipasang Granit untuksetiaptahapkerjayang dibatasi dengan
membuat pasangan kepala/acuan secara vertikal maupun horizontal.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan Granit tidak boleh terganggu/diinjak sebelum mortar
pelekat kering untuk selanjutnya dipasang semen naad sesuai warna Granit.
Bahan
Pelaksanaan
1) Membuat Campuran
1) Semua bahan mortar harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan pasir diayak sesuai
dengan kebutuhan campuran.
2) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan mekanis (beton
molen) dengan pemakaian air secukupnya.
3) Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan biarkan adukan
membeku lebih dari satu jam.
4) Pemasangan Granit
Granit sebelum dipasang harus Direndam hingga jenuh, bidang lekat tegel sebelum
dipasang harus dilepa dengan semen campur air (pasta semen) secara merata
keseluruh bidang tegel. Selanjutnya Granit dipasang di atas hamparan Mortar perekat
yang berpedoman kepada elevasi akhir yang diharapkan dengan cara memukul-mukul
dengan palu karet sedemikian rupa sehingga didapat permukaan yang rata dan air semen
tidak turun.
1) Volume pekerjaan granit yang dapat dibayar adalah jumlah volume dalam meter
persegi sebagai volume nominal yang selesai terpasang, memenuhi persyaratan-
persyaratan serta jaminan mutu yang ditentukan, dan diterima Direksi Pekerjaan.
2) Kuantitas pekerjaanseperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas dasar Harga
Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga tersebut merupakan
kompensasipenuhuntukpemasokan dan harga bahan, ongkos kerja, peralatan,
pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
STANDAR
BAHAN STRUKTUR/KONSTRUKSI.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk tujuan
semua konstruksi dinuat atau di las harus baja karbon yang memenuhi persyaratan
A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan MK.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las harus
dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A53 type E atau S.
PENGIKAT-PENGIKAT :
Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambungan bukan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
dan harus digalvanis.
Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja
tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari
baja tahan korosi.
Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type A.
BAHAN-BAHAN LAS :
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).
Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan
harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type).
Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan
yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus
disertai sertifikat dari pabrik.
Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.
CONTOH BAHAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material, baja profil, kawat las, cat dasar/akhir dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan MK.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan dilindungi
sesuai jenisnya.
a. Gambar kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan
gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua
komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut
serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
b. Ukuran-ukuran.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
c. Kelurusan.
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
PELAKSANAAN
1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat,
karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu
harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum memulai
dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus
dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat
bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
5. Pengecatan
Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di
cat.
Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan
2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi
arsitektur.
Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di
grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm.
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi
tanggungan kontraktor.
Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara
yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada
konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh
setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat
harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.
Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi
vertikal kolom.
Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja
profil, baut, kawat las di laboratorium.
Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari
bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus dilakukan test
ultrasonic atau radiographic.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja seperti
ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya tambahan
biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus
diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari daerah yang
diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic
contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat pemeriksaannya.
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan di mengerti bersama –
sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana .
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Sub Item Kegiatan
Pekerjaan Pintu Pagar Ukuran 6,5 x 2,8 meter dalam PaketPekerjaan Rehab Pagar LPKS
ABH Taman Harapan Kota Langsa dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati
dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan merujuk pada petunjuk-
petunjuk Direksi.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
SYARAT-SYARAT PENGGALIAN
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau
diperlihatkan maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa
sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini.
Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai
dalam pekerjaan.
Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan
maupun memindahkan rangka/bekesting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada
galian harus di urug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung
oleh Kontraktor.
Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun ditempat
yang ditunjuk dan atas persetujuan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan
lanscaping.
Kalau dijumpai akar-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka-akar.bahan tersebut harus diangkat dan di urug kembali
dengan pasir selanjutnya dilembabkan dan dipadatkan.
Galian pondasi dipadatkan hingga mencapai 90% dari kepadatan tanah asal. Pengetesan
tanah galian dilakukan Pengawas dengan menggunakan alat yang memadahi.
Bagian-bagian yang harus di urug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah
urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya).
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30cmsetiap
lapisan kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukanpemadatan.
Pemadatan lapisan menggunakan alat stamper minimal Mikasa MTR 80 sampai dengan
level yang diperlukan.
Semua urugan kembali dibawah atau di sekitar bangunan dan perkerasan harus sesuai
dengan gambar rencana. Material untuk pengurugan ini harus memenuhi spesifikasi ini.
Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas
petunjuk Kontraktor.
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton
Siklop K175, Beton K175, Beton K 200, K 100,Bekisting dan Besi Beton pada Sub Item
Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut ;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- SKBI-2.3.53.1987.
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987
Untuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan beton
dalam RAB.
Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulangkecuali disebut lain.
BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk
Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan
dengan pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini
harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
1. Portland Cement
Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan
memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalam
keadaan :
PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk
dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cm dari
tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
2. Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupa
koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh
melebihi dari 40% berat.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton
yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,
tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes
tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium
menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untuk besi
berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakai U39 (ulir).
Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/
terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkan
kelemahan dari material tersebut.Pada percobaan lengkung 180° tidak terlihat adanya
tanda-tanda seperti getas.
Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mm
dan tidak disepuh seng
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak
tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.
Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untuk itu
yang tercantum dalam PBI 1971.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium
apabila tidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh
percobaan (stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan
dilakukan untuk laboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.
Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus
diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam
gambar, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
5. Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.
Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksi
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
6. Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaannya.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai
yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,
bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan
catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan
lain-lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,
maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untuk
dipergunakan.
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
ADUKAN
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder sesuai
standar SNI dan percobaan uji tekan nya harus dilakukan di Laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus memberikan jaminan atas
kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial mix di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang
dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai setiap karakteristiknya. Laporan harus
disertai sertifikat dari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton
diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang
disyaratkan.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan
fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus
memenuhi prosedur dalam PBI 1971.
Perawatan silinder percobaan tersebut adalah di dalam pasir basah tapi tidak tergenang
air, selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika dianggap perlu,
maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan
bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika
hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan
dalam peraturan beton yang berlaku.
PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Beton
setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu
yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen serta
pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30 derajat C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai
masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung-karung basah atau dengancaralainyang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari
berturut-turut setelah pengecoran dan harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
PENGECORAN BETON
PEMADATAN BETON
Kontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoran
berlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang
siap pakai.
Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g pada
beton setelah kontak dengan beton.
LAIN-LAIN
Semua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluas
tulangan yang dipotong.
Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt
dengantanpa penambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung- selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
BEKISTING
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakan
plywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,
balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi
bentang- bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar
kerja khusus. Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan
harus mudah dapat disetel dengan baji. Tiang-tiang bekisting tersebut harus tidak
boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang bekisting.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)
dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa
hasil- hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila
untuk menentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila
tidak ditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3
minggu. Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton
berumur 3 x 24 jam.
PEKERJAAN PERANCAH
1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.
Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut
untuk disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan
perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan
biaya untuk harga satuan perancah.
2. Pelaksanaan
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokoh
terhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan
membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah
akib.
CACAT-CACAT PEKERJAAN
Konstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang
berisikan kayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau
keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan yang tercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut
harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah,
retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai
dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan
demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan
pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul
akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk
sekedar informasi.
Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya
dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul
dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter yang terdekat dan lebih besar, dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di
tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan
keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yang
digunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-
mixed di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
a. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukan
semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah
mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak ada
gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu
dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalam
beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor
harus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.
tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa izin tertulis dari Direksi.
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus
memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memasang
bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
PEMBERSIHAN
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Besi Beton
Digunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1971).Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi : Penyediaan bahan untuk pasangan bata.
Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding.
Melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya,
sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan gambar potongan.
PERSYARATAN
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir (1 sm : 2 ps) dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas
lantai.
Untuk dinding-dinding pantry, lavatory, dll pasangan kedap air minimum setinggi 1.6
mdari lantai dan sesuai dengan gambar denah dan potongan.
Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada di atas pasangan kedap air
tersebut.
Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14 cm ( termasuk dinding
keramik, mozaik dan lain-lain ), satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah dan
potongan.
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat, Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
Dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari pengakhiran pasangan
pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari.
Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.
Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbat
memakai batang pisang diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.
MATERIAL
1. Bata
Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Oleh
karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.
Semen yang datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah / lantai
sekitarnya.
3. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus
bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yang
disaring.
PELAKSANAAN
Kontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti dan sesuai
dengan gambar, dimana dinding-dinding bangunan akan dipasang. Dalam satu hari
pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter pasangan dan pengakhiran
satu hari pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak tinggi, untuk
menghindari retaknya dikemudian hari.
Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali yang satu
dengan lapisan yang lain di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan
satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan vlaams dan sesuai dengan
peraturan seharusnya.
Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali
ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus benar-benar harus bersudut 90 derajat.
Sebelum dimulai pemasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di dalam
air selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
Tebalnyasiar bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10 mm ) dan siarnya harus benar-
benar padat adukannya.
Semua pasangan batu, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktor
berkewajiban menyediakan karung-karung sisa basah yang digunakan untuk menutup
pasangan termaksud.
Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5 cm
sehinggaadukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.
Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka ini diganti yang baik, atas biaya Kontraktor.
Di tempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang di tempat yang tepat.
Semua rangka kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan
pasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan adukan sekurang-
kurangnya tebal 1 cm ( adukan sesuai dengan tujuannya atau dengan tambahan plasticiser
) Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
Dimana diperlukan pasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam dalam
dinding,maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata ( sebelum diplester ).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-sama dengan plesteran seluruh yang
dilaksakan bersama - sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam danluar
serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan)
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi. WC, Toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 2 pasir.
Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1bagian
PC : 1 bagian Daily Bond
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehinggaselalu
dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu percampuran
aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinishdengan
cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya)
Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap
air.
Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek (serath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.
Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diizinkan Pemberi Tugas / KonsultanUntuk setiap permukaan bahan
yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satubidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembungbidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. Kelembaban plesteran
harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
cepat.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harusdibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pemberi
Tugas / Konsultan dengan biaya tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai Konraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-
kurangnya 2 kali setiap hari.
Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
PERSYARATAN BAHAN
1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas persetujuan Pemberi Tugas
dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.
2. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organisir/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat meminta
kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan merelief pagar sesuai desain yang ada pada Gambar
Rencana dengan mata pembayaran Taksir seperti tercantum pada RAB.
A.Referensi
Persyaratan Material
1.Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2.Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3.Cat yang dipakai adalah Jotun atau merk lain yang setara dengannya baik dari segi
harga dan kualitas.
4.Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat untuk disetujui oleh
PPK.
5.Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Owner dalam masa pelaksanaan.
D.6. Pekerjaan Besi Hollow
UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
STANDAR
BAHAN STRUKTUR/KONSTRUKSI.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk tujuan
semua konstruksi dinuat atau di las harus baja karbon yang memenuhi persyaratan
A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan MK.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las harus
dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A53 type E atau S.
PENGIKAT-PENGIKAT :
Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambungan bukan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
dan harus digalvanis.
Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type A.
BAHAN-BAHAN LAS :
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).
Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan
harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type).
Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan
yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus
disertai sertifikat dari pabrik.
Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan dilindungi
sesuai jenisnya.
a. Gambar kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan
gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua
komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut
serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
b. Ukuran-ukuran.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
c. Kelurusan.
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
PELAKSANAAN
1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat,
karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu
harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum memulai
dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus
dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat
bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
5. Pengecatan
Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di
cat.
Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan
2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi
arsitektur.
Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di
grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm.
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara
yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada
konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh
setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat
harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.
Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi
vertikal kolom.
Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja
profil, baut, kawat las di laboratorium.
Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari
bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus dilakukan test
ultrasonic atau radiographic.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja seperti
ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya tambahan
biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus
diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari daerah yang
diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic
contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat pemeriksaannya.
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan di mengerti bersama –
sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat
pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana .
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Sub Item Kegiatan
Pekerjaan Pagar Type B = 9,65 m1 dalam PaketPekerjaan Rehab Pagar LPKS ABH Taman
Harapan Kota Langsa dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati dan efisien,
disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan merujuk pada petunjuk-petunjuk Direksi.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
SYARAT-SYARAT PENGGALIAN
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau
diperlihatkan maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa
sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini.
Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai
dalam pekerjaan.
Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan
maupun memindahkan rangka/bekesting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada
galian harus di urug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung
oleh Kontraktor.
Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun ditempat
yang ditunjuk dan atas persetujuan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan
lanscaping.
Kalau dijumpai akar-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka-akar.bahan tersebut harus diangkat dan di urug kembali
dengan pasir selanjutnya dilembabkan dan dipadatkan.
Galian pondasi dipadatkan hingga mencapai 90% dari kepadatan tanah asal. Pengetesan
tanah galian dilakukan Pengawas dengan menggunakan alat yang memadahi.
Bagian-bagian yang harus di urug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah
urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya).
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30cmsetiap
lapisan kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukanpemadatan.
Pemadatan lapisan menggunakan alat stamper minimal Mikasa MTR 80 sampai dengan
level yang diperlukan.
Semua urugan kembali dibawah atau di sekitar bangunan dan perkerasan harus sesuai
dengan gambar rencana. Material untuk pengurugan ini harus memenuhi spesifikasi ini.
Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas
petunjuk Kontraktor.
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton
Siklop K175, Beton K175, Beton K 200, Beton K 100 Bekisting dan Besi Beton pada
Sub Item Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut
;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- SKBI-2.3.53.1987.
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987
Untuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan beton
dalam RAB.
Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulangkecuali disebut lain.
BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk
Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan
dengan pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini
harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
1. Portland Cement
Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan
memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalam
keadaan :
PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk
dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cm dari
tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
2. Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupa
koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh
melebihi dari 40% berat.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton
yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,
tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes
tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium
menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untuk besi
berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakai U39 (ulir).
Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/
terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkan
kelemahan dari material tersebut.Pada percobaan lengkung 180° tidak terlihat adanya
tanda-tanda seperti getas.
Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mm
dan tidak disepuh seng
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak
tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.
Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untuk itu
yang tercantum dalam PBI 1971.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium
apabila tidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh
percobaan (stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan
dilakukan untuk laboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.
Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus
diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam
gambar, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
5. Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.
Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksi
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
6. Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaannya.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai
yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,
bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan
catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan
lain-lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,
maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untuk
dipergunakan.
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
ADUKAN
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder sesuai
standar SNI dan percobaan uji tekan nya harus dilakukan di Laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus memberikan jaminan atas
kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial mix di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang
dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai setiap karakteristiknya. Laporan harus
disertai sertifikat dari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton
diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang
disyaratkan.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan
fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus
memenuhi prosedur dalam PBI 1971.
Perawatan silinder percobaan tersebut adalah di dalam pasir basah tapi tidak tergenang
air, selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika dianggap perlu,
maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan
bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika
hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan
dalam peraturan beton yang berlaku.
PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Beton
setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu
yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen serta
pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30 derajat C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai
masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung-karung basah atau dengancaralainyang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari
berturut-turut setelah pengecoran dan harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
PENGECORAN BETON
PEMADATAN BETON
Kontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoran
berlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang
siap pakai.
Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g pada
beton setelah kontak dengan beton.
LAIN-LAIN
Semua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluas
tulangan yang dipotong.
Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt
dengantanpa penambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung- selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
BEKISTING
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakan
plywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,
balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi
bentang- bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar
kerja khusus. Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan
harus mudah dapat disetel dengan baji. Tiang-tiang bekisting tersebut harus tidak
boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang bekisting.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)
dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa
hasil- hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila
untuk menentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila
tidak ditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3
minggu. Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton
berumur 3 x 24 jam.
PEKERJAAN PERANCAH
1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.
Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut
untuk disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan
perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan
biaya untuk harga satuan perancah.
2. Pelaksanaan
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokoh
terhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan
membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah
akib.
CACAT-CACAT PEKERJAAN
Konstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang
berisikan kayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau
keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan yang tercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut
harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah,
retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai
dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan
demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan
pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul
akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
PENGGANTIAN BESI
Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapatkekeliruan atau kekurangan yang memerlukan penyempurnaan pekerjaan
pembesian yang ada, maka :
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk
sekedar informasi.
Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya
dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul
dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter yang terdekat dan lebih besar, dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di
tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan
keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yang
digunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-
mixed di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak ada
gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu
dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalam
beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor
harus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.
tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa izin tertulis dari Direksi.
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus
memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memasang
bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
PEMBERSIHAN
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Besi Beton
Digunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1971).Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi : Penyediaan bahan untuk pasangan bata.
Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding.
PERSYARATAN
1. Pasangan kedap air
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir (1 sm : 2 ps) dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas
lantai.
Untuk dinding-dinding pantry, lavatory, dll pasangan kedap air minimum setinggi 1.6
mdari lantai dan sesuai dengan gambar denah dan potongan.
Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada di atas pasangan kedap air
tersebut.
Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14 cm ( termasuk dinding
keramik, mozaik dan lain-lain ), satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah dan
potongan.
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat, Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
Dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari pengakhiran pasangan
pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari.
Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.
Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbat
memakai batang pisang diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.
MATERIAL
1. Bata
Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Oleh
karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.
Semen yang datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah / lantai
sekitarnya.
3. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus
bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yang
disaring.
PELAKSANAAN
Kontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti dan sesuai
dengan gambar, dimana dinding-dinding bangunan akan dipasang. Dalam satu hari
pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter pasangan dan pengakhiran
satu hari pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak tinggi, untuk
menghindari retaknya dikemudian hari.
Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali yang satu
dengan lapisan yang lain di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan
satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan vlaams dan sesuai dengan
peraturan seharusnya.
Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali
ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus benar-benar harus bersudut 90 derajat.
Sebelum dimulai pemasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di dalam
air selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
Tebalnyasiar bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10 mm ) dan siarnya harus benar-
benar padat adukannya.
Semua pasangan batu, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktor
berkewajiban menyediakan karung-karung sisa basah yang digunakan untuk menutup
pasangan termaksud.
Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5 cm
sehinggaadukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.
Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka ini diganti yang baik, atas biaya Kontraktor.
Di tempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang di tempat yang tepat.
Semua rangka kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan
pasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan adukan sekurang-
kurangnya tebal 1 cm ( adukan sesuai dengan tujuannya atau dengan tambahan plasticiser
) Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
Dimana diperlukan pasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam dalam
dinding,maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata ( sebelum diplester ).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-sama dengan plesteran seluruh yang
dilaksakan bersama - sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam danluar
serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan)
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi. WC, Toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 2 pasir.
Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1bagian
PC : 1 bagian Daily Bond
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehinggaselalu
dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu percampuran
aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap
air.
Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek (serath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.
Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diizinkan Pemberi Tugas / KonsultanUntuk setiap permukaan bahan
yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satubidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembungbidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. Kelembaban plesteran
harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
cepat.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harusdibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pemberi
Tugas / Konsultan dengan biaya tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai Konraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-
kurangnya 2 kali setiap hari.
Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
A.Referensi
Persyaratan Material
1.Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2.Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3.Cat yang dipakai adalah No Drop atau merk lain yang setara dengannya baik dari segi
harga dan kualitas.
4.Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat untuk disetujui oleh
PPK.
5.Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Owner dalam masa pelaksanaan.
Bilamana dikehendaki coating anti jamur dalam RAB maka akan ditambakan coating anti
jamur yang sesuai. Sebagai semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama
dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan atau
istilahnya tarik benang, agar mudah dalam pemasangan batu alamnya nanti sehingga
hasilnya rapi serta siku. Semen dan pasir sebagai perekat, pelapis/coating untuk menjaga
penampilan permukaan batu alam agar tidak berlumut dan kusam.Dan tidak lupa, batu
alamnya itu sendiri. Keramik disamping adalah acuannya ; Setelah diberi tanda, baru
dipotong sisinya. Hasilnya batu alam dengan sisi yang siku Karena batu alam bukan
buatan pabrik maka pada persiapannya harus dibuat siku terlebih dahulu sisi-sisinya.Bisa
memakai keramik yang siku sebagai acuannya.
2. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut
ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka
temboknya harus dibobok terlebih dahulu atau dirusak/dibuat cacat. Tembok yang akan
dipasang batu alam Maksudnya agar adukan semen untuk untuk batu alam nanti bisa
menempel / menyatu dengan baik dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya
sifat cat dan semen tidak senyawa atau menempel dengan baik.
3. Paku acuan bagian atas. Paku acuan bagian bawah. Ambil salah satu sisi yang siku
untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa
basahi dahulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab dan lunak
sehingga bisa menyatu dengan lapisan semen yang baru.
4. Awal pemasangan batu alam. Diberi pengganjal Untuk pemasangan maju mundur
maka pemasangan dimulai dari bawah ke atas, agar si batu alam tidak merosot ke bawah
maka dibutuhkan pengganjal.
5. Batu alam diberi adukan semen pasir. Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa
maju yang diinginkan.Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya. Cara
1pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan
semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk
dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong
di belakang batu alam tersebut.
6. Bersihkan sisa semen yang keluar. Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk
menyerap kadar air pada adukan.
7. Bersihkan permukaannya dari sisa semen. Jangan lupa bagian sisinya juga. Pada proses
ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping keramik,cukup
bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Batu alam lebih rentan
daripada keramik karena pori-porinya lebih besar.
Kondisi batu andesit bakar tertempel rapi tidak mudah terlepas.Seluruh batu andesit bakar
bebas noda air semen.
2) Toleransi Dimensi
a) Dimensi Granit rata-rata sama dengan toleransi pebedaan dimensi tidak lebih dari 2
mm setiap Tegel Keramik.
b) Toleransi kemiringan horizontal dan vertikal plesteran adalah 1 mm per 1m’ baik
Tinggi atau Panjang per seribu.
c) Toleransi kerataan permukaan masing-masing Granit adalah0,25 mm, sedang
kemiringan bidang untuk keperluan drainase dibuat rata-rata 1 % ke arah pembuangan.
d) Alur naad Granit sesuai rekomendasi pabrik dengan toleransi0,25 mm per 1 m’
4) Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasang Granit yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah
dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatanpekerjaan pasang Granit untuk menjamin
agar seluruh pekerjaan pasang Granit hanya digunakan adukan mortar baru.
b) Luas bidang pasang Granit minimal setiap tahap pasangan harus mengacu kepada luas
ruang atau bidang yang akan dipasang Granit untuksetiaptahapkerjayang dibatasi dengan
membuat pasangan kepala/acuan secara vertikal maupun horizontal.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan Granit tidak boleh terganggu/diinjak sebelum mortar
pelekat kering untuk selanjutnya dipasang semen naad sesuai warna Granit.
Bahan
Pelaksanaan
1) Membuat Campuran
1) Semua bahan mortar harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan pasir diayak sesuai
dengan kebutuhan campuran.
2) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan mekanis (beton
molen) dengan pemakaian air secukupnya.
3) Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan biarkan adukan
membeku lebih dari satu jam.
4) Pemasangan Granit
Granit sebelum dipasang harus Direndam hingga jenuh, bidang lekat tegel sebelum
dipasang harus dilepa dengan semen campur air (pasta semen) secara merata
keseluruh bidang tegel. Selanjutnya Granit dipasang di atas hamparan Mortar perekat
yang berpedoman kepada elevasi akhir yang diharapkan dengan cara memukul-mukul
dengan palu karet sedemikian rupa sehingga didapat permukaan yang rata dan air semen
tidak turun.
1) Volume pekerjaan granit yang dapat dibayar adalah jumlah volume dalam meter
persegi sebagai volume nominal yang selesai terpasang, memenuhi persyaratan-
persyaratan serta jaminan mutu yang ditentukan, dan diterima Direksi Pekerjaan.
2) Kuantitas pekerjaanseperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas dasar Harga
Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga tersebut merupakan
kompensasipenuhuntukpemasokan dan harga bahan, ongkos kerja, peralatan,
pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
STANDAR
BAHAN STRUKTUR/KONSTRUKSI.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk tujuan
semua konstruksi dinuat atau di las harus baja karbon yang memenuhi persyaratan
A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan MK.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las harus
dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A53 type E atau S.
PENGIKAT-PENGIKAT :
Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambungan bukan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
dan harus digalvanis.
Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja
tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari
baja tahan korosi.
Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type A.
BAHAN-BAHAN LAS :
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).
Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan
harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type).
Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan
yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus
disertai sertifikat dari pabrik.
PERATURAN-PERATURAN DAN STANDAR ATAU PUBLIKASI YANG
DIPAKAI :
Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.
CONTOH BAHAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material, baja profil, kawat las, cat dasar/akhir dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan MK.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan dilindungi
sesuai jenisnya.
a. Gambar kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan
gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua
komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut
serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
b. Ukuran-ukuran.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
c. Kelurusan.
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
PELAKSANAAN
1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu
harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum memulai
dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus
dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat
bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
5. Pengecatan
Semua bahan konstruksi baja harus di cat.
Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan pengecatan
dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di
dalam beton tidak boleh di cat.
Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di
cat.
Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan
2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi
arsitektur.
Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di
grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm.
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi
tanggungan kontraktor.
Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara
yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada
konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh
setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat
harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.
Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi
vertikal kolom.
Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja
profil, baut, kawat las di laboratorium.
Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari
bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus dilakukan test
ultrasonic atau radiographic.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja seperti
ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya tambahan
biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus
diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari daerah yang
diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic
contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat pemeriksaannya.
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan di mengerti bersama –
sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat pekerjaan
dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana .
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Sub Item
KegiatanPekerjaan Rehab Gedung Asrama Ukuran 16,20 x 5 meter dalam Paket Pekerjaan
Rehab Pagar LPKS ABH Taman Harapan Kota Langsa dan pengerjaannya akan
diselenggarakan secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan
merujuk pada petunjuk-petunjuk Direksi.
- A.Referensi
Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut :
- a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
- b. NI-3 1970
- c. NI-4
- Persyaratan Material
- 1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas
terbaik.
- 2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
- 3. Cat yang dipakai adalah No Drop atau merk lain yang setara dengannya baik
dari segi harga dan kualitas.
- 4. Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat untuk
disetujui oleh PPK.
- 5. Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan
kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam masa pelaksanaan.
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran
ini. Pelaksanaan Mengikuti Dimana ditunjukkan pada gambar terutama titik-titikPlafon
Existing yang harus dibongkar, Kontraktor di pastikan harus membongkar Plafon
tersebut.
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
rapi.
Pekerjaan ini meliputi antara lain :
b. Pekerjaan Pengecatan
STANDARD
B. BAHAN
Bahan yang digunakan untuk rangka plafond, kecuali ditentukan lain adalah Kayu Klas III
yang digunakan adalah Kayu Sembarang Keras, dengan muka berkualitas baik untuk
bidang tampak.
Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus digalvanisasikan
sesuai dengan NI-5.
C. PELAKSANAAN
Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diketam halus dan
siap di-finish).
Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian detail
tertentu pada Konsultan Management Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.
Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus menggunakan mesin tanpa
kecuali dan tidak diperkenankan mengerjakannya di tempat pemasangan.
Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku tetapi harus
disekrup atau cara lainnya yang disetujui Konsultan Management Konstruksi.
Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap
menerima finish.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau
sejenis, kecuali disyaratkan lain oleh Konsultan Pengawas/perencana.
Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik
kualitas maupun jenisnya kepada Konsultan Management Konstruksi untuk mendapatkan
persetujuan.
Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Management Konstruksi. Jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus
mengganti atas tanggung jawabnya.
Semua pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai dengan
NI - 5.
UMUM
Persyaratan
4. Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana langit-
langit haruslah mengacu pada gambar mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar
arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.
Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan penutup
langit-langit dan harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas dan
Pemberi Tugas.
4. Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap :
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus
disangga oleh rangka langit-langit.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan langit-langit
gypsum board dengan rangka kayu 2 x 2 inch yang dipasang pada ruang-ruang yang
disebutkan di dalam gambar.
Pengendalian Pekerjaan
Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di dalam:
1. NI - 5 - 1961
2. NI - 0458 – 1961
Bahan-bahan
Gypsum Board
List Gypsum
Gypsum board dan List yang dipakai adalah merk Jayaboard/setara dengan ukuran 120
x 240 cm, tebal 9 mm. Finishing Gypsum Board dicat sesuai dengan Pasal
PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran
minimal 60 menit.
Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan kayu 2 x 2 inch dengan finishing cat zincromate.
Rangka hollow di pasang dengan modular 60x60 cm untuk plafond datar sedangkan
untuk drop ceilling mengikuti pola gambar atau sesuai ketentuan pabrik gypsum.
Contoh-contoh
2. Rangka langit-langit dipasang rata sesuai ukuran yang telah ditentukan. Batang
hollow yang dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk dalam tembok sedalam 5
cm. Pada sambungan antar modul dilas dan di sekru dan sebagainya yang telah
diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung,
atau cacat-cacat lainnya, dan tidak disetujui oleh Pengawas.
3. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan
menggunakan penggantung dari kayu yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat
sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada
pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
2. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
3. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu
dan setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board harus
tidak kelihatan.
5. Semua sambungan antar gypsum board didempul dengan bahan tertentu sesuai
tatacara dan teknis dari pabrik. Sambungan gyspum harus didempul dan compound
sehingga rata menutupi sambungan tanpa ada retakan.
E.4. Pekerjaan Atap
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran
ini. Pelaksanaan Mengikuti Dimana ditunjukkan pada gambar terutama titik-titikList
Plank yang harus dibongkar, Kontraktor di pastikan harus membongkar List Plank
tersebut.
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran
ini. Pelaksanaan Mengikuti Dimana ditunjukkan pada gambar terutama titik-titikSeng
BJLS yang harus dibongkar, Kontraktor di pastikan harus membongkar Seng BJLS
tersebut.
Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap, bubungan, jurai pada tempat-
tempat sebagaimana dijelaskan dalam gambar.
• Material
- Untuk bahan penutup atap digunakan atap Senk Gelombang BJLS 0.25. dengan ukuran
sesuai standart yang ada, produksi dalam negeri.
• Pelaksanaan
- Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, kap/ kuda - kuda, gording harus diresidu terlebih
dahulu.
- Pemasangan atap harus rapi dan mengait antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak
terjadi kebocoran.
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran
ini. Pelaksanaan Mengikuti Dimana ditunjukkan pada gambar terutama titik-titikLantai
yang harus dibongkar, Kontraktor di pastikan harus membongkar Lantai tersebut.
2. Pekerjaan Beton
Pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton ini menerangkan Spesifikasi Pekerjaan Beton
Siklop K175, Beton K175, Beton K 200, Beton K 100 Bekisting dan Besi Beton pada Sub
Item Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang pada Pekerjaan Gapura, sebagai berikut ;
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian
lain yang ada hubungannyadengan hal tersebut dengan lengkap sebagaimana diperlihatkan,
dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
PERATURAN-PERATURAN
- SKBI-2.3.53.1987.
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987
Untuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan beton
dalam RAB.
Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulangkecuali disebut lain.
BAHAN-BAHAN
Sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk
Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan dengan
pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan pelaksanaan,
maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat
lainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
1. Portland Cement
Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan
memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalam keadaan :
Kantong-kantong PC yang rusak jahitannya atau ada dalam keadaan robek-robek atau
setelah dilakukan penimbangan ternyata volume/beratnya tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam kemasan, tidak boleh dipergunakan.
PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk
dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cm dari
tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
2. Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupa koral
atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh
melebihi dari 40% berat.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton
yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan, tekanan
hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes
tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium menjadi
tanggungan Kontraktor.
4. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untuk besi
berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakai U39 (ulir).
Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/
terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkan
kelemahan dari material tersebut.Pada percobaan lengkung 180° tidak terlihat adanya
tanda-tanda seperti getas.
Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mm dan
tidak disepuh seng
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak
tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.
Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untuk itu
yang tercantum dalam PBI 1971.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium apabila
tidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh percobaan
(stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan untuk
laboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.
Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus
diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam gambar,
kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.
5. Admixture
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.
Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksi
mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
6. Penyimpanan
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan
urutan pelaksanaannya.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai
yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,
bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan tangan
bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campuran tersebut diberi
tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan bahwa
kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan lain-
lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,
maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untuk dipergunakan.
Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
ADUKAN
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder sesuai
standar SNI dan percobaan uji tekan nya harus dilakukan di Laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat
atau dengan mengadakan trial mix di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang
dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai setiap karakteristiknya. Laporan harus
disertai sertifikat dari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton
diperiksa dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang
disyaratkan.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling
sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan
fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus
memenuhi prosedur dalam PBI 1971.
Perawatan silinder percobaan tersebut adalah di dalam pasir basah tapi tidak tergenang
air, selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika dianggap perlu,
maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan
bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika hasil
kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus
dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan dalam
peraturan beton yang berlaku.
PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Beton
setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu
yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen serta
pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30 derajat C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai
masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung-karung basah atau dengancaralainyang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari
berturut-turut setelah pengecoran dan harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
PENGECORAN BETON
PEMADATAN BETON
Kontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoran
berlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang
siap pakai.
Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g pada
beton setelah kontak dengan beton.
LAIN-LAIN
Semua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluas
tulangan yang dipotong.
Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt
dengantanpa penambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang, selubung-
selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
BEKISTING
Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar rencana.
Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan. Bekisting
harus diberi perkuatan-perkuatan secukupnya, dapat terjamin kedudukan dan bentuknya
yang tetap. Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik yang tidak mudah meresap
air dan direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpa
menyebabkan kerusakan pada beton.
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakan
plywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,
balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi bentang-
bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar kerja khusus.
Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus
mudah dapat disetel dengan baji. Tiang-tiang bekisting tersebut harus tidak boleh
mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping. Bambu tidak
boleh digunakan sebagai tiang bekisting.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)
dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa hasil-
hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila untuk
menentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila tidak
ditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.
Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton berumur 3
x 24 jam.
PEKERJAAN PERANCAH
1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.
Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut untuk
disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan perancangan
perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan biaya untuk harga
satuan perancah.
2. Pelaksanaan
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya
pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokoh terhadap
pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat
langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah akib.
CACAT-CACAT PEKERJAAN
Konstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang berisikan
kayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian
dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang
tercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan
sebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah, retak, ada gelembung
udara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai dengan bentuk yang
diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan
diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang
digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya
menjadi beban Kontraktor.
PENGGANTIAN BESI
Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang
tertera pada gambar.
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk sekedar
informasi.
Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya
dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul
dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang ditetapkan
dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang
terdekat dan lebih besar, dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di
tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan
keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yang
digunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-
mixed di laboratorium yang ditunjuk.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
a. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukan
semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah
mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak ada
gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan
bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu dipasang
selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalam
beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor
harus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.
tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa izin tertulis dari Direksi.
Semua bagian-bagian/peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait dan
pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton harus sudah dipasang
sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus
memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memasang
bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
PEMBERSIHAN
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Besi Beton
Digunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1971).Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
Bilamana dikehendaki coating anti jamur dalam RAB maka akan ditambakan coating anti
jamur yang sesuai. Sebagai semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama
dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan atau istilahnya
tarik benang, agar mudah dalam pemasangan batu alamnya nanti sehingga hasilnya rapi
serta siku. Semen dan pasir sebagai perekat, pelapis/coating untuk menjaga penampilan
permukaan batu alam agar tidak berlumut dan kusam.Dan tidak lupa, batu alamnya itu
sendiri. Keramik disamping adalah acuannya ; Setelah diberi tanda, baru dipotong sisinya.
Hasilnya batu alam dengan sisi yang siku Karena batu alam bukan buatan pabrik maka
pada persiapannya harus dibuat siku terlebih dahulu sisi-sisinya.Bisa memakai keramik
yang siku sebagai acuannya.
2. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut
ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka temboknya
harus dibobok terlebih dahulu atau dirusak/dibuat cacat. Tembok yang akandipasang batu
alam Maksudnya agar adukan semen untuk untuk batu alam nanti bisa menempel / menyatu
dengan baik dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya sifat cat dan semen
tidak senyawa atau menempel dengan baik.
3. Paku acuan bagian atas. Paku acuan bagian bawah. Ambil salah satu sisi yang siku untuk
awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa basahi
dahulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab dan lunak sehingga bisa
menyatu dengan lapisan semen yang baru.
4. Awal pemasangan batu alam. Diberi pengganjal Untuk pemasangan maju mundur maka
pemasangan dimulai dari bawah ke atas, agar si batu alam tidak merosot ke bawah maka
dibutuhkan pengganjal.
5. Batu alam diberi adukan semen pasir. Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa maju
yang diinginkan.Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya. Cara
1pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan
semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk
dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong di
belakang batu alam tersebut.
6. Bersihkan sisa semen yang keluar. Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk
menyerap kadar air pada adukan.
7. Bersihkan permukaannya dari sisa semen. Jangan lupa bagian sisinya juga. Pada proses
ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping keramik,cukup
bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Batu alam lebih rentan
daripada keramik karena pori-porinya lebih besar.
Kondisi batu andesit bakar tertempel rapi tidak mudah terlepas.Seluruh batu andesit bakar
bebas noda air semen.
2) Toleransi Dimensi
a) Dimensi Granit rata-rata sama dengan toleransi pebedaan dimensi tidak lebih dari 2
mm setiap Tegel Keramik.
b) Toleransi kemiringan horizontal dan vertikal plesteran adalah 1 mm per 1m’ baik Tinggi
atau Panjang per seribu.
c) Toleransi kerataan permukaan masing-masing Keramik adalah0,25 mm, sedang
kemiringan bidang untuk keperluan drainase dibuat rata-rata 1 % ke arah pembuangan.
d) Alur naad Keramik sesuai rekomendasi pabrik dengan toleransi0,25 mm per 1 m’
4) Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasang Keramik yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah
dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatanpekerjaan pasang Keramik untuk menjamin
agar seluruh pekerjaan pasang Keramik hanya digunakan adukan mortar baru.
b) Luas bidang pasang Keramik minimal setiap tahap pasangan harus mengacu kepada
luas ruang atau bidang yang akan dipasang Keramik untuksetiaptahapkerjayang dibatasi
dengan membuat pasangan kepala/acuan secara vertikal maupun horizontal.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan keramik tidak boleh terganggu/diinjak sebelum mortar
pelekat kering untuk selanjutnya dipasang semen naad sesuai warna keramik.
Bahan
Pelaksanaan
1) Membuat Campuran
1) Semua bahan mortar harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan pasir diayak sesuai
dengan kebutuhan campuran.
2) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan mekanis (beton
molen) dengan pemakaian air secukupnya.
3) Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan biarkan adukan membeku
lebih dari satu jam.
4) Pemasangan Keramik
Keramik sebelum dipasang harus Direndam hingga jenuh, bidang lekat keramik sebelum
dipasang harus di lapisdengan semen campur air (pasta semen) secara merata keseluruh
bidang tegel. Selanjutnya Keramik dipasang di atas hamparan Mortar perekat yang
berpedoman kepada elevasi akhir yang diharapkan dengan cara memukul-mukul dengan
palu karet sedemikian rupa sehingga didapat permukaan yang rata dan air semen tidak
turun.
1) Volume pekerjaankeramik yang dapat dibayar adalah jumlah volume dalam meter
persegi sebagai volume nominal yang selesai terpasang, memenuhi persyaratan-
persyaratan serta jaminan mutu yang ditentukan, dan diterima Direksi Pekerjaan.
2) Kuantitas pekerjaanseperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas dasar Harga
Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan.Hargatersebutmerupakan
kompensasipenuhuntukpemasokan dan harga bahan, ongkos kerja, peralatan,
pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dantenaga kerja,
pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dantraining bagi calon
operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasidengan baik dan benar.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :
3. Koordinasi
4. Standard-standard
7. Persyaratan Bahan/Material
a) Umum
Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru danmaterial
tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.
Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan dari produksiyang
terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini, maka Pemilikharus
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalanmenunjukkan surat
order pengiriman dari dealer/agen/pabrik .
- Peralatan panel : Switch , circuit breaker, meter dan kontaktor serta relay protection.
- Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast , dan kapasitor.
- Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, junction box, dan lain- lain.
- Kabel.
b) Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisidaftar material
yang menyebutkan : merk, type, kelas lengkap denganbrosur/katalog yang dilampirkan
pada waktu tender.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkanpada tabel
material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang diakibatkanoleh sesuatu alasan
yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangandan Perencana, maka dapat
dipikirkan penggantian merk/type dengan suatusanksi tertentu kepada Pemborong.