3 PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pembongkaran Direksi Keet kerja setelah pekerjaan selesai pemanfaatannya akan ditentukan oleh
Proyek dan selama masih dalam periode kontrak (termasuk periode pemeliharaan) biaya
pembongkaran menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4 JADWAL PELAKSANAAN
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat rencana pelaksanaan terperinci
berupa Bar Chart, S-Curve dan Network Planning.
Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas, paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak SPK diterima Kontraktor.
6 KEAMANAN PROYEK
Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan
Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun
pengrusakan.
Untuk maksud-maksud tersebut Kontraktor dianjurkan untuk membuat pagar pengamanan.
Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau pengunduran
waktu pelaksanaan.
Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, untuk itu Kontraktor
harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai, ditempatkan di tempat-tempat
yang strategis dan mudah dicapai.
8 ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan baik berupa alat-alat kecil maupun besar, harus
disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai, sebelum pekerjaan fisik yang
bersangkutan dimulai antara lain :
a. Mesin pengaduk beton dan mesin penggetar
b. Mesin pemadat/compactor
c. Alat merger, alat ukur listrik dan alat ukur air pada saat diperlukan
d. Perlengkapan penerangan untuk keamanan dan kerja lembur.
e. Peralatan lainnya yang nyata-nyata diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
3. Sarana Kerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus tersedia :
a. Tenaga kerja terampil dan tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis dan volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat- alat penarik/kontrol, mesin
pemadat, alat-alat gali, alat-alat ukur atau peralatan lainnya yang benar-benar diperlukan dan
dipergunakan dalam pelaksanaan.
4. Cara Pelaksanaan
Semua jenis pekerjaan harus dilaksanakan/mengikuti ketentuan-ketntuan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS), Gambar Bestek, Berita Acara Aanwijzing dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari
Konsultan Pengawas.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup Pekerjaan
Sewa Direksi keet
Sewa Pompa Beton
Bouwplank dan Propil
Papan Nama Proyek
Pengukuran
Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran dan penelitian ukuran tata
letak atau ketinggian bangunan (Bouwplank), termasuk penyediaan Back Mark atau Line Offset
Mark, pada masing-masing lantai bangunan.
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidangnya dan berpengalaman.
Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada pengawas agar dapat ditentukansebagai pedoman
atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan
teknis.
Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang berwenang dalam urusan IMB.
Jika pada saat pengukuran terjadi keraguan, maka hal ini harus ditanyakan kepada Perencana.
Keamanan Proyek
Penyedia Jasa harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik Penyedia Jasa,
pengawas atau pengelola proyek, serta menjaga keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari
gangguan para pekerja Penyedia Jasa ataupun kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari,
yang dibagi dalam 3 (tiga) shift, dan harus selalu mengadakan pemeriksaan pengamanan setiap
hari setelah selesai pekerjaan.
Untuk menguasai dan menjaga ketertiban bekerja para pekerjanya, setiap pekerja Penyedia Jasa
diharuskan mengenakan tanda pengenal khusus yang harus dipakai pada bagian badan yang
mudah terlihat oleh petugas keamanan.
Pekerja Penyedia Jasa tidak diijinkan menginap di lokasi kecuali petugas keamanan yang sedang
bertugas pada malam hari.
Keselamatan Kerja
Penyedia Jasa harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan.
Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama pada kecelakaan
(PPPK).
Izin-Izin
Penyedia Jasa harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin-izin yang
diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain: izin peneringan, izin
pengambilan material, izin pembuangan, izin pengurugan, izin trayek dan pemakaian jalan, izin
penggunaan bangunan serta izin-izin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan
daerah setempat.
Biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), menjadi tanggung jawab pemilik proyek, dengan
pengurusan dibantu konsultan perencana dan konsultan pengawas serta Penyedia Jasa.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut ayat (1) di atas menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
Dokumentasi
Penyedia Jasa harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta pengirimannya ke
pemberi tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah :
Foto-foto proyek, berwarna, minimal ukuran postcard, untuk keperluan laporan bulanan yang
dibuat oleh konsultan pengawas, dan 3 (tiga) set album yang harus diserahkan pada serah terima
pekerjaan untuk pertama kalinya.
Pengawasan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh Konsultan Pengawas.
Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
2. PEKERJAAN GALIAN/URUGAN
Ketentuan Umum
Sebelum melakukan pekerjaan tanah, Penyedia Jasa harus membersihkan daerah yang akan
dikerjakan dari sisa-sisa bongkaran, akar pohon maupun semak-semak serta segala perintang
yang ada dalam daerah kerja, kecuali ditentukan lain oleh pengawas.
Penyedia Jasa harus menjamin terjaganya keutuhan barang/benda atau bangunan yang telah
selesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hati untuk tidak mengganggu patok
pengukuran atau tanda-tanda yang lainnya.
Perbaikan kerusakan pada barang/benda atau bangunan yang harus dijaga akibat pelaksanaan
pekerjaan akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu dan melaporkannya
kepada pengawas, serta meminta ijin untuk memulai pekerjaan.
Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang merintangi pekerjaan
harus dilakukan menurut peraturan.
Lingkup Pekerjaan
Galian tanah untuk pondasi plat tipe A
Galian tanah untuk pondasi plat tipe B
Galian tanah untuk pondasi batu tipe A
Galian tanah untuk pondasi batu tipe B
Cerucuk bambu ampel pondasi plat ø 8-10 cm
Cerucuk bambu ampel pondasi batu ø 8-10 cm
Urugan pasir alas pondasi plat t. 5 cm
Urugan pasir alas pondasi batu t. 5 cm
Urugan pasir alas lantai t. 5 cm
Urugan pasir alas rabat t. 5 cm
Urigan kembali bekas galian
Urugan tanah untuk peninggian lantai berikut pemadatan
Penggalian Tanah
Semua sampah-sampah, tumbuh-tumbuhan dan bekas urugan harus dibuang. Penggalian harus
dilaksanakan sampai kedalaman sebagaimana ditentukan dalam gambar-gambar. Sebelum
pekerjaan selanjutnya dilanjutkan, maka semua pekerjaan penggalian harus disetujui pengawas.
Bilamana tidak dinyatakan lain oleh Pengawas, maka penggalian untuk pondasi harus mempunyai
lebar yang cukup (minimum 20 cm lebih lebar dari dasar pondasi) untuk dapat memasang maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, serta pembersihan.
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang
tertera dalam gambar tanpa instruksi tertulis dari pengawas, maka kelebihan di atas harus diisi
kembali dengan adukan beton 1: 3 : 5 tanpa biaya tambahan.
Kontraktor harus merawat tebing galian dan menghindarkan dari longsoran.
Untuk itu kontraktor harus membuat penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama masa
penggalian, karena stabilitas selama penggalian merupakan tanggung jawab kontraktor.
Pekerjaan Penyelesaian
Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan harus merupakan daerah dari yang
betul-betul seragam dan bebas permukaan yang tidak merata.
Seluruh lapisan akhir, harus benar-benar memenuhi piel yang dinyatakan dalam gambar. Bila
diakibatkan oleh penurunan, timbunan memerlukan tambahan meterial yang tidak lebih dari 30 cm,
maka bagian atas tersebut harus digaruk sebelum material timbunan tambahan dihamparkan,
untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai elevasi dan sesuai dengan persyaratan.
Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan pengisi/urugan, seluruh puing-
puing, reruntuhan dan sampah-sampah harus segera disingkirkan dari lokasi.
1. Lingkup pekerjaan
Pasangan batu kosong (Aanstamping)
Pasangan batu belah ad. 1PC : 5 PS tipe A
Pasangan batu belah ad. 1PC : 5 PS tipe B
2. Persyaratan pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran
untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus diminta persetujuan Direksi
lapangan/pemberi tugas.
Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/pemberi tugas bila ada perbedaan gambar-gambar
dari konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
Ketentuan tentang kewajiban pembuatan shop drawing
3. Penggalian
Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir (sesuai gambar)
Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi
dengan perencana untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Lebar penggalian di bawah minimal lebar pondasi di tambah 2x10cm.
Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
“hindarkan kelongsoran”
Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibroroller hingga mencapai
kepadatan 95% standar proctor.
Jika penggalian melampaui kedlaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah
mencapai peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan
pasir pasang dan dipadatkan hingga 95% atas beban Penyedia Jasa.
4. Pengurugan kembali
Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
Lapisan pasir bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibroroller/stemper
sehingga mencapai kepadatan minimal 95% standar proctor.
Pengurugan kembali dengan tanah:
- Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari pengawas
- Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekesting, puing, sampah-sampah harus
disingkirkan
- Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil
dahulu.
- Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max 30cm per-lapis) dengan vibro/stemper
dengan memperhatika kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%
5. Pelaksanaan pondasi
Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering.
Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi
ini dan gambar pondasi.
Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan
dengan pekerjaan pondasi.
Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan:
- Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
- Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga
4. PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan :
Mutu Beton Site Mix. K-225
Pembesian untuk pondasi plat, sloop dan kolom
Bekisting untuk pondasi plat, sloop dan kolom
Adukan beton site mix K-225 pondasi plat, sloop dan kolom
Pengukuran
Persyaratan Pelaksanaan
1. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat pelaksanaan beton secara
umum menjadi ketentuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam
Bahan-Bahan
A. Portland Cement
Digunakan Portland Cement dari jenis I menurut NI 8 type I menurut ASTM dan memenuhi
standart semen Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Dalam pelaksanaannya,
merk yang dipakai tidak boleh ditukartukar, kecuali ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
B. Aggregate
• Agregat Halus (Pasir)
a. Jenis dan syarat campuran agregat harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI-1971, Bab 3.
b. Mutu Pasir
Butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak mengandung Lumpur dan bahan-bahan organis.
c. Ukuran
Sisa di atas ayakan 4 mm harus minimal 2 % berat; sisa di atas ayakan 2 mm harus minimal
10 % berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 % -90 % berat.
• Agregat Kasar (Koral/Batu Pecah)
a. Mutu
Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih maksimal 20 % berat, tidak
pecah atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif alkali.
b. Ukuran
Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar
antara 90 %-98 % berat, selisir antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimal 60 % dan minimal 10 % berat.
c. Penyimpanan
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari
pengotoran oleh bahan-bahan lain.
C. Besi Beton
• Baja tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971 dengan tegangan leleh (σy = 3.200
Kg/cm2) atau Baja U-32.
• Besi penulangan betin harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa sehingga bebas dari
hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah. Juga besi penulangan harus
disimpan rata (Round Bars) maupun besi-besi penulangan bergelombang (Deformed Bars)
harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Pasal 3.7.
• Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain.
D. Kawat Pengikat
Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm.
E. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang diminum.
F. Admixture (Bahan-bahan Tambahan dalam Adukan Beton) Untuk pembetonan, pada umumnya
harus digunakan tricosal VZ (3 gr. Per kg, semen) atau corplast R (3,5 cc per kg, semen).
G. Penyimpanan
Penyiraman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus dengan waktu dan urutan
pelaksanaan.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak terdapat kekurangan berat
dari apa yang tercantum dalam zak, segera setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang
kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), bagian tersebut
harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5 %
berat. Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap
semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen
dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalanbantalan kayu dan bebas
dari lumpur dan zat-zat lainnya (misalnya minyak dan lain-lain) serta tidak boleh disimpan di
udara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Aggregate harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasinya dan di atas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya dengan
tanah.
Bekesting
a. Type
Bekesting yang digunakan dapat dalam bentuk baja atau kayu. Pekerjaan lain-lain yang
dikerjakan, harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Kualitas Beton
Mutu beton struktur kolom, balok dan plat lantai digunakan mutu K-175.
Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini, dengan
memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan mengadakan trial mixes.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan
disahkan oleh Konsultan Pengawas, laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristik.
Kontraktor harus membuat mix design untuk beton apabila hasil uji tekan beton campuran 1 : 2 : 3
tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan, biaya ditanggung oleh kontraktor.
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian slump adalah sebagai berikut : contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan dan
ditempatkan di atas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih
sepertiganya, kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk sebanyak 25 (dua puluh lima) kali dan
setiap tusukan harus masuk dalam satu lapis yang di bawahnya. Setelah atasnya diratakan,
segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya (slumpnya).
Jumlah semen minimum 325 Kg per m3 beton khusus pada atas pondasi, pile caps luifel jumlah
minimum tersebut dinaikkan menjadi 360 Kg/M3 beton atau mengacu pada hasil mix design yang
diterbitkan oleh laboratorium bahan.
Pengujian khusus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Dalam pelaksanaan pembuatan beton harus digunakan alat pengaduk “Beton Molen”. Pengadukan
beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 3 (tiga) menit terhitung setelah seluruh komponen
adukan masuk ke dalam mixer.
Penggantian Besi
Penyedia Jasa harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang
tertera pada gambar. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka:
Penyedia Jasa dapat menambah besi ekstra dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera
dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya dapat
dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
Jika Penyedia Jasa tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang
terdekat, dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
- Jumlah satuan panjang atau jumlah besi yang ditempatkan tersebut tidak boleh kurang dari
yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas).
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat tersebut
atau di daerah, overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian
penggetar.
Curing Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi cepatnya penguapan.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus lebih diperhatikan.
Beton harus dibasahi paling sedikit 10 (sepuluh) hari setelah pengecoran.
Perawatan Beton
Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu yang
konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hydrasi semen serta pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus
berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu
beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak melebihi 30ºC.
Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaan basah.
Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan maka selama sisa
waktu tersebut pelaksanaan perawatan maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan
Lingkup Pekerjaan
Steiger/alat-alat bantu dari bambu
Pasangan dinding bata ad. 1 pc : 3 ps
Pasangan dinding bata ad. 1 pc : 5 ps
Pasangan bata sisi rabat ad. 1 pc : 5 ps
Acian dinding bata
Bahan-Bahan
- Batu bata/hollowbrick
- Semen portland
- Pasir
- Air
Pelaksanaan
Batu bata yang digunakan batu bata merah dengan kualitas terbaik yang disetujui Pengawas,
yaitu siku dan sama ukurannya.
Sebelum digunakan batu bata/hollowbbrick harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24 lapis
setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding bata 1/2 (setengah) bata yang luasnya lebih besar dari 12 mý harus
ditambah kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan 4 buah
tulangan pokok berdiameter 12 mm, beugel diameter 8-20 cm, jarak antara kolom maksimal 4
m.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom)
harus diberi penguatan stek-stek besi beton diameter 8 mm. Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain.
Pembuatan lubang pada pasangan bata merah yang patah dua melebihi dari dua tidak
boleh digunakan.
Pasangan batu bata merah untuk dinding 1/2 (setengah) bata harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 (satu) bata finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benarbenar tegak lurus.
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam di dalam dinding, harus dibuat
pahatan yang secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah
dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
Pada bagian/daerah sekitar toilet dan lain-lain yang membutuhkan penempatan barang-barang
yang digantungkan pada dinding, maka di dalam dinding bagian-bagian tersebut harus
B. PEKERJAAN PLESTERAN
Lingkup Pekerjaan
Plesteran dinding bata ad. 1 Pc : 3 Ps
Plesteran dinding bata ad. 1 Pc : 5 Ps
Plesteran sisi rabat
Acian dinding bata
Acian sisi rabat
Bahan-Bahan
Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-
campuran lain.
Semen Portland
Semen portland yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam
sak yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI-8.Hanya sebuah merk dari satu jenis semen
yang boleh dipakai dalam pekerjaan, yaitu merk yang disetujui Pengawas.
Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asam atau
unsur-unsur organik lainnya.
Pelaksanaan
Bersihkan permukaan dasar sampai benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan
plesteran.
Untuk daerah yang luas, dibuat pola dasar plesteran (kepala plesteran) dengan jarak 1
meter arah vertikal sebagai dasar plesteran untuk menjamin
adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar/rata, contour dan profil-profil akurat.
Basahi seluruh permukaan bidang yang akan diplester untuk peresapan. Plesteran dapat
dimulai setalah bidang tersebut kering.
6. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
Lingkup Pekerjaan
Pasangan plafond gypsum rangka hollo
Pasangan plafond GRC rangka hollo
1. Persyaratan Pelaksanaan.
o Ketinggian kerangka langit-langit setelah terpasang dan disetel harus sesuai dengan
ketinggian langit-langit jadi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
o Lembaran-lembaran Plafond GRC harus dipasang pada kerangka dengan discrup pada
setiap jarak 20 cm (1,5 cm dari tepi).
o Di bagian tengah lembaran dipaku secukupnya pada kerangka agar bidang-bidang GRC
tidak melendut.
o “Finishing” adalah cat acrylic untuk tembok.
o Pelaksanaan pengecatan harus memenuhi persyaratan pekerjaan pengecatan seperti
diuraikan dalam bab Pekerjaan Cat & Laburan dalam RKS ini. Warna ditentukan
kemudian.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kusen alumunium coklat 4”
Pasangan pintu panel multiplek 9mm
Pasangan daun jendela alumunium coklat lengkap tanpa kaca
Pasangan daun pintu KM/WC spanrell
Pasangan kaca polos t. 5 mm
Persyaratan Bahan
Pintu, Kusen dan Jendela Alumunium
Bahan Kusen : Alumunium
Rangka daun & panel : Alumunium
daun pintu : Alumunium
Ukuran : sesuai Gambar Kerja (4”)
Warna : coklat
Persyaratan Umum.
Tipe pintu, jendela, yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe yang tertera dalam Gambar kerja
dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.
Persyaratan Pelaksanaan
- Pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan .
- Semua bidang yang akan di pasang aluminium haruslah sudah dalam tahap di aci
- dan di waterpass agar presisi
- Apabila terdapat longgar antara acian dengan kusen aluminium maka harus di kasih cylent
- Semua ukuran alumunium adalah 4 inch kusen dan daun yang tertera dalam Gambar Kerja adalah
ukuran jadi dan harus lurus, tanpa cacat, cacat akibat benturan, cacat paku, ataupun warna yang
pudar yang dapat menurunkan mutu bahan,warna sesuai RAB (coklat)
- Jika hal-hal tersebut ditemui, maka Kontraktor harus mengganti dengan biaya ditanggung
Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai biaya kerja tambah.
- Semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat glas bening dan tidak bergelombang serta dapat
menahan angin 122 kg/m2.
- Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor, tertanam rapi dan kokoh, diberi list, kaca
yang telah dipasang dibersihkan dan dilap, kaca yang retak atau ada goresan harus diganti.
- Ketidaksesuaian penggunaan bahan, Penyedia Jasa harus memperbaiki/membongkar dan
menggantinya dengan yang baru sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan atau petunjuk
Pengawas Lapangan/PPTK/tim direksi, semua biaya yang ditimbulkan akibat kelalaian ditanggung
Penyedia Jasa.
Pelaksanaan Pemasangan :
- Pemasangan kusen alumunium tidak bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan dinding
dan kolom praktis, khususnya pada kusen-kusen yang langsung diapit oleh kolom praktis.
- Prinsip pelaksanaan ini perlu diperhatikan dan dijaga agar kusen tetap bersih dan tetap
dapat berfungsi.
Perencanaan Rehabilitasi/Renovasi Ruang Arsip Dinas PSDAP Page 19
Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium.
- Pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan Pekerjaan Alumunium.
- Untuk panel lembaran Alumunium, pelekatan harus dilakukan dengan karet.
- Tidak diperkenankan ada rongga udara, sehingga mengotori permukaan rangka daun.
Finishing.
- Finishing Pekerjaan Pintu, Jendela Alumunium sesuai dengan persyaratan pelaksanaan
Pekerjaan.
- Semua pintu aluminium harus di jepit karet (sejenis kain bludru)
- Sedangkan untuk daun jendela kaca harus menggunakan karet jendela khusus
Persaratan Bahan
- Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan yang terurai dalam pasal pekerjaan
beton di buku RKS ini.
- Keramik yang digunakan harus memenuhi persyartan keramik dalam pasal dalam buku RKS ini.
Persaratan Pelaksanaan
- Tanah urug sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang disyaratkan dan rata
waterpass, kemudian dipasang urugan pasir, dipadatkan hingga ketebalan 10 cm.
- Landasan konstruksi lantai bawah adalah adukan beton 1:3:5 tebal 7 cm dengan cara
pemasangan harus memenuhi persyaratan pekerjaan beton dalam pasal lain dalam buku RKS ini.
Jarak antara keramik atau siar lebar adalah 2 mm, dan antara pearl stone adalah 5 mm.
- Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar kerja dengan mengikuti
pola corak masing-masing keramik yang dipakai. Awal pemasangan dan pemotongan harus
disetujui oleh pengawas/Direksi.
9. PEKERJAAN SANITARY
1. LINGKUP PEKERJAAN
Sistim perpipaan air bersih dari pipa air di dekat bangunan ke fixture-fixture dalam
bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting
dan perlengkapan lain yang diperlukan.
Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap dengan
sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap dengan
sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam persyaratan.
2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-cara pemasangan, kwalitas
pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang wajar berlaku dan disesuaikan dengan pedoman
Plambing Indonesia.
3. STANDAR BAHAN
1. Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan harus memenuhi standar.
2. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan yang akan dipasang
pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya.
Fitting-fitting dan fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas
tanggung jawab Penyedia Jasa.
3. Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan tambahan yang disediakan harus
baru dan dapat diterima.
4. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air sampai ke bangunan,
baik yang ditanam di dalam tanah maupun yang ditempatkan di atas langit-langit dibuat dari
Galvanized Iron Pipe.
5. Pipa-pipa sanitair domestik dari fixture-fixture sampai ke pipa yang ada, dibuat dari PVC
tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).
6. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO
(klas AW).
7. Fitting-fitting untuk PVC harus cetakan pabrik dengan bahan penyambung (perekat) seperti
direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa.
8. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan besi setara TOTO atau merk lain yang
setaraf dan disetujui.
9. Semua floor drain terbuat dari pelat berlubang-lubang dan dilapisi chrome, dilengkapi dengan
water trap seperti buatan SAN-EI atau merk lain yang setaraf dan disetujui.
10. Closet jongkok porselen
11. Bak mandi keramik
12. Wastafel lengkap aksesoris
13. Pembuatan septictank berikut rembesan
4. PERENCANAAN
1. Selama pemasangan berjalan, Penyedia Jasa harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka
untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
Setiap jaringan pipa yang telah selesai dipasang harus ditiup dengan udara kempa, agar
kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk dapat terbuang sama sekali.
2. Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan katup yang ditempatkan sedemikian
rupa sehingga jaringan tersebut dapat berfungsi, diganti dan dikontrol alirannya untuk masing-
masing kelompok atau outlet atau fixture.
3. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan angker yang cukup kokoh (rigid).
5. PEMASANGAN
1. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa harus memeriksa dan memahami pekerjaan-
pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila
pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan
Penyedia Jasa ini sendiri.
Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Penyedia Jasa ini tidak mungkin menghasilkan kualitas
pengerjaan yang terbaik, Penyedia Jasa ini wajibmemberitahukan secara tertulis kepada
Penyedia Jasa Utama dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan.
Apabila hal itu tidak dilakukan, Penyedia Jasa ini tetap bertanggung jawab atas kerugian-
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
2. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua pembongkaran bagian-
bagian bangunan lainnya hanya boleh dilakukan setelah ada izin tertulis dari
Pemilik/Penanggung Jawab Proyek.
3. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi pemasangan yang tepat.
6. PEMBERSIHAN
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural atau timbulnya
kerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian Penyedia Jasa, karena tidak membersihkan sistim
perpipaan dengan baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
7. PENGUJIAN
1. Pengujian Sistim Distribusi Air
a. Setelah "roughing-in" selesai dipasang dan sebelum memasang fixture, seluruh sistim
distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik minimum 7,5 atm dalam jangka waktu
yang cukup lama (+ 120 menit) tanpa mengalami kebocoran.
b. Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama
seperti di atas sebelum ditutup deng an tembok atau bagian bangunan tersebut.
2. Kerusakan atau Kegagalan Uji
a. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari
sesuatu bagian dari instalasi atau sesuatu bahan dari instalasi, maka Penyedia Jasa harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan Pemilik/Penanggung Jawab Proyek.
b. Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang gagal/rusak tersebut harus dengan pipa atau
bahan yang baru.
1. Persyaratan umum
- Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasaan pekerjaan listrik yang memiliki surat ijin
dari PLN yang masih berlaku.
- Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi persyaratan yang
dikeluarkan oleh PLN dan instansi berwenang lainnya (PUTL 1977, Peraturan Menteri PUTL
No. 023 dan PRT 978, PUIL, PUIPP DPMB dan Depnaker).
- Penyedia Jasaan listrik harus membuat gambar-gambar revisi (as built drawing) dan
menyerahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam rangkap 5.
- Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik harus bekerjasama dengan Penyedia Jasa bidang
lainnya.
- Sumber daya yang digunakan berasal dari PLN dan kapasitas Watt atau sesuai petunjuk
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Bahan/material
- Semua barang yang akan dipasang adalah barang baru dan terlebih dahulu mengajukan
contoh untuk disetujui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
- Panel Penerangan terbuat dari plat besi, tebal 1 mm dicat anti karat dan dilengkapi dengan
kunci. Panel penerangan harus ditanahkan (grounding) dengan tahanan 5 Ohm, merk yang
dipakai setara Mitsubishi, BBC atau Siemens.
6. Kontraktor
- Yang dimaksud dengan Kontraktor didalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah
terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi
Mekanikal/Elektrikal ini sampai selesai.
- Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan instalasi Mekanikal/Elektrikal dalam proyek ini
dan menempatkan seorang tenaga ahli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat
memutuskan setiap persoalan teknis dan administrasi di lapangan.
- Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang, peraturan-peraturan,
persyaratan umum, maupun suplementernya, persyaratan standar internasional, persyaratan
pabrik pembuat unit-unit peralatan, buku-buku dokumen pelaksanaan, bundle gambar-gambar
serta segala petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
- Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelaksanaan, gambar-
gambar atau lainnya terdapat hal-hal yang kurang jelas.
7. Pembersihan Lapangan
- Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus membersihkan lapangan yang digunakan.
- Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan
tersebut.
- Setelah kontrak selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaan dan
peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan.
- Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung/bangunan dengan Portable Fire
Extinguisher Class A/B/C (15 lbs) atau jenis lain untuk setiap luapan sesuai dengan peraturan
yang berlaku atas biaya Kontraktor.
8. I j i n
- Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
- Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan resminya yang mungkin
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini haruslah dilakukan oleh Kontraktor atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Direksi/Pengawas dengan semua biaya atas beban Kontraktor.
- Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatenkan serta
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini
Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut di atas.
- Kontraktor harus menyerahkan semua ijin atau keterangan resmi yang diperolehnya mengenai
instalasi proyek ini kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan
kedua dilakukan.
- Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas setiap akan
memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan diluar jam
kerja (kerja lembur).
- Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan
setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua
biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut harus dibayar oleh
Kontraktor, termasuk biaya memperbanyak gambar yang diperlukan untuk pengurusan IMB.
Bahan-Bahan
- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.
- Penyedia Jasa wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal yang
menunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain :
segel kaleng
test laboratorium
hasil akhir pengecatan
Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari
produsen untuk diketahui Pengawas. Biaya test tersebut menjadi tanggungan
Penyedia Jasa.
Contoh-Contoh
Sebelum memulai pengecatan, Penyedia Jasa wajib menyerahkan 1 contoh bahan yang masih
dalam kaleng, 3 contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40 cm,
brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.
Pelaksanaan
1. Umum
Perencanaan Rehabilitasi/Renovasi Ruang Arsip Dinas PSDAP Page 25
- Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus
diperhatikan permukaan plesterannya dari :
Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-peil yang
ditentukan.
Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah
ditentukan.
Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan halus.
Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda atau Kotoran/debu.
- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta
ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
- Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca lembab
dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecatan.
Bilamana waktu mendesak, harap dilakukan pengecatan dalam keadaan terlindung dari
basah dan lembab ataupun debu.
- Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan untuk
pengecatan, sesuai persyaratan pabrik dipersiapkan untuk pengecatan, sesuai
persyaratan pabrik cat dan bahan yang bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus
benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
- Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat persetujuan
dari Pengawas. Sebelum memulai pengecatan, Penyedia Jasa wajib melakukan
percobaan untuk disetujui Pengawas.
- Penyedia Jasa tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka Penyedia Jasa
harus segera melaporkannya kepada Pengawas.
- Penyedia Jasa wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya Penyedia Jasa, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
2. Teknis
- Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain.
Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup
minimal sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas-bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, semprotan dan
roller.
- Sapuan semua dasar dengan cat memakai kuas, penyemprotan hanya diizinkan dilakukan
bila disetujui Pengawas.
- Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi,
atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Pengawas,
serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang
bersangkutan.
- Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan termasuk penggunaan
ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering.
- Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan
finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna
diulang dan diperbaiki atas tanggungan Penyedia Jasa.
Persyaratan Konstruksi
Jarak antar kuda-kuda dan jarak ikatan angin/bracing adalah sesuai dengan hasil dari perhitungan
struktur yang maksimum, sehingga menjamin kekuatan dan kestabilan konstruksi atap baja ringan
yang dipasang.
Perangkaian rangka batang dilakukan dilapangan sesuai dengan hasil pengukuran terakhir dan
sesuai dengan aktual dilapangan
Perangkaian harus memperhatikan bentuk, ukuran dan gambar desain
Permukaan ring balok beton sudah rata dan elevasi sesuai desain