Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBUATAN LAHAN PARKIR TAHAP II (LANJUTAN)

I. PENDAHULUAN

Pada kesempatan ini kami akan menggambarkan berbagai strategi dalam


melaksanakan Pekerjaan Pembutan Lahan Parkir Tahap II (Lanjutan),untuk memberikan
gambaran kesiapan kami dalam melaksanakan pekerjaan.

II. KOORDINASI PELAKSANAAN

Kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat didukung dengan adanya kerjasama


yang baik dan terpadu antara Pemilik Proyek, Pengawas dan Kontraktor serta masyarakat
setempat di lokasi Pekerjaan. Dengan adanya kerjasama yang baik dan terpadu serta
ditunjang dengan Program kerja yang terencana sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan
Metode Pelaksanaan Teknis yang menggambarkan penguasaan pekerjaan, serta didukung
dengan pengadaan material, tenaga dan peralatan yang memadai, diharapkan Proyek ini
akan berjalan lancar.

III. METODE KERJA DAN PRIORITAS PEKERJAAN

Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pembutan Lahan Parkir


Tahap II (Lanjutan), ini adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender, Untuk mengejar dan
mencapai target waktu yang telah ditentukan tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas
pekerjaan maka perlu diperhatikan teknik dan metode pelaksanaan yang optimal yang
menggambarkan penguasaan pekerjaan dimana dalam hal ini kami menggunakan system
skala prioritas terhadap jenis-jenis pekerjaan yang memiliki waktu kritis.

IV. PEKERJAAN PERSIAPAN


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan pekerjaan
pendahuluan / Mobilisasi untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan konstruksi
atau pekerjaan utama. Dan Pekerjaan ini akan menyangkut data pendukung dan
dokumentasi , pekerjaan persiapan ini meliputi beberapa bagian pekerjaan antara lain :
a. Survey dan pengukuran untuk menentukan elevasi dan titik – titik posisi
pekerjaan dan infrastruktur yang akan dituangkan dalam Shop Drawing dan
pematokan
b. Pengadaan kantor direksi teknik, kantor pelaksana, barak kerja, gudang
bahan dan material beserta kelengkapannya.
c. Pembuatan papan nama proyek
d. Mobilisasi Peralatan, Bahan dan Tenaga
Pengadaan Material (bahan) tersebut dilaksanakan setelah mendapatkan
persetujuan direksi untuk dapat dipakai seperti jenis bahan (material) yang
akan digunakan.

e. Pembuatan Foto-foto Dokumentasi (0 %


1
f. Pembuatan kantor ,los dan halaman kerja ,gudang dan fasilitas lainnya dan
kantor pengawas sesuai ukuran yang telah di tentukan dan disetujui
pengawas

V. PENGADAAN MATERIAL
Untuk pengadaan Bahan Material yang di pergunakan pada proyek ini kami
dropping kelokasi. Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan diluar lokasi pekerjaan
pekerjaan Pabrikasi lainnya kami pesan pada awal pelaksanan pekerjaan sehingga pada
saat siap pasang material sudah tersedia, untuk pekerjan pengadaan semua jenis
pengadaan material terlebih dahulu mengajukan persetujuan dari pengawas/direksi

VI. TENAGA KERJA :

Dalam Pekerjaan ini kami menyediakan tenaga kerja inti untuk dipekerjakan
dilapangan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, tenaga pelaksana teknis yang
terampil dan berpengalaman, mandor, operator, sopir, kepala tukang , Tukang, setengah
terampil dan tidak terampil dalam melaksanakan / menyelesaikan pekerjaan yang sesuai
dan tepat pada waktunya. Untuk Tenaga kerja inti yang ditugaskan dilapangan , tenaga
teknik Jalan yang terampil dan berpengalaman dimasing-masing unit pekerjaan sesuai
kebutuhan dan disyaratkan , dan bila diperlukan kami menambah tenaga untuk
menyesuaikan dengan jadwal waktu yang diberikan.

VII. PERALATAN :

Peralatan yang kami kami gunakan berupa : Dump truck, Pick Up, Concrete Mixer / molen,
Water tanker, Vibratory Roller (6-10) Ton, Stamper, Greder dan alat-alat penunjang lain
yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam kondisi siap
pakai sehingga dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan sesuai bestek/ RKS dan tepat
waktu.

VIII. DOKUMEN KONTRAK

a. Dokumen Kontrak yang harus kami dipatuhi terdiri atas :


 Surat Perjanjian Pekerjaan
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Addenda yang disampaikan oleh Pengawas Lapangan selama masa pelaksanaan

1. LINGKUP PEKERJAAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan
untuk pelaksanaan kegiatan Pembutan Lahan Parkir Tahap II (Lanjutan), yang meliputi:
a. Pembongkaran Paving Lama
b. Pekerjaan Jalan Pemasangan Paving block, Pekerjaan Kansteen Bata dengan finish
Plesteran 1 PC : 3 PS
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan dan
tercantum pada Bill Of Quantity (BQ). 2
2. lingkup pekerjaan yang dilaksanakan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja .
b. Pengadaan Bahan / Material.
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang
ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Penyedia Barang/Jasa / pekerja lain yang berhubungan dengan
pekerjaan pada bagian pekerjan yang ditugaskan.
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.
f. Pembuatan As Built drawing (Gambar terlaksana).

3. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis


pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama – sama merupakan persyaratan dari segi
teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari
dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.
4. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di atas, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.

SPESIFIKASI TEHNIK

Pada dasarnya Seluruh pekerjaan y a n g dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi


persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia (NI), Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-
peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis - jenis pekerjaan yang bersangkutan.

Uraian Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Pembutan Lahan
Parkir Tahap II (Lanjutan), secara rinci diuraikan sebagai berikut:

A .Pekerjaan Pendahuluan :
I. PEKERJAAN PAPAN NAMA PEKERJAAN DAN PLANG K3

B.Pekerjaan Lapis Pondasi


I. PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH KLAS C
II. PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH KLAS b

C.Pekerjaan Penutup Lapis Permukaan


I. PEKERJAAN PASANG PAVING BLOCK TYPE SEGI ENAM 18 X 18 CM TEBAL 8
CM (K-300)

Untuk pelaksanaan pekerjaan dan Jadwal tiap item pekerjaan secara jelas akan diuraikan
dalam time schedule pekerjaan. Secara tehnis pelaksanaan kami uraikan dibawah ini :
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penentuan titik dan sudut - sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
Waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan
2. Pengukuran panjang harus dicek dengan alat ukur roolmeter plat baja panjang minimal
25 m

3
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan maka Pekerja dan tukang akan membuat papan nama proyek
dan Plank K3 sesuai dengan ukuran dan bentuk yang terdapat pada spesifikasi teknis. Material
bahan plank akan dipotong sesuai ukuran dan nama proyek dan K3 dari bahan vinyl yang sudah
dipesan lalu dipaku pada plank yang sudah dibuat. Pemasangan plank nama proyek dan plank K3
berada dilokasi kegiatan dan memgandung informasi yang cukup.
Membersihkan lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan sangat penting gunanya agar tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan tersebut, pembersihan diantara lain yaitu membersihkan
sampah dan bekas akar pohon, rumput liar dan lain – lain. Setelah selesai dilaksanakan
pengukuran dan penandaan , ukuran – ukuran pada patok yang telah mendapat persetujuan dari
direksi teknis setelah melaksanakan pengukuran bersama.

Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas C


Penghamparan lapis pondasi bawah Klas C dilaksanakan diatas existing jalan lama, material
agregat dari dump truck dituang kemudian dihamparkan diatas caping layer dan badan jalan yang
sudah ditimbun tersebut dengan mengunakan alat motor grader. Alat ini meratakan agregat hingga
rata sesuai level dan piel yang telah ditentukan. Tebal maksimum lapisan sesuai gambar rencana
dan persetujuan direksi.
Pemadatan dilaksanakan Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir, tiap lapis
pondasi dipadatkan secara menyeluruh dengan peralatan pemadatan ( Vibrator Roller ). Operasi
vibrator roller dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit dengan jumlah lintasan
yang ada kearah sumbu jalan dalam arah memanjang. Sedangkan pada bagian yang
bersuperelevasi / tikungan pemadatan / pengilasan dimulai dari bagian yang terendah dan
bergerak sedikit demi sedikit kearah bagian yang tertinggi. Tiap lapis disiram dengan air
menggunakan water tanker truck.
Adapun ketebalan agregat LPB klas C menyesuaikan ketebalan sesuai gambar rencana.

Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas B


Penghamparan lapis pondasi bawah Klas B dilaksanakan diatas existing jalan lama, material
agregat dari dump truck dituang kemudian dihamparkan diatas caping layer dan badan jalan yang
sudah ditimbun tersebut dengan mengunakan alat motor grader. Alat ini meratakan agregat hingga
rata sesuai level dan piel yang telah ditentukan. Tebal maksimum lapisan sesuai gambar rencana
dan persetujuan direksi.
Pemadatan dilaksanakan Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir, tiap lapis
pondasi dipadatkan secara menyeluruh dengan peralatan pemadatan ( Vibrator Roller ). Operasi
vibrator roller dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit dengan jumlah lintasan
yang ada kearah sumbu jalan dalam arah memanjang. Sedangkan pada bagian yang
bersuperelevasi / tikungan pemadatan / pengilasan dimulai dari bagian yang terendah dan
bergerak sedikit demi sedikit kearah bagian yang tertinggi. Tiap lapis disiram dengan air
menggunakan water tanker truck.
Adapun ketebalan agregat LPB klas B menyesuaikan ketebalan sesuai gambar rencana.

Pasang Paving Block Segi Enam 18 x 18cm (K-300)

Sebelum melaksanakan pekerjaan paving block, barang yang sudah dipesan harus sesuai dengan
standar pada RKS untuk memenuhi kadar mutu, kualitas dan kuantitas sehingga dicapai pekerjaan
yang tepat mutu, tepat waktu dan berkualitas. Paving block yang diproduksi harus menggunakan
press mesin, dengan hasil kuat tekan yang dipersyaratkan minimal K 300 Kg/Cm2. Untuk menjaga
mutu bahan pada saat pelaksanaan produksi maka material yang akan digunakan untuk bahan
paving block telah memenuhi ASTM berdasarkan hasil uji lab kandungan setiap bahan.
Sebelum pemasangan dilaksanakan paving block harus diberikan urugan pasir dengan ketebalan
sesuai dengan gambar kerja. Sebelum dilaksanakan harus dipastikan urugan pasir sesuai dengan
elevasi rencana. Setelah pekerjaan paving block selesai maka pada sisi pinggir pasangan paving
block harus dibuat pengunci pinggirannya.

4
PEKERJAAN PEMBERSIHAN AREAL KERJA
Pembersihan areal kerja dilaksanakan sebelum pekerjaan dimulai dan setelah pekerjaan selesai.
Pembersihan dilaksanakan untuk membersihkan material / bahan sisa, bekas - bekas bongkaran
ataupun barang – barang yang sudah tidak digunakan lagi.

PEKERJAAN PENYELESAIAN DAN ADMINISTRASI


Setelah seluruh pekerjaan selesai 100 % dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh pemilik
proyek, maka Sebagai pekerjaan akhir yang harus kami laksanakan adalah pembersihan terhadap
lokasi proyek dari sisa bahan dan alat –alat maupun kotoran serta penyelesaian terhadap seluruh
administrasi dan dokumentasi, yaitu pembuatan gambar Shop Drawing gambar sesuai lapangan )
dan penyiapan foto proyek dari 0%,%50%,100% dalam bentuk album.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami sajikan sebagai dasar


perencanaan penyelesaian pekerjaan fisik dilapangan, sekaligus sebagai bahan Evaluasi/
Monitoring untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.

Lombok Barat, 20 Juni 2016

CV. ZAM ZAMI

MUHIDIN

Anda mungkin juga menyukai