Anda di halaman 1dari 50

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Irigasi


DI. Leuwi Sapi

I. INFORMASI PROYEK
Nama Paket Pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan
Irigasi, DI. Leuwi Sapi
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi

Waktu Pelaksanaan : 160 (Seratus enam puluh) hari kalender

II. LINGKUP PEKERJAAN


 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Bendung
 Pekerjaan Bangunan Sadap (9 buah)
 Pekerjaan Bangunan Penguras (3 buah)
 Pekerjaan
PEKERJAAN Saluran/Pemasangan
DI. LEUWI SAPI Pipa
2018
III. PRA PEMBANGUNAN
1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan :
Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah
ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
2. Sebelum pekerjaan dilaksanakan hal yang perlu diperhatikan adalah surat
pemberitahuan mulai pekerjaan yang diserahkan kepada direksi, konsultan dan
instansi yang berhubungan dengan proyek tersebut.
3. Request atau permintaan pengecekan pekerjaan ke direksi dan konsultan pengawas
setiap akan dimulai item pekerjaan baru.

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN


1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi :
A. Sosialisasi
Sosialisasi ini dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, kegiatan ini
diharapkan sebagai langkah awal untuk penyedia jasa konstruksi memaparkan
pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga diharapkan kendala yang ada
dilapangan dapat diatasi.
B. Pembersihan Lapangan
Volume : 1.120 m2
Waktu : 21 hari kalender
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan lapangan dan dilaksanakan
seawal mungkin sebelum pekerjaan yang lainnya dimulai. Tujuan dari
pembersihan lapangan antara lain yaitu untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan pengukuran MC 0 %. Pelaksanaan pembersihan lapangan pada
proyek ini dilakukan secara simultan untuk seluruh lokasi rencana proyek.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar yang
ada di lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan.
PEKERJAAN DI. LEUWI
Untuk semua SAPI
pohon 2018
dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak
harus ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus
melindunginya dari kerusakan.

Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal
diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
C. Pengukuran MC 0 dan Pemrofilan
Pekerjaan ini dimulai sejak awal proyek, sebagai pekerjaan persiapan, pekerjaan
ini meliputi pekerjaan pengukuran dan bouwplank.

Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak
mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.

Jarak patok dari sisi galian minimal 1,00 m dan jarak patok satu dengan patok
lainnya maksimal 2,00 m.

Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang
sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
Penentuan tinggi bouwplank disesuaikan dengan elevasi rencana dan harus
disetujui oleh Direksi.
Pemasangan bouwplank harus siku-siku 90°. Untuk mendapatkan garis
horisontal bouwplank yang maksimal, pemasangan bouwplank dapat dilakukan
dengan menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti waterpass dan
theodolite.
D. Sewa Direksi Keet
Direksi keet disediakan baik secara sewa maupun membuat baru. Ini
dimaksudkan sebagai tempat konsultasi dengan kontraktor, konsultan pengawas
maupun direksi.

2. Pembuatan dan pemasangan papan nama kegiatan


Pembuatan dan pemasangan papan nama kegiatan disesuaikan dengan format yang
telah ditentukan oleh direksi.

PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018

Gambar diatas menunjukan standar pembuatan papan nama kegiatan, dimana :


o Batang utama : Kayu 6/10 cm
o Batang pengaku : Kayu 6/10 cm
o Papan Nama : Triplek 6 mm
o Pengaku papan nama : Kayu 2/3 cm
Batang penyangga utama masuk kedalam tanah ± 50 cm.

3. Dokumentasi
Foto pelaksanaan diambil minimal 3 gambar pada tiap patok yang memperlihatkan
keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap pelaksanaan dan keadaan
telah selesai. Foto – foto pada tiap patok diambil searah dengan aliran air dan dalam
kondisi latar belakang yang sama. Ketiga gambar diletakkan dalam album dengan
tanggal pengambilan dan disertai dengan penjelasan. Album diserahkan sejumlah
yang ditetapkan oleh direksi.

4. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mengadakan/ mendatangkan/ mempersiapkan peralatan-peralatan, tenaga kerja,
serta alat berat yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

5.
Kesejahteraan dan Keselamatan Pekerja
Kami sebagai kontraktor pelaksana dalam hal kesejahteraan dan keselamatan
pekerja akan memperhatikan secara
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI khusus dan penting, dikarenakan 2018
menyangkut kelancaran
pelaksanaan proyek yang kami
kerjakan.
Untuk

kesejahteraan pekerja, kami akan menyediakan sarana


air bersih dan sanitasi yang baik sesuai dengan standar
yang telah disyaratkan.
Keselamatan selalu yang terdepan bagi pekerjaan
proyek dengan demikian kami akan menyediakan alat-
alat atau perlengkapan kerselamatan kerja seperti helm,
sepatu proyek, sarung tangan, peralatan P3K,
pemadam kebakaran, dan lain-lain.
Dengan demikian untuk menegaskan hal tersebut di atas maka kami membuat suatu standar
keselamatan kerja yang sudah kami susun secara terpisah.

4.2. TATA LAKSANA PROYEK


Tata laksana proyek bagi Pelaksana Konstruksi (Kontraktor) perlu disusun
setelah rekanan tersebut ditunjuk selaku pelaksana proyek (Pemenang
Lelang). Pada hakekatnya pelaksanaan proyek di dalam suatu perusahaan,
hanyalah merupakan satuan tugas yang khusus akan menangani proyek
bersangkutan, sebagai sub ordinasi dari tugas pokok dan fungsi perusahaan
yang telah mengadakan kontrak kerjasama dengan pihak/instansi lain pemilik
proyek yang dimaksud.

4.2.1. Pengelolaan Pelaksanaan Proyek (Manajemen Proyek)


Pengolahan pelaksanaan proyek dilakukan melalui pendayagunaan
potensi sumberdaya/kinerja secara optimal dengan tujuan tercapainya
hasil pekerjaan yang tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu, serta
dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemilik proyek,
pengguna hasil pekerjaan proyek dan tentu saja dapat memberikan
keuntungan bagi pelaksana proyek tersebut.
Bentuk pendayagunaan sumberdaya / kinerja dimaksud, sebagai
berikut :
a. Sumberdaya Manusia
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Pemanfaatan sumberdaya manusia yang setidak-tidaknya
memenuhi persyaratan berikut :
 Berkompetensi pada bidang pekerjaannya
 Memiliki inisiatif dan kreatif
 Bersikap tegas dan berani mengambil keputusan
 Mau bekerja keras dan pantang menyerah

Posisi dalam pelaksanaan proyek meliputi bidang tugas


 Site Manager
 Tenaga K3
 Juru Gambar
 Juru Ukur
 Pelaksana Konstruksi
 Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air
 Teknisi Laboratorium Beton
 Pelaksana Pemasangan Pintu Air
 Mandor
 Tukang
 Operator Mini Plant
 Operator Bulldozer
 Operator Mesin Excavator
 Administrasi dan Keuangan
 Logistik

b. Sumberdaya Bahan
Pemanfaatan sumberdaya bahan sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan untuk setiap item pekerjaan meliputi :
 Material lokal
 Material pabrikan
 Material terangkai
Hal pokok yang akan diperhatikan dalam pengadaan bahan
adalah :
 Tersedia beberapa alternatif sumber material (pemasok,
toko, pabrik, workshop)
 Tersedia seperangkat daftar harga material dari beberapa
sumber
 Kuantitas material di pasaran twersedia untuk memenuhi
kebutuhan proyek
 Kualitas material yang dibutuhkan memenuhi SPEK
 Kontinuitas pemasokan material dapat menjamin kebutuhan
setiap saat

c. Sumberdaya Peralatan
Penggunaan peralatan yang dimaksud untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan, dengan lebih mempertimbangkan
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
optimalisasi terhadap “BMW” yakni Biaya, Mutu dan Waktu.

Dengan demikian peralatan disiapkan secara selektif menurut


pertimbangan :
 Kegunaan alat sesuai dengan pekerjaan
 Jenis alat sesuai dengan volume pekerjaan
 Operator/petugas yang mampu mengoperasikan alat
bersangkutan
 Keandaian dan produktivitas alat
 Biaya operasional penggunaan alat dibandingkan
produktivitasnya

Tipologi peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek,


meliputi :
 Peralatan berat
 Angkutan untuk mobilisasi / demobilisasi bahan / material
 Peralatan standar untuk pelaksanaan konstruksi bangunan
 Peralatan baku masing-masing tukang
 Peralatan komunikasi
 Peralatan pendukung kegiatan administrasi pelaporan

Peralatan yang akan di gunakan di pekerjaan ini :


No. Nama Alat Kapasitas Jumlah

1. Concrette Mixer 0.30 M3 2 Unit

2. Dump Truck 3 Ton 2 Unit

3. Pompa Air 3 – 6” 2 Unit

5. Theodolite & Water Pass 1 unit

Excavator Sesuai 1 Unit


kebu
6. 1 Unit
tuhan
7. Jack Hammer -
-
8. Vibrator -
-
9. Bar Bending -
-
10. Bar Cutter -
-

d. Sumberdaya Finansial
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Pekerjaan pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan menuntut
kemampuan profesional. Proyek pelaksanaan konstruksi
bukanlah komoditas dagangan yang siap diperjual belikan dimana
saja, kapan saja, kepada siapa saja. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya diperlukan sumberdaya finansial, sekalipun
hanya berupa modal awal bekerja.

Modal awal sejumlah hingga 42,5 % dari nilai proyek dialokasikan


untuk menutupi biaya pekerjaan persiapan, uang muka
pemesanan bahan serta pembelian atau peminjaman peralatan,
hingga diperoleh angsuran pembayaran dari proyek. Selanjutnya
prestasi pekerjaan fisik lapangan terus dipacu agar dapat segera
ditagihkan pengasurannya, sehingga cash flow proyek benar-
benar dijalankan.

Gambaran pengelolaan sumberdaya finansial dalam pelaksanaan


konstruksi proyek secara keseluruhan, diwujudkan dalam
kerangka alokasi pembiayaan berikut :
 Pembiayaan Manajemen Rutin Kantor Perusahaan,
merupakan bentuk kontribusi biaya setiap proyek bagi
kebutuhan rutin perusahaan
 Pembiayaan Manajemen Proyek, merupakan bentuk biaya
tak langsung terhadap pelaksanaan proyek
 Pembiayaan Konstruksi Proyek, merupakan bentuk biaya
langsung terhadap pelaksanaan proyek
 Sisa Hasil Usaha, merupakan keuntungan yang diperoleh
atas pengelolaan pelaksanaan konstruksi proyek, dengan
perhitungan adalah nilai netto proyek dikurang dengan
jumlah seluruh pembiayaan tersebut

e. Rencana Kerja
Rencana kerja dipersiapkan dan disusun sebagai panduan bagi
seluruh kinerja Tim Pelaksana Proyek, agar pelaksanaan kegiatan
bisa tepat guna dan berhasil guna.
Rencana kerja memuat substansi sebagi berikut :
 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Network Planning
 Strategi dan Tata cara Penanganan berbagai persoalan
dalam pelaksanaan kegiatan lapangan
 Susunan Tim Pelaksana, Struktur Organisasi Kerja dan
Pemberian Tugas masing-masing, berikut rencana dan
jadwal waktunrencana untuk kebutuhan tenaga kerja
lapangan (mandor, tukang, kepala tukang, laden)
 Rencana dan jadwal waktu rencana untuk kebutuhan bahan,
peralatan dan finansial
 Sistem dan mekanisme koordinasi kerja secara internal dan
eksternal
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
4.2.2. Pelaksanaan Material dan Peralatan
Seleksi meterial dan peralatan merupakan faktor penunjang
kesuksesan dalam suatu tatanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
Hal ini dimaksudkan untuk memeroleh tepat guna, daya guna dan hasil
guna terhadap pelaksanaan pekerjaan dimaksud. Dengan demikian
hendaknya persoalan yang terkait dengan penggunaan material dan
peralatan sudah dapat diantisipasi dan ditentukan sebelum kegiatan
dilakukan. Sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan
material dan peralatan dalam proyek dapat ditekan.
Untuk itu dalam menentukan jenis material dan peralatan ini
hendaknya berpedoman kepada :
a. Klarifikasi seluruh jenis pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan,
untuk menentukan jenis material dan peralatan yang sesuai
secara teknis dan biaya. Di Tingkat lapangan, material dan
peralatan tersebut diseleksi lagi kualitas dan kelayakannya oleh
Site Engineer.
b. Material yang akan digunakan akan kami ajukan contoh terlebih
dahulu dan dimintakan secara tertulis persetujuan dari Konsultan
Pengawas (Supervisi), Konsultan Perencana serta Pemberi
Tugas. Waktu pengajuan harus cukup tersedia, untuk antisipasi
apabila terjadi perubahan jenis material.
c. Dilakukan Pemesanan (Delivery Order) kebutuhan material dan
peralatan ke lokasi, yang disesuaikan dengan jadwal pekerjaan
dan diusahakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Jumlah
material tidak boleh kurang dari volume yang sudah dihitung,
bahkan untuk mengantisipasi kerusakan dan kekurangan material
di lapangan sebaiknya dilakukan tambahan pesanan kebutuhan.
d. Tes Laboratorium akan kami lakukan terhadap bahan yang dibuat
seperti Cor Beton dengan mutu tertentu untuk mengantisipasi
secara dini mutu / kualitas bahan.
e. Mobilisasi Alat Berat dan Peralatan lainnya yang diperlukan di
lokasi sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang direncanakan
sebelum pekerjaan dilaksanakan, begitu pula dengan mobilisasi
tenaga kerja (setempat) maupun tenaga kerja inti.

2. Pembuatan Direksi keet, los kerja dan Gudang


Penyedia harus menyediakan kantor untuk Pengguna Jasa berupa Direksi keet yaitu
Bangunan yang memilki sekurang-kurangnya tiga kamar dan kamar mandi dengan luas
sekurang-kurangnya 70 m2. Bangunan tersebut dibangun baru diatas tanah dengan
dicat dan dipasang jendela kaca agar sinar matahari masuk ke dalam ruang kantor
juga memiliki air dan fasilitas sanitasi. Sekurang- kurangnya dipasang dua lampu
neon pada setiap kamar, dan juga dua sumber arus listrik.

PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018


Item-item berikut harus disediakan bagi bangunan tersebut seperti yang tertera dalam
Rencana Anggaran Biaya:

• Sebuah gardu alat pembangkit arus listrik yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dengan arus listrik sekurang-kurangnya 6 kW, lengkap dengan panel
kontrol dan semua jaringannya:
• Pendingin ruangan (AC) dua unit berkekuatan 0.75PK;
• Kompor gas dengan sekurang-kurangnya dua tempat masak, lengkap
dengan tabung gas dan kabel penghubungnya serta peralatan dapur;
• Penampung air isi ulang/aqua (dispenser):
• Meja besar untuk delapan orang;
• Kursi-kursi kerja biasa;
• Meja-meja (ukuran satu biro) dan empat kursi putar;
• Rak-rak buku;
• Lemari-lemari;• Lemari filing kabinet dari baja lengkap dengan rak-rak filenya;
• Papan-papan pengumuman/papan-papan kecil untuk catatan penting dengan
pinnya;
• Komputer minimal Intel Pentium dengan layar monitor berwarna, termasuk alat
UPS, alat pengontrol listrik arus dan perangkat lunak komputer (CD program
Microsoft, CD program AutoCAD, dan lain sebagainya);
• Printer laser jet untuk ukuran kertas A3;
• Mesin photocopy untuk ukuran kertas A4.

Dalam hal penyediaan perlengkapan-perlengkapan ini, semua perlengkapan dan


peralatan untuk gedung tersebut menjadi milik Pengguna Jasa dan dapat dipindahkan
sesuai perintah Direksi.

Untuk Penyediaan Direksikeet dapat dibenarkan dengan menggunakan


bangunan Rencana Rumah Jaga yang akan didirikan sebagai bagian infrastrukur
bendung; dan barak pekerja dapat menyewa tempat/ rumah di kampung terdekat

Dalam hal penyediaan perumahan staf Penyedia jasa dan barak pekerja (base camp)
harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang penting seperti : tempat tidur yang
layak dan bersih, sistim drainase, penerangan jalan, jalan-jalan setapak, tempat
parkir, pagar, sanitasi, dapur untuk memasak, peralatan pencegah kebakaran dan unit
pemadam kebakaran.

Selain direksikeet, penyedia jasa diwajibkan menyediakan gudang yang sesuai


dengankebutuhan tempat penyimpanan bahan-bahan/alat-alat pekerjaan, Bengkel/los
kerja dan Barak pekerja sehingga aman dan terhindar dari gangguan iklim,
pencurian, bahaya kebakaran dan lain-lain

PEKERJAAN
PenyediaDI. LEUWI
jasa SAPI
harus membangun 2018
fasilitas penyediaan air minum yang layak untuk
kantor penyedia jasa, perumahan stafnya, barak pekerjanya, bengkel,dan tempat-tempat
pekerjaan lainnya di lokasi proyek. Penyedia jasa konstruksi harus mengatur sendiri
penyediaan listrik bagi kantor penyedia, perumahan stafnya, barak pekerjanya, bengkel
dan gudang-gudang.

Penyedia Jasa harus mengurus sendiri urusan penyewaan atau perolehan areal sebagai
tempat sementara untuk bedeng, pemodokan/kantor/tempat tinggal/akomodasi, tempat
kerja dan lain-Iain. Lokasi yang dipilih harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan. Dalam lima belas (15) hari setelah menerima SPMK, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Direksi untuk disetujui mengenai rencana tata ruang/tata letak
fasilitas Penyedia Jasa yang akan disediakan dengan memperlihatkan lokasi areal-
areal yang akan digunakan untuk bedeng, bengkel kerja, depot dan pemondokan
karyawan serta staf pengawasannya

3. Papan Nama Proyek


• Papan nama Proyek terbuat dari papan atau Multiplek dengan ukuran 120 cm x
180 cm tebal multiplek 12 mm dengan tiang 3 batang Kayu Albasia @ Tinggi Tiang
2.5 m atau dapat dibuat dari plat besi ukuran 5mm dengan tiang pipa besi dia 2”.
Papan nama diberi warna dasar biru denga huruf putih, redaksi dan format sesuai
standar. Penempatan papan nama kegiatan dipasang pada lokasi strategis yang
terlihat oleh umum pada area lokasi kegiatan. Papan nama kegiatan harus jelas
dicantumkan nama kegiatan, pekerjaan yang harus dilaksanakan, nilai kontrak,
sumber dana, jangka waktu pelaksanaan, tanggal dimulai dan selesainya pekerjaan
serta nama penyedia jasa.
• Papan Nama Proyek harus dipasang sampai dengan pelaksanaan pekerjaan
berakhir.

4. Pengukuran kembali (uitzet, MC)


a. Uitez/pengukuran dilakukan untuk menentukan as, elevasi, lokasi titik dan
pemasangan bouwplank serta profil-profil bangunan yang akan dikerjakan.
b. Uitzet dilakukan dengan alat ukur sudut ”Total Stasion” dan alat ukur penyipat datar
”waterpas”, biaya mendatangkan/menggunakan alat ukur merupakan
tanggungjawab penyedia jasa.
c. Uitez/pengukuran tersebut,dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu :
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan untu menentukan letak titik pekerjaan dan
menentukan volume setiap item pekerjaan
2) Pada saat pelaksanaan setiap item pekerjaan
3) Setelah menjelang pekerjaan akan berakhir sehingga dapat ditentukan
volume akhir pekerjaan yang terpasang untuk setiap item pekejaan.
Untuk menentukan elevasi tersebut dapat dikaitkan pada bench mark yang ada
sesuai
DI.petunjuk pada gambar.
PEKERJAAN LEUWI SAPI 2018
d. Penyedia Jasa diharuskan untuk memeriksa titik-titik tetap atau membuat titik
tetap dan membuat titik tetap tambahan lainnya sedemikian sehingga jarak 2 titik
tetap tidak lebih dari 1 km. Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas
keseksamaan sebagai berikut:
- Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari posisi yang
ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
- Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau
dibawa kembali kepada titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10
√L dimana L adalah jarak sirkuit pengukuran dalam km.
- Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerkjaan tanah harus
dipasang dengan titik melewati 0,25 cm dari titik tinggi yang benar.
- Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dari yang benar harus
kurang dari 2 cm terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus
terletak tidak lebih dari 0,25 cm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada
pemasangan pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan yang lebih tinggi.
Hasil pengukuran uitzet ini berupa data dan gambar sket hasil pengukuran, harus
diserahkan kepada Direksi. Oleh Direksi hasil ini akan diperiksa, dan apabila
terdapat kesalahan, baik itu pada pengukuran, perhitungan, maupun
penggambaran, maka Penyedia Jasa harus mem-perbaikinya sampai betul dan
mendapat persetujuan Direksi. Hasil pengukuran uitzet yang benar akan dipakai
untuk menentukan trase. Oleh karena itu Penyedia Jasa tidak diperbolehkan
memulai suatu pekerjaan jalan/bangunan sebelum posisi, ukuran-ukurannya,
dan ketinggian-ketinggiannya disetujui oleh Direksi. Ketelitian dari pekerjaan
pengukuran harus memenuhi batas-batas berikut:
- Pasal - pasal untuk cross section dari pekerjaan tanah harus ditempatkan
kurang dari 20 mm dari posisi vertikal dan 100 mm dari horisontal yang
ditetapkan.
- Survei mendatar (level survey) harus diikatkan dengan Bench-Mark (BM)
permanen atau titik awal. Kesalahan pengikatan harus kurang dari 10 mm
dikalikan akar kuadrat dari panjang / keliling dalam kilometer.
- Patok yang menunjukkan ketinggian akhir dari pekerjaan tanah harus tidak
berselisih lebih dari 20 mm dari ketinggian yang ditentukan.
- Bangunan - bangunan harus dibuat / diletakkan dengan kesalahan kurang dari 5
mm dari posisi vertikal / horisontal yang ditetapkan, kecuali jika untuk
keperluan operasional atau khusus seperti pemasangan pekerjaan / peralatan
besi diperlukan lebih tepat lagi.
- Formasi mendatar dan vertikal dari lereng (slope), saluran, buangan air, dan
pekerjaan lain harus dibuat / diletakkan setepat - tepatnya dan berulang –
ulang dicek. Untuk meyakinkan kebenarannya dibuat cross section pada
setiap jarak yang tidak lebih dari 50 m atau arahan dari pengawas. Cross section
terakhir dari bangunan - bangunan air harus dibuat sedemikian untuk menjamin
kesempurnaan aliran air.
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
- Tanda – tanda / rambu BM akan ditunjukkan oleh pengawas kepada
pelaksana pada saat pelaksaan pekerjaan. Pelaksana harus memelihara rambu /
tanda - tanda BM dan melindunginya dari kerusakan selama pelaksanaan proyek.
- Perubahan dari hal - hal tersebut meskipun untuk keperluan pelaksanaan tidak
diperkenankan. Titik bantu pengukuran ditetapkan dengan titik reverensi yang
ada di lokasi yang tidak akan terganggu oleh pekerjaan permanen sampai setting
permulaan pekerjaan tanah di sekitarnya telah diselesaikan dan disetujui oleh
pengawas.
- Rambu dan BM harus diserahkan sempurna kepada pengawas pada
penyelesaian pekerjaan, jika ada rambu yang menjadi rusak atau
pelaksana kuatir terjadi kerusakan, ia harus segera memberikan saran
kepada pengawas dan harus mengembalikan atau membuat rambu - rambu
sesuai dengan petunjuk pengawas.

e. Pemasangan Bowplank
Penyedia jasa harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pemasangan
bowplank secara akurat dari masing-masing item pekerjaan sesuai dengan gambar
dan informasi yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan. Kayu yang akan
dipancang adalah kayu yang dibuat bersilangan, kayu yang digunakan untuk tali
garis tengah dipasang per jarak 50 m pada kayu target. Tali yang ditarik dan
dipasang pada sisi kiri dan kanan dan tali garis tengah ditarik pada jarak 50 m dari
titik tengahnya.
Penyedia jasa harus mengecek dengan Direksi Pekerjaan mengenai elevasi- elevasi
tanah sepanjang garis tengah pemasangan bowplank.
Penyedia jasa harus menentukan elevasi patok kayu itu disisi kiri dan kanan saluran.
Kayu-kayu patok itu harus tegak dan kuat terpasang ke dalam tanah dan diberi
tanda yang jelas berupa tanda elevasi atas rencana dari elevasi tanah atau rencana
konstruksi. Setiap penandaaan harus ditulis : nomor lokasi, elevasi rencana, dan
jarak ke garis tengah rencana banguna atau as.

f. Batas-batas Toleransi Permukaan


Batas toleransi yang diizinkan tidak melebihi dari batas bawah ini:
• Nilai deviasi dari elevasi pada mercu dan dasar intake: 0 hingga – 50 mm
• Nilai deviasi di elevasi puncak tanggul dari saluran irigasi, jalan inspeksi,
konstruksi lain diluar mercu dan intake: 0 hingga + 50mm
• Variasi ukuran potongan melintang : 0 % hingga + 2 %
Penyedia jasa mengantisipasi adanya penurunan tanah pada elevasi
tersebut.
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI
5. Pekerjaan Akses Jalan Masuk
2018
Lokasi As Rencana Bendung, saat ini belum ada yang dapat menjangkau lokasi as
bendung, maka perlu dibuat jalan akses masuk sebagaimana yang terdapat di gambar.
Diperlukan perlatan berat seperti Excavator dan Bulldozer untuk membuka jalan ke
lokasi rencana Bendung. Selain pekerjaan Galian dan Timbunan Tanah, terdapat
pemasangan 3 Titik Gorong-gorong beton. Setalah itu jalan dipasang perkerasan selebar
3 meter berupa pondasi telford setebal 30 cm dan dilapis dengan Penutug agregat kelas
c (tanpa lapisan aspal).

6 Pekerjaan Dewatering
- Pekerjaan pengeringan (dewatering) dilakukan setelah pembuatan bangunan dan
saluran penggelak
- Pekerjaan dewatering dilakukan agar lokasi pembangunan konstruksi bendung benar-
benar kering dari air tanah atau air rembesan yang dapat mengganggu aktifitas
pembuatan konstruksi bendung.
- Agar air dapat dikendalikaan dan dipompa keluar secara efektif maka penyedia harus
membuat sumpit (kolam/lubang air) untuk berkumpulnya air dan penempatan pompa,
dimana elevasi sumpit harus lebih rendah dari elevasi dasar ruang kerja.
- Jumlah dan kapasitas pompa tidak terbatas yang disyaratkan namun harus
memperhitungkan debit air yang masuk termasuk debit air yang limpas melampai
tanggul apabila terjadi banjir yang melampaui banjir rencana
- Proses pengeringan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, sehingga dapat
memcegah terjadinya penurunan daya dukung pondasi, mempertahankan
kestabilitasan pada kaki galian, menghasilkan kegiatan konstruksi yang bebas dari
genangan air, dan menghasilkan pondasi yang kering sehingga ikatan yang baik
antara pondasi dengan material timbunan kembali.
- Penyedia Jasa perlu mengontrol saluran pembuang di sepanjang galian
pondasi atau di tempat-tempat lain, untuk mencegah adanya akumulasi limpasan air
- Untuk menghindari pekerjaan dewatering yang berat, pekerjaan dewatering
seyogyanya dilakukan pada saat musim kemarau atau tidak terjadi hujan

PEKERJAAN BENDUNG

1. Pembersihan Lapangan dan Stripping/kosrekan


Volume : 1.120 m2
Waktu : 21 hari kalender

PEKERJAAN DI. LEUWI


a. Pembersihan SAPI
Lapangan 2018
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah, pembersihan lokasi
pekerjaan dari semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah
mendapat persetujuan dari Direksi.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar dan
pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang lokasi saluran, baik untuk saluranb
baru atau saluran/sungai yang telah ada, sehingga profil saluran terlihat rapih
kembali seperti sebelumnya.
Sampah yang berasal dari pembersihan harus diatur dan disebar disekitar lokasi yang
dijamin tidak akan mengganggu kegiatan lainnya. Pengaturan dari semua sampah
tersebut harus sesuai petunjuk Direksi. Kemudian Penyedia Jasa harus mencabut
akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian
membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan/tidak harus
ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya
dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan apabila keadaan
mengijinkan dapat dibakar harus sampai habis. Penumpukan untuk pembakaran
harus dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu agar tidak
menimbulkan resiko terhadap bahaya kebakaran.
Semua pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga bahan yang dibakar akan
menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil langkah- langkah
pencegahan secara khusus untuk mencegah penyebaran api dan harus mempunyai
peralatan sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan pemadaman.
Bilamana ada arahan dari Direksi Pekerjaan lubang-lubang yang dihasilkan dari
akibat pencungkilan pohon-pohon tersebut harus diisi dengan bahan- bahan
konstruksi yang telah disetujui, yang mana akan disatukan dan dipadatkan untuk
tanah yang mempunyai densitas yang kering yang sama seperti kondisi tanah yang
ada di sekitarnya

b. Kupasan / Stripping
Setelah pembersihan lokasi proyek, penyedia jasa harus menggali atau mengupas
permukaan tanah lapisan atas/lapisan humus (tanah organik) berikut rumput
dengan kedalaman minimum 0,2 m atau sesuai dengan arahan dari Direksi
Pekerjaan. Pengupasan lapisan tanah bagian atas harus terdiri dari pembuangan
semua bahan-bahan organik seperti rumput, tanah lapisan atas dan akar tanaman
dari semua area yang mengalami pemotongan, termasuk area pinjaman untuk
lokasi proyek dan dari semua area yang tercakup oleh adanya tanggul atau oleh
adanya area yang lain bagi timbunan tanah.
2. Pekerjaan Galian

Semua
PEKERJAAN DI.pekerjaan
LEUWItanah
SAPIdari 2018
beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan
tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Pekerjaan galian dapat dilakukan secara manual atau mekanis.
Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan
digali yang berimplikasi terhadap jenis peralatan (khus para mekanis) dan
produktifitas hasil galian.
Ha-hal yang perlu diperhatikan sebagai prosedur umum Penggalian:
- Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan
perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
- Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
- Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat
Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya
dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat,
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
- Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan
maupun bahu jalan, atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali
15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh
tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15
cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan
dipadatkan.

2a. Galian Tanah Biasa


Volume : 986,73 m3
Waktu : 21 hari kalender

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya,
SAPI yang dengan mudah dapat dilakukan dengan cara
PEKERJAAN DI. LEUWI 2018
manual atau mesin excavator Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah
yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran
item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dihitung dalam
m3 yaitu tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan
ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa
dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan
fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-
dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun. Harga satuan pekerjaan termasuk upah buruh,
bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan
kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan
tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh
Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material
hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi
sejauh ± 1 km.

2b Galian Tanah berbatu


Volume : 1.559,92 m3
Waktu : 21 hari kalender
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Galian batu mencakup semua batuan padat dan keras di tempat yang sulit
dilakukan baik dengan canggkul, excavator biasa maupun pick hammer, kecuali
dengan pemecah bertekanan udara, excavator yang diperlengkapi dengan
breaker/penggaru hidrolis berkuku tunggal atau dengan Peledakan. Apabila
menggunakan peledakan, maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
segala peralatan dan material yang diperlukan berikut perizinan dan
penanganan peledakan.

Pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali


Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali harus
dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan mutu dan dimensi yang
ditunjukan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam
pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan diperlukan untuk mengubah
kemiringan (slope) atau dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap
penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan galian tanah sebagai
akibat dari perubahan-perubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai petunjuk
dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi kondisi
atau material yang ada dibawah galian dalam keadaan yang
memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia
Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah
batas penggalian yang diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.
Galian yang melebihi dari ketentuan baik yang dilakukan sengaja maupun
akibat kelalaian Penyedia Jasa tidak akan diperhitungkan dalam pembayaran.
Penyedia Jasa harus mengisi kembali dengan material yang sesuai atau
petunjuk Direksi dan dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.
c.4. Luasnya penggalian
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Direksi. Penggalian dimulai
dari muka tanah dengan lebar yang cukup sesuai gambar atau yang ditentukan
lain oleh Direksi.

Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan/dimensi yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.

Selama proses penggalian agar hasil galian secara langsung dipisahkan.


Material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak
dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi. Material yang layak
selanjutnya akan digunakan untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya harus dibuang keluar atau
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu daerah kerja dan dirapihkan.

Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material


yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-
dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun.

Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan
akan diselesaikan terhadap posisi dan ketinggian yang ditentukan kecuali
terdapat batu menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar dalam garis
yang telah ditentukan tidak lebih dari 20 cm untuk permukaan yang
tidak dilindungi dengan beton. Jika permukaan dilindungi dengan beton
secara umum harus rata seperti ditentukan oleh Direksi.

Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang
diarahkan oleh Direksi, keperluan pengukuran volume pekerjaan untuk
pembayaran galian terbuka dihitung berdasarkan kemiringan seperti
disebutkan dibawah ini:

Tabel 1. Kemiringan galian


Kemiringan
Material Diskripsi
(V : H)
Batu 1: 0.5 Untuk kemiringan permanen
Batu Lapuk 1: 0.8 Untuk kemiringan permanen
Tanah 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen
Galian Deposit Sungai 1: 1.0 Untuk kemiringan permanen

Jika diperintah oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menggali saluran terbuka/parit
untuk mengalihkan air mengalir keluar dari galian terbuka. Biaya keseluruhan
dari pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali jika saluran
tersebut adalah merupakan bagian dari pekerjaan permanen yang sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan.
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua jenis
tanah, kerikil, dan batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus
dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga mencapai elevasi yang
disetujui sesuai dengan gambar teknis.
Apabila terdapat material alam yang mengganggu pada lokasi galian pondasi,
maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan dan diganti
dengan tanah timbunan/material yang sesuai atau juga beton tipe D (fc = 10
Mpa, K100) atas biaya Penyedia Jasa.
PEKERJAAN DI. LEUWI
Pekerjaan SAPI
galian 2018
tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran
hingga mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak harus
mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.

Pembuangan Tanah Hasil Galian


Jika Tanah Hasil galian tidak akan digunakan kembali atau Tanah tersebut tidak
dapat digunakan sebagai bahan timbunan dan harus dibuang, maka:
- Penyedia Jasa diwajibkan membuang hasil galian pada lokasi yang tidak
dilarang dan harus mendapat persetujuan dari Direksi atau pada lokasi
pembuangan (disposal area) yang ditentukan.
- Pengadaan lokasi yang diperlukan untuk buangan tanah/lumpur yang tidak bias
dipakai untuk bahan timbunan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa,
termasuk mendapatkan ijin yang diperlukan dari pemilik/penguasa lokasi.
- Jenis alat angkut dan jumlahnya disesuaikan denga keperluan dan
medannya. Penyedia Jasa bebas untuk memilih serta mempergunakan alat
angkut yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan buangan
tanah/lumpur.
- Cara pengangkutan harus sedemikian rupa, sehingga angkutan
tanah/lumpur tidak berceceran dijalan dan tidak mengganggu kelancaran
lalulintas. Apabila ada yang tercecer maka tanah/lumpur tersebut harus segera
dibersihkan.
- Hasil timbunan ditempat pembuangan harus dirapikan dan tidak
mengganggu lingkungan sekitar tempat pembuangan . Segala akibat yang timbul
pada waktu pengangkutan hasil pengerukan tanah/lumpur ketempat timbunan
(dumping area) dan ditempat timbunan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Untuk lokasi pembuangan Tanah hasil galian, maka:


- Penyedia Jasa wajib mencari lokasi buangan sebelum melaksanakan
pekerjaan galian dan disetujui oleh Direksi.
- Sebelum melaksanakan pembuangan, Penyedia Jasa wajib melalui
pengukuran awal dilokasi buangan dibuktikan dengan peta lokasi, data ukur
dan foto dokumentasi kondisi 0%
- Penyedia Jasa wajib menyertakan surat pernyataan dari pemilik lahan
bahwa lahannya dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan (disposal area) dan
disahkan oleh pejabat/aparat daerah setempat (RT/RW/Lurah)

e. Timbunan Tanah dan Dipadatkan


- Sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan, dasar tanah yang ditimbun harus
bersih dari kotoran-kotoran seperti : rumput-rumput, semak-semak dan
sebagainya
- Apabila dasar tanah yang akan ditimbun terdapat lumpur maka harus
PEKERJAANdibuang
DI. LEUWI SAPI 2018
- Tanah material timbunan yang akan digunakan harus tanah yang
kualitasnya baik, dapat berasal dari hasil galian tanah setempat (bila memenuhi
syarat) atau dari tanah yang didatangkan dengan persetujuan Direksi.
- Pekerjaan timbunan dimulai dengan pengadaan peralatan yang kemudian
diletakkan disekitar lokasi pekerjaan untk mempermudah Penyedia Jasa bekerja
- Timbunan dilaksanakan dengan menghamparkan tanah timbunan lapis demi
lapis, hamparan harus diratakan, dan bahan timbunan diurai/dicacah sampai
menjadi butir-butir tanah lepas (loose material). Tidak boleh terlalu basah atau
terlalu kering. Apabila terlalu basah, pemadatan harus menunggu sampai agak
kering, dan apabila terlalu kering haus disiram air sebelum dipadatkan
- Pemadatan atas timbunan harus diperhatikan dengan seksama,
pemadatan dilakukan lapis demi lapis dengan stamping hammer sebanyak
6 lintasan untuk setiap lapis setebal 15 cm.

3. Timbunan Tanah
Volume : 228,07 m3
Waktu : 14 hari kalender
Bahan-bahan untuk timbunan diambil dari tanah galian dan dipilih yang baik. Bahan
timbunan tidak boleh diambil dari dekat kaki tanggul, minimal harus ada jarak seperti
apa yang sudah ditetapkan oleh Direksi

Permukaan Tanggul dan Pembentukan dalam air serta Pembentukan


Tanggul
Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi lapangna, tanah dibawah tanggul harus
dibuat sedemikan rupa sehingga bila terjadi genangan air dapat mengalir sendiri dan
timbunan dapat ditempatkan dan dipadatkan dalam keadaan kelembaban yang
terkontrol.
Dalam rawa/bekas sungai/selokan yang direncanakan atau bilamana diperintahkan
oleh Direksi lapangan, timbunan dapat dapat ditempatkan dengan penumpahan
ujung (end tripping) untukmembentuk pondasi tanggul.
Bilamana suatu tanggul yang sudah ada akan diperlebar atau dinaikkan, atau
keduanya atau tanggul ditempatkan pada lereng/talud, permukaan lereng/talud
harus dibuat bertangga (berm) seperti ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan
oleh Direksi.
Pekerjaan tersebut pada pasal ini menjangkau seleuruh kegiaatan
pemilihan,penyediaan bahan (material) , stock pilling dan pencampuran material
(bila diperlukan),pengangkutan, penempatan dilokasi rencana, menyebarkan,
membasahi
PEKERJAAN ataumengeringkan,
DI. LEUWI SAPI memadatkan, membentuk sesuai rencana dan
2018
lain-lain pekerjaan yanghasilnya sesuai gambar atau petunjuk Direksi lapangan.
Pekerjaan tanggul harus dilaksanakan dan memenuhi:

- Kepadatan yang diperoleh tidak boleh kurang dari 75% maximum dry
density atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan. Apabila kepadatan kurang dari
yang disyaratkan maka Penyedia wajib membongkar dan memperbaiki
kembali atas biaya Penyedia.
- Bahan timbunan yang akan dipakai untuk badan tanggul harus memenuhi
syarat-syarat antara lain tidak mengandung bahan organik, lumpur, sampah,
bahan-bahan bongkaran dari suatu bangunan, dan harus mendapat persetujuan
lebih dahulu dari Direksi Lapangan. Jika terdapat kelainan dari tanah yang telah
disetujui, Direksi Lapangan berhak untuk memerintahkan
menyingkirkan/membongkar tanah tersebut.
- Timbunan harus dibuat lapis demi lapis yang dibuat pada seluruh lebar
tanggul yang akan ditimbun. Lapisan-lapisan harus dibuat miring untuk
membuang air, harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lapis-lapis yang
tebalnya ditentukan dengan pengontrolan kadar air yang seksama dan
keseragaman pemadatan atas lebar keseluruhan masing-masing lapisan. Tebal
tiap lapisan maksimum 30 cm setelah dipadatkan.
- Penyedia harus merencanakan operasi penempatan timbunannya
denganmemperhitungkan lama pengeringan dan pengumpulan persediaan
bahan, pencampuran dengan bahan-bahan kering dan prosedur lain untuk
memungkinkan bahan ditempatkan dalam timbunan pada kadar kelembaban
yang cocok agar pemadatan efektif.
- Pada bahan yang kering harus ditambahkan kadar air sampai mencapai
tingkat (level) yang tepat untuk mencapai kepadatan yang ditetapkan.
- Timbunan harus diratakan pada penyelesaian permukaan untuk kerapian dan
kerataan permukaan, dengan trase yang benar dan permukaan yang teratur.
Kecuali ditentukan lain, permukaan teratas harus diselesaikan dengan memberi
kemiringan penampang 3% membuang kearah luar.
- Penyedia harus melakukan tindakan keamanan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tanah untuk menjamin terbentuknya tebing yang stabil.
- Penyedia harus mencegah terjadinya shrinkage, konsolidasi dan
penurunan pada timbunan tanah, sehingga ketinggian, lebar dan ukuran pada
permukaan yang telah diselesaikan sesuai dengan ketinggian dan ukuran yang
ditunjukkan pada gambar desain.

Pemadatan
- Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau
atas petunjuk Direksi Lapangan, harus dipadatkan, dan dipadatkan pada satu
garis (lajur) tersusun padat atau berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar
PEKERJAANatau
DI.seperti
LEUWI yangSAPI
ditetapkan oleh Direksi Lapangan. 2018
- Pemadatan tanggul harus menggunakan peralatan yang sesuai dan
mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan pemeriksaan pemadatan di
lapangan dengan alat yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Semua biaya
pemeriksaan lapangan/laboratorium menjadi tanggung jawab Penyedia.
- Sebelum dan selama pelaksanaan pemadatan, kadar air harus tetap
optimum, dan kadar air harus seragam dalam tiap lapisan. Jika kadar air kurang
dari optimum, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan
khusus dari Direksi Lapangan dan kadar air ditambahkan dengan memerciki air
dan mengerjakan kembali material pada site. Jika kadar air lebih besar dari kadar
optimum, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan keputusan
khusus dari Direksi Lapangan sampai material dikeringkan dengan
mengerjakan kembali, mencampur dengan material kering atau cara-cara lain
yang diijinkan.
- Material yang dipadatkan harus ditebarkan dalam lapisan horizontal tidak
kurang dari 30 cm untuk pemadatan dengan alat pemadat tidak kurang dari
20 cm tebalnya sesudah dipadatkan dan distribusi material harus
sedemikian rupa sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari
bentuk bergelombang, keretakan atau ketidak sempumaan.
- Gumpalan-gumpalan atau bongkahan tanah harus lebih dahulu dipecah
dengan cakram, penggaruk atau dengan cara-cara lain yang disetujui, sehingga
material-material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan pemadatannya
dijamin dapat mencapai tingkat terbaik untuk mencegah perembesan dan
mencapai stabilitas.
- Untuk timbunan tanah atau timbunan kembali pada lokasi bangunan,
termasuk pipa-pipa beton yang pemadatannya tidak dapat menggunakan
peralatan rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan
dengan stamper mekanis dengan berat yang sesuai, sehingga pemadatan dapat
tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati yang disyaratkan.
Ketebalan lapisan dan kadar air material yang dipadatkan dekat bangunan
harus mendapat perhatian khusus untuk menjamin pengikatan yang memadai
pada material dengan batasan timbunan yang sudah padat. Penyedia harus
memperhatikan kerusakan-kerusakan bangunan yang disebabkan oleh
pelaksanaan tersebut dan kerusakan bangunan harus diperbaiki dengan biaya
dari Penyedia.
- Kualitas pemadatan pada timbunan adalah kelas A2, yaitu: pemadatan
dilakukan dalam lapisan-lapisan setebal 20 cm setelah padat. Derajat kepadatan
ditentukan berdasarkan hasil Test Proctor untuk tanah yang sejenis dan besarnya
minimal 75%.

PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI


4. (cofferdam/kistdam) 2018
Volume : 1.162,800 bh
Waktu : 21 hari kalender
a) Bangunan Pengelak
- Bangunan pengelak (cofferdam) direncanakan dibuat dihulu dan dihilir
rencana bendung, merupakan bangunan sementara agar selama pelaksanaan
konstruksi bendung area tubuh bendung tidak terkena air sehingga mutu
Pekerjaan pasangan batu, Beton, beton siklop dan lain-lain dapat sesuai dengan
yang disyaratkan.
- Bangunan cofferdam di hulu sungai dimaksudkan menahan dan
mengalihkan air sungai agar berbelok ke saluran penggelak, dan dibagian hilir
dimaksudkan untuk air yang melalui saluran penggelak tidak masuk/berbalik ke
area kerja konstruksi tubuh bendung.
- Bangunan cofferdam dihulu sungai menggunakan Geobag Ukuran 2,4 m x
1,45 m x 0,3 m. Kantung Geobag disi pasir /tanah pada lokasi pekerjaan dan
disusun menggunakan excavator sesuai gambar kerja.
- Bangunan kistdam penahan air di hilir rencana bendung dibuat dengan
Kistdam kantung pasir/tanah dibungkus karung plastik/bagor/goni (sebesar
karung beras 25 kg) dengan 43 cm x 65 cm
- Sebagai tambahan agar cofferdam kedap air maka cafferdam di hulu dan di hilir
diatas permukaannya dilapisi dengan terpal kedap airb) Saluran Pengelak
- Saluran pengelak dibuat ke arah kanan rencana lokasi bendung (dari arah aliran
air) dengan menggali tanah yang ada sesuai dengan dimensi yang dibutuhkan
pada gambar
- Saluran pengelak direncanakan dapat mengalirkan debit banjir kala ulang lima
Tahunan (Q5)
- Bilamana diperlukan Saluran pengelak dapat dibuat lebih besar untuk
antisipasi terjadinya banjir melebih banjir rencana
- Saluran pengelak harus benar-benar efektif mengalirkan air dan tidak
menyebabkan air masuk kedalam area lokasi pembangunan bendung

c) Alternatif bangunan dan saluran pengelak


- Penyedia jasa dapat membuat alternatif bangunan dan saluran pengelak yang
berbeda dengan desain, yang disesuaikan dengan kondisi topografi,
batuan/geologi dan aliran air sungai dilokasi pekerjaan dengan tidak menambah
biaya sesuai yang telah ditetapkan.
- Alternatif yang dibuat harus mempertimbangkan efektitas, waktu
pengerjaan dan tidak mengganggu kualitas konstruksi bendung yang akan
dibangun
- Alternatif yang dibuat penyedia harus melalui analisis teknis yang terukur
(mengajukan metode pelaksanaan, gambar kerja dan pehitungan) dan tidak
diperkenankan menambah waktu pelaksanaan pekerjaan serta harus disetujui
PEKERJAANoleh DI.direksi
LEUWI SAPI
pekerjaan. 2018
- Penyedia bertanggungjawab penuh terhadap alternatif bangunan dan
saluran penggelak terhadap rencana pembangunan konstruksi bendung.

d) Pembongkaran bangunan dan Penutupan saluran pengelak


- Pembongkaran bangunan penggelak dan penutupan saluran penggelak hanya
boleh dilakukan setelah konstuksi bendung selesai dan konstruksi sudah dapat
menerima beban.
- Pembongkaran bangunan penggelak harus seizin direksi pekerjaan
- Bangunan penggelak hulu bendung berupa Geobag digunakan kembali untuk
menutup saluran penggelak sehingga bekas saluran penggelak benar-benar
stabil dan kedap air
- Apabila Geobag cofferdam masih cukup dapat digunakan pada lokasi yang
membutuhkan seperti lereng disekitar lokasi yang rawan longsor.
- Pentupan saluran pengelak yang menggunakan timbunan tanah, harus
dilakukan pemadatan setiap lapis 25 cm, sampai tanah benar-benar padat.

5. Pasangan Batu kali


Volume : 1.427,57 m3
Waktu : 91 hari kalender
a. Bahan
1) Semen
Semen harus memenuhi ketentuan dalam SNI 2049 : 2015, Semen
Portland

2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama

3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
PEKERJAAN200)
DI. tidak
LEUWIboleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
SAPI 2018
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.

4) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.

- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.

b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
PEKERJAAN DI. terlihat
LEUWI SAPI 2018
lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
- Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
penutup lainnya agar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon  1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
PEKERJAAN DI. diatas
LEUWI SAPI 2018
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air

6 Plesteran, adukan 1pc : 3pasir


Volume : 41,85 m2
Waktu : 42 hari kalender

- Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar


desain/kontrak harus diplester. Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian
semen dan tiga bagian pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan
dalam gambar kontrak.
- Tebal plesteran dibuat 1 - 1,5 cm dari permukaan batu, sebelum
plesteran dipasang di antara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman
1 - 2 cm di bawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan
plesteran
- Pekerjaan plesteran pada saat pekerjaan diserahkan, harus mulus dan rata-
rata air (water pass), tanpa goresan, bintik-bintik serta bilamana diketok tidak
terdengar suara kosong disemua tempat.
- Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, maka bagian bidang yang telah
berlumut harus dibersihkan dahulu dengan sikat baja. Setelah bersih disiram
dengan air, selanjutnya pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan.

7. Siaran, adukan 1:2


Volume : 272,77 m2
Waktu : 42 hari kalender

- Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak atau


petunjuk Direksi harus disiar.
- Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang
disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
- Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus
PEKERJAAN DI.dikorek
LEUWI sampai kedalaman 1 cm sampai dengan 2 cm dibawah permukaan
SAPI 2018
batu untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2 cm sampai dengan 3 cm
untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan dibersihkan dan
disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
- Lebar siaran dibuat sedemikian rupa sehingga lebar siaran hampir
sama, kira-kira selebar 1 cm. Pada bagian siar tegak maupun datar tidak
boleh terjadi siar lurus lebih dari 2(dua) batu
- Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
a) Siaran tenggelam (masuk kedalam  1 cm). b)
Siaran rata (rata dengan muka batu).
c) Siaran timbul (tebal 1cm, lebar 2 cm
(ditentukan kemudian pada saat pengerjaan dilapangan oleh direksi)

8 Pasangan Batu Kosong


Volume : 182,64 m3
Waktu : 21 hari kalender

- Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan
arah yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

- Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis
per lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
maka lapisan dasar berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan
kerikil di atasnya setebal 12,5 cm atau seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat.

- Bahan saringan pasir dan kerikil harus sesuai dengan spesifikasi teknis.
Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata, meskipun
demikian menjadi pondasi yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.

- Batu belah dan batu pecah yang digunakan dalam pasangan batu kosong harus
diletakkan pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu
kosong yang selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan longsor.

- Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus dihindari. Harus
diusahakan agar semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan baik pada
bidang yang datar. Batu belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak
menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi
Pekerjaan. Semua celah dalam pasangan batu kosong harus diisi (dikunci) dengan
batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah yang dipakai tidak boleh melebihi
volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga diantara batu belah.

- Lapisan ijuk di atas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai
dengan persyaratan atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.

-
Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu kosong
dengan kemiringan yang layak sehingga dapat memperkuat lapisan atas pasangan
PEKERJAAN
batu DI. LEUWI
kosong. SAPI
Lapisan 2018
penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar
diletakkan pada jalur dan arah yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk
Direksi Pekerjaan.

9. Bongkaran Pasangan Batu


Volume : 713,79 m3
Waktu : 21 hari kalender

Apabila bagian dari bangunan pasangan batu lama akan dibongkar, akan dilaksanakan
pekerjaan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak memberi pengaruh buruk kepada keadaan
bangunan yang tertinggal. Tiap kerusakan atau terjadi lubang atau pecah pada bagian
bangunanyang masih tertinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut, harus diperbaiki
dan dikembalikan kekondisi semula atas persetujuan direksi. Hasil bongkaran harus dibuang
dengan persetujuan direksi.

10. Pekerjaan Beton K-175


Volume : 4,55 m3
Waktu : 7 hari kalender
Pengecoran K-175 beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan dan
penanganannya mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor
lapis demi lapisdengan ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang
baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan
bawah . Pengecoran tidak boleh dimulai sebelum semua pekerjaan pembuatan bekesting,
penulangan, instalasi bagian-bagian dan alat yang akan terbenam serta persiapan
permukaan pondasi-pondasi atau beton diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Pengecoran
tidak diperbolehkan selama hujan lebat atau keadaan cuaca lainnya yang dapat memberi
efek yang menurunkan kualitas beton. Pengecoran dapat dimulai setelah mendapat ijin
tertulis dari Direksi Pekerjaan.

Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran.
Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan
selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton
diatasnya. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua pengecoran harus
selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain
oleh Direksi.

Beton jangan dicor didalam atau pada aliran air kecuali jika ditentukan atau disetujui
PEKERJAAN DI. Air
sebelumnya. LEUWI SAPI
yang menggumpal 2018
selama pengecoran harus segera dibuang. Beton
jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicorselama lebih dari 30 menit, kecuali jika
ada kontruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian. Jika pelaksanaan pengecoran
dihentikan , lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar sacara vertical
maupun horizontal ,dengan permukaan di buat kasar atau bergerigi untuk menahan
gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya , seperti yang diinginkan
oleh Direksi .

Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan
untuk menyingkap agregat . Permukan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan
mortel semen (perbandingan berat) 1:2, setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran
permukaan dan perkerjan yang terkait lainya dianggap sudah tercakup didalam harga
satuan pekerjaan beton didalam Rencana Anggaran Biaya.

Beton harus dicor posisi dan urutan urutan seperti yang ditunjukan dalam gambar, atau
atas petunjuk Direksi. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakanya sedemikian
rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggesaran tulangan beton, atau bagiian
bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih dari 40 cm
padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan pada gambar
atau menurut petunujuk Direksi.

Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari
1,5 m kecuali jika diijinkan oleh Dierksi untuk menjatuhkan ketempat penampungan
sementara dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum dicorkan. Pengecoran beton
tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya atau mengikuti petunjuk Direksi
dan harus dikerjakan secara terus menerus sampai dengan selesai. Bila perlu Kontraktor
harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut. Kontraktor harus
mempertimbangkan masalah ini kedalam harga satuan harga Rencana Anggaran Biaya.

Pada saat dicor, beton tidak boleh memiliki temperature lebih dari 32 derajat calcius, jika
cuaca sangat panas melebihi 32 derajat celcius, kontraktor harus melakukan usaha agar
temperature yang diinginkan tercapai, seperti mendinginkan agregat dan melakukan
pengecoran di malan hari. Kontraktor tidak berhak menurut biaya tambahan untuk
PEKERJAAN
pekerjaanDI. LEUWI SAPI
tersebut. 2018
11. Pembesian
Volume : 225,67 kg
Waktu : 7 hari kalender
Besi beton yang digunakan adalah U24 , didesain khusus untuk pengecoran sebagai
pondasi pengikat. Ukuran besi sendiri sudah ditentukan oleh Gambar atas persetujuan
Direksi, yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah. Besi harus
bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi beton didatangkan kelokasi
pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian
dimulai sebelum pekerjaan beton dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan secara manual
(manpower) dengan menggunakan alatbantu berupa bar bender dan bar cutter.
12. Pemasangan Bekisting
Volume : 3,97 m2
Waktu : 7 hari kalender
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya, bebas
dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan
memindahkan perletakan, tiang-tiang dari dolken Ø 8-10 cm, tiang-tiang satu dengan lain
harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka
setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-1971 dan SNI.T-15-1991-
03.
Papan/Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan tidak mudah melengkung dan dapat
juga digunakan Multiplekx untuk mengganti papan. Bekisting dan Perancah harusdibuat
sesuai dengan gambar rencana beton yang akan dibuat. Setelah dilaksana pengecoran
PEKERJAAN DI.bekisting
kedudukan LEUWI SAPI
harus benar 2018
- benar kokoh dan telah disetujui olehDireksi untuk
dilaksanakan pengecoran.
13. Pembongkaran Bekisting
Volume : 3,97 m2
Waktu : 7 hari kalender
bekisting tidak boleh dibongkar sampai cor beton benar benar telah cukup mengeras dan
dapat menahan aman berat cor beton itu sendiri. Masa waktu pengerasan cor beton dari
mulai dituangkan kedalam bekisting
pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati hati dan oleh tukang yang
berpengalaman. Untuk pembongkaran bekisting dilakukan dengan cara :
1. bongkaran dimulai dari yang paling mudah, yaitu pada sudut panel dengan bagian
balok penyangga
2. pembongkaran bekisting dilakukan per panel atau per lembar
3. lakukan penyiraman air secara berkala setidaknya 5 hari sesudahnya karena beton
akan kehilangan air pada penampang beton akibat terjadi penguapan
4. intinya waktu yang tepat bongkar bekisting adalah semua bekisting harus dibongkar
tepat waktu dengan tanpa guncangan atau getaran karena akan merusak kualitas cor
beton itu sendiri

14. Pemasangan Pintu Sorong Baja


A. b=1,5 , h=2
Volume : 1 bh
Waktu : 14 hari kalender
B. b=1,2 , h=2
Volume : 1 bh
Waktu : 14 hari kalender

Pintu dan perlengkapanya harus disediakan dari pabrikan pintu (distributor)


resmi dan mempunyai standar nasional serta bersertifikat.
Pintu harus dibuat dari baja dengan ukuran yang sesuai gambar, Persyaratan pekerjaan
besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan SNI 03- 6861-2-2002. Spesifikasi Bahan
bangunan besi/baja:
- Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk
menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
- Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang
Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan,
maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-
6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja);
- Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air pada beton.
PEKERJAAN DI. LEUWI
Permukaan rangka SAPI 2018
sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan
terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap
panjang 3 (tiga) meter.

Bila diminta oleh Direksi Pekerjaan, pintu air harus di pasang seluruhnya pada tempat
pembuatan untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawasnya dan jika perlu
dilakukan pengujian sebelum diantarkan ke lokasi proyek.

Setelah pemasangan, Penyedia jasa harus memeriksa apakah alat pengontrol air
(Plant) tersebut telah dipasang dengan baik dan bekerja dengan benar serta sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

Perlu diperhatian untuk pengerjaan pitu-pintu air dan pengangkatnya, semua batas-batas
toleransi pemasangannya. Bidang sorong haruslah benar-benar rata, dan tidak boleh
melengkung (menyimpang) lebih dari 2 mm. Saat bidang dudukan pintu air
ditempatkan pada dudukannya dan air mengalir deras, terhadap pintu tersebut, maka
pintu tersebut mampu menahan air pada seluruh bidang pintu air itu.
Penyedia jasa harus menguji seluruh pintu setelah dipasang dalam dua kondisi yaitu
dalam keadaan kering dan dalam keadaan terendam air (sebagian dan sepenuhnya
terenadm)

Penyedia Jasa harus melakukan pengujian setelah pintu air dipasang, meliputi hal-
hal sebagai berikut:

a) masing-masing pintu pengontrol air harus dibuat melalui suatu siklus penuh
operasi dengan menggunakan peralatan yang disediakan untuk kepentingan
tersebut, kecuali jika disetujui alat yang lain;
b) bagian-bagian rangkaian harus diperiksa dan diuji untuk mendapatkan posisi yang
benar, dll sebelum dilapisi beton;
c) setelah dilapisi dengan beton bagian-bagian tersebut harus diuji dengan
menggunakan sebuah palu dan lubang-lubang yang muncul di antara beton dan
lapisan baja harus ditutupi oleh Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan;
d) tiap-tiap pintu harus diuji untuk menunjukkan bahwa tutupan (rekatan)
tersebut beroperasi dengan baik, cukup jelasnya pedoman dan antara pintu air
dengan kerangka pintu air, dan bahwa pintu air bekerja dengan benar sesuai
dengan seluruh persyaratan yang telah ditetapkan;

PEKERJAAN DI. perangkat


e) seluruh LEUWI SAPIkatrol (alat 2018
pengangkat) harus diuji melalui suatu siklus katrol
penuh dan dengan adanya pemberian beban;
f) seluruh peralatan lainnya juga harus diuji untuk kesesuaian dan pemasangan yang
benar, efisien dan pengoperasiannya yang tidak berisik dan benar
g) sambungan las di tempat harus diuji melalui cara pencelupan;
h) berbagai ruang yang dibuat kedap air, dan pipa-pipa, katup serta
pemasangannya harus diuji mengenai kekedapan airnya;
air dan indikator tinggi air dan bukaan pintu sebisa mungkin diperiksa dengan benar.

Seluruh alat dan perangkat yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian


keseluruhannya harus disediakan oleh Penyedia Jasa.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengoperasian


yang berkenaan dengan penyesuaian dan pengujian peralatan tersebut.
Selama dilaksanakannya keseluruhan pengujian (test), Penyedia jasa bertanggung
jawab penuh terhadap pemeliharaan, perawatan dan perbaikan berbagai kerusakan.

PEKERJAAN BANGUNAN SADAP DAN BANGUNAN PENGURAS


1. Galian Tanah Biasa
Bangunan Sadap
Volume : 67,80 m3
Waktu : 42 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 20,70 m3
Waktu : 42 hari kalender

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan cara
manual atau mesin excavator Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah
yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran
item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dihitung dalam
m3 yaitu tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan
ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa
dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan
fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-
dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun. Harga satuan pekerjaan termasuk upah buruh,
bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan
kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan
tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh
Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material
hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi
sejauh ± 1 km.

2. Pasangan Batu kali


Bangunan Sadap
Volume : 119,86 m3
Waktu : 84 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 40,17 m3
Waktu : 84 hari kalender

a. Bahan
1) Semen
PEKERJAANSemen
DI. LEUWI SAPI
harus memenuhi ketentuan dalam SNI 2049 : 2015, Semen 2018
Portland

2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama

3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
200) tidak boleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.

4) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.

- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
PEKERJAAN DI.satu
LEUWI SAPI 2018
setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.

b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
- Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
PEKERJAAN DI. penutup
LEUWI lainnya 2018
SAPIagar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon  1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air

3 Plesteran, adukan 1pc : 3pasir


Bangunan Sadap
Volume : 83,16 m2
Waktu : 63 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 23,70 m2
Waktu : 63 hari kalender

- Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar


desain/kontrak harus diplester. Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian
semen dan tiga bagian pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan
PEKERJAAN DI. LEUWI
dalam gambarSAPI
kontrak. 2018
- Tebal plesteran dibuat 1 - 1,5 cm dari permukaan batu, sebelum
plesteran dipasang di antara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman
1 - 2 cm di bawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan
plesteran
- Pekerjaan plesteran pada saat pekerjaan diserahkan, harus mulus dan rata-
rata air (water pass), tanpa goresan, bintik-bintik serta bilamana diketok tidak
terdengar suara kosong disemua tempat.
- Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, maka bagian bidang yang telah
berlumut harus dibersihkan dahulu dengan sikat baja. Setelah bersih disiram
dengan air, selanjutnya pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan.

4. Siaran, adukan 1:2


Bangunan Sadap
Volume : 154,98 m2
Waktu : 63 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 40,61 m2
Waktu : 63 hari kalender
- Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak atau
petunjuk Direksi harus disiar.
- Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang
disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
- Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus
dikorek sampai kedalaman 1 cm sampai dengan 2 cm dibawah permukaan
batu untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2 cm sampai dengan 3 cm
untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan dibersihkan dan
disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
- Lebar siaran dibuat sedemikian rupa sehingga lebar siaran hampir
sama, kira-kira selebar 1 cm. Pada bagian siar tegak maupun datar tidak
boleh terjadi siar lurus lebih dari 2(dua) batu
- Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
a) Siaran tenggelam (masuk kedalam  1 cm). b)
Siaran rata (rata dengan muka batu).
c) Siaran timbul (tebal 1cm, lebar 2 cm
(ditentukan kemudian pada saat pengerjaan dilapangan oleh direksi)

PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI


5. Bongkaran Pasangan Batu 2018
Bangunan Sadap
Volume : 119,86 m3
Waktu : 42 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 40,17 m3
Waktu : 42 hari kalender

Apabila bagian dari bangunan pasangan batu lama akan dibongkar, akan dilaksanakan
pekerjaan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak memberi pengaruh buruk kepada keadaan
bangunan yang tertinggal. Tiap kerusakan atau terjadi lubang atau pecah pada bagian
bangunanyang masih tertinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut, harus diperbaiki
dan dikembalikan kekondisi semula atas persetujuan direksi. Hasil bongkaran harus dibuang
dengan persetujuan direksi.

6. Pekerjaan Beton K-175


Bangunan Sadap
Volume : 0,57 m3
Waktu : 21 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 0,14 m3
Waktu : 21 hari kalender

Pengecoran K-175 beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan dan
penanganannya mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor
lapis demi lapisdengan ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang
baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan
bawah . Pengecoran tidak boleh dimulai sebelum semua pekerjaan pembuatan bekesting,
penulangan, instalasi bagian-bagian dan alat yang akan terbenam serta persiapan
permukaan pondasi-pondasi atau beton diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Pengecoran
tidak diperbolehkan selama hujan lebat atau keadaan cuaca lainnya yang dapat memberi
efek yang menurunkan kualitas beton. Pengecoran dapat dimulai setelah mendapat ijin
tertulis dari Direksi Pekerjaan.

Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran.
Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan
selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton
diatasnya. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua pengecoran harus
selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain
oleh Direksi.

Beton jangan dicor didalam atau pada aliran air kecuali jika ditentukan atau disetujui
sebelumnya. Air yang menggumpal selama pengecoran harus segera dibuang. Beton
jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicorselama lebih dari 30 menit, kecuali jika
ada kontruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian. Jika pelaksanaan pengecoran
dihentikan , lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar sacara vertical
maupun horizontal ,dengan permukaan di buat kasar atau bergerigi untuk menahan
gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya , seperti yang diinginkan
oleh Direksi .

Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan
untuk menyingkap agregat . Permukan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan
mortel semen (perbandingan berat) 1:2, setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran
permukaan dan perkerjan yang terkait lainya dianggap sudah tercakup didalam harga
satuan pekerjaan beton didalam Rencana Anggaran Biaya.

Beton harus dicor posisi dan urutan urutan seperti yang ditunjukan dalam gambar, atau
atas petunjuk Direksi. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakanya sedemikian
rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggesaran tulangan beton, atau bagiian
bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih dari 40 cm
padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan pada gambar
atau menurut petunujuk Direksi.

Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari
1,5 m kecuali jika diijinkan oleh Dierksi untuk menjatuhkan ketempat penampungan
sementara dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum dicorkan. Pengecoran beton
tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya atau mengikuti petunjuk Direksi
dan harus dikerjakan secara terus menerus sampai dengan selesai. Bila perlu Kontraktor
harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut. Kontraktor harus
PEKERJAAN DI. LEUWI
mempertimbangkan SAPI
masalah 2018Biaya.
ini kedalam harga satuan harga Rencana Anggaran

Pada saat dicor, beton tidak boleh memiliki temperature lebih dari 32 derajat calcius, jika
cuaca sangat panas melebihi 32 derajat celcius, kontraktor harus melakukan usaha agar
temperature yang diinginkan tercapai, seperti mendinginkan agregat dan melakukan
pengecoran di malan hari. Kontraktor tidak berhak menurut biaya tambahan untuk
pekerjaan tersebut.

7. Pembesian
Bangunan Sadap
Volume : 29,91 kg
Waktu : 21 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 7,13 kg
Waktu : 21 hari kalender

Besi beton yang digunakan adalah U24 , didesain khusus untuk pengecoran sebagai
pondasi pengikat. Ukuran besi sendiri sudah ditentukan oleh Gambar atas persetujuan
Direksi, yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah. Besi harus
bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi beton didatangkan kelokasi
pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian
dimulai sebelum pekerjaan beton dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan secara manual
(manpower) dengan menggunakan alatbantu berupa bar bender dan bar cutter.

8. Pemasangan Bekisting
Bangunan Sadap
Volume : 9,99 m2
Waktu : 21 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 2,40 m2
Waktu : 21 hari kalender
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya, bebas
dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan
memindahkan perletakan, tiang-tiang dari dolken Ø 8-10 cm, tiang-tiang satu dengan lain
harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka
setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-1971 dan SNI.T-15-1991-
03.
Papan/Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan tidak mudah melengkung dan dapat
juga digunakan Multiplekx untuk mengganti papan. Bekisting dan Perancah harusdibuat
sesuai dengan gambar rencana beton yang akan dibuat. Setelah dilaksana pengecoran
kedudukan bekisting harus benar - benar kokoh dan telah disetujui olehDireksi untuk
dilaksanakan pengecoran.
9. Pembongkaran Bekisting
Bangunan Sadap
Volume : 9,99 m2
Waktu : 7 hari kalender

Bangunan Penguras
Volume : 2,40 m2
Waktu : 7 hari kalender

bekisting tidak boleh dibongkar sampai cor beton benar benar telah cukup mengeras dan
dapat menahan aman berat cor beton itu sendiri. Masa waktu pengerasan cor beton dari
mulai dituangkan kedalam bekisting
pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati hati dan oleh tukang yang
berpengalaman. Untuk pembongkaran bekisting dilakukan dengan cara :
5. bongkaran dimulai dari yang paling mudah, yaitu pada sudut panel dengan bagian
balok penyangga
6. pembongkaran bekisting dilakukan per panel atau per lembar
7. lakukan penyiraman air secara berkala setidaknya 5 hari sesudahnya karena beton
akan kehilangan air pada penampang beton akibat terjadi penguapan
8. intinya waktu yang tepat bongkar bekisting adalah semua bekisting harus dibongkar
tepat waktu dengan tanpa guncangan atau getaran karena akan merusak kualitas cor
PEKERJAAN
beton DI. LEUWI SAPI
itu sendiri 2018

10. Pemasangan Pintu Angkat b=0.3


A. Bangunan Sadap
Volume : 7 bh
Waktu : 42 hari kalender
B. Bangunan Penguras
Volume : 2 bh
Waktu : 42 hari kalender

Pintu dan perlengkapanya harus disediakan dari pabrikan pintu (distributor)


resmi dan mempunyai standar nasional serta bersertifikat.
Pintu harus dibuat dari baja dengan ukuran yang sesuai gambar, Persyaratan pekerjaan
besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan SNI 03- 6861-2-2002. Spesifikasi Bahan
bangunan besi/baja:
- Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk
menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
- Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang
Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan,
maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-
6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja);
- Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air pada beton.
Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan
terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap
panjang 3 (tiga) meter.

Bila diminta oleh Direksi Pekerjaan, pintu air harus di pasang seluruhnya pada tempat
pembuatan untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawasnya dan jika perlu
dilakukan pengujian sebelum diantarkan ke lokasi proyek.

Setelah pemasangan, Penyedia jasa harus memeriksa apakah alat pengontrol air
(Plant) tersebut telah dipasang dengan baik dan bekerja dengan benar serta sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

Perlu diperhatian untuk pengerjaan pitu-pintu air dan pengangkatnya, semua batas-batas
toleransi pemasangannya. Bidang sorong haruslah benar-benar rata, dan tidak boleh
PEKERJAAN DI. LEUWI
melengkung 2018
SAPI lebih dari 2 mm. Saat bidang dudukan pintu air
(menyimpang)
ditempatkan pada dudukannya dan air mengalir deras, terhadap pintu tersebut, maka
pintu tersebut mampu menahan air pada seluruh bidang pintu air itu.

Penyedia jasa harus menguji seluruh pintu setelah dipasang dalam dua kondisi yaitu
dalam keadaan kering dan dalam keadaan terendam air (sebagian dan sepenuhnya
terenadm)

Penyedia Jasa harus melakukan pengujian setelah pintu air dipasang, meliputi hal-
hal sebagai berikut:

a) masing-masing pintu pengontrol air harus dibuat melalui suatu siklus penuh
operasi dengan menggunakan peralatan yang disediakan untuk kepentingan
tersebut, kecuali jika disetujui alat yang lain;
b) bagian-bagian rangkaian harus diperiksa dan diuji untuk mendapatkan posisi yang
benar, dll sebelum dilapisi beton;
c) setelah dilapisi dengan beton bagian-bagian tersebut harus diuji dengan
menggunakan sebuah palu dan lubang-lubang yang muncul di antara beton dan
lapisan baja harus ditutupi oleh Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan;
d) tiap-tiap pintu harus diuji untuk menunjukkan bahwa tutupan (rekatan)
tersebut beroperasi dengan baik, cukup jelasnya pedoman dan antara pintu air
dengan kerangka pintu air, dan bahwa pintu air bekerja dengan benar sesuai
dengan seluruh persyaratan yang telah ditetapkan;
e) seluruh perangkat katrol (alat pengangkat) harus diuji melalui suatu siklus katrol
penuh dan dengan adanya pemberian beban;
f) seluruh peralatan lainnya juga harus diuji untuk kesesuaian dan pemasangan yang
benar, efisien dan pengoperasiannya yang tidak berisik dan benar
g) sambungan las di tempat harus diuji melalui cara pencelupan;
h) berbagai ruang yang dibuat kedap air, dan pipa-pipa, katup serta
pemasangannya harus diuji mengenai kekedapan airnya;
air dan indikator tinggi air dan bukaan pintu sebisa mungkin diperiksa dengan benar.

Seluruh alat dan perangkat yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian


keseluruhannya harus disediakan oleh Penyedia Jasa.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengoperasian


yang berkenaan dengan penyesuaian dan pengujian peralatan tersebut.
Selama dilaksanakannya keseluruhan pengujian (test), Penyedia jasa bertanggung
jawab penuh
PEKERJAAN terhadap pemeliharaan,
DI. LEUWI SAPI 2018
perawatan dan perbaikan berbagai kerusakan.

PEKERJAAN SALURAN/PEMASANGAN PIPA

1. Pemasangan Pipa PVC dia. 14 inch


Volume : 500 m’
Waktu : 42 hari kalender
Pemasangan pipa PVC setiap 10 m sesuai persetujuan direksi pengawas pada Pasangan batu
kali guna mengalirkan air buangan

2. Pasangan Batu kali


Volume : 184,97 m3
Waktu : 42 hari kalender

a. Bahan
1) Semen
Semen harus memenuhi ketentuan dalam SNI 2049 : 2015, Semen
Portland

2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama

3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
200) tidak boleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.

4) Batu
PEKERJAAN DI. LEUWI
- Batu SAPI
harus bersih, 2018
keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.

- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.

b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
PEKERJAAN DI. LEUWI
- Tebal landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm2018
dari SAPI sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
penutup lainnya agar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon  1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018

Sukabumi, 21 Juni 2018


Penawar,
PT. ……………..

……………….
Direktur Utama
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018

Anda mungkin juga menyukai