I. INFORMASI PROYEK
Nama Paket Pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan
Irigasi, DI. Leuwi Sapi
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal
diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
C. Pengukuran MC 0 dan Pemrofilan
Pekerjaan ini dimulai sejak awal proyek, sebagai pekerjaan persiapan, pekerjaan
ini meliputi pekerjaan pengukuran dan bouwplank.
Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak
mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.
Jarak patok dari sisi galian minimal 1,00 m dan jarak patok satu dengan patok
lainnya maksimal 2,00 m.
Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang
sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
Penentuan tinggi bouwplank disesuaikan dengan elevasi rencana dan harus
disetujui oleh Direksi.
Pemasangan bouwplank harus siku-siku 90°. Untuk mendapatkan garis
horisontal bouwplank yang maksimal, pemasangan bouwplank dapat dilakukan
dengan menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti waterpass dan
theodolite.
D. Sewa Direksi Keet
Direksi keet disediakan baik secara sewa maupun membuat baru. Ini
dimaksudkan sebagai tempat konsultasi dengan kontraktor, konsultan pengawas
maupun direksi.
3. Dokumentasi
Foto pelaksanaan diambil minimal 3 gambar pada tiap patok yang memperlihatkan
keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap pelaksanaan dan keadaan
telah selesai. Foto – foto pada tiap patok diambil searah dengan aliran air dan dalam
kondisi latar belakang yang sama. Ketiga gambar diletakkan dalam album dengan
tanggal pengambilan dan disertai dengan penjelasan. Album diserahkan sejumlah
yang ditetapkan oleh direksi.
5.
Kesejahteraan dan Keselamatan Pekerja
Kami sebagai kontraktor pelaksana dalam hal kesejahteraan dan keselamatan
pekerja akan memperhatikan secara
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI khusus dan penting, dikarenakan 2018
menyangkut kelancaran
pelaksanaan proyek yang kami
kerjakan.
Untuk
b. Sumberdaya Bahan
Pemanfaatan sumberdaya bahan sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan untuk setiap item pekerjaan meliputi :
Material lokal
Material pabrikan
Material terangkai
Hal pokok yang akan diperhatikan dalam pengadaan bahan
adalah :
Tersedia beberapa alternatif sumber material (pemasok,
toko, pabrik, workshop)
Tersedia seperangkat daftar harga material dari beberapa
sumber
Kuantitas material di pasaran twersedia untuk memenuhi
kebutuhan proyek
Kualitas material yang dibutuhkan memenuhi SPEK
Kontinuitas pemasokan material dapat menjamin kebutuhan
setiap saat
c. Sumberdaya Peralatan
Penggunaan peralatan yang dimaksud untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan, dengan lebih mempertimbangkan
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
optimalisasi terhadap “BMW” yakni Biaya, Mutu dan Waktu.
d. Sumberdaya Finansial
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Pekerjaan pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan menuntut
kemampuan profesional. Proyek pelaksanaan konstruksi
bukanlah komoditas dagangan yang siap diperjual belikan dimana
saja, kapan saja, kepada siapa saja. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya diperlukan sumberdaya finansial, sekalipun
hanya berupa modal awal bekerja.
e. Rencana Kerja
Rencana kerja dipersiapkan dan disusun sebagai panduan bagi
seluruh kinerja Tim Pelaksana Proyek, agar pelaksanaan kegiatan
bisa tepat guna dan berhasil guna.
Rencana kerja memuat substansi sebagi berikut :
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Network Planning
Strategi dan Tata cara Penanganan berbagai persoalan
dalam pelaksanaan kegiatan lapangan
Susunan Tim Pelaksana, Struktur Organisasi Kerja dan
Pemberian Tugas masing-masing, berikut rencana dan
jadwal waktunrencana untuk kebutuhan tenaga kerja
lapangan (mandor, tukang, kepala tukang, laden)
Rencana dan jadwal waktu rencana untuk kebutuhan bahan,
peralatan dan finansial
Sistem dan mekanisme koordinasi kerja secara internal dan
eksternal
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
4.2.2. Pelaksanaan Material dan Peralatan
Seleksi meterial dan peralatan merupakan faktor penunjang
kesuksesan dalam suatu tatanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
Hal ini dimaksudkan untuk memeroleh tepat guna, daya guna dan hasil
guna terhadap pelaksanaan pekerjaan dimaksud. Dengan demikian
hendaknya persoalan yang terkait dengan penggunaan material dan
peralatan sudah dapat diantisipasi dan ditentukan sebelum kegiatan
dilakukan. Sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan
material dan peralatan dalam proyek dapat ditekan.
Untuk itu dalam menentukan jenis material dan peralatan ini
hendaknya berpedoman kepada :
a. Klarifikasi seluruh jenis pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan,
untuk menentukan jenis material dan peralatan yang sesuai
secara teknis dan biaya. Di Tingkat lapangan, material dan
peralatan tersebut diseleksi lagi kualitas dan kelayakannya oleh
Site Engineer.
b. Material yang akan digunakan akan kami ajukan contoh terlebih
dahulu dan dimintakan secara tertulis persetujuan dari Konsultan
Pengawas (Supervisi), Konsultan Perencana serta Pemberi
Tugas. Waktu pengajuan harus cukup tersedia, untuk antisipasi
apabila terjadi perubahan jenis material.
c. Dilakukan Pemesanan (Delivery Order) kebutuhan material dan
peralatan ke lokasi, yang disesuaikan dengan jadwal pekerjaan
dan diusahakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Jumlah
material tidak boleh kurang dari volume yang sudah dihitung,
bahkan untuk mengantisipasi kerusakan dan kekurangan material
di lapangan sebaiknya dilakukan tambahan pesanan kebutuhan.
d. Tes Laboratorium akan kami lakukan terhadap bahan yang dibuat
seperti Cor Beton dengan mutu tertentu untuk mengantisipasi
secara dini mutu / kualitas bahan.
e. Mobilisasi Alat Berat dan Peralatan lainnya yang diperlukan di
lokasi sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang direncanakan
sebelum pekerjaan dilaksanakan, begitu pula dengan mobilisasi
tenaga kerja (setempat) maupun tenaga kerja inti.
• Sebuah gardu alat pembangkit arus listrik yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dengan arus listrik sekurang-kurangnya 6 kW, lengkap dengan panel
kontrol dan semua jaringannya:
• Pendingin ruangan (AC) dua unit berkekuatan 0.75PK;
• Kompor gas dengan sekurang-kurangnya dua tempat masak, lengkap
dengan tabung gas dan kabel penghubungnya serta peralatan dapur;
• Penampung air isi ulang/aqua (dispenser):
• Meja besar untuk delapan orang;
• Kursi-kursi kerja biasa;
• Meja-meja (ukuran satu biro) dan empat kursi putar;
• Rak-rak buku;
• Lemari-lemari;• Lemari filing kabinet dari baja lengkap dengan rak-rak filenya;
• Papan-papan pengumuman/papan-papan kecil untuk catatan penting dengan
pinnya;
• Komputer minimal Intel Pentium dengan layar monitor berwarna, termasuk alat
UPS, alat pengontrol listrik arus dan perangkat lunak komputer (CD program
Microsoft, CD program AutoCAD, dan lain sebagainya);
• Printer laser jet untuk ukuran kertas A3;
• Mesin photocopy untuk ukuran kertas A4.
Dalam hal penyediaan perumahan staf Penyedia jasa dan barak pekerja (base camp)
harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang penting seperti : tempat tidur yang
layak dan bersih, sistim drainase, penerangan jalan, jalan-jalan setapak, tempat
parkir, pagar, sanitasi, dapur untuk memasak, peralatan pencegah kebakaran dan unit
pemadam kebakaran.
PEKERJAAN
PenyediaDI. LEUWI
jasa SAPI
harus membangun 2018
fasilitas penyediaan air minum yang layak untuk
kantor penyedia jasa, perumahan stafnya, barak pekerjanya, bengkel,dan tempat-tempat
pekerjaan lainnya di lokasi proyek. Penyedia jasa konstruksi harus mengatur sendiri
penyediaan listrik bagi kantor penyedia, perumahan stafnya, barak pekerjanya, bengkel
dan gudang-gudang.
Penyedia Jasa harus mengurus sendiri urusan penyewaan atau perolehan areal sebagai
tempat sementara untuk bedeng, pemodokan/kantor/tempat tinggal/akomodasi, tempat
kerja dan lain-Iain. Lokasi yang dipilih harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan. Dalam lima belas (15) hari setelah menerima SPMK, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Direksi untuk disetujui mengenai rencana tata ruang/tata letak
fasilitas Penyedia Jasa yang akan disediakan dengan memperlihatkan lokasi areal-
areal yang akan digunakan untuk bedeng, bengkel kerja, depot dan pemondokan
karyawan serta staf pengawasannya
e. Pemasangan Bowplank
Penyedia jasa harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pemasangan
bowplank secara akurat dari masing-masing item pekerjaan sesuai dengan gambar
dan informasi yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan. Kayu yang akan
dipancang adalah kayu yang dibuat bersilangan, kayu yang digunakan untuk tali
garis tengah dipasang per jarak 50 m pada kayu target. Tali yang ditarik dan
dipasang pada sisi kiri dan kanan dan tali garis tengah ditarik pada jarak 50 m dari
titik tengahnya.
Penyedia jasa harus mengecek dengan Direksi Pekerjaan mengenai elevasi- elevasi
tanah sepanjang garis tengah pemasangan bowplank.
Penyedia jasa harus menentukan elevasi patok kayu itu disisi kiri dan kanan saluran.
Kayu-kayu patok itu harus tegak dan kuat terpasang ke dalam tanah dan diberi
tanda yang jelas berupa tanda elevasi atas rencana dari elevasi tanah atau rencana
konstruksi. Setiap penandaaan harus ditulis : nomor lokasi, elevasi rencana, dan
jarak ke garis tengah rencana banguna atau as.
6 Pekerjaan Dewatering
- Pekerjaan pengeringan (dewatering) dilakukan setelah pembuatan bangunan dan
saluran penggelak
- Pekerjaan dewatering dilakukan agar lokasi pembangunan konstruksi bendung benar-
benar kering dari air tanah atau air rembesan yang dapat mengganggu aktifitas
pembuatan konstruksi bendung.
- Agar air dapat dikendalikaan dan dipompa keluar secara efektif maka penyedia harus
membuat sumpit (kolam/lubang air) untuk berkumpulnya air dan penempatan pompa,
dimana elevasi sumpit harus lebih rendah dari elevasi dasar ruang kerja.
- Jumlah dan kapasitas pompa tidak terbatas yang disyaratkan namun harus
memperhitungkan debit air yang masuk termasuk debit air yang limpas melampai
tanggul apabila terjadi banjir yang melampaui banjir rencana
- Proses pengeringan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, sehingga dapat
memcegah terjadinya penurunan daya dukung pondasi, mempertahankan
kestabilitasan pada kaki galian, menghasilkan kegiatan konstruksi yang bebas dari
genangan air, dan menghasilkan pondasi yang kering sehingga ikatan yang baik
antara pondasi dengan material timbunan kembali.
- Penyedia Jasa perlu mengontrol saluran pembuang di sepanjang galian
pondasi atau di tempat-tempat lain, untuk mencegah adanya akumulasi limpasan air
- Untuk menghindari pekerjaan dewatering yang berat, pekerjaan dewatering
seyogyanya dilakukan pada saat musim kemarau atau tidak terjadi hujan
PEKERJAAN BENDUNG
b. Kupasan / Stripping
Setelah pembersihan lokasi proyek, penyedia jasa harus menggali atau mengupas
permukaan tanah lapisan atas/lapisan humus (tanah organik) berikut rumput
dengan kedalaman minimum 0,2 m atau sesuai dengan arahan dari Direksi
Pekerjaan. Pengupasan lapisan tanah bagian atas harus terdiri dari pembuangan
semua bahan-bahan organik seperti rumput, tanah lapisan atas dan akar tanaman
dari semua area yang mengalami pemotongan, termasuk area pinjaman untuk
lokasi proyek dan dari semua area yang tercakup oleh adanya tanggul atau oleh
adanya area yang lain bagi timbunan tanah.
2. Pekerjaan Galian
Semua
PEKERJAAN DI.pekerjaan
LEUWItanah
SAPIdari 2018
beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan
tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Pekerjaan galian dapat dilakukan secara manual atau mekanis.
Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan
digali yang berimplikasi terhadap jenis peralatan (khus para mekanis) dan
produktifitas hasil galian.
Ha-hal yang perlu diperhatikan sebagai prosedur umum Penggalian:
- Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan
perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
- Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
- Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat
Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya
dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat,
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
- Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan
maupun bahu jalan, atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali
15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh
tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15
cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan
dipadatkan.
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya,
SAPI yang dengan mudah dapat dilakukan dengan cara
PEKERJAAN DI. LEUWI 2018
manual atau mesin excavator Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah
yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran
item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dihitung dalam
m3 yaitu tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan
ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa
dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan
fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-
dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun. Harga satuan pekerjaan termasuk upah buruh,
bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan
kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan
tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh
Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material
hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi
sejauh ± 1 km.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan/dimensi yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan
akan diselesaikan terhadap posisi dan ketinggian yang ditentukan kecuali
terdapat batu menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar dalam garis
yang telah ditentukan tidak lebih dari 20 cm untuk permukaan yang
tidak dilindungi dengan beton. Jika permukaan dilindungi dengan beton
secara umum harus rata seperti ditentukan oleh Direksi.
Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang
diarahkan oleh Direksi, keperluan pengukuran volume pekerjaan untuk
pembayaran galian terbuka dihitung berdasarkan kemiringan seperti
disebutkan dibawah ini:
Jika diperintah oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menggali saluran terbuka/parit
untuk mengalihkan air mengalir keluar dari galian terbuka. Biaya keseluruhan
dari pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali jika saluran
tersebut adalah merupakan bagian dari pekerjaan permanen yang sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan.
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua jenis
tanah, kerikil, dan batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus
dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga mencapai elevasi yang
disetujui sesuai dengan gambar teknis.
Apabila terdapat material alam yang mengganggu pada lokasi galian pondasi,
maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan dan diganti
dengan tanah timbunan/material yang sesuai atau juga beton tipe D (fc = 10
Mpa, K100) atas biaya Penyedia Jasa.
PEKERJAAN DI. LEUWI
Pekerjaan SAPI
galian 2018
tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran
hingga mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak harus
mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
3. Timbunan Tanah
Volume : 228,07 m3
Waktu : 14 hari kalender
Bahan-bahan untuk timbunan diambil dari tanah galian dan dipilih yang baik. Bahan
timbunan tidak boleh diambil dari dekat kaki tanggul, minimal harus ada jarak seperti
apa yang sudah ditetapkan oleh Direksi
- Kepadatan yang diperoleh tidak boleh kurang dari 75% maximum dry
density atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan. Apabila kepadatan kurang dari
yang disyaratkan maka Penyedia wajib membongkar dan memperbaiki
kembali atas biaya Penyedia.
- Bahan timbunan yang akan dipakai untuk badan tanggul harus memenuhi
syarat-syarat antara lain tidak mengandung bahan organik, lumpur, sampah,
bahan-bahan bongkaran dari suatu bangunan, dan harus mendapat persetujuan
lebih dahulu dari Direksi Lapangan. Jika terdapat kelainan dari tanah yang telah
disetujui, Direksi Lapangan berhak untuk memerintahkan
menyingkirkan/membongkar tanah tersebut.
- Timbunan harus dibuat lapis demi lapis yang dibuat pada seluruh lebar
tanggul yang akan ditimbun. Lapisan-lapisan harus dibuat miring untuk
membuang air, harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lapis-lapis yang
tebalnya ditentukan dengan pengontrolan kadar air yang seksama dan
keseragaman pemadatan atas lebar keseluruhan masing-masing lapisan. Tebal
tiap lapisan maksimum 30 cm setelah dipadatkan.
- Penyedia harus merencanakan operasi penempatan timbunannya
denganmemperhitungkan lama pengeringan dan pengumpulan persediaan
bahan, pencampuran dengan bahan-bahan kering dan prosedur lain untuk
memungkinkan bahan ditempatkan dalam timbunan pada kadar kelembaban
yang cocok agar pemadatan efektif.
- Pada bahan yang kering harus ditambahkan kadar air sampai mencapai
tingkat (level) yang tepat untuk mencapai kepadatan yang ditetapkan.
- Timbunan harus diratakan pada penyelesaian permukaan untuk kerapian dan
kerataan permukaan, dengan trase yang benar dan permukaan yang teratur.
Kecuali ditentukan lain, permukaan teratas harus diselesaikan dengan memberi
kemiringan penampang 3% membuang kearah luar.
- Penyedia harus melakukan tindakan keamanan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tanah untuk menjamin terbentuknya tebing yang stabil.
- Penyedia harus mencegah terjadinya shrinkage, konsolidasi dan
penurunan pada timbunan tanah, sehingga ketinggian, lebar dan ukuran pada
permukaan yang telah diselesaikan sesuai dengan ketinggian dan ukuran yang
ditunjukkan pada gambar desain.
Pemadatan
- Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau
atas petunjuk Direksi Lapangan, harus dipadatkan, dan dipadatkan pada satu
garis (lajur) tersusun padat atau berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar
PEKERJAANatau
DI.seperti
LEUWI yangSAPI
ditetapkan oleh Direksi Lapangan. 2018
- Pemadatan tanggul harus menggunakan peralatan yang sesuai dan
mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan pemeriksaan pemadatan di
lapangan dengan alat yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Semua biaya
pemeriksaan lapangan/laboratorium menjadi tanggung jawab Penyedia.
- Sebelum dan selama pelaksanaan pemadatan, kadar air harus tetap
optimum, dan kadar air harus seragam dalam tiap lapisan. Jika kadar air kurang
dari optimum, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan
khusus dari Direksi Lapangan dan kadar air ditambahkan dengan memerciki air
dan mengerjakan kembali material pada site. Jika kadar air lebih besar dari kadar
optimum, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan keputusan
khusus dari Direksi Lapangan sampai material dikeringkan dengan
mengerjakan kembali, mencampur dengan material kering atau cara-cara lain
yang diijinkan.
- Material yang dipadatkan harus ditebarkan dalam lapisan horizontal tidak
kurang dari 30 cm untuk pemadatan dengan alat pemadat tidak kurang dari
20 cm tebalnya sesudah dipadatkan dan distribusi material harus
sedemikian rupa sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari
bentuk bergelombang, keretakan atau ketidak sempumaan.
- Gumpalan-gumpalan atau bongkahan tanah harus lebih dahulu dipecah
dengan cakram, penggaruk atau dengan cara-cara lain yang disetujui, sehingga
material-material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan pemadatannya
dijamin dapat mencapai tingkat terbaik untuk mencegah perembesan dan
mencapai stabilitas.
- Untuk timbunan tanah atau timbunan kembali pada lokasi bangunan,
termasuk pipa-pipa beton yang pemadatannya tidak dapat menggunakan
peralatan rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan
dengan stamper mekanis dengan berat yang sesuai, sehingga pemadatan dapat
tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati yang disyaratkan.
Ketebalan lapisan dan kadar air material yang dipadatkan dekat bangunan
harus mendapat perhatian khusus untuk menjamin pengikatan yang memadai
pada material dengan batasan timbunan yang sudah padat. Penyedia harus
memperhatikan kerusakan-kerusakan bangunan yang disebabkan oleh
pelaksanaan tersebut dan kerusakan bangunan harus diperbaiki dengan biaya
dari Penyedia.
- Kualitas pemadatan pada timbunan adalah kelas A2, yaitu: pemadatan
dilakukan dalam lapisan-lapisan setebal 20 cm setelah padat. Derajat kepadatan
ditentukan berdasarkan hasil Test Proctor untuk tanah yang sejenis dan besarnya
minimal 75%.
2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama
3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
PEKERJAAN200)
DI. tidak
LEUWIboleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
SAPI 2018
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
4) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.
b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
PEKERJAAN DI. terlihat
LEUWI SAPI 2018
lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
- Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
penutup lainnya agar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon 1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
PEKERJAAN DI. diatas
LEUWI SAPI 2018
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air
- Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan
arah yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis
per lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
maka lapisan dasar berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan
kerikil di atasnya setebal 12,5 cm atau seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat.
- Bahan saringan pasir dan kerikil harus sesuai dengan spesifikasi teknis.
Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata, meskipun
demikian menjadi pondasi yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.
- Batu belah dan batu pecah yang digunakan dalam pasangan batu kosong harus
diletakkan pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu
kosong yang selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan longsor.
- Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus dihindari. Harus
diusahakan agar semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan baik pada
bidang yang datar. Batu belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak
menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi
Pekerjaan. Semua celah dalam pasangan batu kosong harus diisi (dikunci) dengan
batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah yang dipakai tidak boleh melebihi
volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga diantara batu belah.
- Lapisan ijuk di atas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai
dengan persyaratan atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
-
Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu kosong
dengan kemiringan yang layak sehingga dapat memperkuat lapisan atas pasangan
PEKERJAAN
batu DI. LEUWI
kosong. SAPI
Lapisan 2018
penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar
diletakkan pada jalur dan arah yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk
Direksi Pekerjaan.
Apabila bagian dari bangunan pasangan batu lama akan dibongkar, akan dilaksanakan
pekerjaan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak memberi pengaruh buruk kepada keadaan
bangunan yang tertinggal. Tiap kerusakan atau terjadi lubang atau pecah pada bagian
bangunanyang masih tertinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut, harus diperbaiki
dan dikembalikan kekondisi semula atas persetujuan direksi. Hasil bongkaran harus dibuang
dengan persetujuan direksi.
Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran.
Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan
selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton
diatasnya. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua pengecoran harus
selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain
oleh Direksi.
Beton jangan dicor didalam atau pada aliran air kecuali jika ditentukan atau disetujui
PEKERJAAN DI. Air
sebelumnya. LEUWI SAPI
yang menggumpal 2018
selama pengecoran harus segera dibuang. Beton
jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicorselama lebih dari 30 menit, kecuali jika
ada kontruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian. Jika pelaksanaan pengecoran
dihentikan , lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar sacara vertical
maupun horizontal ,dengan permukaan di buat kasar atau bergerigi untuk menahan
gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya , seperti yang diinginkan
oleh Direksi .
Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan
untuk menyingkap agregat . Permukan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan
mortel semen (perbandingan berat) 1:2, setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran
permukaan dan perkerjan yang terkait lainya dianggap sudah tercakup didalam harga
satuan pekerjaan beton didalam Rencana Anggaran Biaya.
Beton harus dicor posisi dan urutan urutan seperti yang ditunjukan dalam gambar, atau
atas petunjuk Direksi. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakanya sedemikian
rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggesaran tulangan beton, atau bagiian
bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih dari 40 cm
padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan pada gambar
atau menurut petunujuk Direksi.
Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari
1,5 m kecuali jika diijinkan oleh Dierksi untuk menjatuhkan ketempat penampungan
sementara dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum dicorkan. Pengecoran beton
tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya atau mengikuti petunjuk Direksi
dan harus dikerjakan secara terus menerus sampai dengan selesai. Bila perlu Kontraktor
harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut. Kontraktor harus
mempertimbangkan masalah ini kedalam harga satuan harga Rencana Anggaran Biaya.
Pada saat dicor, beton tidak boleh memiliki temperature lebih dari 32 derajat calcius, jika
cuaca sangat panas melebihi 32 derajat celcius, kontraktor harus melakukan usaha agar
temperature yang diinginkan tercapai, seperti mendinginkan agregat dan melakukan
pengecoran di malan hari. Kontraktor tidak berhak menurut biaya tambahan untuk
PEKERJAAN
pekerjaanDI. LEUWI SAPI
tersebut. 2018
11. Pembesian
Volume : 225,67 kg
Waktu : 7 hari kalender
Besi beton yang digunakan adalah U24 , didesain khusus untuk pengecoran sebagai
pondasi pengikat. Ukuran besi sendiri sudah ditentukan oleh Gambar atas persetujuan
Direksi, yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah. Besi harus
bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi beton didatangkan kelokasi
pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian
dimulai sebelum pekerjaan beton dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan secara manual
(manpower) dengan menggunakan alatbantu berupa bar bender dan bar cutter.
12. Pemasangan Bekisting
Volume : 3,97 m2
Waktu : 7 hari kalender
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya, bebas
dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan
memindahkan perletakan, tiang-tiang dari dolken Ø 8-10 cm, tiang-tiang satu dengan lain
harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka
setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-1971 dan SNI.T-15-1991-
03.
Papan/Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan tidak mudah melengkung dan dapat
juga digunakan Multiplekx untuk mengganti papan. Bekisting dan Perancah harusdibuat
sesuai dengan gambar rencana beton yang akan dibuat. Setelah dilaksana pengecoran
PEKERJAAN DI.bekisting
kedudukan LEUWI SAPI
harus benar 2018
- benar kokoh dan telah disetujui olehDireksi untuk
dilaksanakan pengecoran.
13. Pembongkaran Bekisting
Volume : 3,97 m2
Waktu : 7 hari kalender
bekisting tidak boleh dibongkar sampai cor beton benar benar telah cukup mengeras dan
dapat menahan aman berat cor beton itu sendiri. Masa waktu pengerasan cor beton dari
mulai dituangkan kedalam bekisting
pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati hati dan oleh tukang yang
berpengalaman. Untuk pembongkaran bekisting dilakukan dengan cara :
1. bongkaran dimulai dari yang paling mudah, yaitu pada sudut panel dengan bagian
balok penyangga
2. pembongkaran bekisting dilakukan per panel atau per lembar
3. lakukan penyiraman air secara berkala setidaknya 5 hari sesudahnya karena beton
akan kehilangan air pada penampang beton akibat terjadi penguapan
4. intinya waktu yang tepat bongkar bekisting adalah semua bekisting harus dibongkar
tepat waktu dengan tanpa guncangan atau getaran karena akan merusak kualitas cor
beton itu sendiri
Bila diminta oleh Direksi Pekerjaan, pintu air harus di pasang seluruhnya pada tempat
pembuatan untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawasnya dan jika perlu
dilakukan pengujian sebelum diantarkan ke lokasi proyek.
Setelah pemasangan, Penyedia jasa harus memeriksa apakah alat pengontrol air
(Plant) tersebut telah dipasang dengan baik dan bekerja dengan benar serta sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Perlu diperhatian untuk pengerjaan pitu-pintu air dan pengangkatnya, semua batas-batas
toleransi pemasangannya. Bidang sorong haruslah benar-benar rata, dan tidak boleh
melengkung (menyimpang) lebih dari 2 mm. Saat bidang dudukan pintu air
ditempatkan pada dudukannya dan air mengalir deras, terhadap pintu tersebut, maka
pintu tersebut mampu menahan air pada seluruh bidang pintu air itu.
Penyedia jasa harus menguji seluruh pintu setelah dipasang dalam dua kondisi yaitu
dalam keadaan kering dan dalam keadaan terendam air (sebagian dan sepenuhnya
terenadm)
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian setelah pintu air dipasang, meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) masing-masing pintu pengontrol air harus dibuat melalui suatu siklus penuh
operasi dengan menggunakan peralatan yang disediakan untuk kepentingan
tersebut, kecuali jika disetujui alat yang lain;
b) bagian-bagian rangkaian harus diperiksa dan diuji untuk mendapatkan posisi yang
benar, dll sebelum dilapisi beton;
c) setelah dilapisi dengan beton bagian-bagian tersebut harus diuji dengan
menggunakan sebuah palu dan lubang-lubang yang muncul di antara beton dan
lapisan baja harus ditutupi oleh Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan;
d) tiap-tiap pintu harus diuji untuk menunjukkan bahwa tutupan (rekatan)
tersebut beroperasi dengan baik, cukup jelasnya pedoman dan antara pintu air
dengan kerangka pintu air, dan bahwa pintu air bekerja dengan benar sesuai
dengan seluruh persyaratan yang telah ditetapkan;
Bangunan Penguras
Volume : 20,70 m3
Waktu : 42 hari kalender
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan cara
manual atau mesin excavator Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah
yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran
item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dihitung dalam
m3 yaitu tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan
ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa
dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan
fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-
dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun. Harga satuan pekerjaan termasuk upah buruh,
bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan
kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan
tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh
Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material
hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi
sejauh ± 1 km.
Bangunan Penguras
Volume : 40,17 m3
Waktu : 84 hari kalender
a. Bahan
1) Semen
PEKERJAANSemen
DI. LEUWI SAPI
harus memenuhi ketentuan dalam SNI 2049 : 2015, Semen 2018
Portland
2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama
3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
200) tidak boleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
4) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
PEKERJAAN DI.satu
LEUWI SAPI 2018
setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.
b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
- Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
PEKERJAAN DI. penutup
LEUWI lainnya 2018
SAPIagar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon 1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air
Bangunan Penguras
Volume : 23,70 m2
Waktu : 63 hari kalender
Bangunan Penguras
Volume : 40,61 m2
Waktu : 63 hari kalender
- Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak atau
petunjuk Direksi harus disiar.
- Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang
disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
- Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus
dikorek sampai kedalaman 1 cm sampai dengan 2 cm dibawah permukaan
batu untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2 cm sampai dengan 3 cm
untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan dibersihkan dan
disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
- Lebar siaran dibuat sedemikian rupa sehingga lebar siaran hampir
sama, kira-kira selebar 1 cm. Pada bagian siar tegak maupun datar tidak
boleh terjadi siar lurus lebih dari 2(dua) batu
- Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
a) Siaran tenggelam (masuk kedalam 1 cm). b)
Siaran rata (rata dengan muka batu).
c) Siaran timbul (tebal 1cm, lebar 2 cm
(ditentukan kemudian pada saat pengerjaan dilapangan oleh direksi)
Bangunan Penguras
Volume : 40,17 m3
Waktu : 42 hari kalender
Apabila bagian dari bangunan pasangan batu lama akan dibongkar, akan dilaksanakan
pekerjaan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak memberi pengaruh buruk kepada keadaan
bangunan yang tertinggal. Tiap kerusakan atau terjadi lubang atau pecah pada bagian
bangunanyang masih tertinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut, harus diperbaiki
dan dikembalikan kekondisi semula atas persetujuan direksi. Hasil bongkaran harus dibuang
dengan persetujuan direksi.
Bangunan Penguras
Volume : 0,14 m3
Waktu : 21 hari kalender
Pengecoran K-175 beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan dan
penanganannya mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor
lapis demi lapisdengan ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang
baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan
bawah . Pengecoran tidak boleh dimulai sebelum semua pekerjaan pembuatan bekesting,
penulangan, instalasi bagian-bagian dan alat yang akan terbenam serta persiapan
permukaan pondasi-pondasi atau beton diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Pengecoran
tidak diperbolehkan selama hujan lebat atau keadaan cuaca lainnya yang dapat memberi
efek yang menurunkan kualitas beton. Pengecoran dapat dimulai setelah mendapat ijin
tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran.
Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan
selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton
diatasnya. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua pengecoran harus
selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain
oleh Direksi.
Beton jangan dicor didalam atau pada aliran air kecuali jika ditentukan atau disetujui
sebelumnya. Air yang menggumpal selama pengecoran harus segera dibuang. Beton
jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicorselama lebih dari 30 menit, kecuali jika
ada kontruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian. Jika pelaksanaan pengecoran
dihentikan , lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi yang benar sacara vertical
maupun horizontal ,dengan permukaan di buat kasar atau bergerigi untuk menahan
gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya , seperti yang diinginkan
oleh Direksi .
Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan
untuk menyingkap agregat . Permukan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan
mortel semen (perbandingan berat) 1:2, setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran
permukaan dan perkerjan yang terkait lainya dianggap sudah tercakup didalam harga
satuan pekerjaan beton didalam Rencana Anggaran Biaya.
Beton harus dicor posisi dan urutan urutan seperti yang ditunjukan dalam gambar, atau
atas petunjuk Direksi. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakanya sedemikian
rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggesaran tulangan beton, atau bagiian
bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih dari 40 cm
padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan pada gambar
atau menurut petunujuk Direksi.
Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari
1,5 m kecuali jika diijinkan oleh Dierksi untuk menjatuhkan ketempat penampungan
sementara dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum dicorkan. Pengecoran beton
tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya atau mengikuti petunjuk Direksi
dan harus dikerjakan secara terus menerus sampai dengan selesai. Bila perlu Kontraktor
harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut. Kontraktor harus
PEKERJAAN DI. LEUWI
mempertimbangkan SAPI
masalah 2018Biaya.
ini kedalam harga satuan harga Rencana Anggaran
Pada saat dicor, beton tidak boleh memiliki temperature lebih dari 32 derajat calcius, jika
cuaca sangat panas melebihi 32 derajat celcius, kontraktor harus melakukan usaha agar
temperature yang diinginkan tercapai, seperti mendinginkan agregat dan melakukan
pengecoran di malan hari. Kontraktor tidak berhak menurut biaya tambahan untuk
pekerjaan tersebut.
7. Pembesian
Bangunan Sadap
Volume : 29,91 kg
Waktu : 21 hari kalender
Bangunan Penguras
Volume : 7,13 kg
Waktu : 21 hari kalender
Besi beton yang digunakan adalah U24 , didesain khusus untuk pengecoran sebagai
pondasi pengikat. Ukuran besi sendiri sudah ditentukan oleh Gambar atas persetujuan
Direksi, yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah. Besi harus
bersih dan tidak mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
Pabrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi beton didatangkan kelokasi
pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian
dimulai sebelum pekerjaan beton dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan secara manual
(manpower) dengan menggunakan alatbantu berupa bar bender dan bar cutter.
8. Pemasangan Bekisting
Bangunan Sadap
Volume : 9,99 m2
Waktu : 21 hari kalender
Bangunan Penguras
Volume : 2,40 m2
Waktu : 21 hari kalender
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya, bebas
dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan
memindahkan perletakan, tiang-tiang dari dolken Ø 8-10 cm, tiang-tiang satu dengan lain
harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka
setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-1971 dan SNI.T-15-1991-
03.
Papan/Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan tidak mudah melengkung dan dapat
juga digunakan Multiplekx untuk mengganti papan. Bekisting dan Perancah harusdibuat
sesuai dengan gambar rencana beton yang akan dibuat. Setelah dilaksana pengecoran
kedudukan bekisting harus benar - benar kokoh dan telah disetujui olehDireksi untuk
dilaksanakan pengecoran.
9. Pembongkaran Bekisting
Bangunan Sadap
Volume : 9,99 m2
Waktu : 7 hari kalender
Bangunan Penguras
Volume : 2,40 m2
Waktu : 7 hari kalender
bekisting tidak boleh dibongkar sampai cor beton benar benar telah cukup mengeras dan
dapat menahan aman berat cor beton itu sendiri. Masa waktu pengerasan cor beton dari
mulai dituangkan kedalam bekisting
pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati hati dan oleh tukang yang
berpengalaman. Untuk pembongkaran bekisting dilakukan dengan cara :
5. bongkaran dimulai dari yang paling mudah, yaitu pada sudut panel dengan bagian
balok penyangga
6. pembongkaran bekisting dilakukan per panel atau per lembar
7. lakukan penyiraman air secara berkala setidaknya 5 hari sesudahnya karena beton
akan kehilangan air pada penampang beton akibat terjadi penguapan
8. intinya waktu yang tepat bongkar bekisting adalah semua bekisting harus dibongkar
tepat waktu dengan tanpa guncangan atau getaran karena akan merusak kualitas cor
PEKERJAAN
beton DI. LEUWI SAPI
itu sendiri 2018
Bila diminta oleh Direksi Pekerjaan, pintu air harus di pasang seluruhnya pada tempat
pembuatan untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawasnya dan jika perlu
dilakukan pengujian sebelum diantarkan ke lokasi proyek.
Setelah pemasangan, Penyedia jasa harus memeriksa apakah alat pengontrol air
(Plant) tersebut telah dipasang dengan baik dan bekerja dengan benar serta sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Perlu diperhatian untuk pengerjaan pitu-pintu air dan pengangkatnya, semua batas-batas
toleransi pemasangannya. Bidang sorong haruslah benar-benar rata, dan tidak boleh
PEKERJAAN DI. LEUWI
melengkung 2018
SAPI lebih dari 2 mm. Saat bidang dudukan pintu air
(menyimpang)
ditempatkan pada dudukannya dan air mengalir deras, terhadap pintu tersebut, maka
pintu tersebut mampu menahan air pada seluruh bidang pintu air itu.
Penyedia jasa harus menguji seluruh pintu setelah dipasang dalam dua kondisi yaitu
dalam keadaan kering dan dalam keadaan terendam air (sebagian dan sepenuhnya
terenadm)
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian setelah pintu air dipasang, meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) masing-masing pintu pengontrol air harus dibuat melalui suatu siklus penuh
operasi dengan menggunakan peralatan yang disediakan untuk kepentingan
tersebut, kecuali jika disetujui alat yang lain;
b) bagian-bagian rangkaian harus diperiksa dan diuji untuk mendapatkan posisi yang
benar, dll sebelum dilapisi beton;
c) setelah dilapisi dengan beton bagian-bagian tersebut harus diuji dengan
menggunakan sebuah palu dan lubang-lubang yang muncul di antara beton dan
lapisan baja harus ditutupi oleh Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan;
d) tiap-tiap pintu harus diuji untuk menunjukkan bahwa tutupan (rekatan)
tersebut beroperasi dengan baik, cukup jelasnya pedoman dan antara pintu air
dengan kerangka pintu air, dan bahwa pintu air bekerja dengan benar sesuai
dengan seluruh persyaratan yang telah ditetapkan;
e) seluruh perangkat katrol (alat pengangkat) harus diuji melalui suatu siklus katrol
penuh dan dengan adanya pemberian beban;
f) seluruh peralatan lainnya juga harus diuji untuk kesesuaian dan pemasangan yang
benar, efisien dan pengoperasiannya yang tidak berisik dan benar
g) sambungan las di tempat harus diuji melalui cara pencelupan;
h) berbagai ruang yang dibuat kedap air, dan pipa-pipa, katup serta
pemasangannya harus diuji mengenai kekedapan airnya;
air dan indikator tinggi air dan bukaan pintu sebisa mungkin diperiksa dengan benar.
a. Bahan
1) Semen
Semen harus memenuhi ketentuan dalam SNI 2049 : 2015, Semen
Portland
2) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus memenuhi ketentuan Air yang diketahui dapat
diminum (air tawar yang cukup jernih). Jika timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 hari dan 28 hari minimum 90% kuat tekan mortar dengan air suling
pada periode perawatan yang sama
3) Pasir
Pasir adalah agregat halus agregat yang mempunyai diameter butir di atas
0,25 mm sampai 4,8 mm diutamakan pasir alam (lolos ayakan No.100 – No.
200) tidak boleh mengandung lumpur dan garam yang berasal galian pasir,
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air
laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
4) Batu
PEKERJAAN DI. LEUWI
- Batu SAPI
harus bersih, 2018
keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
- Batu yang digunakan yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak
keropos, tidak berpori, mempunyai ukuran yang seragam, sekurang-
kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20 cm dan tebal minimum 15
cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan keras
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau
batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari
satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.
b. Persyaratan kerja
1) Pasangan Batu, adukan 1 Pc: 4 Pasir
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir
(1 Pc : 4 Ps)
- Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya.
- Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata
(homogen) atau menggunakan mesin pengaduk (molen).
- Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai
diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah
digunakan.
- Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan
pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak,
adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
PEKERJAAN DI. LEUWI
- Tebal landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm2018
dari SAPI sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa
seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu
waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras.
- Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan
yang baru
- Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan
ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau
penutup lainnya agar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan
yang dapat merusak pasangan tersebut.
- Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tanah, terlebih
dahulu harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran
spesi 1 PC :4 Pasir.
- Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang batu
muka yang disusun baik, rata, teratur sehingga dari segi estetika terlihat
bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 PC : 2 Pasir. Bagian tembok
yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar dengan spesi 1
PC : 4 Pasir, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.
- Semua pasangan harus dipasang pipa pengering (suling-suling) dari
paralon 1.50, banyak dan letak pipa pengering tergantung dari
keadaan tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan.
Dibelakang pipa pengering harus dipasang ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah.
- Dalam membangun pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah
selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton.
- Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada waktu hujan deras atau
hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri
diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap
- Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak
kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar, dengan adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Direksi dan
bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018
……………….
Direktur Utama
PEKERJAAN DI. LEUWI SAPI 2018