Anda di halaman 1dari 26

METODE

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Pekerjaan : PENGADAAN MODAL JASA KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII

Lokasi : JL.GANESHA NO.10 BANDUNG - Bandung (Kota)

Waktu Pelaksanaan : 240 ( dua ratus empat puluh ) Hari Kalender

Sumber Dana : Anggaran Bukan PNBP ITB Tahun 2022


Penyedia Jasa : PT Jaya Arnikon

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 1


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Jaya Arnikon Go Green

INFORMASI
PEKERJAAN

Pekerjaan : PENGADAAN MODAL JASA KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII
Lokasi : JL.GANESHA NO.10 BANDUNG - Bandung (Kota)
Tahun Anggaran : 2022
Waktu Pelaksanaan : 240 ( dua ratus empat puluh ) Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 6 (enam) Bulan Kalender
Penyedia Jasa : PT JAYA ARNIKON

Uraian singkat untuk Pekerjaan PENGADAAN MODAL JASA KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII Semarang adalah sebagai berikut :

I. Pekerjaan Persiapan

II. Pekerjaan Struktur Atas Beton Bertulang


A. Lantai Basement & Subbasement
B. Pekerjaan Struktur Lantai 1
C. Pekerjaan Struktur Lantai 2
D. Pekerjaan Struktur Lantai 3
E. Pekerjaan Struktur Lantai 4
F. Pekerjaan Struktur Lantai 5
G. Pekerjaan Struktur Lantai Atap
H. Pekerjaan Lantai LMR

III. Pekerjaan Substruktur


A. Pekerjaan Tanah
B. Pekerjaan Pondasi

IV. Pekerjaan Atap


A. Pekerjaan Rangka Baja
B. Pekerjaan Pedestal Atap

V. Pekerjaan Arsitektur
V.I Pekerjaan Dinding Dan Plesteran
V.II Pekerjaan Kusen Pintu/Jendela & Partisi, Lengkap Aksesories
V.III Pekerjaan Plafond
V.IV Pekerjaan Lantai
V.V Pekerjaan Pengecatan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 2


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
V.VI Pekerjaan Sanitary
V.VII Pekerjaan Lain-Lain

VI. Pekerjaan Landscape

VII. Pekerjaan Interior

VIII. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal


VIII.I Pekerjaan Plumbing
VIII.II Pekerjaan Pemadam Kebakaran
VIII.III Pekerjaan Elektrikal
VIII.IV Pekerjaan Penangkal Petir ( Konvensional )
VIII.V Pekerjaan Elektronik
VIII.VI PekerjaanPengkondisian Udara & Exhaust Fan
VIII.VII Pekerjaan Elevator
VIII.VIII Pekerjaan Genset

Sebagai langkah awal yang harus dilakukan adalah :

Pendekatan kepada aparat Muspika Membuat rencana kerja yang terperinci


setempat serta masyarakat di sekitar termasuk schedule mobilisasi
lokasi proyek untuk memproses peralatan, bahan/material, personil
perijinan serta sosialisasi rencana manajerial dan tenaga kerja ke lokasi
pelaksanaan proyek Pekerjaan proyek
PENGADAAN MODAL JASA
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN
GEDUNG LABTEK XVII agar dalam
pelaksanaan proyek tersebut tidak
menemui hambatan di lapangan.
Melakukan Pengurusan administrasi
Mengajukan shop drawing kepada
proyek meliputi jaminan pelaksanaan,
konsultan pengawas pekerjaan untuk
surat permohonan untuk serah terima
mendapat persetujuan berkaitan
lokasi lahan proyek, juga data dukung
dengan layout dan penempatan lokasi
seperti data cuaca dan kondisi tanah
direksi keet; kantor pengawas, kantor
serta lingkungan pekerjaan yang ada
kontraktor, barak pekerja, gudang serta
sehingga dapat memperkiraan dampak
pagar proyek.
yang timbul akibat adanya kegiatan ini.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 3


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Lingkup pekerjaan persiapan terdiri dari :

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan


1 Pengukuran dan pasang bouwplank 1,00 ls
2 Pembersihan lahan dari awal sampai akhir pekerjaan 1,00 ls
3 Pekerjaan sewa pagar sementara, t = 2 m termasuk mmt bergambar 1,00 ls
4 Pekerjaan sewa direksi keet dan kantor 1,00 ls
5 Pekerjaan papan nama proyek 1,00 ls
6 Air kerja dan listrik kerja 1,00 ls
7 Administrasi (laporan, dokumentasi, shop drawing & asbuilt drawing) 1,00 ls
8 Biaya penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 1,00 ls
Kerja ( SMK3 ) termasuk biaya fasilitas pencegahan penyebaran COVID 19
11 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan 1,00 ls
12 Penyewaan Tower Crane 1,00 ls

Peralatan yang digunakan :

Tower crane (Bobot kerja 50000 kg; Tinggi menara 40,4 m; Kecepatan 40-80 m/min;
Daya Penggerak: 500 kVA
Excavator (Bucket 0,92 m3; Kecepatan 5,8 km/h; Jenis motor: bakar 110 kW/ 1900 rpm)
Rotary Drilling Rig (Bore Ø 60 Cm, Max Depth 51 m, Jenis Motor Bakar 212/2000 kW/rpm)
Dump truck (Berat 10.000 kg; Isi silinder 7684 cc; muatan 14 m3 & 15 m3)
Total station (Teleskop 2,5”; Sudut ukur akurasi 5”; Jarak ukur one prism up to 4000 m)
Genset (Output 250 kVA; Speed 1500 Rpm; Voltage 400/230 Volt)
Alat pertukangan ; palu, cangkul, meteran, sekop,cetok, gergaji, selang ukur, tang, palu bodem
Bar Cutter
Concrete Mixer
Gerobak sorong
Scafolding
Alat elektronik ; printer, kamera, laptop
Pompa air
Perlengkapan K3/ APD

Tenaga kerja :

Pekerja
Tukang
Operator tower crane
Operator mobile crane
Operator hydraulic jacking pile
Operator excavator
Supir
Mandor
Pelaksana
Surveyor
Manajer Pelaksana
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 4
Ahli K3 Konstruksi
Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Bahan/ material yang digunakan :
(sesuai spesifikasi teknis disyaratkan)
 Kayu  Bendrat
 Multiplek  Batu pecah
 Papan  Semen
 Seng  Cat
 Paku  Air
 Pasir  MMT
 Besi  Kertas HVS
 Hand sanitizer

Durasi pelaksanaan terlama : Durasi pelaksanaan tercepat :


14 hari kalender 14 hari kalender

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 5


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Teknis Pelaksanaan

Administrasi (laporan, - Pemasangan pagar sementara, t =


dokumentasi, shop drawing) 2 m termasuk mmt bergambar
- Pembuatan papan nama proyek
- Pembuatan direksi keet & kantor
- Pembuatan gudang & barak kerja
- Air kerja dan listrik kerja
Mobilisasi-demobilisasi
- Sistem Manajemen K3 Proyek
tenaga kerja, peralatan,
- Fasilitas pencegahan Covid-19
bahan/ material

- Pembersihan lahan Pekerjaan bongkaran bangunan


- Pengukuran dan pasang eksisting termasuk buang puing bekas
bowplank bongkaran

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 6


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Uraian Pelaksanaan

1. Administrasi
a. Pembuatan administrasi dan dokumentasi foto proyek mulai nol persen / existing
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sampai dengan seratus persen.
b. Pembuatan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan seperti :
- Laporan harian yang berisi tentang material yang didatangkan, pekerjaan
yang dilakukan, mengenai keadaan cuaca pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
- Laporan mingguan yang berisi tentang persentase yang direkap dari
laporan harian. Dan diambil presentase setiap masing-masing item
pekerjaan.
- Laporan bulanan dibuat dari hasil laporan mingguan. Pembuatan laporan
dibuat untuk penarikan termin dan presentase sesuai dengan kontak.
c. Hasil pengukuran diatas lalu diwujudkan dalam bentuk gambar kerja (shop
drawing/ construction drawing) diatas kertas A3 yang dimulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan sampai akhir pekerjaan dan diserahkan direksi untuk
disetujui.
d. Pekerjaan pelaporan dan dokumentasi dilakukan dari awal mulai pekerjaan
sampai pekerjaan selesai dilaksanakan.

2. Mobilisasi dan demobilisasi


a. Mobilisasi dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan di lokasi
proyek yang meliputi : alat kerja, peralatan, bahan dan tenaga untuk
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor
mengajak pihak direksi untuk bersama-sama melakukan pengecekan kondisi
alat layak atau tidak untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Demobilisasi dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
c. Proses Mobilisasi dan demobilisasi dimulai dengan :
- Menghitung bahan-bahan dan alat-alat yang akan dimobilisasi ke lokasi
pekerjaan sehingga dapat menentukan waktu kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan di lapangan dengan istilah lain memprioritaskan bahan-
bahan dan alat-alat yang harus didatangkan terlebih dahulu serta dapat
menghitung jumlah kendaraan sebagai alat transportasi yang digunakan.
- Menghitung kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan pada saat melakukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 7


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
pekerjaan sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu
dan terjaga kualitasnya.

- Menghitung transportasi yang akan digunakan untuk mobilisasi dan


demobilisasi.
- Menentukan jenis alat transportasi yang digunakan untuk proses
mobilisasi mobilisasi bahan, alat dan tenaga menyesuaikan dengan
kondisi akses jalan yang tersedia. Adapun untuk gambaran detail jalur
mobilisasi sesuai dengan dimensi alat transportasi adalah sebagai berikut :

 Akses keluar masuk Tenaga kerja lewat gerbang utama (Panah Biru)
 Akses keluar masuk material untuk armada yang kecil contoh pick
up /engkel lewat gerbang utama (panah biru)'
 Akses keluar masuk Alat berat dan material besar dari belakang
(Panah Kuning) dilakukan pada malam hari

- Melaksanakan mobilisasi bahan, alat dan tenaga untuk pekerjaan


PENGADAAN MODAL JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG
LABTEK XVII secara bersamaan ke lokasi pekerjaan.
- Bahan dan alat dikirim ke lokasi pekerjaan dan diletakkan di lokasi
penempatan bahan dan alat sehingga tidak mengganggu jalannya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 8


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
pekerjaan lain.
-

Gambar. Mobilisasi peralatan dan bahan material

3. Pembuatan pagar sementara & papan nama proyek


Setelah SPMK diterbitkan beriringan dengan mobilisasi dan demobilisasi maka segera
dilakukan pembuatan pagar sementara yang berfungsi sebagai batas proyek dengan
lingkungan kampus dan membuat papan nama kegiatan. Penempatan pagar
sementara dan papan nama proyek sesuai dengan petunjuk dari owner dan
pengawas. Pagar sementara dibuat dari seng dengan tinggi min. 2 meter dan ditutup
dengan MMT bergambar yang mengelilingi sepanjang keliling proyek.

Langkah kerja pembuatan pagar sementara proyek :


1. Kayu yang di pilih harus kayu yang kuat, tidak rapuh (papan kayu kelas III).
2. Kayu dipotong sesuai ukuran pagar pengaman
3. Seng dipasang pada susunan kayu yang sudah dibuat
4. Kayu papan di lapisi dengan cat
5. Pemasangan pagar sementara dengan dibuatkan pondasi agar berdiri dengan
kuat dan tidak mudah roboh/ jatuh.

Papan nama proyek sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi tentang
proyek yang sedang dilaksanakan. Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang
mudah dilihat secara umum yang memuat :
- Nama proyek;
- Pemilik proyek;
- Lokasi proyek;
- Nilai kontrak;
- Nama pelaksana (kontraktor);

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 9


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
- Sumber dana.

Langkah kerja pembuatan papan nama proyek:


1. Kayu yang di pilih harus kayu yang kuat, tidak rapuh (papan kayu kelas III).
2. Ukuran yang digunakan adalah lebar =2 m, panjang =1,5 m, dan tebal = 0,02 m
3. Kayu papan dan kaso di potong sesuai ukuran papan nama yang akan dibuat.
4. Kayu papan di lapisi dengan cat dasar.
5. Setelah dicat, kemudian papan di mall (penulisan) dan ditulis dengan
menggunakan cat minyak agar tahan lama.
6. Pemasangan papan nama dengan dibuatkan pondasi agar papan nama berdiri
dengan kuat dan tidak mudah roboh/ jatuh.

Gambar. Pagar sementara dan papan nama proyek

4. Pembuatan direksi keet & gudang


Pembangunan direksi keet diperuntukkan sebagai tempat bekerja untuk para staf, baik
untuk staf pengawas maupun staf kontraktor. Direksi keet merupakan sarana untuk
para staf dalam merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu direksi keet dibuat dalam ruang–ruang, untuk
ruang kerja dan ruang rapat serta dilengkapi dengan sarana toilet dan air bersih. Dan
untuk menjaga kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran, selama pekerjaan juga
disiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pembangunan gudang digunakan untuk menyimpan bahan/ material dan peralatan
kerja sehingga dapat disimpan dengan lebih aman dan terhindar dari hujan. Sedan-
gkan barak kerja diperuntukan untuk para pekerja proyek sebagai tempat para pekerja
beristirahat selama jam istirahat di lokasi proyek.

Pembuatan direksi keet, gudang dan barak kerja ini bertujuan untuk :
- Direksi keet sebagai tempat bagi manajer di lapangan bekerja, dilengkapi dengan
peralatan kantor yang dibutuhkan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 10


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
- Direksi keet sebagai operasional pelaksanaan proyek setiap harinya.
- Barak kerja untuk tempat beristirahat para pekerja proyek.
- Gudang digunakan untuk menempatkan barang–barang/ material/ peralatan kerja.

Direksi keet terdiri dari ruangan :


- Ruang meeting
- Ruang Pengawas
- Ruang Manajer Proyek
- Ruang kerja staf proyek
- Toilet

Gambar. Ilustrasi direksi keet dan kantor proyek

Langkah kerja :
1. Pembangunan fasilitas tersebut terlebih dahulu disetujui oleh direksi kemudian
dilakukan pembersihan sampai terlihat nyaman untuk dibangun sarana – sarana
seperti direksi keet, gudang dan barak kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di dalam direksi keet meliputi;
meja kerja, kursi kerja, alat tulis, sarana telekomunikasi, AC, komputer/ laptop
dan printer.
3. Proses pembuatan direksi keet dimulai dengan menghitung bahan–bahan yang
akan dimobilisasi, transportasi, mengukur area yang akan dibangun yang
letaknya sesuai dengan persetujuan Pengawas Lapangan.
4. Setelah perhitungan bahan dan pengukuran area direksi keet selesai, maka
pembangunan direksi keet baru dapat dilaksanakan.
5. Pekerjaan pembersihan bertujuan untuk memperlancar proses pekerjaan
pembangunan agar aman dan nyaman bagi pelaksanaan pekerjaan maupun
lingkungan sekitar.

Tahapan pekerjaan :
1. Melakukan pengukuran terhadap lokasi.
2. Pekerjaan Kolom ( bahan : balok kayu )
3. Pekerjaan Lantai direksi keet dari beton rabat yang menggunakan campuran 1

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 11


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
PC : 3 Pasir : 5 Kerikil dengan ketebalan kurang lebih 5 – 10 cm.
4. Pekerjaan balok ( bahan: balok kayu )
5. Pekerjaan dinding bangunan (bahan : papan kayu kelas III /multiplek)
6. Pekerjaan Atap dari bahan asbes gelombang atau seng gelombang.
7. Finishing cat rapi

5. Air kerja dan listrik kerja


Penyiapan air kerja dan listrik kerja dengan mencari info tentang sumber air dan
jaringan listrik untuk kerja.
a. Kebutuhan listrik kerja
Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah daya yang diperlukan
oleh kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan
proyek. Kebutuhan tenaga listrik ini, di luar daya listrik untuk proyek bangunan
gedung itu sendiri, dan merupakan tanggung jawab pihak kontraktor. Sumber
daya listrik, biasanya diperoleh dari PLN maupun penyedia genset sendiri,
tergantung penggunanya. Daya listrik yang diperlukan proyek meliputi :
- Penerangan
- Air Condition (AC)
- Peralatan Kerja, seperti : hoist, mesin las, bor mesin, bar bender, bar cutter,
pompa air, dan lainnya.
- Peralatan kantor, seperti : komputer, printer, dan lain-lain
Jumlah daya listrik yang digunakan, harus memenuhi berbagai keperluan
tersebut. Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang diperlukan tergantung pada
besar kecilnya fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan kantor maupun
sarana pendukung lainya.
b. Kebutuhan air kerja
Kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh dari sumur, tandon
air hujan, PAM (Perusahaan Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :
- Toilet di kantor proyek
- Perawatan beton (concrete curing)
- Keperluan lokasi-lokasi kerja lainnya
Air disimpan pada tandon penampung air sesuai dengan kapasitasnya. Volume
air yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan volume air setiap harinya.

Teknis Pelaksanaan :
1. Menentukan sumber air yang akan dipakai untuk air kerja
2. Membuat jaringan perpipaan menuju lokasi pekerjaan
3. Menyiapkan tandon-tandon air
4. Membuat jaringan listrik untuk penerangan lokasi pekerjaan
5. Menyiapkan genset sebagai cadangan penerangan apabila ada pemadaman
dari PLN
6. Menyiapkan terminal kontak pada area - area yang memerlukan seperti
workshop bekesting, workshop besi, direksi keet, barak pekerja dll.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 12


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
6. Penyelenggaraan Sistem Manajemen K3 Proyek
Persiapan Sistem Manajemen K3 pada proyek PENGADAAN MODAL JASA
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII dilakukan dengan
memanajemen untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja pada seluruh
tenaga kerja di lingkungan proyek dalam rangka pengendalian risiko K3 pada setiap
pekerjaan konstruksi.

A. Berikut langkah-langkah persiapan penanganan K3 di proyek PENGADAAN


MODAL JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVI

Penyusunan Penyusunan Rencana


Kebijakan K3 Organisasi K3 Pemeriksaan
Proyek Proyek dan Evaluasi K3

Penyusunan Pengendalian
Perencanaan Operasional
K3 Proyek K3

Identifikasi Bahaya, Pemenuhan Sasaran dan Jadwal Penerapan


Penilaian Risiko, Skala Perundang-Undangan Program K3 dan Pelaksanaan
Prioritas, Pengendalian dan Persyaratan K3
Risiko K3 Lainnya

Klasifikasi Tipe Mengidentifikasi


Pekerjaan Bahaya
HIRARC ((Hazard
Identification, Risk
Assessment and
Risk Control)
Penilaian Risiko/ Penilaian Risiko/
Risk Assasement Risk Assasement
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 13
Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
1. Kebijakan K3
Kebijakan K3 berisi pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 di proyek berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-
undangan K3 yang ada di Indonesia dan harus dilaksanakan secara
konsisten ditandatangani oleh Manajer Proyek.

2. Organisasi K3
Tugas Organisasi K3 ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak oleh perusahaan mengenai permasalahan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di proyek.

3. Perencanaan K3
Perusahaan membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas,
dan disetujui oleh owner pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan. Perencanaan K3 menurut
Peraturan Menteri PU No. 05 tahun 2014 wajib meliputi : Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
Jawab.

4. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional harus berupa prosedur kerja/ petunjuk kerja, yang
harus mencakup seluruh upaya pengendalian risiko yang disesuaikan
kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, dan Penanggung Jawab.

5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada
kegiatan yang dilaksanakan pada bagian Pengendalian Operasional
berdasarkan upaya pengendalian pada bagian Perencanaan K3.
Pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 harus dilaksanakan sesuai prosedur
yang dibuat oleh Ahli K3.

B. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, dan Pengendalian Risiko K3


Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, dan
Pengendalian Risiko K3, ini menggunakan metode Hazard Identification, Risk
Assassment and Risk Control (HIRARC) yang merupakan proses
mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi pada suatu proyek, kemudian
dilakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut. Setelah dinilai, dibuatlah rencana
pengendalian bahaya tersebut agar risiko dapat diminimalisir dan kecelakaan
dapat dicegah.

HIRARC dirumuskan dengan 4 tahap sederhana antara lain:

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 14


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
1. Klasifikasi tipe pekerjaan sesuai dengan kemiripan-kemiripan sebagai
berikut :
a. Kondisi geografis dan kondisi fisik pekerjaan yang identik
b. Tahap-tahap/ proses produksi
c. Pekerjaan membuat barang dengan fisik besar
d. Pekerjaan membuat barang dengan fisik kecil
e. Pekerjaan yang telah ditentukan prosedurnya
2. Mengidentifikasi bahaya
Identifikasi bahaya diutamakan pada pekerjaan kritis yang memiliki risiko
signifikan pada keselamatan dan kesehatan pekerja. Pekerjaan yang
menggunakan peralatan khusus (contoh: alat berat, kelistrikan, dsb) juga
harus diperhatikan. Identifikasi bahaya juga dapat diklasifikasikan menjadi
3 bagian utama yakni: bahaya terhadap kesehatan, bahaya terhadap
keselamatan dan bahaya terhadap lingkungan.
3. Penilaian Risiko/ Risk Assassment
Menentukan Penilaian Risiko (Risk Assassment) dapat dilakukan dengan
menganalisa dan memperkirakan kekerapan dan keparahan dari masing-
masing bahaya apabila terjadi dan mengakibatkan kecelakaan, kemudian
dihitung dan menghasilkan nilai risiko relatif. Analisa risiko dari hasil
identifikasi bahaya pekerjaan berupa kekerapan dan keparahan dilakukan
dengan cara kualitatif, tergantung oleh pengalaman penganalisa.

4. Pengendalian Risiko/ Risk Control


Kendali (kontrol) terhadap bahaya pada proyek adalah tindakan-tindakan
yang diambil untuk meminimalisir atau mengeliminasi risiko kecelakaan
kerja.
C. Persiapan Keamanan & Keselamatan Kerja Proyek

Keamanan Proyek :
1. Menjaga keamanan dan tata tertib di tempat pekerjaan.
2. Mengambil tindakan yang perlu demi untuk kepentingan keselamatan para
pekerja.
3. Mentaati peraturan-peraturan setempat dan mengusahakan perijinan penggunaan
jalan, dan sebagainya.

Keselamatan Kerja :
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama masa pelaksanaan pekerjaan
maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Orang yang masuk di area proyek diwajibkan menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri) seperti ; helm proyek, sepatu safety, rompi
2. Pada pekerjaan dan area-area khusus seperti di tempat ketinggian atau yang
beresiko terhadap keselamatan kerja maka diwajibkan menggunakan APD
sesuai dengan lingkup pekerjaan
3. Menyediakan Alat Pemadam Ringan (APAR) di direksi keet, kantor, gudang dan
barak pekerja

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 15


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
4. Menyediakan kotak P3K dan Asuransi tenaga kerja.
5. Memasang rambu- rambu keselamatan kerja
6. Memasang jalur atau arah evakuasi menuju assembly point (titik kumpul)

Gambar. Rambu-rambu keselamatan dan APD

7. Fasilitas pencegahan covid-19


Dalam upaya pencegahan penularan virus Covid-19 pada proyek PENGADAAN
MODAL JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII dilakukan
dengan mengacu Pedoman dan Prosedur Penanganan Covid-19 yang akan
dilaksanakan pada lingkup proyek.

A. Pedoman Penanganan Covid-19


No Peraturan Tentang Intisari
1 Keputusan Tentang Gugus Tugas Mengatur pembentukan Gugus Tugas
Presiden Nomor 7 Percepatan Penanganan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
Tahun 2020 Corona Virus Disease 2019 2019 (COVID-19) atau yang disebut disebut
(Covid-19) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19.
2 Keputusan Tentang Perubahan Atas Mengatur Perubahan Atas Keputusan Presiden
Presiden Nomor 9 Keputusan Presiden Nomor Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas
Tahun 2020 7 Tahun 2020 Tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
Gugus Tugas Percepatan 2019 (Covid-19), antara lain Susunan
Penanganan Corona Virus Keanggotaan Gugus Tugas Percepatan
Disease 2019 (Covid-19) Penanganan Covid-19, dan Pendanaan yang
diperlukan untuk kegiatan Gugus Tugas.
3 Keputusan Tentang Penetapan Menetapkan Corona Virus Disease 2019 (Covid-
Presiden Nomor Kedaruratan Kesehatan 19) sebagai jenis penyakit yang menimbulkan
11 Tahun 2020 Masyarakat Corona Virus Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, dan
Disease Menetapkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) di lndonesia yang wajib dilakukan upaya
penanggulangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4 Keputusan Ketua Tentang Uraian Tugas, Mengatur Uraian Tugas, Struktur Organisasi,

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 16


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Gugus Tugas Struktur Organisasi, Sekretariat, Dan Tata Kerja Pelaksana Gugus
Percepatan Sekretariat, Dan Tata Kerja Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Penanganan Pelaksana Gugus Tugas Disease 2019 (Covid-19)
Covid-19 Percepatan
Nomor 16 Tahun Penanganan Corona Virus
2020 Disease 2019 (Covid-19)
5 Surat Edaran Tentang Perlindungan Permintaan kepada para Gubernur untuk
Menaker Nomor: Pekerja / Buruh Dan mengupayakan Pencegahan Penyebaran dan
M/3/HK.04/III/2020 Kelangsungan Usaha Penanganan Kasus terkait Covid-19 di
Dalam Rangka Pencegahan Lingkungan Kerja, dan Melaksanakan
Dan Penanggulangan Perlindungan Pengupahan bagi pekerja / Buruh
Covid-19 terkait Pandemi Covid-19.
6 Instruksi Menteri Protokol Pencegahan Memuat mekanisme tentang protokol
PUPR No. Penyebaran COVID-19 pencegahan COVID-19 dalam penyelenggaraan
02/IN/M/2020 dalam Penyelenggaraan jasa konstruksi
Jasa Konstruksi

B. Prosedur Penanganan Covid-19


1. Pendahuluan
Protokol ini dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pemilik/
Pengguna/ Penyelenggara bersarna Konsultan, Kontraktor, Subkontraktor,
Vendor/ Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para Pekerja dalam
mencegah wabah COVID-19 di proyek PENGADAAN MODAL JASA
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII.
Protokol ini merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk
mewujudkan keselamatan konstruksi. Keselamatan konstruksi adalah
keselamatan dan kesehatan kerja; keselamatan publik; dan keselamatan
lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi (life cycle of
building and infrastructure development).
Protokol ini berlaku di proyek PENGADAAN MODAL JASA
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII. Masing-
masing pihak pemangku amanah di proyek konstuksi dapat
menindaklanjuti implementasi dari protokol ini sesuai dengan kebijakan
perusahaan masing-masing.
2. Pembentukan Satgas Pencegahan Covid-19
a. Mernbentuk Satuan Tugas Pencegahan Covid-19.
b. Satuan Tugas tersebut berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang terdiri
dari Ketua merangkap anggota dan 4 (empat) Anggota yang mewakili
Pemilik/ Pengguna/ Penyelenggara, Konsultan, Kontraktor,
Subkontraktor, Vendor Supplier.
c. Satuan Tugas tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan
kewenangan melakukan: (i) sosialisasi, (ii) edukasi, (iii) promosi teknik
dan (iv) metoda pencegahaan COVlD19 serta (v) pemeriksaan
(examination) potensi terinfeksi kepada semua orang, baik para
manager, insinyur, arsitek, karyawan / staf, mandor, pekerja dan tamu
proyek.
3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 17


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
a. Menyediakan ruang klinik di lapangan dilengkapi dengan sarana
kesehatan yang memadai, seperti: tabung oksigen, pengukur suhu
badan (thermoscan), pengukur tekanan darah, obat-obatan, dan
petugas medis.
b. Melakukan kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan
pencegahan COVlD19 dengan rumah sakit dan/ atau pusat kesehatan
masyarakat terdekat dengan lapangan proyek untuk tindakan darurat
(emergency).
c. Menyediakan fasilitas pengukur suhu badan (thermoscan), pencuci
tangan dengan sabun disinfektan (hand sanitizer), tissue, masker di
kantor dan lapangan proyek bagi para manager, insinyur, arsitek,
karyawan/ staf, mandor, pekeria dan tamu proyek.
4. Pelaksanaan Pencegahan Covid19 di Lapangan
a. Satuan Tugas memasang poster (flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/ anjuran pencegahan COVID19, seperti mencuci
tangan, memakai masker, untuk disebarluaskan atau dipasang di
tempat-tempat strategis di lingkungan proyek.
b. Satuan Tugas bersama Petugas Medis harus menyampaikan
penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVlD19
dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk).
c. Satuan Tugas melarang seseorang yang sakit dengan indikasi suhu >
38 derajat Celcius (seluruh manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf,
mandor, pekeria dan tamu proyek) datang ke lokasi proyek.
d. Petugas Medis melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh
pekerja, dan karyawan bersama para Satuan Pengaman Proyek
(Security Staff) dan Petugas Keamanan setiap pagi, siang dan sore.
e. Apabila ditemukan manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor
dan pekeria di lapangan proyek terpapar Virus Covid-19, Petugas
Medis dibantu Petugas Keamanan proyek melakukan evakuasi dan
penyemprotan disinfektan pada tempat, fasilitas, pegangan dan
peralatan kerja.

C. Fasilitas pencegahan Covid-19

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 18


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Dalam mencegah penularan covid-19 pada proyek PENGADAAN MODAL JASA
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII perlu fasilitas untuk
menunjang pencegahan penularan seperti;
1. Pemasangan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer
2. Pemasangan alat cek suhu
3. Pemasangan rambu-rambu himbauan pencegahan covid-19
4. Medical check up setiap sebulan sekali
5. Penyemprotan disinfektan
6. Tracking dan tracing dengan melakukan test covid-19

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 19


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
8. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
Pekerjaan pengukuran dan bouwplank untuk menentukan titik-titik kolom struktur
gedung yang akan dibangun sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Pada
saat yang sama dilakukan juga penentuan leveling ketinggian yang berfungsi untuk
mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana.
Titik-titik as bangunan yang menunjukkan dinding tembok diberi tanda dari paku yang
juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu dinding bangunan dan diberi
tanda panah dengan cat/ meni. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar
siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding.

Gambar. Pemberian tanda pada bowplank

9. Pembersihan Lahan
Pekerjaan pembersihan lokasi bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan
di lapangan guna memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan.

Langkah kerja :
1. Pembersihan lokasi sesuai batasan lokasi pekerjaan yang akan dibangun
2. Membongkar dan membersihkan puing bekas bongkaran keluar lokasi

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 20


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
Uraian Persiapan Lain - Lain

1. Perhitungan kebutuhan sumber daya


Dalam pekerjaan persiapan pelaksanaan proyek konstruksi khususnya PENGADAAN
MODAL JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII perlu
dilakukan perhitungan kebutuhan Sumber Daya Proyek. Yang dimaksud dengan
Sumber Daya Proyek adalah yang berkaitan dengan kebutuhan listrik, air kerja,
material, tenaga kerja, peralatan.

a. Pengadaan Material Untuk Pekerjaan Persiapan


Material untuk pekerjaan persiapan antara lain untuk menunjang kebutuhan
pembuatan kantor proyek, kantor konsultan/ pengawas, gudang, barak kerja,
pagar proyek, dan bangunan-bangunan yang bersifat sementara dan lainnya.

b. Pengadaan peralatan
Peralatan yang dimobilisasi pada awal pekerjaan, adalah peralatan yang
diperlukan untuk membangun fasilitas-fasilitas proyek untuk membuat kantor
proyek, gudang, dan bangunan-bangunan sementara. Pada tahap ini peralatan
yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan ringan, seperti alat-alat untuk
pengukuran dan alat-alat pertukangan.

Mobilisasi peralatan utama khususnya alat-alat berat, mulai dilakukan setelah


tahapan pekerjaan persiapan selesai dan pengukuran titik-titik pondasi telah
ditetapkan.

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan PENGADAAN MODAL JASA


KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII diperlukan peralatan
yang memadai dan tersedia di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
untuk masing-masing alat, adapun kebutuhan alat pada pelaksanaan
pembangunan gedung sesuai yang dipersyaratkan antara lain :

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 21


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
No Jenis alat Kapasitas Jumlah

1 Tower Crane Bobot kerja 50000kg; Tinggi 1 unit


menara 40,4 m; Kecepatan 40-
80 m/min; Daya Penggerak:
500 kVA

2 Excavator Bucket 0,92 m3; Kecepatan 1 unit


5,8 km/h; Jenis motor: bakar
110 kW/ 1900 rpm

3 Rotary Drilling Rig Bore Ø 60 Cm, Max Depth 51 1 unit


m, Jenis Motor Bakar
212/2000 kW/rpm)

4 Dump Truck Berat 10 ton; Isi silinder 7000 2 unit


cc; muatan 7 m3

5 Total Station Teleskop 2,5”; Sudut ukur 1 unit


akurasi 5”; Jarak ukur one
prism up to 4000 m

6 Genset Output 250 kVA; Speed 1500 1 unit


Rpm; Voltage 400/230 Volt

7 Scafolding 200 Set

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 22


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
c. Kebutuhan Personil
Kebutuhan personil untuk menyelesaikan pekerjaan PENGADAAN MODAL
JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG LABTEK XVII diperlukan
personil sebagai pelaksana lapangan sesuai yang disyaratkan antara lain
sebagai berikut :

1. Project Manager jumlah 1 orang


2. Site Manager jumlah 1 orang
3. Pelaksana Struktur jumlah 1 orang
4. Pelaksana Arsitektur jumlah 1 orang
5. Pelaksana Elektrikal jumlah 1 orang
6. Pelaksana Mekanikal jumlah 1 orang
7. Pelaksana K3 Konstruksi jumlah 1 orang
8. Quantity Surveyor jumlah 1 orang
9. Juru Gambar jumlah 1 orang
10. Juru Ukur jumlah 1 orang

d. Kebutuhan Tenaga Kerja


Tenaga pendukung khususnya tenaga dan tukang untuk melaksanakan
pembangunan PENGADAAN MODAL JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN
GEDUNG LABTEK XVII dapat diestimasi akan membutuhkan ± 150 tenaga
kerja

2. Pembuatan shop drawing (gambar kerja)


Shop drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi mudah
dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja.
Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan mendapatkan
pengesahan dari pihak konsultan pengawas sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop
drawing, disiapkan oleh drafter berpedoman pada gambar desain bangunan dari
konsultan. Pembuatan Shop drawing dewasa ini banyak dilakukan dengan computer
menggunakan software Autocad, sehingga dapat mempercepat waktu pembuatannya.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 23


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
3. Pengendalian Aspek Dampak Lingkungan
Lingkungan kerja yang berada di dalam lingkungan kampus maka aspek
dampak lingkungan yang timbul akan kita kendalikan sedemikian rupa
sehingga mengurangi dampak pencemaran yang ditimbulkan oleh kegiatan
proyek. Kemungkinan aspek dampak yang timbul akibat proyek antara lain :

Tabel daftar aspek dampak yang timbul dan sistem pengendaliannya

No Pekerjaan Dampak Pengendalian Keterangan

1. Pondasi Bore Pile Lumpur Hasil Menyiapkan Kolam


Pengeboran Penampungan Lumpur
Temporary sebelum dibuang
Koordinasi dengan
keluar lokasi site agar ketika
tim teknis dan
proses pembuangan lumpur
pengawas
sudah mengering sehingga
lapangan
tidak berceran di sepanjang
perjalanan menuju lokasi
pembuangan

2. Pondasi Pile cap Tumpukan bekas Membuang keluar lokasi Koordinasi dengan
galian tanah proyek ke tempat lain, tim teknis dan
pemberian tanda-tanda di pengawas
sekitar area kerja lapangan

3. Genset, molen, Suara kebisingan Pemakaian genset silent Koordinasi dengan


gerenda mesin (kedap suara), pemakaian tim teknis dan
pembuangan yang kedap pengawas
suara lapangan

4. Galian, bongkaran, Debu, tumpukan Penyiraman permukaan tanah Koordinasi dengan


mobilisasi bahan & bekas bongkaran, rutin dilakukan, pembuangan tim teknis dan
peralatan tanah bekas galian tanah galian secara bertahap pengawas
lapangan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 24


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
No Pekerjaan Dampak Pengendalian Keterangan

5. Di ketinggian Jatuhnya material Pemasangan jaring pengaman Koordinasi dengan


bangunan di sekeliling pekerjaan tim teknis dan
pengawas
lapangan

4. Perencanaan Site Plan


Yang termasuk dalam perencanaan site plan, pada prinsipnya adalah perencanaan
tata letak atau layout dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan
proyek. Sebagaimana yang dijelaskan pada rencana instalasi dan manajemen lalu
lintas di proyek (site installation & traffic management plan).
Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaksud antara lain :
- Pagar proyek
- Kantor proyek/ direksi keet
- Gudang material dan peralatan
- Barak Pekerja
- Lokasi material besi dan material alam
- Pos security
- Jalan kerja
- Penempatan lift bahan
- Penempatan mobile crane
- Penempatan tower crane
Dalam membuat layout untuk pekerjaan persiapan ini, perlu diperhitungkan secara
cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan proyek. Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan
disesuaikan dengan layout proyek yang akan dikerjakan, penempatan fasilitas dan
sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara optimal sesuai perencanaan.
Namun demikian, yang tetap harus dipertimbangkan adalah bahwa seluruh fasilitas
dan sarana proyek yang dibangun untuk persiapan tersebut adalah bersifat sementara
dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan layout fasilitas dan sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek antara lain :
- Menempatkan semua fasilitas proyek di dalam daerah proyek yang akan
dikerjakan sedemikian rupa tetapi tidak menganggu pelaksanaan proyek.
- Menempatkan material bangunan, seperti : besi beton, kayu, dan lainnya, harus
dipisahkan sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga memudahkan
penyimpanan dan pengambilannya.
- Menempatkan material-material yang harus terlindungi dari cuaca, seperti :
semen maupun material finishing lainya dalam gudang tertutup.
- Merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar agar tidak
menimbulkan stagnasi lalu lintas, baik lalu lintas material maupun manuver alat-
alat berat.
- Menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 25


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri
- Menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi kegiatan
seluruh kegiatan proyek.
- Merencanakan pagar proyek yang rapi dan memperhitungkan estetika, namun
tetap efisien
- Menempatkan barak pekerja dan base camp staf proyek yang tidak jauh dari
lokasi proyek.

5. Melakukan setting alat tower crane.


Untuk dapat memudahkan dalam memobilisasi material dari dan ke lokasi proyek
akan digunakan alat bantu tambahan yaitu Tower Crane. Alat ini digunakan untuk
memudahkan pada saat pekerjaan struktur dan arsitektur.

Gambar. Pondasi tower crane

Tahapan Pelaksanaan Pemasangan Tower Crane.


1. Pembuatan pondasi dengan bore pile dan pile cap untuk penanaman fine angle
dan base section.
2. Mobil crane membantu melakukan pemasangan awal mast section dengan cara
mengangkat dan menempatkan mast section pada tower crane.
3. Lalu mobile crane melakukan pemasangan climbing crane yang di pergunakan
untuk self assembly.
4. Tahap selanjutnya mobile crane melakukan pemasangan joint di atas climbing
crane.
5. Kemudian mobile crane melakukan pemasangan boom dan counter jib.
6. Tahap akhir mobile crane melakukan pemasangan conter weight.
Pada tahap menaikan ketinggian tower crane untuk menyesuaikan pekerjaan
konstruksi tower crane sudah tidak lagi memerlukan bantuan mobile crane,
dikarenakan tower crane tersebut memakai sistem hidrolik yang dapat bergerak
secara vertikal.
1. Climbing crane akan mengangkat joint pin ke atas sehingga terdapat ruang
kosong di antara joint pin dan mast section.
2. Kemudian boom mengangkat sebuah mast section untuk kemudian di letakkan
pada ruang kosong di antara joint pin dan mast section.
3. Kedua proses tersebut akan terus berlanjut hingga mendapatkan ketinggian
yang di inginkan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama 26


Jaya Arnikon | Sinergi Membangun Negeri

Anda mungkin juga menyukai