Anda di halaman 1dari 70

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PAKET PEKERJAAN REHABILITASI GEDUNG


FASILITAS PELAYANAN DAN PENGUJIAN METROLOGI
JAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2023

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN/PERSIAPAN
Setelah mempelajari berkas-berkas pelelangan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta hasil
Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) atas Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Gedung
Fasilitas Pelayanan dan Pengujian Metrologi Jakarta Tahun Anggaran 2023 maka diperlukan
suatu Metode Pelaksanaan Pekejaan yang direncanakan secara terpadu dan terencana demi
tercapainya aktivitas sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan yaitu 180 ( seratus delapan puluh )
hari kalender.
Karena waktu pelaksanaan yang cukup sempit, maka pekerjaan dilakukan degan cara simultan,
sehingga tidak terjadi adanya pekerjaan yang tertunda waktu pelaksanaannya karena menunggu
giliran. Agar dapat melaksanakan semua sistem tersebut diperlukan struktur organisasi lapangan
yang solid, tenaga kerja dan supply material yang memadai serta berkesinambungan.

STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN

KANTOR
PUSAT

ENGINEERING
MANAGER

PROJECT
MANAGER

ENGINEERING SITE MANAGER LOGISTIK ALAT ADMINISTRASI


PROJECT UMUM

PROJECT

Gmbr. Struktur Organisai

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Adapun urutan-urutan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan nama ini berisikan nama pemilik pekerjaan, nama pekerjaan, nama konsultan, pengawas,
nama kontraktor, nilak kontrak dan waktu pelaksanaan.
Pembuatan Papan nama proyek ini dimaksudkan untuk memberi informasi secara tertulis
kepada masyarakat sekitar bahwa pada tempat tersebut akan dibangun sebuah bangunan dan
agar masyarakat juga dapat mengetahui kegiatan pembangunan itu untuk apa dan bagaimana
aspek legalitasnya.

PAPAN NAMA
PROYEK

Gmbr.Papan nama proyek


Teknis pelaksanaan pekerjaan :
i. Siapakan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja
ii. Melakukan pengkuran bahan sesuai yang direncanakan
iii. Melakukan pemotongan bahan material kaso dan multiplek yang sudah diukur
iv. Melakukan finishing pengetaman pada kayu/kaso yang sudah dipotong supaya hasilnya
sama rata dan tidak kasar
v. Membuat rangka frame kayu kaso yang telah dipotong
vi. Memasang papan multipleks pada frame kayu/kaso
vii. Memasang kaki tiang kayu vertical pada kedua sisi dibelakang rangka frame papan
multipleks
viii. Finishing papan multipleks dengan cat warna putih dan tulisan dengan warna hitam.
ix. Setelah pekerjaan pengecatan selesai, selanjutnya memasang/menancapkan kedua kaki
tiang kayu papan nama kedalam lubang galian tanah. Untuk menghidari pasangan
miring lakukan pengecekan dengan alat bantu waterpass.
x. Setelah Papan nama sudah terpasang tegak lurus, lakukan penutupan lubang/celah pada
kedua kaki tiang papan nama dengan mortar supaya kokoh dan terhindar dari
pembusukan/kropos pada kedua tiang kayu disebabkan oleh cuaca dan air hujan.
Material/Bahan Yang digunakan :

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Kaso 5/7, 4/6
 Multipleks
 Paku 5-7
 Cat kayu
Alat yang digunakan :
 Gergaji
 Palu
 Meteran
 Waterpass
 Unting-unting/ Bandul
 Mesin pasah/ketam kayu
Keselamatan Kerja :
 Memakai helm
 Memakai pelindung mata
 Memakai sarung tangan
 Memakai sepatu boot

2. Biaya Administrasi dan Dokumentasi


Foto-foto yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan
atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkungannya
harus dibuat sedikitnya tiga kali, yakni
 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
 Selama berlangsung pekerjaan
 Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode pemeliharaan dan sebagaimana yang
dinyatakan oleh Direksi.
Pembuatan foto ini dibuat untuk arsip dokumentasi pekerjaan dari tahap awal sampai akhir
pekerjaan ( 0%- 100 % ).
3. Mobilisasi/Demobilisasi
Mobilisasi adalah pengadaan sumber daya manusia, material serta sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk melaksanakan semua pekerjaan yang tertera pada bill of quantity dan gambar
lelang, mobillisasi dilakukan secara berangsung-angsur baik jumlah dan kualitasnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah di tentukan dalam RKS.
Mobilisasi dilaksanakan setelah sosialisasi dan ijin-ijin pelaksanaan pekerjaan dengan
masyarakat / lingkungan setempat selesai dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah
dikemudian hari.
o Kegiatan mobilisasi meliputi :
Mobilisasi personil kontraktor yang berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana
lapangan yang diusulkan.
Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
1. Mobilisasi sumberdaya manusia dilakukan secara berangsur-angsur baik jumlah
maupun kualifikasi/kompetensi disesuaikan dengan jadwal proyek dan persyaratan.
2. Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.
3. Sirkulasi peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, kecuali scaffolding.
4. Mobilisasi juga dilakukan menyesuaikan kondisi kemacetan sekitar lokasi untuk
menghindari kemacetan, terutama pada waktu pekerjaan pengecoran.
5. Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :

Gmbr. Mobilisasi Proyek


o Kegiatan demobilisasi

Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi yaitu
Meliputi kegiatan pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah tidak
digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak dibutuhkan
Dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan persetujuan Direksi.

4. Pengadaan Listrik Dan Air Kerja


o Listrik kerja
Pengadaan listrik kerja sangat diperlukan untuk penerangan di sekitar lokasi proyek serta untuk
operasional peralatan yang mengunakan tenaga listrik, kami akan mempergunakan listrik PLN

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
setempat yang ada dengan pembagian arus khusus untuk pekerjaan proyek. Selain itu juga
disediakan genset selama pekerjaan berlangsung atas persetujuan konsultan pengawas.

Gmbr..Foto dokumentasiListrik kerja


o Air Kerja
Penyediaan air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan curing beton, testing atau campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk air kerja, pemborong membuat sumur pompa ditempat proyek atau air yang disuplai dari
dimana air yang digunakan harus bersih bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya.
5. Pengukuran Dan Pemasangan Bowplank
o Pengukuran
Kami akan melakukan pengukuran dan pembersihan lokasi sebelum memulai pekerjaan
yang lainnya. Pekerjaan ini meliputi pembersihan semua sampah, tanaman, pohon, batu,
bongkaran bangunan lama, dll yang dapat menggangu kelancaran pekerjaan.Pembersihan
ini dilakukan dengan menggunakan peralatan berat dan ringan dengan persetujuan
Pengawas.
Peralatan yang digunakan :
 Excavator
 Alat potong
 Pacul
 Linggis
 Sekop, dll
Metode pelaksaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank mencakup pekerjaan
pengukuran seperti pekerjaan pemetaan terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan.
Seperti halnya mencakup:
 Pengukuran batas luas lahan yang akan digunakan
 Pengukuran batas bangunan yang akan dibangun
 Pengukuran bangunan
 Penemuan peil bangunan berdasarkan pada titik ukur yang telah ditentukan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr. Sketsa Pengukuran lahan/ pemetaan Siteplan
Pengukuran tersebut sangatlah penting karena sebagai dasar dari pembangunan sebuah
proyek. Hal ini untuk menentukan posisi bangunan baik arah horizontal maupun vertikal.
Setelah pekerjaan pengukuran tersebut, maka selanjutnya melakukan pekerjaan pasang
bowplank.

o Bowplank
Bowplank merupakan salah satu pekerjaan yang sangat penting.
Pengertian Bowplank adalah pekerjaan utama sebagai kunci dari kelurusan dan kesimetrisan
sebuang bidang bangunan. Kesalahan dalam pemasasangan bowplank dapat berakibat
fatal pada bangunan.
Seperti halnya bangunan menjadi tidak simetris, tidak membentuk sudut siku-siku, bahkan
tidak rata elevasi bangunannya. Tentunya dapat berakibat pada kerusakan bangunan dan
sangat tidak kondusif untuk digunakan. Maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui
cara pekerjaan bowplank yang tepat.
Petama, menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada saat pekerjaan
bowplank dimulai:

Alat
Berikut ini alat yang harus dipersiapkan untuk memulai pekerjaan bowplank:

 Palu
 Gergaji
 Selang waterpass
 Pensil maupun penanda lain
 Pisau atau parang untuk meruncingkan patok
Bahan
Inilah bahan yang digunakan untuk memasang bowplank:

 Kayu patok
 Papan
 Paku
 Benang maupun nylon
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan bowplank yang baik. Maka anda dapat menyimak langkah
pekerjaan bowplank berikut ini:

1. Tentukan Luas Bangunan yang Direncanakan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Tahap pertama yang dapat anda lakukan yaitu menentukan luas bangunan yang
direncanakan. Selanjutnya, ambil jarak keluar dari pinggiran bangunan dengan jarak
minimal 1 meter.

Jarak tersebut digunakan untuk memasangkan patok tiang bowplank. Patok tersebut dapat
digunakan untuk mempermudah pergerakan tukang ketika pekerjaan galian pondasi
nantinya sudah dimulai.

2. Pasang Kayu Patok yang Sudah Diruncingkan


Tahap yang kedua selanjutnya yaitu pemasangan kayu patok pada setiap sudut bangunan
yang sudah diruncingkan menggunakan alat. Jika luas bangunan kecil, maka hanya perlu
dipasangkan pada sudut bangunan saja. Namun, jika luas bangunan cukup luas.
Maka perlu dipasnagkan beberapa tiang patok yang sesuang dengan ukuran panjang
papan. Jadi, anda dapat terlebih dahulu menyesuaikan ukuran rencana bangunan tersebut

3. Ukur Ketinggian Pondasi


Langkah ketiga yaitu ukur ketinggian pondasi yang direncanakan dengan menggunakan
selang waterpass. Caranya adalah berikan tanda pada tiang patok sesuai dengan tinggi
pondasi yang direncanakan menggunakan selang waterpass.
Anda dapat mengukur seluruh ketinggian pada tiang patok tersebut. pastikan elevasinya
sudah sama tinggi. Alasannya adalah tanda tersebut akan digunakan untuk memasang papan.

4. Pakukan Papan pada Tiang Patok dengan Mengelilling Bangunan


Papan dipasangkan dengan mengahadap arah memanjang. Dan apabila panjang papan
tidak cukup untuk keliling bangunan, maka disambungkan dengan papan lain dengan
cara diberikan tiang patok komplemen. Selanjutnya, pakukan sambungan papan pada
tiang patok tersebut. Dan pastikan ukuran papan sama tinggi dan lebar, alasannya yaitu
elevasi papan akan menjadi contoh untuk tinggi sebuah pondasi bangunan.

5. Pasangkan Benang pada Paku


Pasangkan paku pada papan lalu pasangkan nylon atau benang pada paku tersebut untuk
memilih siku bangunan. Jika bangunan sudah memiliki siku yang sempurna, baru
dipasangkan paku untuk memilih lebar atas pondasi.

6. Tarik Benang yang Telah Dipasangkan


Langkah yang terakhir yaitu pasangkan paku dan tarik benang membentuk pondasi yang
direncanakan. Benang tersebut akan menjadi tanda bagi tukang untuk menggali pondasi
dan menyusun batu kerikil untuk pondasi.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr. Foto dokumentasiPengkuran & pas. bowplank

6. Pagar Pengaman Proyek


Pagar pengaman sementara dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung yang
berfungsi untuk :
 Mengamankan proyek dari tindakan orang luar yang membahayakan proyek,
 Mengamankan pengguna jalan sekitar proyek agar tidak kena material yang berbahaya,
 Tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar proyek selama kegiatan berlangsung
Pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek seperti yang ditentukan
dengan tinggi 1,8 m yang terbuat dari seng gelombang tebal 0,2 mm,dipasang pada tiang
dan rangka kayu dan diperkuat dengan beton setempat.

Kayu 5/7 Seng BJLS 0.18 x 1.20 x 2.00 cm


0.30 m

0.70 m

0.70 m
Kayu 4/6
0.30 m

Muka Tanah 0.50 m


2.00 m 2.00 m

Gmbr.Sketsa &
Foto dokumentasiPagar pengaman proyek

7. Direksi Keet, Barak pekerja


o Direksikeet
Direksikeet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf dari kontraktor, pengawas
maupun pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi dengan ruang-ruang kerja staf, ruang
rapat, ruang pimpinan, mushola dan toilet.
Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staf yang
bekerja.
Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini adalah sementara.
Oleh karena itu, desain kantor proyek / direksi keet tersebut dibuat tidak permanen, namun
tetap harus mengutamakan kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat kerja.
Desain bangunan kantor proyek/direksikeet, konstruksinya dapat terbuat dari rangka baja
atau balok kayu dindingnya menggunakan material triplek atau plywood.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Penutup atap terbuat dari bahan seng atau asbes, dan plafon menggunakan bahan triplek.
Untuk lantai dasar, penutup lantai menggunakan rabat beton/bahan keramik,

Tahap pelaksanaan:
- Siapkan tenaga kerja dan peralatan kerja
- Buat request pekerjaan dan diajukan kepada konsultan pengawas
- Tentukan lokasi direksi keet (agar tidak mengganggu proses pekerjaan)
- Luas direksi keet yang akan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan.
- Didalam direksi keet harus terdapat ruangan sbb :
 Ruang kerja pengawas dan direksi
 Ruang rapat
 Toilet direksi
Bersamaan dengan itu dibuat ruang rapat, keet kontraktor, barak kerja, gudang, fabrikasi,
tempat MCK pekerja dan pos keamanan (dengan tetap mempertahankan penempatan lokasi
bangunan).
o Barak pekerja/bedeng
Barak kerja/bedeng diperlukan untuk tempat istirahat tenaga kerja dan tempat untuk fabrikasi
pembesian / bekisting yang beratap supaya tukang masih bisa bekerja dalam kondisi cuaca
apapun.

Gmbr. Foto dukumenasi direksikeet& barak pekerja/bedeng


8. Gudang material
Bangunan Gudang Material dan Peralatan, berfungsi untuk melindungi material dari pengaruh
cuaca seperti material semen dan insulasi atap, triplek, perlengkapan kerja, material finishing
yang memerlukan tempat penyimpanan.Sebagai tempat penyimpanan material, bagunan gudang
harus memenuhi persyaratan antara lain kondisi ruangan harus tetap kering dan tidak lembab,
karena kondisi ruangan dalam bangunan gudang mempengaruhi kualitas bahan yang
disimpan.Gudang penyimpanan material dan gudang penyimpanan peralatan, dapat disatukan
atau dapat juga dipisahkan, hal ini ditentukan besar kecilnya proyek, dan luas lahan gudang
penyimpanan.

Tahap pelaksanaan:

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
- Siapkan tenaga kerja dan peralatan kerja
- Buat request pekerjaan dan diajukan kepada konsultan pengawas
- Tentukan lokasi gudang (mudah akses/dijangkau)
- Luas gudang yang akan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan.
- Didalam gudangdibagi dua ruangan :

• Ruang alat-alat kerja


• Ruang material/bahan

. Gmbr. Foto dukumentasi gudang material

Sumber listrik kerja dapat diperoleh dari instalasi yang ada di lokasi gedung dengan
berkoordinasi dengan pihak pengelola yang mana rekening yang digunakan untuk pelaksanaan
ditanggung oleh pihak kontraktor.

9. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (K3)

Pelaksanaan SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan
bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko
kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan
efisien. Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: PER.05/MEN/1996.
SMK3 merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga kerja dan bagi
pekerjaan jasa konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien dalam
proses pembangunan.
Peralatan yang mesti disediakan untuk memenuhi pelaksanaan SMK3 meliputi:

Peralatan yang digunakan:


o Peralatan P3K
o Helmet Safety
o Sarung Tangan
o Sepatu Boot
o Rompi

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Masker
o Banner/Spanduk K3
o Tenaga yang digunakan:
o Tenaga Kesehatan pendidikan Minimal D-3 Kesehatan.

10. Pekerjaan Bongkaran existing

Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari:

1. Bongkaran atap existing

Metode pelaksanaan pekerjaan pembongkaran atap


Teknis pelaksanaan pekerjaan :

A. Pekerjaan Persiapan

o Persiapan lahan kerja


o Persiapan alat bantu kerja : tangga kerja, safety belt, tali, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

o Membongkar atap dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu baris kearah atas,
kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas dan seterusnya sampai atap
terbongkar semua.
o 2. Dalam proses pembongkaran atap dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari
terjatuh dan pecah.
o Menurunkan atap dilakukan dengan menggunakan tali (beberapa atap diikat dengan tali)
dan ditumpuk jauh dari area lokasi pembongkaran atap.
o Melakukan Sortiran/Pemilihan atap yang dipakai kembali dilakukan pada saat akan
dilakukan perumpukan atap, yang dapat dipakai kembali diseleksi, ditumpuk dan
ditempatkan pada area terpisah.
o Kemudian atap yang pecah dan tidak terpakai lagi kemudian disingkirkan ke luar area
agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

2. Bongkaran dinding existing area lab&kmr mandi


Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan
o Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pembongkaran pasangan
dinding batu/bata.
o Approval pengajuan titik lokasi bongkaran dan melakukan pengukuran luas dinding yang
akan dibongkar.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Persiapan lahan kerja.
o Persiapan alat bantu kerja.
B. Pelaksanaan pekerjaan
o Dinding bata yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan dibongkar.
Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
o Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
o Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem,
Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ bata selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi
puing-puing matrial hasil bongkaran.
o Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan
Direksi pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik pekerjaan.
Alat yang dipakai:
 Palu/bodem
 Mesin bobok (jack hammer)
 Cangkul, pengki
 Linggis
 Battle (pahat baja)
 Gerinda listrik
Keselamatan kerja:
 Menggunakan helm
 Memakai Sarung tangan
 Memakai Sepatu boot
 Memakai kacamata
 Memakai masker
 Safety belt.

Gmbr. Foto dokumentasi bongkaran dinding existing

3. Bongkaran atap beton bertulang existing.


Material dan peralatan yang dibutuhkan saat membongkar beton dalam lingkutp kecil
terdiri dari alat manual dan alat otomatis bertenaga listrik. Untuk proyek pembongkaran beton
alat ini akan disesuaikan dengan kondisi proyek dan urgensi.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
o Siapkan tenaga kerja, dan peralatan kerja
o Menyiapkan gambar rencana bongkaran
o Melakukan pengukuran bongkaran.
o Menyiapkan lahan lokasi kerja

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Peralatan pembongkaran beton terdiri dari :
o Palu
o Battle (Pahat Baja)
o Linggis
o Jack Hammer (Tenaga listrik)
o Gerinda Listrik
o Tang Besar
o Gergaji Besi
o Dump truk.
Keselamatan kerja:
o Menggunakan helm
o Memakai Sarung tangan
o Memakai Sepatu boot
o Memakai kacamata
o Memakai masker
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan ini dapat dilakuakan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

4. Landscape
Bongkaran Pohon
Bongkaran Tanan
5. Pembersihan Lokasi /Lapangan
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon,
Halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki
atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
Pembersihan lokasi proyek yang akan dikerjakan dimaksutkan agar nantinya pada
pelaksanaan pekerjaan lokasi tersebut telah siap untuk dikerjakan dan tidak menghambat
jalannya pekerjaan. Sehingga pekerjaan bisa berjalan lancar dan dapat selesai sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan.
6. Pengangkutan bekas bongkaran.
Sebelum dimulai pekerjaan di lokasi dimana proyek akan dibangun kontraktor terlebih
dahulu meratakan tanah dan membersihkan dari bekas bongkaran-bongkaran tunggul
pohon,serta benda-benda lain yang menggangu pelaksanaan pekerjaan nantinya. Melakukan
pengangkutan pembuangan Semua sampah dan bekas-bekas bongkaran dibuang keluar dari
lokasi kerja.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
o Siapkan tenaga kerja, dan peralatan kerja
Peralatan kerja yang digunakan :
o Cangkul

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Pengki
o Excavator
o Alat potong
o Sekop
o Parang
o Keranjang
o Dump truk
o Dan alat bantu lainnya.
Keselamatan kerja:
o Menggunakan helm
o Memakai Sarung tangan
o Memakai Sepatu boot
o Memakai kacamata

Gmbr. Foto dokumentasi pengankutan sampah,bongkaran

II. PEKERJAAN STRUKTUR

II.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN PASIR


1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Pile Cap, Sloof& Plat Lantai
Untuk pekerjaan galian tanah pondasi pile cap dan sloof dilakukan dengan cara manual karena
volume galiannya tidak terlalu besar, selain itu bentuk dan ukuran harus sesuai dengan gambar
kerja. Alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan galian ini antara lain dengan menggunakan
cangkul, blencong, sekop, dll. Tanah dasar galian yang telah mencapai elevasi yang telah
ditentukan harus diratakan dan dipadatkan dengan alat pemadat seperti stamper sebelum
dilakukan pekerjaan berikutnya. Hal tersebut untuk menghindari penurunan yang terjadi pada
struktur diatasnya.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.11.Foto dokumentasi pekerjaan galian pondasi batu kali dan sloof

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :Siapkan alat-alat yang
diperlukan

1. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.
2. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
3. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
4. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

2. Pasir Urug Bawah Pile Cap &Tiebeam


Setelah galian tanah selesai dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah pekerjaan urugan
pasir bawah pondasi Pile Cap dan Sloof (Tie beam).Ketebalan urugan pasir 10 cm atau
disesuaikan dengan gambar kerja.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam peker—jaan urugan pasir adalah :
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan.
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
3. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti
yang direncanakan.

3. Pekerjaan Lantai Kerja 5 cm


Setelah pekerjaan urugan pasir selesai dilaksanakan maka pekerjaan selanjutnya adalah
pekerjaan lantai kerja. Wet lean concrete yang dalam hal ini digunakan sebagai lantai kerja
memiliki fungsi sebagai landasan/lapisan perata dari pekerjaan diatasnya. Ketebalan wet lean
concrete tergantung dari rencana yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Peralatan dan
mesin-mesin yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pada spesifikasi ini harus disetujui
oleh direksi dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan siap dan memuaskan. Peralatan dan
perkakas yang digunakan oleh sub-Penyedia jasa atau supplier untuk kepentingan penyedia jasa
harus mendapat persetujuan direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan processing
harus direncanakan, dipasang, dioperasikan dan dengan kapasitas sedemikian rupa sehingga
dapat mencampur aggregate, semen, air secara merata sehingga menghasilkan adukan yang
homogen,seragam dan pada kekentalan yang diperlukan untuk pemadatan. Urutan pekerjaan
cor lantai kerja yaitu :
 Buat rencana campuran yang sesuai dengan spesifikasi pada lampiran kontrak kerja dan
diajukan kepada konsultan pengawas maupun direksi untuk disetujui.
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang wet lean concrete (lantai kerja) sudah terdapat
timbunan pasir yang sesuai dengan ketebalan rencana dan telah dipadatkan.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang wet lean concrete dari sampah atau kotoran.
 Pasang patok dan level wet lean concrete yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan.
 Pasang rambu – rambu/ dilokasi kerja yang akan dipasang dan persiapkan penerangan
yang cukup apabila pelaksanaan wet lean concrete dilakukan pada malam hari.

4. Pekerjaan Pondasi Batu Kali

Pondasi adalah struktur pada bangunan yang terletak paling bawah yang berfungsi untuk
meneruskan beban dari struktur atas ke tanah. Secara garis besar pondasi ada 2 jenis yaitu
pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal salah satunya jenisnya adalah pondasi
batu kali. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan pembuatan pondasi batu kali antara lain :
 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan galian
 Pekerjaan urugan pasir
 Pekerjaan pasangan pondasi
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan pemasangan batu
kali.

Pembuatan profil :

 Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada
setiap jung lajur pondasi.
 Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah
profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil
pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar
lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.12. Pemasangan Profil Pondasi Batu kali.

Pemasangan batu kali :

 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan
pasir.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 20cm
dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
 Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Gmbr.13. Denah Pondasi Batu Kali Gmbr.14. Pasangan Pondasi Batu Kali

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.15. Sketsa Diagram alir
5. Pekerjaan Pondasi Bore pile
Setiap pekerjaan Pondasi bore pile memiliki metode pelaksanaan yang berbeda - beda,
misalnya saja pekerjaan pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang. Walaupun sama - sama
jenis pondasi dalam dan bisa dibilang memiliki fungsi yang sama namun metode
pelaksanaannya tentu berbeda.
Pondasi Bore Pile adalah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung dan fungsinya sama
seperti fondasi pada umumnya yaitu meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari
permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya. Pondasi bore pile memiliki fungsi
yang sama dengan pondasi tiang pancang atau pondasi dalam lainya. Perbedaan di antara
keduanya adalah pada cara pelaksanaan pengerjaanya. Pelaksanaan pondasi bore pile diawali
dari pembuatan lubang di tanah dengan cara tanah di bor terlebih dahulu kemudian
penginstalan besi tulangan ke dalam lubang yang dilanjutkan dengan pengecoran bor pile
dengan tremi.
Metode pelaksanaan pondasi bore pile ada 3 macam, yaitu metode kering, metode basah, dan
metode casing. Berikut penjelasan perbedaan metode yang digunakan pada pelaksanaan
pondasi bored pile.
A. Metode kering
Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di bor dinding
lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya mempunyai
permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak masuk ke dalam lubang
bor saat lubang masih terbuka
Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung tanpa casing
Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan yang telah dirangkai
dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor
B. Metode Basah
Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air tanah, sehingga lubang
bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung atau larutan
polimer, jadi pengeboran dilakukan dalam larutan
Jika kedalaman yang diinginkan telah tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor yang masih berisi cairan bentonite (Polymer)
Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie, larutan bentonite akan
terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton
Larutan yang keluar dari lubang bor, ditampung dan dapat digunakan lagi untuk pengeboran di
lokasi selanjutnya.
C. Metode casing
Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor, misalnya tanah dilokasi adalah
pasir bersih di bawah muka air tanah.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Untuk menahan agar lubang bor tidak longsor digunakan pipa selubung baja (Casing)
Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara memancang,
menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman yang ditentukan.
Sebelum sampai menembus muka air tanah pipa selubung dimasukkan.
Tanah di dalam pipa selubung dikeluarkan saat penggalian atau setelah pipa selubung sampai
kedalaman yang diinginkan. Kemudian lubang bor dibersihkan kemudian tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam pipa selubung
Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang (bila pembuatan lubang digunakan larutan, maka
untuk pengecoran digunakan pipa tremie)
Pipa selubung ditarik ke atas, namun kadang-kadang pipa selubung ditinggalkan di tempat.
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan tahap penetuan titik-titik bor. Penentuan titik bor berdasarkan
gambar denah pondasi yang telah direncanakan dengan diameter Ø 250 mm, surveyor
menentukan titik yang akan di bor sesuai dengan arahan dari pelaksana. Selain ditentukannya
titik bor, ditentukan pula titik bantu yang berguna untuk pemasangan temporary casing pada
pengeboran dengan alat boring. Titik bantu ini biasanya sebanyak 4 titik dengan jarak 1 meter
dari titik bor yang posisinya tegak lurus satu sama lain.

Gmbr.16. Dokumentasi pepemtaan titik bore pile


2. Instalasi Pipa Tremie
Pemasangan pipa tremie harus dilakukan dengan teliti dan sedemikian rupa agar mencapai
kedalaman tanah yang direncanakan. Sebuah pipa tremiememiliki panjang 3 meter sehingga
perlu disambung beberapa pipa tremie untuk mencapaik kedalaman rencana. Perlu di

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
perhatikan untuk sambungan pipa tremie harus kedap air agar beton yang akan di cor mengalir
di pipa dengan baik.
Gmbr.17. sketsa proses Pelaksanaan bore pile

3. Pengecoran
Setelah tremie telah dipasang pada lubang bore pile, selanjutnya mulai memasukan pengecoran
beton dengan mutu K300 dan sebelum memulai pengecoran pada truk mixer beton diambil
sampel terlebih dahulu sebanyak 3 sampel yang dicetak pada setakan silinder, yang nantinya
sampel ini akan di test kuat tekannya.

Gmbr.18. Dokumentasi proses pengecoran borepile& pipa tremie

Pada Tahap awal penuangan beton kedalam tremie dilakukan dengan kontinyu dan cepat
dengan menarik tuas pada truk mixer sehingga beton ready mix keluar dari corong lintasan.
Penuangan beton dilakukan dengan cepat bertujuan agar beton yang pertama masuk dapat
mendorong kotoran-kotoran lumpur keluar.Selama penuangan beton pipa tremie tidak boleh
bergeser naik turun, kecuali ketika tahap akhir pengecoran.
Selama pengecoran ujung bawah pipa tremie harus terbenam dalam beton di dalam lubang bor,
minimal 1,5 m dan maksimal 6 meter, bila pipa tremieterbenam lebih dari 6 meter, maka
dilakukan pemotongan pipa tremie. Pengecoran dilakukan hingga beton mencapai cut of level
(COL) dan ditambah dengan toleransi yang telah disepakati sebelumnya yaitu sekitar 1 meter.

4. Pencabutan Temporary Casing


Setelah pengecoran selesai, dilakukan pencabutan casing sementara (temporary casing) dengan
cara mengaitkan lubang pada kedua sisi casingdengan pengunci pada crane, kemudian diangkat

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
dengan hati-hati agar posisicasingi tidak miring saat dicabut, dan proses pengecoran Bore Pile
pun selesai.
Gmbr.19. DokumentasiPepengecoran bore pile

II.2. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1

Setelah proses pekerjaan pondasi bore pile selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pile cap
dan Tie beam Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari stuktur atas (upper structure)
setelah pekerjaan struktur bawah (sub structure) selesai dilaksanakan. Semua bahan yang
digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Adapun
pekerjaan pile cap dan tie beam ini meliputi :

1. Persiapan
2. Galian Tanah pondasi pile cap,tie beam & pemotongan kepala pondasi bore pile
3. Penulangan pile cap dan tie beam ( pabrikasi pembesian )
4. Bekisting pile cap dan tie beam
5. Pengecoran pile cap dan tie beam
6. Pembongkaran bekisting pile cap dan tie beam
7. Pengurugan tanah galian
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan terdiri dari beberapa pekerjaan berikut:
1. pembacaan gambar yang dilakukan dengan membaca shop drawing dari
konsultan perencana. Shop drawing merupakan
dokumen yang sangat penting dikarenakan terdapat detail informasi dari pekerjaan
yang akan dilakukan;
2. pekerjaan pembersihan lapangan terdiri dari pembersihan lahan dari sisa galian,
besi,sampah, air, bahan lainnya yang dapat mengganggu proses pelaksanaan pile
cap;
3. pekerjaan pengukuran yang memiliki tujuan untuk mengatur titik as pile cap
berdasarkan shop drawing dengan
memasangkan patok as pile cap untuk mendapatkan posisi yang tepat saat
pengeboran. Pekerjaan ini dibantu dengan menggunakan alat theodolite dan water
pass;
4. persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dicek terlebih dulu agar tidak
terjadi kendala saat proses pelaksanaan; dan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
5. persiapan perlengkapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang digunakan
untuk mencegah dan mengurangi risiko pekerja dari kecelakaan dan kebakaran
saat proses pelaksanaan konstruksi.

Gmbr.20. Gambar detail Penulangan &Type Pondasi Pile cap&Tiebeam


2. Pekerjaan Pile Cap
1. Pekerjaan Galian Pondasi Pile cap &Tiebeam
Setelah proses tahap pertama selesai dilanjutkan dengan tahap berikutnya yaitu
pekerjaan galian tanah pondasi pile cap & tie beam. Langkah kerja pekerjaan ini
meliputi:
1) pekerjaan penggalian memiliki kedalaman yang disesuaikan dengan dimensi pile
cap. Terdapat 5 (lima) jenis pile cap yang digunakan dalam proyek ini,
yaitu: pile cap F1, F1A,F1B dengan dimensi 1,2 m x 1,2 m; pile cap F2
dengan dimensi 1,2 m x 1,2 m; dan pile cap F2A dengan dimensi 1 m x
1 m;
2) penggalian dilakukan di sekeliling pile cap dengan bentuk galian yang disesuaikan
dengan gambar rencana. Hasil pekerjaan penggalian dapat dilihat pada

2. Pekerjaan Pemotongan/Pembobokan
Alat yang digunakan: theodolite, gergaji besi, hammer, bor beton, meteran, dan pahat.
Langkah kerja pekerjaan ini terdiri dari: 1) galian tanah yang telah mencapai elevasi
yang telah ditentukan, dilakukan proses selanjutnya yaitu memotong kepala tiang
pondasi bore pile (pembobokan). Proses ini dilakukan setelah pondasi bore selesai
proses pengecoran; 2) pembobokan dilakukan dengan menggunakan hand tools berupa
hammer, pahat, dan bor beton; 3) pembobokan dilakukan hingga besi tulangan pondasi
bore pile terlihat seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 15 yang kemudian disebut
dengan stake.
Stake berfungsi sebagai pengikat antara pondasi bore pile dengan pile cap di atasnya.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
3. Penulangan Pile Cap dan Tie Beam
Sebelum membahas mengenai langkah-langkah penulangan pile cap dan tie beam maka
terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pekerjaan penulangan keseluruhan secara
umum.
Penulangan adalah pekerjaan yang bertujuan untuk membentuk dan memasang besi
tulangan beton sebagai kerangka struktur pada konstruksi beton agar sesuai dengan
gambar rencana. Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tekan, gaya
geser dan momen torsi yang timbul akibat beban yang bekerja pada konstruksi beton
tersebut. Sesuai dengan sifat beton yang kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap
tarik. Oleh karena itu perencanaan dan pelaksanaan pembesian harus dilakukan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah direncanakan oleh perencana struktur
yaitu dalam hal :

a. Ukuran diameter baja tulangan.


b. Kualitas baja tulangan yang digunakan.
c. Penempatan / pemasangan baja tulangan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pembesian penulangan pada proyek
ini antara lain:

1. Pabrikasi Besi

Proses pabrikasi besi terdiri dari pekerjaan pemotongan dan pembengkokan besi
tulangan. Pemotongan dilakukan karena panjang besi dipasaran adalah 12 meter,
sedangkan panjang tulangan elemen struktur yang digunakan terdiri dari
bermacam-macam ukuran sesuai perhitungan tulangan. Pemotongan besi digunakan
dengan Bar Cutter.

Pembengkokan dilakukan untuk membentuk tulangan yang disesuaikan dengan


perencanaan. Jika terjadi kesalahan pada pembengkokan maka besi tulangan tersebut
tidak boleh dibengkokkan kembali tetapi harus dipotong, hal ini untuk menghindari
timbulnya retak-retak ditempat pembengkokan ulang tersebut karena sifat getas baja.
Pembengkokan dilakukan dengan Bar Bender dengan berbagai macam diameter
ukuran.

Sebelum mengerjakan proses pabrikasi besi, bagian pembesian menyusun daftar


bengkok dan potong baja tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan (shop drawing)
yang dibuat oleh Kontraktor Utama. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
daftar bengkok dan potong baja tulangan adalah :

a. Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah yang
momennya nol atau dengan menggunakan sambungan lewatan sehingga gaya dan
batang yang satu dapat disalurkan ke batang yang lain. Panjang dan bentuk baja
tulangan direncanakan secara ekonomis sehingga bagian-bagian sisi atau yang tidak
terpakai didapat seminimal mungkin.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
b. Memperhitungkan teknik pemasangan tulangan sehingga tidak menyulitkan dalam
pelaksanaan di lapangan.

2. Pemasangan Tulangan

Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan
untuk dipasang pada posisi sesuai denah gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan
pada pekerjaan pemasangan tulangan antara lain :

a. Pemeriksaan diameter, panjang, dan bentuk tulangan dilakukan sebelum baja


tulangan tersebut dipasang.

b. Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun
tulangan geser diatur sesuai gambar.

c. Sengkang dipasang secara manual. Penyambungan sengkang pada tulangan utama


dengan menggunakan kawat bendrat.

d. daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran sambungan lewatan dan panjang


penjangkaran.

e. Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang beton decking sebagai acuan
selimut beton yang akan dicor.
Setelah pekerjaan lantai kerja selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan pembesian
pile cap dan tie beam.

Langkah-langkah pembesian pile cap :

 Menentukan daftar lengkungan bengkok besi, dimana digunakan besi D 22 mm,


dengan jarak antar tulangan 150 mm sama untuk semua pile cap tetapi berbeda
untuk jumlah tulangan dan tinggi pile cap sesuai dengan gambar rencana.
 Semua besi yang telah disediakan kemudian dibengkokkan sesuai dengan daftar
diatas kemudian dirakit diluar lokasi sesuai dengan gambar rencana. Digunakan
kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan.
 Tulangan pile cap yang telah jadi kemudian diangkat dan dipasang pada lokasi pile
cap yang telah ditentukan.
 Tulangan pile cap dilekatkan dengan tulangan luar pondasi tiang pancang yang telah
dihancurkan betonnya dengan menggunakan kawat bendrat sehingga tulangan pile
cap tampak benar-benar kuat dan kokoh.
Langkah-langkah pembesian tie beam:
 Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam
gambar rencana, yaitu besi D 16 mm dengan jarak sengkang 150 mm
 Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah
pekerjaan.
 Sengkang dipasang dengan jarak 150 mm sama untuk keseluruhan tulangan. .

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya tidak
berubah.
 Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan
selang-seling dan penempatan sambungan di tempat-tempat dengan tegangan
maksimum sedapat mungkin dihindari.
 Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan
tulangan bawah. Dipasang beton decking padatulangan sloof tersebut yang berfungsi
untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada tulangan yang tampak karena
dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus
disesuaikan dengan tebal selimut beton yang direncanakan.

4. Bekisting Pile Cap dan Tie Beam

Setelah pembesian pile cap dan tie beam selesai dilaksanakan maka, tahap selanjutnya
memasang bekisting untuk pile cap dengan diikuti oleh bekisting tie beam. Bekisting dibuat
dengan papan kayu bengkirai dengan rangka kayu yang kuat.
Adapun langkah-langkah pekerjaan pembuatan dan pemasangan bekisting untuk pile cap
adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan pengukuran dan penandaan / marking posisi bekisting yang akan
dipasang dimana untuk tiap-tiap pile cap berlainan ukurannya tergantung berapa titik
pondasi yang menahannya.
2. Bekisting dirakit sesuai dengan ukuran pile cap masing-masing, dimana digunakan
kayu multipleks.
3. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi kesulitan-kesulitan
pada waktu. pembongkaran bekisting.
4. Bekisting dipasang tegak lurus pada lokasi pile cap yang sudah diberi tanda
kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya dikunci dengan menggunakan
kayu 8 / 12 dan paku secukupnya agar kedudukan bekisting tersebut tetap stabil,
tidak mengalami goyangan pada waktu. pengecoran dilaksanakan.
Langkah-langkah pekerjaan pembuatan dan pemasangan bekisting untuk tie beam adalah
sebagai berikut:

1. Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.


2. Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian-bagian bekisting yang akan dibuat
disesuaikan dengan ukuran tie beam tersebut.
3. Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan
mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak mengalami
kesulitan.
4. Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi tie beam yang telah ditentukan
kemudian
dikunci dengan menggunakan kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan
goyangan.
5. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
6. Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan permukaan beton
dengan menggunakan alat pertukangan manual / plester.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.22. Dokumentasi pekerjaan bekisting Pondasi Pile cap&Tiebeam

5. Pengecoran Pile Cap dan Tie Beam

Untuk pengecoran pile cap dan tie beam dalam proyek ini menggunakan beton ready
mix, dengan mutu beton K-300 sesuai dengan rencana. Adapun langkah-langkah
pengecoran antara pile cap dan tie beam pada umumnya sama sehingga diringkas
dijadikan satu.
Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang
dengan menggunakan pompa air.
2. Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya
pengecoran baik pada bekisting pile cap maupun bekisting tie beam
3. Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode
pelaksanaan.
4. Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam
maka digunakan alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan
tinggi agar beton tersebut dapat memadat
5. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.

Gmbr.23. Sektsa,DokumenatsiPekerjaan pengecoran pile cap dan Tie beam


6. Pembongkaran Bekisting Pile Cap dan Tie Beam

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 2-3 hari setelah pengecoran dengan syarat
pile cap dan sloof tidak menerima beban di atasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran
itu agar bekisting tidak tertutup/tertimbun pekerjaan pengurungan tanahdan bongkaran
bekisting dapat digunakan untuk pekerjaan bagian yang lainnya.

7. Pengurugan Tanah Galian Pondasi Pile Cap dan Tie Beam

Setelah proses pengecoran dan pembokaran bekisting pondasi pile cap & tie beam selesai,
tahap berikutnya yaitu melakukan pekerjaan pengurugan tanah bekas galian pondasi pile cape
dengan cara manual.dalam proses pengurugan tanah dilikuti dengan penyiraman&pemadatan
dengan alat mesin stamper sehingga didapat kekerasan tanah sesuai rencana.

Alat yang dipakai pekerjaan pengurugan anatara lain sebagai berikut :


1. Cangkul
2. Pengki
3. Sekop
4. Alat Stamper

Gmbr.24.Foto Dokumentasi pengecoran plat lantai

2. Pekerjaan Kolom Beton


Pada pelaksanaan pekerjaankolom yang dikerjakan pada proyek ini ada 2 type yaitu bentuk
persegi dengan uk.40x40cm dan 30x30cm. Prosedur pelaksanaan pekerjaan kolom dalam
proyek ini secara keseluruhan sama, meskipun dimensi dan jumlah tulangan pada masing-
masing tipe kolom berbeda-beda.Langkah teknis pada pekerjaan kolom adalah sebagai berikut:
Tahapan-tahapan pekerjaan Pembesian kolom beton antara lain :
1) Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini
disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom
membutuhkan alat- alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
a. Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench Mark) Jakarta.
b. Buat as kolom dari garis pinjaman
c. Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
2) Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain
yang lebih aman
b. Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.

Gmbr.25. Foto dokumentasi pekerjaan pembesian kolom.


3) Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah
selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
a. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
b. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya
sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
c. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan
dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan
bekisting kolom.
d. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
e. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
f. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
g. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
h. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.
i. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan
sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
j. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
k. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.

Gmbr.26. Foto dokumentasi pekerjaan bekisting kolom

4) Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a. Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih
dari kotoranagar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
b. Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa
tremidengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut diangkut dengan
menggunakan alat bantu untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya
segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses
pengecoranberlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut
dilakukan untuk menghilangkanrongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan
yang maksimal.

Gmbr.27. Foto dokumentasi pengecoran kolom

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
5) Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses
pembongkarannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
b. Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton
pada plywood dapat terlepas.
c. Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
d. Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel
bekisting terlepas.
e. Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan alat
bantu ke lokasi pabrikasi awal.
6) Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem kompon, yaitu
dengan disiram 3 kali sehari selama 3 hari.
1) Pemeliharaan Balok dan Pelat (Curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga
dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan
menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

Tujuan utama dari perawatan beton ialah untuk menghindari:


a. Kehilangan zat cair yang banyak pada proses awal pengerasan beton yang akan
mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
b. Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
c. Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada beton.
Gmbr.28. Foto Dokumentasi Bongkaran bekisting kolom

3. Pekerjaan Cor Plat Beton Lantai 1

Setelah pondasi pile cap dan sloof(TB) selesai dicor dan lantai kerja bawah plat sudah
dikerjakan, langkah selanjutnya adalah pengecoran plat lantai beton. Pada dasarnya ruang
lingkup dan tahapan-tahapan pekerjaan pengecoran semua hampir sama yaitu pekerjaan
pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan pengecoran. Dalam pekerjaan ini, besi beton
yang digunakan untuk plat adalah besi wiremesh M10-150mm. Oleh karena pada lantai akan
ada pasagan dinding maka pada saat melaksanakan pekerjaan pengecoran plat lantai harus
dipasang stek buat kolom praktis pada area-area yang nantinya akan dilaksanakan pekerjaan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
pasangan dinding bata, hal ini dimaksudkan agar antara beton plat dengan dinding
ikatan/mengikat dan saling menguatkan.
1) Pekerjaan Persiapan
a. Menentukan lokasi dan menghitung volume area pengecoran.
b. Menentukan elevasi dan batas pengecoran.
c. Pengurugan dan pemadatan tanah.
d. Pembersihan lahan dari material yang akan mengganggu pekerjaan.
Material
 Beton readymix k 300
 Wiremesh M10/besi beton
 Pasir
 Beton deker
Peralatan
 Alat Ukur (Waterpass, Theodolite)
 Mesin Compresor
 Concrete Pump
 Concrete mixer
 Concrete vibrator
 Gerinda Potong
 Baby roller/stamper
 Ruskam
 Alat Bantu dll.
2) Pekerjaan Pembesian
a. Wiremesh/besi beton diletakkan di stockyard tidak jauh dari area pengecoran.
b. Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing di lokasi
yang ditentukan dan diangkut untuk dipasang pada pembesian plat lantai.
c. Penghamparan dan pemadatan pasir urug setebal 100 mm.
d. Pembesian plat dilakukan setelah pembesian balok/tie beam.
e. Pemasangan separator yang diletakkan diatas lantai kerja dengan jarak 1,5 m.
f. Pemasangan wiremesh/besi beton yang menumpu pada separator, pada sambungan
antar wiremesh/besi beton terdapat overlapping (panjang penyaluran) sepanjang 40D.
g. Dipasang relat yang dilas pada wiremesh/besi beton bertujuan agar hasil pengecoran
rata, tidak bergelombang.
h. Cek elevasi pemasangan wiremesh/besi beton.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.29. Foto Dokumentasi pengukuran/cek elavasi lantai
3) Pekerjaan Pengecoran
Memasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam, pengecoran dihentikan
pada ¼ bentang dari tumpuan.
a. Lahan dibersihkan dari sampah-sampah kemudian disemprot dengan mesin compressor
untuk menghilangkan debu.
b. Melakukan inspeksi sebelum pengecoran dilakukan.
c. Sebelum dilakukan pengecoran diambil sample benda uji slump dan test kuat desak.
Beri identifikasi yang jelas (nomor, tanggal cor, mutu beton, jenis struktur, slump, nama
suplier beton).
d. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump., kemudian beton readymix
diratakan dengan penggaruk dan cangkul serta dipadatkan dengan menggunakan
concrete vibrator secara merata.
e. Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran, kemudian diratakan dengan kayu
perata diatas relat agar tinggi peil merata.
f. Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan menggunakan
ruskam.
g. Untuk perawatan beton lantai, tebarkan karung goni basah dan disiram air selama 7 hari
berturut-turut atau dengan cara spraying menggunakan curing compound.
4) Saffety&perawatan
a. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (Helm, Sarung tangan, Masker & Sepatu
Karet).
b. Penempatan rambu-rambu peringatan pekerjaan konstruksi.

Gmbr.30. Foto dokumentasi proses curing rendam air

4. Pekerjaan Plat Tangga


1) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembesian, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran.
2) Pekerjaan Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pondasi tangga.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan material, antara lain: Beton Readymix, Mutu K-300, kaso, multiplek 12mm,
besi beton, kawat beton, paku, dan air.
d. Persiapan alat kerja, antara lain: waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin
potong besi , unting-unting, benang, vibrator, raskam, gerobak, dan selang air.
3) Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi
titik perletakan pondasi tangga.
4) Pekerjaan Pembesian
a. Pembesian atau perakitan tulangan pondasi tangga dikerjakan ditempat lain yang lebih
nyaman.
b. Perakitan pondasi tangga harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
d. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan
sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
e. Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
5) Pekerjaan Bekisting
a. Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi kanan dan sisi kiri dipasang dengan multiplek
12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
b. Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu
kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
c. Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran
dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
d. Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku
dipakukan dengan menggunakan palu.
6) Pekerjaan Pengecoran

a. Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah
dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
b. Pengecoran beton dilakukan menggunakan Beton Readymix, Mutu K-300.
c. Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke
areal pekerjaan.
d. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area
pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai kepadatan maksimal.
7) Pekerjaan bekisting bordes dan badan tangga
a. Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, hal yang perlu diperhatikan
adalah elevasi/ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat
yang diperlukan.
b. Bekisting tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat
penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Pada bagian bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan beban serta
untuk mempertahankan posisi kemiringan tangga.
8) Pekerjaan Pemasangan tulangan badan dan sengkang badan tangga
a. Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang, tulangan
utama dipasang terlebih dahulu kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang.
b. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu/beton decking, pemasangan beton
decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan + 2 cm.
9) Pekerjaan Pemasangan Tulangan Anak Tangga
a. Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis, tulangan ini
harus dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat menggunakan
kawat, kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi untuk memperkuat
anak tangga.
b. Beton decking juga dipasang pada sisi yang akan dipasang bekisting dengan ketebalan
+ 2cm. Sebelum proses pemasangan bekisting dipasang disalah satu sisi dinding tangga
agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan.
10) Pemasangan bekisting dinding tangga, bordes dan dinding anak tangga
a. Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai, kemudian
dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes diatas badan tangga,
bekising dinding tangga dipaku pada bekisting badan tangga.
b. Dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah
digambarpada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam.
Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas.setelah semua
terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas
ke bawah.
Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun dipabrikasi
sebelumnya.
11) Pekerjaan pengecoran plat bordes
a. Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah
dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
b. Pengecoran beton dilakukan menggunakan Beton Readymix, Mutu K-300.
c. Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke
areal pekerjaan.
d. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area
pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai kepadatan maksimal.
12) Pekerjaan pembongkaran bekisting
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12
jam,
sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuhhari atau setelah mendapat
ijin dariPihakKonsultan Pengawas/Direksi. Untuk pembongkaran balok bordes,cara dan
urutannya dilaksanakanseperti padapembongkaran balokpada umumnya.

II.3. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 (DUA)

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Pekerjaan Kolom Beton
a. Pembesian
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
 Pilih tulangan sesuai dengan kebutuhan.

 Potong tulangan sesuai ukuran dan bengkokkan.

 Rangkai tulangan dan jarak sengkang dipasang sesuai dengan gambar kerja.
 Pasang beton decking pada sisi tulangan setiap jarak 1 m.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja
Kawat Beton Bar Bender Tk. Besi
Tang Besi Kpl. Tk
Meteran Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
b. Bekisting
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
 Potong multipleks sebagai papan bekisting.
 Pemasangan beton deking 5 cm pada ke empat sisinya.
 Merangkai multiplek dengan klam pengaku usuk 4/6 dan 5/7
 Memasang rangkaian multiplek ke dalam lokasi kolom yang dikerjakan mengacu pada
sepatu kolom.
 Memasang klam pengaku 5/10 pada posisinya dan pemberian pantek / paku kayu.
 Memasang skoor/pipa suport dan steger.
 Pengukuran ketegakan dengan unting-unting.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gambar Photo Pekerjaan Kolom

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Kayu kelas III Gergaji Pekerja
Paku 5 cm - 12 cm Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Balok Kayu Klas II, balok Mandor
Plywood tebal 9 mm
Dolken Ø-8 cm, 4m

Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

c. Pengecoran
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
2. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Sebelum melakukan pengecoran pastikan bekisting dalam keadaan bersih.
4. Sebelum pengecoran, beton dibuat test slum dan kubus benda uji.
5. Adukan beton dimasukkan kedalam cetakan.
6. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.
7. Untuk pemadatan pada kolom, jarum penggetar vibrator mula-mula bersuara rendah
kemudian meninggi hingga mencapai frekuensi yang tetap, bila hal ini terjadi maka
pemadatan sudah cukup.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Readymix K-300 Concrete mixer Pekerja
Vibrator Tk. Cor
Ember Cor Kpl. Tk

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Ruskam Mandor

Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

START
A

Fa brika si Bekisting &


Shop Dra wing Fa brika si Besi Pembersiha n
Sebelum
Sca folding

tdk
Cek
Diperba iki Cek
ya

ya
Pa sa ng Bekisting
Ba lok & Pla t Diperba iki

Pengecora n
tdk
tdk
Cek Diperba iki

ya
Bongkar Bekisting
Pa sa ng Tula nga n

tdk
Perawatan Beton
Cek Diperba iki

ya

A SELESAI

pemasangan perancah dimulai pastikan dasar tempat pijakan perancah kuat untuk menahan beban
beton, ini sangat penting untuk menghindari terjadinya penurunan akibat pengecoran pelat lantai
berlangsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
- Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan
penandaan sebagai acuan dalam pekerjaan bekisting
pelat lantai dan balok.
- Elevasi dasar atas bekisting pelat lantai adalah
Elevasi LT II dikurangi (tebal spesi + keramik)
dikurangi tebal plat beton
- Elevasi dasar atas bekisting Balok lantai adalah Elevasi Dasar atas begisting pelat dikurangi
(tinggi balok - tebal pelat)

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
- Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
- Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
- Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
- Pasangkan bekisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
- Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
- Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada plat beton
- Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cmPasangkan bekisting dengan plywood
- Lakukan pemasangan pembesian pelat
- Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyaratkan pada gambar
- Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton basah,
beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
- Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bagi
struktur beton sesuai yang direncanakan
- Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
- Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
- Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol terhadap elevasi rencana Bekisting balok +
plat :

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Kayu, balok papan kelas III Gergaji Pekerja
Paku Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Kayu Klas II balok Scaffolding set Mandor
Tripleks 9mm
Dolken Ø8 – 10/400 cm
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

a. Pembesian
Penulangan balok dan plat dilakukan setelah bekisting plat dan balok selesai dipasang.
Urutan kerja penulangan balok :
 Tulangan yang telah dipabrikasi dipasang di lokasi kerja.
 Setelah selesai dirangkai dengan tulangan dari stek kolom, dipasang beton decking
dengan tebal 3 cm pada sisi bawah dan kanan kiri tulangan.
 Letakkan tulangan yang telah terangkai pada bekisting yang telah siap pasang.

Urutan kerja penulangan plat lantai :


 Setelah penulangan balok selesai maka dapat dilanjutkan pemasangan tulangan plat
lantai. Tulangan dipasang dalam arah x dan y baik atas maupun bawah, sesuai gambar
kerja.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Beton decking setebal 20 mm dipasang setiap jarak 1m dan dan dipasang stek kaki
ayam untuk menjaga jarak antar tulangan atas dan bawah.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja
Kawat Beton Bar Bender Tk. Besi
Tang Besi Kpl. Tk
Meteran Mandor

Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

b. Pengecoran

Sebelum pengecoran bekisting dibersihkan dari segala kotoran dan debu-debu yang
menempel dengan menggunakan kompresor. Sisa-sisa potongan kayu diangkat dan bendrat
dibersihkan dengan menggunakan magnet. Untuk beton cor dalam pekerjaan ini adalah
beton readymix mutuK-350 dan pengecoran dilakukan dengan concrete pump.

Langkah pengecoran :
 Selama pengecoran berlangsung dilakukan pemadatan menggunakan vibrator.
 Pengecoran dimulai dari balok kemudian melebar ke seluruh permukaan lantai
 Setelah beton dituang segera cek ketinggiannya dan diratakan.
 Permukaan beton setelah agak kering harus digosok untuk menghidari retak rambut
bagian atas.
 Selanjunya dilakukan perawatan beton sesuai dengan ketentuan.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Ready mix K-300 Concrete pump Pekerja
Vibrator Tk. Cor
Ember Cor Kpl. Tk
Ruskam Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr. Proses Pekerjaan struktur plat&balok

Pekerjaan tangga besi


A. pekerjaan persiapan

1. Melakukan pengukuran
2. Meniapkan gambar kerja (shop drawing)
3. Menyiapkan tenaga kerja
4. Menyiapkan alat dan bahan
Bahan material yg dipakai :
o Besi UNP 200X80X7.5X11
o Plat bordes (30x90cm) tebal 4.8mm
o Plat bordes (90x90cm) tebal 4.8mm
o Kawat las
Alat yang digunakan :
o Travo las
o Cutting well
o Meteran
o Palu
o Tang
o Waterpass
o Mesin Gerinda
Keselamatan kerja :
o Pakai Sepatu bot

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Pakai Helm pelindung kepala
o Pakai Sarung Tangan

Gmbr. Denah dan potongan


4. Pekerjaan Tangga beton
a. Bekisting Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
 Menyiapkan tiang penyangga dengan panjang sesuai dengan rencana.
 Memasang tiang penyangga dan diberi skoor. Tiang penyangga dipakai dari kayu 5/7,
didirikan diatas balok 5/10 sebagai landasan pijak pada kaki kayu.
 Memasang gelagar induk 6/12 dari kayu meranti
 Memasang gelagar anak 5/7 dari kayu meranti
 Memasang multiplek dengan tebal 9 mm sebagai cetakan tangga bawah dan cetakan
samping tangga.
 Memasang papan optride 2/20 dari kayu meranti.

 Memasang kayu optride 5/7 sebagai penyangga.

Gb. Bekisting Tangga

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Bahan Alat Tenaga Kerja / hari
Kayu, balok papan kelas III Gergaji Pekerja
Paku Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Kayu Klas II balok Scaffolding set Mandor
Tripleks 9 mm
Dolken Ø8 – 10/400 cm
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

a. Pembesian Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
 Tulangan dipasang di lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja dan pada bagian bawah
serta sisi kanan kiri tulangan dipasang beton decking selimut beton. Beton decking
dipasang setiap jarak 1 m. Tebal beton decking 4 cm.
 Sebelum dipasang bekisting diberi minyak bekisting untuk memudahkan
pembongkaran.

Gb. Pembesian Tangga

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja / knek
Kawat Beton Bar Bender Tukang
Tang Besi Kpl. Tk besi
Meteran Mandor / Pengawas
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
b. Pengecoran Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Melakukan pengecoran dengan beton cor mutu K.300. Pengecoran dengan ready mix.
2. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.

Gmbr. Foto dokumentasi Pengecoran Tangga

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Readymix K-300 Truck mixer Pekerja
Vibrator Tk. Batu
Ember Cor Kpl. Tk
Concrete pump Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

d. Pekerjaan Pengambilan Sample


Setiap 5 (lima) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau kubus
beton untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur 7, 14
dan 28 hari.
Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran. Selain itu
juga dilakukan test slum beton untuk mengetahui kekentalan mutu beton yang
dipergunakan.
Peralatan yang dipakai :
 Silinder / Kubus beton, Kerucut besi, Alat ukur / meteran
 Alas dari plat / triplek, sendok adukan

e. Pekerjaan Perawatan Beton


Untuk melindungi beton baru dari pengeringan dini/penguapan karena temperature yang
terlalu panas, angin, hujan serta aliran air dan gangguan mekanis. Beton yang telah selesai
dicor perlu diberi kesempatan mengeras dengan system curing yang sama selama 7 ( tujuh )
hari berturut-turut setelah pengecoran dengan kondisi bekisting dibuka, permukaan beton
ditutupi dengan plastik/karung goni tidak terkena langsung sinar matahari atau disiram
secara kontinyu dengan air selanjutnya perlu diadakan pembersihan.
Peralatan yang dipakai : Karung goni / plastik yang telah dibasahi.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr. Foto Dok. Perawatan Beton

Kemudian langkah pelaksanaan tersebut digunakan sampai dengan pelaksanaan pekerjaan


struktur sampai dengan dak atap

III. PEKERJAAN ATAP


Setelah semua pekerjaan struktur beton selesai dikerjakan sampai dengan ring balok lantai atap,
kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan struktur atap. Pada pekerjaan ini struktur atap yang
dipakai adalah struktur atap baja, adapun tahapan-tahapan pekerjaan ini adalah :
1. Pas. Ikatan angkur besi Ø12 mm
Yang dimaksut angkur ini adalah angkur besi yang ditanam pada ringbalok yang fungsinya
sebagai bengikat antara ring balok dengan kuda-kuda. Angkur ini dikerjakan pada saat
pengecoran ring balok, angkur yang dipakai adalah ukuran Ø12 dengan kedalaman bagian
yang tertanam di ring balok dan jumlah angkur sesuai persetujuan direksi.

Gmbr. Foto dokumentasi angkur besi

2. Pas. Kuda-kuda baja siku


Pada pekerjaan ini, untuk kuda-kuda memakai baja siku 70x70x7 dan baja siku 50x50x5.
Bentuk dan ukuran harus sesuai dengan gambar, baik itu jarak dan sambungannya. Pada rangka
atap terutama rangka atap baja hal-hal yang harus diperhatikan adalah pada sambungannya,
adapun langkah-langkah pekerjaan ini adalah :

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Semua bahan tersedia sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
 Alat yang dipakai antara lain : Mesin las, alat pemotong besi, meteran, dll.
 Potong bahan sesuai dengan ukuran dan bentuk dalam gambar.
 Setelah semua bahan dipotong, kemudian dirakit dan disambung dengan menggunakan las
atau baut, sesuai dengan detail gambar.
 Pada saat melakukan penambungan harus dengan teliti agar kekuatannya maksimal.
 Setelah selesai dirakit, kuda-kuda tersebut diangkat dengan katrol atau alat lain keposisi
yang akan dipasang, sebelum kuda-kuda diikat dengan angkur yang ada pada ring balok
tadi harus dipastikan kalau kuda-kuda sudah berdiri tegak dan sesuai diposisinya, jika
sudah kencangkan baut angkur dengan kuda-kuda.
 Pada setiap sambungan antar besi siku, dipasang plat simpul dengan tebal 10 mm.

3. Pas. Gording Kanal C.150.50.20.2,3


Setelah semua kuda-kuda dipasang langkah selanjutnya adalah pemasangan gording. Gording
yang dipakai pada pekerjaan ini memakai besi Kanal C.150.50.20.2,3. Gording dipasang diatas
kuda-kuda dengan jarak sesuai dengan gambar kerja, urutan kerjanya adalah sebagai berikut :
 Persiapkan material dan peralatan.
 Datangkan material besi Canal 150.50.20.2,3 siku 50.50.5, kawat las, mesin las.
 Potong material siku sesuai dengan ukuran gambar kerja sebagai dudukan gording.
 Pasang potongan siku pada kuda-kuda baja maupun pada beton over stek dengan cara
dibaut.
 Sebelum diangkut ke atas gording terlebih dahulu dicat dengan cat zincromate agar
terhindar dari karat.
 Pasang tali ukuran pada posisi gording agar rangkaian gording dapat lurus.
 Pasang gording canal sesuai dengan gambar kerja dan dihubungan dengan dudukan
gording dari bahan besi siku dengan cara di las.
 Dalam pemasangan gording ikuti lurusnya tali yang telah dibuat menjadi mal.
 Pasang treskstang antar kuda-kudauntuk perkuatan dan saling ikat antar kuda-kuda.

Gmbr.Foto dokumentasi besi kanal untuk gording


4. Pas. Atap Spandek
Setelah pekerjaan rangka atap selesai maka langkah selanjutnya adalah pekerjaan penutup
atap.Atap yang digunakan adalah atap Spandek.Sebelum pemesanan atap tersebut harus

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
terlebih dahulu pelaksana pekerjaan mengajukan persetujuan baik itu jenis maupun warna atap
yang akan digunakan kepada pihak pengawas/direksi.
Pekerjaan penutup atap ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Persiapkan material dan peralatan.
 Datangkan material atap Spandek.
 Angkut material ke areal kuda-kuda.
 Pasang atap dengan terlebih dahulu dilakukan pemasangan pada area bawah dan terus naik
keatas hingga pekerjaan penutup atap selesai.

Gmbr.Foto dokumentasi pekerjaan atap spandek


Untuk metode- metode pelaksanaan pekerjaan arsitek&struktur yang terdapat pada lantai 2&lantai
atapPada dasarnya hamper sama yaitu dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang telah diuraikan di
metode pelaknaan pekerjaan lantai dasar dan lantai 1 (satu).

DIAGRAM ALIR PEKERJAAN STRUKTUR BETON LANTAI 1 SAMPAI LANTAI ATAP

BEKISTING & PEMBESIAN PENGECEKAN DIREKSI

ACC TIDAK

PENGECORAN BALOK & PLAT LANTAI 1 DIPERBAIKI

PENGECEKAN DIREKSI BEKISTING & PEMBESIAN

TIDAK ACC

PENGECORAN KOLOM LANTAI 1


DIPERBAIKI

BEKISTING
JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL & PEMBESIAN
– JAKARTA UTARA PENGECEKAN
TELP. 021-64713643, 64715001 DIREKSI
FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
PENGECORAN BALOK & PLAT LANTAI 2 DIPERBAIKI

PENGECEKAN DIREKSI BEKISTING & PEMBESIAN

TIDAK ACC

PENGECORAN KOLOM LANTAI 2


DIPERBAIKI

BEKISTING & PEMBESIAN PENGECEKAN DIREKSI

ACC TIDAK

PENGECORAN BALOK & PLAT LANTAI ATAP DIPERBAIKI

Gmbr.Diagram alir pekerjaaan struktur beton lantai


III. PEKERJAAN ARSITEKTUR
II1.I. PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan Pasangan bata
Pekerjaan persiapan :
a. Material : batu bata ringan ,thinbed
b. Alat bantu : theodolith, water pass, benang, unting-unting, selang dan air.
Pekerjaan Pengukuran
a. Menentukan dan menandai (marking) area pasangan batu bata, titik kolom praktis, as
dinding, siku ruangan dan ketebalan dinding. Dilakukan oleh surveyor dengan
menggunakan alat Theodolite.
Pekerjaan pelaksanaan pasangan bata:
 Buat adukan thinbed untuk perekat pasangan bata.
 Rendam batu bata sebelum dipasang dalam air jenuh agar adukan dapat kuat merekat.
 Hentikan pasangan bata pada ketinggian 1 m, setelah pasangan kering dan kuat
pemasangan batu bata dapat dilanjutkan kembali.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Cek kesikuan dan kerataan pasangan batu bata dengan waterpass dan unting-unting.

2.Pekerjaan Cor Dinding Beton


Setelah pekerjaan pengecoran plat lantai dan kolom selesai maka dilanjutkan dengan pekerjaan
pengecoran dinding beton. Adapun ruang lingkup pekerjaan ini hampir sama dengan
pengecoran lainnya yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan pengecoran.
Tetapi pada pekerjaan ini kekuatan dan kerapian bekisting sangat diperlukan karena akan
menentukan hasil pengecoran nantinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pekerjaan ini
antara lain :
 Material bekisting harus tebal dan halus sehingga dinding beton hasil pengecoran bisa rata.
 Rangka bekisting dibuat dengan jarak yang telah disetujui oleh direksi agar bekisting tidak
bergelombang dan pecah.
 Pada saat melakukan pengecoran selalu menggunakan vibrator agar dinding tidak keropos.
 Jika tinggi dinding lebih dari 2 meter maka pengecoran dilakukan dalam 2 tahap, maksimal
pengecoran 2 meter, setelah beberapa saat baru diteruskan kembali.

Gmbr..Diagram Alir
3. Pekerjaan Plesteran + Aci

Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran :

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Basahi permukaan bata ringan dengan air sampai basah secara merata.
 Aduk spesi plasteran sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknik
 Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepala plesteran dan cek
tarikan benang.

 Lakukan Hold point :


a. Instalasi ME sesuai shop drawing
b. Ketebalan kepalaan plester sesuai dengan spesifikasi
c. Kepala plester harus lurus dan rata
 Buat adukanuntuk membuat kepala plesteran sebagai acuan pekerjaan plesteran
 Setelah kepalaan selesai, buat adukan dengan volume agak banyak untuk plesteran.
Gmbr.Sketsa penyiraman dinding

 Lakukan plesteran pada dinding yang telah ada kepala plesteran sampai seluruh
permukaan 1 zone.
 Gunakan jidar aluminium untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepala plesteran.
 Saat plesteran setengah kering gunakan ruskam untuk menggosok permukaan dinding
sampai halus.
 Lanjutkan dengan penyiraman selama 7 hari
 Keringkan selama 1 hari dan lanjutkan dengan acian.

Gmbr. Sketsa penyiraman dinding


Keselakeselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
Setelah pelaksanaan penyiraman selama 7 hari selesai, barulah pekerjaan acian dapat
dilaksanakan.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
1. Lakukan acian dengan membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi
bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering. Lalu permukaan plesteran
dibasahi dengan air sebelum melepokkan tipis-tipis acian dan selanjutnya digosok-gosok
arah memutar memakai ruskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.

2. Pelaksanaan pekerjaan acian dilakukan pada satu bidang dinding tanpa terputus, untuk
menghindari terjadinya retak pada sambungan acian.
3. Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar air lagi) baru dapat dilakukan pekerjaan
pengecatan dinding.

Pekerjaan Persiapan :
 Material : semen PC dan pasir.
 Alat bantu : waterpass, unting-unting, jidar, raskam, benang dan kertas gosok.
 Pekerjaan pelaksanaan plesteran dan acian
 Buat adukan 1PC : 4 Psr untuk plesteran.
 Terlebih dahulu tentukan titik/jalur pemasangan instalasi mekanikal dan elektrikal.
 Siram permukaan batu bata dengan air sebelum diplester.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak 1 m dan lebar 5 cm.
 Ratakan permukaan plesteran dengan raskam dan jidar.
 Acian dikerjakan setelah permukaan plesteran sudah kering.
 Agar mendapat hasil acian yang rata dan halus, sebelum mengering acian digosok
menggunakan kertas gosok.

Gmbr.Foto dokumentasi pekerjaan acian

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
III.2. PEKERJAAN LANTAI & DINDING
 Pemasangan keramik lantai ukuran 60x60 , 30x120 dan dinding ukuran 30x60 cm
sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari  kerusakan akibat pekerjaan yang belum
selesai.
 Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata
air.
 Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang
ada.

Gmbr.Foto pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.

 Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu.
 Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
 Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik  permukaan  dasar
maupun  dibadan belakang  keramik lantai  atau dinding  yang terpasang. Perbandingan 
adukan dan  ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah
 Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
 Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm
 Lebar nat yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran  pengisi  nat (Grout) semen  atau  bahan khusus  yang ada  dipasaran. Bagi  area
yang  luas dianjurkan  untuk diberi expansion joint.
 Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem
pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.
 Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan
pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera
bersihkan dengan air bersih.
 Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada
temperatur tinggi, dapat terjadi  perbedaan warna  dan ukuran, untuk  ini periksa  dan

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan
ukuran yang sama.

Gmbr.Urutan pekerjaan pemasangan keramik lantai&Pengecekan kerataan pasangan keramik


dinding &pengisian nat.

III.3. PEKERJAAN KUSEN


Ruang lingkup pekerjaan pasangan kusen pada proyek ini antara lain :
 Pekerjaan Kusen UPVC
Kusen yang dipakai adalah kusen UPVC dengan warna ditentukan kemudian sesuai
kesepakatan dengan direksi. Kusen harus menempel rapat pada pasangan bata dan
plesteran dinding bata/beton atau pada bagian tertentu kusen menempel pada partisi
dengan rangka Hollow. Untuk memperoleh hasil yang baik, rata dan lurus dalam
pelaksanaannya, harus diperhatikan adalah :
 Kusen UPVC dipasang tegak lurus, rata dan siku.
 Untuk memastikan kusen terpasang siku dan tegak lurus dengan bidang / permukaan
pasangan bata, partisi dan lantai, maka pada saat pemasangan menggunakan alat siku,
waterpass dan unting-unting.
 Pekerjaan Pintu Kaca Utama
Pintu kaca utama yang dipasang pada bagian hall depan dimana dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan gambar dan RKS, begitu juga pekerjaan daun jendela.
 Pekerjaan Daun Jendela Kaca
Sama seperti daun pintu, jendela juga harus diperhatikan ketebalannya dibandingkan
dengan profilnya agar tidak terjadi penonjolan daun jendela dari kusen.
 Pekerjaan Kaca
Yang dimaksud pekerjaan kaca disini adalah pasangan kacatempered tebal 12
mm.Pekerjaan pemasangan kaca dapat dipasang setelah atau bersamaan dengan pekerjaan
pengecatan. Untuk menghindari kaca yang telah dipasang kotor / pecah, maka didepan dan
dibelakang kaca di proteksi menggunakan kayu triplek dan kertas (ditutup sedemikian
rupa). Pemasangan kaca dengan ketebalan 12 mm tersebut menggunakan Kop Kaca, yang
dipasang / distel secara manual sehingga kaca akan menempel pada alat tersebut dan
memudahkan mengangkat / menurunkan kaca pada saat akan dipasang.
Alat-alat dan bahan yang digunakan :
Alat yang dipergunakan adalah alat untuk memotong kusen pintu / jendela, kaca dan juga
untuk memasang kaca adalah sebagai berikut :
 Mesin Gergaji
 Alat potong kaca
 Alat penggantung kaca
 Kop Kaca
 Waterpass dengan air raksa
 Cutter
 Mesin Bor

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Kunci dan ases.
Quality control :
Untuk memperoleh hasil pemasangan kusen yang lurus, vertikal, rapih dan tidak cacat,
maka pada saat pelaksanaan selalu dipastikan :
 Pemotongan kusen harus siku, simetris sesuai ukuran/gambar.
 Sebelum kusen dipasang, dilindungi dulu dengan plastic.
 Dinding sudah lurus, rata dan siku.

III.4. PEKERJAAN PLAFOND


 Untuk pekerjaan plafond perlu disiapkan beberapa referensi, antara lain :
 Gambar kerja plafond gypsum& GRC
 Spesifikasi arsitektur untuk plafond gypsum &GRC
 Mock up plafond gypsum& GRC
 Alat-alat ang dipakai pada pekerjaan ini antara lain :
 Waterpass (autolevel) dan perlengkapan.
 Alat/mesin bor listrik + kabel listrik.
 Meteran (3 atau 5 meter), dan benang.
 Ramset.
 Tang rivet.
 Benang dan alat sipatan, pensil/spidol.
 Steger, tangga aluminium.
 Kape, kape sudut, scrub, amplas, pita kain.
 Langkah-langkah kerja pekerjaan plafond adalah :
 Marking ketinggian dan bentuk plafond sesuai gambar kerja.
 Pasang rangka plafond pada dinding/keliling ruangan dengan acuan marking.
 Marking titik gantung.
 Fastener/penembakan siku (suspension bracket pada bawah dak beton atau bahan yang
lain).
 Pemasangan rangka dengan rangka hollow :
- Pasang suspension bracket.
- Pasang suspension bracket pada Hollow clamp.
- Pasang Hollow 40X40 pada Hollow clamp.
- Pasang Hollow 20X40 pada Hollow clamp.
- Jarak pemasangan hollow 20X40 tergantung ketebalan panel gypsum (jika panel
yang dipakai 12 mm maka jaraknya maksimum 600 mm, panel 10 mm jaraknya
maksimum 450 mm).
- Cek leveling keseluruhan rangka.
- Pasang papan gypsum melintang berlawanan arah pada hollow 20X40 mm.
- Pertemuan bagian ujung (butt joints) harus tepat di tengah–tengah hollow.
- Pertemuan bagian ujung harus dibuat saling silang.
- Papan gypsum dipasang menggunakan sekrup.
- Sekrup untuk pertemuan bagian ujung berjarak maksimum 200 mm.
- Sekrup untuk bagian tangan papan gypsum berjatak maksimum 300mm.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.Foto dokumentasi pekerjaan rangka plafond hollow

 Prosedur penyambungan papan gypsum


Lapisan pertama (lebar lapisan 150 mm)
 Isi pertemuan gypsum dengan lapisan kompon setebal kira–kira 6 mm.
 Lekatkan pita kain sepanjang sambungan, kemudian tekan kain ke dalam lapisan
kompon dengan scrub.
 Pegang kape dengan sudut ± 450 dari permukaan papan dan tarik sepanjang sambungan
dengan tekanan yang cukup untuk menghilangkan gelembung udara dibawah pita.
 Sisakan kompon secukupnya dibawah pita kertas untuk memperoleh perekatan yang
baik.
 Segera lapisi pita kain dengan kompon (tipis saja), untuk mengurangi kemungkinan tepi
pita berkerut atau bergelombang yang dapat mengakibatkan keretakan.
 Tutup semua kepala paku/sekrup dengan kompon.

Gmbr.Foto dokumentasi pekerjaan plafond gypsum


Lapisan kedua (lebar lapisan ± 200 mm)
 Setelah lapisan pertama kering, kikis bagian kompon yang menonjol, kemudian tutup
dengan lapisan kedua menggunakan scrub.
 Biarkan mengering.
Lapisanketiga (lebar lapisan 275 mm)
 Setelah lapisan kedua kering, kikis bagian kompon yang menonjol sepanjang
sambungan untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mulus.
 Aplikasikan lapisan kompon terakhir menggunakan scrub sampailebarkira – kira
275mm.
 Biarkan sampai benar- benar kering.
 Pengampelasan.
 Gunakan kertas amplas ukuran 120/150, amplas sambungan untuk memperoleh
penyelesaian akhir yang halus.
 Hindari pengamplasan secara berlebihan yang dapat mengoyak lapisan kertas.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
III.5.PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, DAN PLUMBING
1. Pekerjaan Sanitair
Untuk pekerjaan sanitair yang digunakan dalam proyek ini dalah menggunakan sanitair produk
jenis TOTO dimana warna dan type yang disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan perencana.
2. Pekerjaan Plumbing
 Instalasi air bersih
Pipa air bersih menggunakan pipa jenis PVC kelas D yang memiliki kapasitas tekanan
kerja = 5 kg/cm2, dan penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga
tidak mudah bocor.
Cara pemasangan pipa air bersih sebagai berikut :
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi
beton.Pipa diikat pada besi beton supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
 Pipa PVC Vertikal ditanam pada dinding, pelaksanaannya harus sebelum dinding di
plester / aci, hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan pada plesteran dinding.
Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat ada beban air.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitair, pipa diberi soket draat luar dan di beri lapisan seal
tape baru disambungkan ke sanitair.
 Instalasi air kotor
Pipa air bersih ( air dingin ) menggunakan pipa jenis PVC kelas D memiliki kapasitas
tekanan kerja 5 kg/cm2.Penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga
tidak mudah bocor. Cara pemasangan pipa air kotor adalah sebagai berikut :
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi siku dan
pipa diikatpada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
 Pipa air kotor Vertikal ditanam pada dinding, pelaksanaannya harus sebelum dinding di
plester / aci, hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan pada plesteran dinding.
Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat ada beban air
Sedangkan untuk air hujan diletakkan disamping kolom beton dan diklem pada kolom.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk lantai dasar, pipa air hujan harus diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
 Testing dan Commisionning
Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus ditest dulu dengan
menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 - 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu
tidak boleh ada penurunan tekanan.
Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum dipergunakan, pipa dibersihkan dulu (flushing)
dari kotoran yang mungklin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui
lubang clean out.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Untuk pipa hydrant tekanan yang dilakukan adalah sebesar 10 - 12 bar, sehingga air dapat
mencapai ketinggian sekitar 30 m'.

Klem Soket Klem


Penggantung pipa

Pipa plumbing
Elbow

Peil lantai Tee


TY

PEMASANGAN INSTALASI PIPA PLUMBING PASANG AKSESORIES PIPA

Gmbr.Diagram Instalasi pipa Sanitary


3. Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan listrik secara garis besarnya meliputi tahapan pekerjaan sebagai berikut:
 Pemasangan sparring kabel
 Pemasangan instalasi kabel
 Pemasangan panel
 Pemasangan fitting dan armature
 Testing dan Commisionning
 Quality Control
Metode pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan instalasi listrik adalah :
 Pemasangan sparring kabel
Sparring dipasang dulu pada saat pengecoran pelat lantai, hal untuk menghindari adanya
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.
 Pemasangan instalasi kabel penerangan dan kabel daya
Pada prinsipnya pemasangan kabel instalasi listrik dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu
pemasangan secara vertikal dan secara horizontal. Kabel Vertikal ditanam pada dinding
bata dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa tersebut harus ditanam dulu pada
dinding bata sebelum dinding diplester, sedangkan kabel dapat dipasang berbarengan
dengan kabel Horizontal dari rak kabel ( cable tray ). Supaya pipa tidak mudah bergerak

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
pada saat dinding diplester , maka pipa yang ditanam diberi klem dengan jarak sekitar 1.00
m. Kabel Horizontal dipasang pada rak kabel, supaya pemasangannya rapih dan mudah
perawatannya, dan kabel diikat pada rak kabel dengan memakai cable tie. Penyambungan
kabel harus dilakukan pada junction box yang terbuat dari metal, hal ini perlu dilakukan
karena :
 Pemeliharaannya mudah.
 Menghindari terjadinya arus pendek.
 Sambungan tampak rapih.
Yang perlu diperhatikan saat pemasangan kabel horizontal adalah harus sejajar, kabel tidak
boleh saling melintas.
 Pemasangan panel listrik
Panel listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan, dengan jarak 1.50 m dari
permukaan lantai, rata dan tidak miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik
diberi tanda sesuai kegunaannya, dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel
bagian atas dapat terlindung dari debu / kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2
harus diberi sepatu kabel dalam panel. Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat
diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
 Pemasangan fitting dan armature
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, supaya tidak terjadi
bongkar pasang armature.
 Testing dan Commisionning
Testing pada instalasi listrik terbagi atas dua tahap, yaitu :
 Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding
 Test fitting / armature selama ± 1 x 24 jam.
 Quality Control
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar, maka pada saat pelaksanaan perlu
diperhatikan :
 Bobokan untuk pipa conduit, harus dimulai sebelum dinding bata diplester / aci, selain
memudahkan pelaksanaannya juga untuk mencegah agar tidak terjadi retak rambut pada
dinding bata.
 Tarikan kabel harus lurus dan tidak diagonal ( mencari jarak terdekat ), hal ini untuk
mempermudah waktu pemeliharaannya, dan juga menghindari terjadinya arus pendek.
 Sambungan-sambungan harus pada T-dus dan dibungkus dengan isolasi secara rapih,
sehingga arus pendek dapat dihindari.
 Klem pengikat pipa / kabel harus kuat dan jaraknya teratur, agar kabel tidak mudah
terlepas.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
SOKET
SOKET JUNCTION BOX

PASANG PIPA + KABEL

JUNCTION BOX
PEIL LANTAI
KLEM

PEMASANGAN KABEL PADA PELAT LANTAI PASANG KABEL DAN SAMBUNGAN

Gmbr.Diagram instalasi kabel

 Sparring mulai dipasang pada saat konstruksi beton dimulai.


 Pemasangan pipa dimulai bersamaan dengan pemasangan dinding bata merah, agar
plesteran bata tidak di bobok setelah diplester. Yang dapat menyebabkan retak pada
plesteran dinding.
 Pemasangan pipa dan kabel harus lurus, tidak boleh diagonal, dan tiap sambungan
diberi junction box, agar terlindung dari binatang.

Demikian metode pelaksanaan ini dibuat untuk mendukung pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan
Rehabilitas gedung metrologi Jakarta utara, sehingga pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu
dengan hasil dan kualitas yang memuaskan.

III.6. PEKERJAAN PENGECATAN


Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk pekerjaan pengecatan dan finisihing adalah seluruh permukaan vertikal dengan
bahan dasar plester, plafond,partisi gypsum atau bagian-bagian lain yang ditunjukkan dalam
gambar.
Bahan-Bahan ang Digunakan :
 Dinding Dalam,luarbangunan,plafond,partisi : Dulux
 Warna : Ditentukan direksi.
1. Pekerjaan Cat Dinding
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat tidak mudah mengelupas, harus dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
 Permukaan dinding baru maupun lama dibersihkan dulu sebelum dicat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda ( bila ada plesteran yang tidak rata ).

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
 Setelah itu permukaan dinding diberi lapisan plamur dinding supaya pori-pori plesteran /
acian dapat tertutup.
 Selanjutnya permukaan dinding diampelas lagi supaya didapatkan permukaan yang bersih
dan halus.
 Kemudian pengecatan dilakukan sebanyak tiga lapis, sampai dinding tertutup cat dengan
sempurna, dan tidak ada banyangan.

2. Pekerjaan Cat Plafond


Cara pengecatan plafond sama seperti pengecatan dinding, hanya saja pada sudut pertemuan
dinding dengan plafond harus menggunakan kuas cat bukan roll cat, dan pelaksanaannya
sebagai berikut :
 Permukaan plafond dibersihkan dulu dari semua kotoran sebelum dicat, yaitu dengan
diampelas, terutama pada sambungan gypsum supaya didapatkan permukaan yang halus
dan rata, dan sambungan tidak kelihatan.
 Setelah itu permukaan plafond diberi lapisan plamur dinding supaya pori-pori plafond
dapat tertutup.
 Selanjutnya permukaan plafond diampelas lagi sehingga didapatkan permukaan yang
bersih dan halus.
 Kemudian pengecatan dilakukan sebanyak tiga lapis, sampai semua permukaan plafond
tertutup cat dengan sempurna, dan tidak ada bayangan calciboard lagi.
Alat yang dipergunakan untuk pekerjaan pengecatan dinding dan plafond maupun pelapisan cat
pada besi adalah sebagai berikut :
 Roll cat
 Kuas cat
 Bak penampung cat
 Ampelas
 Scaffolding
 Kape
 Gurinda tangan
 Sikat Kawat

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr.Diagram alir pekerjaan cat

Gmbr.Foto dokumentasi pengecatan pertemuan sudut dinding

III.7. Pekerjaan Pasangan Relling Tangga Stenlessteell

Pekerjaan railing untuk proyek ini menggunakan bahan stainlees 304+ kaca tempered 10 mm
dimana bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar teknis.Railing tangga area instalasi besi
hollow.

Gmbr..Foto dokumentasi pekerjaan relling tangga stenlessteel

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
IV. INTERIOR
Dinding kayu resepsionis & ruang meeting
Metode  Pelaksanaan Pekerjaan Meja Beton Lab yakni sebagai berikut :
Persiapan

 Pempersiapkan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding kayu.


 Melakukan pengukuran
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja. Dan mementukan area/lokasi untuk pekerjaan sesuai rencana
 Persiapan material kerja
 Persiapan alat bantu kerja
 Pempersiapkan K3

Metode  Pelaksanaan Pekerjaan dinding kayu yakni sebagai berikut :


Persiapan

 Pempersiapkan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding kayu.


 Melakukan pengukuran
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja. Dan mementukan area/lokasi untuk pekerjaan sesuai rencana
 Persiapan material kerja,
 Persiapan alat bantu kerja,
 Pempersiapkan K3

Alat yang dipakai :

o Meteran
o Palu
o Gergaji tangan
o Gegep
o Tang
o Waterpass
o Benang
o Pensil
o Lot/ Unting-unting
o Dan alat bantu lainnya

Material/bahan yang dipakai:


o Kayu
o Amplas kayu
o kuas
o paku
o cat/material finishing
Keselamatan kerja:
o Pemakai helm

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Memakai Rompi
o Memakai Sepatu boot
o Memakai sarung tangan
o Kaca mata pelindung

Pelaksanaan pekerjaan dinding kayu

 Menyipakan bahan material yang akan dikerjakan


 Melakukan proses pengukuran lokasi kerja
 Pabrikasi pemotongan kayu sesuai yang telah direncana/disetujui pihak direksi dan pengawas
 Pasang rangka dinding sesuai dengan gambar rencana (shop drwaning).
 Setelah tahap pemasangan rangka selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pemasanngan penutup
yaitu pemasangan multiplek dengan ukuran ketebalan sesuai dengan gambar rencana/ RKS
 Pelaksanaan pekerjaan selanjutnya dilanjutkan dengan pekerjaaan finishing kayu yaitu tahap
awal finishing pekerjaan penutupan dinding kayu multipleks dengan lapisan dempul yaitu
berpungsi untuk menutupi pori-pori dan permukaan yang tidak rata,diakhir dibarengi dengan
proses pengamplasan.
 Setelah proses pekerjaaan lapisan dempul selelsai memulai pekerjaan pengecatan sebagai tahap
akhir finishing dinding kayu multipleks.

Gmbr..Foto dokumentasi pekerjaan dinding kayu

Meja beton lab


Metode  Pelaksanaan Pekerjaan Meja Beton Lab yakni sebagai berikut :
Persiapan.

o Pempersiapkan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan meja beton.


o Melakukan pengukuran
o Approval material yang akan digunakan.
o Persiapan lahan kerja. Dan mementukan area/lokasi untuk pekerjaan sesuai rencana
o Persiapan material kerja
o Persiapan alat bantu kerja
o Pempersiapkan K3

Alat yang dipakai :

o Meteran
o Palu

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Gergaji tangan
o Gegep
o Tang
o Waterpass
o Ember
o Sendok tembok
o Raskam
o Benang
o Pensil
o Lot/ Unting-unting
o Dan alat bantu lainnya

Material/bahan yang dipakai:


o Semen
o Pasir
o Split
o Besi beton
o Multipleks
o Paku
o Kawat beton
o Kaso 5/7
o Keramik
o Cat
Keselamatan kerja:
o Pemakai helm
o Memakai Rompi
o Memakai Sepatu boot
o Memakai sarung tangan
o Kaca mata pelindung

Pelaksanaan pekerjaan meja beton Lab

o Pasang bata yang elevasinya suaikan dengan tinggi meja lab/gambar rencana (shop
drwaning).
o Pasang kolom beton 20/20
o Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada
bekesting untuk sparing penempatan alat sanitair.
o Bekesting untuk balok &plat beton dibentuk dengan ketebalan 12 cm.
o Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
o Letakkan/Pasang besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila
diperlukan, pasang stek besi pada bab dinding.
o Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
o Cek elevasi dan kerataan meja beton sebelum di cor.
o Setelah bekesting dan pembesian siap, dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran, tuang
adukan beton cor kedalam bekesting secara merata dan dipadatkan.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
o Setelah pekerjaaan pengecoran selesai, tahap pelaksanaan berikutnya dilanjutkan
dengan pekerjaan finishing (arsitektur)
o Pasang dinding bata ringan
o Pasang keramik meja 40x40
o Pasang plester aci dengan dilnjutakan dengan pengecatan.

Gmbr.Foto dokumentasi pekerjaan meja beton

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
V.PEKERJAAN JALAN

Persiapan

Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan, diawali denganmelakukan pengukuran terlebih


dahulu, untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut harusdisaksikan oleh Direksi /pengawas
yang akan menunentukan titik referensi. Patok-patok sementara dipasang pasang dibuat dari kayu,
dipasang pada setiap jarak antara 25.sampai .50/ meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut
pertimbangan teknis oleh direksi pengawas.

Persiapan alat kerja :

 Menyiapkan alat kerja & tenaga


 Alat Pengangkutan
 Alat untuk penyebaran dan penyelesaian
 Peralatan Pemadatan.
 Peralatan untuk menyemprot lapis aspal resap pelekat atau lapis aspalpelekat.
 Sekop

Bahan dan material:

 Batu split
 Perekat aspalt
 Aspalt

Pesriapan k3 :

 Pemakai helm
 Memakai rompi
 Memakai Sepatu boot
 Memakai sarung tangan
 Kaca mata pelindung.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
Gmbr. Foto Dokumentasi pekerjaan aspalt Jalan.

Tahap pelaksanaan :

a. Proses pemadatan tanah


Setelah tanah dipotong kemudian ditimbun kembali, maka pada proses ini tanah akan
dipadatkan. Proses ini juga dikenal sebagai proses sub grade.

b. Proses Pelapisan Bawah


Subbase course adalah proses untuk melapisi tanah yang telah dipadatkan dengan batu
gamping.Proses ini dalam tahapan pengaspalan jalan yang sangat krusial sebagai lapisan
resapan air, memperkuat aspal jalan, dan mengurangi lapisan di atasnya.

c. Proses pondasi atas


.Lapisan ini dirancang untuk memberikan daya dukung jalan penuh. Pondasi permukaan jalan
juga berfungsi sebagai bantalan permukaan jalan aspal.Bahan yang digunakan adalah
campuran batu pecah atau pasir, dengan perbandingan 7:3.Setelah permukaan material rata,
gunakan kompresor udara untuk menyemprot lapisan dengan primer sehingga agregat/lapisan
material diserang oleh kombinasi kondisi cuaca.Agregat/material sebelum aspal dan
memberikan gaya kohesif antara lapisan dasar dan campuran aspal. Siram primer sambil
meratakan tanah dengan roller ban. 

d. Proses pencampuran panas


Proses ini merupakan proses yang sangat penting dalam pengaspalan jalan. Metode ini adalah
pelapisan menggunakan aspal jenis ATB atau dasar perawatan aspal.Sebelum proses
pelapisan, lapisan debu dihilangkan dengan kompresor udara kemudian ATB direkatkan
dengan aspal hot mix. Proses ini disebut cast tack coat.

e. Paving
Tahap ini merupakan inti dari pengaspalan jalan. Pekerjaan ini adalah peletakan permukaan
dengan aspal hot mix lalu padatkan dengan tandem roller.

f. Finishing
Metode ini menggunakan roller pneumatik untuk mengompres dan meratakan jalan.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
VI. PEKERJAAN PAGAR BRC

Pagar BRC adalah singkatan dari British Reinforced Concrete yang ditemukan oleh
sebuah perusahaan konstruksi luar. Lalu dikenal di Indonesia dengan sebutan Pagar
BRC yang sebenarnya terbuat dari besi beton dengan diameter 5mm sampai 8mm
(tergantung dari ketinggian pagar, semakin tinggi semakin besar diameternya). Pagar
BRC adalah pagar minimalis yang siap pasang dan semakin banyak digunakan sebagai
pengaman rumah, gedung dan kantor.

a. Pekerjaan Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar gambar toko pekerjaan beton pondasi pagar BRC.
Materi persetujuan yang akan digunakan.
 Persiapan bahan kerja, antara lain: semen PC, pasir, split dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain: mixer beton, meteran, waterpass,cangkul, talang cor,
bara, sendok semen, raskam, benang, selang air, dll.

b. Pekerjaan penulangan Perakitan tulangan

Untuk pondasi pagar, BRC ini mengatur tulangan yang dilakukan di luar tempat pengecoran  di
lokasi proyek agar setelah dipasang langsung dan proses pembuatan  pondasi dapat berjalan
lebih cepat.

Cara penanganan tulangan:

1. Mengukur panjang untuk masing-masing jenis tulangan yang dapat   dipahami dari


ukuran pondasi pagar BRC.
2. Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi pagar BRC, dengan
Memperbaiki  bentuk-bentuk tulangan yang ada pada pondasi pagar BRC  tersebut.
3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar
kokoh  dan tulangan tidak bisa dilepas
b). Pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi maka untuk memasang tulangan dilakukan
dengan  cara  manual karena tulangan untuk pondasi pagar BRC ini tidak terlalu berat dan
meningkat  pondasi  ini juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemasangan  tulangan:

1. Hasil rakitan tulangan dimasukkan ke tanah galian dan ditempatkan di atas permukaan
tanah dengan bantuan waterpass.
2. Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara
tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunaka pengganjal yang dibuat dari
batu kali disetiap ujung sisi / tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan dasar tanah untuk diperbaiki / melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan
tulangan tidak menjadi karat.
3. Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
c. Pekerjaan bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang digunakan sementara untuk mencetak beton
yang akan di cor, di pasang atau diatasnya.

Tahap-mount pekerjaan bekisting:


1. Papan cetakan disusun oleh rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
2. Papan cetakan berdiri dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring
dengan bantuan alat waterpass.
3. Papan cetakan tidak boleh bocor.
4. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
5. Paku antara papan berselang-seling dan agar-agar tidak terjadi kembali.

D. Pekerjaan pengecoran
Tahap-pekerjan pengecoran pondasi pagar BRC yaitu:
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Formula Job Mix
untuk  menentukan komposisi campuran Mutu beton  Yang Sesuai dengan Yang diharapkan. 
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen pasir,
split,  serta air
dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan / direksi berhasil untuk pengecoran beton  yang
disetujui dalam persetujuan pelaksanaan kerja.
4. Periksa kekuatan yang sudah diinstal / difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan  Acuan
diperiksa
Benar Dan disahkan Oleh konsultan / direksi untuk review pekerjaan selanjutnya.
5. Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
 6. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari tanah dan sampah.
  7. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan  dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
8. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi pagar BRC tersebut dibiarkan mengering  dan
setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm  untuk
sambungan kolom.
  2. Pembuatan Dudukan Pondasi Dengan Pasangan Batu Kali

Gmbr.Foto Dokumentasi Pemasangan pagar BRC

JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com
JL. HIDUP BARU NO. 3 BLOK E/5 GN. SAHARI ANCOL – JAKARTA UTARA TELP. 021-64713643, 64715001 FAX. 021-64715001 E-MAIL : pt_bbp@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai