Anda di halaman 1dari 78

PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

METODE PELAKSANAAN

CV. BERLIAN
PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

PENDAHULUAN

CV. BERLIAN
Latar Belakang :
Proyek adalah keseluruhan kegiatan sementara yang dikerjakan dalam waktu
terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil
pada waktu yang akan datang. Sumber daya merupakan salah satu faktor yang
menentukan dalam suatu pekerjaan, baik merupakan modal, peralatan, metode,
material, maupun tenaga kerja. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja akan sangat
menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Walaupun proyek didukung oleh
modal yang cukup dan peralatan yang canggih namun jika dikelola oleh tenaga kerja
yang mempunyai kemampuan seadanya tentu akan sia – sia karena kinerja yang
diharapkan tidak akan tercapai secara optimal. Oleh sebab itu tenaga kerja yang ada
harus dapat bekerja efektif menurut jumlah jam kerja yang telah ditentukan serta
dapat menghasilkan volume pekerjaan yang sesuai dengan uraian pekerjaan (efisien).
Sehingga diharapkan dengan hal tersebut dapat menunjang kemajuan serta kelancaran
proyek, baik untuk tiap item pekerjaan maupun secara keseluruhan.
Dalam kegiatan atau Operasional Produksinya, CV. BERLIAN, yang bergerak di
bidang Jasa Konstruksi juga tidak bisa terlepas dari masalah Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan. Manajemen CV. BERLIAN bertanggung jawab untuk menyediakan
sumberdaya didalam pengembangan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen
K3L. Sumber daya bisa mencakup sumber daya manusia, peralatan, teknologi, informasi
dan keuangan.
LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN BETON
C. PEKERJAAN PASANGAN
D. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPISAN
E. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
F. PEKERJAAN PLAFOND
G. PEKERJAAN PENGECATAN
H. PEKERJAAN ATAP
I. PEKERJAAN ELEKTRIK
J. PEKERJAAN SANITASI
STRUKTUR ORGANISASI:

Ahmad Yani
Pelaksana Lapangan

Kurnia Wijayanto
Drater

Edy Saputra Jatmiko Alifudin


Tukang Cat Tukang Plester Tukang Bata
PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

PEKERJAAN PERSIAPAN

CV. BERLIAN
Pekerjan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu
proyek konstruksi. Bahkan pekerjan ini harus telah disiapkan pada saat
tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek
bersangkutan. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup
segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek konstruksi
tersebut.

Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan


proyek konstruksi, antara lain persiapan alat, persiapan bahan dan
persiapan tenaga kerja, dibawah ini dijelaskan dengan rinci yang meliputi
pekerjaan persiapan.
2.1 MANAJEMEN DAN KOORDINASI LAPANGAN

Pada umumnya, dalam suatu proyek konstruksi ada tiga pihak yang terlibat
didalamnya, yang mana mereka saling berkaitan dan saling bekerjasama
satu dengan yang lainnya. Ketiga pihak tersebut adalah :

1. Pemberi tugas / owner / pemilik / employer / bouwheer / buyer


2. Konsultan / penasehat / advisor / consultant
3. Kontraktor / penerima tugas / contractor / seller / annemer
2.2 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN KERJA
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan / mendatangkan peralatan,
personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di
lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai
dengan gambar kerja.

Demobilisasi

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan


peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan
yang telah digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja,
gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
2.3 DIREKSI KEET, KANTOR KONSULTAN DAN RUANG RAPAT
APABILA DIPERLUKAN
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Siapkan tenaga kerja dan peralatan.
2. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas
3. Tentukan lokasi direksi keet agar tidak mengganggu proses
pekerjaan.
4. Luas direksi keet dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja,


kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek,
papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi,
laporan harian proyek dan fasilitas toilet. Ruang ini digunakan
sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu
perlu dilakukannya rapat kerja
2.4 SHOP DRAWING DAN AS BUILD DRAWING

Teknis pelaksanaan pekerjaan :


1. Pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan diawali dengan
pembuatan usulan shop drawing untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
2. Shop Drawing dibuat oleh Pelaksana dan ditandatangani oleh
Konsultan Pengawas.
3. Shop Drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas di-
distribusikan ke masing-masing Pelaksana Proyek untuk
Dijadikan acuan pelaksanaan Tiap jenis pekerjaan.
4. Hasil pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan dituangkan dalam As
Built Drawing.
5. Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya
untuk keperluan laporan pelaksanaan proyek.
6. Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing,
dokumentasi berlangsung sejak proyek dimulai hingga
berakhirnya masa pelaksanaan proyek
2.5 DOKUMENTASI
Foto Dokumentasi Proyek adalah salah satu bagian kegiatan
proyek untuk dapat mewakili proses pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, bahkan bisa jadi bukti apabila ada kesalahan atau
kelalian pada saat pekerjaan dan dapat dipelajari dikemudian hari.
maka tidak jarang setiap kegiatan proyek selalu
mendokumentasikan selama pekerjaan. Sedangkan foto Proyek
biasanya terangkai per uraian pekerjaan harus dilaksanakan, jika
boleh dibilang pada umumnya mulai dari 0 % sampai dengan 100%
selesai, dan jangan terputus secara bertahap. Berdasarkan
pengalaman persoalan yang sering timbul adalah rasa jemu dimana
pada pekerjaan konstruksi bangunan rasa itu timbul seiring tidak
terlihatnya perubahan pada objek secara signifikan dalam waktu
yang cepat, ini wajar dikarenakan pekerjaan Konstruksi bangunan
adalah pekerjaan dengan jumlah waktu yang lama dan berada
dalam satu area pekerjaan lain halnya dengan projek-projek yang
berarea luas hingga terbagi beberapa desa, sehingga kemajuan
pekerjaan memang kurang terasa, dan disinilah peran Foto Proyek
yangdapat memberikan manfaat dan peran.
2.6 AIR KERJA
Air yang digunakan di proyek harus bersih, bebas lumpur, minyak
dan bahan – bahan kimia lain yang dapat mengurangi mutu
bangunan.
1. Penyediaan sumber air yaitu dengan membuat bak/drum
penampungan air dengan perkiraan cukup untuk kebutuhan
operasional sehari – hari dilapangan.
2. Perhitungan pemakaian air kerja mencakup untuk kegunaan
pelaksanaan pekerjaan dan juga bagi sarana di Kantor Direksi
Keet dan Kantor Proyek.
3. Air bersih di supply dari PDAM terdekat atau tempat yang
diizinkan Direksi dengan menggunakan angkutan Water Tangker,
atau membuat sumur lengkap dengan pompa & perpipaannya.
2.7 LISTRIK KERJA
Untuk keperluan listik selama proyek berjalan kami akan menggunakan
listrik PLN yang sudah ada dengan melakukan penyambungan sementara,
dengan seijin Owner dan beban biaya menjadi tanggung jawab kami.
1. Untuk penyediaan fasilitas penerangan dan listrik bagi Operasional
Lapangan dan kantor Direksi Keet, berasal dari PLN. untuk
mengantisipasi jika terjadi listrik padam maka akan disiapkan genset
2. Instalasi pengkabelan dan titik lampu dikoordinasikan dengan
konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya

2.8 GUDANG DAN BARAK KERJA


Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30cm dari permukaan tanah
PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

PEKERJAAN STRUKTUR

CV. BERLIAN
PEKERJAAN PENGECORAN

Metode Pelaksanaan

A. Pekerjaan Persiapan
C. Besi tulangan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur beton tiap bagian. 1. Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan
diameter ( spesifikasi ) disesuaikan dengan gambar
2. Approval material yang akan digunakan.
kerja dan RKS.
3. Persiapan lahan kerja.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, gambar kerja.
kawat beton, semen PC, pasir, multiplek, paku,
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat
minyak bekesting, balok, kaso, dll.
beton.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : Molen Mixer,
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai
meteran, gergaji, Perancah, raskam, jidar, benang,
dengan penempatannya, supaya tidak
selang air, dll
membingungkan/membuang waktu untuk saat akan
dipasang.
B. Pengukuran 5. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih
1. Juru ukur ( surveyor ) dengan menggunakan dahulu baru setelah itu dilanjutkan dengan
theodolith melakukan pengukuran dan marking area pemasangan bekesting.
untuk titik penempatan, ukuran ( dimensi) serta 6. Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga
leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai, bekesting dikerjakan dahulu baru setelah itu
tangga dilanjutan dengan pembesian tulangan.
2. Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan
secara berurutan mengikuti alur pekerjaan struktur
beton yang akan dikerjakan.
PEKERJAAN PENGECORAN
D. Bekesting
1. Bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk  Pasang dan rangkai potongan multiplek pada
memudahkan pengukuran dan mempercepat area struktur yang akan dicor dengan
perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
pelaksanaannya karena angkutan bekesting menjadi
dekat.  Cek bekesting jangan ada celah yang
berakibat kebocoran. – Pasangan bekesting
2. Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
permukaan tanah, maka bekesting dapat pengecoran beton dapat menghasilkan
menggunakan multiplek atau pasangan batako : bidang yang flat/maksimal.
 Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan 4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom
pengukuran dengan theodolith untuk kesikuan dengan besi beton atau besi plat siku untuk
dan leveling pondasi. menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
 Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan 5. Setting ( pasang) besi tulangan yang telah
lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat difabrikasi ke dalam bekesting.
baik. 6. Pasang beton decking dan cakar ayam secara
 Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, merata dan sesuai kebutuhan.
agar pada waktu pengecoran pasangan 7. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
dinding batako tidak ambruk/runtuh.

3. Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas


permukaan tanah seperti : kolom, balok, plat lantai
dan tangga menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan menggunakan balok/kaso dan alat
perancah schafolding :
 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan
ukuran gambar kerja.
PEKERJAAN PENGECORAN
E. Pengecoran beton 7. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih akan dicor belum siap.
dahulu membuat Job Mix Formula untuk
menentukan komposisi campuran yang diperlukan
F. Curring Beton
sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan
yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat 1. Untuk bagian horizontal adalah setelah buka
diserahkan kepada direksi maupun pengawas bekesting, bagian luar disemprot air lalu dicure
lapangan untuk disetujui. dengan curing compound.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi 2. Untuk bagian vertical adalah web setelah
menyetujui untuk pengecoran beton yang deshuttering dinding disemprot air lalu dicure
dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja. dengan curing coumpound construction joint dicure
dengan air.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang
/difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan 3. Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara
diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi rutin selama ± 1 minggu.
untuk pekerjaan selanjutnya. 4. Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah
4. Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal mencapai umurnya.
yang melintas area pengecoran.
5. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran
dari kotoran dan sampah.
6. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran,
pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan
dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan tidak ada sarang tawon.
PEKERJAAN SLOOF, RINGBALK, BALOK DAN PLAT
LANTAI
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
• Beton
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Pasir urug
• Paku

Alat :
• Cangkul
• Molen
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Alat Tukang

Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Surveyor
• Pekerja
Metode Pelaksanaan

Persiapan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof 6. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m
beton. maka jumlah sabuk sloof 2 dengan
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk kolom lebih dari 4 m maka
pekerjaan sloof beton. menyesuaikan dengan prinsip semakin
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar ke bawah jarak sabuk semakin pendek
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya karena bebannya lebih besar di
sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu bawah.
kolom biasanya menggunakan besi stek yang 7. Memasang pipa support Untuk
yang dipasang sebelum pengecoran pondasi dan menjaga horizontal dari sloof terhadap
sloof. kolom. Untuk mendapatkan sloof
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft struktur yang sempurna, bekisting
drawing. tidak boleh miring ataupun goyang
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar saat pengecoran Oleh karena itu
di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu pemasangan pipa support dinilai
beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton sangat penting.
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton 8. Setelah kompenen bekisting dan besi
agar tidak berubah selama proses pengecoran. serta celah bekisting dirapatkan dan
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom mendapatkan persetujuan dari direksi,
untuk memperkuat. Ukuran sloof yang maka dilakukanlah pengecoran beton
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. sesuai dengan jenis beton yang
diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan
menggunakan alat concreate vibrator.
PEKERJAAN KOLOM
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
• Beton
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Pasir urug
• Paku

Alat :
• Cangkul
• Molen
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Alat Tukang

Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Surveyor
• Pekerja
Metode Pelaksanaan

Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah 2. Pengangkutan baja tulangan
menentukan titik kolom, setelah itu tentukan stek tulangan menggunakan alat berat truck dari
kolom untuk lantai 1 dan marking kolom tersebut, bersamaan lokasi los besi ke lokasi proyek
pula dilakukan pekerjaan pabrikasi yang dilakukan dilos besi.
Setelah di pabrikasi angkut tulangan kolom tersebut ke area titik 3. Selanjutnya pengangkutan baja
kolom dan pasang tulangan kolom, kemudian pasang sepatu tulangan siap rakit ke area yang dekat
kolom setelah tulangan kolom selasai dipasang, pemasangan dengan kolom yang akan dipasang
bekisting dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan.
4. Merakit tulangan utama dan sengkang
Pekerjaan Tulangan
kolom serta mengatur jarak sengkang
Pekerjaan tulangan kolom menggunakan sistem perakitan di kolom baik itu untuk tulangan
tempat los besi untuk ring atau sengkang kolom, akan tetapi tumpuan maupun lapangan
untuk tulangan utama sistem perakitan ditempat. 5. Tulangan kolom yang telah dirakit
diangkut menggunakan tower crane ke
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan
dalam kolom yang telah dipasang stek
penulangan kolom:
1. Pemotongan baja tulangan untuk sengkang atau ring kolom kolom
berdasarkan dimensi yang telah direncanakan dan 6. Perkuat sambungan stek kolom
pemotongan tulangan utama kolom di los besi dengan tulangan utama menggunakan
kawat bendrat
Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan bekisting pada kolom menggunakan sistem semi
Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah
konvensional. Acuan pada bekisting kolom menggunakan
pekerjaan bekisting telah selesai dikerjakan..
plywood dan sabuk pengikatnya menggunakan baja kaso.
Bekisting pada kolom ini menggunakan 4 sabuk pengikat serta terdapat langkah teknis yang harus dipersiapkan
clemp sebagai penjepit antar siku. yaitu:
1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting
Tahapan pekerjaan bekisting kolom ialah : yang sudah siap. Hal ini dilakukan Konsultan
1. Pasang kaki kolom untuk menentukan selimut beton Pengawas
kolom. 2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka
2. Karena bekisting kolom menggunakan sistem semi langkah selanjutnya ialah mengisi surat ijin
modern, perakitannya telah dilakukan dilos kayu. cor
3. Setelah terpasang, maka kunci sabuk pengunci 3. Setelah pengecekan selesai dilakukan,
menggunakan clemp selanjutnya menyerahkan surat ijin cor ke
4. Untuk menjaga ketegakan dan kelurusan pada bekisting, pada pengawas Pengawas.
maka digunakan unting-unting
4. Melakukan pengecekan ulang bersama
pengawas Pengawas
5. Jika hasil lapangan telah memenuhi
menurut pengawas Pengawas, selanjutnya
penandatanganan surat ijin cor dan area
siap dilakukan pengecoran.
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
• Beton
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Paku

Alat :
• Cangkul
• Molen
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Alat Tukang

Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Surveyor
• Pekerja
Metode Pelaksanaan

Pekerjaan balok dan plat lantai dilakukan pengukuran di Pekerjaan Bekisting


lapangan bersamaan dengan persiapan bekisting dan persiapan Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah pekerjaan
tulangan dan dilakukan pabrikasi, kemudian hasil pengukuran marking selesai. Tahapan pada pekerjaan marking ini
dilapangan di cek dengan gambar apakah sudah sesuai apabila telah dilaksanakan sebelum praktek kerja lapangan.
tidak sesuai dilakukan kembali pengukuran dan apabila telah Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan
sesuai dilakukan pemasang bekisting dan kembali di cek apakah sebelum pekerjaan pengecoran. Bekisting sendiri
bekisiting tersebut telah sesuai atau belum, apabila belum berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton.
sesuai dilakukan perbaikan pada bekisting dan apabila telah Pekerjaan bekisting pada plat dan balok menggunakan
sesuai dengan rencana dilanjutkan dengan pemasangan besi sistem semi modern. Sistem semi modern ini terlihat
tulangan dan di setelah di pasang pembesian di lakukan dengan adanya pemakaian plywood dan scaffolding.
pengecekan pada tulangan apakah sudah sesuai dengan Pekerjaan bekisting dibagi kedalam dua kategori,
rencana atau tidak, apabila tidak sesuai besi dilakukan diantaranya:
perbaikan dan apabila sudah sesuai dengan rencana dilanjutkan • Acuan
dengan pekerjaan pembersihan, dan setelah bersih dilakukan
pengecoran, dan dilanjutkan dengan pekerjaan curing, setelah Acuan pada pembangunan gedung menggunakan
umur mencukupi bekisting di bongkar. Pekerjaan plat plywood dengan ukuran dan ketebalan (Sesuai dengan
merupakan pekerjaan beton bertulang dengan bidang arah Gambar Rencana)
horizontal dengan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur • Perancah
tersebut. Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas Perancah atau pendukung acuan pada bekisting plat
tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara dan balok menggunakan Kaso. Kaso merupakan
tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung rangkaian dari Kayu Perancah yang kokoh menahan
oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. beban sendiri, beban bekisting, beban tulangan, beban
beton dan beban hidup lain diatasnya. Bahan-bahan
yang digunakan untuk pekerjaan bekisting
Tahapan pekerjaan bekisting untuk plat dan balok ialah: Tahapan pekerjaan beksiting ini sangat perlu
1. Memasang penyangga utama untuk tetap menjaga diperhatikan karena berdampak lansung pada
mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang pekerjaan-pekerjaan lainnya. Persyaratan
dipikul. Penggunaan jack base sebagai pengatur pekerjaan beksiting menurut Dinas Pekerjaan
ketinggian/ elevasi Perancah sesuai ketinggian yang telah Umum yang harus dipenuhi ialah:
direncanakan.
• Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material
2. Memasang mainframe sebagai struktur utama dari
bekisting seperti balok kayu tidak patah
Perancah itu sendiri.
ketika menerima beban yang bekerja.
3. Pasang balok suri-suri diatas balok suri. Memasang
plywood sebagai cetakan untuk beton segar. • Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial
4. keadaan bekisting yang telah terpasang di lapangan. bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk/deformasi yang berarti, sehingga
tidak membuat struktur sia-sia.
• Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok
bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
Pekerjaan Tulangan Tahapan pekerjaan beksiting ini sangat perlu
Pekerjaan tulangan merupakan pekerjaan yang meliputi diperhatikan karena berdampak lansung pada
pekerjaan pemotongan, hingga pekerjaan perakitan baik itu pekerjaan-pekerjaan lainnya. Persyaratan
pekerjaan tulangan yang dirakit ditempat lansung maupun pekerjaan beksiting menurut Dinas Pekerjaan
ditempat lain. Tulangan merupakan salah satu bahan beton Umum yang harus dipenuhi ialah:
bertulang yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik pada
• Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material
struktur balok maupun plat. Pekerjaan tulangan plat lantai dan
bekisting seperti balok kayu tidak patah
balok menggunakan sistem perakitan di tempat los besi,
ketika menerima beban yang bekerja.
Sedangkan pada balok menggunakan sistem penulangan • Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial
tumpuan dan lapangan. Panjang tulangan pada tumpuan yaitu bekisting tidak mengalami perubahan
sebesar ¼ panjang bentang. Tahapan pekerjaan pemasangan bentuk/deformasi yang berarti, sehingga
tulangan balok meliputi: tidak membuat struktur sia-sia.
1. Persiapan bahan dan pemotongan tulangan sesuai gambar • Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok
kerja yang diperoleh di los besi bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
2. Pembengkokan tulangan berdasarkan data bbs dan tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
panjang yang telah ditentukan
3. Perakitan tulangan berdasarkan dimensi untuk
pemasangan tulangan balok
4. Pengangkutan tulangan balok ke lokasi proyek
5. Pengecekan tulangan dan ikatan yang saling berhubungan.
Pekerjaan Pengecoran Selanjutnya untuk tahapan pekerjaan pengecoran
Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton plat lantai dan balok meliputi:
segar kearea yang telah bekisting yang telah diberi tulangan. 1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah
Pengecoran pada plat lantai dan balok menggunakan beton dicek
ready mix 2. Menentukan volume area siap cor. Untuk
Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah teknis yang harus pekerjaan plat dan balok, penentuan batas stop
dipersiapkan yaitu: cor atau volume cor dilihat dari kondisi
1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah bekisting dilapangan. Jika bekisting sudah siap
siap. Hal ini dilakukan oleh Konsultan Pengawas. pada jarak bentang tertentu, maka volume cor
2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya yang diambil adalah ¼ atau ¾ jarak bentang
ialah mengisi surat ijin cor. area bekisting yang telah mampu menahan
3. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya berat beton segar (diambil pada perhitungan
menyerahkan surat ijin cor kepada pengawas Pengawas. mekanika rekayasa, jarak yang diambil
4. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas merupakan jarak dimana besarnya momen
Pengawas sama dengan nol).
5. Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas 3. Pembersihan area yang akan dicor
Pengawas, selanjutnya penandatanganan surat ijin cor dan menggunakan mesin air compressor
area siap dilakukan pengecoran 4. Pengujian test slump. Pengujian test slump
bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan
suatu beton segar
5. Tuang beton segar kedalam area siap
cor,keadaan dilapangan saat penuangan beton
ke area cor
6. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan
dengan mesin vibrator
7. Pada saat pengecoran, setelah beton segar dituangkan dan Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:
dipadatkan dilakukan pekerjaan perataan permukaan
1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk
beton sesuai dengan ketebalan yang telah direncanakan.
pembongkaran
Perataan ini masih menggunakan sistem manual memakai
ruskam kayu. Perataan ini bertujuan agar permukaan plat 2. Bongkar plywood secara hati-hati untuk
rata dan memastikan tidak ada udara yang terjebak bagian pinggir area yang beton yang telah
didalam campuran beton cukup umur
8. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus 3. bongkar plywood bagian tengah secara hati-
pengecekannya menggunakan pesawat waterpass dan hati
batang kayu yang telah diberi tanda 4. Buka balok suri-suri kemudian hallow dan
9. Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan bongkar Perancah
air setiap 2 kali sehari selama satu minggu 5. Setelah proses pembongkaran bekisting,
maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan
apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton yang
cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan
beban dari luar.
Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton
yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung untuk
menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan
pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan dengan tidak
mengurangi keamanan dan kemampuan struktur
PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

PEKERJAAN ARSITEKTUR

CV. BERLIAN
PEKERJAAN PASANGAN BATA
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
1. Batu Bata Merah Tenaga Kerja / Man Power :
2. Air 1. Pelaksana
3. Pasir Pasang 2. Surveyor
4. Semen 3. Pekerja
5. Dowel
6. Beton sitemix (untuk kolom dan balok praktis)

Alat aduk mekanis :


1. Theodolith/Waterpass
2. Meteran
3. Benang
4. Unting-unting
5. Profil
6. Selang air
7. Sendok semen, dll
Metode Pelaksanaan

Pengukuran  Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom


 Pengukuran dengan menggunakan alat ukur theodolith dan praktis.
waterpass.  Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata
 Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada setiap ketinggian 1 m.
lokasi yang akan dipasang batu bata termasuk titik-titik  Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada
kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan, siku ketinggian 1 m, setelah kolom praktis dicor dan
ruangan dan ketebalan dinding. pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan
bata dapat dilanjutkan kembali.
Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding bata ½ bata
 Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4
Psr
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air
jenuh, agar air semen adukan tidak terserap dalam bata
yang mana akan mengakibatkan adukan mudah rontok dan
dan pasangan batu bata cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan
pasangan dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda
marking dengan menggunakan perekat adukan.
Metode Pelaksanaan

1 2

3 4
PEKERJAAN LANTAI
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

Mulai

Persiapan Alat Dan Material

Pengajuan Jenis Bahan

Pekerjaan Urugan Pasir

Pekerjaan Garis Bantu (Marking)

Pekerjaan Keramik

Perapian Hasil Pekerjaan

FINISH
PEKERJAAN LANTAI
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
1. Keramik Lantai 40x40 cm
2. Keramik Lantai 30x30 cm
3. Keramik Lantai 30x60 cm
4. Plint Kerami 10x30 cm
5. Semen PC
6. Pasir
7. Semen grouting nat
8. Air

Alat :
1. Gerinda
2. Palu karet
3. Meteran
4. Waterpass
5. Benang
6. Selang
7. Air

Tenaga Kerja / Man Power :


1. Pelaksana
2. Surveyor
3. Pekerja
Metode Pelaksanaan

Persiapan 4. Penempatan keramik/homogeneous tile harus sedapat


1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan mungkin mengurangi pemotongan ke arah pasangan
lantai keramik. terbaik. Perubahan fractional dalam ukuranukuran
2. Approval material yang akan digunakan. tanpa mengganggu kesatuan hubungan lebar masih
3. Persiapan lahan kerja. diijinkan. Bila dibutuhkan, keramik/homogeneous tile
dipotong dengan peralatan yang sesuai dan
Pengukuran permukaan harus dihaluskan. keramik/homogeneous
1. Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai tile yang rusak dan jelek harus diganti.
(marking) lokasi untuk star/awal pemasangan keramik dan 5. Jangan memulai pekerjaan bila pekerjaan-pekerjaan
level permukaan lantai keramik. lain masih lalu-lalang didalam area pemasangan.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai


1. Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan Keramik untuk Lantai
disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan 1. Ratakan permukaan yang kasar dan tidak rata dengan
keramik. peralatan plesteran.
2. Layout : pola harus digelar untuk memungkinkan pengaturan 2. Dengan hati-hati tempatkan keramik dengan benar
keramik/ homogeneous tile dengan pemotongan yang dan rata sesuai dengan yang diinginkan.
minimum. Ukuran-ukuran harus dikontrol untuk menghindari 3. Dimana floor drain terjadi/ada, miringkan lantai untuk
pengaturan lebih kecil dari setengah (1/2) ukuran keramik/ mendapatkan drainage yang baik.
homogeneous tile.
3. Penempatan keramik/ homogeneous tile:
keramik/homogeneous tile harus dipasang sesuai gambar
untuk semua lantai dan area dinding, permukaan harus lurus
dan rata terhadap garis acuan yang diinginkan. Naad/siar-siar
harus saling tegak lurus.
Metode Pelaksanaan

Keramik untuk Dinding Pengaturan keramik


1. Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lain, bersihkan 1. Jangan merendam keramik.
dengan sikat dan air bersih. 2. Tekan keramik dengan secukupnya pada adukan
2. Ratakan dengan lapisan plesteran. yang masih plastis.
3. Tekanlah ke permukaan yang cukup dengan peralatan untuk 3. Ratakan ke arah permukaan yang benar.
plester menempel pada dinding. 4. Tekan dan ketok keramik untuk mendapatkan
4. Finishing permukaan plester harus lurus dan benar untuk minimum 80% permukaan adukan tertutup pada
menghasilkan kerataan pada jarak tertentu dan memudahkan setiap unit keramik ersebut.
pemasangan ubin.
5. Aturlah keramik sebelum pemasangan sehingga
Mortar Bed bagian sudut setiap keramik rata dengan bagian
1. Terapkan adukan dengan tekanan ke seluruh area yang tidak sudut keramik disebelahnya.
lebih dari pada permukaan yang dapat ditutup oleh ubin 6. Berilah adukan tambahan bila masih kurang rata,
dimana adukan masih plastis. pengisian dengan semen murni tidak diijinkan
2. Terapkan dengan rata tanpa berlubang.
3. Sisirlah / ratakan adukan tanpa menimbulkan lubang dalam 10 Grout
menit sebelum keramik/homogeneous tile dipasang. 1. Penuhi naad dengan maksimum grout.
4. Tebal bantalan adukan adalah sekitar 10 mm sampai 15 mm.
2. Sebelum grout diberi, goreslah naad-naad tersebut.
3. Isi naad/siar dengan grouting dan ratakan.
4. Grouting harus memiliki kesamaan warna, rata, tanpa
berlubang, dan sebagainya.
5. Rekomendasi merk sesuai spesifikasi material
6. Grouting : disesuaikan kebutuhan dan lokasi.
Metode Pelaksanaan

1 2

3 4
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai

Persiapan Alat Dan Material

Pengajuan Jenis Bahan

Pekerjaan Bowplank dan Sentring

Pekerjaan Angkur

Pekerjaan Kusen

Pasangan Daun Pintu Dan Jendela

Perapihan Hasil Pekerjaan

FINISH
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material : Tenaga Kerja / Man Power :


• Alumunium kusen • Pekerja
• Alumunium frame • Tukang
• Kusen Kayu • Kepala tukang
• Paku • Mandor
• Hardware
• Sekrup
• Fisher
• Engsel
• Sealant
• Baut
• dynabolt, dll.

Alat :
• Cutting well/gerinda
• Bor
• Gergaji
• Waterpass
• Meteran
• unting-unting
• Reevet
• gun sealant
• selang air
• cutter, dll.
Metode Pelaksanaan
1
1. Pasang kusen pintu/ jendela pada lokasi yang ditentukan dan
sesuai dengan type yang ada.
2. Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1
cm) .
3. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan
bantuan baji karet/ kayu.
4. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
5. Setel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok/dinding.
6. Lubangi tembok / dinding melalui lubang kusen dengan bor,
untuk tempat skrup. 1. Pasang kusen / jendela alumunium pada
7. Fischer dikencangkan dengan obeng. lokasi yang ditentukan ( sesuaikan dengan
8. Setel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding. type yang ada ). Sesuaikan lubang kusen
9. Setel perlengkapan serta accessoriesnya (roda/ rel, engsel, kunci dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm )
dan lain-lain).
10.Pasang daun pintu/ jendela ke dalam kusen.
11.Untuk menghindari cacat pada profil kusen yang telah dipasang
2
profil kusen di beri perlindungan pada tempat yang rawan
dengan goresan.
12.Finish dinding dengan mortar/ semen/ sealent.

Proteksi :
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat
dilepas, apabila lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari
kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak aluminium
tersebut.
2. Masukan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok
dengan bantuan baji karet / kayu, serta atur kedudukan
kusen dengan baji karet / kayu
Metode Pelaksanaan

3 4

3. Stel kelurusan atau kedudukan kusen 4. Lubangi tembok / dinding melalui


terhadap tembok / dinding dengan lubang kusen dengan bor,untuk
unting-unting dan waterpass tempat sekrup

5 6

5. Masukkan FISCHER kedalam lubang bor 6. FISCHER dikencangkan dengan obeng


Metode Pelaksanaan

7 8

7. Pasang daun pintu / jendela ( setelah dipasang 8. Finishing tembok / dinding dengan
kaca ) kedalam kusen. Stel segala mortar/semen/sealant (pengisian pada celah
perlengkapan ( roda / rel, engsel, kunci, dll ) antara kusen dan tembok / dinding )
PEKERJAAN PLAFOND
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

Start

Pengajuan Pengajuan
Material Shop Drawing

Penyediaan Material,
Alat Dan Tenaga
Marking Pas. paku
Check Leveling Dan Pengkait Pada Pas. Kawat Pas. Rangka
Material Tentukan Dudukan Penggantung Hollow
Kawat Penggantung
Penggantung

Perapihan
Sambungan
Pengecatan Plafond Dengan Cek Kerataan Pemasangan
Plafond Compound Dan Dengan Jidar Papan
Paper Tape Plafond

Cek
Keseluruha
n

Finish
PEKERJAAN PLAFOND
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
1. Plafond : Sunda Plafond
2. Rangka : Hollow Galfanish
3. Aksersories : paku tembak, screw
4. paku beton

Alat :
1. Bor sekrup
2. Tembakan paku
3. Waterpass
4. Alat bantu pertukangan

Tenaga Kerja / Man Power :


1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala tukang
Metode Pelaksanaan

Persiapan 3 Penempatan jarak rangka hollow maksimum


1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan berjarak 60 cm.
plafond Sunda Plafond 4. Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja. perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan
4. Persiapan material kerja, antara lain : Sunda Plafond, hollow benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
2/4 & 4/4, textile tape, compound, air, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, Pemasangan Sunda Plafond
meteran, schafolding, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, 1. Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata
kape, ampelas, cutter, selang dan air. dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang semua,
maka lembaran sunda plafond dapat mulai dipasang.
Pengukuran
1. Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan 2. Untuk sunda plafond, pertemuan diatur secara
theodolith dan dibantu menggunakan selang air. menyilang.
2. Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran 3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup
dipindahkan ke dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup hanya
lantai. masuk sedikit kedalam permukaan Sunda plafond
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan
Pasang rangka hollow lembaran Sunda Plafond sebelum menjalankan mesin
1. Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah bor untuk memasukkan sekrup.
pemasangan rangka hollow pada bagian tepi untuk 5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang
memperoleh titik tetap plofond. pada jarak maksimal 30 cm.
2. Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang 6. Setelah lembaran sunda plafond terpasang semua, cek
digantung ke plat beton dengan menggunakan paku leveling permukaan plafond.
beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan
menggunakan sekrup.
Metode Pelaksanaan 3 4
Finishing Sunda Plafond
Untuk Sunda Plafond, sambungan antara pertemuan diberi textile
tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas untuk
mendapatkan permukaan yang rata/flat.
1. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok
dengan ampelas halus.
3. Memasang pengait untuk
hanger rangka
4. Memasang hanger dan
rangka plafond
5

1 2

5. Memastikan rangka plafond


sesuai elevasi yang telah ditentukan

6
1. Membatasi Elevasi Plafond 2. Mengukur jarak-jarak rangka plafond

6. Memasang jenis plafond sesuai


rencana
PEKERJAAN SANITAIR
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
START

PEKERJAAN PERSIAPAN
- Lahan kerja
- Alat kerja
- Fasilitas kerja
- Material yang telah disetujui
- Shop Drawing yg disetujui
- Tenaga Kerja

PEKERJAAN PABRIKASI PEKERJAAN MARKING


- Gantungan pipa - Jalur pipa
- Pembuatan Ulir pipa - Titik Sanitary
- Pengecatan Dasar

PEKERJAAN BOBOKAN
- Jalur pipa ke titik Sanitary
- Jalur pipa tembus dinding

NOTE PEKERJAAN INSTALASI


Dalam pekerjaan bobokan harus - Pasang Gantungan
- Pasang pipa
kordinasi dengan Sipil untuk start point - Pengecatan Finish
keramik dinding & lantai
toilet. PERBAIKAN
Pemasangan : PENGETESAN
PIPA No
- Pompa
- Tanki
Yes
- Pemasangan Valve
TESTING No PERBAIKAN - Pemasangan Aksesori
Sanitary
Yes

TEST COMMISSIONING

FINISH
PEKERJAAN SANITAIR
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai

Persiapan Alat Dan Material

Pengukuran

Pas. pipa Aliran ( Inlet Dan Outlet)

Pas. Perangkat Sanitair

Pengujian

FINISH
PEKERJAAN SANITAIR
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
 Pipa PVC Sesuai Kebutuhan Tenaga Kerja / Man Power :
 Shower 1. Pekerja
 Wastafel 2. Tukang
 Urinoir 3. Kepala tukang
 Closed Duduk 4. Mandor
 Kran Air
 urinoir devider
 Seal tape
 sealent, dll.

Alat :
 Bor
 Gerinda
 Waterpass
 Obeng
 kunci pas
 gun sealant, dll.
Metode Pelaksanaan
Hubungan dan sambungan

Pemasangan Plumbing Fixtures dan Trims 1. Sambungan-sambungan dan hubungan-hubungan


Semua plumbing fixtures harus dilengkapi dengan traps, dan fitting dalam sistem plumbing haruslah tahan air dan gas
-fitting harus dipasang sesuai dengan instruksi manufaktur. sesuai yang dibutuhkan dalam test.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mengeset dan memasang
semua fixtures dan aksesori dalam semua kondisi untuk melengkapi 2. Sambungan T dan S untuk unplasticized PVC
pemasangan. membutuhkan untuk prosedurprosedur berikut :
 Bersihkan bagian-bagian sambungan dari pipa dan
Clean Outs pada Drainase Pemipaan (skope pekerjaan fitting.
mekanikal)  Sebelum pemolesan pipa dengan solvent-cement,
Semua pemipaan drainase horizontal harus dilengkapi dengan clean tandailah untuk menunjukkan “Joining point”.
out. Untuk pipa dengan diameter 3” (tiga inch) dibutuhkan minimal  Ratakan solvent-cement pada bagian luar dari pipa dan
clearance 18 inch (46 cm), sementara dibutuhkan paling sedikit bagian dalam dari fitting.
clearance 24 cm untuk pipa-pipa yang lebih kecil. Clean out harus  Bila tersambung, masukkan pipa dengan cepat sampai
disediakan dalam grade atau finishing lantai dan harus dipasang mencapai bagian yang berkurang dari fitting return pipe
dengan kuat pada lantai dengan sekrup. Pemasangan clean out paling sedikit ¼ dari putaran.
dengan pipa PVC agar memakai graphite dengan sistem
penyambungan yang disetujui Direksi Lapangan dan Pemberi Tugas  Biarkanlah hal tersebut pada posisinya selama 10-20
detik.
Floor Drain (skope pekerjaan mekanikal) 3. Tidak diijinkan memakai cat, varnish atau jenis polesan
Floor Drain harus dipasang pada posisi 0,5 cm lebih rendah daripada lain pada material sambungan sampai sambungan
lantai finish telah di test dan disetujui.
4. compound yang disetujui dan diisi hanya pada male
threads.
5. Jangan memakai “lamp-wick” pada sambungan.
Gunakanlah graphite pada cleanout dan drain-plugs.
6. Threads : sempurnakan clean out dengan panjang
yang pas.
7. Pipe : besarkanlah lubang-lubang secukupnya setelah
pemotongan dan threading.
Metode Pelaksanaan

Hubungan dan sambungan

8. Pergunakanlah compound yang tidak akan mempengaruhi


kebersihan/kemurnian air.
9. Bila arah dari pipa-pipa drainase berubah, harus dipergunakan
wyes, long sweep, bends, atau kombinasi dari fitting-fitting ini
dan telah disetujui.
10. Tee tipe single atau double diijinkan hanya untuk pemipaan
drainase vertikal.

Sewage Sistem
1. Pembuangan kotoran (disposal) WC dari toilet, dihubungkan ke
Sewage Treatment Plant (STP).
2. Air kotor buangan dari Wash Basin dan Floor Drain harus
dibuang ke Soap Treatment.

Sanitary fixtures
Hand Basin, Watercloset harus tersedia disetiap toilet disamping
fitting-fitting lainnya sesuai spesifikasi.
PEKERJAAN PENGECATAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

Mulai

Persiapan Alat Dan Material

Mendempul Permukaan Yg Tidak Rata

Menghaluskan Permukaan Dinding

Pengecatab Dengan Cat Dasar

pengecatan 2 Lapis Emulsi

FINISH
PEKERJAAN PENGECATAN
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
 Cat Primer dan Cat Emulsi : sesuai dengan
spesifikasi
 Kerta Amplas
 Air : air bersih bebas dari unsur minyak

Alat :
 Alat Tukang
 Steiger
 Kuas
 Roll
 Kape, dll

Tenaga Kerja / Man Power :


 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
Metode Pelaksanaan

 Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut


menggunakan kuas.
 Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak
lembab.
 Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari
tumpahan cat.
 Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran +
aci yang tidak rata).
 Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya
pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
 Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar
mendapatkan permukaan yang bersih/halus.
 Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk
pengikat cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka
dilakukan plamir ulang dan diampelas.
 Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti
jamur/lumut. Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding
minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat dinding emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Metode Pelaksanaan

1 2 3

4 5 6
Metode Pelaksanaan

7 8

9 10
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga

Material :
 Kuda-Kuda Baja Ringan
 Penutup Atap
 Bumbungan
 Sekrup
 Material Lainnya

Alat :
 Alat Tukang
 Gerinda
 Palu
 Safety Belt, dll

Tenaga Kerja / Man Power :


 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Metode Pelaksanaan

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa 2. Leveling dan Marking


langkah kerja sebagai berikut : a. Memastikan seluruh permukaan atas ringbalk
1. Pekerjaan persiapan dalam keadaan rata dan siku, dengan
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan menggunkanan selang air/waterpass dan
perletakan kuda-kuda tidak diperkenankan penyiku sebalai alat bantu.
menggunakan gambar draft sebagai panduan b. Memastikan bahwa rankaian ringbalk telah
b. Menyiapkan semua perlengkapan keselamayan mengikat semua bagian bangunan dan
dan kesehatan kerja dan memperhatikan tersambung secara benar (monolit) sengan
petunjuk tentang persyaratan melakukan kolom yang ada dibawahnya
pekerjaan diatas ketinggian c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda,
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk sesuai dengan gambar rencana atap
pemasangan kuda-kuda antara lain : bor, d. Mengukur jarak anatara kuda sudah sesuai
hexagonal socket, meteran, selang air,/ dengan gambar rencana.
Waterpass, alat penyiku, mesin pemotong,
gergaji besi, palu dan peralatan pendukung
lainnya.
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Metode Pelaksanaan

3. Pengangakatan dan Pemasangan Kuda-kuda e. Mengencangkan plat L dengan Ring balk


a. Mengangkat Kuda-kuda secara hati, agar tidak menggunakan dynabolt, dan menambahkan
mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda- balok penopang sementara agar posisi kuda-
kuda. kuda tidak berubah.
b. Memasang kuda-kuda sesuai dengan f. Mengulangi langkah ke – 1 semapai dengan ke
penomoran yang telah dilakukan pada tahap 6 untuk mendirikan seua kuda-kuda sesuai
awal atau berdasarkan dengan gambar rencana dengan posisi dalam gambar kerja.
c. Memastikan Posisi kiri dan kanan (Left Dan g. Memeriksa Ulang jarak antar kuda-kuda dari as
Right) kuda-kuda tidak terbalik, sisi kanan dan ke as harus sesuai dengan gambar kerja.
sisi kiri dapat ditentukan dengan acuan poisisi h. Memeriksa kedataran (leveling) semua pucuk
saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut kuda-kuda (Apex) dan memastikan garis nok
web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di memiliki ketinggian yang sama (datar)
sebelah kiri pekerja tersebut sisi kiri sedangkan i. Memasang Balok Nok
yang berada di sebelah kanannya adalah sisi j. Memasang Brancing ( Pengikat) sebagi Penguat,
kanan. jika bekerja beban angin, brancing dipasang di
d. Mengontrol Posisi kuda-kuda agar tegak lurus atas sop – chord dibawah reng
dengan ringbalk menggunkanan benang dan lot
(unting – unting)
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Metode Pelaksanaan

j. Memasang reng dengan jarak menyesuaikan 4. Pemasangan Penutup Atap


jenis penutup atap yang digunakan. a. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai
k. Memasang Outrigger (gording tambahan setelah dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap,
kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk) dan memastikan support overhang terpasang
l. Memasang Ceilling battens. Komponen ini dengan benar
dipasang pada permukaan bagian atas buttom b. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis
chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk penutup atap yang digunakan kemudian
pertemuan ceilling battens dengan ringbalk dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof
diberi bantalan bracket yang diikat memakai 2 battens)
buah dynabolt. Fungsi Ceilling battens adalah c. Memasang satu jalur penutup atap terlebih
untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup
diperlukan, sambungan memanjang ceilling atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi
battens sebaiknya tepat diatas bottom chor. rapi dan tidak berbelok-belok.
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Metode Pelaksanaan
Keselamatan Kerja pada Ketinggian
Inspeksi Akhir Pemasangan kuda-kuda tergolong dalam dua
Karat dapat disebabkab oleh penebalan kotoran jenis pekerjaan di ketinggian mengingat posisi
(serpihan-serpihan akibat proses pemotongan kuda-kuda yang berbeda pada ketinggian lebih
baja) atau penggunaan bahan logam lain pada dari 2 meter. Untuk menghindari kecelakaan
struktur baja, seperti : pengikatan dengan kawat yang dapat berakibat fatal saat saat bekerja di
bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar ketinggian, harus diperhatikan prinsip kerja
atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi sebagai berikut :
korosi pada suatu logam yang menempel pada a. Jika Pekerjaan masih memungkinkan untuk
baja ringan, maka resiko penjalaran korosi dikerjakan diatas tanah/lantai, maka sebaiknya
sangat besar. dilaksanakan di atas tanah/lantai.
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir b. Jika tidak memungkinkan dikerjakan diatas
untuk memastikan tidak ada kotoraan maupun tanah/lantai maka bisa dilakukan di ketinggian,
logam-logam lain yang masih menempel dengan dipasang penghalang yang cukup kuat
ataupun berada di sekitar struktur baja. atau semi permanen, dan mampu menahan
beban jika pekerja terjatuh
PEMBANGUNAN BALAI KESEHATAN LANTAMAL XIII

PEKERJAAN INTALASI

CV. BERLIAN
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Kabel NYA/NYM/NYFGbY, Pipa conduit+Fitting (elbow, cross box, tee box),
Las drop, klem, dan fisher+baut.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, bor listrik, dan spidol.
III. URUTAN PELAKSANAAN
a. Instalasi Indoor
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing, tandai lokasi pengeboran untuk 1 klem
pipaan 1 fisher,
- Pasang pipa conduit,
- masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai grupnya,
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut,
- Tandai kabel sesuai grup dengan isolasi kertas & spidol,
- Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dengan las dop,
- Meger kabel yang telah terpasang.
b. Instalasi Outdoor
- Marking jalur kabel,
- Tandai lokasi lampu,
- Gali jalur yang telah dimarking,
- Gelar kabel NYFGbY sesuai ukuran pada Shop Drawing,
- Timbun dengan pasir,
- Urug kembali galian dengan tanah dan beri tanda kabel setiap 5 meter.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN


- Konduit PVC/Steel, Tee dos, sock, kawat bendrat, dan paku.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Palu, tang, obeng, bending conduit, benang, cat, kapur, dan spidol.
III. URUTAN PEMASANGAN KONDUIT DALAM PLAT LANTAI (INBOW)
- Marking jalur instalasi,
- Tandai lokasi tee dos,
- Wire mesh Layer 1,
- Pasang Conduit,
- Wire mesh Layer 2,
- Ikat Conduit pada Layer 2,
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN


- Saklar, Stop Kontak, dan Grid Switch.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, bor tangan, dan waterpass.
III. URUTAN PELAKSANAAN
- Marking jalur conduit pada dinding,
- Bobok dinding pasang bata, jangan lupa gunakan cutter,
- Pasang conduit dan inbow dos,
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya,
- Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Armature dan kawat gantungan.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, dan lain-lain.
III. URUTAN PELAKSANAAN
a. TL Recessed Mounted
- Marking plafon dengan kapur/spidol,
- Lubangi plafon sesuai marking, untuk akustik koordinasikan dengan rangka plafon,
- Pasang kawat gantungan,
- Pasang lampu dengan melepas kap lampu,
- Kencangkan kawat gantungan,
- Sambung ke instalasi,
- Pasang TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
b. TL Ceiling Mounted
- Marking plafon dengan kapur/spidol, dan pasang kawat gantungan,
- Tarik kabel instalasi & kawat gantungan keluar plafon,
- Pasang lampu jika plafon telah difinish,
- Gunakan skrup untuk mengikat lampu,
- Sambung ke instalasi.
c. Lampu Taman dan Jalan
- Marking posisi lampu,
- Buat tiang pondasi,
- Dirikan tian lampu,
- Pasang lampu pada tiangnya,
- Sambung ke instalasi.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

Panel Elektrikal
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Panel, dynabolt, dan bahan pondasi.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Bor tangan, kunci pas, obeng, dan waterpass.
III. URUTAN PEMASANGAN
a. Panel Free Standing
- Pastikan pondasi panel telah dibuat benar,
- Marking lokasi penempatan panel,
- Bor lubang dynabolt,
- Letakkan panel diatas pondasi,
- Kencangkan baut-baut dynabolt,
b. Panel Semi Inbow
- Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm,
- Bobok dinding bata,
- Pasang dynabolt,
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish.
c. Panel Wall Mounted
- Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm,
- Pasang dynabolt,
- Pasang panel.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

Panel Elektrikal
URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL
MULAI

A
Persiapan

Pemasangan :
Pemasangan Pipa Conduit : - Lampu
- Outbow - Saklar & Stop kontak
- Inbow

Pemasangan Kabel Testing & Commissioning

Pemsangan Cable Tray


Tidak SELESAI
Pemsangan Feeder
Test
Megger

Pemasangan Panel TR Ya

Penyambungan
Daya

A
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

Panel Elektrikal
PEMASANGAN PANEL

1. Marking Posisi panel yang akan dipasang pada dinding.


2. Setelah dipastikan benar bor dinding untuk memasang dinabolt pada body panel
3. Pasang komponen-komponen pada panel.
4. Rapikan kabel didalam panel
5. Conect kabel pada terminal yang sudah disediakan
6. Test dengan menggunakan tester untuk memastikan kabel masuk pada terminal yang benar
7. Lakukan test meger
8. Pastikan semua semua peralatan sudah terpasang.
9. Panel siap dinyalakan.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)

Panel Elektrikal

Anda mungkin juga menyukai