Anda di halaman 1dari 38

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT BALIGE

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Membuat/ Menyusun Rencana Kerja
 Sebelum memulai pekerjaan, dengan terlebih dahulu menyusun rencana kerja yaitu
suatu rencana yang terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schdule)
diajukan kepada Direksi.
 Rencana Kerja ini akan dipakai sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan penyimpanagn pekerjaan
yang dilaksanakan.
 Membuat daftar material yang perlu diajukan contohnya terlebih dahulu sebelum
digunakan dalam pelaksanaan.

Gambar 1. Membuat dan Menyusun Rencana Kerja

Peralatan : Alat tulis kantor, Perlengkapan kantor, dll.

B. Persiapan Pekerjaan Dilapangan


Persiapan yang dilakukan untuk kegiatan pekerjaan dilapangan meliputi :
 Persiapan Lahan
Persiapan lahan untuk memulai pekerjaan di lapangan serta mempersiapkan jalan
masuk Material maupun Material tanah Timbun/Sirtu/Batu sesuai spesifikasi untuk
Pekerjaan Penimbunan Pekerjaan agar tidak mengganggu lalu lintas keluar masuk
kendaraan maupun arus alu lintas pada jalan umum di sekitar lokasi pekerjaan.

Gambar 2. Persiapan Lahan

Peralatan : Cangkul, Sekop, Beko sorong, Godam dan Palu.

C. Pekerjaan Pengukuran (Uitzetten)


 Penentuan elevasi pekerjaan sub struktur, penentuan as dan lain-lain
sesuai kebutuhan pelaksanaan di lapangan (dilaksanakan oleh Surveyor) Uitzetten
& Pemasangan Bowplank.
 Sebelum dilakukan pengukuran dengan terlebih dahulu menetapkan
bench mark (titik duga tetap) yang ada sebagai titik referensi yang telah disepakati
oleh pemberi kerja.
 Pengukuran pertama dilakukan untuk sebagai pedoman pemasangan
profil yang disesuaikan dengan rencana gambar-gambar pekerjaan. Dengan
selesainya pengukuran dilapangan sebagai bukti bahwa pekerjaan yang diberikan
dengan yang ada dilapangan kemudian dilanjutkan dengan melakukan
penggambaran ulang dengan membuat (as built drawing).
Gambar 3. Pengukuran

Peralatan : Meteran, Theodolit / Waterpas (Bila dibutuhkan) dan Patok kayu.

D. Pembersihan Lapangan Perataan Lapangan


Pembersihan trace, lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya dilakukan
pembersihan dengan cara mengupas tanah lapisan atas (top soil) juga dengan
membuang tumbuh-tumbuhan yang mengganggu pekerjaan berupa semak, batang kayu
atau bahan organik yang dapat mengganggu kekuatan struktur dari pekerjaan yang ada.

Gambar 4. Pembersihan Lapangan/Perataan Lapangan

Peralatan : Cangkul, Sekop dan Beko sorong

E. Pemasangan Plank Kegiatan


Papan Nama Proyek dengan bentuk yang disesuaikan pada Gambar Dokumen, dengan
membuat Nama Perusahaan, Jangka Waktu Pelaksanaan, Nilai Proyek, dan ditempatkan
pada posisi yang mudah dibaca.
Gambar 5. Pemasangan Plank Kegiatan

Peralatan : Cangkul, Sekop, Belincong, Palu, Paku, Kawat dan Tang.

F. Mobilisasi Dan Demobilisasi Alat


Mobilisasi dan demobilisasi alat dari tempat pekerjaan (job site) sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, setiap alat yang dimasukkan dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
dengan terlebih dahulu dengan mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Mobilisasi Tenaga Kerja ke job site disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan.

Gambar 6. Mobilisasi Peralatan

Peralatan : Truk Sedang, Pick up, Beko sorong, Sepeda motor dan Mobil.

G. Gudang/Bangsal Pekerja/Direksi Keet


 Tempat penyimpanan alat-alat ataupun material-material baik tempat
maupun konstruksin dapat menjamin kebersihan dan keutuhan/keselamatan bahan
yang disimpan dimana lantai dibuatkan kuat dan kering. Semua Pintu dan jendela
dapat dibuka dan dikunci dengan baik, sirkulasi udara dan penerangan cukup.
 Bangsal untuk pekerja, gudang dan ruang rapat di lapangan dibuat di
tempat sekitar bangunan yang letaknya ditentukan bersama dengan
mempertimbangkan luas lokasi proyek.
 Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya
mendapat perlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup memjamin
perlindungan terhariap bahan bahan tersebut.

Gambar 7. Bangsal/Barak Pekerja

Peralatan : Gergaji, Palu, Selang air dan Tangga.


Bahan : Kayu Sembarang (Papan & Broti), Seng, Paku, Multiplek/Plywood, Benang dan
Kawat.

H. Faktor Keselamatan Kerja


Dalam hal menjamin keselamatan kerja di lapangan, disamping mempersiapkan
peraturan-peraturan secukupnya, maka di lapangan akan selalu tersedia peralatan P3K
serta Fire Extingusher sebagai pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran.

Gambar 8. Faktor Keselamatan Kerja

Peralatan : Gergaji, Palu dan Gunting.


Bahan : Kayu Sembarang (Papan & Broti), Paku, Multiplek/Plywood, Benang dan Kawat.
I. Program Terpadu Antara Rencana Kerja, Administrasi Dan Laporan
Manajer Teknik, Superintendent dan Manajer Administrasi akan mempersiapkan segala
sesuatu sehubungan dengan rencana kerja, kelengkapan administrasi proyek, dan
laporan antara lain:

a. Kelengkapan data-data perihal bahan/material yang akan dipergunakan, perangkat


kantor, penyiapan format-format request, format usulan pekerjaan, format usulan
pemakaian bahan/ material maupun format laporan harian, mingguan dan bulanan.
b. Menyusun rencana program pengendalian proyek dan mengevaluasi program
kegiatan pelaksanaan yang terdiri atas:
 Program pencapaian sasaran fisik proyek
 Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja
 Program penyediaan dan penggunaan peralatan perlengkapan dan bahan.
 Program penyediaan dan pembinaan anggaran biaya dalam mingguan dan
bulanan.

Gambar 9. Program Terpadu Antara Rencana Kerja, Administrasi dan Laporan

II. PEMBANGUNAN KIOS BASAH


A. Pekerjaan Tanah
Semua galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah
kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau dibuang jauh – jauh dari lokasi
pekerjaan.
Galian tidak boleh dibiarkan sampai waktu yang lama, tetapi selelah disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)harus segera dimulai tahapn pekerjaan yang berikutnya
untuk menghindari dari galian longsor, tergenang air dan lain sebagainya.
Pengalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk kelancaran
pekerjaan pengecoran pondasi, memasang maupun memindahkan bekisting yang
diperlukan serta pembersihannya.

Gambar 10. Pekerjaan Galian Tanah

Peralatan : Cangkul, Sekop, Pengki dan Sarung tangan.


Bahan : Kayu Sembarang (Papan & Broti), Paku, Selang air, Benang dan Meteran.

B. Pekerjaan Lantai Kios Basah


Sub Lantai Beton Plat/Rabat Beton. Pekejaan sub lantai beton plat/rabat beton meliputi
seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing
keramik pada lantai dasar. Persyaratan Bahan Sub lantai beton tumbuk menggunakan
campuran beton K-100. Syarat-Syarat pelaksanaan untuk pemasangan yang langsung
diatas tanah, tanah yang dipasang sebagai sub lantai harus dipadatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang maksimum
digunakan alat timbris. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan penutup lantai dalam
bangunan dan teras – teras termasuk tangga. Pengiriman Bahan Keramik kelokasi
pekerjaan harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuka dan dengan lebel
dan merek dagang yang jelas. Keramik yang dipakai berkwalitas baik sesuai dengan SII
0023-81 dan PUBI pasal 31 dan Uraian Pelaksanaan : Sebelum Keramik lantai dipasang ,
terlebih dahulu lokasi tersebut dihampar pasir urug dengan Ketebalan disesuaikan dengan
gambar. Kemudian di buat lantai kerja dibawah lantai. Permukaan yang akan dipasang
keramik harus bersih, cukup kering dan rata setelah diukur dengan water pas. Tentukan
terlebih dahulu letak tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan /tangga/lantai
yang ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari tulangan ini. dan untuk keramik lantai
sebelum dipasang terlebih dahulu direndam dalam air. Setiap jalur pemasangan keramik
harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai yang
terpasang. Apabila ada daerah yang mengharuskan Keramik tersebut dipotong maka
dilaksanakan pemotongan keramik tersebut dengan Mesin Potong Keramik. Pekerjaan
Pemasangan Keramik ini harus benar-benar rata, tidak bergelombang, permukaannya
bersih, tidak ada rongga yang tidak terisi perekat dibalik keramik dan siar pasangan harus
tepat dan saling bertemu.

Gambar 11. Pekerjaan Lantai Keramik

Peralatan : Waterpas, Palu karet, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Sendok semen dan
Sarung tangan.
Bahan : Mortar semen (semen, pasir dan air) dan Keramik.

C. Pekerjaan Meja Kios Basah


Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan dan peralatan yang dibutuhkan beserta
kelengkapannya. Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang
dikaitkan dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus Batu bata yang akan dipasang
direndam atau dibasahi hingga jenuh air. Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata
yang menempel pada kolom. Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai
spesinya sesuai persyaratannya. Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2.
Gambar 12. Pekerjaan Meja Kios

Peralatan : Waterpas, Sendok semen, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Beko sorong,
Sarung tangan dan Selang air.
Bahan : Mortar semen (semen, pasir dan air) dan Batu bata.

D. Pekerjaan Keramik
Pada saat membeli keramik dari supplier atau distributor sebelumnya dipisahkan dahulu
keramik yang sewarna. Keramik direndam terlebih dahulu sampai basah jenuh sehingga
dalam proses pemasangan nantinya tidak menyerap air semen. Menyelesaikan pekerjaan
pipa yang akan ditanam didalam keramik agar nantinya tidak bongkar pasang keramik.
Mengukur ruangan yang akan dipasang keramik. Membuat gambar kerja pemasangan
keramik berdasarkan hasil pengukuran sehingga dapat ditentukan lebar rencana potongan.
Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur. Membuat kepalaan
keramik berdasarkan ukuran gambar kerja yang sudah dibuat. Memasang keramik.
Memasang nut keramik.

Gambar 13. Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai


Peralatan : Waterpas, Palu karet, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Sendok semen dan
Sarung tangan.
Bahan : Mortar semen (semen, pasir dan air) dan Keramik.

E. Pekerjaan Beton (Lantai Kerja K-100, Pondasi (K-225), Kolom Padestel (K-225) &
Pekerjaan Sloof (K-100)
Adapun langkah - langkah pekerjaan adalah sebagai berikut :
 Pabrikasi besi beton sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan penulangan,
pemotongan besi dan pembengkokannya digunakan alat bar cutter dan bar bending.
 Bekisting di buat menggunakan multiplek.
 Hamparkan pasir urug di lokasi & elavasi yang telah ditentukan dengan marking &
bouwplank dengan tebal ±10cm.
 Buat lantai kerja diatas pasir urug dengan ketebalan ±5cm.
 Setelah lantai kerja keras, mulai pemasangan tulangan Sloof yang telah dirakit sesuai
dengan gambar kerja atau shop drawing.
 Pasang bekisting sesuai dengan ukuran setelah tulangan terpasang .
 Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton decking sehingga
besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan memudahkan pada waktu
pembongkaran bekisting.
 Setelah semua Metode Pelaksanaan diatas selesai, lanjutkan dengan pengecoran beton
dengan adukan mutu beton yang sudah ditentukan.
 Setelah umur beton mencapai 14 hari, bekisting dapat dilepaskan.

Pembesian
 Besi yang digunakan yang memiliki sertifikat SNI.
 Semua dimensi/ukuran dan bentuk besi tulangan yang akan digunakan sesuai dengan
gambar.
 Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran
garis tengah minimal 1 mm.
 Penyimpanan besi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kontraktor mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan, diberi label,


dan ditandai dengan menunjukkan ukuran batang dan panjang.
b. Kontraktor menangani serta menyimpan seluruh besi tulangan sedemikian untuk
mencegah kontaminasi, korosi, atau kerusakan.

Gambar 14. Pekerjaan Pembesian

Bekisting
 Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu sembarang keras, kecuali Direksi/
Pengawas menegaskan lain.
 Bekisting yang dibuat harus kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
 Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan akhir
struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal yang merata harus
digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam harus
dibulatkan.
 Bekisting harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
Gambar 15. Pekerjaan Begisting

Beton

Kontraktor memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam


sebelum memulai pengecoran beton.
 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat pembawa
(kereta) juga harus bersih. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, serta
harus diperiksa terlebih dahulu. Dimensi semua bagian beton tertera pada gambar
bestek dan detail. Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran Kontraktor wajib
untuk minta pertimbangan terlebih dahulu dari Direksi.
 Sra sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
 Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor sampai
posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau dalam
waktu yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu
pengerasan (setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambah
(aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
 Pengecoran beton dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
(construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
 Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm.
Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton dicor di dalam air dan
pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam setelah pengecoran, maka
beton harus dicor dengan metode Tremi atau metode drop-bottom-bucket, dimana
bentuk dan jenis yang khusus digunakan untuk tujuan ini harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi Pekerjaan.
 Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang
baru.
 Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh dan
telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum pengecoran beton baru ini,
bidang-bidang kontak beton lama harus disapu dengan adukan semen dengan
campuran yang sesuai dengan betonnya.
 Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis atau alat yang cocok untuk
menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
 Bekisting tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak boleh
dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa paling sedikit 85% dari kekuatan
rancangan beton telah dicapai.
 Direksi Pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembong- karan
Bekisting dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurangsempurnaan yang tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari
pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang kecil dan
lekukan dengan adukan semen.
Gambar 16. Pekerjaan Pembetonan

 Perawatan :
a. Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga
agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh
temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin
hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b. Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras,
dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air.
c. Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-
sambungan dan pengeringan beton.
d. Lantai beton harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras
dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling sedikit
selama 21 hari.

Gambar 17. Perawatan


Peralatan :Waterpas, Benang, Paku, Palu, Sarung tangan, Gunting kawat, Beko sorong,
Cangkul, Sekop, Molen, Sendok semen, Skrab semen, Tang kawat, Tang potong, Ember
semen, Selang air dan Meteran.
Bahan : Coran semen (Agregat kasar, agregat halus, semen dan air), Plywood/Multiplek,
Paku, Broti, Kawat besi dan Kayu dolken/bambu.

F. PEKERJAAN KOLOM BAJA

Gambar 18. Pekerjaan Struktur Baja

Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan struktur baja adalah :


1. Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, seperti pelat-pelat,
profil, baut, angkur-angkur dan las.
2. Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti sambungan-
sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh.
3. Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstuksi baja seperti pemasangan
semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan.
4. Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting.
5. Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja
Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan struktur baja adalah :
Fabrikasi
a. Pola Pengukuran :
Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin
ketelitian pekerjaan harus disediakan di pada saat Pabrikasi. Semua pengukuran harus
dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari
pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C.
b. Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran dan
bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat
keseluruhannya.
c. Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau dengan
las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku terhadap
bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Geirinda
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada pelat
setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
e. Pekerjaan Las
Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana
struktur dengan pekerjaan Las. Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan
penyambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik. Ukuran
elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus seperti
yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. Pelat-pelat baja yang
akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karet atau lapisan lain
yang dapat mempengaruhi mutu Las.
f. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka
semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus.
g. Memberi code pada jenis-jenis potongan
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka
semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut
pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar
untuk mencapai ukuran sebenarnya. Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi
tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus
disingkirkan dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu. Diameter lubang
untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera
pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yang
diberikan. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus
seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih
kecil dahulu dan kemudian pada saat montase percobaan.
h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)
Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase percobaan) pada
bengkel pemborong Pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa
Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase
bersamasarna pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-
perletakannya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.Sambungan
sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan menggunakan cara yang
disetujui seperti wartel, jack, baut-baut. Pemahatan yang dilakukan pada saat montase
hanyalah untuk membawa bagian-bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan
untuk memperbesar lubang atau merusak material.
i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.
Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari dart Warna
yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sarna.
Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu.
j. Pengecatan di Bengkel
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka
permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan
mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting)
Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-bahan
dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya
k. Kerangka Baja.
Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa, sehingga
kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar kerja.
Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan (kecuali
sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.
Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat permanent
l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.
Pemasangan :
Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian
serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh. Sebanyak 50% dari
lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat
minimal dua lubang diisi dengan drif paralel. Baut baja keras harus dipasang dengan cincin
baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus
diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat
dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as
lubang. Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus
terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin
baut yang miring (taperd). Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih
dari 4.5 mm. Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya
digunakan pada sambungan.
Megencangkan Baut:
Pengecekan hubungan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase
Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus perIu
diberikan pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan sehingga
mencapai tegangan yang diperlukan.
m. Pengecatan Baja
Pembersihan
Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan
sand blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan
menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang melekat padanya.
Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat
dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
Pengecatan
Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau pada
cuaca lain yang jelek. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering. Lapisan
penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak
boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar
Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi
seperti diuraikan diatas.
Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut,
sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan baik.
Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang
tebal dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum
penyelesaian cat dasar.
Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata
ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan berikutnya.
Peralatan : Crane ringan, Kabel seling, Alat las, Alat bender, Tang potong, Kunci baut, Kuas
cat, Tabung elpiji, Tabung oksigen, Trafo las, Tali tambang, Cangkul, Sekop, Beko, Sarung
tangan, Kabel las, Alat potong besi, Kuas, Alat bor, Meteran dan Gerenda.
Bahan : Kawat las, Oksigen, Gas elpiji, Profil baja, Baut pengunci, Cat besi, Minyak
gemuk/oli, Mata gerenda, Baut dan Mata bor.

G. PEKERJAAN DINDING
Pasangan Batu Bata
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan
batu kali dan pengecoran beton ( foot plate, sloof, kolom, balok, pelat lantai selesai.
Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan
serta dibantu dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diproleh hasil
pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal maupun vertikal,
setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan kolom praktis dan pada tumpuan
bentang lebih dari 1 m’ diberi balok latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara
pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan
batu bata adalah 1pc : 5ps, untuk pasangan rollag dan ruang kedap airadalah 1pc : 2ps.
Pekerjaan pemasangan Batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ dan 1
batu pada seluruh detail yang disebutkan/ ditujukan pada gambar dan sesuai dengan
petunjuk Direksi/konsultan pengawas. Semua pasanagan tembok dibuat tebal kurang lebih
14 cm. Pekerjaan dinding harus dipatok (diukur) dan dibangun sesuai dengan ukuaran,
ketebalan dan ketinggian yang tercantum dalam gambar-gambar. Batu bata pc atau batu
cetak dipasang dengan loncatan ½ bata untuk tembok. Siar- siar tebal 10 mm dan merata
padat. Tiap tahap pemasanan dinding tidak boleh dilaksakan lebih dari ketinggian 1 m.
Plesteran dan Acian
Langkah Pekerjaan Plesteran adalah sebagai berikut:
 Memasang benang pada ke empat sisi bidang dinding sesuai ketebalan yang di
kehendaki.
 Membuat caplaan dari adukan ukuran 10 x 10 cm2 dengan potongan triplek 2 x 5 cm
diatasnya sesuai ketebalan plesteran.
 Membuat lajur kepalaan plesteran horizontal per bidang (sisi atas dan bawah) dengan
memperhatikan lot lokasi paling atas dan bawah dengan menyesuaikan plesteran antar
kepalaan.
 Buat kepalaan vertikal @ 1,5 m dari atas ke bawah dan biarkan +/- 24 jam (note : siku
20.20.2 dapat dipakai sebagai kepalaan).
 Penyiraman dinding bata sebelum dilaksankan plesteran antara kepalaan.
 Kamprot dan ratakan dengan jidar allumunium dan biarkan mengering 3-4 hari.
 Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata.
 Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran.
 Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
 Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata.
 Biarkan +/- 14 hari sebelum dicat agar pengaruh garam alkali hilang / berkurang. (note :
pengaruh garam alkali dapat mengakibatkan perubahan warna).
 Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter.
 Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin potong
keramik.
 Laburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai kuas.
 Isi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal yang
ukurannya sesuai dengan ukuran tali air.

Gambar 19. Pekerjaan Pasnagan Batu Bata


Peralatan : Waterpas, Sendok semen, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Beko sorong,
Sarung tangan dan Selang air.
Bahan : Mortar semen (semen, pasir dan air) dan Batu bata.

List Profil Relief


Pekerjan profil relief adalah pekerjaan yang hampir sama dengan pekerjaan acian.
Pekerjaan ini membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi. Permukaan yang akan direlief
harus kasar dan setelah itu dibentuk pola relief sesuai dengan gambar. Relief ini terbentuk
oleh mortar semen.

Gambar 20. Pekerjaan List Relief Dinding

Peralatan : Waterpas, Sendok semen, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Beko sorong,
Plywodd/multiplek cetakan list Sarung tangan dan Selang air.
Bahan : Semen dan Air.

H. PEKERJAAN SANITASI
Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang. Pipa saluran
air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem atau dapat
ditanam di dinding bila berukuran < 2 “. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran
tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran
pembuang. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.
Gambar 21. Pekerjaan Perpipaan Sanitasi

Peralatan : Kunci, Palu, Cangkul, Tang dan Bor.


Bahan : Pipa, Paku, Kawat, Sealtape dan Lem pipa.

I. PEKERJAAN LANTAI 2 DAN TALANG BETON


a. Pekerjaan Struktur
Item pekerjaan sama dengan diatas metode pelaksanaannya.
b. Plat Lantai
Pekerjaan Plat Lantai Bondek dan Wiremesh :
 Pasang bekisting kolom, cor kolom, dan bongkar bekisting kolom.
 Pasang bekisting balok, pasang perancah lantai.
 Pasang plat lantai bondek.
 Pasang besi tulangan bagian atas.
 Cor lantai dan balok.
 Bongkar bekisting balok dan plat lantai.
Gambar 22. Pekerjaan Wiremesh dan Plat Bondek

Peralatan : Tang potong kawat.


Bahan : Besi wiremesh.

c. Pekerjaan Plat Lantai Talang cor Beton


Item pekerjaan sama dengan diatas metode pelaksanaannya.

Gambar 23. Pekerjaan Talang Beton

Peralatan : Waterpas, Sendok semen, Benang, Paku, Palu, Ember semen, Beko sorong,
Plywodd/multiplek, Sarung tangan, bambu/kayu dolken dan Selang air.
Bahan : Semen dan Air.

J. PEKERJAAN DINDING
Item pekerjaan sama dengan diatas metode pelaksanaannya.

K. PEKERJAAN ATAP
Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). Menyiapkan
semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal
socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu,
dan sebagainya. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. Memberi tanda
posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. Mengukur jarak
antar kuda-kuda. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit. Memasang kuda-kuda
sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja.
Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-
kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut
web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan
yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan. Mengontrol posisi berdirinya kuda-
kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)
Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah
screw 12 – 14 x 20 HEX. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan
dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar
posisi kuda-kuda tidak berubah. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan
semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. Memeriksa ulang jarak
antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). Memeriksa kedataran (leveling)
semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang
sama (datar). Memasang balok nok. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika
bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. Bila
menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan
rafter. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah. Memasang outrigger (gording tambahan setelah
kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat
dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda kuda terluar, dan
jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah
kuda-kuda yang terdekat. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing
ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas
bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok
di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens
adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan
memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus
overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens
selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya. Memeriksa
ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap,
dan memastikan support overhang terpasang dengan benar. Bila menggunakan
Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter,
Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian
dilanjutkan dengan
pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX. Memasang satu jalur
penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap harus lurus dan
rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok – belok.

Gambar 24. Pekerjaan Atap

L. PEKERJAAN LISTRIK
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa/cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum
pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan
bersamaan dengan pemasangan sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan
sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan sambungan/percabangan
harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan
arde penangkal petir.
– tidak boleh ada sambungan
– dihubungkan dengan elektroda pentanahan
– ditanam sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur
dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan
terlalu rumit (banyak). Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm
dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan
saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk
menghindari adanya arus.

Gambar 25. Instalasi Listrik

Peralatan : Tang, Obeng dan Testpen listrik.


Bahan : Solatip, kabel dan Pipa listrik.
M. PEKERJAAN PENGECATAN

Gambar 26. Pekerjaan Pengecatan

Peralatan : Kuas cat, Pengaduk cat dan Ember cat


Bahan : Cat dan Pelarut cat.

PEKERJAAN DINDING
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar. Sebelum dinding diplamur,
plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Pemborong meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk
bidang yang rata. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00,
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat
dengan menggunakan Roller.
Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
texture spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar emulsi
acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor. Untuk cat semprot emulsi
bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5 ps dengan pasir diayak halus,
disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah
kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance sealer dan dicat emulssi.
Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama
setiap lapisnya. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali
resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama. Setelah pekerjaan cat selesai,
bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan
bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

PEKERJAAN CAT LANGIT-LANGIT


Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum board, pelat
beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Cat yang digunakan merk ICI /
AKZO NOBEL, warna ditentukan perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.
Plamur yang digunakan adalah plamur gypsum. Selanjutnya semua metode/prosedur
sama dengan pengecatan dinding dalam pasal 13 kecuali tidak digunakannya lapis alkali
resistance sealer pada pengecatan langi-langit ini. Sambungan-sambungan gypsum board
harus rata agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

PEKERJAAN CAT KAYU


Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah kosen dan daun pintu panil, dan/atau
bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Cat yang digunakan adalah merk ICI / AKZO
NOBEL jenis Synthetic enamel, warna ditentukan perencana setelah melakukan
percobaan pengecatan. Bidang yang akan dicat diberi manie kayu merk Patna, warna
merah 1 lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-lubang//pori-pori
terisi sempurna. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplass besi halus dan
dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan
menggunakan kwas. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, tata,
tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

PEKERJAAN FINISHING MELAMIC


Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat
didalam bangunan utama, termasuk kosen, panil-panil lis-lis, railing kayu, pekerjaan
interior dan mebel, plant, serta bagian-bagian lain yang ditentukaan dalam gambar. Semua
permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran yang
mungkin melekat disitu. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar
supaya seluruh permukaan kayu rata d an licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak
rata pada permukaan kayu tersebut. Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-
pori kayu harus ditutup dengan melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok
dengan kain sampai halus dan rata. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood
filler tersebut, dihaluskan dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas
tersebut dibersihkan. Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian
sanding sealer 4421-2917 dengaan bagian hardener 8873-0801 dan ditambahkan dengan
talk secukupnya. wood filler diaplikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup sempurna
dengan diamplas Duco yang haluss untuk setiap lapisan. Pewarna dipakai dari produksi
yang sama daya sebar mencapai 8 - 10 m2 perliter satu lapis. Warna akan ditentukan
kemudian oleh Perencana. Sanding sealer 421 - 2917 sebagai cat dasar dicampur
dengan hardener 873-0802 serta diencerkan dengan thinner 803-0030. Perbandingan
campuran adalah 10 bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya.
Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dasar setiap lapisan haruss diamplas sempurna sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata. Cat akhiran dipakai Plastofix 241 dengan 421-
1512 ulasan Plastofix lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas sempurna kemudian
ulasan Plastomix lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu
diamplas. Jenis Plastomix akan ditentukan kemudian oleh Perencana.

PEKERJAAN CAT BESI


yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar beserta
pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar.
Cat yang dipakai adalah merk AKZO NOBEL / ICI / Danapaint jenis Syntetic enamel.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.

Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan
ujung yang tajam diberi ‘touch up’ dengan dua lapis U-pox Red lead primer 520-1130
setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan. Setelah kering sesudah 24 jam, dan
diamplass kembali maka disemprot 1 lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir
U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan
semprot dengan compressor 2 lapis. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin,
utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.

Gambar 27. Pekerjaan Pengecatan Rangka Baja

PEKERJAAN MENI KAYU


Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh permukaan multiplex plywood
yang akan dicat, rangka langit, rangka-rangka pintu dan atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar. Meni yang digunakan adalah menie kayu merk Patna warna merah.
Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Sebelum pekerjaan menie dilakukan, bidang kayu kasar harus diamplas
dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu halus sampai permukaan
bidang licin dan rata. Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas, dilakukan
lapis, sedemikan rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.
III. PEKERJAAN PEDESTRIAN DEPAN

Gambar 28. Pekerjaan Pedestrian

Pekerjaan pedestrian depan terdiri dari :


a. Pembongkaran pagar existing
b. Penimbunan peninggi lantai dengan tanah timbunan
c. Urugan pasir bawah lantai
d. Cor lantai kerja
e. Keramik 30 x 30 Unpolish
f. Keramik 60 x 60 Unpolish
g. Pasangan1/2 bata
h. Pasangan batu kacang
Metode pelaksanaan pekerjaan di atas telah diuraikan pada pekerjaan sebelumnya.
Peralatan : Waterpas, Palu karet, Palu, Sendok semen, Skrab semen dan Sendok spesi.
Bahan : Keramik lantai, Semen, Benang dan Air.

IV. PEKERJAAN REHAB LANTAI DAN LISPLANK BELAIRUNG 5 UNIT


1. Pekerjaan Lantai Belarung
Pada pekerjaan ini terdiri dari timbunan lantai, pasir urug, lantai kerja pondasi, keramik lantai
40x40 dan dinding meja lantai belairung. Semua pekerjaan tersebut sudah diuraikan
sebelumnya.
2. Pekerjaan Struktur
Pada pekerjaan ini terdiri dari cor sloof, balok dan kolom. Semua pekerjaan tersebut sudah
diuraikan sebelumnya.
3. Pekerjaan Dinding
Pada pekerjaan ini terdiri dari pasangan ½ bata, plesteran dan acian. Semua pekerjaan
tersebut sudah diuraikan sebelumnya.
4. Pekerjaan Dinding GRC
Langkah-langkah pelaksanaan Pekerjaan Plafond Gypsum dan GRC adalah sebagai
berikut:
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum dan GRC.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board GRC board, list gypsum, hollow 2/4
& 4/4, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, schafolding,
gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.
Pengukuran
 Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
 Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
 Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka
hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
 Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan
menggunakan sekrup gypsum.
 Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
 Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Pemasangan plafond gypsum dan GRC
 Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dan GRC dapat mulai dipasang.
 Untuk gypsum dan GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
 Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala
sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum dan GRC.
 Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum dan GRC sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
 Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
 Setelah lembaran gypsum dan GRC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
Finishing plafond gypsum dan GRC
 Untuk gypsum dan GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang
rata/flat.
 Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
 Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond gypsum.
Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond dengan
perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.

Gambar 29. Pekerjaan Dinding GRC

5. Pekerjaan Pintu dan Jendela


Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan
pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat. Adapun metode
pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut :
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
Pengukuran
 Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang
kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
 Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada
perbaikan.
 Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
 Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
Pemasangan kusen alumunium dan frame
 Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw
fisher menggunakan fisher S8.
 Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi
silicone sealant.
 Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak
ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.
 Pelaksanaan Pekerjaan Pintu, Kusen dan Jendela Alumunium
Proteksi
 Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi
pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang
dapat merusak aluminium tersebut.
Gambar 30. Pekerjaan Aluminium

V. REHAB DRAINASE
Pada pekerjaan drainase terdiri dari beberapa tahap pekerjaan yaitu
1. Pleseteran drainase
Semua tahap pekerjaan sudah diuraikan sebelumnya.
2. Pemasangan floor drainase
 Floor drain yang digunakan sesuai dengan spesifikasi.
 Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar.
 Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah disetujui
oleh Pemilik Pekerjaan.
 Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan
ukuran floor drain tersebut.
 Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air.
 Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran.
3. Cor plat penutup drainase, yaitu bekisting, pembesian dan pengecoran.
Semua tahap pekerjaan sudah diuraikan sebelumnya.
Gambar 31. Pekerjaan Floor Drain

VI. REVITALISASI SOUVENIR SHOP 1 UNIT


Pada peroses pembangunan revitalisasi souvenir shop 1 unit ini dilakukan beberapa pekerjaan
yaitu :
 Galian tanah
Semua tahap pekerjaan sudah diuraikan sebelumnya.
 Pasir urug
Semua tahap pekerjaan sudah diuraikan sebelumnya.
 Urugan tanah pondasi kembali
Semua tahap pekerjaan sudah diuraikan sebelumnya.
 Pekerjaan pondasi dan kolom pedestal
Pada pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu :
1) Lantai kerja
2) Cor pondasi bangunan losd K-200
3) Besi pondasi dan kolom pedestal
4) Begisting pondasi tapak
Semua tahap pekerjaan diatas sudah diuraikan sebelumnya.
 Pekerjaan sloof 20x25
Pada pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu :
1) Cor pondasi bangunan llosd K-200
2) Besi sloof
3) Begisting sloof
Semua tahap pekerjaan diatas sudah diuraikan sebelumnya.
 Pekerjaan lantai losd
Pada pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu :
1) Timbunan peninggian lantai dengan tanah timbun
2) Urugan pasir bawah lantai
3) Cor lantai kerja bawah lantai
4) Pekerjaan cor kolom
5) Keramik 40x40 cm
6) pengecatan
Semua tahap pekerjaan diatas sudah diuraikan sebelumnya.

VII. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR


Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, kami akan membersihkan semua
bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai, dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. kami
juga akan membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa material yang
digunakan lagi akan dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar
bersih dan rapi.

VIII. MASA PEMELIHARAAN


Selama masa pemeliharaan kami berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsi
dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah
dikerjakan. Masa pemeliharaan pekerjaan ini adalah seratus delapan puluh hari kalender (180
hari kalender).
IX. KETENTUAN TAMBAHAN
 Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini
atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib
menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
 Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan
mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara
pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur
Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Medan, 10 Juli 2017


CV. CITRA ANUGRAH PERSADA

HANAPI PANJAITAN
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai