Anda di halaman 1dari 19

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

(RKK)

Nama Kegiatan
PENATA PRASARANA PERTANIAN

Nama Paket
PEMBANGUNAN JALAN PRODUKSI, DESA MEHALAAN BARAT, KEC. MEHALAAN,
KABUPATEN MAMASA

CV. MAJAPAHIT

T.A 2022
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

DAFTAR
ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3 Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
C.2 Kompetensi
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
D.2 Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
E.2 Tinjauan manajemen
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


CV. MAJAPAHIT adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk
turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.

Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan
sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajeman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan
pelaksaanaan K3. dari unsur pimpinan CV. MAJAPAHIT sebagai langkah awal akan
mengidentifikasi isu eksternal maupun internal. Isu yang dimaksud dapat berupa isu
yang bersifat positif ataupun negatif. Isu internal dan isu eksternal ini diibaratkan
seperti bola liar, yang jika bisa dikelola dengan baik akan mampu digunakan sebagai
suatu tools untuk memajukan organisasi.

Dengan mengidentifikasi isu internal maupun eksternal lebih awal diharapkan kami
dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dalam penanganan permasalahn yang
mungkin akan muncul

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan


Lingkungan (K3L) menjadi prioritas bagi CV. MAJAPAHIT untuk melindungi segenap
karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.

Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja


merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan.
Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang
bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu,
karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok.

Dalam lingkungan Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas.


Oleh karena itu, Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa
seluruh karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur standar
keselamatan yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. Perusahaan
mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif
seluruh karyawan, subkontraktor, serta
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

1 Nama SUDIRMAN
Jabatan Direktur
Bertindak Untuk CV. MAJAPAHIT
dan atas nama

Dalam rangka pengadaan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec.
Mehalaan, Kabupaten Mamasa di Kabupaten Mamasa . berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa
seluruh pelaksanaan
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP);
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Bandar Lampung,
Mamuju 1230Juni
Juli2022
2020
CV. MAJAPAHIT

SUDIRMAN
'“'' *“ ” * . “””*‘’"**'*
Direktur
ADHI BUSTHOMI
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

B.1. Identifikasi Bahaya,Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3

Nama Perusahaan : PT. MAJAPAHIT


Kegiatan : PENATA PRASARANA PERTANIAN
Nama Paket : PEMBANGUNAN JALAN PRODUKSI, DESA MEHALAAN KEC. MEHALAA, KABUPATEN MAMASA
Lokasi : Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa
Tanggal dibuat : Mamuju, 12 Juni 2022

DESKRIPSI PENILAIAN RESIKO PENILAIAN SISA


RESIKO RESIKO
PERSYARATAN KEM NIL KEM NIL KETERA
NO. PENGENDALIAN AWAL KEPA PENGENDALIAN LANJUTAN KEP
JENIS PEMENUHAN U AI TINGKAT U AI TINGKAT N
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA ( Skenario PERATURAN - A- GAN
BAHAYA NG- RESI RESIKO NG- RESI RESIKO
Bahaya ) RAH RAH
(Type KINA K O (TR) KINA K O (TR)
Kecelakaan) A N A N
N (FxA N (FxA
(A) (A)
(F) ) (F) )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi 1). Lepasnya alat berat dari Iritasi / Asma / 1). Dilakukan pengecekan kendaraan dan 1 5 5 Sedang 1). Menggunakan APD sesuai standar SNI
mobil angkutan / jatuh Gangguan alat berat sebelum kegiatan (Sepatu Safety, Helm, Masker,
n/a n/a n/a n/a n/a
Pernafasan pelaksanaan dimulai Kacamata, Sarung Tangan dan Rompi
Safety).

Permen PUPR no.14


2). Terjadi tabrakan Cedera / Mati / 2). Kegiatan pelaksanaan Mobilisasi 2 3 6 Sedang 2). Mengikuti metode kerja dan instruksi
tahun 2020
mengakibatkan kerusakan Aset Rusak (Menaikkan dan Menurunkan Alat Berat) Kerja sesuai arahan serta Menggunakan
Permen PUPR
alat berat dan korban di Area terbuka, Sopir atau Operator APD sesuai standar SNI (Sepatu Safety,
no.02/PRT/M/20
18 Permen PUPR memiliki SIM dan SIO yang berlisensi Helm, Masker, Kacamata, Sarung n/a n/a n/a n/a n/a
no.05/PRT/M/20 Tangan dan Rompi Safety).
14 PP No. 50
tahun 2012
tentang Penerapan
SMK3
3). Penularan Covid-19 (Virus Corona)
Tertular COVID- 3). Selalu Memperhatikan Protokol 4 2 8 Sedang 3). Selalu Memperhatikan Protokol
19 Kesehatan untuk mencegah Kesehatan untuk mencegah
penyebaran Virus COVID- 19 penyebaran Virus COVID- 19 n/a n/a n/a n/a n/a

DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase 1). Potensi bahaya akibat pipa gas, Cedera / Cacat 1). Mengikuti metode kerja dan instruksi 1 2 2 Kecil 1). Melakukan pengawasan terhadap
dan Saluran Air pipa air, dan konduktor listrik Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
yang terkena galian Permen PUPR no.14 standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
tahun 2020 Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Permen PUPR Rompi Safety).
no.02/PRT/M/20
18 Permen PUPR
2). Kecelakaan akibat terkena Cedera / Cacat no.05/PRT/M/20 2 2 4 Kecil 2). Melakukan pengawasan terhadap
cangkul/alat penggali lain 14 PP No. 50 2). Mengikuti metode kerja dan instruksi kegiatan galian oleh pelaksana
dari sesama pekerja tahun 2012 Kerja serta Menggunakan APD sesuai
n/a n/a n/a n/a n/a
tentang Penerapan standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
SMK3 Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).
DESKRIPSI PENILAIAN RESIKO PENILAIAN SISA
RESIKO RESIKO
PERSYARATAN KEM NIL KEM NIL KETERA
NO. PENGENDALIAN AWAL KEPA PENGENDALIAN LANJUTAN KEP
JENIS PEMENUHAN U AI TINGKAT U AI TINGKAT N
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA ( Skenario PERATURAN - A- GAN
BAHAYA NG- RESI RESIKO NG- RESI RESIKO
Bahaya ) RAH RAH
(Type KINA K O (TR) KINA K O (TR)
Kecelakaan) A N A N
N (FxA N (FxA
(A) (A)
(F) ) (F) )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

3). Penularan Covid 19 (Virus Corona) Tertular COVID- 3). Selalu Memperhatikan Protokol 4 2 8 Sedang 3). Selalu Memperhatikan Protokol
19 Kesehatan untuk mencegah Kesehatan untuk mencegah
penyebaran Virus COVID- 19 penyebaran Virus COVID- 19 n/a n/a n/a n/a n/a

4). Terkena cangkul sendiri/luka Cedera / Cacat 4). Mengikuti metode kerja dan instruksi 1 2 2 Kecil 4). Melakukan pengawasan terhadap
akibat lainnya jika penggalian Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
dilakukan malam hari standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

5). Runtuhnya lereng galian Cedera / Cacat 5). Mengikuti metode kerja dan instruksi 1 1 1 Kecil 5). Melakukan pengawasan terhadap
Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

6). Terpeleset pada saat menggali Cedera / Cacat 6). Mengikuti metode kerja dan instruksi 3 1 3 Kecil 6). Melakukan pengawasan terhadap
Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
standar SNI (Sepatu Safety, Helm, n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

7). Tertimpah benda jatuh dari atas Cedera / Cacat 7). Mengikuti metode kerja dan instruksi 1 1 1 Kecil 7). Melakukan pengawasan terhadap
Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

8). Potensi Kecelakaan akibat Cedera / Cacat 8). Mengikuti metode kerja dan instruksi 3 2 6 Sedang 8). Melakukan pengawasan terhadap
penggalian menggunakan mesin Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
penggali (excavator) standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

9). Bahaya terperosok


Cedera / Cacat 9). Mengikuti metode kerja dan instruksi 2 2 4 Kecil 9). Melakukan pengawasan terhadap
ketempat penggalian
Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
standar SNI (Sepatu Safety, Helm, n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).
10). Bahaya akibat genangan air
di tempat galian Cedera / Cacat 10). Mengikuti metode kerja dan instruksi 2 1 2 Kecil 10). Melakukan pengawasan terhadap
Kerja serta Menggunakan APD sesuai kegiatan galian oleh pelaksana
standar SNI (Sepatu Safety, Helm,
n/a n/a n/a n/a n/a
Masker, Kacamata, Sarung Tangan dan
Rompi Safety).

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.2.(1 Galian Tanah Biasa


a) 1). Gangguan kesehatan akibat 1). Menyediakan rambu-rambu
kondisi kerja secara Cedera / Cacat / peringatan, petunjuk serta 2 2 4 Kecil 1). Memberi rambu-rambu peringatan yang
Mati lengkap
umum, kecelakaan akibat Menggunakan APD sesuai standar SNI
penggunaan peralatan kurang Permen PUPR no.14 (Sepatu Safety, Helm, Masker,
tahun n/a n/a n/a n/a n/a
baik, kecelakaan akibat Kacamata, Sarung Tangan dan Rompi
2020
terkena peralatan gali, Safety).
Permen PUPR
tertimpa material, terjatuh
no.02/PRT/M/20
pada lubang galian.
18 Permen PUPR
Tertular COVID- no.05/PRT/M/20 2). Selalu Memperhatikan Protokol 4 2 8 Sedang 2). Selalu Memperhatikan Protokol
2). Penularan Covid 19 (Virus Corona)
19 14 PP No. 50 Kesehatan untuk mencegah Kesehatan untuk mencegah
tahun 2012 penyebaran Virus COVID- 19 penyebaran Virus COVID- 19 n/a n/a n/a n/a n/a
tentang Penerapan
SMK3
Dibuat Oleh ;

MANSUR MANTIRE, ST
Kepala Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

B.2. Rencana Tindakan ( Sasaran khusus & program khusus )

Nama Perusahaan : PT. MAJAPAHIT


Kegiatan : PENATA PRASARANA PERTANIAN
Nama Paket : PEMBANGUNAN JALAN PRODUKSI, DESA MEHALAAN KEC. MEHALAA, KABUPATEN MAMASA
Lokasi : Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa
Tanggal dibuat : Mamuju, 12 Juni 2022
SASARAN KHUSUS PROGRAM SUMBER DAYA
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai Kolom TABEL
NO. JADWAL INDIKATOR
6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA BENTUK MONITORING PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANAAN PENCAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

DIVISI 1. UMUM
1.2 1). Dilakukan pengecekan kendaraan dan alat berat Pengecekan Tidak ada kecelakaan APD Lengkap sesuai Sebelum Mulai Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan kerja Petugas K3 dan Pelaksana
sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai kendaraan kerja akibat polusi dari standar SNI Memobilisasikan Alat dan melakukan pengawasan Lapangan
pengangkut dan alat mobilisasi yang tidak Mengikuti Jadwal selama pekerjaan
berat oleh mekanik baik Mobilisasi Alat berlangsung
kendaraan,

2). Kegiatan pelaksanaan Mobilisasi (Menaikkan dan Mengikuti metode Sesuai dengan Pengadaan rambu - Sebelum Mulai Evaluasi hasil Pengarahan Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
Menurunkan Alat Berat) di Area terbuka, Sopir kerja dan instruksi Metode Pekerjaan Mobilisasi rambu lengkap Memobilisasikan Alat dan dan Pelaksanaan kerja Lapangan
atau Operator memiliki SIM dan SIO yang kerja Mengikuti Jadwal
berlisensi Mobilisasi Alat

3). Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan untuk Menjalan Program K3 Sehat, Tidak ada yang SDM sesuai dengan Selama masa Kontrak Check suhu tubuh setiap Semua Personil di lingkup
mencegah penyebaran Virus COVID-19 dan SOP masing- tertular COVID-19 klasifikasi pekerja berjalan pagi Tidak ada yang pekerjaan
masing personil terjangkit COVID-19

DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) 1). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode Tidak ada kecelakaan APD Lengkap sesuai Selama Kegiatan Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi kerja standar SNI dan pekerjaan berjalan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
Galian untuk galian Saluran Air
Selokan
Ada petugas yang
2). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Tidak ada kecelakaan Drainase dan Selama Kegiatan
melakukan pengawasan
Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu Mengikuti metode kerja pekerjaan berjalan kerja akibat pekerjaan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja dan instruksi
Saluran Air APD Lengkap sesuai selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). kerja standar SNI dan Selokan Drainase dan dan Saluran Air
Saluran Air
Pengadaan rambu -
rambu lengkap di area
galian
SASARAN KHUSUS PROGRAM SUMBER DAYA
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai Kolom TABEL
NO. JADWAL INDIKATOR
6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA BENTUK MONITORING PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANAAN PENCAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3). Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan untuk Menjalan Program K3 Sehat, Tidak ada yang SDM sesuai dengan Selama masa Kontrak Check suhu tubuh setiap Tidak ada yang Semua Personil di lingkup
mencegah penyebaran Virus COVID-19 dan SOP masing- tertular COVID-19 klasifikasi pekerja berjalan pagi terjangkit COVID-19 pekerjaan
masing personil

4). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode Tidak ada kecelakaan APD Lengkap sesuai Selama Kegiatan Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi kerja standar SNI dan pekerjaan berjalan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air

5). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode APD Lengkap sesuai Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan
Tidak ada kecelakaan Selama Kegiatan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi standar SNI dan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan
kerja pekerjaan berjalan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air

6). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode APD Lengkap sesuai Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi Tidak ada kecelakaan standar SNI dan Selama Kegiatan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Petugas K3 dan Pelaksana
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja kerja Pengadaan rambu - pekerjaan berjalan selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase Lapangan
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air
Galian untuk
7). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Selokan Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan
Tidak ada kecelakaan Selama Kegiatan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu Mengikuti metode Drainase dan APD Lengkap sesuai melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja dan instruksi kerja standar SNI dan pekerjaan berjalan selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase Lapangan
dan Rompi Safety). kerja
Saluran Air Pengadaan rambu - Selokan Drainase dan dan Saluran Air
rambu lengkap di area Saluran Air
galian

8). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode Tidak ada kecelakaan APD Lengkap sesuai Selama Kegiatan Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi kerja standar SNI dan pekerjaan berjalan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air

9). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode APD Lengkap sesuai Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan
Tidak ada kecelakaan Selama Kegiatan Petugas K3 dan Pelaksana
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi standar SNI dan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan
kerja pekerjaan berjalan Lapangan
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air

10). Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja serta Mengikuti metode APD Lengkap sesuai Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan
Menggunakan APD sesuai standar SNI (Sepatu kerja dan instruksi Tidak ada kecelakaan standar SNI dan Selama Kegiatan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Petugas K3 dan Pelaksana
Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung Tangan kerja kerja Pengadaan rambu - pekerjaan berjalan selama pekerjaan Galian Galian Selokan Drainase Lapangan
dan Rompi Safety). rambu lengkap di area Selokan Drainase dan dan Saluran Air
galian Saluran Air

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


3.2.(1 1). Menyediakan rambu-rambu peringatan, petunjuk Mengikuti metode Tidak ada kecelakaan APD Lengkap sesuai Selama Kegiatan Ada petugas yang Tidak ada kecelakaan Petugas K3 dan Pelaksana
a) serta Menggunakan APD sesuai standar SNI kerja dan instruksi kerja standar SNI dan pekerjaan berjalan melakukan pengawasan kerja akibat pekerjaan Lapangan
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata, Sarung kerja Pengadaan rambu - selama pekerjaan galian galian
Tangan dan Rompi Safety). rambu lengkap di area
Galian Biasa Galian
2). Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan Sehat, Tidak ada yang Selama masa Kontrak Check suhu tubuh setiap Semua Personil di lingkup
untuk mencegah penyebaran Virus COVID- Menjalan Program K3 tertular COVID-19 SDM sesuai dengan berjalan pagi Tidak ada yang pekerjaan
19 dan SOP masing- klasifikasi pekerja terjangkit COVID-19
masing personil

Dibuat Oleh ;

MANSUR MANTIRE, ST
Kepala Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

B.3 Standar dan peraturan perundangan

Daftar Peraturan Perundang – undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi ;
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 ;
5. Perpres 54/2010; 70/2012 Pengadaan barang/Jasa Pemerintah.
6. Surat SKB Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No 174/Men/1986
dan No 104/Kpts/1986 tentang K3 pada tempat kegiatan konstruksi
7. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 ttg Pedoman SMK3 Kontruksi Bidang PU.

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yang
mendukung pelaksanaan K3

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan
menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).

CV. MAJAPAHIT konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai
tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan
perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan

C.1 Sumber Daya


Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan
keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan,
kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi
pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan

Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau
ditransfer ke pekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup:
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

1. Prosedur darurat;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk
melindungi keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka
perlu menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan
praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka

C.2 Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan,
setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang
profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan
melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.
Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM
K3
untuk berbagai bidang keahlian dan bidang kegiatan.

Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat
utama, madya dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3.

C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA
KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program
perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS
18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada
di tempat kerja

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:


1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program
Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan
perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
serta
mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas
operasi
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3


7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil
secara berkala
10 Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya,
termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
11 Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
12 Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
13 Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
14 Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat
bekerja
secara aman dan selamat
15 Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

C.4 Komunikasi
Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di
Lapangan. Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan
dalam pelaksanaan di lapangan

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Petugas K3 Setiap Hari

2 Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Pelaksana Setiap Hari

3 Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox meeting) Petugas K3 Seminggu Sekali

Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction


4 Petugas K3 Setiap Dua Minggu Sekali
Safety Meeting)
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

C.5 Informasi Terdokumentasi


ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk
dikendalikan dan dikelola oleh organisasi,

Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sbb :
1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,
2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015


1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi
4. Output dari proses desain dan pengembangan
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan
dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10 Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa,
termasuk konsesi yang diperoleh
11 Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12 Bukti pelaksanaan program audit dan hasil
audit 13 Bukti hasil tinjauan manajemen
14 Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1 Perencanaan Operasi


Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan
Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Produksi, Desa
Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa merupakan suatu kegiatan yang
sangat kompleks dengan perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang
di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan sumber daya manusia.

Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan kerja,
penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang
disebabkan oleh pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara
mutu produk dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi
untuk meminimalisasi terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat
lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi di
proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan
yang selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta pihak-pihak
yang terkait dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3 Konstruksi pada Paket Pekerjaan
Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Seluruh Personil atau tenaga kerja yang di tugaskan CV. MAJAPAHIT diberikan pelatihan-
pelatihan yang bertujuan agar dapat tanggap dalam mengantisipasi datangnya keadaan darurat
sehingga semua org pada saat itu mengetahui hal" apasaja yang harus dilakukan untuk selamat.
karna kita tidak tahu kapan keadaan darurat itu datang.

Berikut ini kerugian yang mungkin dapat terjadi :


1. Kecelakaan yang menimpa pada karyawan, tamu perusahaan, atau lainnya dari yang teringan
seperti luka sampai yang terberat seperti meninggal dunia.
2. Gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental
3. Kerusakan aset, meskipun kerugian ini bersifat finansial, namun dapat mengakibatkan
kerugian secara ganda karna hilangnya proses kegiatan.
4. Terhentinya kegiatan operasi perusahaan, yang berakibat terhentinya proses
pekerjaan yang menyangkut kredibilitas dan komitmen terhadap pengguna jasa.
Dalam penanganan kondisi darurat, diperlukan pemahaman secara perspektif dalam penanganan
secara totalitas terhadap dampak adanya resiko bahaya yang meliputi:

1. Perencanaan tentang antisipasi penanggulangan keadaan darurat dengan menggunakan


sumber daya yang tersedia dan telah disiapkan yang memuat antara lain organisasi dalam
bentuk koordinasi, tugas dan tanggung jawab secara jelas dan prosedur operasional
penanggulangan keadaan darurat.
2. Penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan dan handal ketika dibutuhkan
3. Penyediaan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya
4. Pembinaan secara kesinambungan dalam bentuk sosialisasi peningkatan kesadaran guna
merubah perilaku selamat baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat.
5. Pelatihan Simulasi darurat secara berkala dan evaluasi pelaksanaannya agar semua insan pelaku
dalam
organisasi tanggap darurat menjadi familiar dengan tugas dan tanggung jawab, serta semua
sistem/sarana/peralatan darurat selalu siap pakai jika dibutuhkan.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

ANALISIS KESELAMATAN PERKERJAAN (JOB


SAFETY ANALYSIS)
Nama Kegiatan : KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN JALAN USAHA TANI
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasa
Tanggal Pekerjaan : ………………….. s/d ………………….. …………..

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan: No
1 Helm/ Safety Helmet 4 Rompi Keselamatan/Safety Vest 7 ………………
2 Sepatu/ Safety Shoes 5 Masker Pernafasan/Respiratory 8 ………………
3 Sarung Tangan/Safety Gloses 6 Pelindung Mata 9 ………………

NO URUTAN LANGKAH PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALI PENANGGUNG


AN JAWAB

DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi - Lepasnya alat berat dari mobil angkutan / - Dilakukan pengecekan kendaraan dan alat Petugas
jatuh berat sebelum kegiatan pelaksanaan
K3 &
dimulai
Tahapan Pekerjaan : Pelaksana
- Terjadi tabrakan mengakibatkan kerusakan - Kegiatan pelaksanaan Mobilisasi (Menaikkan
1. Persiapan alat berat dan korban dan Menurunkan Alat Berat) di Area
2. Mobilisasi Peralatan, Fasilitas Kantor, terbuka, Sopir atau Operator memiliki SIM
Fasilitas Laboratorium, Personil, Material - Penularan Covid-19 (Virus Corona)
dan SIO yang berlisensi
3. Kajian Teknis Lapangan
- Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan
4. Demobilisasi
untuk mencegah penyebaran Virus COVID-
19
Catatan : Tahapan pekerjaan secara detail
diuraikan pada metode pelaksanaan pekerjaan

DIVISI 2 DRAINASE
2.1.(1 Galian untuk Selokan Drainase dan - Potensi bahaya akibat pipa gas, pipa air, - Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
) Saluran Air dan konduktor listrik yang terkena serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
galian (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
Tahapan Pekerjaan : - Kecelakaan akibat terkena cangkul/alat
penggali lain dari sesama pekerja - Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
1. Request Pelaksanaan Pekerjaan serta Menggunakan APD sesuai standar SNI Petugas
2. Persiapan Personil, Alat dan Bahan - Penularan Covid 19 (Virus Corona) (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
K3 &
3. Pelaksanaan Pekerjaan - Terkena cangkul sendiri/luka akibat lainnya Sarung Tangan dan Rompi Safety).
jika penggalian dilakukan malam hari Pelaksana
4. Perapihan dan Pembersihan
- Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan
5. Pengecekan Hasil Pekerjaan (Opname) - Runtuhnya lereng galian untuk mencegah penyebaran Virus COVID-
- Terpeleset pada saat menggali 19
6. Pembuatan Laporan
- Tertimpah benda jatuh dari atas
- Potensi Kecelakaan akibat penggalian
Catatan : Tahapan pekerjaan secara detail menggunakan mesin penggali - Melakukan pengawasan terhadap kegiatan
diuraikan pada metode pelaksanaan pekerjaan (excavator) galian oleh pelaksana

- Bahaya terperosok ketempat penggalian - Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
- Bahaya akibat genangan air di tempat galian
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
NO URUTAN LANGKAH PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALI PENANGGUNG
AN JAWAB

DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN


GEOSINTETIK - Menggunakan rambu-rambu peringatan dan
Menggunakan APD sesuai standar SNI
(Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
3.2.(1 Galian Biasa - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit, dan paru-
a) paru
Tahapan Pekerjaan : - Terkena Alat Penggali - Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
1. Request Pelaksanaan Pekerjaan serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
Petugas
- Jatuh kedalam Bekas Galian (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
2. Persiapan Personil, Alat dan Bahan K3 &
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
3. Pelaksanaan Pekerjaan - potensi bahaya akibat pipa gas, pipa air,
dan konduktor listrik yang terkena Pelaksana
4. Perapihan dan Pembersihan
galian - Selalu Memperhatikan Protokol Kesehatan
5. Pengecekan Hasil Pekerjaan (Opname) untuk mencegah penyebaran Virus COVID-
6. Pembuatan Laporan - Kecelakaan akibat terkena cangkul/alat 19
penggali lain dari sesama pekerja
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
Catatan : Tahapan pekerjaan secara detail - Penularan Covid 19 (Virus Corona) serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
diuraikan pada metode pelaksanaan pekerjaan - Terkena cangkul sendiri/luka akibat lainnya (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
jika penggalian dilakukan malam hari Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
- Runtuhnya lereng galian serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
- Terpeleset pada saat menggali (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
- Tertimpah benda jatuh dari atas Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Potensi Kecelakaan akibat penggalian - Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
menggunakan mesin penggali serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
(excavator) (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan dan Rompi Safety).
- Bahaya terperosok ketempat penggalian
- Mengikuti metode kerja dan instruksi Kerja
- Bahaya akibat genangan air di tempat galian serta Menggunakan APD sesuai standar SNI
- (Sepatu Safety, Helm, Masker, Kacamata,
Sarung Tangan
- dan Rompi Safety).
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1 Pemantauan dan evaluasi


Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara
teratur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan.
Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai
macam pengukuran dan

Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3
di Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :
1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk
mengevaluasi perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian
baru.
5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun secara
reaktif.
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3
Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Umum
Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anggota-
anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Umum Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi
tingkat keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-
tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif
di tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif
dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan
kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :


1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
8. Penerapan Program - program K3
9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di
tempat kerja 10 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :


1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan


yang berkaitan dengan K3.
Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk
menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT

E.1 PEMANTAUAN DAN EVALUASI

TAHUN 2022
BULAN KE
NO KEGIATAN PIC
I II III IV V VI

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Petugas K3

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3

3 Audit Internal Petugas K3


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten
Mamasa

E.2 Tinjauan manajemen

Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan
aktivitas
Perusahaan.
2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil lain yang
dicita-
citakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala
yang secara umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).
2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor
7. Kinerja K3 Pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.

E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang evaluasi


kepatuhan terhadap persyaratan peraturan, kinerja K3, pencapaian sasaran K3, komunikasi yang
terjalin dengan pihak luar berkaitan dengan kritik dan saran yang membangun, status penyelidikan
IBPR serta persyaratan perundang-undangan yang terkait dengan K3.
Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan
SMK3, pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk
barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :
1. Evaluasi terhadap kebijakan K3
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan
SMK3. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Anda mungkin juga menyukai