1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Umum
Mobilisasi harus memperhatikan pengangkutan alat dan peralatan konstruksi,
berdasarkan program konstruksi Penyedia Jasa, dari tempat asal ke lokasi dimana alat
dan peralatan dipergunakan. Apabila secara substansi mobilisasi telah selesai
dilaksanakan Penyedia Jasa harus menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan
kepada Direksi untuk sertifikasi dan persetujuan. Dengan ijin Direksi, setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa dapat melakukan perubahan,
pengurangan dan/atau perbaikan alat dan peralatannya.
Peralatan Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penting yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Direksi dapat, apabila mempertimbangkan peralatan tersebut
penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak, memerintahkan
Penyedia Jasa menyediakan tambahan peralatan. Seluruh peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa harus dilengkapi dengan semua suku cadang dan Penyedia Jasa
harus menjaga pemenuhan suku cadang yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan pekerjaan secara efisien.
Program dan Pernyataan Pengiriman Peralatan
Bersamaan dengan penyampaian program , Penyedia Jasa harus menyediakan Direksi
program lengkap pengangkutan peralatan yang memperlihatkan secara detail tahapan
pengangkutan dan pengiriman ke lokasi yang sesuai dengan usulan program
konstruksi.
Penyedia Jasa harus senantiasa menyampaikan informasi kepada Direksi setiap
kedatangan mesin, peralatan dan material dilokasi proyek.
Pembayaran
Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dengan cara harga Lumpsum dan
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga . Tahapan pembayaran dilakukan
sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap mobilisasi alat dan peralatan yang
secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian alat dan peralatan yang telah
disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga , akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa mobilisasi peralatan telah dilaksanakan
untuk masing-masing jenis alat atau peralatan sebagaimana tersebut diatas.
Setiap tahapan pelaksanaan kontruksi utama yang mempunyai potensi bahaya harus
dilengkapi dengan metode kerja yang selamat dan aman. Misal untuk pekerjaan di
ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja, papan tepi, tangga kerja,
pagar pelindung serta APD yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah, berpasir
yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5m atau lebih mutlak harus menggunakan
turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun.
Setiap tenaga ahli harus mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen
resiko (identifikasi bahaya,penilaian resiko dan pengendalian resiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa
semua potensi bahaya dan resiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi
teknis dan metode kerja tersebut telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima
sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang berlaku.
Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang K3 diatas mempunyai kemampuan
melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum
memulai pekerjaan, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan resiko telah
teridentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja atau
penyakit di tempat kerja.
5. Personel K3 Konstruksi
Penyedia Jasa wajib memastikan seluruh tenaga kerja memiliki kompetensi dan
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dan memperhatikan kesejahteraan
pekerja dan program perlindungan pekerja.
Pembayaran
Pembayaran penyelenggaraan SMK3 dengan cara harga Lumpsum dan dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tahapan pembayaran dilakukan sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap penyediaan alat, sarana dan
prasaran SMK3 yang secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian yang
telah disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa penyelenggaraan SMK3 telah dilaksanakan
sebagaimana masa pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
g. Dokumen Kontrak
1. Dokumen Kontrak
Gambar yang ada dalam Dokumen Pelelangan hanya diperlukan untuk
keperluan pelelangan saja. Gambar yang disediakan oleh Direksi, diterima oleh
Penyedia barang/jasa dan dilampirkan didalam Dokumen Kontrak adalah
Gambar Kontrak yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dan konsep disain
Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai Kontrak. Penyedia barang/jasa dapat
menggunakan Gambar Kontrak untuk keperluan awal pengadaan material atau
persiapan gambar pekerjaan sementara. Namun demikian Gambar Kontrak
bukan untuk dasar pabrikasi peralatan atau pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar Konstruksi
Gambar Kontrak akan diganti dengan Gambar Konstruksi. Direksi akan
menyediakan 2 (dua) set ukuran penuh Gambar Konstruksi kepada Penyedia
barang/jasa untuk keperluan program konstruksi. Segera setelah menerima
Gambar Konstruksi, Penyedia barang/jasa harus melakukan pengecekan secara
teliti dan meminta petunjuk secara tertulis kepada Direksi apabila dijumpai
adanya perbedaan, kesalahan atau hilangnya ketentuan, dan Direksi akan
memberikan instruksi secara lengkap kepada Penyedia barang/jasa apabila
dijumpai perbedaan, kesalahan atau hilangnya ketentuan dimaksud. Penyedia
barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Konstruksi dengan
harga yang tercantum dan Daftar Kuantitas dan Harga pada saat penawaran.
Walaupun Gambar disiapkan dengan skala, pekerjaan harus berdasarkan
dengan ukuran-ukuran yang tertera dalam Gambar dan bukan dalam dimensi
skala Gambar.
Ukuran gambar yang diikuti oleh Penyedia barang/jasa dalam dimensi angka
sebagaimana yang ada pada Gambar. Apabila dimensi angka tidak tertera, maka
Penyedia barang/jasa harus mendapatkan penjelasan dari Direksi sebelum
melaksanakan pekerjaan dimana diperlukan angka sebagai referensi pekerjaan
tersebut. Dalam setiap keadaan, gambar detail yang disetujui oleh Direksi akan
berlaku lebih tinggi dari pada gambar – gambar umum.
Sebagai akibat dari pekerjaan tanah dan adanya tambahan informasi berkaitan
pondasi atau kondisi lainnya, pengetesan lanjutan atau apabila informasi
tambahan tersebut diperlukan untuk merubah keselarasan, penampang
melintang, ukuran-ukuran atau rencana pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan, Direksi mempunyai hak untuk melakukan perubahan-perubahan dan
Penyedia barang/jasa harus mengikuti setiap petunjuk yang diberikan oleh
Direksi.
Gambar Kontrak, dapat dipergunakan sebagai gambar konstruksi sesuai
ketentuan diatas apabila disetujui oleh Direksi secara tertulis.
3. Gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyampaikan seluruh variasi
tipe-tipe gambar sebagaimana dinyatakan berikut ini dalam format yang
disetujui oleh Direksi diawal pekerjaan, untuk memberikan waktu yang cukup
bagi Direksi melakukan evaluasi dan persetujuannya tanpa menyebabkan
keterlambatan pekerjaan lapangan. Penyedia barang/jasa harus menugaskan
staf berpengalaman serta juru gambar dan assisten dengan jumlah yang cukup
serta mampu untuk menyiapkan seluruh gambar yang diperlukan.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab untuk :
(a) Akurasi setting out pekerjaan berkaitan dengan titik-titik asli, garis dan
elevasi referensi sebagaimana yang diberikan oleh Direksi secara tertulis;
(b) Kecermatan berkaitan dengan peekerjaan tersebut diatas, posisi, elevasi,
dimensi dan keselarasan dari semua bagian dari pekerjaan; dan
(c) Survei tambahan yang diperlukan untuk mempersiapkan seluruh gambar-
gambar yang harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa sesuai Kontrak ini.
Survei yang diperlukan untuk keperluan setting out harus dilaksanakan bersama
antara Direksi dan Penyedia barang/jasa. Seluruh gambar yang disiapkan oleh
Penyedia barang/jasa harus akurat dipersiapkan berdasarkan pada/atau
referensi hasil dari setting out dan survei survei tambahan.
Gambar –gambar, harus menunjukkan lokasi dan detail komponen lainnya dari
komponen utama bangunan konstruksi, kantor, gudang, bengkel, barak pekerja
dan bangunan sementara dan fasilitasnya lainnya dimana Penyedia barang/jasa
berencana untuk membangun di lokasi kerja.
Apabila ada perubahan jenis kegiatan yang direncanakan diatas pada saat
konstruksi atau sesudahnya, Penyedia barang/jasa harus menyampaikan gambar
revisi yang menunjukkan perubahan dimaksud dan diajukan kepada Direksi
untuk persetujuannya.
7. As-built Drawings
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus menyimpan
dan memperbaharui gambar- gambar pelaksanaan dari seluruh item pekerjaan
yang telah diselesaikan. Gambar tersebut harus menunjukkan seluruh
persetujuan perubahan Gambar Konstruksi dan Shop Drawing yang benar
sesuai kondisi pekerjaan Permanen. Format as- built Drawing harus disetujui
oleh Direksi.
Pembaharuan set as- built drawing harus sesuai dengan kondisi pada saat
pemeriksaan lapangan yang dilakukan secara periodik oleh Direksi dan apabila
gambarnya diketahui tidak sesuai atau tidak ada pembaharuan sesuai kondisi
lapangan, maka Penyedia barang/jasa harus memperbaiki dalam waktu 14
(empat belas) hari setelah pemeriksaan lapangan. Apabila satu bagian pekerjaan
Permanen telah lengkap digambarkan, gambar as- built tersebut setelah
disetujui oleh Direksi harus ditandatangani oleh kedua fihak baik Direksi dan
Penyedia barang/jasa atau perwakilannya, dan sebanyak rangkap 3 (tiga) harus
disimpan oleh Direksi.
Gambar as- built drawing harus dicetak pada kertas standar tinggi sehingga
terbaca dengan jelas termasuk dapat dicopy. Gambar as- built drawing yang
telah selesai harus di serahkan Penyedia barang/jasa kepada Direksi untuk
persetujuan dan diserahkan kepada Direksi.
8. Gambar Lain
Gambar selain yang telah disebutkan diatas yang merupakan keharusan antara
lain usulan metoda konstruksi, pekerjaan sementara untuk tujuan konstruksi,
diagram skematik dan kerangka dari jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan,
dengan petunjuk Direksi sebagaimana ketentuan Syarat-syarat Kontrak dan
Spesifikasi, harus disampaikan kepada Direksi untuk persetujuannya
9. Bentuk dan Tampilan Gambar-gambar
Umum
Seluruh gambar shop Drawing dan Gambar Kerja yang dibuat oleh Penyedia
barang/jasa atau sub Penyedia barang/jasa untuk keperluan Kontrak harus
menggunakan cara umum sesuai ukuran yang ada, blok judul dan penomoran
sesuai dengan Sub Pasal, tanpa memperhatikan siapa yang membuat gambar.
Ukuran Gambar dan Standar
Penggambaran seluruh gambar harus sesuai
Blok Judul
i. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan contoh blok judul yang akan
dipergunakan untuk persetujuan Direksi. Format umum blok judul harus
mengikuti spesifikasi yang ditentukan.
ii. Blok judul harus menunjukkan nama Penyedia barang/jasa dan nama Sub
Penyedia barang/jasa, tanggal, judul, nomor gambar dan setiap penerbitan
gambar baru harus diidentifikasi dengan keterangan gambar revisi sebagai
bagian dari jumlah. Sebagai tambahan setiap gambar harus menunjukkan
detail yang tertera pojok kanan bawah :
Sitem Penomoran
i. Referensi utama penomoran gambar pada seluruh gambar, koresponden,
operasi dan instruksi pemeliharan dan lainnya, harus dengan sistem
penomoran Direksi yang disampaikan kepada Penyedia barang/jasa.
ii. Penyedia barang/jasa mungkin, apabila menghendaki, memasukkan
referensi nomornya sendiri pada sudut kolom yang tersedia.
iii. Jumlah gambar harus sesuai yang dialokasikan oleh Direksi
Kualitas
Kualitas gambar kerja, shop drawing, as- built drawing dan gambar untuk
pekerjaan sementara harus sesuai dengan ketentuan
Indeks Gambar
Penyedia barang/jasa harus mengumpulkan indek gambar untuk seluruh
gambar-gambar yang dibuat oleh Penyedia barang/jasa sendiri dan sub Penyedia
barang/jasanya. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan pembaharuan
rekaman masing-masing lembar indek kepada Direksi setiap tiga bulan sesuai
permintaan.
Gambar Lapangan
Rekaman revisi terakhir semua gambar harus dikirimkan kepada kantor
lapangan Penyedia barang/jasa sesegera mungkin setelah disetujui. Gambar-
gambar harus selalu tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan oleh
Direksi.
h. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dan video drone dengan
tahapan sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai (0%)
- Pekerjaan mencapai 50%
- Pekerjaan selesai seluruhnya 100%.
Pengambilan foto dokumentasi maupun video drone diambil dalam arah dan tempat yang
sama setiap tahapan pekerjaan, sehingga dapat menggambarkan kemajuan secara
kronologis dan jelas. Foto-foto maupun video drone yang baik, khususnya yang dapat
mewujudkan tahapan pekerjaan 0%, 50% dan 100%. Juga dilengkapi dengan foto-foto
pendukung pekerjaan / detail pekerjaan. Foto dokumentasi disusun dalam album dan video
drone untuk kemudian disimpan di eksternal hardisk. Diserahkan kepada direksi sebanyak
3 rangkap
Project Manager
Timbunan dipadatkan
a. Bahan yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis mendatar setebal
30 cm selebar tanggul / timbunan, ditambah masing-masing 40 cm diluar profil
lereng tanggul timbunan rencana
b. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas. Mesin pemadat yang
disetujui direksi sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90 % dari
pemadatan kering maksimum yang ditentukan oleh tes Standard Proctor
Compaction
2-08 TIMBUNAN TANAH DIPADATKAN (TANAH SETEMPAT)
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan timbunan untuk tanggul meliputi pengangkutan bahan,
penghamparan, penggilasan, test kepadatan dan lain – lain.
b. Penyedia jasa selama empat ( 4 ) minggu sebelum melakukan penimbunan harus
mengajukan dulu rencana kerja secara terinci kepada Direksi untuk mendapat
persetujuannya.
c. Timbunan harus dibuat sesuai dengan gambar rencana baik ukuran, ketinggian
maupun kemiringan lerengnya kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Bahan untuk Tanggul / Timbunan tanah yang dipadatkan
a. Bahan tanggul / timbunan yang berasal dari luar maupun dari bantaran harus
terlebih dahulu diteliti dilaboratorium Mekanika Tanah sebelum digunakan.
Penelitian tersebut meliputi uji Proctor Standar ( Standard Proctor Test ) dan
penelitian sifat - sifat tanah sebagai acuan untuk pembuatan tanggul
b. Berdasarkan hasil laboratorium, Direksi akan menetapkan apakah bahan
tersebut dapat dipergunakan atau tidak. Segala biaya untuk penelitian di
laboratorium tersebut atas tanggung jawab Penyedia jasa
Timbunan dipadatkan
a. Bahan yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis mendatar setebal
30 cm selebar tanggul / timbunan, ditambah masing-masing 40 cm diluar profil
lereng tanggul timbunan rencana
b. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas. Mesin pemadat yang
disetujui direksi sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90 % dari
pemadatan kering maksimum yang ditentukan oleh tes Standard Proctor
Compaction
3-07 BEGISTING
Lingkup Pekerjaan
a. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang – bidang, batas – batas dan
ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar – gambar atau
seperti ditetapkan Direksi.
b. Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikendaki
harus digunakan bila perlu. Cetakan dapat dibuat dari logam Cetakan dapat dibuat
dari logam, lembaran plywood, papan kayu yang dipress atau dari papan yang
dipress halus, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna seperti terperinci di sini.
c. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.
Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari kayu ataupun dari
logam dan harus di dalam segala hal benar – benar berbentuk dan berukuran yang
tetap pada tempat dan bentuknya selama pembebanan dan berlangsunya pekerjaan
vibrasi pemadatan beton. Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada
pembuatan cetakan untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam
arah yang tepat untuk menghindari terbentuknya pelengkungan – pelengkungan,
sisi pinggiran tersebut atau kerusakan – kerusakan permukaan beton yang telah
diselesaikan.
d. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat – alat dan usaha – usaha yang
sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa merusak permukaan dari
beton yang telah selesai harus tersedia, dan cetakan dapat dipakai sampai 3 (tiga)
kali. Sebelum beton dicor, semua material untuk mempermudah melepaskan
cetakan harus dipakai hanya setelah disetujui oleh Direksi / Pengawas. Penggunaan
minyak cetakan harus berhati – hati agar tidak kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurang daya lekat.
e. Semua cetakan harus betul – betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga
dicegah pengembangan atau lain gerakan selama penuangan beton. Penyangga
cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi yang baik sehingga tidak ada
kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan
Lapisan seng pada kawat harus tetap melekat.meskipun kawat tersebut diiilit
melingkar sebanyak 6 (enam) kali pada batang uji dan tidak mengelupas atau
retak bila digosok dengan jari-jari telanjang
8 x 10 20 30
Landasan
Landasan haruslah material pilihan dengan gradasi yang sedemikian,
sehingga tanah pondasi talk dapat dihanyutkan melalui material landasan dan
juga material landasan tidak terhanyutkan melalui pasangan batu kosong atau
bronjong, sebagaimana disetujui oleh Direksi.
Geotextile atau lapisan ijuk berfungsi sebagai lapisan penyaring diantara
pondasi atau urugan kembali (backfiil) dan bronjong seperti tercantum dalam
gambar atau yang diinstruksikan dan atau persetujuan Direksi.
Penempatan
1. Permukaan tanah dimana bronjong akan ditempatkan harus digali dan
dipersiapkan sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Proyek.
2. Perakitan Bronjong
(a) Masing-masing keranjang bronjong harus dirakit sesuai dengan
instruksi pabrik dengan cara mengikat (menjahit) semua ujung-
ujungnya dengan kawat pengikat atau penyambung.
Kawat pengikat atau penyambung harus diikatkan kuat-kuat
mengelilingi tiap lubang anyaman sepanjang lipatan sedemikian rupa
sehingga terbentuk ikatan tunggal dan ganda secara bergantian.
(b) Suatu baris keranjang bronjong atau matras kosong harus
ditempatkan dalam posisi yang sesuai dengan gambar clan kawat
penghubung harus dipakai untuk mengikat dengan seksama pada
setiap unit yang berdampingan sepanjang ujung yang diikatkan
secara vertikal dan horizontal pada bagian atas sisi-sisinya.
Dasar keranjang bronjong yang diletakkan diatas bagian yang telah
diisi, harus diikat erat pada bagian depan clan belakangnya.
(c) Direksi akan memberi petunjuk penyusunan pada rentangan
bronjong sebelum diisi pada penyelesaian pekerjaan dinding
penahan.
d) Untuk bronjong yang dalamnya melebihi 0.5 m, harus diperkuat
dinding dindingnya dengan cara mengikatkan kawat secara
horizontal pada tiap arah, hal ini dilaksanakan sebelum pengisian
mencapai setengah tinggi bronjong.
Semua kawat pengikat harus diikatkan mengelilingi dua lubang
anyaman dan ujung kawat harus dililit rapat-rapat untuk
menghindari kekendoran.
(e) Keranjang bronjong pada baris mana saja harus diisi bertahap agar
kerusakan akibat pergerakan setempat dapat dihindari. Jangan sekali-
kali mengisi keranjang bronjong melebihi kedalaman 30 cm pada
keranjang bronjong yang berdampingan.
Keranjang bronjong dapat diisi dengan tangan atau mesin. Suatu
usaha harus dilakukan untuk menjaga kelonggaran clan
menonjolnya keranjang bronjong seminimal mungkin-untuk
menjamin potongan, kerapihan dan kepadatan yang baik serta
dapat kelihatan persegi.
Bila keranjang bronjong telah diisi, tutupnya harus dilipat dengan
tangan sampai pada ujung sisi bagian depan. Kemudian tutupnya
diikat erat pada bagian keranjang tersebut dengan kawat pengikat
sepanjang ujung-ujungnya clan untuk panel penyekat dilakukan
dengan cara yang sama seperti pada perakitan diatas.
3. Semua permukaan bronjong yang berhubungan langsung dengan
timbunan tanah harus dilapis dengan ijuk atau geotextile. Lapisan ijuk
harus dipasang pada kawat bronjong sebelum ditempatkan, pada
bagian yang sesuai dengan gambar atau ditentukan oleh Direksi.
4. Apabila bronjong harus diletakkan di bawah permukaan air, maka
pemasangannya dilaksanakan dengan bantuan tiang-tiang kayu agar
posisinya tepat. Tetapi apabila masih kesulitan melakukan
pemasangannya, maka perlu dilakukan pengeringan dengan
pembelokan aliran air
3-010 PENGADAAN DAN PEMANCANGAN DOLKEN KAYU GELAM Ø 8-10 CM
Lingkup Pekerjaan
Penyedia Jasa harus mengadakan serta memasang tiang-tiang pancang kayu pada
tempat dan dengan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh
Proyek.
Bahan
a. Bahan untuk tiang pancang adalah dari kayu gelam seperti ditentukan dalam
gambar atau menurut persetujuan Proyek. Kayu untuk tiang pancang harus tua
benar, harus dikupas dan tidak cacat.
b. Tiang-tiang harus bebas dari kerusakan-kerusakan yang dapat merugikan kekuatan
dan ketahanannya seperti busuk, retak memanjang, retak melingkar yang
menempati lebih dari setengah keliling batang pada tiang 6 m panjang. Tampang
yang mengecil tiba-tiba tidak boleh lebih dari sepertiga diameter rata-rata tiang.
Diameter tiang pancang 8 - 10 cm. Kayu-kayu yang mempunyai bekas pokok
dahan berkelompok tidak boleh dipergunakan, lubang pada tiang tidak boleh
berdiameter lebih dari 3 cm, atau dalamnya tidak boleh lebih dari seperlima
diameter tiang dimana lubang terjadi. Kayu-kayu yang lubangnya banyak atau
kumpulan lubang-lubang kecil tidak boleh digunakan.
c. Tiang-tiang pancang satu dengan yang lain harus mempunyai bentuk yang hampir
sama dan berdiameter rata-rata tidak boleh kurang dari yang tercantum dalam
gambar.
Tiang pancang tidak boleh bengkok atau melengkung yang lebih besar dari setengah
diameter pada tengah-tengah batang.
Semua bekas pokok dahan dan cabang harus dipotong atau dikupas sebaik
mungkin, rata dengan permukaan tiang.
Ujung-ujung tiang dipotong tegak lurus dengan sumbu-sumbu tiang.
Persiapan
a. Tiang-tiang harus diawetkan dengan bahan pengawet "Coal Tar Creosote" (TER)
atau dipoles sampai tiga kali dengan bahan pengawet tersebut dalam selang waktu
24 jam tiap polesan.
b. Pemeliharaan harus dikerjakan sebaik mungkin agar dapat dihindari kerusakan
pada permukaan tiang yang telah diawetkan. Penanganan tiang-tiang harus
menggunakan ikatan dengan tali atau kawat, penggunaan pengait, pasak dan cara-
cara lain yang serupa tidak diperbolehkan.
c. Ujung tiang yang masuk ke dalam tanah, harus dilancipkan dahulu sebelum
dipancang.
d. Tiang-tiang harus diberi tanda berupa angka-angka pada setiap meter panjang
dengan cat yang tidak mudah mengelupas.
Pemancangan
a. Tiang-tiang harus dipancangkan dengan alat yang disetujui Direksi sampai
diperoleh penurunan yang paling kecil atau sampai elevasi seperti tertera dalam
gambar atau ditentukan oleh Proyek.
b. (a) Kepala tiang-tiang pancang kayu harus dilindungi agar tidak pecah dengan
memasangkan blok besi atau dengan menggunakan cincin dari besi tempa.
(b) Apabila luas kepala tiang lebih besar dari pada kepala pemukul maka tiang
pancang harus dilengkapi dengan pelindung yang sesuai agar dapat menerima
pukulan-pukulan darinya di seluruh tampang lintang tiang.
c. Tiang-tiang harus dipancangkan seteliti mungkin menurut garis dan kedalaman
yang dipersyaratkan. Penyimpangan yang terjadi tidak boleh melebihi 10 cm arah
vertikal atau terhadap kemiringan yang ditetapkan untuk setiap panjang 5m.
d. Semua tiang harus dipotong menurut bidang horizontal pada elevasi yang
disyaratkan kecuali ditetapkan lain dalam gambar. Ujung-ujung tiang harus
dipulas dua kali dengan ter dan ditutup dengan aspal panas.
Batang-Batang Diagonal
a. Batang-batang diagonal harus dibuat pada tiang-tiang pancang pada tempat-
tempat yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ketentuan Proyek.
b. Semua takikan pada celahan yang dibuat pada tiang-tiang untuk pemasangan
diagonal harus dipulas dengan ter dua kali dan harus ditutup dengan aspal panas.
Lubang-lubang untuk baut-baut harus dibor dengan mata bor berdiameter sama
dengan diameter bautnya dan lubang-lubang harus diisi dengan aspal panas
sebelum baut-baut dipasang.
Pemancangan Yang Kurang Baik
a. Tiang-tiang pancang yang kurang baik karena pemancangannya yang tak benar,
meleset dari tempat yang ditentukan, harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dan
dengan salah satu cara di bawah ini:
1) Tiang harus dicabut dan diganti dengan yang baru
2) Tiang baru dipancang berdekatan dengan tiang yang kurang baik tersebut.
b. Apabila pada suatu pemancangan tiang terdapat tiang-tiang pancang lain yang
berdekatan tertekan ke atas atau oleh sebab lain, maka tiang-tiang tersebut harus
dipancang ke bawah lagi
4. PEKERJAAN PARAPET
4-01 GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada Point 2-02 dan 3-01
4-04 BEGESTING
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada Point 3-07
Peralatan :
a. Sebelum mendatangkan alat pancang ke lapangan, Penyedia Jasa harus mengajukan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya tentang alat pancang dan
komponen lainnya serta metoda pancang yang akan digunakan
b. Alat pancang dapat menggunakan diesel hammer atau alat pancang lain yang perlu
kalibrasi, Penyedia Jasa harus mengadakan kalibrasi dengan cara yang disetujui
oleh Direksi.
Pemancangan :
a. Secara umum, tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang tanpa
sambungan. Dalam kondisi tertentu, penyambungan dapat diijinkan. Metoda
penyambungan harus ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Pemancangan tiang hanya dapat dikerjakan bila ada ijin tertulis dari Direksi
b. Tiang pancang harus dipancang menggunakan alat penjepit agar lurus dalam
pelaksanaan sesuai gambar atau petunjuk Direksi. Penyimpangan pemancangan
tidak boleh lebih dari 20 mm untuk panjang tiang, 75 mm untuk posisi kepala tiang
dan 2% untuk arah lateral, dari gambar rencana atau petunjuk Direksi
c. Semua kepala tiang yang akan dipancang harus dilindungi dengan topi atau
bantalan. Penyedia Jasa harus menyediakan semua keperluan tersebut seperti
bantalan, cincin dan sebagainya sesuai anjuran pabrik, agar tiang tidak rusak saat
dipancang
d. Minipile □ 20x20cm akan diukur untuk pemancangan jumlah meter panjang dari
tiang pancang yang diterima dan tertinggal dalam struktur yang telah selesai.
Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang
sampai sisi bawah pile cap untuk tiang pancang yang seluruh panjangnya masuk
kedalam tanah atau dari ujung tiang pancang sampai permukaan tanah untuk tiang
pancang yang hanya sebagian panjangnya masuk kedalam tanah
5. PEKERJAAN REVETMENT
5-01 GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada Point 2-02 ; 3-01 dan 4-01
5-06 BEGESTING
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada Point 3-07 dan 4-04
Segala biaya yang timbul pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
Semua hasil kegiatan pada masa pemeliharaan wajib diketahui / ditanda tangani
bersama dan merupakan bahan untuk penyerahan akhir pekerjaan (FHO).