1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Umum
Mobilisasi harus memperhatikan pengangkutan alat dan peralatan konstruksi,
berdasarkan program konstruksi Penyedia Jasa, dari tempat asal ke lokasi dimana alat
dan peralatan dipergunakan. Apabila secara substansi mobilisasi telah selesai
dilaksanakan Penyedia Jasa harus menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan
kepada Direksi untuk sertifikasi dan persetujuan. Dengan ijin Direksi, setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa dapat melakukan perubahan,
pengurangan dan/atau perbaikan alat dan peralatannya.
Peralatan Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penting yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Direksi dapat, apabila mempertimbangkan peralatan tersebut
penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak, memerintahkan
Penyedia Jasa menyediakan tambahan peralatan. Seluruh peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa harus dilengkapi dengan semua suku cadang dan Penyedia Jasa
harus menjaga pemenuhan suku cadang yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan pekerjaan secara efisien.
Program dan Pernyataan Pengiriman Peralatan
Bersamaan dengan penyampaian program , Penyedia Jasa harus menyediakan Direksi
program lengkap pengangkutan peralatan yang memperlihatkan secara detail tahapan
pengangkutan dan pengiriman ke lokasi yang sesuai dengan usulan program
konstruksi.
Penyedia Jasa harus senantiasa menyampaikan informasi kepada Direksi setiap
kedatangan mesin, peralatan dan material dilokasi proyek.
Pembayaran
Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dengan cara harga Lumpsum dan
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga . Tahapan pembayaran dilakukan
sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap mobilisasi alat dan peralatan yang
secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian alat dan peralatan yang telah
disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga , akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa mobilisasi peralatan telah dilaksanakan
untuk masing-masing jenis alat atau peralatan sebagaimana tersebut diatas.
Setiap tahapan pelaksanaan kontruksi utama yang mempunyai potensi bahaya harus
dilengkapi dengan metode kerja yang selamat dan aman. Misal untuk pekerjaan di
ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja, papan tepi, tangga kerja,
pagar pelindung serta APD yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah, berpasir
yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5m atau lebih mutlak harus menggunakan
turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun.
Setiap tenaga ahli harus mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen
resiko (identifikasi bahaya,penilaian resiko dan pengendalian resiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa
semua potensi bahaya dan resiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi
teknis dan metode kerja tersebut telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima
sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang berlaku.
Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang K3 diatas mempunyai kemampuan
melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum
memulai pekerjaan, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan resiko telah
teridentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja atau
penyakit di tempat kerja.
Pembayaran
Pembayaran penyelenggaraan SMK3 dengan cara harga Lumpsum dan dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tahapan pembayaran dilakukan sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap penyediaan alat, sarana dan
prasaran SMK3 yang secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian yang
telah disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa penyelenggaraan SMK3 telah dilaksanakan
sebagaimana masa pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Estimasi pembayaran bulanan untuk penyelenggaraan SMK3 harus didukung dengan
catatan dan dokumentasi yang memadai yang menunjukkan bahwa ketersediaan item
atau peralatan sebagaimana disebutkan diatas telah dilengkapi selama bulan dimana
perkiraan dihitung.
Sitem Penomoran
i. Referensi utama penomoran gambar pada seluruh gambar, koresponden,
operasi dan instruksi pemeliharan dan lainnya, harus dengan sistem
penomoran Direksi yang disampaikan kepada Penyedia barang/jasa.
ii. Penyedia barang/jasa mungkin, apabila menghendaki, memasukkan
referensi nomornya sendiri pada sudut kolom yang tersedia.
iii. Jumlah gambar harus sesuai yang dialokasikan oleh Direksi
Kualitas
Kualitas gambar kerja, shop drawing, as- built drawing dan gambar untuk
pekerjaan sementara harus sesuai dengan ketentuan
Indeks Gambar
Penyedia barang/jasa harus mengumpulkan indek gambar untuk seluruh
gambar-gambar yang dibuat oleh Penyedia barang/jasa sendiri dan sub Penyedia
barang/jasanya. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan pembaharuan
rekaman masing-masing lembar indek kepada Direksi setiap tiga bulan sesuai
permintaan.
Gambar Lapangan
Rekaman revisi terakhir semua gambar harus dikirimkan kepada kantor
lapangan Penyedia barang/jasa sesegera mungkin setelah disetujui. Gambar-
gambar harus selalu tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan oleh
Direksi.
h. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dan video drone dengan
tahapan sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai (0%)
- Pekerjaan mencapai 50%
- Pekerjaan selesai seluruhnya 100%.
Pengambilan foto dokumentasi maupun video drone diambil dalam arah dan tempat
yang sama setiap tahapan pekerjaan, sehingga dapat menggambarkan kemajuan
secara kronologis dan jelas. Foto-foto maupun video drone yang baik, khususnya
yang dapat mewujudkan tahapan pekerjaan 0%, 50% dan 100%. Juga dilengkapi
dengan foto-foto pendukung pekerjaan / detail pekerjaan. Foto dokumentasi
disusun dalam album dan video drone untuk kemudian disimpan di eksternal
hardisk. Diserahkan kepada direksi sebanyak 3 rangkap.
Project Manager
2. PEKERJAAN TANAH
2-01 PEKERJAAN STRIPING
Pada pekerjaan striping, Penyedia Jasa wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut
dalam pelaksanaannya :
a. Sesudah pembersihan, permukaan tanah pada tanggul lama harus dikupas untuk
membuang tonggak-tonggak, akar-akar, rumput-rumput, dan bahan-bahan
organik lain yang dapat mengganggu kestabilan bangunan
b. Pada lokasi tanah yang normal, "kupasan" harus dikerjakan sekurang- kurangnya
sedalam 15 cm dan meliputi minimal 0,5 meter di luar tapak kaki timbunan
rencana, atau apabila dalam gambar ditentukan lain
c. Jika di lapangan dijumpai kondisi tanah yang bersifat khusus, kedalaman kupasan
ditentukan oleh Direksi secara tertulis.
d. Pekerjaan "kupasan" hanya boleh dilakukan pada profil yang segera akan ditimbun.
e. Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk Direksi.
Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan, termasuk juga
tempat yang telah dibersihkan
f. Striping dilakukan di luar penampang basah sungai dan hasil striping dibuang ke
lokasi disposal.
g. Pembayaran item Striping di hitung menurut Volume di lapangan dan di sertai
dokumentasi.
2-02 GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Pekerjaan Galian Alur menggunakan Excavator standar dilakukan sebagai berikut :
a. Galian alur dengan alat berat excavator standar dilaksanakan sesuai dengan kontrak
dan detail pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat teknis dan gambar.
Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis rencana
(sesuai gambar).
b. Sebelum mengadakan pengerukan, penyedia jasa harus menyerahkan uraian
lengkap dan metode - metode yang diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
Uraian - uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan - persiapan dari daerah
pembuangan, angkutan material galian, serta perlengkapan untuk keselamatan
kerja.
c. Penyedia jasa harus mempekerjakan tenaga - tenaga operator yang ahli, untuk
menangani alat berat excavator standart.
d. Daerah pembuangan harus dipersiapkan sebelum mengadakan pengerukan dengan
excavator standar. Persiapan - persiapan harus meliputi ketentuan volumenya
cukup, tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk
menangani kelebihan air.
e. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian
tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya
ditanggung Penyedia jasa.
f. Sehubungan pekerjaan dipengaruhi oleh pasang surut dan debit sungai yang
bervariasi maka ada kemungkinan gerakan dan aliran sungai akan mengendapkan
sedimen pada daerah yang telah digali. Apabila hal tersebut terjadi maka Penyedia
Jasa wajib mengembalikan elevasi sesuai gambar rencana sebelum Serah Terima
Kedua (FHO) tanpa tambahan biaya.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Alur
Pada pekerjaan galian alur, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Selama pelaksanaan pekerjaan galian alur tidak mengganggu alur sungai serta
mentaati semua perangkat hukum yang berlaku.
b. Lalu-lintas angkutan perairan tidak terhambat.
c. Tidak membawa dampak negatif pada lingkungan.
d. Material hasil pengerukan tidak kembali lagi ke lokasi galian.
e. Apabila pekerjaan pengerukan berdekatan dengan bangunan/konstruksi tidak
boleh dilakukan ”pengerukan lebih” ke arah vertikal maupun horizontal (over
dredge).
f. Apabila dalam pelaksanaan pengerukan menemukan benda-benda purbakala atau
sejenisnya harus dilaporkan dan diselesaikan sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
g. Apabila karena satu dan lain hal sehingga mengakibatkan kerusakan pada
bangunan/konstruksi di dekat lokasi galian, maka hal tersebut menjadi tanggung
jawab/beban Penyedia Jasa untuk memperbaiki, kecuali apabila dapat
membuktikan bahwa hal tersebut bukan kesalahannya.
Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam posisi akhirnya dalam
waktu 1 jam dari saat semen pertama kali bertemu dengan air pengaduk.
Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau Wakilnya.
a) Toleransi Untuk Konstruksi Beton
Sebagai dasar dapat diterimanya pekerjaan konstruksi beton, tidak boleh terjadi
penyimpangan ukuran dari gambar rencana melebihi 10 mm.
3-06 BEGISTING
Lingkup Pekerjaan
a. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang – bidang, batas – batas dan
ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar – gambar atau
seperti ditetapkan Direksi.
b. Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikendaki
harus digunakan bila perlu. Cetakan dapat dibuat dari logam Cetakan dapat dibuat
dari logam, lembaran plywood, papan kayu yang dipress atau dari papan yang
dipress halus, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna seperti terperinci di sini.
c. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.
Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari kayu ataupun dari
logam dan harus di dalam segala hal benar – benar berbentuk dan berukuran yang
tetap pada tempat dan bentuknya selama pembebanan dan berlangsunya pekerjaan
vibrasi pemadatan beton. Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada
pembuatan cetakan untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam
arah yang tepat untuk menghindari terbentuknya pelengkungan – pelengkungan,
sisi pinggiran tersebut atau kerusakan – kerusakan permukaan beton yang telah
diselesaikan.
d. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat – alat dan usaha – usaha yang
sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa merusak permukaan dari
beton yang telah selesai harus tersedia, dan cetakan dapat dipakai sampai 3 (tiga)
kali. Sebelum beton dicor, semua material untuk mempermudah melepaskan
cetakan harus dipakai hanya setelah disetujui oleh Direksi / Pengawas. Penggunaan
minyak cetakan harus berhati – hati agar tidak kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurang daya lekat.
e. Semua cetakan harus betul – betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga
dicegah pengembangan atau lain gerakan selama penuangan beton. Penyangga
cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi yang baik sehingga tidak ada
kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan
4. PEKERJAAN REVETMENT
4-01 GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada point 2-02
a. Secara umum, tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang tanpa
sambungan. Dalam kondisi tertentu, penyambungan dapat diijinkan. Metoda
penyambungan harus ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Pemancangan tiang hanya dapat dikerjakan bila ada ijin tertulis dari Direksi
b. Tiang pancang harus dipancang menggunakan alat penjepit agar lurus dalam
pelaksanaan sesuai gambar atau petunjuk Direksi. Penyimpangan
pemancangan tidak boleh lebih dari 20 mm untuk panjang tiang, 75 mm untuk
posisi kepala tiang dan 2% untuk arah lateral, dari gambar rencana atau petunjuk
Direksi
c. Semua kepala tiang yang akan dipancang harus dilindungi dengan topi atau
bantalan. Penyedia Jasa harus menyediakan semua keperluan tersebut seperti
bantalan, cincin dan sebagainya sesuai anjuran pabrik, agar tiang tidak rusak
saat dipancang
d. Minipile □ 12x12 cm akan diukur untuk pemancangan jumlah meter panjang
dari tiang pancang yang diterima dan tertinggal dalam struktur yang telah
selesai. Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang
pancang sampai sisi bawah pile cap untuk tiang pancang yang seluruh
panjangnya masuk kedalam tanah atau dari ujung tiang pancang sampai
permukaan tanah untuk tiang pancang yang hanya sebagian panjangnya masuk
kedalam tanah
4-06 BEGESTING
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada point 3-06
5. PEKERJAN PARAPET
5-01 GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada point 2-02
5-04 BEGESTING
Sesuai dengan spesifikasi teknis pada point 3-06
5-05 PENGADAAN MINIPILE 12x12 cm, L = 3 m TERMASUK LANGSIRAN
Seseuai dengan spesifikasi teknis pada point 4-02