SPESIFIKASI TEKNIK
Pekerjaan : Perencanaan Teknis
Pembangunan Pengaman Sungai
Dan Pengendali Banjir Air Ketahun
Lokasi : Kabupaten Lebong
Sumber Dana : APBD-P
T. A. : 2019
1
SPESIFIKASI TEKNIK
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Kami akan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton, yang akan
dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan diujung awal dan ujung akhir dari
lokasi rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah posisinya
secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan pekerjaan dan untuk
lahan pekerjaan yang cukup panjang perlu ditambah patok beton sebagai titik Bantu
utama dengan jarak + 500 m atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan
koordinatnya harus diikat secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok
beton sebagai titik bantu utama, harus mempunyai ukuran lebar (10 x 10) cm panjang
100 cm serta harus tertanam sedalam 50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokoh
tidak meudah berubah bentuk dan posisinya.
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung dll. harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi
Pengguna Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan.
1
Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa pelaksanaan
pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil pelaksanaan
pekerjaan.
Mutual Check (MC-0%) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung
oleh Penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa.
Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa paling
lambat 15 (lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada PPK
untuk mendapatkan persetujuan.
2
1.1. Pengukuran bendung untuk MC : pekerjaan bangunan bendung dan
bangunan pelengkapnya atau bangunan yang sejenis.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam daftar kuantitas
dan harga (bill of Quantity).
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan
dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
3
II. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1. Lingkup Pekerjaan
b. Semua fasilitas, instalasi, dan alat – alat yang didirikan atau dibawa ke
lokasi proyek, dianggap sebagai penyediaan untuk proyek, kecuali Direksi
secara tertulis menentukan lain untuk hal tersebut diatas.
Dalam hal ini Penyedia Jasa hanya bertanggung jawab agar penyediaan itu
mencukupi dan efisien, serta dapat melindungi, menjalankan, memperbaiki
dan mempersiapkan fasilitas instalasi dan alat – alat. Alat – alat tersebut tadi
tidak boleh dibongkar atau dipindahkan dari lapangan sebelum pekerjaan
selesai tanpa izin tertulis dari Direksi Pekerjaan.
2. Pembersihan Akhir
3. Pembayaran
4
a. Pembayaran untuk mobilisasi dan pembersihan lapangan akhir harus dibuat
atas dasar harga lump sum dalam daftar kuantitas pekerjaan.
Jika 5 % dari total harga kontrak sudah diterima pembayarannya dari bagian –
bagian lain dari lingkup pekerjaan, maka 45 % dari jumlah untuk mobilisasi
dan pembersihan lapangan akhir dapat dibayarkan apabila :
semua alat – alat konstruksi atau yang disetujui untuk diganti telah dipenuhi 0
% sampai 50 % seperti tercantum dalam proposal teknik dalam daftar lingkup
pekerjaan dan berada dilapangan, tak ada pembayaran untuk alat – alat yang
didaftar tetapi tidak ada dilapangan.
c. Jika 50 % dari harga borongan telah dibayarkan dari lingkup pekerjaan yang
lain, maka sampai 45 % dari mobilisasi dan pembersihan lapangan dapat
dibayarkan kepada Pemborong apabila : semua alat – alat konstruksi atau
disetujui untuk diganti sudah dipenuhi 50 % sampai 100 %, seperti tercantum
dalam proposal teknik dan dalam daftar lingkup pekerjaan, berada dilapangan
dan dalam keadaan bekerja.
1. RUANG LINGKUP
5
diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan
elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan timbunan.
2. ACUAN NORMATIF
3. Galian
(1) Umum
6
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan
galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya,
jalan akses dan bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan
lain-lain) yang diperlukan serta pengangkutan material hasil galian kelokasi yang
disepakati untuk tempat pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling)
sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.
Kami akan menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali, metoda
kerja pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan ke lokasi
pembuangan akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan untuk bahan
timbun, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.
Sebisa mungkin kami juga akan mencegah dari kerusakan dan melindungi
tanah dibawah elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap
dalam keadaan yang baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang
disebabkan oleh kesalahan kami maka kami akan segera diperbaiki dengan biayanya
sendiri.
7
(a) Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/ endapan,
pasir, kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali dengan mudah tanpa
menggunakan alat khusus (ripper) atau peledakan termasuk upaya
penanganannya, pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan
lokasi, jalur, elevasi, kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan
dalam gambar atau petunjuk/perintah Pengguna Jasa, serta pengangkutan
material hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi penampungan
sementara sebelum dipergunakan sebagai tanah bahan timbun.
Galian tanah diklasifikasikan dalam 5 (lima) tipe galian sesuai dengan kondisi
dan lokasi daerah penggalian sebagai berikut :
Tipe-A : galian untuk saluran, sungai, embung, jalan, drainasi dan galian tanah
biasa lainnya yang berada diatas permukaan air.
Tipe-C : galian tanah keras/cadas untuk fondasi bangunan Air dan bangunan
pelengkapnya serta pekerjaan sejenis.
Tipe-D : galian dibawah permukaan air pada sungai dan saluran pembuang
alam / buatan tanpa upaya pengeringan / pemompaan.
Tipe-E : galian dasar sungai untuk pembangunan bangunan Air antara lain :
Bendung, Ground Sill, Check Dam, Konsolidasi Dam, Revetment / Perkuatan
tebing Sungai, tanggul sungai, embung dan fasilitas lainnya, dimana tanah
dilokasi galian mengandung banyak kerikil, kerakal dan batu.
8
ketentuan dibawah ini, kecuali apabila karena suatu sebab ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa
- Jarak horizontal batas galian dari tepi luar fondasi bangunan 0,5 m -
Profil galian : dasar dan tebing yang telah selesai digali harus dirapikan dan
dipadatkan dan diperiksa Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan sebelum
bangunan diatasnya, konstruksi beton atau pasangan batu dilaksanakan,
demikian pula bila sewaktu-waktu tebing galian longsor akibat kegiatan
peralatan berat atau sebab lain karena kelalaian Penyedia Jasa.
Bila dalam metoda kerja galian diperlukan penimbunan sementara tanah hasil
galian (stock-piling) sebelum tanah tersebut diangkut kelokasi penimbunan
permanen sebagai tanggul atau bangunan permanen lainnya sehingga
berakibat 2 (dua) kali kerja atau double-handling, maka biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk kegiatan tersebut, dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan galian atau timbunan.
Tanah yang baik untuk pekerjaan timbunan Tipe-B dan Tipe-C harus diambil
dari borrow-area yang disetujui Pengguna Jasa, dan kami berkewajiban
membayar segala pengeluaran biaya untuk pengadaan tanah bahan timbun
9
tersebut termasuk biaya pembelian/ganti rugi kepada pemilik tanah, pajak
galian Tipe-C, royalti, perijinan dan pengeluaran lainnya.
Kami akan menyerahkan hasil uji laboratorium untuk tanah dilokasi borrow-
area yang diusulkan kepada Pengguna Jasa guna mendapatkan persetujuan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum kegiatan galian borrow-area
dilaksanakan.
(i) apabila tanah hasil galian Tipe-A, Tipe-D dan Tipe-E memenuhi syarat
sebagai bahan timbunan sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, maka
tanah hasil galian tersebut harus dimanfaatkan untuk bangunan permanen
seperti tanggul, timbunan jalan, saluran dan bangunan.
Bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah hasil galian terdiri dari 2 (dua)
jenis tanah yang memenuhi dan tidak memenuhi spesifikasi sebagai tanah
bahan timbun, kami akan berupaya agar kedua jenis tanah tersebut tidak
bercampur bila tanah yang memenuhi spesifikasi akan dipergunakan dalam
konstruksi sesuai dengan perintah.
Tanah hasil galian yang memenuhi syarat pada umumnya sebagai berikut :
Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbun :
10
• Liquid Limit (LL) lebih dari 50%
Bila tanah yang sudah disepakati sebagai bahan timbun terlalu basah dengan
kandungan air melampaui kadar air optimum hasil uji laboratorium (Standard
Proctor Test), maka tanah tersebut harus ditampung untuk sementara waktu
dilokasi yang telah kami sediakan dan disetujui Pengguna Jasa yang
dilengkapi dengan fasilitas drainasi, guna mendapat perlakuan khusus:
penghamparan, pengeringan dan lain-lain untuk menurunkan kadar airnya
sampai memenuhi persyaratan sebagai tanah bahan timbunan.
Kelebihan tanah hasil galian harus dibuang ke lokasi pembuangan yang telah
kami sediakan dan telah disetujui Pengguna Jasa. Penimbunan tanah buangan
paling tinggi 2,0 m dan tidak diperbolehkan mengganggu lingkungan
disekitarnya.
Bila dianggap perlu kami akan menutup timbunan hasil buangan dengan tanah
yang baik bila menurut Pengguna Jasa timbunan hasil galian tersebut
berdampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya, (ii) Hasil galian tanah
endapan Tipe-B dari pekerjaan normalisasi saluran / sungai harus dibuang di
lokasi yang disediakan Penyedia Jasa diluar daerah kerja sesuai dengan
ketentuan seperti yang diuraikan diatas.
Batu lunak hasil galian Tipe-F dan batu keras hasil galian Tipe-G dibuang
keluar daerah kerja dilokasi yang telah kami sediakan, kecuali bila ditentukan
lain oleh Pengguna Jasa .
Penimbunan batu hasil galian tersebut harus dibatasi paling tinggi 2,0 m dan
tidak diperbolehkan mengganggu pekerjaan dan tidak berdampak negatif
11
terhadap lingkungan disekitarnya dengan biaya menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
Lokasi borrow area dan pemanfaatan tanahnya sebagai tanah bahan timbunan
harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa sebelum galian borrow area
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan bila berdasarkan hasil uji
laboratorium tanah borrow area ternyata terdiri dari tanah yang memenuhi
syarat dan tanah yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan untuk timbunan
maka kami akan melaksanakan pemilahan pada waktu penggalian tanah
borrow area sehingga tanah yang akan dimanfaatkan untuk
timbunan/pekerjaan permanen tidak terkontaminasi dan membuang tanah yang
tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan di lokasi yang telah kami
sediakan sesuai dengan ketentuan
(i) Pekerjaan galian tanah Tipe-A, Tipe-D, dan Tipe-E diukur dalam satuan
meter kubik (m3) galian tanah dan kupasan tanah lapisan atas, sesuai dengan
dimensi dan kemiringan yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan telah
diselesaikan dengan rapi.
Yang termasuk dalam pembayaran Galian Tipe-A, Tipe-D dan Tipe-E adalah
sebagai berikut :
12
- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman kurang dari 1 m secara
manual
- perapihan
- perapihan
- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman >1 m–3 m secara manual
- perapihan
- biaya menggali tanah biasa dengan kedalaman >1 m–3 m secara manual
- perapihan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, Bulldozer, dll yang
sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
13
- perapihan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, Ponton, Bulldozer, dll
yang sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman kurang dari 1 m secara
manual
- perapihan
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman < 1m secara manual
- perapihan
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman > 1m–3m secara
manual
- Perapihan
14
- biaya menggali tanah keras / cadas dengan kedalaman > 1m–3m secara
manual
- Perapihan
- biaya alat dan penunjangnya antara lain Excavator, Bulldozer, dll yang
sejenis sesuai kebutuhan dilapangan
- perapihan
4. Timbunan/Urugan Kembali
Pekerjaan urugan kembali harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja yang
disepakati atau atas perintah Pengguna Jasa, berdasarkan tujuannya urugan kembali
digolongkan dalam 2 (dua) tipe, ialah :
Kami akan menyampaikan metoda kerja, bahan dan peralatan yang direncanakan akan
digunakan, kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan
urugan/timbunan tanah kembali dilaksanakan :
Tipe-A : tanah bahan timbunan berasal dari tanah hasil pekerjaan galian dilokasi
bangunan atau lokasi lain sesuai persetujuan Pengguna Jasa .
Tipe-B.1 : - tanah bahan timbunan harus berasal dari tanah hasil pekerjaan galian atau
dari borrow-pit yang memenuhi syarat sebagai tanah bahan timbun berdasarkan hasil
uji laboratorium dan atas persetujuan/perintah Pengguna Jasa .
15
- dikerjakan paling sedikit 14 (empat belas) hari sesudah pekerjaan beton untuk
struktur selesai dilaksanakan.
- dikerjakan lapis demi lapis dengan tebal lapisan berdasarkan hasil uji coba yang
tergantung dari material/ tanah bahan timbunan, peralatan yang dipergunakan dan
jumlah lintasannya.
- pada umumnya tebal lapisan urugan kembali yang telah dipadatkan tidak boleh lebih
dari 30 cm.
- kadar air tanah bahan timbunan berkisar antara + 3% sampai -5% dari kadar air
optimum berdasarkan hasil uji laboratorium dengan tingkat kepadatan 95% kepadatan
kering maksimum sesuai dengan kriteria ASTM D-968.
- pemadatan dengan menggunakan Baby roller / stamper atau Alat Pemadat yang
disetujui Pengguna Jasa .
Kecuali bila ditetapkan lain oleh Pengguna Jasa , biaya untuk urugan kembali Tipe-
B.1 dan B.2 sudah termasuk dalam harga Lump Sum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga. Tapi bila berdasarkan perintah Pengguna Jasa , pembayaran pekerjaan urugan
kembali Tipe-B.1 dan B.2 harus dilakukan berdasarkan harga satuan maka
pembayarannya dilakukan berdasarkan volume pekerjaan tersebut yang diperoleh dari
data pengukuran sebelum dan sesudah selesainya pekerjaan yang memuaskan
Pengguna Jasa .
16
angkutan, re-handling, penghamparan, pengendalian kadar air, pemadatan, perapian
dan biaya lain termasuk, upah, bahan, peralatan serta pekerjaan penunjang yang
diuraikan dalam Sub-bagian A.
CATATAN :
- Yang dimaksud dengan Manual adalah proses pemadatan yang dilaksanakan secara
manual dengan menggunakan tenaga manusia dengan alat pemadat timbris, dll,
sejenis
- Yang dimaksud dengan Mekanis adalah proses pemadatan yang dilaksanakan secara
mekanis yaitu dengan menggunakan peralatan antara lain : baby roller, stamper, dll.
- Sedangkan yang dimaksud Alat Berat adalah proses pemadatan dengan alat berat
antara lain dengan menggunakan peralatan : Excavator, Bulldozer, wheel loader,
compaction roller, dll sejenis
Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara
mekanis (earth moving work plan) dilengkapi jalur/lintasan jalan untuk transportasi
tanah. Harga satuan untuk pekerjaan galian dan timbunan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, sudah termasuk biaya untuk angkutan.
17
Dimensi, elevasi dan kemiringan pekerjaan tanah setelah selesai dirapikan
dapat diberi toleransi seperti daftar dibawah ini kecuali bila ditetapkan lain oleh
Pengguna Jasa .
- jalur : ± 5 cm
(b) Jalan
- jalur : ± 5 cm
1. RUANG LINGKUP
2. ACUAN NORMATIF
18
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Agregat halus : adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 0,25
mm sampai 4 mm yang biasa disebut pasir
Agregat kasar : adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 4 mm
sampai 31,5 mm yang biasa disebut kerikil.
Semen Portland : adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menggiling terak semen portland yang terutama, terdiri dari Kalsium Silikat
Hidrat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan
tambahan satu atau lebih bentuk kristal senyawa Kalsium Sulfat.
19
Batu alam : adalah suatu gabungan daripada hablur mineral yang bersatu dan
memadat, sehingga memiliki derajat kekerasan tertentu, yang berbentuk secara
alamiah melalui proses pelelehan, pembekuan, pengendapan dan perubahan
alamiah.
Batu candi : adalah batu kasar (granit, andesit dan sejenis) yang dibentuk
secara khusus untuk dipergunakan sebagai lapisan tahan gerusan
Batu pecah : adalah hasil pecahan batu alam dalam bentuk butiran asli atau
dibelah menjadi ukuran butiran yang cukup besar untuk dipergunakan dalam
pembuatan bangunan dasar
Bronjong : adalah suatu konstruksi yang tersusun dari batuan pecah dan di ikat
oleh anyaman kawat
Pasangan batu kosong : adalah suatu konstruksi yang disusun dengan bahan
material yang berupa batu kosong yang berfungsi untuk melindungi bahaya
gerusan.
Pasangan batu belah : adalah suatu konstruksi yang disusun dengan bahan
material yang berupa batu kali, pasir dan semen Portland
Plesteran : adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penutup / pengikat
ujung pasangan batu
Siaran : adalah sutau konstruksi yang berfungsi untuk menutup / mengikat /
memperkuat antara batu muka
4. PERSYARATAN BAHAN
4.1. Batu
a. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari
jenis yang diketahui awet.
Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah.
b. Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang
dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
c. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
20
d. Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
e. Ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali
hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai
persetujuan Direksi dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
4.2. Pasir
a. Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam (pasir pasang) yang
diambil dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi.
a. Bahan material cement yang dipakai adalah jenis PC yang ada dipasaran
dan harus memenuhi standart.
b. Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh cuaca, air atau
bahan organic lainnya tidak boleh dipakai
4.4. Air
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
21
a. Spesifikasi teknis untuk pasangan batu belah 1 PC : 4 PS sama dengan
spesifikasi pasangan batu belah 1 PC : 3 PS akan tetapi perbandingan
campuran spesi adalah 1 PC (Portland Cement) : 4 PS (Pasir) dengan
kebutuhan Semen (PC) sebanyak = 163 kg dan Pasir sebanyak = 0,52 m3.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum
dan keuntungan.
5.2. Siaran 1 PC : 2 PS
ii. Siaran rata (rata dengan muka batu dengan tebal 1 cm)
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, “ Biaya Umum
dan keuntungan.
22
5.3. Plesteran 1 PC : 3 PS
a. Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari
pasangan bata/batu kali harus diplester dengan adukan 1 PC (Portland
Cement) : 3 PS (Pasir) dengan kebutuhan Semen (PC) sebanyak = 7,75 kg dan
Pasir sebanyak = 0,023 m3 dan diaduk secara merata dengan air, guna
mencapai campuran yang homogen maka diwajibkan untuk memakai mixer /
molen.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, “ Biaya Umum
dan keuntungan.
23
Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan
telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit )
buah
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum
dan keuntungan.
c. Batu isi untuk bronjong harus berdiameter 200 mm sampai dengan 400 mm
dimana sekurang-kurangnya 25 % harus berdiameter lebih besar dari 250 mm
dan untuk batu kecil hanya untuk pengisi bagian rongga.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya Umum
dan keuntungan.
V. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. RUANG LINGKUP
2. ACUAN NORMATIF
24
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Bahan yang digunakan adalah marmer dengan ukuran sesuai dengan disain
atau ditentukan oleh Direksi, sedangkan ukuran 40 x 60 x 1,5 cm.
b. Untuk menulis huruf harus dipahat dan dicat warna biru atau sesuai dengan
perintah Direksi dan permukaan dalam kondisi rata.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya Umum
dan keuntungan.
a. Lapisan geotektil yang akan digunakan dengan tebal tidak kurang dari 2,2
mm dan berat 250 gram/m2 dan diletakkan pada dasar galian sebelum
penempatan batu bronjong. Permukaan lapisan geotektil harus datar.
Harga satuan pekerjaan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang
dipergunakan, “ Overhead” dan keuntungan Penyedia Jasa pada analisa harga
satuan pekerjaan.
25