Anda di halaman 1dari 12

A.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek

2. Pembersihan Lokasi

3. Tebas tebang pohon berupa memotong dan membersihkan lokasi dari


tanaman/tumbuhan Ø < 15 cm

4. Cabut 1 tunggul pohon tanaman Ø ≥ 15 cm dan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar
nya Pasang 1m' bouwplank

5. Mobilisasi demobilisasi

6. Rambu pengaman lalu lintas & K3

7. Administrasi dan dokumentasi


2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1.1. Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan

a. Aspek Keselamatan Kerja

Penyedia pekerjaan konstruksi harus memperhatikan ketentuan kesehatan dan Undang-Undang


Keselamatan Kerja. Ketentuan-ketentuan tersebut harus diadopsi oleh pelaksana pekerjaan dalam
prosedur/manual pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan, mulai dari tahap
pekerjaan persiapan hingga pemeliharaan setelah penyerahan pekerjaan.

b. Aspek Administrasi

Penyedia pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan tata cara administrasi yang baku dalam
bentuk surat menyurat, surat pengumuman, surat undangan dan surat-surat lainnya untuk menunjang
seluruh kegiatan pekerjaan.

Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serah terima, dan
pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesuai dengan kelompok pekerjaan, urutan
waktu, atau kategori lain yang dianggap penting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang laporan
proyek (Laporan Mingguan dan Bulanan).

c. Aspek Ekonomi

Penyedia pekerjaan wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan. Termasuk dalam hal
ini aspek SDM, peralatan, dan pengadaan bahan. SDM yang digunakan harus secara efektif dapat
memenuhi kebutuhan jadwal dan kualitas pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan-peralatan pendukung
pekerjaan harus diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bila peralatan-
peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan/material harus diupayakan efektif sesuai
pekerjaan yang dijadwalkan.

d. Aspek Sosial dan Budaya

Penyedia pekerjaan konstruksi berkewajiban memperhatikan kondisi sosial dan budaya masyarakat di
lokasi pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang cukup sensitif, seperti gangguan kebisingan pada waktu
ibadah, waktu istirahat, hal-hal yang ditabukan, atau lokasi-lokasi yang dianggap suci oleh masyarakat
setempat sedapat mungkin dihindarkan dari gangguan pekerjaan atau personil yang terlibat dalam
pekerjaan.

2.1.2. Pekerjaan pembersihan lokasi

a. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan pembersihan lokasi adalah pekerjaan pembersihan lokasi proyek yang ditunjukkan pada
gambar rencana hingga lokasi proyek siap untuk pekerjaan selanjutnya.

b. Pelaksanaan pekerjaan
1). Lokasi proyek harus dibersihkan dari sampah atau bongkaran yang ada.

2). Segala macam sampah sampah dan barang barang bekas bongkaran harus dikeluarkan dari
lokasi proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara.

2.1.3. Mobilisasi dan demobilisasi alat

a. Lingkup pekerjaan

mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan
yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan.

b. pelaksanaan pekerjaan

Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia harus
sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk
mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Penyedia harus
menyiapkan dan menyerahkan rencana mobilisasi peralatan yang akan dipergunakan, termasuk
rencana demobilisasinya. Sebelum dilaksanakan, rencana ini harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi. Penyedia harus meminta persetujuan Direksi terlebih dahulu atas setiap perubahan
pada Jadwal peralatan yang telah dimasukkan dalam penawaran.

2.1.4. Pengukuran

a. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk
pekerjaan pengukuran ini. Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang
telah disetujui / ditentukan oleh Direksi.

b. Pelaksanaan pekerjaan

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Pemborongan harus mengadakan pengukuran-


pengukuran lapangan untuk dapat menentukan patok utama bagi pelaksanaan pekerjaan. Biaya
pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Pemborongan. Semua alat ukur
topografi yang digunakan harus dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi.

Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur harus dilindungi dari terik matahari/hujan.

Semua pemasangan Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkan pada
bangunan yang sifatnya tetap/tidak berubah.

Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan pengukuran mudah
digunakan. Pekerjaan ini diantaranya meliputi : pemberian nomor, pengecatan dan pemberian catatan
lain yang perlu, sehubungan dengan jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan.

2.1.5. Dokumentasi

a. Pelaksanaan pekerjaan
Dokumentasi dilakukan terhadap kondisi bangunan sebelum direhabilitasi. Pendokumentasian ini
merupakan perekaman bangunan tersebut secara piktoral (gambar dan foto) dan verbal (uraian
tertulis) dari kondisi 0%, 50%, dan 100%. Tujuannya untuk mengetahui kondisi bangunan sebelum
direhabilitasi, yang meliputi keterawatan dan kerusakan bangunan, perubahan dan penambahan
bangunan.

2.1.6. Pembuatan Jalan Sementara dan Pemeliharaan Jalan Desa

a. Pelaksanaan pekerjaan

Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat jalan yang sifatnya dipakai
sementara selama pelaksanaan kontrak. Penyedia harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara
sesuai dengan kondisi lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik berupa jalan desa yang
akan dipergunakan oleh Penyedia selama pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu harus mendapat izin
penggunaan dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi jalan harus terpelihara dengan baik. Segala
biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan sementara maupun pemeliharaan jalan desa selama
masa kontrak harus sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Jalan masuk ke dan melalui daerah
kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang
berdekatan dengan daerah proyek.

Penyedia hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan
dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap kerusakan
akibat penggunaan jalan tersebut.

Penyedia harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat
jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk
pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia untuk dikerjakan dalam hubungannya
dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
lalulintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan
Pemerintah setempat dan Badan Swasta bila diperlukan.

Penyedia dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen
untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia membutuhkan jalan masuk demi
kemajuan pekerjaan. Dalam hal ini Penyedia diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi
jauh sebelumnya.

Apabila Penyedia membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus dikerjakan oleh
Penyedia atas bebannya sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam
Harga Kontrak. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan jalan sementara ini mengacu pada SNI-
03-2843-1992 : tentang Tata Cara Pelaksanaan Survey Kondisi Jalan Tanah/Kerikil.

2.1.7. Pemasangan bowplank

a. Pelaksanaan pekerjaan

1. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan

2. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
3. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku padaBeberapa tempat
untuk menarik benang-benang as

4. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan, lebar pondasi , kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan

5. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk
jalan pekerja

2.1.8. Papan Nama Proyek

a. Pelaksanaan pekerjaan

1. Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama proyek dengan ukuran 80 x 120 di tempat
lokasi kegiatan yang mudah dilihat umum.

2. Pemasangan papan nama pekerjaan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

3. Bentuk papan nama pekerjaan, ukuran, isi dan warnanya ditentukan kemudian, yang
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan konsultan pengawas dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
(PPHP)/Direksi Teknis yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan

BAB III. PEKERJAAN GALIAN

3.1. RUANG LNGKUP

Pekerjaan ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah
atau batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini untuk pekerjaan galian.

Pekerjaan ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa
atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan timbunan.

3.2. KETENTUAN DAN PERSYARATAN

3.2.1. Umum

Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan sebagai berikut:

Pembersihan

Galian termasuk pembentukan dan saluran

Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan

Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian

Penimbunan
Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi

Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada Direksi dan
mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari dihitung sejak surat perintah mulai kerja.
Penyedia akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat dan akan
membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau seperti yang diarahkan
oleh Direksi

3.3. PELAKSANAAAN PEKERJAAN

3.3.1. Pekerjaan galian tanah biasa dengan buangan setempat

a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus


menyiapkan rencana kerja pekerjaan galian tanah meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan
alat, jadwal pelaksanaan, metode pekerjaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari
Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas, disertai gambar shop drawing.

b. Kedalaman dan lokasi yang akan di gali harus sesuai dengan gambar perencanaan.

Penempatan tanah bekas galian penempatan nya tidak boleh mengganggu pekerjaan lain.

c. Untuk tanah bekas galian yang akan digunakan untuk pengurugan kembali bekas galian harus
ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pekerjaan.

d. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan mengunakan alat pemadat
sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang sempurna.

e. Dalam pekerjaan ini penggalian dilakukan secara manual man power dengan dipandu seorang
mandor untuk setiap pengerjaan galian tanah biasa. Hasil galian ditempatkan disisi lokasi pekerjaaan
yang tidak mengganggu pekerjaan. Setelah selesai pekerjaan, hasil galian diratakan kembali. Sebelum
melaksanakan kegiatan ini Penyedia harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.

3.3.2. Pekerjaan galian tanah berat

a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus


menyiapkan rencana kerja pekerjaan galian tanah berat meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga
kerja dan alat, jadwal pelaksanaan, metode pekerjaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan
dari Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas, disertai gambar shop drawing.

b. Kedalaman dan lokasi yang akan di gali harus sesuai dengan gambar perencanaan.

c. Penempatan tanah bekas galian penempatannya tidak boleh mengganggu pekerjaan lain.

d. Pekerjaan galian alat berat ini menggunakan bantuan alat bantu excavator ,alat cangkul, dll.

e. Dipasang profil pada jarak setiap 25 meter, sehingga operator alat berat mempunyai pedoman
untuk penggalian saluran.
f. Diadakan pengecekan elevasi dan hasil kerja alat setiap jarak 5 meter, sehinga jika terjadi
kesalahan dapat langsung diperbaiki.

g. Untuk menetapkan letak batas-batas galian, dapat dipasang patok-patok pembantu dan atau
tali rafia yang menghubungkan dua profil yang berdekatan.

h. Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar dapat dilaksanakan dengan Excavator.
Jumlah Excavator yang diperlukan dihitung berdasarkan kapasitas alat dan waktu yang tersedia .

i. Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang telah disiapkan (jumlah kebutuhan
Dump Truck harus disesuaikan dengan kapasitas Excavator), dan kemudian diangkut ke tempat yang
ditentukan. Usahakan posisi Dump Truck sedemikian rupa sehingga swing dari Excavator bersudut
kecil.

j. Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka sebelum galian finishing dilakukan,
profil tersebut diperbaiki dengan pedoman patok-patok bantuan yang selalu terjaga.

k. Galian finishing dilakukan oleh tenaga orang dengan cangkul. Sebenarnya dengan kerjasama
yang baik antara pelaksana dan operator excavator yang mahir, dapat langsung dilakukan penggalian
sampai garis/bidang finishing.

l. Dalam hal desain, seperti sket di bawah, sebaiknya pembuatan saluran tersebut didahulukan,
karena dapat berfungsi sebagai saluran drainase.

m. Apabila lokasi penggalian cukup luas dan schedule pekerjaan yang sangat singkat, dan jika
lokasi pengerjaan memungkinkan maka dapat digunakan 2 buah excavator, tetapi perlu
dipertimbangkan dari segi biaya dll, lokasi pekerjaan memungkinkan atau tidak.

3.3.3. Pekerjaaan urugan pasir

a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus


menyiapkan rencana kerja urugan pasir meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan, metode pekerjaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai
disertai hasil pengujian material untuk mendapat persetujuan dari konsultan pengawas dan Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)/Direksi Teknis yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan, di sertai
gambar shop drawing.

b. Pasir yang digunakan harus memenuhi gradasi yang disyaratkan, ketebalan harus sesuai
dengan yang direncanakan, atau pasir setempat yang telah memenuhi hasil pengujian material. Pasir
harus bebas dari bahan bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah kandungan
bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.

c. Pasir yang digunakan menggunakan pasir urug.

d. Urug pasir harus dipadatkan menggunakan alat bantu stamper.

3.3.4. Pekerjaan urugan tanah

a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus


menyiapkan rencana kerja pekerjaan urugan tanah dan pemadatannya meliputi volume pekerjaan,
jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan, metode pekerjaan dan alur pekerjaan untuk
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)/Direksi
Teknis yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan, di sertai gambar shop drawing.

b. Kedalaman dan lokasi yang akan di timbun harus sesuai dengan gambar perencanaan.

c. Tanah yang di datangkan, penempatannya tidak boleh mengganggu pekerjaan lain dan harus
di setujui konsultan pengawas dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)/Direksi Teknis yang
ditetapkan oleh pemilik pekerjaan terlebih dahulu.

d. Pemadatan tanah menggunakan alat pemadat/stamper. Pemadatan di lakukan setiap


ketebalan urugan

3.3.5. Pembuangan sisa galian yang tidak terpakai

Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan dibuang disuatu tempat
didalam dan/atau diluar lokasi pekerjaan yang disetujui oleh pemilik sesuai yang ditunjukan dalam
gambar atau Direksi. Penyedia harus merapihkan dan mengatur ketinggian serta meratakannya
dengan rapi dan tinggi maksimum 3.00 m.Penyedia harus memelihara tanpa mengganggu aliran air
disaluran dan jalan masuk serta yang berhubungan dengan hal tersebut. Sisa galian dari pekerjaan
galian , mata air dan pompa akan dibuang di sekitar lokasi pekerjaan tersebut diratakan dan dirapihkan
dengan tingginya penimbunan sesuai dengan persetujuan Direksi.

material tersebut tidak akan masuk/turun kembali kesaluran yang mengakibatkan pendangkalan dan
penyumbatan saluran. Kalau lokasi setempat tidak memungkinkan maka material sisa tersebut harus
dibuang kesuatu tempat diluar lokasi pekerjaan, diratakan dan dirapihkan. Lokasi pembuangan harus
mendapat persetujuan Direksi dan mendapat ijin pemilik tanah. Material dari galian saluran pembuang
atau saluran yang tidak dipergunakan akan diangkut untuk dibuang ke suatu tempat pembuangan
yang telah ditentukan seperti yang disetujui oleh Direksi.

Sebagian material yang layak pakai akan ditempatkan sementara di lokasi yang memenuhi syarat akan
dipergunakan nantinya atau langsung dipergunakan sebagai bahan timbunan untuk konstruksi
permanen seperti ditentukan oleh Direksi.

Penyedia harus menyediakan/membuat Jadwal rincian rencana kerja dari pekerjaan tanah seperti
lokasi dan program galian dari saluran dan penggunaan material galian untuk pekerjaan timbunan. Bila
diminta seperti ditentukan oleh Direksi, lokasi pembuangan harus di ratakan, untuk menghindari dari
erosi akibat hujan.

Perubahan atau penambahan dari luasan lokasi pembuangan untuk kenyamanan dari Penyedia sendiri
adalah merupakan tanggung jawab dan atas biaya dari Penyedia serta harus mendapatkan persetujuan
dari Direksi Penyedia harus mengajukan izin kepada Direksi paling lambat 14 (empat belas) hari untuk
mendapatkan persetujuan berkenaan dengan pembuangan material di tempat lain selain dari lokasi
yang telah disetujui dan untuk perlindungan material dari erosi.Biaya pengangkutan pembuangan
material galian ke tempat pembuangan dan untuk perawatan dari lokasi pembuangan yang ditentukan
disini harus sudah terangkum dalam harga satuan per meter kubik untuk pekerjaan galian.

3.3.6. Pelaksanaan penimbunan


Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan tanggul harus dibersihkan dan dikupas atau digali
hingga mencapai kedalaman yang ditunjukan dalam gambar. Permukaan tanah yang telah dikupas
atau digali tersebut, sebelum pekerjaan timbunan untuk saluran maupun tanggul banjir harus dibuat
alur-alur terbuka sedalam 20.00 cm dengan jarak antara alur lebih kurang 1.00 meter. Sebelum mulai
menimbun, permukaan tanahnya digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah
yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0.15 m, dan kadar air tanah yang digaruk harus dijaga,
baik secara pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot.

Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar
airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau pemadatan dilanjutkan. Sebelum
pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubang-lubang dan bekas-bekas yang terjadi pada
permukaan tanah, harus diratakan. Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga mencapai
garis elevasi yang ditunjukan pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Tanah timbunan untuk
tanggul harus bersih dari tunggul-tunggul pohon, akar, rumput, humus-humus dan unsur lain yang bisa
membusuk. Penyedia harus memperhitungkan tambahan pengisian pemadatan sendiri, dan
penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang ditunjuk dalam
gambar-gambar, harus dilebihkan (freeboard), sehingga setelah penurunan selesai dan tanggul
dirapihkan maka akan tercapai dimensi/ukuran sesuai dengan gambar.

Secara berurutan material harus ditempatkan agar supaya menghasilkan distribusi material yang baik
sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi dan dimana diperlukan untuk mencapai tujuan ini Direksi
akan menunjuk lokasi di area timbunan dimana material akan ditempatkan. Penimbunan harus
dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan maksimum hamparan material sebelum dipadatkan adalah
30 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi kemiringan luar atau dalam supaya dilebihkan
minimal 30 cm dari garis rencana agar pada saat setelah perapihan didapat kepadatan yang sama
diseluruh bidang rencana. Bila dianggap perlu, Direksi bisa meminta pada Penyedia untuk melasanakan
pemadatan khusus di tempat-tempat tertentu tanpa mengubah harga satuan. Hasil akhir pekerjaan
timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air dan tidak boleh ada rembesan pada tanah
timbunan yang dianggap membahayakan oleh /Direksi, maka Penyedia wajib memperbaikinya tanpa
ada biaya penggantian.

Ketika masing-masing lapisan material telah dikondisikan untuk kadar air yang diperlukan, kepadatan
kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 % (sembilan puluh persen) dari kepadatan kering
maksimum laboratorium. Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air untuk
pemadatan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat vibrator roller dengan berat lebih dari 9
(sembilan) ton atau alat pemadat lain yang telah disetujui. Ini akan dapat dipenuhi dengan dilewati alat
pemadat kira-kira 6 (enam) lintasan setiap lapis (sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan dari alat vibrator roller tergantung dari uji coba
timbunan/trial embankment. Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba (trial test)
timbunan dengan menggunakan peralatan yang akan digunakan Penyedia di lapangan. Uji percobaan
ini harus disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya. Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per
50 meter panjang saluran per lapis timbunan. Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk
penggalian di tempat asal material, pengangkutan, penghamparan, penyiraman (bila perlu),
pemadatan dan tes kepadatan dihitung dalam meter kubik timbunan terlaksana sesuai garis rencana
atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia harus merawat timbunan yang telah disetujui hingga akhir penyelesaian dan penerimaan dari
pekerjaan. Penyedia harus bertanggungjawab terhadap erosi dari permukaan timbunan dan setiap
material timbunan yang hilang akibat erosi harus diganti oleh biaya Penyedia.Penyedia harus hati-hati
dalam pemadatan material timbunan yang berdekatan / berada di sekitar struktur beton. Kerusakan
apapun yang berakibat pada struktur beton oleh peralatan Penyedia harus diperbaiki dengan biaya
Penyedia. Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur beton, penempatannya
harus ditunda atau menunggu hingga struktur telah mencapai umur 28 hari atau seperti arahan Direksi.
Material akan ditempatkan sepanjang mungkin disekitar struktur beton untuk memperkecil
pembebanan tidak seimbang pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan dalam perencanaan.

a. Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan

Semua pengujian rutin yang penting bagi pengendalian mutu dari pekerjaan timbunan harus
dilaksanakan oleh Penyedia seperti yang ditetapkan sesudah ini atau seperti arahan Direksi. Penyedia
akan bertanggungjawab penuh terhadap pengendalian mutu dari pekerjaan yang dilaksanakan. Direksi
akan melakukan pemeriksaan dan meneliti semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia dalam
rangka bahwa Penyedia dapat memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan melaksanakan tes dan
pengambilan contoh uji (sample) agar dapat memenuhi spesifikasi teknik. Direksi akan dan berhak
untuk menolak semua atau sebagian dari pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia jika pekerjaan tidak
dapat memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Dalam kasus demikian Penyedia
akan membongkar dan mengerjakan ulang dari pekerjaan yang tidak memenuhi dengan biaya sendiri.

Penyedia akan menyediakan peralatan dan perlengkapan uji dan menyediakan semua tenaga ahli yang
dibutuhkan untuk melaksanakan semua uji yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban menurut
spesifikasi dibawah pengawasan dari Direksi.

Tidak ada pembayaran terpisah untuk pengujian pengendalian mutu. Semua biaya untuk pelaksanaan
uji pengendalian mutu termasuk semua tenaga, material, peralatan konstruksi dan peralatan,
pengambilan contoh dan pengujiannya harus sudah termasuk dalam harga satuan dalam BoQ.

b. Operasi dari Borrow area

Penyedia harus bertanggung jawab penuh terhadap operasi di borrow area dibawah pengawasan dan
instruksi Direksi. Apabila secara teknis, bahan timbunan dari hasil galian setempat tidak
memungkinkan untuk dipakai, maka harus diambil dari tanah luar (Borrow area) sesuai yang
ditunjukan dalam gambar atau atas perintah Direksi. Penyedia harus membayar ganti rugi kepada
pemilik daerah tersebut dalam memperoleh tanah timbunan sebagaimana yang ditunjukan oleh
Direksi. Biaya ganti rugi tanah timbunan, biaya pengupasan dan penggalian tanah telah termasuk
dalam harga satuan penawaran.

Sedapat mungkin kadar air dari bahan tanah timbunan harus diatur dan dijaga sebelum digali dari lokasi
borrow-area, dengan cara memberi atau menambah air dengan mengalirkannya (bila kurang basah)
atau dengan menggali saluran atau parit pembuang untuk mengurangi kelebihan air.

Material akan di dapatkan dari kebutuhan galian dan borrow area seperti yang ditunjukkan dalam
gambar kerja dan dari kebutuhan dengan galian, jika demikian mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi
Garis batas dari borrow area seperti ditunjukkan dalam gambar kerja hanya kira-kira dan mungkin akan
meluas jika diperlukan dengan persetujuan dari Direksi. Pada saat perluasan Penyedia tidak akan
mengajukan tambahan biaya terhadap harga satuan untuk material tersebut dalam BoQ.

Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian di lokasi tersebut Penyedia
harus mengajukan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan mengenai kelengkapan dari usulan
metode pengoperasian di borrow area, termasuk urutan pengoperasian, kedalaman pengambilan
material dan uraian dari rencana borrow area yang diusulkan. Apabila terdapat perbedaan tinggi dalam
pengoperasian di borrow area horisontal berm akan dibentuk dan borrow area akan ditinggalkan
dalam keadaan rapi dan dalam kondisi aman untuk kepuasan Direksi. Dengan demikian Penyedia tidak
diizinkan untuk memulai melaksanakan pekerjaan tersebut sebelum mendapat persetujuan Direksi.

Lokasi galian pengambilan tanah timbunan harus dibersihkan terlebih dahulu dan bebas dari kotoran
dan sisa-sisa akar pohon, dan secara seksama dikupas dan dihilangkan bahan-bahan organiknya seperti
rumput, lapisan tanah permukaan dan akar pohon, dengan demikian tanah timbunan tidak
mengandung tunggul, semak belukar, akar, rumput, humus, gumpalan-gumpalan tanah dan unsur lain
yang mudah membusuk.

Borrow area harus dioperasikan sehingga tidak merusak kegunaan dari segala bagian dari pekerjaan.
Apabila terdapat material yang mempunyai ukuran lebih dari 30 (tiga puluh) sentimeter di lokasi
borrow area maka material tersebut harus di pisahkan atau dibuang oleh Penyedia atau pada saat
material sebelum dipadatkan.

Setelah penggalian selesai di borrow area, material kupasan (stripped) (termasuk material humus dan
material tidak dipergunakan yang mungkin akan ditimbunkan kembali) harus dikembalikan ke borrow
area di mana pada saatnya akan ditutup seperti arahan Direksi untuk memelihara kesuburan lahan dan
mencegah resiko terhadap ternak dan orang.

Jika dilokasi manapun di borrow area (sebelum atau selama operasi penggalian) terdapat daerah yang
terlalu basah, akan diambil langkah yang memungkinkan untuk mengurangi kandungan air dengan
jalan pemilihan daerah galian untuk menjamin material dalam kondisi tidak jenuh air atau dengan cara
di jemur atau material di tempatkan dilokasi stock yang telah di setujui oleh Direksi dan apabila
ditemukan kelebihan kandungan air diijinkan untuk dikeringkan atau dengan menggunakan alat lain
yang telah disetujui.

Pada akhir penyelesaian dari pelaksanaan pekerjaan pembuatan tanggul, Penyedia harus mengatur
dalam borrow area tersebut dengan suatu cara sedemikian rupa agar elevasi permukaan tanah
disekitarnya dan permukaan tanah borrow area sama tinggi, sehingga air hujan tidak tergenang di
lokasi tersebut kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

Untuk menghindari terbentuknya kolam air di borrow area, parit saluran dari borrow area ke
pengeluaran terdekat harus di buat oleh Penyedia dimana jika parit saluran tersebut diperlukan.

Penyedia tidak diijinkan memindahkan atau membawa material dari borrow area untuk keperluan
Penyedia dan atas kemauan sendiri tanpa persetujuan dari Direksi.

Kecuali ditentukan lain, tidak ada pembayaran langsung untuk biaya persiapan, operasi dan
pemeliharaan borrow area termasuk pembersihan, pengupasan, penggalian dan pekerjaan-pekerjaan
lain yang diperlukan hingga syarat-syarat timbunan tersebut sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan
pembuatan tanggul.

Akan tetapi biaya tersebut akan diperhitungkan dalam harga satuan pada sub pasal yang ada sangkut
pautnya untuk pekerjaan pembuatan tanggul, dimana tanah timbunan diambil dari Borrow area.

Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya jika kadar air bahan berada dalam rentang 3 %
di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan
sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh jika tanah dipadatkan sesuai
dengan SNI 03-1742-1989 tentang Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.

Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu tanggul
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah energi pemadatan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai