Anda di halaman 1dari 29

SPESIFIKASI TEKNIK

PENGENDALIAN BANJIR SWD 1 DAN 2

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Umum
Mobilisasi harus memperhatikan pengangkutan alat dan peralatan konstruksi,
berdasarkan program konstruksi Penyedia Jasa, dari tempat asal ke lokasi dimana alat dan
peralatan dipergunakan. Apabila secara substansi mobilisasi telah selesai dilaksanakan
Penyedia Jasa harus menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan kepada Direksi
untuk sertifikasi dan persetujuan. Dengan ijin Direksi, setiap saat selama pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Jasa dapat melakukan perubahan, pengurangan dan/atau perbaikan
alat dan peralatannya.
Peralatan Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penting yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Direksi dapat, apabila mempertimbangkan peralatan tersebut penting untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak, memerintahkan Penyedia Jasa
menyediakan tambahan peralatan. Seluruh peralatan yang disediakan oleh Penyedia Jasa
harus dilengkapi dengan semua suku cadang dan Penyedia Jasa harus menjaga
pemenuhan suku cadang yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan secara
efisien.
Program dan Pernyataan Pengiriman Peralatan
Bersamaan dengan penyampaian program , Penyedia Jasa harus menyediakan Direksi
program lengkap pengangkutan peralatan yang memperlihatkan secara detail tahapan
pengangkutan dan pengiriman ke lokasi yang sesuai dengan usulan program konstruksi.
Penyedia Jasa harus senantiasa menyampaikan informasi kepada Direksi setiap
kedatangan mesin, peralatan dan material dilokasi proyek.
Pembayaran
Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dengan cara harga Lumpsum dan
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga . Tahapan pembayaran dilakukan
sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap mobilisasi alat dan peralatan yang
secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian alat dan peralatan yang telah
disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga lumpsum
yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga , akan dibayarkan berdasarkan
sertifikasi Direksi bahwa mobilisasi peralatan telah dilaksanakan untuk masing-
masing jenis alat atau peralatan sebagaimana tersebut diatas.

Estimasi pembayaran bulanan untuk mobilisasi dan demobilisasi harus didukung dengan
catatan dan dokumentasi yang memadai yang menunjukkan bahwa mobilisasi dan
demobilisasi masing-masing item mesin atau peralatan sebagaimana disebutkan diatas
telah dilengkapi selama bulan dimana perkiraan dihitung.

1-02 PEMELIHARAAN JALAN KERJA


Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan pematangan kembali termasuk pengaturan jalan
kerja untuk menjamin keselamatan dan memudahkan lalu lintas material, alat dan tenaga
kerja ke lokasi pekerjaan. Jalan kerja untuk menuju lokasi telah tersedia. Penyedia Jasa
wajib mengembalikan ke kondisi semula. Pemeliharaan jalan kerja termasuk
pemeliharaan diperlukan mengingat jalan yang tersedia merupakan jalan masyarakat
supaya pelaksanaan mobilisasi berjalan lancar dan pekerjaan tepat waktu. Sebelum
melaksanakan kegiatan, penyedia jasa, pemilik pekerjaan dan aparat setempat
melaksanakan pemeriksaan bersama kondisi jalan kerja ke lokasi pekerjaan
(mendokumentasikan dan dituangkan dalam berita acara). Perbaikan Jalan masuk
menggunakan beton mutu K-225. Semua pengeluaran akibat kegiatan di atas menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

1-03 PEMBUATAN DIREKSI KEET, LOS KERJA, DAN GUDANG


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5 x 10
m; Ruang Rapat ukuran 4 x 5 m; Gudang ukuran 5 x 6 m, termasuk Barak Pekerja, Rumah
Genset serta Toilet.
Untuk Ruang Kantor dan Ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja,
jadwal pelaksanaan, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran,
buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor
sementara Penyedia Jasa dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukan rapat kerja.
Sedangkan Barak Kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek
berlangsung. Gudang Penyimpanan Bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang Penyimpanan
Semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca
lain yang merusak. lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal sekitar 30 cm
dari permukaan tanah.
Letak Direksi Keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam
proses bongkar muat material yang akan digunakan.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan pembuatan Direksi Keet. Semua biaya
yang menyangkut pekerjaan ini sudah termasuk dalam biaya umum yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pembayaran pekerjaan dengan cara harga Lumpsum serta dicantumkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Pembayaran Antara (Interim) akan dilakukan sebagai berikut :
a. 50 (Lima puluh) persen dengan sertifikasi oleh Direksi yang menyatakan bahwa
bangunan-bangunan dan fasilitas secara substansi telah diselesaikan.
b. 40 (Empat puluh) persen melalui Pembayaran Antara (Interim) secara proporsional
dengan kemajuan pekerjaan selama waktu kontrak.
c. 10 (Sepuluh) persen apabila sertifikasi oleh Direksi yang menyatakan bahwa bangunan
dan fasilitasnya telah dibongkar dan dibersihkan.

1-04 PENYELENGGARAN SMK3


Identifikasi bahaya harus dilakukan setiap metode konstruksi / metode pelaksanaan
pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dan
kecelakaan kerja;

Setiap metode kerja / konstruksi yang diusulkan penyedia, harus diidentifikasi bahayanya,
diuci efektifitasnya pelaksanaannya dan efisiensi bahayanya. Jika semua faktor kondisi
lokal/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan kompetensi
pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis serta dipastikan dapat menjamin
keselamatan, kesehatan dan keamanan konstruksi dan pekerja operator, maka metode
kerja dapat disetujui.

Setiap tahapan pelaksanaan kontruksi utama yang mempunyai potensi bahaya harus
dilengkapi dengan metode kerja yang selamat dan aman. Misal untuk pekerjaan di
ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja, papan tepi, tangga kerja,
pagar pelindung serta APD yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah, berpasir yang
mudah longsor dengan kedalaman 1,5m atau lebih mutlak harus menggunakan turap dan
tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun.

Setiap tenaga ahli harus mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen
resiko (identifikasi bahaya,penilaian resiko dan pengendalian resiko) yang terkait dengan
disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua
potensi bahaya dan resiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan
metode kerja tersebut telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan
standar teknik dan standar K3 yang berlaku.

Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang K3 diatas mempunyai kemampuan
melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum memulai
pekerjaan, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan resiko telah teridentifikasi dan
diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja atau penyakit di tempat kerja.

Setiap identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko sebelum diterapkan
harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3. Dalam
melaksanakan identifikasi bahaya harus dilakukan oleh Ahli K3 dengan Ahli K3
Konstruksi.

Kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, mencakup:


1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
RKK berisikan dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya
dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Bidang PU.

2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan terkait SMK3


Untuk mengurangi jumlah kecelakaan kerja secara efektif, diperlukan suatu sistem
yang terintegrasi dari tingkat manajemen sampai dengan pekerja operasinal di
lapangan. Penyedia Jasa wajib melaksanakan Bimbingan Teknis SMK3, pelatihan yang
terkait pekerjaan konstruksi, dan menyempurnakan metode dan SOP pelaksanaan
pekerjaan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga meningkatkan kapasitas
manusia.

3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung kerja dan Alat pelindung diri yang dipakai oleh pekerja pada semua
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya harus dalam kondisi baru dan memenuhi
standar yang berlaku.
Standar warna helm yang digunakan, sebagai berikut :
- Tamu proyek – warna putih polos;
- Tim proyek:
• Pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 1 strip (8 mm);
• Kepala pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 2 strip (2 x 8 mm);
• Kepala proyek – warna putih polos dilengkapi dengan 3 strip berukuran @
8mm, dan 1 strip 15 mm di bagian paling atas.
- Pekerja pada Unit K3 – warna merah;
- Pekerja pada Unit kerja Sipil – warna kuning;
- Pekerja pada Unit kerja Lingkungan – warna hijau; dan
- Jika ada logo perusahaan, ditempatkan di bagian tengah dan depan pelindung
kepala.

4. Asuransi dan Perizinan terkait SMK3


Penyedia Jasa wajib memastikan setiap peralatan yang digunakan harus memenuhi
standardisasi, kalibrasi, dan masa layanan sebelum pelaksanaan pekerjaan yang
dibuktikan dengan Sertifikat Izin Layak Operasi (SILO) yang masih berlaku dan
memastikan seluruh operator alat berat memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan
Surat Izin Operator (SIO) yang masih berlaku.

5. Personel K3 Konstruksi
Penyedia Jasa wajib memastikan seluruh tenaga kerja memiliki kompetensi dan
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dan memperhatikan kesejahteraan pekerja
dan program perlindungan pekerja.
6. Fasilitas, Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan
Fasilitas, Sarana, Prasarana SMK3 merupakan fasilitas yang harus disediakan oleh
Penyedia Jasa di lokasi proyek konstruksi untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
pekerja.
- Perlatan P3K
Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban, plester, obat
luka bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes mata, obat
merah, rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung tangan
karet.

7. Rambu- rambu yang diperlukan dalam SMK3


Penyedia Jasa wajib menyediakan rambu-rambu dalam menunjang kegiatan SMK3
seperti :
- Rambu Keselamatan Kerja
Rambu – rambu yang berisi Petunjuk, Larangan, Peringatan, Kewajiban, dan
Informasi terkait Pekerjaan di lapangan.
- Evacuation Sign / Akses pintu evakuasi tanpa halangan
Pintu darurat harus dapat mengevakuasi pekerja dengan cepat apabila terjadi
bencana. Oleh karena itu, pintu harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang
cukup dan tanpa ada halangan (barang-barang).
- Peralatan lain seperti tongkat pengatur lalu lintas, kerucut lalu lintas, lampu putar,
dan lain-lain.

8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi


Penyedia Jasa wajib melakukan peningkatan pengawasan pekerjaan oleh Penyedia
Jasa sesuai lingkup pekerjaan dengan kebutuhan di lapangan.

9. Lain-Lain terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi


Penyedia Jasa wajib melakukan kegiatan dan menyediakan peralatan lainnya untuk
meningkatkan pengendalian risiko SMK3 seperti :
- Pemeriksaan dan pengujian peralatan dan lingkungan kerja
Penyedia Jasa wajib melakukan pemeriksaan dan pengujian peralatan dan
lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Peralatan penunjang SMK3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Sirine,
Bendera K3, Lampu darurat (Emergency Lamp) dan lain-lain.
- dan program SMK3 lainnya untuk mewujudkan keselamatan kerja di lapangan.

Pembayaran
Pembayaran penyelenggaraan SMK3 dengan cara harga Lumpsum dan dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tahapan pembayaran dilakukan sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap penyediaan alat, sarana dan prasaran
SMK3 yang secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian yang telah
disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga lumpsum
yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan dibayarkan berdasarkan
sertifikasi Direksi bahwa penyelenggaraan SMK3 telah dilaksanakan sebagaimana
masa pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Estimasi pembayaran bulanan untuk penyelenggaraan SMK3 harus didukung dengan


catatan dan dokumentasi yang memadai yang menunjukkan bahwa ketersediaan item
atau peralatan sebagaimana disebutkan diatas telah dilengkapi selama bulan dimana
perkiraan dihitung.

1-05 PENGUKURAN, PENGGAMBARAN DAN DOKUMENTASI


Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Pemasangan Patok Kayu
Patok kayu dipasang di kiri dan kanan sungai. Patok dipasang dengan interval 50 m
pada daerah lurus dan 25 m pada daerah belokan. Patok-patok tersebut di cat warna
merah dan diberi nomor urut.
b. Pemasangan Pilar BM dan CP
Pilar BM dipasang setiap jarak 2 km dan CP pada setiap jarak 1 km, dipasang tempat-
tempat yang diperkirakan akan dibuat bangunan penanggulangan banjir. Pilar-pilar
tersebut terbuat dari konstruksi beton.
Pelaksanaan pemasangan pilar BM dan CP dilakukan sebagai berikut :
Kerangka pilar dan cetakan BM/CP dibuatkan diskripsi berupa sketsa sekitar dan sketsa
detail berikut catatan menuju lokasi. Kemudian dilakukan pengecatan pilar warna biru
dan pemotretan setiap pilar untuk melengkapi diskripsi bench mark. Semua diskripsi
bench mark dilengkapi dengan data koordinat dan foto.
c. Pengukuran Poligon
Pelaksanaan pengukuran poligon sebagai kerangka dasar horizontal pemetaan
dilaksanakan sebagai berikut :
- Pengukuran poligon dilakukan dengan alat theodolite yang mempunyai ketelitian 1
detik
- Pembacaan sudut dilakukan 1 seri dengan pembacaan sudut ke belakang B dan ke
muka B serta ke muka LB dan ke belakang LB
- Pengukuran sudut kerangka poligon dilakukan kring tertutup dengan ketelitian 10”
√N, dimana N adalah banyaknya jumlah titik sudut poligon dan Ketelitian Linier
Jarak (KLJ) adalah 1:5000
- Pengukuran jarak antara titik poligon dilakukan dengan meetband dan di check
dengan pembacaan jarak optis
- Semua data sudut poligon dan jarak ditulis dalam form atau format pengukuran
dilengkapi dengan sketsa pengukuran jalur poligon
- Pengukuran poligon dimulai dari BM dan dibuat jalur pengukuran dengan
geometric tertutup
- Azimuth awal pengukuran dari BM ke CP
- Untuk control sudut pengukuran dilakukan pengamatan matahari
- Pengukuran kerangka poligon untuk semua sungai.
d. Pengukuran Waterpass
Pelaksanaan pengukuran waterpass sebagai kerangka dasar vertikal pemetaan
dilaksanakan sebagai berikut :
- Pengukuran waterpass atau sipat datar dilakukan dengan alat automatic level
waterpass.
- Pengukuran dilengkapi dengan sepasang rambu ukur alumunium panjang 3 meter
dan dilengkapi dengan nivo kotak rambu untuk berdirinya rambu ukur supaya
benar-benar mendatar dan tegak lurus.
- Pengukuran kerangka vertikal dilakukan double stand dengan pembacaan benang
lengkap untuk stand pertama dan benang tengah saja untuk stand ke dua dan
dilakukan kring tertutup.
- Pengukuran sipat datar dimulai dari BM dan diikatkan ke pilar pasut.
- Ketelitian pengukuran sipat datar (10√Dkm) mm
e. Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang
Pelaksanaan pengukuran profil memanjang dan melintang sebagai detail dari spot
height penampang pemetaan dilaksanakan sebagai berikut :
- Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran profil melintang sungai adalah
theodolite. Metode pengukuran yang digunakan cara tachymetry
- Pengambilan titik-titik detail dilakukan secara merata di alur sungai, kiri dan kanan
tebing sungai dan penambahan titik detail antara profil melintang
- Pengukuran titik-titik profil diikatkan terhadap titik-titik kerangka pengukuran
dalam hal ini adalah titik-titik poligon dan waterpass
- Pembacaan benang tengah diusahakan setinggi alat ukur untuk memudahkan dalam
perhitungan titik detail
- Semua pengukuran profil melintang dilakukan tegak lurus as sungai
- Lebar pengukuran profil melintang meliputi lebar sungai ditambah 50 m kanan dan
50 m kiri dari tepi sungai atau sesuai kebutuhan yang ditentukan guna keperluan
perencanaan tanggul
- Penampang memanjang diambil pada dasar dungai yang terdalam termasuk peil-
peil muka air tanah terendah, normal dan tertinggi
- Setiap pengukuran profil sungai dilengkapi dengan sketsa lapangan.
Apabila dalam kegiatan pengukuran tersebut tidak dapat dilakukan menggunakan
dengan Theodolite ataupun Waterpass disarankan untuk menggunakan Echo
Sounding.
f. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi terdiri dari situasi topografi sungai dan situasi khusus. Pelaksanaan
pengukuran situasi sebagai berikut:
- Alat ukur yang digunakan adalah theodolite. Metode pengukuran yang digunakan
cara tachymetry
- Situasi topografi sungai skala 1:2000 kenampakan yang ada di areal pengukuran
diukur atau di situasi seperti jalan, jembatan, alur/anak sungai, bangunan air, krib
dan sebagainya dengan kerapatam antara 20-40 m dan tiap perubahan tanah.
- Situasi khusus rencana bangunan pada lokasi pengendali sungai diukur lebih detail
lagi untuk mendapatkan skala gambar 1:100 atau 1:200. Pada lokasi situasi khusus
ini dilakukan pengambilan titik-titik detail interval 10 meter
- Semua pengukuran titik titik detail diikatkan terhadap titik-titik kerangka dalam hal
ini titik-titik polygon dan waterpass.
Sketsa situasi pengukuran dibuat rapih, jelas dan lengkap untuk memudahkan
identifikasi data lapangan.
g. Dokumen Kontrak
1. Dokumen Kontrak
Gambar yang ada dalam Dokumen Pelelangan hanya diperlukan untuk keperluan
pelelangan saja. Gambar yang disediakan oleh Direksi, diterima oleh Penyedia
barang/jasa dan dilampirkan didalam Dokumen Kontrak adalah Gambar Kontrak
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dan konsep disain Pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai Kontrak. Penyedia barang/jasa dapat menggunakan Gambar
Kontrak untuk keperluan awal pengadaan material atau persiapan gambar
pekerjaan sementara. Namun demikian Gambar Kontrak bukan untuk dasar
pabrikasi peralatan atau pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar Konstruksi
Gambar Kontrak akan diganti dengan Gambar Konstruksi. Direksi akan
menyediakan 2 (dua) set ukuran penuh Gambar Konstruksi kepada Penyedia
barang/jasa untuk keperluan program konstruksi. Segera setelah menerima
Gambar Konstruksi, Penyedia barang/jasa harus melakukan pengecekan secara teliti
dan meminta petunjuk secara tertulis kepada Direksi apabila dijumpai adanya
perbedaan, kesalahan atau hilangnya ketentuan, dan Direksi akan memberikan
instruksi secara lengkap kepada Penyedia barang/jasa apabila dijumpai perbedaan,
kesalahan atau hilangnya ketentuan dimaksud. Penyedia barang/jasa harus
melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Konstruksi dengan harga yang tercantum
dan Daftar Kuantitas dan Harga pada saat penawaran. Walaupun Gambar disiapkan
dengan skala, pekerjaan harus berdasarkan dengan ukuran-ukuran yang tertera
dalam Gambar dan bukan dalam dimensi skala Gambar.

Direksi dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan dapat menerbitkan


gambar gambar lainnya sebagai penggantian atau tambahan Gambar Konstruksi
apabila diperlukan. Adapun gambar-gambar penggantian atau tambahan akan
menjadi bagian dari Gambar Konstruksi.

Ukuran gambar yang diikuti oleh Penyedia barang/jasa dalam dimensi angka
sebagaimana yang ada pada Gambar. Apabila dimensi angka tidak tertera, maka
Penyedia barang/jasa harus mendapatkan penjelasan dari Direksi sebelum
melaksanakan pekerjaan dimana diperlukan angka sebagai referensi pekerjaan
tersebut. Dalam setiap keadaan, gambar detail yang disetujui oleh Direksi akan
berlaku lebih tinggi dari pada gambar – gambar umum.

Sebagai akibat dari pekerjaan tanah dan adanya tambahan informasi berkaitan
pondasi atau kondisi lainnya, pengetesan lanjutan atau apabila informasi tambahan
tersebut diperlukan untuk merubah keselarasan, penampang melintang, ukuran-
ukuran atau rencana pekerjaan yang sesuai dengan kondisi lapangan, Direksi
mempunyai hak untuk melakukan perubahan-perubahan dan Penyedia barang/jasa
harus mengikuti setiap petunjuk yang diberikan oleh Direksi.
Gambar Kontrak, dapat dipergunakan sebagai gambar konstruksi sesuai ketentuan
diatas apabila disetujui oleh Direksi secara tertulis.
3. Gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyampaikan seluruh variasi tipe-
tipe gambar sebagaimana dinyatakan berikut ini dalam format yang disetujui oleh
Direksi diawal pekerjaan, untuk memberikan waktu yang cukup bagi Direksi
melakukan evaluasi dan persetujuannya tanpa menyebabkan keterlambatan
pekerjaan lapangan. Penyedia barang/jasa harus menugaskan staf berpengalaman
serta juru gambar dan assisten dengan jumlah yang cukup serta mampu untuk
menyiapkan seluruh gambar yang diperlukan.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab untuk :
(a) Akurasi setting out pekerjaan berkaitan dengan titik-titik asli, garis dan elevasi
referensi sebagaimana yang diberikan oleh Direksi secara tertulis;
(b) Kecermatan berkaitan dengan peekerjaan tersebut diatas, posisi, elevasi, dimensi
dan keselarasan dari semua bagian dari pekerjaan; dan
(c) Survei tambahan yang diperlukan untuk mempersiapkan seluruh gambar-
gambar yang harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa sesuai Kontrak ini.
Survei yang diperlukan untuk keperluan setting out harus dilaksanakan bersama
antara Direksi dan Penyedia barang/jasa. Seluruh gambar yang disiapkan oleh
Penyedia barang/jasa harus akurat dipersiapkan berdasarkan pada/atau referensi
hasil dari setting out dan survei survei tambahan.

Seluruh gambar dan dukungan perhitungan yang diserahkan oleh Penyedia


barang/jasa untuk persetujuan Direksi harus dalam bahasa Indonesia dan unit
metrik sesuai dengan International Sistem of Unit (SI). Seluruh gambar harus dalam
ukuran A1 (594 mm x 841 mm) terkecuali ditetapkan berbeda dan disetujui oleh
Direksi.

Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh gambar dan


dokumen yang tidak diserahkan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan berikut
seluruh biaya yang timbul akibat keterlambatan tersebut. Gambar Penyedia
barang/jasa yang disetuji oleh Direksi digunakan untuk konstruksi. Gambar Kerja
dan shop drawing yang disetujui Direksi, menggantikan gambar konstruksi
4. Gambar Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan gambar kerja untuk seluruh jenis
pekerjaan dan bagian dari pekerjaan Permanen berdasarkan Gambar Konstruksi
yang diterbitkan oleh Direksi dan hasil setting out dan tambahan-tambahan survei.
Gambar Kerja harus menunjukkan detil struktur bangunan dan dasar permukaan
pekerjaan termasuk metode konstruksi atau prosedur antara lain namun tidak
terbatas kepada, galian dan timbunan tanggul, penulangan, pembesian, detail
pengecoran, water stop, pemasangan peralatan dan lainnya dimana dengan
berdasarkan hal tersebut Penyedia barang/jasa akan melaksanakan konstruksi
lapangan dan operasi. Selanjutnya, gambar yang menunjukan detail lengkap item
pekerjaan yang tidak terkait dengan pekerjaan Permanen namun akan
mempengaruhi kualitas dari pekerjaan Permanen tersebut antara lain bentuk beton,
penopang dan lainnya juga harus termasuk dalam gambar kerja. Seluruh gambar
kerja terkait dengan bagian Pekerjaan harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
pada saat Penyedia barang/jasa merencanakan untuk melaksanakan bagian
pekerjaan tersebut.
5. Shop Drawing
Shop Drawing harus disiapkan oleh Penyedia barang/jasa atau Penyedia
barang/jasa pemasok material/ peralatan atas nama Penyedia barang/jasa, yang
menunjukkan gambaran umum, ukuran, jenis material dan lainnya untuk item
khususnya yang tertera dalam Gambar-gambar dan/atau Spesifikasi dan sesuai
petunjuk dari Direksi. Shop Drawing harus diserahkan oleh Penyedia barang/jasa
kepada Direksi untuk persetujuannya
6. Gambar-gambar Fasilitas Sementara
30 (Tiga puluh) hari sebelum mulai setiap bagian dari fasilitas sementara
sebagaimana yang tertuang dalam pasal 1.9 , Penyedia barang/jasa harus
menyampaikan ke Direksi gambar yang menunjukkan detail fasilitas sementara
tersebut untuk persetujuannya.

Gambar –gambar, harus menunjukkan lokasi dan detail komponen lainnya dari
komponen utama bangunan konstruksi, kantor, gudang, bengkel, barak pekerja dan
bangunan sementara dan fasilitasnya lainnya dimana Penyedia barang/jasa
berencana untuk membangun di lokasi kerja.

Apabila ada perubahan jenis kegiatan yang direncanakan diatas pada saat konstruksi
atau sesudahnya, Penyedia barang/jasa harus menyampaikan gambar revisi yang
menunjukkan perubahan dimaksud dan diajukan kepada Direksi untuk
persetujuannya.
7. As-built Drawings
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus menyimpan dan
memperbaharui gambar- gambar pelaksanaan dari seluruh item pekerjaan yang
telah diselesaikan. Gambar tersebut harus menunjukkan seluruh persetujuan
perubahan Gambar Konstruksi dan Shop Drawing yang benar sesuai kondisi
pekerjaan Permanen. Format as- built Drawing harus disetujui oleh Direksi.
Pembaharuan set as- built drawing harus sesuai dengan kondisi pada saat
pemeriksaan lapangan yang dilakukan secara periodik oleh Direksi dan apabila
gambarnya diketahui tidak sesuai atau tidak ada pembaharuan sesuai kondisi
lapangan, maka Penyedia barang/jasa harus memperbaiki dalam waktu 14 (empat
belas) hari setelah pemeriksaan lapangan. Apabila satu bagian pekerjaan Permanen
telah lengkap digambarkan, gambar as- built tersebut setelah disetujui oleh Direksi
harus ditandatangani oleh kedua fihak baik Direksi dan Penyedia barang/jasa atau
perwakilannya, dan sebanyak rangkap 3 (tiga) harus disimpan oleh Direksi.

Gambar as- built drawing harus dicetak pada kertas standar tinggi sehingga terbaca
dengan jelas termasuk dapat dicopy. Gambar as- built drawing yang telah selesai
harus di serahkan Penyedia barang/jasa kepada Direksi untuk persetujuan dan
diserahkan kepada Direksi.
8. Gambar Lain
Gambar selain yang telah disebutkan diatas yang merupakan keharusan antara lain
usulan metoda konstruksi, pekerjaan sementara untuk tujuan konstruksi, diagram
skematik dan kerangka dari jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan, dengan
petunjuk Direksi sebagaimana ketentuan Syarat-syarat Kontrak dan Spesifikasi,
harus disampaikan kepada Direksi untuk persetujuannya
9. Bentuk dan Tampilan Gambar-gambar
Umum
Seluruh gambar shop Drawing dan Gambar Kerja yang dibuat oleh Penyedia
barang/jasa atau sub Penyedia barang/jasa untuk keperluan Kontrak harus
menggunakan cara umum sesuai ukuran yang ada, blok judul dan penomoran sesuai
dengan Sub Pasal, tanpa memperhatikan siapa yang membuat gambar.

Ukuran Gambar dan Standar


Penggambaran seluruh gambar harus sesuai

Blok Judul
i. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan contoh blok judul yang akan
dipergunakan untuk persetujuan Direksi. Format umum blok judul harus
mengikuti spesifikasi yang ditentukan.
ii. Blok judul harus menunjukkan nama Penyedia barang/jasa dan nama Sub
Penyedia barang/jasa, tanggal, judul, nomor gambar dan setiap penerbitan
gambar baru harus diidentifikasi dengan keterangan gambar revisi sebagai
bagian dari jumlah. Sebagai tambahan setiap gambar harus menunjukkan detail
yang tertera pojok kanan bawah :

PENGENDALIAN BANJIR SWD 1 DAN 2


GAMBAR NO. :
Sitem Penomoran
i. Referensi utama penomoran gambar pada seluruh gambar, koresponden,
operasi dan instruksi pemeliharan dan lainnya, harus dengan sistem
penomoran Direksi yang disampaikan kepada Penyedia barang/jasa.
ii. Penyedia barang/jasa mungkin, apabila menghendaki, memasukkan referensi
nomornya sendiri pada sudut kolom yang tersedia.
iii. Jumlah gambar harus sesuai yang dialokasikan oleh Direksi
Kualitas
Kualitas gambar kerja, shop drawing, as- built drawing dan gambar untuk
pekerjaan sementara harus sesuai dengan ketentuan

Indeks Gambar
Penyedia barang/jasa harus mengumpulkan indek gambar untuk seluruh gambar-
gambar yang dibuat oleh Penyedia barang/jasa sendiri dan sub Penyedia
barang/jasanya. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan pembaharuan
rekaman masing-masing lembar indek kepada Direksi setiap tiga bulan sesuai
permintaan.

Gambar Lapangan
Rekaman revisi terakhir semua gambar harus dikirimkan kepada kantor lapangan
Penyedia barang/jasa sesegera mungkin setelah disetujui. Gambar-gambar harus
selalu tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan oleh Direksi.

10. Penyampaian dan Persetujuan Gambar Penyedia Jasa


Umum
a. Demi keuntungan Penyedia barang/jasa penyiapan gambar dan
menyampaikannya kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, harus
dilakukan pada awal waktu.
b. Setiap pekerjaan yang dilakukan sebelum gambar disetujui Direksi menjadi
tanggung jawab Penyedia barang/jasa sendiri. Persetujuan gambar Penyedia
barang/jasa oleh Direksi tidak menghilangkan kuwajiban Penyedia barang/jasa
memenuhi sesuai ketentuan Kontrak.

Prosedur Pengiriman dan Persetujuan


a. Terkecuali ditetapkan lain, Penyedia barang/jasa harus menyampaikan gambar
kerja, shop drawing dan gambar lain yang diperlukan kepada Direksi untuk
persetujuan paling lambat 60 (enam puluh ) hari sebelum persiapan konstruksi
setiap bagian penting item pekerjaan. Shop drawing bagian penting pekerjaan
yang harus di buat di pabrik di luar area proyek, harus disampaikan lebih awal
untuk memenuhi waktu evaluasi, persetujuan, fabrikasi, transportasi dan
penerimaan di lapangan.
b. 4 (empat) rekaman cetak yang terbaca untuk masing-masing gambar harus
diajukan ke Direksi dengan standar lembar pengiriman. Format standar lembar
pengiriman harus mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Direksi memiliki kewenangan untuk mengarahkan Penyedia barang/jasa
menyiapkan gambar tambahan dan perubahan gambar apabila diperlukan untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan Spesifikasi. Dalam waktu 30 (tiga
puluh ) hari setelah menerima gambar yang disampaikan Penyedia barang/jasa,
dan Direksi harus mengembalikan 1 (satu) rekaman dengan tanda “ Disetujui
untuk Konstruksi “ “ Persetujuan untuk Konstruksi – Terkecuali Catatan “ atau “
Tidak Disetujui Dikirim Kembali “
d. Pengembalian dan tanda terima setiap persetujuan gambar, Penyedia barang/jasa
memiliki kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
yang disetujui tersebut namun sebelum memulai pekerjaan Penyedia barang/jasa
pertama harus menyampaikan kepada Direksi melalui login lembar pengiriman
2 (dua) cetak setiap gambar. Apabila diminta oleh Direksi, 1 (satu) gambar kertas
transparan gambar kerja dan shop drawing harus disampaikan bersama dengan
2 (dua) cetakan. Rekaman seluruh persetujuan gambar harus disimpan dengan
aman di kantor lapangan Penyedia barang/jasa.
e. Apabila ada koreksi atau perbaikan terhadap gambar oleh Penyedia barang/jasa
dan harus dikirimkan kembali, maka Penyedia barang/jasa harus mengoreksi dan
memperbaiki dan/ atau merevisi dengan memperhatikan urutan waktu dan
harus dikirim kembali sebanyak 2 (dua) rekaman kepada Direksi. Prosedur ini
harus dilakukan sampai dengan seluruh gambar sepenuhnya disetujui.

11. Informasi Lainnya


Seluruh ketentuan yang berlaku di Pasal ini, harus dilaksanakan secara sama untuk
ketentuan penyampaian lainnya

12. As-built Drawings


Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah diterbitkannya Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus telah menyampaikan kepada Direksi, untuk
persetujuan dan selanjutnya disampaikan kepada Direksi, versi akhir as- built
Drawing. As- built Drawing terdiri dari :

a. Kertas Asli Transparan (Kalkir) – 2 (dua) set.


b. Kertas Copy 3 (tiga) set ukuran A1; dan
c. Kertas Copy 10 (sepuluh) set ukuran A3

h. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dan video drone dengan tahapan
sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai (0%)
- Pekerjaan mencapai 50%
- Pekerjaan selesai seluruhnya 100%.
Pengambilan foto dokumentasi maupun video drone diambil dalam arah dan tempat
yang sama setiap tahapan pekerjaan, sehingga dapat menggambarkan kemajuan secara
kronologis dan jelas. Foto-foto maupun video drone yang baik, khususnya yang dapat
mewujudkan tahapan pekerjaan 0%, 50% dan 100%. Juga dilengkapi dengan foto-foto
pendukung pekerjaan / detail pekerjaan. Foto dokumentasi disusun dalam album dan
video drone untuk kemudian disimpan di eksternal hardisk. Diserahkan kepada direksi
sebanyak 3 rangkap.

1-06 PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN :


Pada pekerjaan ini, yang peralatan wajib desediakan oleh Penyedia Jasa adalah :
No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Dumptruck 6-8 m 3 83
2. Excavator 0,8 m3 39
3. Bulldozer 150 HP 9
4. Vibro Roller 8 ton 2
5. Water Tanker Truck 5000 L 1

1-07 PERSONIL MANAJERIAL YANG DIBUTUHKAN :


Pada pekerjaan ini, struktur organisasi yang harus dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah
sebagai berikut :

Manager
Pelaksanaan/Proyek

Manager Teknik 1 Manager Teknik 2 Manager Teknik 3

Ahli K3 Konstruksi Manager Keuangan


2. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI DAN TANGGUL SUNGAI (SWD 1)
a. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI
2-01 GALIAN DENGAN EXCAVATOR
Pekerjaan Galian Alur
Pekerjaan Galian Alur menggunakan Excavator pada Kali Gelis, Kabupaten Kudus
dilakukan sebagai berikut :
a. Galian alur dengan alat berat excavator dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan
detail pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat teknis dan gambar.
Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis rencana
(sesuai gambar).
b. Sebelum mengadakan pengerukan, penyedia jasa harus menyerahkan uraian lengkap
dan metode - metode yang diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
c. Penyedia jasa harus mempekerjakan tenaga - tenaga operator yang ahli, untuk
menangani alat berat excavator.
d. Daerah pembuangan harus dipersiapkan sebelum mengadakan pengerukan dengan
excavator. Persiapan - persiapan harus meliputi ketentuan volumenya cukup,
tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk menangani
kelebihan air.
e. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian
tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya
ditanggung Penyedia jasa.
f. Sehubungan pekerjaan dipengaruhi oleh pasang surut dan debit sungai yang
bervariasi maka ada kemungkinan gerakan dan aliran sungai akan mengendapkan
sedimen pada daerah yang telah digali. Apabila hal tersebut terjadi maka Penyedia
Jasa wajib mengembalikan elevasi sesuai gambar rencana sebelum Serah Terima
Kedua (FHO) tanpa tambahan biaya.

Pelaksanaan Pekerjaan Galian Alur


Pada pekerjaan galian alur, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Selama pelaksanaan pekerjaan galian alur tidak mengganggu alur sungai serta
mentaati semua perangkat hukum yang berlaku.
b. Lalu-lintas angkutan perairan tidak terhambat.
c. Tidak membawa dampak negatif pada lingkungan.
d. Material hasil pengerukan tidak kembali lagi ke lokasi galian.
e. Apabila pekerjaan pengerukan berdekatan dengan bangunan/konstruksi tidak boleh
dilakukan ”pengerukan lebih” ke arah vertikal maupun horizontal (over dredge).
f. Apabila dalam pelaksanaan pengerukan menemukan benda-benda purbakala atau
sejenisnya harus dilaporkan dan diselesaikan sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
Apabila karena satu dan lain hal sehingga mengakibatkan kerusakan pada
bangunan/konstruksi di dekat lokasi galian, maka hal tersebut menjadi tanggung
jawab/beban Penyedia Jasa untuk memperbaiki, kecuali apabila dapat membuktikan
bahwa hal tersebut bukan kesalahannya.
2-02 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 3 KM
Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Sebelum pelaksanaan galian alur maka dilakukan terlebih dahulu pengukuran jarak
lokasi disposal area sejauh 1 Km - 3 Km sebagai tempat hasil buangan galian alur untuk
kemudian diratakan dan dirapikan.
b. Sebelum dilakukan pembuangan lokasi disposal harus disetujui direksi dengan lokasi
diprioritaskan pada fasilitas umum / sosial (lapangan,sekolahan,makam,dll) milik
pemerintah dan didokumentasikan.
c. Sebelum dilakukan pembuangan ke lokasi disposal, Penyedia Jasa harus memastikan
bahwa kondisi tanah hasil galian dalam keadaan kering dan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
d. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan
diatur baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.
e. Akses jalan yang dilewati dump truk pengangkut hasil galian harus dijaga
kebersihannya dengan menempatkan petugas kebersihan. Dan bila dirasa berdebu
dilakukan penyiraman secara rutin.

2-03 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 5 KM


Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Sebelum pelaksanaan galian alur maka dilakukan terlebih dahulu pengukuran jarak
lokasi disposal area sejauh 3 Km - 5 Km sebagai tempat hasil buangan galian alur untuk
kemudian diratakan dan dirapikan.
b. Sebelum dilakukan pembuangan lokasi disposal harus disetujui direksi dengan lokasi
diprioritaskan pada fasilitas umum / sosial (lapangan,sekolahan,makam,dll) milik
pemerintah dan didokumentasikan.
c. Sebelum dilakukan pembuangan ke lokasi disposal, Penyedia Jasa harus memastikan
bahwa kondisi tanah hasil galian dalam keadaan kering dan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
d. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan diatur
baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.
e. Akses jalan yang dilewati dump truk pengangkut hasil galian harus dijaga
kebersihannya dengan menempatkan petugas kebersihan. Dan bila dirasa berdebu
dilakukan penyiraman secara rutin.

b. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI


2-04 STRIPING
Pada pekerjaan striping, Penyedia Jasa wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut
dalam pelaksanaannya :
a. Sesudah pembersihan, permukaan tanah pada tanggul lama harus dikupas untuk
membuang tonggak-tonggak, akar-akar, rumput-rumput, dan bahan-bahan organik
lain yang dapat mengganggu kestabilan bangunan
b. Pada lokasi tanah yang normal, "kupasan" harus dikerjakan sekurang- kurangnya
sedalam 15 cm dan meliputi minimal 0,5 meter di luar tapak kaki timbunan rencana,
atau apabila dalam gambar ditentukan lain
c. Jika di lapangan dijumpai kondisi tanah yang bersifat khusus, kedalaman kupasan
ditentukan oleh Direksi secara tertulis.
d. Pekerjaan "kupasan" hanya boleh dilakukan pada profil yang segera akan ditimbun.
e. Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk Direksi.
Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan, termasuk juga
tempat yang telah dibersihkan
f. Striping dilakukan di luar penampang basah sungai dan hasil striping dibuang ke
lokasi disposal.
g. Pembayaran item Striping di hitung menurut Volume di lapangan dan di sertai
dokumentasi.

2-05 TIMBUNAN TANAH DIPADATKAN (DIDATANGKAN)


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan timbunan untuk tanggul meliputi pengangkutan bahan, penghamparan,
penggilasan, test kepadatan dan lain – lain.
b. Penyedia jasa selama empat ( 4 ) minggu sebelum melakukan penimbunan harus
mengajukan dulu rencana kerja secara terinci kepada Direksi untuk mendapat
persetujuannya.
c. Timbunan harus dibuat sesuai dengan gambar rencana baik ukuran, ketinggian
maupun kemiringan lerengnya kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

Bahan untuk Tanggul / Timbunan tanah yang dipadatkan


a. Bahan untuk pekerjaan tanggul / timbunan harus dipilih bahan - bahan homogen,
bersih dan bebas dari lumpur, humus, akar - akar dan bahan organik lain. Bahan yang
berkualitas baik biasanya berwarna coklat kemerahan, sedang bahan - bahan yang
berkualitas kurang baik biasanya berwarna lebih gelap atau lebih terang.
b. Bahan untuk pekerjaan tersebut harus diambil dari daerah galian yang diperlukan.
Apabila bahan yang baik tidak cukup diperoleh dari galian - galian yang diperlukan,
atau apabila tidak ada pekerjaan galian yang diperlukan, Penyedia jasa harus
memperoleh bahan bahan yang baik tersebut dari daerah bahan yang direncanakan
dan atau daerah yang diusulkan Penyedia jasa setelah disetujui Direksi, atau menurut
petunjuk - petunjuk Direksi.
c. Tanah dan tanaman pada fondasi tanggul dan bantaran, ganti ruginya menjadi
tanggung jawab Penyedia jasa . Lokasi daerah pengambilan ( Borrow Area ) di bantaran
akan ditunjukkan oleh Direksi. Untuk Borrow Area di luar daerah bantaran biaya ganti
ruginya menjadi tanggung jawab Penyedia jasa dan harus sudah dimasukkan ke dalam
harga satuan pekerjaan.
d. Bahan tanggul / timbunan diambil dari daerah pengambilan (Borrow Area) dengan
jarak +/- 30 Km dengan catatan penyedia jasa harus menjaga agar tidak
membahayakan stabilitas tanah di dekatnya.
e. Bahan tanggul / timbunan yang berasal dari luar maupun dari bantaran harus terlebih
dahulu diteliti dilaboratorium Mekanika Tanah sebelum digunakan. Penelitian tersebut
meliputi uji Proctor Standar ( Standard Proctor Test ) dan penelitian sifat - sifat tanah
sebagai acuan untuk pembuatan tanggul
f. Berdasarkan hasil laboratorium, Direksi akan menetapkan apakah bahan tersebut
dapat dipergunakan atau tidak. Segala biaya untuk penelitian di laboratorium tersebut
atas tanggung jawab Penyedia jasa.

Timbunan dipadatkan
a. Bahan yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis mendatar setebal 30
cm selebar tanggul / timbunan, ditambah masing-masing 40 cm diluar profil lereng
tanggul timbunan rencana.
b. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas. Mesin pemadat yang disetujui
direksi sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90 % dari pemadatan kering
maksimum yang ditentukan oleh tes Standard Proctor Compaction

3. PEKERJAAN PINTU
3-01 PEMBONGKARAN BANGUNAN EKSISTING (BETON)
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi seluruh pembongkaran dan pemindahan existing beton, batu bata dan
struktur baja yang harus dipindahkan untuk keperluan konstruksi bangunan permanen
serta keperluan alur sungai sesuai profil.

Metode Pelaksanaan
Struktur yang akan dibongkar harus dipotong-potong dalam ukuran yang mudah dan
aman dipindahkan dari lokasi.
Seluruh material yang tidak mudah terbakar harus dipindahkan kelokasi penimbunan
yang disetujui oleh Direksi, dihampar an ditimbun dengan persetujuan Direksi. Seluruh
material yang mudah terbakar, harus dipindahkan dari lokasi dan dibakar. Pembakaran
dilokasi hanya dapat dilakukan dengan ijin dari Direksi.
Seluruh material yang dapat diselamatkan harus menjadi milik Direksi dan harus
dipindahkan dan disimpan dilokasi sesuai petunjuk Direksi.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembongkaran eksisting beton, bata, dan batu bata, dihitung dengan
satuan volume (m3) terhadap existing struktur yang dibongkar dan dipindahkan sesuai
dengan spesifikasi dan persetujuan Direksi.
Pembayaran untuk pembongkaran eksisting beton, bata, dan batu bata dilakukan sesuai
dengan harga satuan yang tercantum didalam Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ) dan
sudah termasuk seluruh biaya meliputi material, tenaga, peralatan, transport dan
pembuangan dilokasi pembuangan.

3-02 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 1,00 M FIBRE (ULIR)
Umum
Pintu – pintu harus dipersiapkan dan diselesaikan sebagaimana ketentuan yang
dituangkan dalam gambar serta sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis berikut ini.
Pintu air harus merupakan produk atau hasil dari pabrikan pintu air sejenis yang telah
memiliki pengalaman didalam membuat atau memproduksi barang dengan ukuran
sebagaimana diminta didalam penawaran ini.
Pekerjaan harus dilengkapi dengan kerangka pintu lengkap dengan daun pintu kedap air,
stang ulir berikut fasilitas pembantu lain.
Pintu air dan kelengkapannya, harus disiapkan dan dipasang sebagaimana yang ada dalam
gambar

Desain
a) Umum
Seluruh bagian dan komponen pintu termasuk elemen struktur penggerak pintu secara
manual, harus dirancang dengan dan untuk dimensi sebagaimana ditetapkan dalam
gambar, serta memenuhi persyaratan minimum ukuran dan ketebalan fiber pintu air.
b) Material
Seluruh material yang digunakan didalam konstruksi pintu air dan perlengkapannya
terbuat dari bahan Glass Fiber Reinforced Plastic (GFRP).

Konstruksi dan Material


a) Umum
Pintu air yang terdiri dari daun pintu, kerangka penguat, stang drat ulir, handel pintu
air dan lainnya harus memiliki kekuatan yang cukup serta kaku serta memilki faktor
keselamatan yang memadai terhadap tekanan air. Dengan dimensi sebagai berikut :
1) Stang drat ulir : Ø 2”
2) Daun pintu : minimal ketebalan 6 mm
3) Kerangka penguat : minimal ketebalan 7 mm
4) Handel pintu air : sesuai gambar
b) Pintu Air
Pintu air harus dipabrikasi dengan gelagar horisontal dan vertikal sebagai penguat, dan
harus dirangkai secara menyeluruh dengan sambungan mur dan baut untuk
keseluruhan komponen.

Ukuran Pintu Air Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic sebaga berikut :

Tabel 1. Ukuran Pintu Tersier Daun Pintu dari Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic
(GRFP Standard Balai Irigari PU)

Type Bentang Tinggi Tebal Plat GFRP


(Cm) (Cm) (Cm)
Pintu air manual = 1 m fibre 100 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 1,5 m fibre 150 400 6
(ulir)
Pintu air manual = 2 m fibre 200 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 2,5 m fibre 250 400 6
(ulir)
Adapun daun pintu dari bahan glas fiber harus memiliki kekuatan sebagai berikut
(GRFP Standard Balai Irigari PU) :

o Kuat tarik minimal : 405 kg/cm2


o Kuat lentur minimal : 823 kg/cm2
o Berat jenis minimal : 1,3
o Modulus elastisitas : 3,50 x 10 5 kg/ cm2
o Keausan maksimal : 0,073 mm/menit
o Penyerapan air maksimal : 0,06 %

c) Rangka Pintu, Dudukan Kedap Air Bagian Atas dan Bawah.


Struktur rangka pintu, bagian bawah dan atas dudukan pintu kedap air harus
dirancang sedemikan rupa sehingga dengan mudah memenuhi kebutuhan
pengoperasian pintu serta harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan semua
beban yang terjadi di pintu air.
Rangka pintu, seal bagian atas dan bawah kedap air harus dipasang pada daun pintu.
d) Seal/Karet
Seal karet harus memiliki kekuatan yang cukup, elastis dan lentur. Seal karet harus
dipasang fixed pada pintu dan dikencangkan dengan mur dan baut dari bahan stainlees
stell. Seal karet harus merupakan satu kesatuan serta menerus serta hanya memiliki
sambungan sekecil mungkin. Seal karet harus dipasang langsung dari pabrik.
e) Persyaratan Khusus
Penyedia barang harus mendapat dukungan dari pabrik pintu atau Agen Tunggal
Pemegang Merk (ATPM) dalam bentuk Surat Pernyataan Dukungan Pabrikan (ATPM)
dan bermaterai
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pintu air terpasang dihitung dalam satuan unit. Pembayaran akan dilakukan
sesuai dengan jumlah unit pintu yang telah terselesaikan dan terpasang.

3-03 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 2,50 M FIBRE (ULIR)
Umum
Pintu – pintu harus dipersiapkan dan diselesaikan sebagaimana ketentuan yang
dituangkan dalam gambar serta sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis berikut ini.
Pintu air harus merupakan produk atau hasil dari pabrikan pintu air sejenis yang telah
memiliki pengalaman didalam membuat atau memproduksi barang dengan ukuran
sebagaimana diminta didalam penawaran ini.
Pekerjaan harus dilengkapi dengan kerangka pintu lengkap dengan daun pintu kedap air,
stang ulir berikut fasilitas pembantu lain.
Pintu air dan kelengkapannya, harus disiapkan dan dipasang sebagaimana yang ada dalam
gambar
Desain
a) Umum
Seluruh bagian dan komponen pintu termasuk elemen struktur penggerak pintu secara
manual, harus dirancang dengan dan untuk dimensi sebagaimana ditetapkan dalam
gambar, serta memenuhi persyaratan minimum ukuran dan ketebalan fiber pintu air.
b) Material
Seluruh material yang digunakan didalam konstruksi pintu air dan perlengkapannya
terbuat dari bahan Glass Fiber Reinforced Plastic (GFRP).

Konstruksi dan Material


a) Umum
Pintu air yang terdiri dari daun pintu, kerangka penguat, stang drat ulir, handel pintu
air dan lainnya harus memiliki kekuatan yang cukup serta kaku serta memilki faktor
keselamatan yang memadai terhadap tekanan air. Dengan dimensi sebagai berikut :
1) Stang drat ulir : Ø 2”
2) Daun pintu : minimal ketebalan 6 mm
3) Kerangka penguat : minimal ketebalan 7 mm
4) Handel pintu air : sesuai gambar

b) Pintu Air
Pintu air harus dipabrikasi dengan gelagar horisontal dan vertikal sebagai penguat, dan
harus dirangkai secara menyeluruh dengan sambungan mur dan baut untuk
keseluruhan komponen.

Ukuran Pintu Air Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic sebaga berikut :

Tabel 1. Ukuran Pintu Tersier Daun Pintu dari Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic
(GRFP Standard Balai Irigari PU)

Type Bentang Tinggi Tebal Plat GFRP


(Cm) (Cm) (Cm)
Pintu air manual = 1 m fibre 100 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 1,5 m fibre 150 400 6
(ulir)
Pintu air manual = 2 m fibre 200 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 2,5 m fibre 250 400 6
(ulir)
Adapun daun pintu dari bahan glas fiber harus memiliki kekuatan sebagai berikut
(GRFP Standard Balai Irigari PU) :

o Kuat tarik minimal : 405 kg/cm2


o Kuat lentur minimal : 823 kg/cm2
o Berat jenis minimal : 1,3
o Modulus elastisitas : 3,50 x 10 5 kg/ cm2
o Keausan maksimal : 0,073 mm/menit
o Penyerapan air maksimal : 0,06 %

c) Rangka Pintu, Dudukan Kedap Air Bagian Atas dan Bawah.


Struktur rangka pintu, bagian bawah dan atas dudukan pintu kedap air harus
dirancang sedemikan rupa sehingga dengan mudah memenuhi kebutuhan
pengoperasian pintu serta harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan semua
beban yang terjadi di pintu air.
Rangka pintu, seal bagian atas dan bawah kedap air harus dipasang pada daun pintu.
d) Seal/Karet
Seal karet harus memiliki kekuatan yang cukup, elastis dan lentur. Seal karet harus
dipasang fixed pada pintu dan dikencangkan dengan mur dan baut dari bahan stainlees
stell. Seal karet harus merupakan satu kesatuan serta menerus serta hanya memiliki
sambungan sekecil mungkin. Seal karet harus dipasang langsung dari pabrik.
e) Persyaratan Khusus
Penyedia barang harus mendapat dukungan dari pabrik pintu atau Agen Tunggal
Pemegang Merk (ATPM) dalam bentuk Surat Pernyataan Dukungan Pabrikan (ATPM)
dan bermaterai
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pintu air terpasang dihitung dalam satuan unit. Pembayaran akan dilakukan
sesuai dengan jumlah unit pintu yang telah terselesaikan dan terpasang.

4. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI DAN TANGGUL SUNGAI (SWD 2)


a. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI
4-01 GALIAN DENGAN EXCAVATOR
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-01 Galian dengan Excavator.

4-02 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 3 KM


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-02 DT Angkut Material atau Hasil Galian Sejauh
3 Km.

4-03 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 5 KM


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-03 DT Angkut Material atau Hasil Galian Sejauh
3 Km.
b. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI
4-04 STRIPING
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-04 Striping.

4-05 TIMBUNAN TANAH DIPADATKAN (DIDATANGKAN)


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-05 Timbunan Tanah Dipadatkan
(Didatangkan).

5. PEKERJAAN PINTU
5-01 PEMBONGKARAN BANGUNAN EKSISTING (BETON)
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 3-01 Pembongkaran Bangunan Eksisting (Beton).

5-02 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 1,00 M FIBRE (ULIR)
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 3-02 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir
Manual = 1,00 m Fibre (Ulir).

5-03 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 1,50 M FIBRE (ULIR)
Umum
Pintu – pintu harus dipersiapkan dan diselesaikan sebagaimana ketentuan yang
dituangkan dalam gambar serta sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis berikut ini.
Pintu air harus merupakan produk atau hasil dari pabrikan pintu air sejenis yang telah
memiliki pengalaman didalam membuat atau memproduksi barang dengan ukuran
sebagaimana diminta didalam penawaran ini.
Pekerjaan harus dilengkapi dengan kerangka pintu lengkap dengan daun pintu kedap air,
stang ulir berikut fasilitas pembantu lain.
Pintu air dan kelengkapannya, harus disiapkan dan dipasang sebagaimana yang ada dalam
gambar

Desain
a) Umum
Seluruh bagian dan komponen pintu termasuk elemen struktur penggerak pintu secara
manual, harus dirancang dengan dan untuk dimensi sebagaimana ditetapkan dalam
gambar, serta memenuhi persyaratan minimum ukuran dan ketebalan fiber pintu air.
b) Material
Seluruh material yang digunakan didalam konstruksi pintu air dan perlengkapannya
terbuat dari bahan Glass Fiber Reinforced Plastic (GFRP).

Konstruksi dan Material


a) Umum
Pintu air yang terdiri dari daun pintu, kerangka penguat, stang drat ulir, handel pintu
air dan lainnya harus memiliki kekuatan yang cukup serta kaku serta memilki faktor
keselamatan yang memadai terhadap tekanan air. Dengan dimensi sebagai berikut :
1) Stang drat ulir : Ø 2”
2) Daun pintu : minimal ketebalan 6 mm
3) Kerangka penguat : minimal ketebalan 7 mm
4) Handel pintu air : sesuai gambar

b) Pintu Air
Pintu air harus dipabrikasi dengan gelagar horisontal dan vertikal sebagai penguat, dan
harus dirangkai secara menyeluruh dengan sambungan mur dan baut untuk
keseluruhan komponen.

Ukuran Pintu Air Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic sebaga berikut :

Tabel 1. Ukuran Pintu Tersier Daun Pintu dari Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic
(GRFP Standard Balai Irigari PU)

Type Bentang Tinggi Tebal Plat GFRP


(Cm) (Cm) (Cm)
Pintu air manual = 1 m fibre 100 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 1,5 m fibre 150 400 6
(ulir)
Pintu air manual = 2 m fibre 200 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 2,5 m fibre 250 400 6
(ulir)

Adapun daun pintu dari bahan glas fiber harus memiliki kekuatan sebagai berikut
(GRFP Standard Balai Irigari PU) :

o Kuat tarik minimal : 405 kg/cm2


o Kuat lentur minimal : 823 kg/cm2
o Berat jenis minimal : 1,3
o Modulus elastisitas : 3,50 x 10 5 kg/ cm2
o Keausan maksimal : 0,073 mm/menit
o Penyerapan air maksimal : 0,06 %

c) Rangka Pintu, Dudukan Kedap Air Bagian Atas dan Bawah.


Struktur rangka pintu, bagian bawah dan atas dudukan pintu kedap air harus
dirancang sedemikan rupa sehingga dengan mudah memenuhi kebutuhan
pengoperasian pintu serta harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan semua
beban yang terjadi di pintu air.
Rangka pintu, seal bagian atas dan bawah kedap air harus dipasang pada daun pintu.
d) Seal/Karet
Seal karet harus memiliki kekuatan yang cukup, elastis dan lentur. Seal karet harus
dipasang fixed pada pintu dan dikencangkan dengan mur dan baut dari bahan stainlees
stell. Seal karet harus merupakan satu kesatuan serta menerus serta hanya memiliki
sambungan sekecil mungkin. Seal karet harus dipasang langsung dari pabrik.
e) Persyaratan Khusus
Penyedia barang harus mendapat dukungan dari pabrik pintu atau Agen Tunggal
Pemegang Merk (ATPM) dalam bentuk Surat Pernyataan Dukungan Pabrikan (ATPM)
dan bermaterai
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pintu air terpasang dihitung dalam satuan unit. Pembayaran akan dilakukan
sesuai dengan jumlah unit pintu yang telah terselesaikan dan terpasang.

5-04 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 2,00 M FIBRE (ULIR)
Umum
Pintu – pintu harus dipersiapkan dan diselesaikan sebagaimana ketentuan yang
dituangkan dalam gambar serta sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis berikut ini.
Pintu air harus merupakan produk atau hasil dari pabrikan pintu air sejenis yang telah
memiliki pengalaman didalam membuat atau memproduksi barang dengan ukuran
sebagaimana diminta didalam penawaran ini.
Pekerjaan harus dilengkapi dengan kerangka pintu lengkap dengan daun pintu kedap air,
stang ulir berikut fasilitas pembantu lain.
Pintu air dan kelengkapannya, harus disiapkan dan dipasang sebagaimana yang ada dalam
gambar

Desain
a) Umum
Seluruh bagian dan komponen pintu termasuk elemen struktur penggerak pintu secara
manual, harus dirancang dengan dan untuk dimensi sebagaimana ditetapkan dalam
gambar, serta memenuhi persyaratan minimum ukuran dan ketebalan fiber pintu air.
b) Material
Seluruh material yang digunakan didalam konstruksi pintu air dan perlengkapannya
terbuat dari bahan Glass Fiber Reinforced Plastic (GFRP).

Konstruksi dan Material


a) Umum
Pintu air yang terdiri dari daun pintu, kerangka penguat, stang drat ulir, handel pintu
air dan lainnya harus memiliki kekuatan yang cukup serta kaku serta memilki faktor
keselamatan yang memadai terhadap tekanan air. Dengan dimensi sebagai berikut :
1) Stang drat ulir : Ø 2”
2) Daun pintu : minimal ketebalan 6 mm
3) Kerangka penguat : minimal ketebalan 7 mm
4) Handel pintu air : sesuai gambar

b) Pintu Air
Pintu air harus dipabrikasi dengan gelagar horisontal dan vertikal sebagai penguat, dan
harus dirangkai secara menyeluruh dengan sambungan mur dan baut untuk
keseluruhan komponen.
Ukuran Pintu Air Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic sebaga berikut :

Tabel 1. Ukuran Pintu Tersier Daun Pintu dari Bahan Glass Fiber Reinforced Plastic
(GRFP Standard Balai Irigari PU)

Type Bentang Tinggi Tebal Plat GFRP


(Cm) (Cm) (Cm)
Pintu air manual = 1 m fibre 100 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 1,5 m fibre 150 400 6
(ulir)
Pintu air manual = 2 m fibre 200 400 6
(ulir)
PIntu air manual = 2,5 m fibre 250 400 6
(ulir)

Adapun daun pintu dari bahan glas fiber harus memiliki kekuatan sebagai berikut
(GRFP Standard Balai Irigari PU) :

o Kuat tarik minimal : 405 kg/cm2


o Kuat lentur minimal : 823 kg/cm2
o Berat jenis minimal : 1,3
o Modulus elastisitas : 3,50 x 10 5 kg/ cm2
o Keausan maksimal : 0,073 mm/menit
o Penyerapan air maksimal : 0,06 %

c) Rangka Pintu, Dudukan Kedap Air Bagian Atas dan Bawah.


Struktur rangka pintu, bagian bawah dan atas dudukan pintu kedap air harus
dirancang sedemikan rupa sehingga dengan mudah memenuhi kebutuhan
pengoperasian pintu serta harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan semua
beban yang terjadi di pintu air.
Rangka pintu, seal bagian atas dan bawah kedap air harus dipasang pada daun pintu.
d) Seal/Karet
Seal karet harus memiliki kekuatan yang cukup, elastis dan lentur. Seal karet harus
dipasang fixed pada pintu dan dikencangkan dengan mur dan baut dari bahan stainlees
stell. Seal karet harus merupakan satu kesatuan serta menerus serta hanya memiliki
sambungan sekecil mungkin. Seal karet harus dipasang langsung dari pabrik.
e) Persyaratan Khusus
Penyedia barang harus mendapat dukungan dari pabrik pintu atau Agen Tunggal
Pemegang Merk (ATPM) dalam bentuk Surat Pernyataan Dukungan Pabrikan (ATPM)
dan bermaterai
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pintu air terpasang dihitung dalam satuan unit. Pembayaran akan dilakukan
sesuai dengan jumlah unit pintu yang telah terselesaikan dan terpasang.
5-05 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 2,50 M FIBRE (ULIR)
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 3-03 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir
Manual = 2,50 m Fibre (Ulir).

6. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI DAN TANGGUL SUNGAI (KALI MAYONG LAMA)


a. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI
6-01 GALIAN DENGAN EXCAVATOR
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-01 Galian dengan Excavator.

6-02 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 3 KM


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-02 DT Angkut Material atau Hasil Galian Sejauh
3 Km.

6-03 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 5 KM


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-03 DT Angkut Material atau Hasil Galian Sejauh
3 Km.

b. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI


6-04 STRIPING
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-04 Striping.

6-05 TIMBUNAN TANAH DIPADATKAN (DIDATANGKAN)


Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 2-05 Timbunan Tanah Dipadatkan
(Didatangkan).

7. PEKERJAAN PINTU
7-01 PEMBONGKARAN BANGUNAN EKSISTING (BETON)
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 3-01 Pembongkaran Bangunan Eksisting (Beton).

7-02 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU ULIR MANUAL = 1,50 M FIBRE (ULIR)
Sesuai dengan Spesifikasi Teknis nomor 5-02 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir
Manual = 1,50 m Fibre (Ulir).

8. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Metoda pengukuran harus sesuai dengan metoda dan prosedur yang tercantum dalam tiap-
tiap pasal dalam spesifikasi ini.
Pembayaran tiap jenis pekerjaan, baik secara unit price atau lump sum seperti yang
tercantum dalam RAB, harus meliputi semua pembayaran untuk penyediaan material;
tenaga; alat termasuk biaya pemilikan, operasi, perbaikan; dan lain-lain agar pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai dengan Gambar, Spesifikasi, Ketentuan Direksi dan biaya tak
terduga seperti perbaikan pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Kontrak.
A. Toleransi Pengukuran
Toleransi pengukuran dan metoda penghitungan volume pekerjaan dibedakan
menjadi 3 katagori sebagai berikut :
(1) Katagori 1 (meter persegi, m2)
Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan volume terpasang dalam satuan
meter persegi (m2) dalam dua desimal, yang telah mendapat persetujuan Direksi
secara tertulis dalam lembar pemeriksaan tiap tahap pekerjaan.
Pembayaran ditentukan dengan mengalikan volume terukur dengan harga
pekerjaan dan kemudian diadakan pembulatan angka.
Pekerjaan yang termasuk dalam katagori ini adalah:
• Striping

(2) Katagori 2 (meter kubik, m3)


Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan volume terpasang dalam satuan
meter kubik (m3) dalam dua desimal, yang telah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi dalam lembar pemeriksaan tiap tahap pekerjaan.
Pembayaran ditentukan dengan mengalikan volume terukur dengan harga
satuan pekerjaan dan kemudian diadakan pembulatan angka.
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sbb:
• Galian dengan Excavator
• DT Angkut Marial atau Hasil Galan Sejauh 3 km
• DT Angkut Marial atau Hasil Galan Sejauh 5 km
• Timbunan Tanah Dipadatan (Didatangkan)
• Pembongkaran Bangunan Eksisting (Beton)

(3) Katagori 3 (unit, buah)


Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan volume terpasang dalam satuan
unit/buah dalam dua desimal, yang telah mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi dalam lembar pemeriksaan tiap tahap pekerjaan.
Pembayaran ditentukan dengan mengalikan volume terukur dengan harga
satuan pekerjaan dan kemudian diadakan pembulatan angka.
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sbb:
• Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir Manual = 1,00 m Fibre (Ulir)
• Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir Manual = 1,50 m Fibre (Ulir)
• Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir Manual = 2,00 m Fibre (Ulir)
• Pengadaan dan Pemasangan Pintu Ulir Manual = 2,50 m Fibre (Ulir)

9. KEGIATAN MASA PEMELIHARAAN


Adapun Pasca Pelaksanaan untuk Paket Pekerjaan ini adalah Sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
pada saat PHO sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan kondisi bangunan /
hasil pekerjaan tetap seperti semula pada saat dilakukan serah terima pekerjaan selesai
yang pertama.
2. Langkah-langkah yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
• Menyediakan personil / Struktur organisasi untuk melaksanakan pemeliharaan
sesuai waktu yang ada di dalam kontrak.
• Memantau secara periodik sesuai kesepakatan antara PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA.
• Membuat Berita Acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara
periodik.
• Membuat dokumentasi hasil peninjauan / inspeksi.
• Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia Jasa harus segera melakukan perbaikan dan
diabadikan dengan foto dokumentasi meliputi; letak kerusakan, masa perbaikan
dan setelah selesai perbaikan serta disusun sedemikian rupa sebagai lampiran
laporan periodik.
• Segala biaya yang timbul pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
Semua hasil kegiatan pada masa pemeliharaan wajib diketahui / ditanda tangani
bersama dan merupakan bahan untuk penyerahan akhir pekerjaan (FHO).

Anda mungkin juga menyukai