Anda di halaman 1dari 17

SPESIFIKASI TEKNIK

PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KANAL BANJIR BARAT KOTA SEMARANG


TAHAP II

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1-01 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Umum
Mobilisasi harus memperhatikan pengangkutan alat dan peralatan konstruksi,
berdasarkan program konstruksi Penyedia Jasa, dari tempat asal ke lokasi dimana alat
dan peralatan dipergunakan. Apabila secara substansi mobilisasi telah selesai
dilaksanakan Penyedia Jasa harus menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan
kepada Direksi untuk sertifikasi dan persetujuan. Dengan ijin Direksi, setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa dapat melakukan perubahan,
pengurangan dan/atau perbaikan alat dan peralatannya.
Peralatan Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penting yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Direksi dapat, apabila mempertimbangkan peralatan tersebut
penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak, memerintahkan
Penyedia Jasa menyediakan tambahan peralatan. Seluruh peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa harus dilengkapi dengan semua suku cadang dan Penyedia Jasa
harus menjaga pemenuhan suku cadang yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan pekerjaan secara efisien.
Program dan Pernyataan Pengiriman Peralatan
Bersamaan dengan penyampaian program , Penyedia Jasa harus menyediakan Direksi
program lengkap pengangkutan peralatan yang memperlihatkan secara detail tahapan
pengangkutan dan pengiriman ke lokasi yang sesuai dengan usulan program
konstruksi.
Penyedia Jasa harus senantiasa menyampaikan informasi kepada Direksi setiap
kedatangan mesin, peralatan dan material dilokasi proyek.
Pembayaran
Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dengan cara harga Lumpsum dan
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga . Tahapan pembayaran dilakukan
sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap mobilisasi alat dan peralatan yang
secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian alat dan peralatan yang telah
disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga , akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa mobilisasi peralatan telah dilaksanakan
untuk masing-masing jenis alat atau peralatan sebagaimana tersebut diatas.

Estimasi pembayaran bulanan untuk mobilisasi dan demobilisasi harus didukung


dengan catatan dan dokumentasi yang memadai yang menunjukkan bahwa mobilisasi
dan demobilisasi masing-masing item mesin atau peralatan sebagaimana disebutkan
diatas telah dilengkapi selama bulan dimana perkiraan dihitung.

1-02 PEMELIHARAAN JALAN KERJA


Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan pematangan kembali termasuk pengaturan
jalan kerja untuk menjamin keselamatan dan memudahkan lalu lintas material, alat
dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan. Jalan kerja untuk menuju lokasi telah tersedia.
Penyedia Jasa wajib mengembalikan ke kondisi semula. Pemeliharaan jalan kerja
termasuk pemeliharaan diperlukan mengingat jalan yang tersedia merupakan jalan
masyarakat supaya pelaksanaan mobilisasi berjalan lancar dan pekerjaan tepat waktu.
Sebelum melaksanakan kegiatan, penyedia jasa, pemilik pekerjaan dan aparat setempat
melaksanakan pemeriksaan bersama kondisi jalan kerja ke lokasi pekerjaan
(mendokumentasikan dan dituangkan dalam berita acara). Perbaikan Jalan masuk
menggunakan beton mutu K-225. Semua pengeluaran akibat kegiatan di atas menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

1-03 PEMBUATAN DIREKSI KEET, LOS KERJA, DAN GUDANG


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5 x
10 m; Ruang Rapat ukuran 4 x 5 m; Gudang ukuran 5 x 6 m, termasuk Barak Pekerja,
Rumah Genset serta Toilet.
Untuk Ruang Kantor dan Ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar
kerja, jadwal pelaksanaan, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan
sebagai kantor sementara Penyedia Jasa dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukan
rapat kerja.
Sedangkan Barak Kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama
proyek berlangsung. Gudang Penyimpanan Bahan ini dibuat untuk tempat bahan
material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
Penyimpanan Semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau
keadaan cuaca lain yang merusak. lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak
minimal sekitar 30 cm dari permukaan tanah.
Letak Direksi Keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai
dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan pembuatan Direksi Keet. Semua biaya
yang menyangkut pekerjaan ini sudah termasuk dalam biaya umum yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pembayaran pekerjaan dengan cara harga Lumpsum serta dicantumkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Pembayaran Antara (Interim) akan dilakukan sebagai berikut :
a. 50 (Lima puluh) persen dengan sertifikasi oleh Direksi yang menyatakan bahwa
bangunan-bangunan dan fasilitas secara substansi telah diselesaikan.
b. 40 (Empat puluh) persen melalui Pembayaran Antara (Interim) secara proporsional
dengan kemajuan pekerjaan selama waktu kontrak.
c. 10 (Sepuluh) persen apabila sertifikasi oleh Direksi yang menyatakan bahwa
bangunan dan fasilitasnya telah dibongkar dan dibersihkan.

1-04 PENYELENGGARAN SMK3


Identifikasi bahaya harus dilakukan setiap metode konstruksi / metode pelaksanaan
pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi
dan kecelakaan kerja;

Setiap metode kerja / konstruksi yang diusulkan penyedia, harus diidentifikasi


bahayanya, diuci efektifitasnya pelaksanaannya dan efisiensi bahayanya. Jika semua
faktor kondisi lokal/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan
kompetensi pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis serta dipastikan dapat
menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan konstruksi dan pekerja operator,
maka metode kerja dapat disetujui.

Setiap tahapan pelaksanaan kontruksi utama yang mempunyai potensi bahaya harus
dilengkapi dengan metode kerja yang selamat dan aman. Misal untuk pekerjaan di
ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja, papan tepi, tangga kerja,
pagar pelindung serta APD yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah, berpasir
yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5m atau lebih mutlak harus menggunakan
turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun.

Setiap tenaga ahli harus mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen
resiko (identifikasi bahaya,penilaian resiko dan pengendalian resiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa
semua potensi bahaya dan resiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi
teknis dan metode kerja tersebut telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima
sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang berlaku.

Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang K3 diatas mempunyai kemampuan
melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum
memulai pekerjaan, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan resiko telah
teridentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja atau
penyakit di tempat kerja.

Setiap identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko sebelum


diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3.
Dalam melaksanakan identifikasi bahaya harus dilakukan oleh Ahli K3 dengan Ahli K3
Konstruksi.

Kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, mencakup:


1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
RKK berisikan dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi,
yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk
selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan
Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan SMK3 Bidang PU.
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan terkait SMK3
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan kerja secara efektif, diperlukan suatu sistem
yang terintegrasi dari tingkat manajemen sampai dengan pekerja operasinal di
lapangan. Penyedia Jasa wajib melaksanakan Bimbingan Teknis SMK3, pelatihan
yang terkait pekerjaan konstruksi, dan menyempurnakan metode dan SOP
pelaksanaan pekerjaan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga
meningkatkan kapasitas manusia.

3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung kerja dan Alat pelindung diri yang dipakai oleh pekerja pada semua
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya harus dalam kondisi baru dan
memenuhi standar yang berlaku.
Standar warna helm yang digunakan, sebagai berikut :
- Tamu proyek – warna putih polos;
- Tim proyek:
 Pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 1 strip (8 mm);
 Kepala pelaksana – warna putih polos dilengkapi dengan 2 strip (2 x 8
mm);
 Kepala proyek – warna putih polos dilengkapi dengan 3 strip berukuran @
8mm, dan 1 strip 15 mm di bagian paling atas.
- Pekerja pada Unit K3 – warna merah;
- Pekerja pada Unit kerja Sipil – warna kuning;
- Pekerja pada Unit kerja Lingkungan – warna hijau; dan
- Jika ada logo perusahaan, ditempatkan di bagian tengah dan depan pelindung
kepala.

4. Asuransi dan Perizinan terkait SMK3


Penyedia Jasa wajib memastikan setiap peralatan yang digunakan harus
memenuhi standardisasi, kalibrasi, dan masa layanan sebelum pelaksanaan
pekerjaan yang dibuktikan dengan Sertifikat Izin Layak Operasi (SILO) yang masih
berlaku dan memastikan seluruh operator alat berat memiliki kompetensi yang
dibuktikan dengan Surat Izin Operator (SIO) yang masih berlaku.

5. Personel K3 Konstruksi
Penyedia Jasa wajib memastikan seluruh tenaga kerja memiliki kompetensi dan
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dan memperhatikan kesejahteraan
pekerja dan program perlindungan pekerja.

6. Fasilitas, Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan


Fasilitas, Sarana, Prasarana SMK3 merupakan fasilitas yang harus disediakan oleh
Penyedia Jasa di lokasi proyek konstruksi untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan pekerja.
- Perlatan P3K
Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban, plester, obat
luka bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes mata, obat
merah, rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung tangan
karet.

7. Rambu- rambu yang diperlukan dalam SMK3


Penyedia Jasa wajib menyediakan rambu-rambu dalam menunjang kegiatan
SMK3 seperti :
- Rambu Keselamatan Kerja
Rambu – rambu yang berisi Petunjuk, Larangan, Peringatan, Kewajiban, dan
Informasi terkait Pekerjaan di lapangan.
- Evacuation Sign / Akses pintu evakuasi tanpa halangan
Pintu darurat harus dapat mengevakuasi pekerja dengan cepat apabila terjadi
bencana. Oleh karena itu, pintu harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang
cukup dan tanpa ada halangan (barang-barang).
- Peralatan lain seperti tongkat pengatur lalu lintas, kerucut lalu lintas, lampu
putar, dan lain-lain.

8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi


Penyedia Jasa wajib melakukan peningkatan pengawasan pekerjaan oleh Penyedia
Jasa sesuai lingkup pekerjaan dengan kebutuhan di lapangan.

9. Lain-Lain terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi


Penyedia Jasa wajib melakukan kegiatan dan menyediakan peralatan lainnya
untuk meningkatkan pengendalian risiko SMK3 seperti :
- Pemeriksaan dan pengujian peralatan dan lingkungan kerja
Penyedia Jasa wajib melakukan pemeriksaan dan pengujian peralatan dan
lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Peralatan penunjang SMK3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Sirine,
Bendera K3, Lampu darurat (Emergency Lamp) dan lain-lain.
- dan program SMK3 lainnya untuk mewujudkan keselamatan kerja di lapangan.

Pembayaran
Pembayaran penyelenggaraan SMK3 dengan cara harga Lumpsum dan dicantumkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tahapan pembayaran dilakukan sebagai berikut :
a. 70 (Tujuh puluh) persen setiap Sub item yang disetujui dari harga Lumpsum, akan
dibayar berdasarkan sertifikasi Direksi terhadap penyediaan alat, sarana dan
prasaran SMK3 yang secara substansial selesai dilaksanakan sesuai rincian yang
telah disampaikan Penyedia Jasa.
b. Sisa 30 (tiga puluh) persen terhadap sub item yang telah disetujui dari harga
lumpsum yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan dibayarkan
berdasarkan sertifikasi Direksi bahwa penyelenggaraan SMK3 telah dilaksanakan
sebagaimana masa pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Estimasi pembayaran bulanan untuk penyelenggaraan SMK3 harus didukung dengan


catatan dan dokumentasi yang memadai yang menunjukkan bahwa ketersediaan item
atau peralatan sebagaimana disebutkan diatas telah dilengkapi selama bulan dimana
perkiraan dihitung.
1-05 PENGUKURAN, PENGGAMBARAN DAN DOKUMENTASI
Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Pemasangan Patok Kayu
Patok kayu dipasang di kiri dan kanan sungai. Patok dipasang dengan interval 50 m
pada daerah lurus dan 25 m pada daerah belokan. Patok-patok tersebut di cat warna
merah dan diberi nomor urut.
b. Pemasangan Pilar BM dan CP
Pilar BM dipasang setiap jarak 2 km dan CP pada setiap jarak 1 km, dipasang
tempat-tempat yang diperkirakan akan dibuat bangunan penanggulangan banjir.
Pilar-pilar tersebut terbuat dari konstruksi beton.
Pelaksanaan pemasangan pilar BM dan CP dilakukan sebagai berikut :
Kerangka pilar dan cetakan BM/CP dibuatkan diskripsi berupa sketsa sekitar dan
sketsa detail berikut catatan menuju lokasi. Kemudian dilakukan pengecatan pilar
warna biru dan pemotretan setiap pilar untuk melengkapi diskripsi bench mark.
Semua diskripsi bench mark dilengkapi dengan data koordinat dan foto.
c. Pengukuran Poligon
Pelaksanaan pengukuran poligon sebagai kerangka dasar horizontal pemetaan
dilaksanakan sebagai berikut :
- Pengukuran poligon dilakukan dengan alat theodolite yang mempunyai
ketelitian 1 detik
- Pembacaan sudut dilakukan 1 seri dengan pembacaan sudut ke belakang B dan
ke muka B serta ke muka LB dan ke belakang LB
- Pengukuran sudut kerangka poligon dilakukan kring tertutup dengan ketelitian
10” √N, dimana N adalah banyaknya jumlah titik sudut poligon dan Ketelitian
Linier Jarak (KLJ) adalah 1:5000
- Pengukuran jarak antara titik poligon dilakukan dengan meetband dan di check
dengan pembacaan jarak optis
- Semua data sudut poligon dan jarak ditulis dalam form atau format pengukuran
dilengkapi dengan sketsa pengukuran jalur poligon
- Pengukuran poligon dimulai dari BM dan dibuat jalur pengukuran dengan
geometric tertutup
- Azimuth awal pengukuran dari BM ke CP
- Untuk control sudut pengukuran dilakukan pengamatan matahari
- Pengukuran kerangka poligon untuk semua sungai.
d. Pengukuran Waterpass
Pelaksanaan pengukuran waterpass sebagai kerangka dasar vertikal pemetaan
dilaksanakan sebagai berikut :
- Pengukuran waterpass atau sipat datar dilakukan dengan alat automatic level
waterpass.
- Pengukuran dilengkapi dengan sepasang rambu ukur alumunium panjang 3
meter dan dilengkapi dengan nivo kotak rambu untuk berdirinya rambu ukur
supaya benar-benar mendatar dan tegak lurus.
- Pengukuran kerangka vertikal dilakukan double stand dengan pembacaan
benang lengkap untuk stand pertama dan benang tengah saja untuk stand ke dua
dan dilakukan kring tertutup.
- Pengukuran sipat datar dimulai dari BM dan diikatkan ke pilar pasut.
- Ketelitian pengukuran sipat datar (10√Dkm) mm
e. Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang
Pelaksanaan pengukuran profil memanjang dan melintang sebagai detail dari spot
height penampang pemetaan dilaksanakan sebagai berikut :
- Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran profil melintang sungai adalah
theodolite. Metode pengukuran yang digunakan cara tachymetry
- Pengambilan titik-titik detail dilakukan secara merata di alur sungai, kiri dan
kanan tebing sungai dan penambahan titik detail antara profil melintang
- Pengukuran titik-titik profil diikatkan terhadap titik-titik kerangka pengukuran
dalam hal ini adalah titik-titik poligon dan waterpass
- Pembacaan benang tengah diusahakan setinggi alat ukur untuk memudahkan
dalam perhitungan titik detail
- Semua pengukuran profil melintang dilakukan tegak lurus as sungai
- Lebar pengukuran profil melintang meliputi lebar sungai ditambah 50 m kanan
dan 50 m kiri dari tepi sungai atau sesuai kebutuhan yang ditentukan guna
keperluan perencanaan tanggul
- Penampang memanjang diambil pada dasar dungai yang terdalam termasuk
peil-peil muka air tanah terendah, normal dan tertinggi
- Setiap pengukuran profil sungai dilengkapi dengan sketsa lapangan.
Apabila dalam kegiatan pengukuran tersebut tidak dapat dilakukan menggunakan
dengan Theodolite ataupun Waterpass disarankan untuk menggunakan Echo
Sounding.
f. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi terdiri dari situasi topografi sungai dan situasi khusus.
Pelaksanaan pengukuran situasi sebagai berikut:
- Alat ukur yang digunakan adalah theodolite. Metode pengukuran yang
digunakan cara tachymetry
- Situasi topografi sungai skala 1:2000 kenampakan yang ada di areal pengukuran
diukur atau di situasi seperti jalan, jembatan, alur/anak sungai, bangunan air,
krib dan sebagainya dengan kerapatam antara 20-40 m dan tiap perubahan
tanah.
- Situasi khusus rencana bangunan pada lokasi pengendali sungai diukur lebih
detail lagi untuk mendapatkan skala gambar 1:100 atau 1:200. Pada lokasi
situasi khusus ini dilakukan pengambilan titik-titik detail interval 10 meter
- Semua pengukuran titik titik detail diikatkan terhadap titik-titik kerangka dalam
hal ini titik-titik polygon dan waterpass.
Sketsa situasi pengukuran dibuat rapih, jelas dan lengkap untuk memudahkan
identifikasi data lapangan.

g. Dokumen Kontrak
1. Dokumen Kontrak
Gambar yang ada dalam Dokumen Pelelangan hanya diperlukan untuk
keperluan pelelangan saja. Gambar yang disediakan oleh Direksi, diterima oleh
Penyedia barang/jasa dan dilampirkan didalam Dokumen Kontrak adalah
Gambar Kontrak yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dan konsep disain
Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai Kontrak. Penyedia barang/jasa dapat
menggunakan Gambar Kontrak untuk keperluan awal pengadaan material atau
persiapan gambar pekerjaan sementara. Namun demikian Gambar Kontrak
bukan untuk dasar pabrikasi peralatan atau pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar Konstruksi
Gambar Kontrak akan diganti dengan Gambar Konstruksi. Direksi akan
menyediakan 2 (dua) set ukuran penuh Gambar Konstruksi kepada Penyedia
barang/jasa untuk keperluan program konstruksi. Segera setelah menerima
Gambar Konstruksi, Penyedia barang/jasa harus melakukan pengecekan secara
teliti dan meminta petunjuk secara tertulis kepada Direksi apabila dijumpai
adanya perbedaan, kesalahan atau hilangnya ketentuan, dan Direksi akan
memberikan instruksi secara lengkap kepada Penyedia barang/jasa apabila
dijumpai perbedaan, kesalahan atau hilangnya ketentuan dimaksud. Penyedia
barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Konstruksi dengan
harga yang tercantum dan Daftar Kuantitas dan Harga pada saat penawaran.
Walaupun Gambar disiapkan dengan skala, pekerjaan harus berdasarkan
dengan ukuran-ukuran yang tertera dalam Gambar dan bukan dalam dimensi
skala Gambar.

Direksi dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan dapat menerbitkan


gambar gambar lainnya sebagai penggantian atau tambahan Gambar Konstruksi
apabila diperlukan. Adapun gambar-gambar penggantian atau tambahan akan
menjadi bagian dari Gambar Konstruksi.

Ukuran gambar yang diikuti oleh Penyedia barang/jasa dalam dimensi angka
sebagaimana yang ada pada Gambar. Apabila dimensi angka tidak tertera, maka
Penyedia barang/jasa harus mendapatkan penjelasan dari Direksi sebelum
melaksanakan pekerjaan dimana diperlukan angka sebagai referensi pekerjaan
tersebut. Dalam setiap keadaan, gambar detail yang disetujui oleh Direksi akan
berlaku lebih tinggi dari pada gambar – gambar umum.

Sebagai akibat dari pekerjaan tanah dan adanya tambahan informasi berkaitan
pondasi atau kondisi lainnya, pengetesan lanjutan atau apabila informasi
tambahan tersebut diperlukan untuk merubah keselarasan, penampang
melintang, ukuran-ukuran atau rencana pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan, Direksi mempunyai hak untuk melakukan perubahan-perubahan dan
Penyedia barang/jasa harus mengikuti setiap petunjuk yang diberikan oleh
Direksi.
Gambar Kontrak, dapat dipergunakan sebagai gambar konstruksi sesuai
ketentuan diatas apabila disetujui oleh Direksi secara tertulis.
3. Gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyampaikan seluruh variasi
tipe-tipe gambar sebagaimana dinyatakan berikut ini dalam format yang
disetujui oleh Direksi diawal pekerjaan, untuk memberikan waktu yang cukup
bagi Direksi melakukan evaluasi dan persetujuannya tanpa menyebabkan
keterlambatan pekerjaan lapangan. Penyedia barang/jasa harus menugaskan
staf berpengalaman serta juru gambar dan assisten dengan jumlah yang cukup
serta mampu untuk menyiapkan seluruh gambar yang diperlukan.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab untuk :
(a) Akurasi setting out pekerjaan berkaitan dengan titik-titik asli, garis dan
elevasi referensi sebagaimana yang diberikan oleh Direksi secara tertulis;
(b) Kecermatan berkaitan dengan peekerjaan tersebut diatas, posisi, elevasi,
dimensi dan keselarasan dari semua bagian dari pekerjaan; dan
(c) Survei tambahan yang diperlukan untuk mempersiapkan seluruh gambar-
gambar yang harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa sesuai Kontrak ini.
Survei yang diperlukan untuk keperluan setting out harus dilaksanakan bersama
antara Direksi dan Penyedia barang/jasa. Seluruh gambar yang disiapkan oleh
Penyedia barang/jasa harus akurat dipersiapkan berdasarkan pada/atau
referensi hasil dari setting out dan survei survei tambahan.

Seluruh gambar dan dukungan perhitungan yang diserahkan oleh Penyedia


barang/jasa untuk persetujuan Direksi harus dalam bahasa Indonesia dan unit
metrik sesuai dengan International Sistem of Unit (SI). Seluruh gambar harus
dalam ukuran A1 (594 mm x 841 mm) terkecuali ditetapkan berbeda dan
disetujui oleh Direksi.

Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh gambar dan


dokumen yang tidak diserahkan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan
berikut seluruh biaya yang timbul akibat keterlambatan tersebut. Gambar
Penyedia barang/jasa yang disetuji oleh Direksi digunakan untuk konstruksi.
Gambar Kerja dan shop drawing yang disetujui Direksi, menggantikan gambar
konstruksi
4. Gambar Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan gambar kerja untuk seluruh jenis
pekerjaan dan bagian dari pekerjaan Permanen berdasarkan Gambar Konstruksi
yang diterbitkan oleh Direksi dan hasil setting out dan tambahan-tambahan
survei. Gambar Kerja harus menunjukkan detil struktur bangunan dan dasar
permukaan pekerjaan termasuk metode konstruksi atau prosedur antara lain
namun tidak terbatas kepada, galian dan timbunan tanggul, penulangan,
pembesian, detail pengecoran, water stop, pemasangan peralatan dan lainnya
dimana dengan berdasarkan hal tersebut Penyedia barang/jasa akan
melaksanakan konstruksi lapangan dan operasi. Selanjutnya, gambar yang
menunjukan detail lengkap item pekerjaan yang tidak terkait dengan pekerjaan
Permanen namun akan mempengaruhi kualitas dari pekerjaan Permanen
tersebut antara lain bentuk beton, penopang dan lainnya juga harus termasuk
dalam gambar kerja. Seluruh gambar kerja terkait dengan bagian Pekerjaan
harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi pada saat Penyedia barang/jasa
merencanakan untuk melaksanakan bagian pekerjaan tersebut.
5. Shop Drawing
Shop Drawing harus disiapkan oleh Penyedia barang/jasa atau Penyedia
barang/jasa pemasok material/ peralatan atas nama Penyedia barang/jasa, yang
menunjukkan gambaran umum, ukuran, jenis material dan lainnya untuk item
khususnya yang tertera dalam Gambar-gambar dan/atau Spesifikasi dan sesuai
petunjuk dari Direksi. Shop Drawing harus diserahkan oleh Penyedia
barang/jasa kepada Direksi untuk persetujuannya
6. Gambar-gambar Fasilitas Sementara
30 (Tiga puluh) hari sebelum mulai setiap bagian dari fasilitas sementara
sebagaimana yang tertuang dalam pasal 1.9 , Penyedia barang/jasa harus
menyampaikan ke Direksi gambar yang menunjukkan detail fasilitas sementara
tersebut untuk persetujuannya.

Gambar –gambar, harus menunjukkan lokasi dan detail komponen lainnya dari
komponen utama bangunan konstruksi, kantor, gudang, bengkel, barak pekerja
dan bangunan sementara dan fasilitasnya lainnya dimana Penyedia barang/jasa
berencana untuk membangun di lokasi kerja.

Apabila ada perubahan jenis kegiatan yang direncanakan diatas pada saat
konstruksi atau sesudahnya, Penyedia barang/jasa harus menyampaikan gambar
revisi yang menunjukkan perubahan dimaksud dan diajukan kepada Direksi
untuk persetujuannya.
7. As-built Drawings
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus menyimpan
dan memperbaharui gambar- gambar pelaksanaan dari seluruh item pekerjaan
yang telah diselesaikan. Gambar tersebut harus menunjukkan seluruh
persetujuan perubahan Gambar Konstruksi dan Shop Drawing yang benar
sesuai kondisi pekerjaan Permanen. Format as- built Drawing harus disetujui
oleh Direksi.

Pembaharuan set as- built drawing harus sesuai dengan kondisi pada saat
pemeriksaan lapangan yang dilakukan secara periodik oleh Direksi dan apabila
gambarnya diketahui tidak sesuai atau tidak ada pembaharuan sesuai kondisi
lapangan, maka Penyedia barang/jasa harus memperbaiki dalam waktu 14
(empat belas) hari setelah pemeriksaan lapangan. Apabila satu bagian pekerjaan
Permanen telah lengkap digambarkan, gambar as- built tersebut setelah
disetujui oleh Direksi harus ditandatangani oleh kedua fihak baik Direksi dan
Penyedia barang/jasa atau perwakilannya, dan sebanyak rangkap 3 (tiga) harus
disimpan oleh Direksi.

Gambar as- built drawing harus dicetak pada kertas standar tinggi sehingga
terbaca dengan jelas termasuk dapat dicopy. Gambar as- built drawing yang
telah selesai harus di serahkan Penyedia barang/jasa kepada Direksi untuk
persetujuan dan diserahkan kepada Direksi.
8. Gambar Lain
Gambar selain yang telah disebutkan diatas yang merupakan keharusan antara
lain usulan metoda konstruksi, pekerjaan sementara untuk tujuan konstruksi,
diagram skematik dan kerangka dari jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan,
dengan petunjuk Direksi sebagaimana ketentuan Syarat-syarat Kontrak dan
Spesifikasi, harus disampaikan kepada Direksi untuk persetujuannya
9. Bentuk dan Tampilan Gambar-gambar
Umum
Seluruh gambar shop Drawing dan Gambar Kerja yang dibuat oleh Penyedia
barang/jasa atau sub Penyedia barang/jasa untuk keperluan Kontrak harus
menggunakan cara umum sesuai ukuran yang ada, blok judul dan penomoran
sesuai dengan Sub Pasal, tanpa memperhatikan siapa yang membuat gambar.

Ukuran Gambar dan Standar


Penggambaran seluruh gambar harus sesuai

Blok Judul
i. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan contoh blok judul yang akan
dipergunakan untuk persetujuan Direksi. Format umum blok judul harus
mengikuti spesifikasi yang ditentukan.
ii. Blok judul harus menunjukkan nama Penyedia barang/jasa dan nama Sub
Penyedia barang/jasa, tanggal, judul, nomor gambar dan setiap penerbitan
gambar baru harus diidentifikasi dengan keterangan gambar revisi sebagai
bagian dari jumlah. Sebagai tambahan setiap gambar harus menunjukkan
detail yang tertera pojok kanan bawah :

PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KANAL BANJIR BARAT KOTA


SEMARANG TAHAP II
GAMBAR NO. :

Sitem Penomoran
i. Referensi utama penomoran gambar pada seluruh gambar, koresponden,
operasi dan instruksi pemeliharan dan lainnya, harus dengan sistem
penomoran Direksi yang disampaikan kepada Penyedia barang/jasa.
ii. Penyedia barang/jasa mungkin, apabila menghendaki, memasukkan
referensi nomornya sendiri pada sudut kolom yang tersedia.
iii. Jumlah gambar harus sesuai yang dialokasikan oleh Direksi
Kualitas
Kualitas gambar kerja, shop drawing, as- built drawing dan gambar untuk
pekerjaan sementara harus sesuai dengan ketentuan

Indeks Gambar
Penyedia barang/jasa harus mengumpulkan indek gambar untuk seluruh
gambar-gambar yang dibuat oleh Penyedia barang/jasa sendiri dan sub
Penyedia barang/jasanya. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan
pembaharuan rekaman masing-masing lembar indek kepada Direksi setiap tiga
bulan sesuai permintaan.

Gambar Lapangan
Rekaman revisi terakhir semua gambar harus dikirimkan kepada kantor
lapangan Penyedia barang/jasa sesegera mungkin setelah disetujui. Gambar-
gambar harus selalu tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan oleh
Direksi.
10. Penyampaian dan Persetujuan Gambar Penyedia Jasa
Umum
a. Demi keuntungan Penyedia barang/jasa penyiapan gambar dan
menyampaikannya kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, harus
dilakukan pada awal waktu.
b. Setiap pekerjaan yang dilakukan sebelum gambar disetujui Direksi menjadi
tanggung jawab Penyedia barang/jasa sendiri. Persetujuan gambar Penyedia
barang/jasa oleh Direksi tidak menghilangkan kuwajiban Penyedia
barang/jasa memenuhi sesuai ketentuan Kontrak.

Prosedur Pengiriman dan Persetujuan


a. Terkecuali ditetapkan lain, Penyedia barang/jasa harus menyampaikan
gambar kerja, shop drawing dan gambar lain yang diperlukan kepada Direksi
untuk persetujuan paling lambat 60 (enam puluh ) hari sebelum persiapan
konstruksi setiap bagian penting item pekerjaan. Shop drawing bagian
penting pekerjaan yang harus di buat di pabrik di luar area proyek, harus
disampaikan lebih awal untuk memenuhi waktu evaluasi, persetujuan,
fabrikasi, transportasi dan penerimaan di lapangan.
b. 4 (empat) rekaman cetak yang terbaca untuk masing-masing gambar harus
diajukan ke Direksi dengan standar lembar pengiriman. Format standar
lembar pengiriman harus mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Direksi memiliki kewenangan untuk mengarahkan Penyedia barang/jasa
menyiapkan gambar tambahan dan perubahan gambar apabila diperlukan
untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan Spesifikasi. Dalam waktu 30
(tiga puluh ) hari setelah menerima gambar yang disampaikan Penyedia
barang/jasa, dan Direksi harus mengembalikan 1 (satu) rekaman dengan
tanda “ Disetujui untuk Konstruksi “ “ Persetujuan untuk Konstruksi –
Terkecuali Catatan “ atau “ Tidak Disetujui Dikirim Kembali “
d. Pengembalian dan tanda terima setiap persetujuan gambar, Penyedia
barang/jasa memiliki kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar yang disetujui tersebut namun sebelum memulai pekerjaan
Penyedia barang/jasa pertama harus menyampaikan kepada Direksi melalui
login lembar pengiriman 2 (dua) cetak setiap gambar. Apabila diminta oleh
Direksi, 1 (satu) gambar kertas transparan gambar kerja dan shop drawing
harus disampaikan bersama dengan 2 (dua) cetakan. Rekaman seluruh
persetujuan gambar harus disimpan dengan aman di kantor lapangan
Penyedia barang/jasa.
e. Apabila ada koreksi atau perbaikan terhadap gambar oleh Penyedia
barang/jasa dan harus dikirimkan kembali, maka Penyedia barang/jasa
harus mengoreksi dan memperbaiki dan/ atau merevisi dengan
memperhatikan urutan waktu dan harus dikirim kembali sebanyak 2 (dua)
rekaman kepada Direksi. Prosedur ini harus dilakukan sampai dengan seluruh
gambar sepenuhnya disetujui.

11. Informasi Lainnya


Seluruh ketentuan yang berlaku di Pasal ini, harus dilaksanakan secara sama
untuk ketentuan penyampaian lainnya
12. As-built Drawings
Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah diterbitkannya Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus telah menyampaikan kepada Direksi,
untuk persetujuan dan selanjutnya disampaikan kepada Direksi, versi akhir as-
built Drawing. As- built Drawing terdiri dari :

a. Kertas Asli Transparan (Kalkir) – 2 (dua) set.


b. Kertas Copy 3 (tiga) set ukuran A1; dan
c. Kertas Copy 10 (sepuluh) set ukuran A3

h. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dan video drone dengan
tahapan sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai (0%)
- Pekerjaan mencapai 50%
- Pekerjaan selesai seluruhnya 100%.
Pengambilan foto dokumentasi maupun video drone diambil dalam arah dan tempat
yang sama setiap tahapan pekerjaan, sehingga dapat menggambarkan kemajuan
secara kronologis dan jelas. Foto-foto maupun video drone yang baik, khususnya
yang dapat mewujudkan tahapan pekerjaan 0%, 50% dan 100%. Juga dilengkapi
dengan foto-foto pendukung pekerjaan / detail pekerjaan. Foto dokumentasi
disusun dalam album dan video drone untuk kemudian disimpan di eksternal
hardisk. Diserahkan kepada direksi sebanyak 3 rangkap.

1-06 PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN :


Pada pekerjaan ini, yang peralatan wajib desediakan oleh Penyedia Jasa adalah :
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan
/status
1. Excavator LongArm + 0,45 m3 1 Milik
Ponton Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
2. Excavator Long Arm 0,45 m3 2 Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
1. Excavator Standar 0,8 m3 2 Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
2. Bulldozer 150 HP 2 Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa
3. Dumptruck 6-8 m3 6 Milik
Sendiri/Sewa
Beli/Sewa

1-07 PERSONIL MANAJERIAL YANG DIBUTUHKAN :


Pada pekerjaan ini, yang personil manajerial yang dipersyaratkan yang wajib dipenuhi
oleh Penyedia Jasa adalah :
Jabatan dalam Pengalaman
Tingkat pekerjaan Kerja Sertifikat Kompetensi
No.
Pendidikan/Ijazah yang akan Profesional Kerja
dilaksanakan (Tahun)
S2 Teknik Sipil/S1 Project S1 > 10 Ahli Madya Sumber
1.
Teknik Sipil Manager atau S2 > 5 Daya Air
Ahli Madya Sumber
2. S1 Teknik Sipil Site Engineer 5
Daya Air
Ahli
Ahli Muda Sistem
3. S1 Teknik Sipil Manajemen 3
Manajemen Mutu
Mutu
Ahli K3 Ahli Muda K3
4. S1 Teknik Sipil 3
Konstruksi Konstruksi
S1 Teknik Geodesi
5. Ahli Geodesi 3 Ahli Muda Geodesi
/ S1 Teknik Sipil
S1 / D3 Teknik
6. Juru Gambar 2
Sipil
S1 / D3 Teknik
7. Juru Ukur 2
Sipil

2. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI DAN TANGGUL SUNGAI


2-01 GALIAN DENGAN EXCAVATOR (AMPHIBIOUS)
Pekerjaan Galian Alur
Pekerjaan Galian Alur menggunakan Excavator Amphibious pada Sungai Kanal Banjir
Barat, Kota Semarang dilakukan sebagai berikut :
a. Galian alur dengan alat berat excavator amphibious dilaksanakan sesuai dengan
kontrak dan detail pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat teknis dan
gambar.
Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis rencana
(sesuai gambar).
b. Sebelum mengadakan pengerukan, penyedia jasa harus menyerahkan uraian
lengkap dan metode - metode yang diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
Uraian - uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan - persiapan dari daerah
pembuangan, angkutan material galian, serta perlengkapan untuk keselamatan
kerja.
c. Penyedia jasa harus mempekerjakan tenaga - tenaga operator yang ahli, untuk
menangani alat berat excavator amphibious.
d. Daerah pembuangan harus dipersiapkan sebelum mengadakan pengerukan dengan
excavator amphibious. Persiapan - persiapan harus meliputi ketentuan volumenya
cukup, tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk
menangani kelebihan air.
e. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian
tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya
ditanggung Penyedia jasa.
f. Sehubungan pekerjaan dipengaruhi oleh pasang surut dan debit sungai yang
bervariasi maka ada kemungkinan gerakan dan aliran sungai akan mengendapkan
sedimen pada daerah yang telah digali. Apabila hal tersebut terjadi maka Penyedia
Jasa wajib mengembalikan elevasi sesuai gambar rencana sebelum Serah Terima
Kedua (FHO) tanpa tambahan biaya.

Pelaksanaan Pekerjaan Galian Alur


Pada pekerjaan galian alur, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Selama pelaksanaan pekerjaan galian alur tidak mengganggu alur sungai serta
mentaati semua perangkat hukum yang berlaku.
b. Lalu-lintas angkutan perairan tidak terhambat.
c. Tidak membawa dampak negatif pada lingkungan.
d. Material hasil pengerukan tidak kembali lagi ke lokasi galian.
e. Apabila pekerjaan pengerukan berdekatan dengan bangunan/konstruksi tidak
boleh dilakukan ”pengerukan lebih” ke arah vertikal maupun horizontal (over
dredge).
f. Apabila dalam pelaksanaan pengerukan menemukan benda-benda purbakala atau
sejenisnya harus dilaporkan dan diselesaikan sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
g. Apabila karena satu dan lain hal sehingga mengakibatkan kerusakan pada
bangunan/konstruksi di dekat lokasi galian, maka hal tersebut menjadi tanggung
jawab/beban Penyedia Jasa untuk memperbaiki, kecuali apabila dapat
membuktikan bahwa hal tersebut bukan kesalahannya.

2-02 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 4 KM


Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Sebelum pelaksanaan galian alur maka dilakukan terlebih dahulu pengukuran jarak
lokasi disposal area sejauh 4 Km sebagai tempat hasil buangan galian alur untuk
kemudian diratakan dan dirapikan.
b. Sebelum dilakukan pembuangan lokasi disposal harus disetujui direksi dengan
lokasi diprioritaskan pada fasilitas umum / sosial (lapangan,sekolahan,makam,dll)
milik pemerintah dan didokumentasikan.
c. Sebelum dilakukan pembuangan ke lokasi disposal, Penyedia Jasa harus memastikan
bahwa kondisi tanah hasil galian dalam keadaan kering dan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
d. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan
dan diatur baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.
e. Akses jalan yang dilewati dump truk pengangkut hasil galian harus dijaga
kebersihannya dengan menempatkan petugas kebersihan. Dan bila dirasa berdebu
dilakukan penyiraman secara rutin.
f. Penyedia jasa harus melaksanakan SMK3.

2-03 DT ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 5 KM


Pada pekerjaan ini, yang wajib dipatuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Sebelum pelaksanaan galian alur maka dilakukan terlebih dahulu pengukuran jarak
lokasi disposal area sejauh 5 Km sebagai tempat hasil buangan galian alur untuk
kemudian diratakan dan dirapikan.
b. Sebelum dilakukan pembuangan lokasi disposal harus disetujui direksi dengan
lokasi diprioritaskan pada fasilitas umum / sosial (lapangan,sekolahan,makam,dll)
milik pemerintah dan didokumentasikan.
c. Sebelum dilakukan pembuangan ke lokasi disposal, Penyedia Jasa harus memastikan
bahwa kondisi tanah hasil galian dalam keadaan kering dan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
d. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan
dan diatur baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksa naan.
e. Akses jalan yang dilewati dump truk pengangkut hasil galian harus dijaga
kebersihannya dengan menempatkan petugas kebersihan. Dan bila dirasa berdebu
dilakukan penyiraman secara rutin.
f. Penyedia jasa harus melaksanakan SMK3.

3. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Metoda pengukuran harus sesuai dengan metoda dan prosedur yang tercantum dalam
tiap-tiap pasal dalam spesifikasi ini.
Pembayaran tiap jenis pekerjaan, baik secara unit price atau lump sum seperti yang
tercantum dalam RAB, harus meliputi semua pembayaran untuk penyediaan material;
tenaga; alat termasuk biaya pemilikan, operasi, perbaikan; dan lain-lain agar pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai dengan Gambar, Spesifikasi, Ketentuan Direksi dan biaya tak
terduga seperti perbaikan pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Kontrak.
A. Toleransi Pengukuran
Toleransi pengukuran dan metoda penghitungan volume pekerjaan dibedakan
menjadi 1 katagori sebagai berikut :
(1) Katagori 1 (meter persegi, m2)
Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan volume terpasang dalam satuan
meter persegi (m2) dalam dua desimal, yang telah mendapat persetujuan
Direksi secara tertulis dalam lembar pemeriksaan tiap tahap pekerjaan.
Pembayaran ditentukan dengan mengalikan volume terukur dengan harga
pekerjaan dan kemudian diadakan pembulatan angka.
Pekerjaan yang termasuk dalam katagori ini adalah:
 Galian dengan Excavator Amphibious
 DT Angkut Marial atau Hasil Galan Sejauh 4 km
 DT Angkut Marial atau Hasil Galan Sejauh 5 km

4. KEGIATAN MASA PEMELIHARAAN


Adapun Pasca Pelaksanaan untuk Paket Pekerjaan ini adalah Sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga pada saat PHO sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan kondisi
bangunan / hasil pekerjaan tetap seperti semula pada saat dilakukan serah terima
pekerjaan selesai yang pertama.
2. Langkah-langkah yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
 Menyediakan personil / Struktur organisasi untuk melaksanakan pemeliharaan
sesuai waktu yang ada di dalam kontrak.
 Memantau secara periodik sesuai kesepakatan antara PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA.
 Membuat Berita Acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara
periodik.
 Membuat dokumentasi hasil peninjauan / inspeksi.
 Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia Jasa harus segera melakukan perbaikan
dan diabadikan dengan foto dokumentasi meliputi; letak kerusakan, masa
perbaikan dan setelah selesai perbaikan serta disusun sedemikian rupa sebagai
lampiran laporan periodik.
 Segala biaya yang timbul pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
Semua hasil kegiatan pada masa pemeliharaan wajib diketahui / ditanda tangani
bersama dan merupakan bahan untuk penyerahan akhir pekerjaan (FHO).

Anda mungkin juga menyukai