Anda di halaman 1dari 18

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM


SEKSI 7.6

PERLINDUNGAN KOROSI TIANG PANCANG BAJA DENGAN


PROTEKSI KATODIK MENGGUNAKAN ANODA KORBAN
(SACRIFICIAL ANODE)
(Skh-1.7.24)

2017
SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM
Seksi 7.24

PERLINDUNGAN KOROSI TIANG PANCANG BAJA DENGAN


PROTEKSI KATODIK MENGGUNAKAN ANODA KORBAN
(SACRIFICIAL ANODE)

SKh-1.7.24.1 UMUM

1) Uraian
a) Pekerjaan yang dimaksud dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan perlindungan
korosi tiang pancang baja dengan proteksi katodik menggunakan anoda korban
(Sacrificial Anode). Tujuan pekerjaan ini adalah untuk menanggulangi korosi
tiang pancang baja jembatan.
b) Pekerjaan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus mencakup pelaksanaan
perbaikan sistem perlindungan korosi dengan proteksi katodik menggunakan
anoda korban untuk tiang pancang baja yang terendam dan tertanam dalam tanah
sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Bahan serta metode
pelaksanaan yang dipergunakan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c) Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan, peralatan kerja untuk pelaksanaan,
pemasangan alat/bahan untuk mencegah terjadinya korosi pada tiang pancang
baja yang terendam air laut dan tertanam dalam tanah.
d) Mutu dan bahan yang digunakan pada pekerjaan dalam kontrak harus seperti
yang ditunjukkan dalam gambar, atau pada mutu dan bahan sebagaimana diatur
dalam spesifikasi teknis ini dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
e) Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang diperlukan dan
memperbaiki cacat mutu selama periode kontrak yang harus diselesaikan sebelum
berakhirnya waktu yang diberikan untuk memperbaiki cacat mutu.
f) Mud line (garis lumpur) adalah garis batas permukaan tanah yang dapat berubah
akibat pergerakan arus laut.
g) Mean Sea Level (muka air laut rata-rata) adalah rata-rata nilai tinggi air laut.

SKh – 1.7.24 - 1
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan dengan seksi ini
a) Mobilisasi : Seksi 1.2
b) Pelayanan Pengujian Laboratorium : Seksi 1.4
c) Transportasi dan Penanganan : Seksi 1.5
d) Kajian Teknis Lapangan : Seksi 1.9
e) Standar Rujukan : Seksi 1.10
f) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11
g) Penanganan Lingkungan Hidup : Seksi 1.17
h) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19
i) Manajemen mutu : Seksi 1.21
j) Tiang Pancang : Seksi 7.6

3) Toleransi
a) Toleransi berat untuk setiap anode +/- 3% dari berat nominal tidak termasuk berat
core.
b) Toleransi ukuran untuk setiap anoda adalah :
i) Panjang rata-rata +/- 3% dari panjang nominal atau +/- 25 mm, dipilih
penyimpangan yang lebih kecil
ii) Lebar rata-rata +/- 5% dari lebar nominal
iii) Tinggi rata-rata +/- 10% dari tinggi nominal
c) Ketidaksempurnaan permukaan untuk setiap anoda adalah :
i) Penyusutan permukaan harus lebih kecil dari 10% terhadap ketebalan anoda.
ii) Anoda harus bebas dari kotoran (debu, minyak dan sebagainya) atau benda-
benda yang tidak diinginkan dengan panjang lebih dari 10 mm.
d) Keretakan yang terjadi pada permukaan anoda
i) Untuk keretakan melingkar dengan panjang sampai dengan 50 mm, maka
lebar keretakan harus kurang dari 1 mm, sedangkan panjang 50-150 mm,
lebar retak harus kurang dari 2 mm.
ii) Untuk keretakan memanjang dengan panjang lebih dari 100 mm, maka lebar
retak tidak boleh lebih dari 2 mm.

SKh – 1.7.24 - 2
4) Standar Rujukan
DNV Standart RPB B401-1993 Cathodic Protection Design, 1993
NACE Standart RP-0176-94 Control of Corrosion of Steel, Fixed Offshore
Platforms Associated with Petrolium Production
NACE RP-0387-90 Metallurgical and Isnpection Requirements for
Cast Sacrificial Anodes for Offshore
Applications
Australian Standart AS 2239-1993 Galvanic (Sacrificial) Anodes for Cathodic
Protection
BS 1706:1990 Method for Specifying Electroplated Coatings of
Zinc and Cadmium on Iron and Steel
ASTM A36 Rolled Steel Plates
BS 7361-1 : 1991 Cathodic Protection Part 1, Code of Practice for
Land and Marine Application

5) Pengajuan Kesiapan Kerja


a) Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat material dan garansi dari pabrik
pembuat material/manufaktur sesuai dengan spesifikasi ini.
b) Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan beserta data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini.
c) Penyedia Jasa harus mengirim rancangan material yang diusulkan untuk
digunakan selambat-lambatnya 14 hari sebelum pekerjaan proteksi katodik ini
digunakan atau menyerahkan brosur untuk evaluasi dan atas petunjuk Direksi
Pekerjaan untuk dimulai pekerjaan tersebut.
d) Penyedia Jasa harus segera menyerahkan secara tertulis hasil dari seluruh
pengujian mutu yang disyaratkan sedemikian sehingga data tersebut selalu
tersedia atau bila diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
e) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum tanggal rencana mulai dilakukannya aplikasi setiap material
proteksi korosi tersebut, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini.
f) Penyedia Jasa yang akan melakukan pekerjaan proteksi katodik menggunakan
anoda korban harus memiliki kompetensi/sertifikasi dalam pelaksanaan pekerjaan

SKh – 1.7.24 - 3
proteksi katodik menggunakan anoda korban, termasuk pekerjaan perencanaan,
pengadaan dan instalasi/ pemasangan.
6) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan
a) Penyusunan anoda harus dilakukan dengan rapi dengan memberikan bantalan kayu
agar pada saat handling tidak terjadi benturan.
b) Anoda yang siap untuk dipasang harus disimpan pada tempat yang terlindung dari
kemungkinan terkena kotoran (debu, minyak dan sebagainya), jika masih dijumpai
kotoran pada anoda inti maka sebelum pemasangan harus dibersihkan.

7) Persyaratan Peralatan
Persyaratan peralatan pada pekerjaan perlindungan korosi tiang pancang baja dengan
proteksi katodik menggunakan anoda korban (Sacrificial Anode), sebagai berikut,
tetapi tidak terbatas :
a) Peralatan pembersih permukaan
b) Alat pengukur beda potensial (voltmeter beserta referensi standarnya Ag/AgCl dan
Cu/CuSO4).
c) Alat las bawah air (underwater welding).
d) Perlatan selam lengkap untuk pengelasan
e) Perahu
f) Generator Set untuk pengelasan
g) Peralatan pelindung keselamatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
h) Peralatan penggali (untuk pemasangan anoda korban di bawah tanah)

SKh-1.7.24.2 BAHAN
1) Bahan yang digunakan untuk anoda korban (Sacrificial Anode), dapat dijelaskan
adalah sebagai berikut :
a) Bahan harus merupakan paduan Magnesium/Aluminium/Zinc.
b) Penyedia Jasa harus dapat membuktikan bahwa anoda yang terpasang dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan nilai desain minimum sebagai
berikut :

SKh – 1.7.24 - 4
Sifat Kondisi Tertanam Kondisi Air Laut Kondisi Air Payau
(1) (2) (3) (4)
Jenis Anoda Paduan Magnesium Paduan Alumununium Paduan Seng
Komponen Al : 0,4 – 0,6 Al : Sisa Al : < 0,01
Cd : 0,0075 – 0,125 Cu : < 0,006 Cu : 0,02
Cu : < 0,005 Fe : < 0,1 Fe : < 0,03
Fe : < 0,0014 Hg : 0,02 – 0,05 Mg : rem
%
Tb : < 0,15 Si : 0,11 – 0,21 Mn : 0,5 – 1,3
Si : < 0,125 Zn : 0,3 – 0,5 Ni : 0,001
Zn : sisa Lain-lain masing-masing Pb : < 0,01
< 0,02 Sn : < 0,01
Zn : 0,01
Kapasitas EKOTT (SSC) 780 Ah-kg-1 – 0,1050 mV 2640 Ah-kg-1 – 0,1000 mV 1232 Ah-kg-1 – 0,1700 mV
Kerapatan kg-m-3 7060 2695 1765
Kapasitas Ah-kg-1 780 2,640 1,232
Pengausan (berat) kg-Ay-1 10,7 3,2 4,1
Pengausan (volume) ml-Ay-1 1518 1180 1196
Keluaran Am-2 6,5 6,5 10,8
EKOTT (SSC) mv -1050 -1050 -1700

SCC = Ag/AgCl

2) Bahan Struktur inti anoda yang akan digunakan oleh Penyedia Jasa harus diusulkan
secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.
a) Struktur inti anoda harus dirancang agar anoda tidak mudah dilepas ataupun
dicuri.
b) Inti anoda harus dibersihkan atau dengan BS 1706 serta harus dilakukan
pencetakan anoda dalam waktu tidak lebih dari 12 jam setelah inti anoda
dibersihkan atau sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
c) Inti anoda harus disimpan di tempat yang bersih dan kering.
d) Setiap inti anoda harus dijaga agar tetap bersih hingga pelaksanaan pengecoran
(workshop) dan apabila dijumpai adanya kotoran (debu, minyak dan sebagainya)
maka inti anoda harus segera dilakukan pembersihan ulang dengan metode
sebagaimana disyaratkan.
e) Setiap inti anoda harus dicantumkan identitasnya, untuk mengindari tertukarnya
pemasangan anoda di lapangan.

SKh – 1.7.24 - 5
3) Pengujian Bahan
a) Sebelum pengadaan anoda korban di lapangan, harus dilakukan pemeriksaan dan
pengujian di pabrik pembuat anoda sesuai desain bersama-sama dengan
Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan, yang meliputi :
- Komposisi kimia anoda
- Berat anoda
- Konstruksi support anoda
- Kapasitas arus
- Dan lain-lain sesuai persyaratan yang ditetapkan dan sesuai kebutuhan yang
diminta oleh Direksi Pekerjaan.
b) Pengujian komposisi kimia anoda yang akan digunakan menggunakan alat
spektrometer dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar pabrik serta diketahui
oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan, dengan biaya dari Penyedia Jasa.
c) Sebelum dilakukan pengiriman, Penyedia Jasa akan melakukan pengujian secara
random sesuai permintaan Direksi Pekerjaan untuk melihat komposisi material
yang telah disepakati dengan cara memotong anoda tersebut atau destructive test.
d) Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian material di pabrik pembuatan harus
diketahui dan ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi.
e) Seluruh biaya pengujian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

SKh-1.7.24.3 PELAKSANAAN
1) Persiapan Permukaan
a) Pembersihan permukaan tiang pancang baja harus dilakukan untuk meyakinkan
bahwa permukaan tiang pancang yang akan diproteksi akan mempunyai daya
ikat terhadap elektroda pengelasan (welding rod).
b) Sebelum dilakukan pekerjaan pembersihan tiang pancang baja maka harus
ditentukan terlebih dahulu posisi anoda.
2) Pemasangan Anoda
a) Setelah material anoda sampai di lapangan, dilakukan pengukuran berat dan
dimensi anoda korban secara random, kemudian masing-masing anoda tersebut
harus diberi tanda sesuai dengan lokasi pemasangannya.
b) Pengelasan inti anoda pada tiang pancang baja harus dilakukan pengelasan
secara penuh (full welded) pada tiang pancang baja sesuai gambar desain.

SKh – 1.7.24 - 6
c) Pemasangan anoda harus sesuai dengan Gambar Desain atau sesuai dengan
pedoman yang disyaratkan Direksi Pekerjaan.
d) Anoda pada sistem proteksi anoda korban pada lingkungan air laut, harus
ditempatkan pada daerah 1 meter di bawah permukaan air terendah agar anoda
selalu terendam air. Sedangkan titik penghubung bebas di atas permukaan air.

Gambar 1. Pemasangan Anoda Korban Pada Lingkungan Terendam Air

e) Anoda pada sistem proteksi anoda korban pada lingkungan tertanam tanah, harus
ditempatkan tepat dibawah permukaan tanah dasar sungai, anoda diupayakan
ditanam mengikuti kelandaian dasar sungai.

Gambar 2. Pemasangan Anoda Korban Pada Lingkungan Tertanam Tanah

f) Penimbunan/penutupan atas pelaksanaan pemasangan anoda pada daerah pasang


surut hanya diijinkan apabila telah dilakukan inspeksi bersama antara Penyedia
Jasa dan Direksi Pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
g) Pelaksanaan inspeksi anoda yang terpasang dilaksanakan bersama-sama antara
Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan.

SKh – 1.7.24 - 7
3) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a) Segera setelah setiap anoda terpasang, maka harus dilakukan pengukuran potensial
tiang pancang menggunakan alat ukur beda potensial dengan menggunakan
referensi elektroda perak/perak klorida Ag/AgCl (-800 mV) atau tembaga/tembaga
sulfat Cu/CuSO4 (-850 mV) yang diturunkan ke dalam air laut dengan jarak
referensi elektroda harus cukup dekat dengan tiang pancang yang akan diukur.
b) Anoda terpasang yang tidak menunjukkan nilai potensial sebagaimana
disyaratkan, harus segera dilakukan penyempurnaan atau penggantian dengan
biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa tanpa adanya
kompensasi apapun yang diberikan kepada Penyedia Jasa.
c) Setelah seluruh pekerjaan selesai harus dilakukan commisioning test bersama-
sama dengan Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan.
d) Penyempurnaan atau penggantian terhadap proteksi katodik yang tidak berfungsi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
e) Untuk pekerjaan yang belum disebutkan dalam spesifikasi ini mengacu pada
spesifikasi umum.

4) Keselamatan Kerja
Semua pekerjaan yang dilakukan di lingkungan laut harus memenuhi ketentuan
SMK3L sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk
juga untuk pekerjaan yang dilakukan dengan penyelaman.

5) Dokumentasi
a) Di dalam pelaksanaan perlindungan korosi tiang pancang baja dengan cara
proteksi katodik menggunakan anoda korban ini, Penyedia Jasa diwajibkan
membuat dokumentasi video, foto tahapan pelaksanaan pekerjaan (sebelum,
dalam proses dan setelah terpasang/selesai pekerjaan) dan laporan pelaksanaan
pekerjaan.
b) Menyerahkan as built drawing yang menggambarkan letak pekerjaan
perlindungan korosi tiang pancang baja dengan cara proteksi katodik
menggunakan anoda korban ini dan petunjuk lainnya secara detail.

SKh – 1.7.24 - 8
6) Masa Pemeliharaan
a) Selama masa pemeliharaan, Penyedia Jasa harus menjadwalkan dan
melaksanakan inspeksi dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
b) Inspeksi yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus dilaksanakan bersama-
sama dengan pihak Pengguna jasa berdasarkan manual pemeliharaan yang
disusun oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c) Hasil inspeksi harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan proteksi
katodik dan ditandatangani Penyedia Jasa dan Pengelola Jembatan.
d) Apabila ditemui adanya proteksi katodik yang tidak berfungsi, maka Penyedia
Jasa harus segera melaksanakan perbaikan dalam waktu paling lama 7 hari
kalender semenjak diketahui tidak berfungsinya proteksi katodik.

SKh-1.7.24.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Tata Cara Pengukuran
Pengukuran terhadap fungsi anoda dilakukan pengukuran potensial tiang pancang
menggunakan alat ukur beda potensial dengan mengukur potensial anoda sebelum dan
sesudah anoda terpasang mengikuti ketentuan dalam spesifikasi ini. Pengukuran
adalah kilogram dari tiap-tiap anoda yang terpasang sesuai dengan ketentuan.
Pengukuran dilakukan dengan penimbangan saat pengiriman anoda dan sebelum
anoda terpasang dilakukan bersama-sama Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan dan
tertuang dalam Berita Acara. Hasil pengukuran untuk keseluruhan anoda yang
digunakan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

2) Tata Cara Pembayaran


Cara pembayaran untuk item perlindungan tiang pancang baja dengan proteksi
katodik menggunakan anoda korban mengacu pada berat anoda yang terpasang.
Harga pembayaran tersebut harus dianggap kompensasi penuh untuk penyediaan,
instalasi, transportasi, pemasangan semua bahan termasuk pengujian, alat dan
perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan
dalam seksi ini.

SKh – 1.7.24 - 9
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran

Skh-1.7.24 Perlindungan Korosi Tiang Pancang Baja dengan Proteksi kg


Katodik Menggunakan Anoda Korban (Sacrificial Anode)

SKh – 1.7.24 - 10
Lampiran A
(Normatif)

A. Kriteria Perancangan Katodik dengan Anoda Korban (Paduan Alumunium)


a) Proteksi katodik harus direncanakan untuk mendapatkan voltage lebih rendah
dari -800 mV yang diukur antara permukaan tiang pancang baja terhadap
referensi elektroda perak/perak klorida (Ag/AgCl) yang tercelup air laut atau -850
mV terhadap tembaga/tembaga sulfat Cu/CuSO4 untuk yang tertanam di dalam
tanah.
b) Proteksi katodik harus direncanakan dengan kriteria lingkungan sebagai berikut :
- Resistivitas air laut 20 ohm cm
- Resistivitas dasar laut 150 ohm cm
- Suhu rata-rata air laut 29ºC
- Umur rencana 25 tahun
c) Kerapatan arus listrik minimum
Awal Pemeliharaan Final
Permukaan / zona
(mA/m2) (mA/m2) (mA/m2)
Submerged coated steel 110 70 90
(MSL s/d mudline dan
splash zone)
Submerged steel (di bawah 25 20 20
mudline)

B. Identifikasi Karakteristik Anoda


Perhitungan tahanan anoda dalam air
Tahanan anoda dalam air dihitung dengan rumus :

Dimana :
R = Tahanan anoda dalam air, 
C = Tahanan jenis air,  cm
L = Panjang Anoda, cm
r = Jari-jari anoda, cm

SKh – 1.7.24 - 11
Perhitungan tahanan anoda dalam tanah

Dimana :
Rv = Tahanan anoda vertikal dalam tanah, 
C = Tahanan jenis air,  cm
L = Panjang Anoda, cm
r = Jari-jari anoda, cm

C. Perhitungan arus yang dihasilkan anoda dalam air dan tanah


Arus yang dihasilkan anoda tergantung pada anoda, tahanan dari lingkungan, potensial
dari struktur/pipa (E2) yang biasanya -0,8 Volt Ag/AgCl dan potensial anoda (E1). Jadi
arus yang dihasilkan anoda dapat dihitung dengan rumus :

Dimana :
Io = Arus yang dihasilkan anoda, Ampere
E1 = Potensial Anoda, Volt
E11 = Potensial Drop, Volt
E2 = Potensial Pipa, Volt

D. Perhitungan umur proteksi dalam air dan tanah


Umur proteksi dihitung dengan rumus:

Dimana :
T = Umur Proteksi, Ampere
W = Berat Anoda, kg
C = Kapasitas Anoda, Ampere jam/kg
Io = Arus yang dihasilkan anoda, Ampere
8760 = konversi dari tahun ke jam

SKh – 1.7.24 - 12
E. Perhitungan kebutuhan minimum anoda
Perhitungan kebutuhan minimum anoda dihitung dengan rumus:

Dimana :
a = Kebutuhan minimum Anoda, buah
Ip = Arus Proteksi, Ampere
Io = Arus yang dihasilkan anoda, Ampere
Arus proteksi (Ip) = luas permukaan luar pipa baja dalam air dan dalam tanah x rapat
arus dalam air dan dalam tanah

SKh – 1.7.24 - 13
Lampiran B
(Informatif)

GAMBAR SACRIFICIAL ANODE

SKh – 1.7.24 - 14
GAMBAR DIMENSI ANODA KORBAN

SKh – 1.7.24 - 15
SKh – 1.7.24 - 16
SKh – 1.7.24 - 17

Anda mungkin juga menyukai